S U R A T P E R JA N JIA N
P E K E R JA A N JA S A P E M E L IH A R A A N K E B E R S IH A N
GEDUNG DAN HALAM AN KANTOR
NOMOR :
ANTARA
DENGAN
..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua
ribu .........................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pihak PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat
untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pekerjaan jasa pemeliharaan Gedung
dan Halaman Kantor untuk keperluan Kantor dengan ketentuan dan syaratsyarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
DASAR PERJANJIAN
Surat
Keputusan
Kuasa
Pengguna
Anggaran/Pejabat
Pem buat
Komitm en
..
Nomor
: .
Tanggal
: .
Tentang
: Penetapan Pem enang Pelelangan Pengadaan Pekerjaan Jasa
Pem eliharaan Kebersihan Gedung dan Halam an Kantor
Pengum um an
Nomor
Tanggal
Tentang
Surat
: .
: .
: Pengum um an Pem enang Pelelangan
Keputusan
Kuasa
Pengguna
Anggaran/Pejabat
Nomor
: .
Tanggal
: .
Tentang
: Penunjukkan Pemenang Pelelangan
Pem buat
Komitm en
Harga
Perusahaan
dan
Pengajuan
Peringkat
Seluruh dokum en seperti tersebut pada pasal (2) butir (1) sam pai dengan (8) bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Pasal 3
TUGAS DAN KEW AJIBAN
Tugas yang dimaksud dalam Pasal (2), adalah Pengadaan Pekerjaan Jasa Pem eliharaan
Kebersihan Gedung dan Halam an Kantor .., uraian pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum dalam lampiran surat perjanjian ini, dengan ketentuan sebagai berikut :
PIHAK KEDUAm enyetujui untuk m elaksanakan Pekerjaan Jasa Pem eliharaan Kebersihan Gedung dan
Halam an Kantor, seperti yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai Kerja Nomor.
. ,tanggal .., beserta lam pirannya.
PIHAK KEDUAwajib melaksanakan pekerjaan tersebut dengan hasil yang baik dan benar sesuai dengan
isi dalam lam piran perjanjian ini.
Pasal 4
HARGA PEKERJAAN
Harga Borongan dari pekerjaan sebagaimana dim aksud dalam pasal (3) Surat Perjanjian ini adalah
sebesar Rp..,- (.. ) sudah term asuk
Pajak-pajak.
Harga Pekerjaan tersebut pada ayat (1) Pasal ini sudah termasuk keuntungan untuk perusahaan ini, Paja
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak-pajak lainnya serta semua biaya yang tim bul dalam proses
pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggungan
PIHAK KEDUA
.
Pasal 5
CARA PEM BAYARAN
Pem bayaran Hasil Pekerjaan Jasa Pem eliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor yang diterima
oleh PIHAK KEDUA
, akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kas
Daerah .
Sem ua Pajak-pajak yang tim bul akibat dari Surat Perjanjian ini m enjadi tanggungan
PIHAK KEDUA
sepenuhnya.
Pasal 6
JANGKA W AKTU PELAKSANAAN
Pengadaan Pekerjaan Jasa Pem eliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor sebagaim ana
dimaksud dalam Pasal (3) Surat Perjanjian ini harus diselesaikanPIHAK
oleh KEDUAdalam
jangka waktu 365 (tiga ratus enam puluh lim a) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja
Nomor. .,
beserta lam pirannya, tanggal .., diterbitkan atau sam pai
dengan tanggal 31 Desem ber ..
Pasal 7
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
Untuk setiap penyerahan hasil pekerjaan setiap bulan harus dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terim a
Pekerjaan.
Tem pat penyerahan dan pelaksanaan seluruh pekerjaan dilaksanakan di PIHAK
tem patPERTAMA
, yaitu di
..
Pasal 8
S A N K S I
Apabila PIHAK KEDUA setiap hari m elakukan kelalaian/tidak melakukan kewajiban seperti
tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini, maka
PIHAK KEDUAdikenakan sanksi denda
sebesar 1 o/oo (satu permil) atau sebesarbesarnya 5% dari harga keseluruhan yang diterim a
dari PIHAK PERTAMAseperti tersebut dalam Pasal (4) surat perjanjian ini.
Pasal 9
KENAIKAN HARGA
Pada
dasarnya PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut kenaikan harga, kecuali apabila terjadi
kebijaksanaan Pem erintah dibidang m oneter yang secara langsung m em pengaruhi Harga
Pekerjaan sebagaimana dim aksud dalam Pasal (4) Surat Perjanjian ini.
Apabila terjadi kebijaksanaan Pem erintah dibidang Moneter sebagaimana dim aksud dalam ayat (1) Pasa
ini, PIHAK KEDUAdapat m engajukan kenaikan Harga dengan ketentuan bahwa
PIHAK KEDUA
tidak diijinkan m eminta keuntungan tam bahan atas kenaikan harga tersebut.
Besarnya kenaikan Harga yang dapat diajukan PIHAK
oleh KEDUAsebagaim ana dimaksud dalam ayat (2)
Pasal ini, akan disesuaikan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Pem erintah.
Pasal 10
KEADAAN MEM AKSA (FORCE M AJEURE)
Dalam hal terjadi keadaan m emaksa (force majeure),
PIHAK KEDUAwajib m em beritahukan secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMAselam bat-lam batnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender, terhitung
sejak keadaan m emaksa (force majuere) tersebut terjadi.
Yang dim aksud dengan keadaan mem aksa (for m ajeure) antara lain adalah : gem pa bumi, kebakaran
perang, hura-hara, pemogokan dan Kebijaksanaan Pem erintah dibidang Moneter, yang
sem uanya berkaitan langsung dan mempengaruhi terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 11
JAM INAN PELAKSANAAN
Untuk melaksanakan Surat Perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat mem ilih Dom isili Hukum
yang tetap dan tidak berubah di Kantor Pengadilan Negeri .
Pasal 14
PENUTUP
Demikian Surat Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor ini,
dibuat 2 (dua) rangkap diantaranya bermaterai cukup dan m asing-m asing merupakan Asli serta
m em punyai kekuatan Hukum yang sama dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di
...
.
Pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaim ana tersebut di atas.
PIHAK KEDUA,
PT/CV/Firm a/Kop.
..
Kom itmen
PIHAK PERTAMA,
Pejabat Pembuat
..
..
.
NIP.
URAIAN PEKERJAAN
PIHAK KEDUA,
..
Kom itmen
..
JUMLAH
SATUAN
13.644 M2
1 Paket
JUMLAH
HARGA
36.416 M2
1 Paket
JUMLAH
PPN 10%
TOTAL
PIHAK PERTAMA,
Pejabat Pembuat
..
.
Jabatan
.
NIP.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Dengan ini PIHAK PERTAMA memerintahkan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan pengadaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman
Kantor ..............., dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Harga Tetap
Rp.
,
(..
..), sudah termasuk
Pajak-pajak (daftar rincian pekerjaan terlampir).
2.
Pendanaan
3.
Pembayaran
4.
Waktu Penyerahan
5.
Tempat Penyerahan
Kantor..
..
6.
Denda Keterlambatan
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini untuk dilaksanakan secara baik dengan penuh
tanggung jawab. Ketentuan/persyaratan lainnya akan dituangkan dalam Surat
Perjanjian Pekerjaan Jasa Pemeliharaan Kebersihan Gedung dan Halaman Kantor.
Tem pat/tgl..............
.
Ketua
.
NIP.
URAIAN PEKERJAAN
JUMLAH
SATUAN
13.644 M2
1 Paket
JUMLAH
HARGA
36.416 M2
1 Paket
Pembersihan Parit
Membuat Semak liar di trace jalan
Menyapu sampah
Pembersihan Taman
Terbilang :
JUMLAH
PPN 10%
TOTAL
PIHAK KEDUA,
..
Kom itmen
..
PIHAK PERTAMA,
Pejabat Pembuat
.
NIP.
..
Nomor : ..
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua
ribu .........................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Komputer/PC untuk
keperluan Kantor Tahun Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang
telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan setuju untuk
melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia,
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dibawah ini.
Pasal 1
Tugas /Lingkup Pekerjaan
PIHAK KESATU memberikan tugas Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas/ pekerjaan dari PIHAK KESATU berupa Pekerjaan Pengadaan
Komputer/PC
sebanyak
3
(tiga)
unit
pada
...
Tahun Anggaran .. seperti tertera pada Surat Keputusan
Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Nomor : . Tanggal
.
Pasal 2
Ketentuan Dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Tersebut dalam Pasal 1 harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, berdasarkan.
Surat
Keputusan
Kuasa
Pengguna
Anggaran/Pejabat
..
Nomor
: .
Tanggal
: .
Tentang
: Penetapan Pem enang Pengadaan Kom puter/PC
Pengum um an
Nomor
: .
Pem buat
Komitm en
Tanggal
Tentang
Surat
: .
: Pengum um an Pem enang Pelelangan
Keputusan
Kuasa
Pengguna
Anggaran/Pejabat
Nomor
: .
Tanggal
: .
Tentang
: Penunjukkan Pemenang Pelelangan
Pem buat
Komitm en
Surat/Kontrak Perjanjian ini didukung oleh semua dokumen yang terkait dengan
pekerjaan pengadaan seperti dimaksud dalam Pasal 1, dan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini;
PIHAK KEDUA menjamin dan melindungi PIHAK KESATU dari segala tuntutan atau klaim
dari pihak manapun apabila terjadi pelanggaran hak paten, hak cipta dan merk.
Pasal 5
Persyaratan Teknis Pekerjaan
Perincian dari nama, Mutu, jenis, volume dan spesifikasi teknis Pengadaan
Komputer/PC pada Tahun Anggaran ..
adalah sebagaimana yang diminta oleh PIHAK KESATU seperti dalam Dokumen
Kontrak Pengadaan dan tertera dalam Keputusan Penetapan Penyedia Barang Nomor
.. tanggal yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini.
Pasal 6
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Seluruh pelaksanaan pekerjaan seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 tersebut diatas,
harus 100% selesai dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak tanggal Kontrak diterbitkan dan seluruh pekerjaan harus selesai dan
diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat tanggal
Pasal 7
Pengawasan dan Pemeriksaan Pekerjaan
Untuk
PIHAK
Harga Borongan /kontrak pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Kontrak Perjanjian adalah
sebesar Rp. . ..)
termasuk biaya pengiriman (transportasi) serta perhitungan perhitungan pajak sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dibebankan pada anggaran DIPA No.
tanggal 31 Desember Tahun Anggaran
Pasal 9
Rp. , (. )
dalam bentuk Surat Jaminan Pelaksanaan. Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan
tersebut diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat 14
(empat belas) hari kalender sejak penandatanganan Kontrak Perjanjian oleh
kedua belah Pihak dan dikembalikan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
setelah waktu penyerahan pekerjaan, dan pekerjaan secara keseluruhan telah
selesai 100%. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah sampai dengan tanggal
Jaminan Uang Muka adalah jaminan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
KESATU dalam rangka pengambilan uang muka dengan nilai sekurangkurangnya 20% dari nilai kontrak.
Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka, harus dikeluarkan oleh Bank Umum.
Apabila PIHAK KEDUA gagal melaksanakan Kontrak, maka jaminan jaminan yang
diserahkan kepada PIHAK KESATU disita oleh PIHAK KESATU untuk dicairkan dan
disetorkan ke Kas Negara.
Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan oleh PIHAK KESATU, selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari setelah selesainya pelaksanaan tugas kewajiban PIHAK KEDUA.
Jaminan Uang Muka akan dikembalikan oleh PIHAK KESATU setelah pengembalian uang
muka dilunasi oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 11
Sanksi dan Denda
Jika Pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum pada Pasal 6 Surat perjanjian
Pemborongan ini, maka untuk setiap hari keterlambatan, PIHAK KEDUA wajib
membayar denda keterlambatan sebesar 1 o/oo (satu permil) dari nilai
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan.
Besarnya denda yang dibayar oleh PIHAK KESATU atas keterlambatan
pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia.
Denda-denda tersebut dalam ayat 1 pasal ini, akan diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
Hak dan Kewajiban Para Pihak
Hak dan kewajiban PIHAK KESATU
PIHAK KESATU berhak menerima hasil pekerjaan dari PIHAK KEDUA sesuai
dengan spesifikasi yang diminta, baik volume, jenis maupun mutu dalam
keadaan baik dan baru.
PIHAK KESATU berhak melakukan pemeriksaan awal terhadap mutu semua
bahan/material/peralatan/barang
yang
akan
digunakan
untuk
menyelesaikan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KESATU berhak melakukan pengawasan, penelitian, pemeriksaan dan
pengujian terhadap setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK
KESATU
berhak
menolak
atau
mengembalikan
bahan/material/barang/peralatan yang dikirim rusak atau tidak sesuai
dengan pesanan atau pemasangannya tidak sesuai dengan spesifikasi
dalam dokumen pelelangan.
PIHAK KESATU berkewajiban membayar sejumlah harga pekerjaan yang telah
disepakati apabila PIHAK KEDUA telah memenuhi semua kewajibannya.
Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA berkewajiban dalam melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis Dokumen
Pelelangan Penyediaan Barang/Jasa Nomor ..
Tanggal ..
PIHAK KEDUA wajib menjamin keaslian barang dan tidak melanggar hak
cipta/merk/kekayaan intelektual serta jaminan purna jual selama 1(satu)
tahun.
PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan pengepakan atas barang-barang yang
dikirim dari asal barang sampai ke lokasi yang telah ditetapkan.
PIHAK KEDUA berkewajiban tetap menjaga lingkungan pelaksanaan dengan baik
dan bersih.
PIHAK KEDUA berhak meminta pembayaran dengan harga yang telah disepakati
apabila PIHAK KEDUA telah memenuhi semua kewajibannya.
PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan seluruh pekerjaan
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
oleh PIHAK KESATU sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
PIHAK
KEDUA
berkewajiban
menjaga
keamanan
seluruh
bahan/material/peralatan/barang yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan seluruh hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan kontrak perjanjian dan sesuai Jadwal
Pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Pasal 13
1).
2).
3).
PIHAK KEDUA dalam 1 (satu) minggu terhitung kontrak perjanjian ini, tidak
atau belum mulai melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalam
pasal 1 Surat Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja
memperlambat penyelesaian pekerjaan sebagai diatur dalam Pasal 6 Surat
Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau
dapat merugikan PIHAK KESATU, sehubungan dengan pekerjaan ini.
Jika terjadi Pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK KESATU sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PIHAK KESATU dapat menunjuk perusahaan lain
atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut, PIHAK KEDUA harus menyerahkan kepada PIHAK KESATU
semua arsip dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak perjanjian
ini.
Dalam hal demikian, maka Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana
termaksud dalam Pasal 10 Kontrak Perjanjian ini menjadi milik negara. Jaminan
tersebut akan dicairkan oleh PIHAK KESATU dan diperhitungkan dengan
presentasi pekerjaan yang telah diselesaikan oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA tidak berhak menuntut rugi kepada PIHAK KESATU.
Pasal 16
Penyelesaian Perselisihan
Perselisihan yang timbul mengenai pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antara kedua belah pihak.
Perselisihan yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah akan diusahakan
penyelesaiannya melalui satu arbritrase yang terdiri dari wakil PIHAK KESATU,
wakil PIHAK KEDUA dan anggota lainnya yang dipilih atas persetujuan PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA yang semuanya akan duduk dalam satu arbritase.
Apabila arbritase sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal 16 tidak berhasil
mencapai suatu penyelesaian, maka permasalahan akan diajukan ke Pengadilan
Negeri.
Dalam rangka perjanjian ini kedua belah pihak bersepakat untuk memilih kedudukan
domisili yang tetap yaitu Kantor Pengadilan Negeri ..
Pasal 17
Bahasa dan Hukum
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat bahwa bahasa yang akan digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Hukum
yang digunakan adalah Hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
Pasal 18
Perpajakan
Harga Kontrak Pekerjaan seperti dimaksud dalam Pasal 8 perjanjian ini sudah termasuk
pajak-pajak yang berlaku.
Pasal 19
Korespondensi
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat bahwa demi kelancaran pekerjaan dapat dilakukan korespondensi diantara
kedua belah pihak baik melalui surat, fax maupun telepon, dengan alamat seperti
tertera pada pembukaan Kontrak Perjanjian ini.
Pasal 20
Kenaikan Harga
Untuk pelaksanaan Kontrak perjanjian ini tidak ada kenaikan harga (claim) kecuali
pemerintah secara Khusus mengaturnya.
Pasal 21
Keadaan kahar
Dalam hal terjadi keadaan kahar PIHAK KEDUA memberitahukan kepada PIHAK
KESATU dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak terjadinya keadaan
Kahar, dilampauinya jangka waktu tersebut hilangnya hak PIHAK KEDUA untuk
menunjukkan keadaan keadaan kahar dan hak untuk menuntut akibat keadaan
kahar, dan PIHAK KESATU akan menyelesaikan berdasarkan perundangundangan yang berlaku
Pasal 22
Pengawasan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
1.
PIHAK KEDUA harus mematuhi segala petunjuk teknis dan pengarahan serta perintah dari
Panitia /penguji.
Pasal 23
Amandemen Kontrak
PIHAK
Jika Terdapat kekeliruan atau kekurangan dalam surat perjanjian ini dapat
diadakan perbaikan atau peninjauan kembali oleh kedua belah pihak.
Pasal 25
Lampiran-lampiran
Pada surat perjanjian Kontrak ini dilampirkan :
Jaminan Pelaksanaan ;
Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPBB) ;
Pengumuman Pemenang Lelang dari Panitia Pelelangan ;
Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) ;
Surat Pengusulan Calon Pemenang dari Panitia Pelelangan ;
Berita Acara Hasil Pelelangan ;
Berita Acara Evaluasi dan Penilaian Penawaran ;
Berita Acara Pembukaan Penawaran ;
Berita Acara Pemberian Penjelasan ;
Dokumen Pemilihan Penyedia Barang / Jasa
Pasal 26
Penutup
Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat
dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 6 (enam) dan 2 (dua) eksemplar
dibubuhi materai secukupnya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Kop.
PIHAK KESATU
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
..
..
: ..
: ..
: Pejabat Pembuat Komitmen ......... .....
..
..
: ..
: ..
: ..
: ..
: ..
: Pengadaan Komputer PC untuk Keperluan
Kantor ........................
: Rp. (Dengan huruf).
: Kantor Pelayanan
Perbendaharaan
Negara/Kas Daerah
dari
Anggaran
Dana
Kegiatan
Tahun
Anggaran 200...
:
:
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 8 (delapan) dan berlaku syah setelah ditanda
tangani oleh kedua belah pihak dan bermaterai secukupnya.
YANG MENERIMA PERINTAH
PT/CV/Firm/Kop .
.
Direktur
Tanggal
:
DIPA No
dengan nilai sebesar Bunga Bank yang berlaku pada saat transaksi dan mengacu
kepada peraturan pemerintah yang berlaku.
.
Direktur
Lampiran II
Nomor
Tanggal
No
1.
:
:
:
.
NIP.
Nama Barang
Pengadaan Personal Komputer
Spesfikasi PC Pentium 4
Mainboard ECS Intel 848 P. A-Intel
Presscott CPU Support Include Chipset
Northbridge Intel 848 Up 64 MB
2D/3D Support, Sound, Sound ADI Ad
1980 6-Channel Audio CODEC, LAN
10/100Ethernet, 1 Slot AGP, 4 Port
USB 2.0, 52 Slot PCI, 1 Port Pararel, 1
Port Serial.
Hardisk Seagate Baracuda 80 GB/7200
RPM.
VGA AGP 64 Gforce 2/MX 400
DDR 256 MB/PC 2700
Casing Tower Full ATX Simbadda/350
watt
Volu
me
3 Unit
Harga
Satuan
Jumlah
Harga (Rp)
Jumlah
PPN 10%
..........................
Total
...................................
..
..
..
..........
