PENGANTAR
PENGERTIAN POSTUR APBN
Apabila kita berbicara mengenai politik anggaran, kebijakan fiskal, atau
kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kita tidak dapat
melepaskan diri dari pembicaraan mengenai postur APBN.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), postur memiliki arti bentuk
tubuh atau perawakan. Kata postur merupakan kata serapan dari
bahasa Inggris, yaitu posture. Akar kata asli posture berasal dari bahasa
latin, yakni positus, yang berarti menempatkan atau menaruh.
Sementara itu, budget atau anggaran dalam kamus besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang
diharapkan untuk periode yang akan datang. Kata budget yang digunakan
dalam bahasa Inggris merupakan kata serapan dari istilah bahasa Perancis
yaitu bouge atau bougette yang berarti tas kecil di pinggang yang terbuat
dari kulit. Dalam Bahasa Inggris, kata budget tersebut berkembang artinya
menjadi tempat surat yang terbuat dari kulit, khususnya tas tersebut
dipergunakan oleh Menteri Keuangan untuk menyimpan surat-surat
anggaran. Di negeri Belanda, anggaran disebut begrooting, yang berasal
dari Bahasa Belanda kuno yakni groten, yang berarti memperkirakan. Di
Indonesia, istilah Anggaran Pendapatan dan Belanja dipakai secara resmi
dalam pasal 23 ayat 1 UUD 1945, dan di dalam perkembangan selanjutnya
ditambahkan kata Negara untuk melengkapinya sehingga menjadi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jadi secara harfiah, Postur APBN
dapat didefinisikan sebagai bentuk rencana keuangan pemerintah yang
disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku untuk mencapai tujuan
bernegara. Melalui Postur APBN, public dapat menilai perkembangan kinerja
kebijakan fiskal, kondisi keuangan, kesinambungan fiskal, serta akuntabilitas
Pemerintah.