Anda di halaman 1dari 5

Kristal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua
atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang
sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui
sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia
cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses
terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

Kristal bismut.
Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan
tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus,
ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak
dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf
atau seperti gelas. Walaupun terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai
padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses
pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat
of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas
sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat gelas untuk
pembahasan lebih lanjut.

Kristal insulin.
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia.
Hampir semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam amorf atau
kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal
ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun
kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah
intan, silika dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk bagian-bagian
kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya mencegah pengkristalan
menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal.
Contohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal
pada grafit.
Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis. Jenis dan
struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.

Galium, logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu
material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada
benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di

mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk


kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk
menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga
salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti
efek feroelektrik atau efek piezoelektrik.
Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. Dalam struktur
dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan seperti yang
dijelaskan dalam kristal fotonik.
Kristalografi adalah studi ilmiah kristal dan pembentukannya.
Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang
mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi kristal
yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya (Liu Z. and
Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal tunggal adalah suatu padatan
yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam keterulangan di mana
sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang disebut grain.
Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi
dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) di mana kristal
terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan
kristal lainnya adalah ccp (cubic close-packed) di mana urutan atom pembentuknya
adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond, 2009).
Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena
dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari
kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais merupakan system kristal atau bentuk dasar
dari kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya
terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi tersebut memiliki
perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut dilambangkan
dengan huruf a, b, c dan sudut di antara huruf tersebut dilambangkan
dengan , , , di mana adalah sudut di antara b dan c, adalah sudut di
antara a dan c, dan adalah sudut di antara a dan b (Hammond, 2009).
Tabel 1. Sistem Kristal
No

Sistem Kristal

Sudut dan Panjang Sumbu

Kubik

a = b = c; = = = 900

Tetragonal

a = b c; = = = 900

Orthorombik

a b c; = = = 900

Trigonal

a = b = c; = = 900

Hexagonal

a = b c; = = 900; = 1200

Monoklinik

a b c; = = 900 1200

Triklinik

a b c; = 900

Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang
memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah
kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua
faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju
pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam
satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan
terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal
tinggi, maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel, 1979).
Daftar isi

1 Penggolongan
o

1.1 Kristal logam

1.2 Kristal ionik

1.3 Kristal kovalen

1.4 Kristal molekular

2 Lihat juga

3 Referensi

4 Pranala luar

Penggolongan
Suatu kristal dapat digolongkan berdasarkan susunan partikelnya dan dapat pula
berdasarkan jenis partikel penyusunnya atau interaksi yang menggabungkan
partikel tersebut.
Jenis-jenis kristal
Logam

Ionik

Molekular

Kovalen

Li

NaCl

Ar

C (intan)

Ca

LiF

Xe

Si

Al

AgCl

Cl

SiO2

Fe

Zn

CO2

Kristal logam
Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan logam.
Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil sehingga elektron
valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom
logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya
sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam yang
saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital
sehingga membentuk suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital
yang berulang-ulang menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom
dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.
Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan
logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara atom/ion
dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat logam
mempertahankan strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.
Kristal ionik
Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif dan
negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik yang
rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak memiliki arah
khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion natrium
akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi yang
beragam dan ion klorida akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya.
Kristal kovalen
Atomatom penyusun kristal kovalen secara berulang terikat melalui suatu ikatan
kovalen membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip dengan polimer atau
molekul raksasa. Contoh kristal kovalen adalah intan dan silikon dioksida (SiO2)
atau kuarsa. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal dari terbentuknya ikatan
kovalen orbital atom karbon hibrida sp3.
Kristal molekular
Pada umumnya, kristal terbentuk dari sutau jenis ikatan kimia antara atom atau ion.
Namun, pada kasus kristal molekular, kristal terbentuk tanpa bantuan ikatan, tetapi
melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu contoh dari kristal molekular
adalah kristal iodin.

Anda mungkin juga menyukai