.
.
.
.
Nama
: ................................................
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih
Kapasitas Sedang keperluan Kantor Tahun Anggaran 200 dengan
nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan
setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut sesuai dengan syarat-syarat yang telah dibehrikan oleh PIHAK PERTAMA
untuk melaksanakan :
Pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih Kapasitas Sedang.
Secara baik dan bertanggung jawab sesuai dengan Dokumen Penunjukan
Langsung (RKS) Nomor : .., tanggal ..
PIHAK KEDUA dalam mengajukan termijn atas prestasi yang dicapai diwajibkan
untuk membuat daftar prestasi pekerjaan dan PIHAK PERTAMA akan membuatkan
Berita Acara Pekerjaan.
Untuk prestasi pekerjaan 100% dinyatakan dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh
Panitia Pemeriksa / Penguji Barang dalam bentuk Berita Acara Penyerahan I.
Untuk prestasi pekerjaan sebagai akhir dari masa pemeliharaan pekerjaan
dinyatakan dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa / Penguji
Barang dalam bentuk Berita Acara Penyerahan II (terakhir).
Pasal 2
HARGA
Harga Borongan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 Surat
perjanjian ini sebesar Rp .. (dengan huruf), sudah termasuk
ongkos kerja, material dan pajak sesuai ketentuan yang berlaku dengan perincian
sebagaimana terlampir.
Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price) termasuk pajak sesuai
ketentuan yang berlaku.
PIHAK KEDUA tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun
juga yang berhubungan dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA.
Pasal 3
WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Sumber Air Bersih Kapasitas Sedang
adalah selama 20 (dua puluh) hari kalender
terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Pemborongan atau kontrak ini atau
selambat-lambatnya tanggal .
Pasal 4
CARA PEMBAYARAN
Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan secara
bertahap, yaitu tahap pertama sebesar 95% dari total nilai kontrak atau Rp.
, apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100% dengan baik yang
dinyatakan dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Pekerjaan I Oleh Panitia
Pemeriksa / Penguji Barang, sedangkan tahap kedua merupakan masa
pemeliharaan jangka waktu masa pemeliharaan maksimum selama 30 (tiga puluh)
hari kalender dapat dibayarkan sisanya sebesar 5% dari nilai kontrak atau Rp.
.. dan dibuktikan pula dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan II
(terakhir) oleh Panitia Pemeriksa / Penguji Barang.
Seluruh
pembayaran
dibebankan
pada
DIPA
No
.
Tanggal
.anggaran . Dengan pengajuan SPP-LS oleh
bendaharawan
kepada
Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)/Kas Daerah ..
Pasal 5
DENDA KETERLAMBATAN
Apabila jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dilampaui akibat kelalaian
PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu permil) dari
harga borongan untuk setiap hari keterlambatan dengan batas maksimum 5% (lima
persen) dari harga borongan pekerjaan.
Pasal 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah peristiwa-peristiwa berikut :
a.
Kebakaran
c.
d.
Dalam hal terjadinya force majeure PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya dalam jangka waktu empat
belas (14) hari kalender terhitung sejak kejadian dimaksud.
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA
tidak memberitahukan kejadian force majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA,
maka keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal
1 Surat Perjanjian ini dianggap bukan force majeure.
Dalam pemberitahuan kejadian force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua
pasal ini harus disertai dengan keterangan dari yang berwenang mengenai
peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan
dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika Terjadi perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan Surat Perjanjian ini kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah.
Apabila penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 Pasal ini belum tercapai, kedua belah pihak sepakat untuk
menyerahkan penyelesaiannya kepada Pengadilan Negeri.
Kedua belah pihak sepakat untuk memilih tempat kedudukan yang syah dan tidak
berubah di Kantor Pengadilan Negeri ..
Pasal 8
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat)
rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi materai
yang cukup dan ditanda tangani di . Pada hari, tanggal, bulan, dan
tahun tersebut diatas.
PIHAK KEDUA
Nama
Jabatan pada perusahaan
PIHAK PERTAMA
Nama
NIP
Lampiran :
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN (SPK)
Nomor :
Tanggal : .
Pekerjaan : Pemeliharaan Sumber Air Kapasitas Sedang
No
DESKRIPSI
JUMLAH
HARGA
SATUAN
Rp.
Pekerjaan Persiapan
1.
2.
II
.
42
Ls
84
M2
Pekerjaann Pemasangan
1.
2.
M2
Perbandingan coran 1 : 2 : 3
3.
4.
6.6
50
M2
TOTAL
Terbilang :
PIHAK KEDUA
PAJAK
10%
TOTAL
PIHAK PERTAMA
TOTAL
Rp.
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Inventaris Kantor untuk
keperluan Kantor
Tahun Anggaran 200 dengan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA adalah melaksanakan pekerjaan pengadaan Barang Inventaris Kantor berupa
Meja Kerja Kayu dan Kursi Besi /Metal pada Kantor . adalah sebagai
berikut :
N
o
Volum
e
02
.
Pengadaan Kursi
Merek
Type
Bahan Sarung
:
Sandaran Kepala :
Sandaran Tangan
Roda dan Kaki
:
Syatem
:
Pengadaan Kursi
Merek
Type
Bahan Sarung
:
Sandaran Kepala :
Sandaran Tangan
Roda dan Kaki
:
Syatem
:
1 Set
1 buah
2 buah
03
.
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ...............
tanggal .............
Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal .........
(kalau ada)
Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia
Barang/Jasa
(dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan barang/jasa)
Pasal 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Barang Inventaris Kantor Berupa Meja Kerja
Kayu dan Kursi Besi / Metal pada kantor .. harus
diselesaikan tidak lebih dari 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Kerja tanggal .. atau
selambat-lambatnya tanggal ..
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 tidak dapat
diubah, kecuali berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
disampaikan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender
sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan dapat
dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya akan diatur kemudian dalam
Addendum kontrak.
Pasal 4
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian / seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
(dengan huruf).
Pasal 9
JAMINAN
Apabila peralatan/barang yang diterima dilokasi dalam keadaan rusak, cacat, kurang
dan tidak sesuai dengan spesifikasi maka PIHAK KEDUA harus segera mengganti
dengan yang baru selambat-lambatnya 1 (satu) Minggu setelah surat
pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA.
Peralatan/barang pada Surat Perjanjian ini harus diberikan jaminan Pemakaian minimal
selama 1 (satu) tahun untuk segala jenis kerusakan yang diakibatkan bukan
karena kesalahan pemakai.
Pasal 10
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Penyimpangan-penyimpangan dan atau perubahan yang merupakan penambahan
atau pengurangan.
Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku apabila ada permintaan tertulis dari PIHAk
KEDUA yang menyebutkan jenis serta biaya pekerjaan.
Perhitungan biaya untuk pekerjaan tambah kurang diperhitungkan menurut harga
satuan pekerjaan yang dimaksud oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA.
Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga
yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Adanya pekerjaan tambah kurang yang dapat dipakai sebagia alasan untuk merubah
waktu penyelesaian pekerjaan dan mengurangi kualitas kerja kecuali atas
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 11
FORCE MAJEURE
Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena
bencana alam (gempa, banjir, dan sebagainya) kebakaran, peperangan, huruhara, pemotongan atau kemacetan yang timbul karena dikelluarkannya
Peraturan Pemerintah yang mengakibatkan perubahan moneter.
Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara tertulis
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure.
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA
tidak memberitahukan kejadian Force Majeure tersebut kapada PIHAK PERTAMA, maka
keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Surat
Perjanjian ini dinggap bukan Force Majeure.
Dalam pemberitahuan kejadian Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat dua
pasal ini harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai
peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan
perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA.
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagimana dimaksud dalam ayat 4
pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud
kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan ini dapat
diselesaikan secara musyawarah antara PIHAk PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak dapat memilih Badan
Abritasi Nasional Indonesia (BANNI) di Jakarta.
Apabila cara yang dimaksud Pasal 12 ayat 1 juga tidak dapat menyelesaikan
perselisihan yang timbul, maka penyelesaian selanjutnya akan diserahkan kepada
Keputusan Pengadilan Negeri, untuk itu ditetapkan domisili yang tetap di Kantor
Pengadilan Negeri .
Pasal 13
LAIN LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau Perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanian Tambahan (addendum) dan merupakan Perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat)
rangkap copy yang mempunyai ketentuan hukum yang sama, setelah dibubuhi
materai yang cukup dan ditanda tangani di Jakarta pada hari, tanggal bulan dan
tahun tersebut diatas.
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di pada hari
dan tanggal tersebut diatas.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Lampiran :
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
Nomor :tanggal
Pekerjaan : Pengadaan inventaris kantor
No
Volume
1 Set
Pengadaan Meja Kerja Kayu
Bahan :
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
(Rp)
03
.
1 buah
2 buah
Terbilang :
PIHAK KEDUA
Nama
Jabatan pada Perusahaan
PIHAK PERTAMA
Nama
NIP
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ...............
tanggal .............
Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal .........
(kalau ada)
I
1
II
A
1
Volume
karpet,
Bahan Spesifikasi
1. Underlayer dan Karpet : Carpets Classic Windsong-Clour
Wood -046
a. Construction
: Cut Pile Saxony
b. Yarn Type
: 100% Nylon 6.0
c. Dye Method
: Piece Dyed
d. Gauge
: 1/8
e. Pile Weight
: Ca 1100 GM/M2
f. Pile Hight
: 12,0 MM
g. Primary Backing
: Woven Polypropylene
h. Secondary Backing : Woven Polypropylene
i. Width
: 4,0 M
j. Static Control
: Permanent
k. Wear Warranty
: 5 Years Limited Wear Warranty
2. Cat Tembok
: Vinilex No. 8006, Warna Lily White
ABQT. 21
Pekerjaan Persiapan
Bongkar Karpet Underlayer (lama)
1 LS
43.586 M2
2
3
4
B
1
2
3
4
III
A
1
B
1
IV
1
2
3
V
1
2
3
4
11.121 M2
22.712 M2
16.609 M2
43.586
43.586
43.586
43.586
M2
M2
M2
M2
43.586 M2
43.586 M2
7
buah
2 buah
1 buah
41.18
46.65
29.59
22.25
M2
M2
M2
M2
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen berupa
Pengadaan/ pemasangan karpet, perbaikan/pengecatan dinding dan perbaikan
pintu ruang kerja pada kantor .. harus
diselesaikan tidak lebih dari 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak
ditandatanganinya Surat Perjanjian Kontralk atau selambat-lambatnya tanggal
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 tidak dapat
diubah, kecuali berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
disampaikan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender
sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya akan diatur
kemudian dalam Addendum kontrak.
Pasal 3
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian / seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
(dengan huruf).
Untuk
Pasal 6
SANKSI
Kelalaian dan keterlambatan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan yang
diserahkan oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan Surat Perjanjian ini, akan
dikenakan sanksi denda sebesar minimum 1 (satu) permil untuk setiap hari
keterlambatan penyerahan sampai dengan maksimum sebesar sama dengan
nilai jaminan pelaksanaan.
Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan
pembayaran kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA bersedia dikenakan
sanksi kepada yang besarnya disesuaikan dengan tanggung jawab PIHAK KEDUA
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 1.
Pasal 7
KENAIKAN HARGA
Kenaikan harga selama masa pelaksanaan kontrak ini ditanggung sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan tambahan biaya apapun juga (claim)
walaupun ada kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya dengan
pekerjaan ini.
Pasal 8
JAMINAN
Apabila pekerjaan yang diterima dilokasi dalam keadaan rusak, cacat, kurang dan
tidak sesuai dengan spesifikasi maka PIHAK KEDUA harus segera mengganti
(satu)
Minggu
setelah
surat
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan
dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 11
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan dapat diselesaikan
secara musyawarah antara PIHAk PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak dapat memilih Badan
Arbitrase Nasional Indonesia (BANNI) di Jakarta.
Apabila cara yang dimaksud Pasal 11 ayat 1 juga tidak dapat menyelesaikan
perselisihan yang timbul, maka penyelesaian selanjutnya akan diserahkan
kepada Keputusan Pengadilan Negeri, untuk itu ditetapkan domisili yang tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .
Pasal 12
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran Resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
Surat Keputusan Pemenang Pelelangan Nomor : , tanggal ..
Pengumuman hasil pelalangan Nomor : , tanggal .
Nota Dinas Tidak Adanya Sanggahan Nomor : ., tanggal ..
Penetapan Pemenang Pelangan Nomor : ., tanggal ..
Nota Dinas Usulan Calon Pemenang Pelelangan Nomor : ., tanggal
..
Berita Acara Evaluasi, Penawaran Harga Nomor : ., tanggal .
Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran Harga Nomor : ., tanggal
Pasal 13
LAIN LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau Perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (addendum) dan merupakan Perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat)
rangkap copy yang mempunyai ketentuan hukum yang sama, setelah dibubuhi
materai yang cukup dan ditanda tangani di Jakarta pada hari, tanggal bulan dan
tahun tersebut diatas.
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di pada hari
dan tanggal tersebut diatas.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Lampiran I
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
Nomor : ..
Tanggal : ..
Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen
Tahun Anggaran 2003
NO
URAIAN PEKERJAAN
PEMELIHARAAN
GEDUNG
VOLUME
KANTOR
HARGA
SATUAN
(Rp.)
JUMLAH
HARGA
(Rp.)
PERMANEN
Berupa : pergantian/pemasangan karpet,
perbaikan/pengecatan
Dinding dan Perbaikan Pintu Ruang Kerja
I
1
II
A
1
2
3
4
B
1
2
3
4
III
A
1
B
1
IV
1
2
3
V
1
2
Bahan Spesifikasi
1. Underlayer dan Karpet :
Carpets
Classic WindsongClour Wood -046
a. Construction
: Cut
Pile
Saxony
b. Yarn Type
: 100%
Nylon 6.0
c. Dye Method
: Piece Dyed
d. Gauge
: 1/8
e. Pile Weight
: Ca
1100
GM/M2
f. Pile Hight
: 12,0 MM
g. Primary Backing
: Woven
Polypropylene
h. Secondary Backing : Woven
Polypropylen
e
i. Width
: 4,0 M
j. Static Control
: Permanent
k. Wear Warranty
: 5 Years
Limited
Wear
Warranty
2. Cat Tembok
: Vinilex No.
8006,
Warna Lily
White ABQT.
21
Pekerjaan Persiapan
Bongkar Karpet Underlayer (lama)
Pekerjaan Pasang Karpet
Pemasangan
Lapisan
Underlayer
Karpet
Lapisan Underlayer Ruang Kerja SIJ
Lapisan Underlayer Kamar Rias SIJ
Lapisan Underlayer Ruang Tata Usaha SIJ
Lapisan Underlayer Ruang Tunggu Tamu
SIJ
Pemasangan Karpet
LS
43.586
M2
11.121M2
22.712
M2
16.609
M2
43.586
M2
43.586
M2
43.586
M2
43.586
M2
43.586
M2
43.586
M2
3
4
Lapisan
Lapisan
Lapisan
Lapisan
7
buah
2
buah
1
buah
41.18
46.65
29.59
22.25
M2
M2
M2
M2
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor
Permanen untuk keperluan Kantor Tahun Anggaran 200 dengan
nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan
setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
DASAR PERJANJIAN
Pekerjaan
Pemeliharaan
Gedung
Kantor
Permanen
Berupa
Perbaikan/Pemasangan Dinding Panel Kayu Pada Ruang Tata Usaha, Ruang
Tunggu Tamu dan Ruang Rapat ..secara baik dan
bertanggung jawab sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Nomor:. Tanggal ...
2.
3.
4.
6.
7.
8.
9.
10. PIHAK KEDUA wajib mentaati petunjuk dan saran-saran yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA demi kelancaran tugas pekerjaannya.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen berupa
Perbaikan/Pemasangan Dinding Panel Kayu Pada Ruang Tata Usaha, Ruang Tunggu
Tamu Dan Ruang Rapat Kantor..........l adalah selama 21 (duapuluh satu) hari
kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian kerja atau kontrak ini
atau selambat-lambatnya tanggal..
Pasal 5
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas
Harga untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar
Rp..
2.
Harga tersebut adalah tetap (Fixed Price), sudah termasuk pajak pertambahan
nilai (PPN) dan pajak-pajak lain sesuai dengan peraturan perundanq-undangan
yang berlaku;
3.
PIHAK KEDUA tidak dibolehkan melakukan perubahan harga atau tambahan biaya
apapun juga yang berhubungan dengan pelaksanaan surat perjanjian ini tanpa
persetujuan dari PIHAK PERTAMA;
4.
5.
Semua pembayaran yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dibebankan pada DIPA Nomor..Tanggal Tahun
Anggaran
6.
7.
1.
Perjanjian ini secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA tanpa memberi ganti rugi/biaya
kepada PIHAK KEDUA.
2.
3.
1.
Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi
karena bencana alam (gempa, banjir dan sebagainya), peperangan, pemogokan
atau kemacetan yang timbul karena dikeluarkannya Peraturan Pemerintah yang
mengakibatkan Look-Out dalam bidang keuangan dan perubahan moneter.
2.
Kelambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya Force Majeure semacam ini
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara
tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambatlambatnya 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure untuk
mendapatkan persetujuan PIHAK PERTAMA.
3.
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK KEDUA
tidak memberitahukan kejadian force majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka
keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Surat
Perjanjian ini dianggap bukan force majeure.
4.
5.
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat bolas) hari kalender terhitung
sejak diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat 4 pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai
permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 9
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan akan dicoba
diselesaikan secara musyawarah antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, bila tidak
dapat diselesaikan secara musyawarah, maka kedua belah pihak dapat memilih Badan
Arbitrage Nasional Indonesia (BANI) yang anggotanya terdiri dari seorang wakil dari
PIHAK PERTAMA dan seorang wakil dari PIHAK KEDUA, ditambah lagi seorang di luar
kedua belah pihak yang sama-sama disetujui baik oleh PIHAK PERTAMA maupun PIHAK
KEDUA.
Pasal 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Nomor: tanggal
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Surat Keputusan Kepala Bagian Umum dan Keuangan selaku Pejabat Pembuat
Komitmen Nomor.. tanggal
Pasal 11
LAIN - LAIN
1.
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian inl atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan Perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
2.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) Rangkap asli dan 4
(empat) rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah
dibubuhi materal yang cukup dan ditanda tangani di ........ pada hari, tanggal,
bulan dan tahun tersebut di atas.
3.
Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di ....... pada hari dan
tanggal tersebut di atas.
4. Surat Perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal ........ dan berakhir ......
PIHAK KEDUA
..
..
PIHAK PERTAMA
..
.
Jabatan Pada Perusahaan
.
NIP.
Lampiran :
Surat Perjanjian Kerja
Pemeliharaan Gedung Kantor Permanen
Nomor : ............., Tanggal ............
Hasil Negosiasi :
HARGA
NO
URAIAN KEGIATAN
VOLUME
SATUA
N
Rp.
HARGA
JUMLAH
Rp.
1 LS
1 LS
1 LS
1 LS
II
2
3
4
5
6
III
1
3.76 M 2
4.00 M 2
2.96 M 2
48.40
meter
10
batang
15
batang
14
set
5.20
meter
31.80
meter
13.40
meter
3.20 M 2
4.00 M 2
2
3
4
5
6
IV
1
4
5
47.70
9
batang
7
batang
13 set
5.20
meter
19.95
meter
18.60
meter
1.80 M 2
3.04 M 2
2.96 M2
2.48 M2
4.40 M2
42.20
meter
5
batang
4
batang
7 set
20.80
meter
32.70
meter
dipindahkan
2
V
1
Pekerjaan Pintu
Pintu double - ruang Tata usaha ; 1
buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ;
luar/dalam
b. Pasang list profil relief timbul ;
luar/dalam
c. Pasang list profil relief timbul pintu
atas luar/d 6.00 meter
Pintu tunggal - ruang Tata usaha ; 1
buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ;
luar/dalam
b. Pasang list profil relief timbul ;
luar/dalam
c. Pasang list profil relief timbul pintu
atas luar/d 3.60 meter
Pintu tunggal - ruang kerja Irjen ; 1
buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ;
luar/dalam
b. Pasang list profil relief timbul ;
luar/dalam
c. Pasang list profil relief timbul pintu
atas luar
Pintu tunggal - ruang kerja Irjen ; 1
buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ;
luar/dalam
b. Pasang list profil relief timbul ;
luar/dalam
c. Pasang list profil relief timbul pintu
atas luar
Pintu tunggal - ruang tunggu tamu ; 1
buah
a. Pasang lapisan daun pintu panel ;
luar/dalam
4
V
5.60 M 2
2
set
6.00 M
3.20 M 2
1 set
3.60 M
3.20 M 2
1 set
1.60 M
1.60 M 2
1 set
1.60 M
3.20 M 2
1 set
3.60 M 2
VI
1
2
3
4
VII
set
6.00 M 2
3.20 M 2
1
set
3.60 M 2
5.10
1.40
1.40
1.10
M
M
M
M
2
2
2
2
A.
1
2
3
4
5
6
2
batang
7.70 M 2
2.1.5 M 2
1.40 M 2
4 buah
2.10 M 2
VIII
2
batang
7.70 M 2
2.15 M 2
1.40 M 2
4 buah
2.10 M 2
1.00 LS
1.00 LS
Jumlah
PPN 10%
Total
PIHAK KEDUA
PERTAMA
PT/CV/Firma.................
Pembuat Komitmen
-----------------------------------------------
Dibulatk
an
PIHAK
Pejabat
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan dokumen-dokumen yang secara langsung mendasari
pembuatan perjanjian ini :
KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ...............
tanggal .............
Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal .........
(kalau ada)
Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia
Barang/Jasa
(dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan
barang/jasa)
PIHAK PERTAMA memerintahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
dan sanggup untuk melaksanakan perintah tersebut dengan ketentuan sebagaimana
pasal - pasal sebagai berikut :
Pasal 1
Pekerjaan :
Pekerjaan/Pembelian/Pengadaan/renovasi dsb.................
Pasal 2
Harga Pekerjaan :
Rp. (dengan huruf)
Pasal 3
Jangka Waktu :
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
hingga selesai secara
keseluruhan (100% dari total bobot fisik pekerjaan) adalah 60
(Enam Puluh) hari kalender atau tanggal. Sampai dengan
..
Pasal 4
Cara Pembayaran :
Pembayaran biaya pekerjaan tersebut pasal 1 Surat Perintah
Kerja ini dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dilaksanakan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara/Kas Daerah ..
Biaya pekerjaan tersebut pada pasal 2 surat perintah kerja ini
dibebankan pada DIPA satuan kerja. Tahun anggaran 200.
Nomor : .. tanggal 31 Desember dengan Kode
Satuan Kerja.
Pembayaran dilaksanakan secara sekaligus sebesar 100% dari
harga pekerjaan, yaitu sebesar 100% X Rp .. kepada
Rekening Perusahaan. Dengan Nomor Rekening :pada
SANKSI
PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1/1000 (satu
perseribu) dari harga borongan pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan pekerjaan.
Jika keterlambatan sudah dalam jangka waktu maksimal maka
perusahaan dikenakan denda sebesar 5 % (lima persen) dari
nilai harga borongan dan PIHAK PERTAMA berhak membatalkan
secara sepihak atas Surat Perintah Kerja dimaksud.
Segala biaya yang timbul sebagian akibat pembatalan surat
perintah kerja menjadi Beban Pihak Perusahaan
Demikian Surat Perintah Kerja ini di buat sebanyak 10 (sepuluh) rangkap, terdiri 4
(empat) asli bermaterai cukup, dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh Kedua
Belah Pihak, untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya;.
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Kop......
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen
Mengetahui/Menyetujui
Kuasa Pengguna Anggaran
Nb. SPK ini dapat digunakan untuk pekerjaan/Pembelian/Pengadaan/renovasi
dsb................. yang pengadaannya jumlahnya relatif kecil. Jadi tidak perlu
menggunakan Surat Perjanjian.
SURAT PERJANJIAN KERJA
Nomor .
Tentang
PEKERJAAN PENGADAAN PERSONAL KOMPUTER DAN MESIN PRINTER
PADA KANTOR.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ...............
tanggal .............
Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal .........
(kalau ada)
Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia
Barang/Jasa
(dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan
barang/jasa)
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Personal Komputer dan
Mesin Printer untuk keperluan Kantor Tahun Anggaran 200 dengan
nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan
setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku
di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
PENYERAHAN TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA menyerahkan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menyatakan menerima penyerahan tugas dari PIHAK PERTAMA untuk
melaksanakan Pekerjaan Pengadaan Personal Komputer dan Mesin Printer Pada Kantor
sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dan ketentuan
pasal-pasal Surat Perjanjian ini beserta lampirannya.
Pasal 2
TUGAS DAN KEWAJIBAN
PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut sesuai dengan syarat-syarat yang telah diberikan oleh PIHAK PERTAMA
untuk melaksanakan:
1.
2.
Pekerjaan Pengadaan Personal Komputer dan Mesin Printer Pada Kantor .......
Secara baik dan bertanggung jawab sesuai dengan RKS Nomor:
tanggal
Pasal 3
JANGKA WAKTU DAN DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
2
3.
4.
5.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut Pasal 1 dalam Surat Perjanjian ini
adalah 5 (lima) hari kalender sejak penandatanganan kontrak sampai dengan
pekerjaan selesai diserahkan oleh PIHAK KEDUA.
Jika telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Kerangka Acuan atau Ketentuan
Teknis yang dinyatakan dengan Berita Acara oleh Panitia Pemeriksa/Penguji
Barang dan Jasa, maka PIHAK PERTAMA akan menerima pekerjaan tersebut yang
dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara.
PIHAK PERTAMA berhak membuat evaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan PIHAK
KEDUA, dan apabila ditemukan adanya penyimpangan (tidak sesuai Surat
Perjanjian) maka PIHAK PERTAMA akan memberikan Surat Teguran kepada PIHAK
KEDUA. Apabila setelah diberikan Surat Teguran ternyata tidak ada upaya
perbaikan, PIHAK PERTAMA akan memutuskan secara sepihak Surat Perjanjian ini
dengan PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA wajib mematuhi semua peraturan yang berlaku sehubungan
dengan pekerjaan ini, termasuk ketentuan-ketentuan intern yang dikeluarkan
oleh PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA wajib mentaati petunjuk dan saran saran yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA demi kelancaran tugas pekerjaannya.
Pasal 4
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian/seluruhnya kepada PIHAK KETIGA tanpa seijin PIHAK PERTAMA.
Pasal 5
BIAYA DAN SYARAT PEMBAYARAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp.
..(..)
Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan
sekaligus, apabila prestasi pekerjaan selesai 100 % dengan baik dibuktikan
dengan Berita Acara Hasil Pemeriksaan dari Pengujian Barang oleh Panitia
Pemeriksa/Penguji Barang/Jasa. Semua pembayaran akan d selesaikan dengan
pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) dari Bendaharawan
1.
2.
Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi karena
bencana alam (gempa, banjir dan sebagainya ) peperangan, pemogokan,
Surat Perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap, 3 (tiga) rangkap asli dan 4 (empat)
rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi
materai yang cukup dan ditanda tangani di .. pada hari, tanggal, bulan dan
tahun tersebut di atas.
Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di .. pada hari dan
tanggal tersebut di atas.
PIHAK KEDUA,
..
PIHAK PERTAMA,
..
..
.
Jabatan Pada Perusahaan
.
NIP.
SPESIFIKASI
VOLUME
4 Unit
.
PIHAK KEDUA,
..
HARGA
SATUAN (RP)
..
JUMLAH
HARGA (Rp)
..
..
Jumlah
PPN 10%
TOTAL
..
..
..
PIHAK PERTAMA,
..
..
..
Direktur
NIP.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan
Generator Set Serta Perlengkapannya untuk keperluan Kantor Tahun
Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua
belah pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
Tugas/Lingkup Pekerjaan
PIHAK KESATU memberikan tugas Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA
menerima tugas/pekerjaan dari PIHAK KESATU berupa Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan
Generator
Set
serta
perlengkapannya
pada
gedung
Pasal 2
Ketentuan dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Tersebut dalam Pasal 1 harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, berdasarkan;
1.
Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003;
2.
Peraturan Pemerintah lainnya yang terkait dengan pelaksanaan Kontrak ini;
3.
Dokumen Pelelangan Umum Pasca kualifikasi Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan Generator Set serta perlengkapannya Nomor : .
Tanggal.
4.
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Nomor : .. tanggal
5.
Surat Penawaran Harga Nomor : tanggal ..
Pasal 3
Itikad Baik
1.
2.
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak;
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan
jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Jika selama Kontrak
salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik
untuk mengatasi keadaan tersebut.
Pasal 4
Syarat-syarat Umum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Yang dimaksud dengan PIHAK KESATU adalah pihak Pemberi Pekerjaan, dalam
hal
ini
Pejabat
Pembuat
Komitmen
.................................
Yang dimaksud dengan PIHAK KEDUA adalah Pelaksana Pekerjaan, dalam hal ini
adalah bertindak untuk dan atas nama Direktur
PT
Kontrak Perjanjian adalah Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan
Generator Set serta perlengkapannya antara PIHAK KESATU dengan PIHAK
KEDUA;
Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 2 kontrak Perjanjian ini;
Pekerjaan yang diadakan adalah sebagaimana Kontrak Perjanjian Pekerjaan
Pengadaan dan Pemasangan Generator Set serta perlengkapannya;
Surat/Kontrak Perjanjian ini didukung oleh semua dokumen yang terkait dengan
pekerjaan pengadaan seperti dimaksud dalam Pasal 1, dan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini;
7.
PIHAK KEDUA menjamin dan melindungi PIHAK KESATU dari segala tuntutan atau
klaim dari pihak manapun apabila terjadi pelanggaran hak paten, hak cipta dan
merk.
Pasal 5
Persyaratan Teknis Pekerjaan
Perincian dari nama, mutu, jenis, volume dan spesifikasi teknis Pengadaan dan
Pemasangan Generator Set serta perlengkapannya pada gedung ..
. Tahun Anggaran . adalah sebagaimana yang
diminta oleh PIHAK KESATU seperti dalam Dokumen Kontrak Pengadaan dan tertera
dalam Lampiran Keputusan Penetapan Penunjukan Penyedia Barang
Nomor :tanggal yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Kontrak Perjanjian ini.
Pasal 6
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Seluruh pelaksanaan pekerjaan seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 tersebut diatas,
harus 100% selesai dilaksanakan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender
terhitung setelah Surat Perjanjian/Kontrak diterbitkan dan seluruh pekerjaan harus
selesai dan diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat tanggal
Pasal 7
Pengawasan dan Pemeriksaan Pekerjaan
1.
2.
Untuk
melaksanakan
pengendalian
pekerjaan
diadakan
pengawasan,
pengoreksian, dan pengujian pekerjaan yang dilakukan oleh Panitia
Pemeriksa/Penguji Barang dan Jasa.
PIHAK KEDUA harus mematuhi segala petunjuk teknis dan pengarahan serta
perintah dari Panitia Pemeriksa/Penguji seperti tersebut pada ayat I diatas.
Pasal 8
Harga Kontrak Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
=
Rp.
,
() dalam bentuk Surat Jaminan
Pelaksanaan. Jaminan, Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diserahkan oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK KESATU paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak
penandatanganan Kontrak Perjanjian oleh kedua .belah pihak dan dikembalikan
oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA setelah waktu penyerahan pekerjaan,
dan pekerjaan secara keseluruhan telah selesai 100%. Masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan adalah sampai dengan tanggal
Jaminan Uang Muka adalah jaminan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK KESATU dalam rangka pengambilan uang muka dengan nilai sekurangkurangnya 20 % dari nilai kontrak
Jaminan Pelaksanaan dan jaminan Uang Muka, harus dikeluarkan oleh Bank
Umum.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
Jika Pihak kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan termasuk sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum pada Pasal 6 Surat perjanjian
Pemborongan ini, maka untuk setiap hari keterlambatan, PIHAK KEDUA wajib
membayar "denda keterlambatan" sebesar 1 0/00 (satu permil) dari nilai pekerjaan
untuk setiap hari keterlambatan.
Besarnya denda yang dibayar oleh PIHAK KESATU atas keterlambatan
pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebepar bunga terhadap nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia.
Denda-denda tersebut dalam ayat 1 pasal ini, akan diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 12
Hak dan Kewajiban Para Pihak
1.
2.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
1.
2.
Pasal 14
Transportasi
1.
2.
Dalam rangka pelaksanaan kontrak perjanjian ini, PIHAK KEDUA menyediakan alat
transportasi untuk pengiriman/pengangkutan barang yang dipesan oleh PIHAK
KESATU.
Segala biaya transportasi yang dikeluarkan menjadi beban PIHAK KEDUA dan
sudah termasuk dalam biaya kontrak.
Pasal 15
Pemutusan hubungan Kerja
1.
1)
2.
1.
2.
3.
4.
Pasal 17
Bahasa dan Hukum
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat bahwa bahasa yang akan digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Hukum
yang digunakan adalah Hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
Pasal 18
Perpajakan
Harga Kontrak Pekerjaan seperti dimaksud dalam Pasal 8 perjanjian ini sudah termasuk
pajak-pajak yang berlaku.
P as a l 1 9
Korespondensi
Dalam rangka pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA
bersepakat bahwa demi kelancaran pekerjaan dapat dilakukan korespondensi
diantara kedua belah pihak baik melalui surat, fax maupun telepon, dengan
alamat seperti tertera pada pembukaan Kontrak Perjanjian iini.
Pasal 20
Kenaikan Harga
Untuk pelaksanaan Kontrak Perjanjian ini tidak ada kenaikan harga (claim) dari
PIHAK KEDUA kecuali Pemerintah secara khusus mengaturnya.
Pasal 21
Keadaan Kahar
1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah suatu keadaan/kejadian
diluar kekuasaan atau kemampuan kedua belah pihak, keadaan dimaksud
adalah :
1) Peperangan
2) Kerusuhan
3) Revolusi
4) Bencana alam; banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
wabah penyakit, angin topan.
5) Pemogokan nasional
6) Kebakaran
7) Gangguan industri lainnya.
2. Dalam hal terjadi keadaan kahar PIHAK KEDUA memberitahukan kepada PIHAK
KESATU dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak terjadinya keadaan
Kahar, dilampauinya jangka waktu tersebut hilangnya hak PIHAK KEDUA untuk
menunjukkan keadaan kahar dan hak untuk menuntut akibat keadaan kahar,
dan PIHAK KESATU akan menyelesaikan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 22
Pengawasan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
1.
Untuk
melaksanakan
pengendalian
pekerjaan
yang
terdiri
atas
2.
3.
1.
2.
1.
2.
Apabila ada perubahan dalam hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan
diatur kemudian secara musyawarah oleh kedua belah pihak akan mencantumkan
dalam addendum/amandemen yang merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dalam perjanjian ini.
Jika terdapat kekeliruan atau kekurangan dalam surat perjanjian ini dapat diadakan
perbaikan atau peninjauan kembali oleh kedua belah pihak.
Pasal 25
Lampiran-lampiran
Pasal 26
Penutup
Surat Perjanjian Kontrak ini dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak di ............. pada hari, tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 10 (sepuluh) dan 2 (dua) eksemplar
dibubuhi materai secukupnya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
PIHAK KEDUA
..
PIHAK PERTAMA
..
..
.
Jabatan Pada Perusahaan
.
NIP.
Tentang
PEKERJAAN PENGADAAN BARANG INVENTARIS KANTOR
BERUPA LCD PROJEKTOR
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua
ribu .........................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian Pekerjaan Pengadaan Barang Inventaris
Kantor berupa LCD Proyektor untuk keperluan Kantor Tahun
Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah ditetapkan dan pasti; dan kedua
belah pihak juga menyatakan setuju untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, dengan ketentuan dan syarat-syarat
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA adalah melaksanakan pekerjaan pengadaan barang inventaris kantor
berupa LCD Projektor pada kantor ..adalah
sebagai berikut :
No
1
Spesifikasi
PENGADAAN
BARANG
INVENTARIS
BERUPA
PROJECTOR
Merk : INFOCUS LP 650
* Device Type DLP Projector
* Built- in Devices Stereo speakers
* Dimensions ( Wx D x H ) 13,8 in x 4,3 in
* Weight 9,3 lbs
* Image Brightenes 2500 ANSI lumens
* Max Resolution 1024 x 768
* Tecnology Digital Light Processing ( DLP)
* Color Support 24 bit ( 16,7 M color)
* Image contrast Ratio- 800 : 1
* Lamp Tipe UHP 250 Watt ( 2000 hour ( s ) )
* Video Input NTSC, SECAM, PAL, HDTV
* Audio Output Speaker (s) integrated
* Sound Output Mode Stereo 2 Watt
* Input Device Remote Control
* Compliat Standards UL,CSA,TRUV,EN55022,
FCC- A, NOM, C-TICK, GOST, ICES-003
* Power AC 100/ 240 V ( 50/60 Hz)
* Power Consumption Operational 350 Watt
LCD
Volume
1 unit
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELAKSANA
Waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang inventaris berupa LCD projector
pada Kantor harus diselesaikan tidak lebih dari 5 (lima) hari
kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat perintah Kerja tanggal
atau selambat-lambatnya tanggal
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 tidak dapat
diubah, kecuali berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
disampaikan pada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender
sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya dapat diatur
kemudian dalam Addendum Kontrak.
Pasal 3
PENGALIHAN TUGAS PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini pihak Kedua tidak dibenarkan mengalihkan tugas
pekerjaan sebagian / seluruhnya kepada pihak ketiga tanpa seizin PIHAK PERTAMA
Pasal 4
NILAI KONTRAK DAN SYARAT PEMBAYARAN
Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar Rp
(dengan huruf)
Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan sekaligus
atau seluruhnya ( 100%) apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100% dengan
baik yang dinyatakan dengan berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan oleh
panitia pemeriksa / penguji barang
Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan di pungut pajak-pajak menurut
peraturan yang berlaku
Pembayaran dilakukan dengan pengajuan SPP-LS melalui Kantor Pelayaran
Perbendaharaan Negara/Kas Daerah ..................
Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price ) termasuk pajak sesuai
ketentuan yang berlaku
Pihak kedua tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun
juga yang berhubungan dengan pelaksanaan surat perjanjian ini kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMERIKSAAN PERALATAN / BARANG
Segera setelah peralatan/ barang tiba di lokasi, harus segera dilakukan pemeriksaan
pendahuluan terhadap :
Kerusakan yang terlihat
Kesesuaian nya dalam spesifikasi teknis
Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan bersama oleh panitia pemeriksa / penguji
barang dan jasa yang kemudian hasil pemeriksaannya dituangkan dalam suatu
berita acara hasil pemeriksaan
PIHAK PERTAMA berhak menolak semua peralatan atau barang yang menyimpang dari
spesifikasi dan persyaratan atau peralatan /barang yang cacat. Dalam hal ini
PIHAK KEDUA wajib atau harus mengganti peralatan /barang yang ditolak
tersebut. Biaya penggantian dibebankan kepada PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap kondisi pekerjaan sehingga dapat diyakini
bahwa pekerjaan yang bersangkutan memberikan hasil pekerjaan yang baik
Pasal 6
SANKSI
Kelalaian dan keterlambatan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pekerjaan yang
diserahkan oleh PIHAK PERTAMA Berdasarkan Surat Perjanjian ini akan
dikenakan sanksi denda sebesar minimum 1(satu) permil untuk setiap hari
Nomor
Pasal 13
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam surat perjanjian tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang
tidak terpisahkan dari surat perjanjian
Surat perjanjian ini dibuat dalam 7( tujuh) rangkap 3 ( tiga) rangkap asli dan 4 (empat )
rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah dibubuhi
materai yang cukup dan ditandatangani di . pada hari, tanggal, bulan dan
tahun tersebut di atas.
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di...pada hari dan
tanggal tersebut di atas
PIHAK KEDUA,
..
PIHAK PERTAMA,
..
..
.
Direktur
..
NIP.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Pemerintah R.I/
Pemerintah Daerah ...........................
perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA..
2.
Nama
Jabatan
Alamat
yang
selanjutnya dalam
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1) DIPA .. tahun anggaran nomor
tanggal
2) Surat
keputusan
Pejabat
Pembuat
Komitmen
Nomor
..tanggal , tentang pembentukan
Panitia
Pelaksana
Pembelian
dan
Pengadaan
Barang
dan
Jasa
;
3) Surat Penawaran Harga : No. .
4) Berita Acara Negosiasi Harga Nomor : . tanggal
5)
Pekerjaan Pengadaan Filling Cabinet sebanyak 3 (tiga) unit, Tustel sebanyak 5 (lima)
unit, komputer PC + Perlengkapannya sebanyak 2 (dua) unit, Data Stored (USB)
sebanyak 3 (tiga) unit, Laptop sebanyak 2 (dua) unit dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan harga , jumlah, jenis dan spesifikasi
sesuai dengan daftar lampiran I dari Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan terlampir
;
Barang-barang yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA harus
dalam keadaan baru, baik dan benar serta dapat berfungsi sebagaimana mestinya;
PIHAK KEDUA diharuskan memberikan petunjuk/cara pemakaian kepada PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA wajib menanggung segala biaya yang timbul karena
kegiatan diatas.
Pasal 3
HARGA BARANG
Harga borongan pekerjaan Pengadaan Filing Cabinet, Tustel, Digital Recorder,
Komputer PC + Perlengkapannya, Data Stored (USB), Laptop sesuai Pasal 2 perjanjian
ini adalah sebesar Rp. . (dengan huruf), termasuk pajak-pajaknya,
dan harga tersebut dalam perjanjian ini adalah tetap dan tidak berubah.
Pasal 4
WAKTU PENYERAHAN
1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan keseluruhan barang sesuai dengan
permintaan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kalender
sejak Surat Perintah Kerja ditandatangani oleh kedua belah pihak. Pada waktu
penyerahan barang-barang dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, terlebih
dahulu harus diadakan uji coba dan pemeriksaan oleh penerima barang dan
dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang;
2. Apabila terdapat penyimpangan atau kekurangan jumlah peralatan sehingga
tidak sesuai dengan pesanan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA Wajib
mengganti dan atau melengkapinya terlebih dahulu.
Pasal 5
TEMPAT PENYERAHAN
Barang diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA di lokasi
(Sebutkan nama kantornya serta alamat yang jelas)
Pasal 6
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran dilaksanakan sekaligus, sebesar Rp. (dengan huruf),
setelah PIHAK KEDUA menyerahkan barang/hasil pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA
seperti dimaksud dalam pasal 4 Surat Perjanjian ini dan dibayar melalui KPPN/Kas
Daerah
dengan
cara
pemindah
bukuan
kepada
Bank
Nomor
Rek.
.. atas nama PT/CV/Firma/Koperasi ..................................
Pasal 7
PAJAK-PAJAK
Semua pajak-pajak yang timbul akibat dari perjanjian ini menjadi tanggungan PIHAK
KEDUA sepenuhnya.
Pasal 8
MASA GARANSI
PIHAK KEDUA memberikan masa garansi atas barang-barang yang diserahkan sesuai
dengan kondisi umum yang berlaku sejak barang-barang yang diserahkan seluruhnya
dengan baik dan lengkap dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
Pasal 9
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
PIHAK KEDUA wajib melindungi barang-barang yang diserahkan dari keasliannya
(original) baik software maupun hardware dari segala tuntutan atau klaim dari pihak
lain atas pelanggaran hak Paten dan Hak Cipta.
Pasal 10
SANKSI-SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan seluruh kegiatan dan atau
penyerahan barang tidak dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
sebagaimana dimaksud pada pasal 4, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1
0
/00 (satu permil) setiap hari keterlambatan atau maksimum sebesar 5% (lima persen)
dari total harga dan dibayarkan sekaligus pada saat pembayaran.
Denda sebagaimana dimaksud diatas dikecualikan apabila PIHAK KEDUA mengalami
Force Majeure.
Pasal 11
PERUBAHAN HARGA
1. Kenaikan harga barang yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan
pengadaan ditanggung oleh PIHAK KEDUA;
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan atas kenaikan harga barang,
kecuali terdapat kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang
moneter, yang diumumkan secara resmi dan diatur dalam Peraturan Pemerintah,
khusus untuk pekerjaan borongan.
Pasal 12
FORCE MAJEURE
Hal-hal yang termasuk Force Majeure dalam perjanjian ini adalah :
1. Bencana Alam atau keadaan cuaca yang tidak memungkinkan pelaksanaan
pekerjaan diselesaikan;
2. Adanya haru-hura/perang atau kekacauan yang tidak memungkinkan
pelaksanaan pekerjaan diselesaikan;
3. Peraturan Pemerintah dibidang ekonomi dan moneter, yang secara langsung
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
4. Kejadian lain diluar kekuasaan/kemampuan manusia dan disetujui oleh PIHAK
PERTAMA.
Pasal 13
PERSELISIHAN DAN DOMISILI
1. Perselisihan dibidang teknis dan diluar bidang teknis akan diselesaikan, oleh
kedua belah pihak secara musyawarah;
2. Jika dengan cara musyawarah tidak dapat dicapai suatu penyelesaian, maka
akan dibentuk Panitia Penyelesaian Perselisihan (Arbitrasi) yang terdiri dari 3 (tiga)
orang, yaitu :
Seorang wakil PIHAK PERTAMA;
Seorang wakil PIHAK KEDUA;
Seorang wakil PIHAK KETIGA yang ditunjuk oleh dan atau dengan
persetujuan wakil-wakil kedua belah pihak.
3. Untuk penyelesaian perselisihan ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
bersama-sama memilih tempat kedudukan yang tetap pada Kantor Pengadilan
Negeri ..
Pasal 14
LAIN-LAIN
Segala perubahan berkenan dengan isi serta maksud surat perjanjian ini dapat
dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak, dan akan dituangkan dalam satu
addendum yang merupakan suatu kesatuan, dan ditanda tangani oleh kedua belah
pihak.
Pasal 15
PENUTUP
1.
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini demikian pula
perubahan-perubahan yang dianggap perlu oleh Kedua Belah Pihak, akan diatur
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian ini dan dianggap sah setelah disetujui oleh Kedua Belah Pihak.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya dalam rangkap secukupnya, dan
dinyatakan berlaku dan sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada
hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana diuraikan diatas. PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA masing-masing menerima satu berkas asli, dan selebihnya
diperuntukkan bagi instansi-instansi yang berkepentingan dalam Surat Perjanjian
ini;
3. Surat Perjanjian ini sah dan mengikat kedua belah pihak serta berlaku
terhitung sejak tanggal ditandatangani bersama.
PIHAK KEDUA :
PIHAK PERTAMA :
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Nama
Jabatan
Alamat
: ..
: ..
: ..
Nama
Jabatan
Alamat
: ..
: ..
: ..
Yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan akte notaris Nomor :
..
oleh
Notaris
.
Yang
berkedudukan
di
.. dalam hal ini sesuai dengan ketentuan anggaran
dasarnya bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi .,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Berdasarkan Surat Penawaran Harga PIHAK KEDUA Nomor : .
Tanggal dengan ini PIHAK PERTAMA memberikan tugas pekerjaan
kepada PIHAK KEDUA, sebagai Penyedia Barang/Jasa untuk Pengadaan Filing Cabinet,
komputer PC + Perlengkapannya, Data Stored (USB), Digital Recorder, Laptop, dan
tustel yang jumlah, jenis dan spesifikasi sesuai dengan daftar lampiran I dari Surat
Perjanjian
Pelaksanaan
Pekerjaan
terlampir;
untuk
keperluan
Kantor
.. dan PIHAK KEDUA menyatakan sanggup untuk
melaksanakannya dengan ketentuan sebagai berikut :
Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan Surat Penawaran Harga PIHAK
KEDUA Nomor : . Tanggal
Harga Pengadaan Filing Cabinet, komputer PC + Perlengkapannya, Data Stored (USB),
Digital Recorder, Laptop dan tustel adalah sebesar Rp. . (dengan
huruf),
Penyelesaian Pekerjaan sampai 100% oleh PIHAK KEDUA, Paling lambat dalam jangka
waktu 20 9dua puluh) hari kalender terhitung sejak di tanda tanganinya Surat Perintah
Kerja ini.
Pembayaran akan dilaksanakan setelah penyedia barang/jasa menyelesaikan
pekerjaan fisik mencapai 100% (seratus persen) atau sebesar Rp .
(dengan huruf); yang dilampiri dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
00
setiap hari keterlambatan dan denda komulatif maksimal 5% (lima persen) dari harga
penawaran.
Demikian Surat Perintah Kerja ini dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada
hari dan tanggal tersebut diatas untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Koperasi
Komitmen .....
Nama
Jabatan pada perusahaan
PIHAK PERTAMA
Pejabat
Nama
NIP
Pembuat
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk
mengikatkan diri dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa pengadaan peralatan alat
pengolah data dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut untuk melaksanakan pengadaan Alat Pengolah Data
berupa : 5 (lima) unit Dell OPTILEX 170L Small Micro Tower.
2. Pengadaan peralatan
tersebut
diserahkan
dan
dipasang
di
kantor
asli serta mengganti barang-barang yang diserahkan apabila ada yang rusak
dengan ketentuan dan spesifikasi teknis yang tercantum dalam dokumen
pelelangan.
Pasal 2
DASAR KONTRAK DAN PELAKSANAAN PENGADAAN
1. Dasar kontrak pengadaan peralatan ini menjadi lampiran dan bagian yang
mengikat serta tidak terpisahkan dalam perjanjian ini adalah :
a.
c.
Surat Usulan Calon Penyedia Barang/Jasa Nomor : ..
tanggal ..
d.
Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa Nomor :
tanggal
e.
Berita Acara :
Penjelasan Pekerjaan
Pembukaan Surat Penawaran Harga
Evaluasi Surat Penawaran Harga
Evaluasi, Klarifikasi, Negosiasi Teknis dan Harga
f.
Surat Jaminan Pelaksanaan
2. Dasar dan spesifikasi teknis yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam
kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini yaitu :
a.
Keputusan Presiden RI Nomor : 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
b.
Keputusan Presiden RI Nomor : 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta Lampiran I dan II.
c.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) Pengadaan Alat Pengolah Data.
Pasal 3
JENIS KONTRAK
Jenis kontrak yang digunakan adalah Kontrak Lump sum, kontrak Lump sum adalah
kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh peralatan tersebut dalam
Pasal 1 dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah yang pasti dan tetap, dan semua
resiko yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan barang/jasa sepenuhnya
ditanggung oleh Penyedia barang/Jasa.
Pasal 4
AMANDEMEN KONTRAK
Amandemen kontrak adalah ketentuan mengenai perubahan kontrak, perubahan
kontrak dapat terjadi apabila :
Perubahan pekerjaan disebabkan oleh suatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak.
Perubahan jadwal pelaksana pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan
Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan
pelaksanaan pekerjaan.
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA.
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban para pihak adalah ketentuan mengenai hak-hak yang dimiliki serta
kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dalam melaksanakan kontrak.
a.
pelaksanaan
3)
Membayar harga peralatan sesuai dengan nilai kontrak yang telah
ditetapkan kepada PIHAK KEDUA.
4)
Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA untuk kelancaran pelaksanaan pengadaan peralatan.
b.
peralatan
2)
Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pengadaan peralatan
tersebut.
3)
Melaporkan pelaksanaan
periodik kepada PIHAK PERTAMA.
pengadaan
peralatan
tersebut
secara
4)
untuk
6)
6.
10. PIHAK
Jaminan Pelaksanaan :
a.
PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA jaminan
pelaksanaan selamat-lambatnya pada saat Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini
ditanda tangani. Surat Jaminan Pelaksanaan tersebut dapat berupa guarantee
yang harus dikeluarkan oleh Bank Umum atau berupa Bond yang dikeluarkan
oleh perusahaan asuransi kerugian yang mempunyai program surety Bond.
Besar nilai jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari harga kontrak
atau sebesar Rp .. (dengan huruf)
b.
Surat Jaminan pelaksanaan tersebut ayat 1 pasal ini, diserahkan
kembali oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, setelah seluruh barangbarang diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA.
c.
Dalam surat jaminan pelaksanaan tersebut ayat 1 pasal ini harus ada
ketentuan bahwa Jaminan Pelaksanaan menjadi Milik Negara dan dapat
dicairkan oleh PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan PIHAK KEDUA , bilamana
terjadi Pemutusan perjanjian dengan memperhintungkan prestasi pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
d.
Masa berlaku surat jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak
tanggal penandatangan Kontrak Pengadaan Barang /Jasa ini sampai dengan 14
hari (empat belas) hari setelah kontrak berakhir.
e.
Jika PIHAK KEDUA mengundurkan diri setelah menandatangani Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa ini, maka jaminan pelaksanaan menjadi milik negara.
Dan apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan ayat 1 pasal ini, maka PIHAK
PERTAMA dapat Membatalkan PIHAK KEDUA sebagai pemenang pelelangan.
f.
PIHAK PERTAMA dapat membatalkan PIHAK KEDUA sebagai pemenang
Pelelangan, apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan ayat 1 a Pasal ini.
2.
1.
Pembayaran Kedua : Sebesar 100% dari harga barang/nilai kontrak dikurangi 100%
nilai uang muka setelah seluruh peralatan yang dipesan terpasang dan diterima
dengan baik oleh PIHAK PERTAMA yang dinyatakan dengan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan yang disetujui dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak,
pembayaran menjadi =100% - (100% Uang Muka) = 100% - 20% = 80% x Rp.
= Rp. (dengan huruf).
1 Tahap-tahap pembayaran harga barang/nilai kontrak tersebut dalam ayat 1
dilakukan melalui KPPN /Kas Daerah .. dan disalurkan melalui rekening PIHAK
KEDUA pada . Bank . Rekening Nomor : .
Pasal 13
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga peralatan, selama masa pelaksanaan pengadaan Alat
Pengolahan Data berupa : 5 (lima) unit Dell Optiplex 170L Small Micro Tower ini
ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan (klaim) atas kenaikan harga
Alat Pengolah Data berupa : 5 (lima) unit Dell Optiplex 170L Small Micro Tower
tersebut, kecuali adanya kebijakan dari Pemerintah Republik Indonesia dalam
bidang moneter yang secara resmi menyatakan dari tentang adanya kenaikan
harga-harga yang diakibatkan adanya perubahan kurs valuta asing terhadap mata
uang Rupiah (Devaluasi terhadap nilai tukar Rupiah) yang secara resmi diatur
dalam peraturan Perundang-undangan.
Pasal 14
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
1. Segala biaya sehubungan pembuatan surat perjanjian ini termasuk biaya
materai tempel Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibebankan kepada PIHAK KEDUA .
2. Segala pajak sehubungan dengan Pengadaan Alat Pengolahan Data berupa: 5
(lima) unit Dell Optiplex 170L Small Micro tower ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA,
dan dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 15
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
1. Yang dimaksud keadaan kahar dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini
adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban
yang telah ditentukan dalam kontrak tidak dapat dipenuhi.
2.
3.
d.
Bencana Alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah
longsor, wabah penyakit, dan angin topan.
e.
Pemogokan
f.
Kebakaran
g.
Gangguan industri lainnya.
Apabila terjadi keadaan kahar, maka :
a.
PIHAK KEDUA menyatakan secara tertulis Kepada PIHAK PERTAMA
bahwa telah terjadi keadaan kahar.
b.
00
2
Jumlah maksimum denda kumulatif ayat 1 dan 2 Pasal ini ditetapkan
sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
3
Denda-denda tersebut dalam pasal ini, dibebankan kepada PIHAK
KEDUA dan akan diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
2
1. Jika Peralatan yang dipesan PIHAK PERTAMA musnah karena kelalaian PIHAK
KEDUA belum diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul.
2. Jika pada waktu pemesan Alat Pengolah Data berupa : 5 (lima) unit Dell
Optiplex 170L Small Micro Tower tersebut terjadi kemacetan akibat tidak
tersedianya peralatan yang dipesan dan karena adanya kesalahan dari PIHAK
KEDUA, maka segala resiko akibat keterlambatan dalam penyerahan peralatan
tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
3. Apabila selama PIHAK KEDUA melaksanakan pengadaan peralatan ini
menimbulkan kerugian PIHAK KETIGA (orang-orang yang tidak ada sangkut
pautnya dengan perjanjian ini) akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka segala
kerugian ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH
perdata.
Pasal 18
ITIKAD BAIK
1.
Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak dan kewajiban yang diatur dalam Pasal 5.
2.
Para pihak setuju untuk melaksanakan kontrak dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Jika selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan
tersebut.
Pasal 19
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
2.
3.
Pemutusan Kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak cidera janji dan/atau
tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
Pasal 5 di atas.
4.
2.
b)
6.
Jika terjadi Pemutusan kontrak/ perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menunjuk Penyedia Barang/Jasa lain untuk melaksanakan pengadaan peralatan
tersebut dan PIHAK KEDUA segera menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA dokumen
kontrak lengkap dengan lampiran-lampirannya dan seluruh keterangan lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan tersebut yang telah dilakukan
oleh PIHAK KEDUA.
7.
8. Kontrak dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan KKN, kecurangan, dan
pemalsuan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan kontrak.
Pasal 20
SERAH TERIMA PERALATAN
1.
2.
Hasil penelitian dituangkan dalam berita acara serah terima pekerjaan yang
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
3.
4.
PIHAK PERTAMA dapat menunjuk wakil untuk memeriksa barang yang akan
diserahkan sebagai petugas pemeriksa dan menandatangani berita acara.
5.
Apabila hasil pemeriksaan barang tidak sesuai dengan jenis dan mutu barang yang
ditetapkan dalam Surat Perintah Kerja, PIHAK PERTAMA berhak menolak barang
tersebut dan PIHAK KEDUA harus mengganti barang yang sesuai dengan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
dokumen
yang
harus
Pasal 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Bila terjadi Perselisihan antara kedua belah pihak, maka kedua belah pihak
menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara musyawarah
Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan melalui "Panitia Pendamai" terdiri dari 3 (tiga) orang yang bertugas
Keputusan "Panitia Pendamai" ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya
penyelesaian perselisihan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
4.
Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini, tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak, maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
Pasal 22
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini beserta segala akibatnya, kedua
belah pihak telah setuju memilih tempat kedudukan hukum yang tetap di kantor
Pengadilan Negeri .
Pasal 23
PENUTUP
1.Segala sesuatu yang belum diatur dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa ini atau
perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur
lebih lanjut dalam (addendum kontrak) yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Kontrak Pengadaan Barang/Jasa (KPBJ) ini.
2.Kontrak
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Koperasi.....
....
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Kepada
: PT/CV/Firma/Koperasi
0000000000000000
Alamat :
NPWP
: Bank .
Rekening No. .
=====================================================
Kami mengharapkan kepada saudara agar dapat mengirimkan/menyerahkan kepada
kami barang-barang tersebut dibawah ini :
NO
NAMA BARANG
ALAT PENGOLAH DATA
BERUPA :
Dell Optiplex 170L Small Micro
Tower
Pentium 4 2.8 GHZ
HT/1GB/80 GB/CD-RW/NIC10100/XP
PRO+DELL 15 E152FP Plat Panel
LCD MONITOR
Micro Tower Black-intel Pentium IV
2.8 GHZ HT
1 MB Chase, 1GB 400 MHz DDR
SDRAM
Memory (Max. 2GB, 2 DIMM
Slosts)
Intel 865GV Chipset w/800MHz FSB
Hyper Treading
80GB HDD Ultra ATA/100 7200
rpm, FDD, 3PCI,
1 serial, 1 pararel, 6 USB
Keyboard & mouse, CD-RW
Integrated intel extreme graphic
(up to 64MB)
w/NO AGP Slot. NIC 10/100, XP
PRO, DELL 15
E152FP Flat Panel LCD Monitor,
external Speaker
Terbilang :
Jumlah
5(lima)
Satuan
UNIT
Jumlah
SYARAT :
1 Jangka waktu Penyerahan : 20 (duapuluh) kalender terhitung mulai dari tanggal
2
3
Yang bertanda tangan di bawah ini sanggup menyelesaikan dan memenuhi dengan
baik segala isi Surat Perjanjian dan syarat-syarat yang tercantum dalam Surat Perintah
Kerja ini.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama Perusahan
Komitmen
Nama
Jabatan pada perusahaan
Pejabat
Nama
NIP
Pembuat
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau DPA-SKPD Nomor : ...............
tanggal .............
Surat Penawaran harga Nomor ........ tanggal ...........
Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi Nomor ........ tanggal ......... (kalau
ada)
Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan Penyedia
Barang/Jasa
(dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan tentang pengadaan barang/jasa)
a.
b.
Perjanjian/Kontrak.
2. Keadaan Kahar adalah keadaan yang merupakan suatu keadaanyang terjadi
diluar kehendak atau perkiraan, sehingga penyerahan barang yang telah ditentukan
dalam kontrak tidak dapat dipenuhi. Seperti keadaan peperangan, kerusuhan,
revolusi, bencana alam, pemogokan, kebakaran, dan atau gangguan industri lainnya.
PASAL 2
HARGA
Harga pengadaan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector,.
yang diperjanjikan sebesar Rp. . (dengan huruf) dibiayai dari anggaran
Kantor ......................... Tahun Anggaran 200......
PASAL 3
PEMBAYARAN
Pembayaran barang sebesar Rp. .. (dengan huruf) akan dilakukan sekaligus
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, setelah barang diperiksa yang dituangkan
dalam berita Acara Pemeriksaan, selanjutnya diserah terimakan dan dibuatkan Berita
Acara
Serah
Terima
Barang
Kemudian
di
transfer
ke
Rekening
PT/CFV/Firma/Koperasi ...... pada Bank Rekening No.
., dan PIHAK KEDUA Menyerahkan jaminan barang/garansi purna jual sebagai
jaminan atas kualitas barang.
PASAL 4
JAMINAN PELALAKSANAAN DAN GARANSI/PURNA JUAL BARANG
1.
1.
3. Masa berlaku surat garansi/purna jual barang alat pengolah data berupa
notebook dan LCD projector, . Selama 1 (satu) tahun sejak barang
diserahkan yang dituangkan dalam Berita Acara Serah terima Barang dari PIHAK
KEDUA.
PASAL 8
PEMERIKSAAN BARANG
Pemeriksaan barang alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector
.. dilakukan oleh Tim Pemeriksaan yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dengan
surat keputusan Pejabat Pembuat Komitmen, Nomor : . Tanggal
., ketidak sesuaian spesifikasi dan tidak baiknya kondisi barang dari hasil
pemeriksaan dapat dikembalikan kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 9
KETERLAMBATAN PENYERAHAN BARANG
Apabila terjadi keterlambatan penyerahan barang atau keterlambatan pembayaran yang
merupakan kewajiban PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA, maka diatur denda sebagai
berikut :
1. Penyerahan barang dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA mengalami
keterlambatan/melebihi dari jadwal yang ditentukan, PIHAK KEDUA dikenakan denda
sebesar 1
00
(dengan huruf).
Bahasa yang dipergunakan dalam perjanjian/kontrak ini adalah bangsa Indonesia dan
hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Negara Indonesia.
PASAL 15
PERPAJAKAN
Pajak Pertambahan Nilai dan pajak-pajak lainnya serta bea materai sesuai dengan
ketentuan perundingan yang berlaku menjadi beban PIHAK KEDUA.
PASAL 16
KORESPONDENSI
Korespondensi dalam bentuk surat menyurat kepada PIHAK PERTAMA ditunjukkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen, . sedang kepada
PIHAK
KEDUA
dalam
bentuk
surat
menyurat
ditujukkan
kepada
....
BAB II
SYARAT-SYARAT UMUM
(KETENTUAN UMUM)
PASAL 17
PENANGGUHAN
Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan kewajiban sebagaimana mestinya, PIHAK
PERTAMA dapat melakukan penangguhan pembayaran secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA dan diberikan kesempatan untuk memenuhi kewajibannya sampai batas waktu
yang telah ditentukan dalam perjanjian.
BAB III
SYARAT-SYARAT KHUSUS
(KETENTUANKHUSUS)
PASAL 18
ASAL BARANG
Asal barang yang diadakan adalah seluruhnya buatan produk luar negeri karena barangbarang tersebut belum diproduksi dalam negeri.
PASAL 19
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
2.
Pembayaran yang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
sebesar Rp. . (dengan huruf).
3.
Mata uang yang dipergunakan dalam perjanjian/kontrak ini adalah mata uang
Rupiah.
PASAL 22
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit,
dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri dari :
2. Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat kedua belah pihak dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul bersama.
3. Jika keputusan sebagaimana dimaksud Ayat 2 pasal ini tidak dapat diterima oleh
salah satu atau kedua belah pihak, maka perselisihanakan diteruskan melalui
Pengadilan Negeri.
PASAL 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
2.
Perjanjian/kontrak pengadaan alat pengolahan data berupa notebook dan LCD projector,
.. dilampiri dokumen-dokumen yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan dari kontrak terdiri atas :
1. Surat Penawaran dengan lampiran-lampirannya.
Surat Keputusan Penunjukkan Pemenang Pemilihan Langsung Penyedia Barang (SKPPB).
3. Jaminan Pelaksanaan.
PASAL 24
PENUTUP
1.
Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), 2 (dua) rangkap bermaterai
cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
3. Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan pengadaan barang ini, kedua belah
pihak telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah dikantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri....................
4. Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan
sadar, tanpa paksaan dari pihak manapun di .................... pada hari dan tanggal
tersebut diatas.
5. Surat Perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat
pesanan dari PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Koperasi........
Komitmen.....
Nama
Jabatan pada perusahaan
PIHAK PERTAMA
Pejabat
Nama
NIP
SURAT PESANAN
Nomor : ...................
Pembuat
:
:
: Pejabat Pembuat Komitmen ................
: ...........................................................
:
: Direktur PT/CV/Firma/Koperasi......
:
dapat segera mengirimkan barang alat pengolah data berupa notebook dan LCD
projector, dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Surat
Perjanjian tersebut diatas.
Demikian Surat Pesanan ini diterbitkan di ............ pada tanggal ........... agar dapat
Saudara laksanakan dengan baik dan atas perhatian serta kesediaan Saudara kami
mengucapkan terima kasih
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Koperasi
Komitmen......
Nama
Jabatan pada perusahaan
PIHAK PERTAMA
Pejabat
Nama
NIP
Pembuat
Nomor
Tanggal
:
:
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan :
1. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
2. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing) No. .. tanggal
6.
(1)
PASAL 5
JAMINAN PELAKSANAAN
(1)
(2)
(3)
Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan Surat Perjanjian ini akan menjadi
beban PIHAK KEDUA.
PASAL 7
KEADAAN MEMAKSA
(1)
Bila dalam waktu melaksanakan pekerjaan terjadinya suatu yang dapat dianggap
sebagai Force Majeur sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK KEDUA
maka PIHAK KEDUA harus segera melaporkan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah terjadi Force Majeur.
(2)
(3)
Apabila terjadi " keadaan memaksa" PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada
PIHAK PERTAMA selaku pemberi tugas secara tertulis selambatlambatnya dalam
waktu 14 (empat betas) sejak terjadinya Force Majeur.
(4) Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau
menolak secara tertulis dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak adanya
pemberitahuan tersebut.
(5) Jika dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA tentang "keadaan memaksa" tersebut PIHAK PERTAMA tidak
memberikan jawabannya maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya "
keadaan memaksa" tersebut.
(6) Jika PIHAK KEDUA tidak mungkin menyelesaikan pekerjaannya karena adanya
Force Majeur, maka PIHAK PERTAMA akan memperhitungkan kewajibannya
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana kontrak pelaksanaan pekerjaan dan PIHAK
KEDUA wajib menyerahkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sampai
saat Force Majeur tersebut. Pembayaran sisa pekerjaan didasarkan pada Berita
Acara Pemeriksaan.
PASAL 8
PEMBATALAN / PEMUTUSAN PERJANJIAN
(1)
Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut keterangan
Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai ketentuan dalam
dokumen kontrak.
PASAL 10
PERSELISIHAN
(1) Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka
kedua belah pihak menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara
musyawarah, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau melalui pengadilan yang
disepakati kedua belah pihak yaitu Pengadilan Negeri .................
(2)
Segala biaya yang dikeluarkan akibat terjadinya perselisihan sebagaimana ayat (1)
di atas, dipikul oleh para pihak.
(3) Proses penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (1) tidak dapat dijadikan
alasan oleh PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal
yang telah ditetapkan.
PASAL 11
LAIN-LAIN
(1) Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan
yang disebut kontrak.
(2)
Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup
diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam Surat Perjanjian
Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
PASAL 12
PENUTUP
(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak, serta mulai
berlaku sejak tanggal ditanda tangani Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK).
(2) Surat Perjanjian Kerja (KONTRAK) ini dibuat dalam rangkap 6 (sesuai kebutuhan),
2 (dua) rangkap diantaranya dibubuhi materai Rp 6.000,(Enam ribu rupiah) untuk
masing-masing pihak dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan :
1.
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) No. : Tanggal
.
2.
Berita Acara Pembukaan Harga Penawaran Harga No. : Tanggal
..
3.
Surat Penetapan Pemenang Lelang No.: .
Tanggal.
Berdasarkan hal tersebut diatas PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah setuju dan
sepakat untuk mengikatkan diri dalam Surat Perjanjian (Kontrak) Pengadaan Barang
Elektronik dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasalpasal berikut :
PASAL 1
TUGAS DAN PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA dalam kedudukan sebagai tersebut di atas, memberikan tugas
kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima dan menyanggupi untuk
melaksanakan pekerjaan Pengadaan Barang Elektronik.
PASAL 2
RINCIAN PEKERJAAN
Rincian pekerjaan pengadaan Barang Elektronik tersebut pada Pasal 1 harus
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
PASAL 3
HARGA BORONGAN
(1)
(2) Pembayaran jumlah harga borongan tersebut pada Pasal 3 dilaksanakan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibebankan Anggaran DIPA
Kantor .................... Tahun 200.....
PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
(1)
(2)
(1)
Jaminan pelaksanaan adalah 5% (lima persen) dari HPS dan diberikan pada
waktu penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) dan akan
dikembalikan setelah barang diserahkan kepada PIHAK PERTAMA serta
dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Serah Terima Barang oleh
Panitia Pemeriksa dan Penerima Barang.
(2)
(3)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
PASAL 8
PEMBATALAN/PEMUTUSAN PERJANJIAN
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Besarnya ganti rugi yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut
keterangan Bank Indonesia atau dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam dokumen kontrak.
PASAL 10
PERSELISIHAN
(1)
Bila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka kedua
belah pihak menyelesaikan perselisihan di Indonesia pengadilan yang
disepakati kedua belah pihak yaitu Pengadilan Negeri ..
(2)
(1)
(2)
(3)
Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup
diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam Surat Perjanjian
Tambahan/Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
PASAL 12
P E N U T U P
(1)
(2)
Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kepada kedua belah pihak dan
mulai berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut
di atas di Jakarta.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap seperlunya, 2 (dua) rangkap
diantaranya dibubuhi materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk masing-masing
pihak yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
: ..
: ..
Antara
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1.
KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
2.
KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
3.
Daftar
Isian
Pelaksanaan
Anggaran(DIPA)
atau
DPA-SKPD
Nomor : ............... tanggal .............
4.
Dokumen
Pelelangan
pengadaan
inventaris
Kantor ..................................
5.
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan
Nomor ............
tanggal ..............
6.
Surat Penawaran harga dari PT/CV/Firma/Kop. Nomor ........
tanggal ..........
7.
Berita Acara
Pembukaan Dokumen Penawarani
Nomor .....
tanggal .........
8.
Berita
Acara
Evaluasi
Administrasi
dan
Teknis
Nomor
..........tanggal ..........
9.
Surat Keputusan .......... Nomor ....... tanggal ......tentang Penetapan
Pemenang Penyedia Barang/Jasa (dapat ditambahkan surat-surat yang berkenaan
tentang pengadaan barang/jasa
Dengan ini bersepakat untuk membuat SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
yang mengikat kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
pasal-pasal tersebut di bawah ini.
PERTAMA
TUGAS DAN PEKERJAAN
PASAL 1
PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas memberikan tugas
kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dan menyanggupi untuk
melaksanakan pekerjaan pengadaan Alat Tulis Kantor. ............................
KEDUA
RINCIAN PEKERJAAN
PASAL 2
Rincian Pekerjaan Pengadaan Alat Tulis Kantor tersebut pada pasal
1 harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pelelangan dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing) Inventaris Kantor
Nomor .......... tanggal ...............
KETIGA
HARGA BORONGAN
PASAL 3
1.
Jumlah harga borongan pekerjaan Pengadaan Alat Tulis Kantor tersebut pada
pasal 1 adalah sebesar Rp. (dengan huruf).
2. Harga tersebut diatas sudah termasuk pajak-pajak sesuai ketentuan yang
berlaku. Pembayaran dari jumlah harga borongan seperti tersebut pada Pasal 3
ayat 1, dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang dibebankan
pada DIPA Kantor . Tahun 200...
KEEMPAT
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PASAL 4
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan dan menyerahkan hasil pekerjaan
Pengadaan Alat Tulis Kantor .........................kepada PIHAK PERTAMA dalam jangka
waktu 25 (dua puluh lima) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja
ditandatangani.
KELIMA
CARA PEMBAYARAN
PASAL 5
Cara pembayaran harga borongan tersebut pada pasal 3 dilaksanakan oleh PIHAK
PERTAMA melalui SP2D oleh KPPN/Kas Daerah.. pada Bank
.Nomor Rekening .......... Kepada PIHAK KEDUA dan akan dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Pembayaran sebesar 100% (seratus persen) dari harga borongan atau Rp.
(dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan seluruh
pekerjaan yang dituangkan kedalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
2. Terhadap pembayaran tersebut ayat 1 dilakukan pungutan pajak oleh
bendaharawan, selaku wajib pungut pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KEENAM
SANKSI
PASAL 6
Apabila pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktu yang telah
ditentukan pada pasal 4, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda 1
00
(satu perseribu) dari harga borongan untuk setiap hari keterlambatan dan setinggitingginya 5% (lima persen) dari harga borongan seluruhnya, kecuali apabila waktu
penyerahan diperpanjang karena alasan-alasan yang dapat diterima oleh PIHAK
PERTAMA.
KETUJUH
KEADAAN MEMAKSA
PASAL 7
ini,
maka
semua
KESEMBILAN
PERSELISIHAN / ARBITRASE
PASAL 9
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka diselesaikan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat
2. Apabila dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat belum dapat
menyelesaikan perselisihan yang ada, maka kedua belah pihak dapat mengajukan
persoalan kepada Panitia Arbitrase yang anggota-anggotanya ditunjuk oleh kedua
belah pihak sedangkan biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
KESEBELAS
PENUTUP
PASAL 11
1. Surat perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai
berlaku setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut
diatas.
2. Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap secukupnya 2 (dua) rangkap masingmasing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Lampiran I
SURAT PERJANJIAN KONTRAK
Nomor : ..
Tanggal : ..
Pekerjaan Pengadaan Alat Tulis Kantor
Tahun Anggaran 2003
NO
URAIAN/JENIS BARANG
SEBUT DAN URAIKAN
KANTOR YANG DIBELI
ALAT
VOLUME
TULIS
HARGA
SATUAN
(Rp.)
JUMLAH
HARGA
(Rp.)
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
: Surat Perintah Kerja
Kepada Yth,
Direktur .
..
..
Berdasarkan Surat Penetapan pemenang pelelangan Nomor :
tanggal
,
bahwa PT/CV/Firma/Kop.
1. Jumlah
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 25 (dua puluh lima) hari kalender
terhitung mulai tanggal Surat Perintah Kerja ini.
3. Penyerahan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal , yang
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
4. Pembayaran dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran .,
yang dilaksanakan langsung melalui KPPN .. ke Rekening
PT/CV/Firma/Kop... pada Bank .................. Nomor Rekening
5. Ketentuan lain yang belum diatur dalam Surat Perintah Kerja ini, diatur dan
ditetapkan dalam Surat Perjanjian Kerja / Kontrak.
Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Nama Perusahaan
Komitmen
Pejabat
Nama
Jabatan Pada Perusahaan
Nama
NIP
Pembuat
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan :
1.
2.
Kedua belah pihak menyatakan setuju dan sepakat untuk mengadakan suatu
perjanjian pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan Rumah . dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut
dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu melaksanakan Pemborongan Pekerjaan Perbaikan Rumah
. Sesuai rincian pekerjaan terlampir.
Pasal 2
RINCIAN PEKERJAAN
Rincian Pekerjaan Perbaikan Rumah .. seperti tersebut pada Pasal 1
harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
Pasal 3
HARGA BORONGAN
Jumlah harga borongan seluruh pekerjaan Perbaikan Rumah .. telah
disepakati sebesar Rp. (dengan huruf) sudah termasuk pajakpajak.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELALKSANAAN
(1)
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan dan menyerahkan
kepada PIHAK PERTAMA pekerjaan tersebut pada Pasal 1 dengan jangka waktu
pelaksanaan selama 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Surat Perjanjian Kerja
ditandatangani.
(2)
Pasal 5
CARA PEMBAYARAN
(1)
Pasal 6
SANKSI
Apabila pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktu yang telah
ditentukan pada Pasal 4 ayat 1, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda
sebesar 1
00
Pasal 8
PEMBATALAN PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN
(1)
PIHAK PERTAMA
mempunyai
hak
untuk
membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini apabila PIHAK KEDUA ternyata
tidak mampu melaksanakan pekerjaan pada Pasal 1 diatas dengan bukti bahwa
PIHAK KEDUA telah menyerahkan atau melimpahkan seluruhnya tugas pekerjaan
tersebut kepada PIHAK KETIGA tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA.
(2)
Dengan membatalkan/memutuskan Surat Perjanjian ini,
maka semua pekerjaan telah selesai dan terpasang termasuk bahan-bahan yang
berada di lokasi pekerjaan menjadi milik PIHAK PERTAMA.
Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
(2) Apabila dengan cara musyawarah untuk mufakat tidak terdapat penyelesaian
yang layak dan memuaskan, maka kedua belah pihak memilih tempat kedudukan
hukum
yang
sah
tidak
berubah
di
Pengadilan
Negeri
.
(3) Proses penyelesaian dengan cara musyawarah atau Pengadilan Negeri tidak
dapat dijadikan alasan oleh PIHAK KEDUA untuk menunda pelaksanaan pekerjaan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Pasal 10
LAIN-LAIN
Kontrak yang dibuat meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang
disebut kontrak.
(2)
Apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumendokumen perjanjian/kontrak maka yang dipakai adalah dokumen yang pertama
menurut urutan tersebut di atas.
(3)
Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini
dan belum cukup diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini akan ditentukan
lebih lanjut oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan mufakat dalam Surat
Perjanjian Tambahan / Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini.
Pasal 11
PENUTUP
(1) Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai
berlaku setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal tersebut
diatas di .
(2) Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap secukupnya dengan 2 (dua) rangkap
masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Menimbang
Mengingat
a.
b.
c.
1.
2.
3.
Menyatakan
PERTAMA
Menunjuk :
Nama Perusahaan
Alamat
:
:
NPWP
Untuk
melaksanakan
Pekerjaan
Perbaikan
Rumah
.........................
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
:
:
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Kop......
PIHAK PERTAMA
Kuasa Pengguna Anggaran
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk
mengikatkan
diri
dalam
suatu
Perjanjian
Pekerjaan
Pencetakan
Buku .....................................Tahun Anggaran 200 dengan nilai Kontrak yang telah
ditetapkan dan pasti; dan kedua belah pihak juga menyatakan setuju untuk
melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia,
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal
dibawah ini.
Pasal 1
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Tugas/kewajiban dan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA adalah melaksanakan pekerjaan pencetakan buku ... sebagai
berikut :
No
1
Spesifikasi
PENCETAKAN BUKU (sebutkan judul buku)
Volume
.
Pasal 2
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
1.
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 tidak
dapat diubah, kecuali berdasarkan permintaan tertulis dari PIHAK KEDUA yang
disampaikan pada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender
sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yang tepat dan
dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya dapat diatur
kemudian dalam Addendum Kontrak.
3.
Sebelum buku naik cetak, naskah yang telah diedit dan dikoreksi oleh PIHAK
KEDUA hendaklah diperlihatkan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA untuk
dikoreksi sekali lagi untuk menghindari salah cetak.
Pasal 3
3.
4.
5.
6.
Biaya untuk pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar
Rp (dengan huruf)
Pelaksanaan pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dibayarkan
sekaligus atau seluruhnya ( 100%) apabila prestasi pekerjaan telah selesai 100%
dengan baik yang dinyatakan dengan berita acara hasil pemeriksaan pekerjaan
oleh panitia pemeriksa / penguji barang
Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan di pungut pajak-pajak menurut
peraturan yang berlaku
Pembayaran dilakukan dengan pengajuan SPP-LS melalui Kantor Pelayaran
Perbendaharaan Negara/Kas Daerah ..................
Harga tersebut adalah tetap tidak berubah (Fixed Price ) termasuk pajak sesuai
ketentuan yang berlaku
Pihak kedua tidak dapat membuat perubahan harga atau tambahan biaya apapun
juga yang berhubungan dengan pelaksanaan surat perjanjian ini kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMERIKSAAN BARANG
1.
2.
3.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
Keadaan Force Majeure adalah keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi
karena bencana alam ( gempa, banjir dan sebagainya ) kebakaran,
peperangan,huru-hara, pemotongan atau kemacetan yang timbul karena
dikeluarkannya peraturan pemerintah yang mengakibatkan perubahan moneter
Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh adanya force majeure semacam
ini dapat dipertimbangkan oleh PIHAK PERTAMA, asal saja diberitahukan secara
tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambatlambatnya 7(tujuh) hari terhitung sejak tanggal terjadinya force majeure
Apabila dalam kejadian sebagaimana dimaksud dalam ayat dua pasal ini PIHAK
KEDUA tidak memberitahukan kejadian force Majeure tersebut kepada PIHAK
PERTAMA, maka keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud
dalam pasal satu surat perjanjian ini dianggap bukan force majeure
Dalam pemberitahuan kejadian
force majeure sebagaimana dimaksud dalam
ayat dua pasal ini harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang
mengenai peristiwa tersebut dan PIHAK KEDUA dapat sekaligus mengajukan
permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA
Pihak pertama dalam waktu 7 ( tujuh ) hari kalender terhitung sejak diterimanya
permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 pasal ini
akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud
kepada PIHAK KEDUA
Pasal 9
PERSELISIHAN
1.
2.
Apabila cara yang dimaksud pasal 11 ayat 1 juga tidak dapat menyelesaikan
perselisihan yang timbul, maka penyelesaian selanjutnya akan diserahkan kepada
keputusan Pengadilan Negeri, untuk itu ditetapkan domisili yang tetap di Kantor
Pengadilan Negeri ..
Pasal 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
Pasal 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Resmi yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat
Perjanjian ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua pihak, akan diatur lebih lanjut dalam
surat perjanjian tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian.
2.
Surat perjanjian ini dibuat dalam 7 (tujuh) rangkap 3 (tiga) rangkap asli dan 4
(empat) rangkap copy yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah
dibubuhi materai yang cukup dan ditandatangani di . pada hari, tanggal,
bulan dan tahun tersebut di atas.
3.
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di...pada
hari dan tanggal tersebut di atas.
PIHAK KEDUA,
..
PIHAK PERTAMA,
..
..
.
Direktur
..
NIP.
: ..
: ..
: ..
: ..
: ..
: ..
Yang didirikan berdasarkan Hukum Republik Indonesia dengan akte notaris Nomor :
..
oleh
Notaris
.
Yang
berkedudukan
di
.. dalam hal ini sesuai dengan ketentuan anggaran
dasarnya bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi .,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Berdasarkan Surat Penawaran Harga PIHAK KEDUA Nomor : .
Tanggal dengan ini PIHAK PERTAMA memberikan tugas pekerjaan
kepada PIHAK KEDUA, sebagai Pencetak Buku ......................... yang spesifikasi
teknisnya sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan terlampir; untuk
keperluan
Kantor
..
dan
PIHAK
KEDUA
menyatakan sanggup untuk melaksanakannya dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan tugas pekerjaan harus sesuai dengan Surat Penawaran Harga PIHAK
KEDUA Nomor : . Tanggal
2. Harga Pencetakan buku.adalah sebesar Rp.
. (dengan huruf),
3. Penyelesaian Pekerjaan sampai 100%
oleh PIHAK KEDUA, Paling lambat dalam
jangka waktu 25 (dua puluh lima) hari kalender terhitung sejak di tanda tanganinya
Surat Perintah Kerja ini.
4.
Pembayaran akan dilaksanakan setelah penyedia barang/jasa menyelesaikan
pekerjaan fisik mencapai 100% (seratus persen) atau sebesar Rp .
(dengan huruf); yang dilampiri dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
5.
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menyerahkan pekerjaan tersebut kepada
pihak ketiga.
6. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan mengajukan klaim apapun atau mengurangi
kualitas pekerjaan dengan alasan kenaikan harga barang dan upah ataupun
kesalahan perhitungan dalam penawaran yang telah diajukan.
7. Apabila dalam penyelesaian pekerjaan tersebut terjadi keterlambatan oleh PIHAK
KEDUA, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1
00
(satu permil)
untuk setiap hari keterlambatan dan denda komulatif maksimal 5% (lima persen)
dari harga penawaran.
Demikian Surat Perintah Kerja ini dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada
hari dan tanggal tersebut diatas untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Koperasi
Nama
Jabatan pada perusahaan
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen .....
Nama
NIP
II
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
PEMBANGUNAN FISIK
SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
Nomor :
Tanggal
.
.
Pada hari ini, .......... tanggal ............. bulan .......... tahun Dua ribu ....... kami yang
bertanda tangan dibawah ini setuju mengadakan perjanjian pekerjaan pelaksanaan :
Antara
I.
Nama
NIP.
Jabatan
Alamat Kantor
:
:
:
:
..........................
.........................
Pejabat Pembuat Komitmen Kantor ...................
.......................................................................
Nama
Jabatan
Alamat Kantor
Nama Badan Usaha
:
:
:
:
.....................................
.....................................
.....................................
PT/CV/Firma/Kop...........
Sesuai dengan Akte Notaris Nomor ... tanggal .......... dan Akte Perubahan
terakhir Nomor .... tanggal .......... dari Notaris ..............., SH. Dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Kop............ , yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Maka dengan ini disetujui oleh dan di antara pihak-pihak tersebut, ketentuanketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal di bawah ini :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
1.
2.
PIHAK KESATU memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan .. yang
berlokasi di
PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban kepada PIHAK KESATU untuk melaksanakan,
menyelesaikan, dan memelihara pekerjaan, serta memperbaiki kerusakan sesuai
ketentuan dan spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
d.
e.
f.
Berita Acara :
i.
Penjelasan Pekerjaan beserta lampiran
ii.
Pembukaan surat penawaran beserta lampiran
Hasil Pelelangan beserta lampiran
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Gambar-gambar
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Shop Drawings
Jaminan Pelaksanaan
2.
Dasar spesifikasi teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian ini yaitu :
a.
Pasal-pasal yang masih berlaku dari Algemene voorwaarden voor de
uitvoerin bij aaneming van openbare werken, yang disahkan dengan Surat
Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9 tanggal 29 Mei 1941 dan
Tambahan Lembaran Negara nomor 14571.
b.
Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah setempat.
c.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
d.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80
tahun 2003 yang
diperbaharui dengan KEPPRES No. 61 Tahun 2004 dan No. 32 Tahun 2005.
e.
Keputusan Menteri PU Nomor : 061/KPTS/1981 tentang Prosedur Pokok
Pengadaan Bangunan Gedung Negara.
f.
Keputusan Menteri PU Nomor : 38/KPTS/1998 tentang Dokumen Lelang
Standar Pengadaan Jasa Pemborong.
g.
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/
M/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
h.
Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan.
i.
Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan pengawas pekerjaan
tersebut dalam pasal 3 perjanjian ini.
j.
Selain ketentuan tersebut di atas juga terikat kepada peraturan tentang
bangunan lainnya yang berlaku.
Pasal 3
PENGAWAS PEKERJAAN
1.
2.
Apabila Badan Hukum yang ditunjuk dalam ayat 1 pasal ini berhalangan atau
tidak dapat menjalankan kewajibannya, maka PIHAK KESATU dapat menunjuk
penggantinya dan diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.
3.
1.
2.
PIHAK KEDUA wajib mengajukan contoh bahan dan peralatan yang akan
digunakan untuk mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU.
3.
PIHAK KESATU berhak melakukan pengujian terhadap bahan dan peralatan yang
diajukan PIHAK KEDUA.
4.
PIHAK KESATU berhak menolak bahan dan peralatan yang disediakan oleh PIHAK
KEDUA, jika kualitas dan spesifikasinya tidak memenuhi persyaratan.
Jika bahan dan peralatan tersebut ditolak PIHAK KESATU, maka PIHAK KEDUA
harus menyingkirkan bahan dan peralatan tersebut dari lokasi pekerjaan dalam
waktu 2 x 24 jam. PIHAK KEDUA harus mengganti dengan bahan dan peralatan
baru yang memenuhi persyaratan.
5.
6.
7.
Jika bahan dan peralatan tidak terdapat di pasaran, maka PIHAK KEDUA dapat
mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara melalui persetujuan
tertulis PIHAK KESATU, dalam hal ini tetap berlaku ketentuan ayat 13 pasal ini.
8.
Tidak tersedianya bahan dan peralatan di pasaran, tidak dapat dijadikan alasan
untuk keterlambatan pekerjaan.
9.
PIHAK KEDUA wajib menjaga keamanan bahan dan peralatan di lokasi dari
pencurian.
10.
PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi dan lingkungan dari kotoran dan
polusi yang ditimbulkan penggunaan bahan dan peralatan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
11.
PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik dan aman untuk
menyimpan bahan dan peralatan guna kelancaran pekerjaan.
12.
PIHAK KEDUA harus menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok perangkat
dari luar dan dalam negeri.
13.
PIHAK KEDUA menjamin bahwa bahan dan peralatan yang dipasang tersedia suku
cadang dan agen penjualnya di Indonesia serta bersedia memberikan pelayanan
purna jual.
14.
1.
PIHAK KEDUA wajib menugaskan tenaga kerja ahli dan terampil dalam jumlah
cukup sesuai kebutuhan pekerjaan yang dicantumkan dalam Daftar Isian Staf Inti
Proyek dan diserahkan kepada PIHAK KESATU.
2.
Di lokasi pekerjaan harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai
pemimpin pelaksana yang mempunyai wewenang penuh untuk mewakili PIHAK
KEDUA yang dapat menerima/memberikan/memutuskan segala urusan pekerjaan
di lapangan.
3.
4.
PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja harian dalam jumlah cukup dan
kualifikasi sesuai dengan volume dan kompleksitas pekerjaan.
5.
Penyediaan tenaga kerja harian harus dilaporkan kepada PIHAK KESATU dalam
bentuk daftar yang dilampiri keterangan identitas setiap tenaga kerja.
6.
Jika PIHAK KESATU meminta PIHAK KEDUA untuk memperhatikan orang atau
tenaga kerjanya dan menyatakan alasan atas permintaan tersebut, maka PIHAK
KEDUA harus menjamin dalam waktu 7 x 24 jam orang atau tenaga kerja tersebut
sudah harus meninggalkan lokasi pekerjaan, dan tidak berhubungan lagi dengan
pekerjaan dalam kontrak.
7.
8.
9.
10.
Asuransi tersebut harus memiliki masa berlaku minimal sampai akhir masa
kontrak, dan diserahkan kepada PIHAK KESATU selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
hari sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja. Asuransi tersebut bisa dilakukan
menurut variabel jumlah pekerja yang ada di lapangan.
11.
PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab atas kerugian PIHAK KESATU akibat
perbuatan orang-orang yang dipekerjakannya.
12.
Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA
wajib memberikan pertolongan medis sepenuhnya terhadap korban, dan seluruh
biaya yang ditimbulkan ditanggung PIHAK KEDUA.
13.
14.
Hubungan antara para pekerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur
secara khusus, tunduk pada peraturan-peraturan perburuhan yang berlaku.
15.
Semua yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun Sub
Kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA, baik di dalam
maupun di luar pengadilan.
Pasal 6
SUB KONTRAKTOR
PIHAK KEDUA wajib bekerja sama dengan Sub Kontraktor (termasuk dengan Sub
Kontraktor Golongan Ekonomi Lemah) setempat, sesuai dengan bidang
keahliannya.
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menyerahkan seluruh pekerjaan kepada Sub
Kontraktor atau PIHAK KETIGA.
Apabila suatu bagian pekerjaan akan diserahkan kepada Sub Kontraktor, maka
sebelumnya harus mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU.
Hubungan antara PIHAK KEDUA dengan Sub Kontraktor menjadi tanggung jawab
sepenuhnya PIHAK KEDUA.
Jika ternyata PIHAK KEDUA menyerahkan pekerjaan kepada Sub Kontraktor tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK KESATU, maka PIHAK KESATU dapat
memberlakukan Pasal 18.
Untuk pekerjaan yang diserahkan kepada Sub Kontraktor atas persetujuan PIHAK
KESATU, maka PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan koordinasi yang baik dan
penuh tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Sub
Kontraktor, dan hal ini tidak mengurangi kewenangan Pengawas Pekerjaan.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan Sub Kontraktor dan segala
sesuatu yang menyangkut hubungan antara PIHAK KEDUA dengan Sub
Kontraktor.
Sebelum dilakukan Serah Terima I (KESATU) pekerjaan kepada PIHAK KESATU, maka
PIHAK KEDUA harus telah menyelesaikan segala urusan keuangan dengan para
Sub Kontraktor.
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 9
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
1.
Jaminan Pelaksanaan :
a.
b.
Surat Jaminan tersebut pada huruf a ayat 1 pasal ini, akan diserahkan
kembali oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA, setelah Serah Terima II
pekerjaan fisik dilaksanakan dan diterima dengan baik oleh PIHAK KESATU.
Dalam Surat Jaminan Pelaksanaan tersebut dalam huruf a ayat 1 pasal ini
harus ada ketentuan bahwa jaminan pelaksanaan menjadi milik negara dan
Sebelum pembayaran uang muka oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
dilakukan, maka PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU
jaminan uang muka berupa surat jaminan Bank Pemerintah atau
Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety
bond) sebesar 20% dari biaya pelaksanaan borongan atau sebesar 20% x
b.
Jaminan uang muka tersebut pada huruf a ayat 2 pasal ini, secara
berangsur-angsur akan diperhitungkan dalam tahap-tahap pembayaran
sebagaimana termaksud dalam pasal 11 perjanjian ini, dan harus sudah
lunas selambat-lambatnya pada saat Serah Terima I pekerjaan konstruksi
fisik.
c.
Dalam surat jaminan uang muka tersebut huruf a di atas, harus ada
ketentuan bahwa jaminan uang muka menjadi milik negara dan dapat
dicairkan oleh PIHAK KESATU tanpa persetujuan PIHAK KEDUA bilamana
terjadi pemutusan perjanjian, dengan memperhitungkan prestasi pekerjaan
yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA telah menjamin bahwa penggunaan uang muka tersebut
dalam butir a ayat 2 pasal ini adalah sepenuhnya diperuntukkan atau
dipergunakan bagi pelaksanaan pekerjaan pemborongan sebagaimana
disebut dalam pasal 1 surat perjanjian ini.
d.
Pasal 10
BIAYA PELAKSANAAN BORONGAN
Jumlah biaya pelaksanaan borongan ini adalah sebesar Rp. ..
(. ) yang merupakan
biaya yang pasti dan tetap (lumpsum fixed price), yang dibebankan pada DIPA
Nomor .. tanggal 31 Desember
Dalam jumlah biaya, pelaksanaan tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran
PIHAK KEDUA beserta pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar
oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam jumlah biaya pelaksanaan tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran
PIHAK KEDUA beserta pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar
oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Volume, harga satuan pekerjaan, satuan upah dan harga satuan bahan tidak mengikat
pada harga borongan Lumpsum, tetapi hanya dipakai untuk menghitung
perubahan harga bila terjadi pekerjaan tambah kurang.
Pasal 11
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran harga borongan tersebut pasal 10 di atas dilakukan secara bertahap
dengan perincian sebagai berikut :
Termin
ke
Uang
muka
Atau sebesar
(Rp.)
II
III
100%
dari
harga
borongan
yang
dibuktikan dengan Berita
Acara Serah Terima I
Pekerjaan Pelaksanaan
IV
5% x Nilai Kontrak
Setelah
masa
pemeliharaan dilampaui
dengan
baik
yang
dibuktikan dengan Berita
100%
Segala biaya sehubungan pembuatan surat perjanjian ini termasuk biaya materai
tempel Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
2.
3.
PIHAK KEDUA wajib mengurus dan menyelesaikan semua perizinan yang berlaku
dengan pelaksanaan pekerjaan ini, dan segala biaya yang dikeluarkan menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1.
2.
3.
Harga pekerjaan tambah kurang dalam ayat 1 dan 2 pasal ini setinggi-tingginya
10% dari harga borongan yang sudah termasuk pajak yang harus dibayarkan oleh
PIHAK KEDUA.
4.
5.
6.
1.
Yang dimaksud dalam Keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwaperistiwa yang berada di luar kemampuan PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang
dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan kegiatan kedua belah pihak,
yaitu :
3.
Apabila keadaan memaksa itu ditolak oleh PIHAK KESATU maka berlaku
ketentuan-ketentuan pasal 7, pasal 16, dan pasal 18 dalam surat perjanjian ini.
Pasal 16
SANKSI / DENDA
Jika PIHAK KEDUA melakukan kelalaian dan telah mendapat peringatan tertulis dari
PIHAK KESATU 3 (tiga) kali berturut-turut tetap tidak mengindahkan kewajibannya
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Kontrak Perjanjian ini, maka untuk
setiap kali melakukan kelalaian, PIHAK KEDUA wajib membayar denda kelalaian
sebesar 1o/oo (satu perseribu) dari jumlah biaya pekerjaan pemborongan.
Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum dalam pasal perjanjian ini, maka
untuk setiap hari keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar denda
keterlambatan sebesar 1o/oo (satu perseribu) dari jumlah biaya pekerjaan
pemborongan.
Jumlah maksimum denda kumulatif ayat 1 dan 2 pasal ini ditetapkan sebesar 5% (lima
perseratus) dari jumlah biaya pekerjaan pemborongan.
Denda-denda tersebut dalam pasal ini, dibebankan kepada PIHAK KEDUA dan akan
diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PIHAK KESATU kepada PIHAK
KEDUA.
Pasal 17
RESIKO
Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah karena kelalaian PIHAK KEDUA sebelum
diserahkan kepada PIHAK KESATU, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas
segala kerugian yang timbul.
Jika pada waktu pelaksanaan terjadi kemacetan-kemacetan akibat tidak tersedianya
bahan dan alat-alat karena kesalahan PIHAK KEDUA, maka segala resiko akibat
kemacetan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Apabila selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini menimbulkan
kerugian PIHAK KETIGA (orang-orang yang tidak ada sangkut paut dengan
pekerjaan ini) akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka segala kerugian ditanggung
oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH Perdata.
Pasal 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN
PIHAK KESATU dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa menggunakan
pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata setelah PIHAK
KESATU memberikan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut tetapi
PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya dalam hal :
Dalam waktu 7 (tujuh) hari terhitung tanggal Surat Perintah Mulai Kerja
diterbitkan oleh PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA tidak memulai melaksanakan
pekerjaan pemborongan sebagaimana diatur dalam pasal 1 surat perjanjian
ini.
Dalam waktu 7 (tujuh) hari berturut-turut
pemborongan yang telah dimulainya.
tidak
melanjutkan
sengaja
pekerjaan
memperlambat
3.
4.
Dalam hal demikian, maka Jaminan Pelaksanaan yang telah diserahkan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU menjadi milik negara sebagaimana diatur
dalam pasal 9 surat perjanjian ini.
Pasal 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara
musyawarah.
Apabila perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan
diselesaikan melalui Pengadilan Negeri di ..
Pasal 20
LAPORAN
Jika sewaktu-waktu diminta oleh PIHAK KESATU untuk menyerahkan sebagian atau
keseluruhan dokumen kontrak, laporan, serta catatan, selama pelaksanaan di
lapangan maka PIHAK KEDUA harus segera menyerahkannya kepada PIHAK
KESATU.
PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan, termasuk pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan Sub Kontraktor.
PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas dan pasti mengenai kemajuan
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Laporan dan atau catatan tersebut dalam ayat 2 dan 3 pasal ini, dibuat berbentuk
buku harian rangkap 5 (lima) diisi pada format yang telah disetujui pengawas
pekerjaan dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK KESATU foto-foto
dokumentasi setiap bagian pekerjaan tentang persiapan, pelaksanaan, dan hasil
pekerjaan sampai selesai yang dimasukkan dalam album dan dibuat dalam
rangkap 5 (lima).
PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU pada saat penyerahan 1
pekerjaan yakni gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings)
dalam bentuk kalkir dan blue print.
Pasal 21
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian pemborongan ini beserta segala akibatnya, kedua belah
pihak telah setuju memilih tempat kedudukan hukum yang tetap di Kantor Pengadilan
Negeri di .....................
Pasal 22
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat perjanjian ini atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
dalam surat perjanjian tambahan (addendum) yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK KESATU
dan PIHAK KEDUA serta pihak-pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan
pemborongan ini.
Surat perjanjian pekerjaan pemborongan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di
.. pada hari dan tanggal tersebut di atas dan dinyatakan berlaku sejak
tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dari PIHAK KESATU kepada
PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA
PIHAK KESATU
Mengetahui :
Kuasa Pengguna Anggaran / Barang
NB :
Contoh Surat Perjanjian ini bersumber
dari pekerjaan pembangunan fisik
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
NPWP
:
:
:
:
..............................................
Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
...............................................
0000.000000.000000
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini dikeluarkan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.
Yang menerima perintah
PT.
___________________
___________________
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
NPWP
:
:
:
:
..............................................
Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
...............................................
0000.000000.000000
PIHAK KESATU
Pejabat Pembuat Komitmen
___________________
___________________
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
Surat
Keputusan
Kuasa
Pengguna
Anggaran/Pejabat
Pem buat
Komitm en
..
Nomor
: .
Tanggal
: .
Tentang
: Penetapan Pem enang Pelelangan Pengadaan Pekerjaan Renovasi Aula
dan Pem buatan Lapangan Parkir.
Pengum um an
Nomor
Tanggal
Tentang
: .
: .
: Pengum um an Pem enang Pelelangan
Surat
Keputusan
Kuasa
Pengguna
Anggaran/Pejabat
Nomor
: .
Tanggal
: .
Tentang
: Penunjukkan Pemenang Pelelangan
Pem buat
Komitm en
Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dirobah oleh PIHAK
KEDUA, kecuali adanya Keadaan Memaksa seperti diatur dalam pasal 8
perjanjian ini dan harus disetujui oleh PIHAK PERTAMA secara tertulis, bahwa
waktu penyelesaian dapat diperpanjang.
Pasal 8
KEADAAN MEMAKSA
Yang termasuk dalam KEADAAN MEMAKSA adalah peristiwa-peristiwa sebagai
berikut :
Bencana alam, [gempa bumi, tanah longsor, angin puyuh dan banjir].
Kebakaran.
Perang, huru-hara, Pemogokan, Pemberontakan dan Epidemi, yang secara
keseluruhan berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan ini.
Hal-hal lain yang diluar dari wewenang PIHAK KEDUA.
Apabila terjadi KEADAAN MEMAKSA, PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada
PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat
belas) hari sejak terjadinya keadaan memaksa serta disertai bukti-bukti yang
syah, demikian juga pada waktu keadaan memaksa berakhir.
Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui, atau menolak
secara tertulis keadaan memaksa itu dalam jangka waktu 3 x 24 jam, sejak ada
pemberitahuan tersebut.
Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak pemberitahuan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA, tentang KEADAAN MEMAKSA tersebut, PIHAK PERTAMA tidak
memberikan jawabannya, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya
KEADAAN MEMAKSA tersebut.
Pasal 9
MASA PEMELIHARAAN
Masa pemelihataan atas kesil pekerjaan selama 45 (empat puluh lima) hari kalender
terhitung sejak tanggal pekerjaan diserah terimakan untuk pertama kalinya.
Dalam masa pemeliharaan, PIHAK KEDUA diwajibkan atas perintah PIHAK PERTAMA
dengan segera mengadakan perbaikan/pembetulan segala kekurangan dan
cacat.
Apabila PIHAK KEDUA tidak mengindahkan perintah ini, maka pekerjaan perbaikan ini
dilaksanakan oleh PIHAK KETIGA atas perintah PIHAK PERTAMA dengan biaya
yang dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 10
JAMINAN PELAKSANAAN
PIHAK KEDUA menyerahkan jaminan pelaksanaan pekerjaan berupa surat jaminan
Bank Pemerintah/Bank lain/Lembaga Keuangan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia sebesar 5% (lima persen) dari jumlah harga
borongan
=
5%
x
Rp.
,
=
Rp.
.
Jumlah harga borongan pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Perjanjian ini adalah sebesar
Rp.
..,
(.
) dan merupakan jumlah yang pasti yang dibebankan kepada :
DIPA
:
Nomor
:
Tanggal
:
Pasal 12
KENAIKAN HARGA BAHAN-BAHAN
Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan
borongan ini berlangsung, ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan
harga
bahan-bahan,
alat-alat
dan
upah
terkecuali
apabila
terjadi
tindakan/kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia di bidang moneter,
khususnya untuk pekerjaan pemborongan.
Pasal 13
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran harga borongan tersebut dalam pasal 11 diatas dilakukan secara
bertahap dengan perincian sebagai berikut :
Syarat-syarat pembayaran /Termyn :
Angsuran termyn dibayar sesuai dengan nilai prestasi yang
dilaksanakan dengan rumus sebagai berikut :
Rumus
:
NA = [P-P] x NB [P-P] UM
NA
:
Nilai Angsuran dalam rupiah
P
:
Nilai prestasi yang dicapai dalam persen
P
:
Nilai Prestasi yang telah dibayar dalam persen
NB
:
Nilai borongan
UM
:
Uang Muka
telah
Pembayaran uang muka kepada PIHAK KEDUA sebesar 20% (dua puluh persen)
dari harga borongan yaitu sebesar 20 x Rp. = Rp. .
,
dilakukan setelah kedua belah pihak setuju dengan cara memindahkan kedalam
rekening Bank PIHAK KEDUA yaitu pada Bank Nomor Rekening
, setelah PIHAK PERTAMA menyetujui surat permintaan uang muka
dari PIHAK KEDUA dengan disertai kuitansi/rencana penggunaan dan kebutuhan
serta jaminan uang muka sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Penyimpanan penyimpanan atau perubahan perubahan yang merupakan
penambahan pekerjaan, hanya dianggap syah sesudah mendapat perintah
tertulis dari Direksi Pekerjaan /PIHAK PERTAMA, dengan menyebutkan jenis dan
perincian pekerjaan secara jelas.
Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasardasar yang disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar
harga satuan pekerjaan yang dilampirkan bersama ini.
Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
merubah waktu penyelesaian pekerjaan, kecuali atas persetujuan tertulis Direksi
pekerjaan/PIHAK PERTAMA.
a.
Untuk perjanjian diatas dapat dibuat pekerjaan tambahan (addendum).
Pasal 15
PENGAMANAN TEMPAT KERJA DAN TENAGA KERJA
PIHAK
PIHAK
Jika terjadi kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA
diwajibkan memberikan pertolongan kepada korban dan segala biaya yang
dikeluarkan sebagai akibatnya menjadi beban / tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
dan ketertiban, dalam hal ini para tenaga kerjanya tinggal sementara di lokasi
pekerjaan.
Hubungan tenaga kerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur khusus tunduk
kepada peraturan perburuhan yang berlaku.
Pasal 16
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan yang tercantum dalam pasal 7 perjanjian ini, maka untuk
setiap hari keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar Denda keterlambatan
sebesar 1/000 (satu permil) dari harga borongan sampai sebanyak-banyaknya 5 0/0
(lima persen) dari harga borongan.
Pasal 17
RESIKO
Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah akibat dari bencana atau dengan cara
apapun sebelum diserahkan kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul, kecuali jika
PIHAK PERTAMA telah lalai untuk menerima pekerjaan tersebut.
Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA sebagian atau seluruhnya musnah disebabkan oleh
sesuatu cacat-cacat tersembunyi dalam strukturnya atau disebabkan oleh
retaknya tanah, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan
ketentuan AV pasal 54 (SU) terhitung sejak tanggal penyerahan hasil pekerjaan
kepada PIHAK PERTAMA.
Jika
Segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja menjadi beban dan tanggung jawab
sepenuhnya PIHAK KEDUA, atau dengan kata lain bahwa PIHAK KEDUA
membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan para tenaga kerja yang
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan ini baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
Bilamana PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini menimbulkan
kerugian kerugian bagi PIHAK KETIGA (Orang-orang yang tidak ada sangkut
pautnya dengan perjanjian ini), maka segala kerugian ditanggung sepenuhnya
oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 23
PENUTUP
Sejak ditanda-tanganinya Surat Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
maka seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan
seluruh ketentuan di dalam dokumen kontrak merupakan satu kesatuan serta
bagian yang tak terpisahkan dengan perjanjian ini termasuk segala sanksinya,
mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku bagi kedua belah pihak berdasarkan
ketentuan dalam pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Yang dimaksud dengan dokumen-dokumen tersebut Ayat (1) pasal ini adalah
dokumen-dokumen yang ada pada saat mulai, selama dan sesudah perjanjian ini
berlaku bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang meliputi :
Penawaran
Kontrak
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Gambar-gambar Rencana
Berita Acara Berita Acara
Laporan harian, Mingguan dan Bulanan
Dengan dan karena ketentuan Ayat (1) dan (2) pasal ini, ketentuan pada pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi apabila ke dua
belah pihak tidak memenuhi kewajibannya.
Surat Perjanjian Pemborongan ini ditanda-tangani oleh kedua belah pihak dan mulai
berlaku pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas.
PIHAK KEDUA
..
PIHAK PERTAMA
..
..
..
..
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
2.
Nama
Jabatan
Alamat
NPWP
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
: Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
: 0000.000000.000000
Selanjutnya dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA memberikan perintah kerja kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai berikut :
Nama Pekerjaan :
Renovasi Aula dan Pembangunan Lapangan Parkir .
Lokasi
: ......
Waktu Pelaksanaan
:
75 (tujuh puluh) hari kalender
Imbalan Jasa : Sebesar
Rp.
..
.
Ketentuan Lain : Akan diatur dalam Surat Perjanjian (Kontrak)
Surat Perintah Kerja ini dibuat rangkap 6 (enam) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
Tempat,
tanggal ..............
PIHAK KEDUA,
PIHAK KESATU,
dan
III
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
KONSULTAN PERENCANA
SURAT PERJANJIAN
PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
------------------------------------------------------------------------Nomor : .
Tanggal :
Pada hari ini , .. tanggal
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat
untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pekerjaan perencanaan dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal dibawah ini :
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan : Pekerjaan Perencanaan Pembangunan
.1 Paket lokasi kegiatan di
Tugas pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), antara lain :
a.
Melaksanakan
pekerjaan
persiapan
perencanaan
seperti
:
mengumpulkan data dan informasi lapangan, (termasuk penyelidikan tanah
sederhana) membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat
mengenai peraturan daerah setempat / perijinan bangunan.
b.
Membuat pra rancangan teknis seperti : rencana tampak, pra
rancangan bangunan termasuk program dan konsep ruang, perkiraan biaya,
dan mengurus perijinan sampai mendapatkan advis planning, keterangan
persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari
Pemerintah Daerah Setempat.
c.
Membuat pengembangan rancangan teknis seperti : rencana
arsitektur, struktur, dan utilitas secara lengkap beserta prasarananya
termasuk perhitungan sesuai Keperluannya, dan rencana perkiraan biaya.
d.
Membuat rancangan gambar detail seperti : gambar detail arsitektur,
detail struktur, detail utilitas, menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan membuat laporan akhir
perencanaan termasuk petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatannya.
e.
Mengadakan pelelangan seperti : membuat PIHAK PERTAMA dalam
menyusun dokumen pelelangan, membantu panitia pelelangan dalam
menyusun program dan pelaksanaan pelelangan, Aanwijzing, evaluasi
penawaran dan menyusun kembali dokumen lelang bilamana terjadi lelang
ulang.
f.
Mengadakan pengawasan berkala selama dalam
konstruksi fisik dan membuat laporan pengawasan berkala.
pelaksanaan
g.
Memeriksa dan mengesahkan gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (As-Built Drawing).
h.
Kekurangan informasi dan kesalahan menterjemahkan
adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
informasi
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
atas dasar referensi-referensi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perjanjian ini yaitu :
a.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Nomor
:
.
Tanggal
:
.
b.
Surat Penawaran Harga (SPH)
Nomor
:
.
Tanggal
:
.
c.
Surat Usulan Penetapan Penyedia Jasa Konsultan Perencana.
Nomor
:
.
Tanggal
:
.
d.
Surat Penetapan Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi
Nomor
:
.
Tanggal
:
.
e.
Surat Keputusan Penetapan Penyedia Jasa Konsultansi Perencanaan
Konstruksi
Nomor
:
.
Tanggal
:
.
2.
Dasar spesifikasi teknis dan non teknis dan non teknis pelaksanaan pekerjaan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian ini yaitu :
a.
Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b.
c.
g.
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
339/KPTS/M/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengguna Jasa Konstruksi
dalam Instansi Pemerintah.
h.
Peraturan Beton Indonesia 1971.
i.
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PPKI Tahun 1961.
j.
Peraturan Bangunan Baja Indonesia (PBBI) Tahun 1984.
k.
Peraturan Pembebanan Baja Indonesia PPI-RI-18-1997.
l.
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1997.
m.
Pedoman Plumbing Instalasi Listrik Tahun 1997.
n.
Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) Tahun 1982.
o.
Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah Setempat.
p.
Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung antara lain :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
q.
r.
Petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
yang masih sesuai dengan lingkup tanggung jawab dan kewajiban PIHAK
KEDUA tersebut dalam pasal 3 perjanjian ini.
s.
Selain ketentuan tersebut diatas juga terikat kepada peraturan tentang
bangunan lainnya yang berlaku.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
1.
2.
3.
Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan merupakan tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH,
Perdata.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN
Hasil pekerjaan perencanaan oleh PIHAK KEDUA yang harus disampaikan kepada
PIHAK PERTAMA dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga), setidak-tidaknya adalah sebagai
berikut :
1. Tahap Konsep Rancangan Teknis.
a.
Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah
dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab
waktu perencanaan.
b.
Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi
hubungan ruang, dll.
c.
Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah
sederhana, keterangan rencana kota, dll.
2.
3.
4.
5.
6.
Tahap Pelelangan
a.
Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
b.
Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan,
peralatan / perlengkapan /bangunan (bila ada).
dan
perawatan
1.
Pekerjaan yang tercantum dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini harus diselesaikan
tahap demi tahap, setelah mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
2.
3.
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam ayat 2 dan 3 pasal ini tidak
dapat diubah oleh PIHAK KEDUA kecuali adanya keadaan memaksa seperti diatur
dalam Pasal 14 Surat Perjanjian ini, atau adanya perintah perubahan tugas
pekerjaan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis, yang mengakibatkan terdapat
perpanjangan/ penambahan waktu penyelesaian pekerjaan dan diatur dalam
perjanjian tambahan (addendum).
4.
1.
Jumlah biaya perencanaan tersebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini adalah
sebesar
Rp.
....
(.
), merupakan biaya yang pasti dan tetap (Lumpsum
Fixed Price) yang dibebankan pada DIPA . ..
Tahun Anggaran . Nomor : tanggal 31 Desember ..
Nomor
Kode
Fungsi,
Fungsi,
Program,
kegiatan,
Sub
Kegiatan,
.
2.
Pembayaran tahap kesatu sebesar 25% dari jumlah biaya perencanaan yakni
sejumlah
Rp.
(..
) dibayarkan setelah prestasi pekerjaan perencanan
mencapai 25%, yaitu PIHAK KEDUA sudah menyelesaikan Tahap Konsep
Rancangan teknis dan Tahap Pra-Rancangan teknis, dan telah diterima dengan
baik oleh PIHAK PERTAMA.
2.
Pembayaran tahap kedua sebesar 25% dari jumlah biaya perencanaan yakni
sejumlah
Rp.
(..
Pembayaran tahap ketiga sebesar 30% dari jumlah biaya perencanaan yakni
sejumlah
Rp.
(..
) dibayarkan setelah prestasi pekerjaan perencanaan
mencapai 80%, yaitu PIHAK KEDUA sudah menyelesaikan tahapan pekerjaan
sampai dengan Tahap Rancangan Gambar Detail dan telah diterima dengan baik
oleh PIHAK PERTAMA.
4.
5.
6.
Dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Perintah Kerja tidak atau
belum memulai melaksanakan pekerjaan perencanaan sebagaimana diatur
dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini.
Dalam waktu satu bulan berturut-turut
perencanaan yang telah dimulainya.
tidak
melanjutkan
sengaja
pekerjaan
memperlambat
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu Panitia Pendamai yang berfungsi sebagai juri/wasit,
yang dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak, dan terdiri dari 3 (tiga)
orang yaitu :
Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.
Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota, dan
Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua belah
Pihak.
Keputusan Panitia Pendamai ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya penyelesaian
perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh salah
satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan melalui
Pengadilan Negeri.
Pasal 17
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian perencanaan ini, beserta segala akibat hukumnya,
kedua belah pihak telah tempat kedudukan (Domisili) yang tetap dan sah di Kantor
Pengadilan Negeri ...
Pasal 18
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang
tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 8 (delapan) bermaterai cukup, dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA serta kepada Pihak-pihak lain yang berkepentingan dan ada
hubungannya dengan pekerjaan perencanaan ini.
Surat Perjanjian Pekerjaan Perencanaan ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di
pada hari dan tanggal tersebut di atas, dan dinyatakan berlaku sejak
diterbitkannya Surat Perintah Kerja dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Kop..
PIHAK PERTAMA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
..
Direktur
..
NIP :
:
:
:
:
Untuk melaksanakan :
Pekerjaan
Perencanaan
Pembangunan
.
.. Gedung Kantor dan .
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan terhitung
.sampai dengan dilakukannya serah terima pekerjaan
oleh Kontraktor Pelaksana.
Biaya
Perencanaan
ditetapkan
sebesar
Rp.
..
).
Dibebankan pada anggaran : DIPA
tanggal 31 Desember .. Nomor Kode Fungsi, Sub Fungsi,
Kegiatan, MAK.
Cara Pembayaran : Diatur dalam Surat Perjanjian.
sejak tanggal
konstruksi fisik
(
Program, Sub
Catatan :
Tanpa hak mengajukan kenaikan harga.
Keterlambatan pekerjaan tanpa dapat membuktikan terjadi force majeure (halhal diluar kekuasaan perusahaan) dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu
perseribu) untuk setiap hari keterlambatan dengan denda maksimum sebesar
5% (lima per seratus) dari harga pekerjaan.
Tempat/tgl..
Menyetujui SPK ini
PIHAK PERTAMA
.
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
..
Direktur
..
NIP :
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
1.
2.
dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
Perjanjian
Pekerjaan
Perencanaan
Prasarana
Fisik
.............
satu
paket
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Prasarana Fisik
satu paket di , dengan pedoman persyaratan yang
telah di tetapkan yang antara lain meliputi pekerjaan sebagai berikut :
Mengumpulkan data-data lapangan dan lingkungan , serta penyelidikan tanah
sederhana
Membuat rencana tapak, perencana dan melakukan penelitian dan pengujian
anggaran untuk pelaksanaan konstruksi
Membuat rencana lengkap: rencana arsitektur, rencana struktur, penjelasanpenjelasan rencana, perhitungan-perhitungan struktur termasuk tahan gempa,
rencana dan perhitungan sistem data cahaya dan plumbing dalam bangunan.
Membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat, rencana volume
dan biaya, program pelaksanaan dan rencana pelelangan.
Memberikan penjelasan-penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, menyusun
dokumen konstruksi dan memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi.
Pasal 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN PERENCANAAN
Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 di atas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas
dasar referensi-referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini yaitu:
Pedoman Persyaratan /TOR (Pengarahan Penugasan dan Usulan Teknis/Biaya)
Pekerjaan Perencanaan yang telah ditetapkan.
Semua ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan administrasi teknis yang
tercantum dalam :
Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
Algemene Voorwaarden Voor de Uitvoerin Bij Aameming Van Openbare
Werken, yang disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda
Nomor 14571 (Khusus pasal-pasal yang masih berlaku).
Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 2004 beserta lampirannya.
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 061/KPTS/1981.
Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.
02/KPTS/1985
tentang
Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
Surat Keputusan Bersama Bappenas dan Departemen Keuangan
Nomor: S - 42 / A / 2000
S-2262/D.2/05/2000
Tanggal 3 Mei 2000
Keputusan-Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
332/KPTS/M/2002, tanggal 21 Agustus 2002.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI) Tahun 1971 yang diterbitkan oleh
Yayasan Normalisasi Indonesia.
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1977 yang diterbitkan oleh
Yayasan Normalisasi Indonesia.
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) Tahun 1961 yang diterbitkan oleh
Yayasan Normalisasi Indonesia.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti pedoman
persyaratan (Pengarahan Penugasan dan Usulan Teknis atau Biaya) yang telah
ditetapkan.
PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan, keahlian
dan pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan perencanaan
sesuai dengan persyaratan (TOR) dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Semua tugas seperti diuraikan dalam pasal 1. Surat Perjanjian ini dan ketetapan
waktu penyelesaiannya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan tugas yang telah diterimanya dari
PIHAK PERTAMA kepada Pihak lain baik sebagian maupun seluruhnya kecuali atas
persetujuan PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA harus bersedia memberikan cetakan-cetakan dari dokumen
pelaksanaan kepada PIHAK PERTAMA apabila sewaktu-waktu dibutuhkan dengan
tanggungan biaya dari PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA beserta personalianya tidak dibenarkan langsung maupun tidak
langsung turut serta baik sebagai sub Kontraktor maupun sebagai leveransir dari
pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas kebenaran perencanaan yang
dihasilkannya dan kesalahan-kesalahan perencanaan yang baru diketahui pada
masa pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PERENCANAAN
Hasil pekerjaan perencanaan sesuai dengan Pedoman persyaratan yang antara lain
meliputi:
Pasal 8.
TENAGA KERJA DAN UPAH
Agar Pekerjaan Perencanaan berjalan seperti yang telah ditetapkan, PIHAK KEDUA
harus menyediakan tenaga kerja yang cukup baik jumlah, keahlian dan
ketrampilannya.
Ongkos-ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan
tersebut ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 9
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
Di tempat pekerjaan perencanaan PIHAK KEDUA harus menyediakan tenagatenaga ahli untuk menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan tugas-tugas yang
tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini.
Untuk pekerjaan perencanaan berkala harus ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk
sebagai tenaga ahli yang mempunyai wewenang/kuasa penuh mewakili PIHAK
KEDUA dan dapat menerima/memberikan segala petunjuk dari PIHAK PERTAMA.
Penunjukkan tenaga ahli harus mendapat persetujuan dari PIHAK KEDUA.
Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA tenaga ahli yang ditunjuk oleh
PIHAK KEDUA tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan maka PIHAK PERTAMA.
akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA
segera mengganti dengan tenaga ahli lain yang mempunyai persyaratan tersebut.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas segala kerugian PIHAK PERTAMA
sebagai akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan olehnya.
Pasal 10
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Yang dimaksud dengan "Keadaan Memaksa" adalah peristiwa-peristiwa seperti
berikut:
Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor dan banjir).
Kebakaran.
Perang, huru-hara, pemberontakan, pemogokan dan epidemi.
Peraturan Pemerintah di bidang moneter yang pelaksanaannya diatur sesuai
dengan Keputusan Pemerintah.
Yang masing-masing mempunyai
penyelesaian pekerjaan pemilihan ini.
akibat
langsung
sehingga
tertundanya
Denda-denda tersebut dalam ayat 1 dan 2 pasal ini akan diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika terjadi perselisihan kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan
secara musyawarah
Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan
diselesaikan oleh "Panitia Arbitrase" yang dibentuk dan diangkat oleh kedua pihak.
Keputusan "Panitia Arbitrase" mengikat kedua belah pihak secara mutlak untuk
ditingkat pertama dan terakhir, serta tidak dapat diajukan banding.
Biaya penyelesaian untuk "Panitia Arbitrase" ditanggung secara bersama yang
sama besarnya.
Pasal 14.
PEMUTUSAN PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa
menggunakan pasal-pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
apabila:
PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas sebagaimana tercantum dalam pasal
1 Surat Perjanjian ini.
Jika jangka waktu yang ditetapkan dalam pasal 5 ayat 2 Surat Perjanjian ini
tidak ditepati, sedangkan PIHAK PERTAMA telah memberikan peringatan secara
tertulis kepada PIHAK KEDUA 3 (tiga) kali berturut-turut dan tidak diindahkan
oleh PIHAK KEDUA.
Denda keterlambatan akibat kelalaian kerja PIHAK KEDUA telah mencapai 5%
(lima persen) dari biaya pekerjaan.
Jika terjadi pemutusan Perjanjian PIHAK PERTAMA dapat menunjuk Konsultan
Perencana lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Selain dari yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka Perjanjian ini hanya dapat
dibatalkan dengan Persetujuan tertulis dari kedua belah pihak
Pasal 15
BEA MATERAI DAN PAJAK
Biaya materai dari Surat Perjanjian ini serta pajak-pajak lainnya dibebankan kepada
PIHAK KEDUA, dan harus dilunasi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini. kedua belah pihak telah
memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan syah di Kantor Pengadilan Negeri
Denpasar.
Pasal 17
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja (Kontrak) ini atau
perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh Kedua belah pihak akan diatur
lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Tambahan (Addendum) dan merupakan
perjanjian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja (kontrak) ini.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 12 (dua belas) bermeterai cukup yang sama
kuatnya untuk pihak-pihak yang bersangkutan serta ada hubungannya dengan
pekerjaan perencanaan ini.
Pasal 18
PENUTUP
Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini oleh kedua belah pihak, maka seluruh
ketentuan yang tercantum, dalam dokumen-dokumen yang merupakan kesatuan
serta bagian yang tak terpisahkan dengan perjanjian ini, termasuk segala'
sanksinya mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku sebagai Undang-undang
bagi kedua belah pihak, berdasarkan ketentuan dalam pasal 1338 ayat 1 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
Dengan dan karena ketentuan ayat 1 dan ayat 2 tersebut, ketentuan pada pasal
1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi dalam
perjanjian ini, apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajibannya.
Perjanjian Perencanaan ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di pada
hari dan tanggal tersebut diatas dan dinyatakan berlaku sejak tanggal
ditandatangani Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Kop.........
Komitmen
Mengetahui :
Kuasa Pengguna Anggaran/Barang
Nb :
Contoh Surat Perjanjian ini bersumber
Dari pekerjaan Perencanaan prasarana
Fisik senilai Rp. 30 juta
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor : .
PIHAK PERTAMA
Pejabat
Pembuat
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
SIUJK
NPWP
:
:
:
:
:
..............................................
Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
...............................................
..............................................
0000.000000.000000
3.
------------------------------------------------------------
Tanggal
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak berdasarkan :
Penetapan/Penunjukan
dan
Perintah
Kerja
Konsultan
Perencana
Nomor..................tanggal ..................
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah setuju dan sepakat
untuk mengikat diri dalam suatu perjanjian pekerjaan perencanaan Prasarana
f.
Surat Keputusan Bersama Bappenas dan Departemen Keuangan.
Nomor :
S 42 / A / 2000
A-2262/D.25/05/2000
g.
Keputusan-keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
Nomor 332/KPTS/M/2002, tanggal 21 Agustus 2002.
h.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI) tahun 1971 yang
diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi Indonesia.
i.
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1977 yang diterbitkan
oleh Yayasan Normalisasi Indonesia.
j.
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
(PKKI) tahun 1961yang
diterbitkan oleh Yayasan Normalisasi Indonesia.
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
1.
2.
4.
5.
6.
7.
Hasil pekerjaan perencanaan sesuai dengan Pedoman persyaratan yang antara lain
meliputi:
1.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% tersebut dalam pasal I
Surat Perjanjian ini ditetapkan selama 21 (Dua puluh satu) hari kalender dihitung sejak
tanggal Sampai dengan tanggal .
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PERENCANAAN
1.
2.
1.
2.
3.
3.
pekerjaan
Pasal 9
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
1.
Ditempat pekerjaan perencanaan PIHAK KEDUA harus menyediakan tenagatenaga ahli untuk menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan tugas-tugas yang
tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini.
2.
Untuk setiap tahapan pekerjaan perencanaan harus ada wakil PIHAK KEDUA
yang ditunjuk sebagai penanggungjawab pekerjaan yang mempunyai
wewenang/kuasa
penuh
mewakili
PIHAK
KEDUA
dan
dapat
menerima/memberikan segala petunjuk kepada PIHAK PERTAMA.
3. Penunjukan penanggung jawab pekerjaan, dilampiri dengan Curriculum Vitae
yang bersangkutan dan harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA secara
tertulis.
4. Apabila menurut PIHAK PERTAMA, penanggung jawab pekerjaan yang
ditunjuk PIHAK KEDUA tidak memenuhi syarat, maka PIHAK PERTAMA
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA harus
segera mengganti dengan petugas/tenaga ahli lain yang memenuhi persyaratan
yang diminta PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
SANKSI
1.
Apabila pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tepat pada waktu yang
telah ditentukan pada pasal 4, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi berupa denda
1
00
(satu perseribu) dari harga borongan untuk setiap hari keterlambatan dan
3. Denda-denda tersebut dalam ayat I dan 2 pasal ini akan diperhitungkan dengan
kewajiban pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 11
PERUBAHAN TUGAS PEKERJAAN
1.
2.
1.
Jika terjadi perselisihan kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
2.
3.
4.
c.
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak telah
memilih
tempat
kedudukan
(domisili)
yang
tempatnya
sah
di
Kantor
Pengadilan .......................
Pasal 17
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja (Kontrak) ini atau
perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh Kedua belah pihak akan diatur
lebih lanjut dalam Perjanjian Kerja Tambahan (Addendum) dan merupakan
perjanjian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja (kontrak) ini.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 12 (dua belas) bermeterai cukup yang sama
kuatnya untuk pihak-pihak yang bersangkutan serta ada hubungannya dengan
pekerjaan perencanaan ini.
Pasal 18
PENUTUP
1.
2.
Dengan dan karena ketentuan ayat 1 dan ayat 2 tersebut, ketentuan pada
pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi dalam
perjanjian ini,
3.
PIHAK PERTAMA
Pejabat
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Mengetahui,
Pembuat
Nama
NIP
:
:
: Pejabat Pembuat Komitmen ................
: ...........................................................
:
: Direktur PT/CV/Firma/Koperasi......
:
2.
Jangka
waktu
pelaksanaan
pekerjaan perencanaan ditetapkan sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja ini, selama 21 (dua puluh satu) hari
kalender dan pengawasan berkala sampai dengan Serah Terima I (Pertama)
pekerjaan konstruksi fisik.
3.
Biaya perencanaan pekerjaan ini akan dibayarkan dari Penyediaan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran DIPA No. ., tanggal
4. Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat Perintah Mulai Kerja ini, akan
diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Perencanaan yang dibuat kemudian yang
merupakan addendum dari surat perjanjian ini.
5.
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA
PT/CV/Firma/Kop.......
Komitmen......
Pejabat
Nama
Jabatan pada perusahaan
Pembuat
Nama
NIP
IV
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
KONSULTAN PENGAWAS
SURAT PERINTAH KERJA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
..................................................
Nomor
Tanggal
:
:
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
bahwa PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK KESATU jaminan pemeliharaan
yang diterbitkan Bank Pemerintah atau lembaga keuangan lain yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan sebesar Rp. ..,- (terbilang : ..) seperti yang diatur dalam
Keppres RI( no. 80 Tahun 2003 sebagaimana telah disempurnakan dengan Keppres RI
No. 61 tahun 2004.
Tahap-tahap pembayarantersebut diatas dinyatakan dalam Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan untuk pembayaran angsuran yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak
melalui KPPN/Kas Daerah. ke rekening PIHAK KEDUA pada Bank
. Nomor Rekening ..
PERSYARATAN DAN SPESIFIKASI TEKNIS
Daftar Isian Pelaksanaan Angsuran (DIPA ) : Nomor : .
Tanggal. Tahun anggaran.
Keputusan Prediden RI No.80 tahun 2003 sebagaimana telah di perbaharui
dengan keputusan presiden RI No. 64 tahun 2004 beserta petunjuk teknis
pelaksanaannya
Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No.
322/KPTS/M/22002 tanggal 21 Agustus 2002.
Semua Ketentuan Dan Peraturan Serta Standar Nasional Indonesia
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan sampai selesai 100 % yang disebut dalam butir 1 Surat
Perintah Kerja ini terhitung mulai tanggal .sampai dilaksanakan Serah
Terima Kedua Pekerjaan Konstruksi, dengan kewajiban bahwa PIHAK KEDUA harus
menyerahkan hasil pekerjaan pengawasannya kepada PIHAK KESATU.
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA melalaikan tugasnya dan telah mendapat peringatan tertulis
dari PIHAK KESATU 3 (Tiga) kali berturut-turut tetap tidak mengindahkan
kewajibannya, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda kelalaian sebesar 10/00
(satu permil) dari biaya pekerjaan Pengawasan dengan ketentuan bahwa,
PIHAK KEDUA tetap menyelesaikan kewajibannya.
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya dalam batas waktu yang ditetapkan, maka untuk setiap hari
kelambatan PIHAK KEDUA wajib membayar denda kelambatan sebesar 3 0/00
(tiga permil) dari biaya pekerjaan Pengawasan.
Jumlah denda kumulatif maksimum ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen)
dari biaya pekerjaan Pengawasan
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika terjadi perselisihan di kemudian hari, maka perselisihan tersebut akan
diselesaikan secara musyawarah dan apabila tidak ada kesepakatan antara
keduanya, maka kedua belah pihak akan menyelesaikan dan memilih tempat
kedudukan yang sah dan tidak berubah pada Pengadilan Negeri setempat.
Surat Perintah Kerja (SPK) ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada
hari tanggal tersebut di dibawah ini
dan mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA .
Ditetapkan : .
Tanggal
:
PIHAK KEDUA
Konsultan Pengawas
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen
Di ketahui Oleh :
Kuasa Pengguna Anggaran
Lampiran Surat Perintah Kerja
Nomor
: ...........................
Tanggal : ...........................
BIAYA LANGSUNG PERSONEL.
No
.
1.
2.
Uraian tugas
Supervisor
Harian
Tenaga
AdminisTrasi dan
OperaTor
Komputer
Kualifika
si
STM 10
SMA 18
Kelompo
k
keahlian
Pengawa
s
Operator
kompute
r
Man
Month
Personil
1
1,70
1,00
Billing
Rate
(Rp)
1.850.00
0
1.000.00
0
JUMLAH
Jumlah
Rp)
3.145.0
00
1.000.0
00
4.145.0
00
1
2
3
Uraian
BIAYA
PENGGANDAAN
Laporan Mingguan
Laporan Bulanan
BIAYA ATK
Volume
12 Minggu
3 bulan
1 paket
Banyaknya
3
3
Set
Set
Harga
satuan
(Rp)
15.000
47.200
800.000
Jumlah
Harga
(Rp)
540.000
424.800
800.000
Jumlah
1.
2.
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Kop......
Komitmen
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
1.764.800
4.145.000,1.764.800,5.909.980,590.980,6.500.780,6.500.000,-
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat
SURAT PERJANJIAN
KEGIATAN PENGAWASAN
PEMBANGUNAN PRASARANA FISIK
.......................................................
Nomor :
Tanggal
:
Pada hari ini, .......... tanggal ............. bulan .......... tahun Dua ribu ....... kami yang
bertanda tangan dibawah ini setuju mengadakan perjanjian pekerjaan pelaksanaan
pengawasan pembangunan Prasarana Fisik .....................................:
Antara
I.
Nama
NIP.
Jabatan
Alamat Kantor
:
:
:
:
..........................
.........................
Pejabat Pembuat Komitmen Kantor ...................
.......................................................................
II.
Nama
Jabatan
Alamat Kantor
Nama Badan Usaha
:
:
:
:
.....................................
.....................................
.....................................
PT/CV/Firma/Kop...........
Sesuai dengan Akte Notaris Nomor ... tanggal .......... dan Akte Perubahan
terakhir Nomor .... tanggal .......... dari Notaris ..............., SH. Dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Kop............ , yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
dengan disetujui oleh dan di antara pihak-pihak tersebut, diadakanlah perjanjian
Pengawasan Pembangunan Fisik .......... dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana
tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut :
Pasal 1
TUGAS KEGIATAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut, yaitu untuk melaksanakan Kegiatan Pengawasan
Pembangunan Prasarana Fisik . Tugas pekerjaan yang akan dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA adalah sebagaimana yang tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK), seperti antara lain :
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik.
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapatrapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
Memeriksa berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan
konstruksi.
Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
Kontraktor Pelaksana.
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings)
sebelum serah terima pertama
Menyusun daftar cacat-cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.
Buku harian. yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
PIHAK PERTAMA, Kontraktor Pelaksana, dan PIHAK KEDUA.
Laporan harian, berisi keterangan tentang :
Tenaga kerja.
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
Alat-alat.
Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan.
Waktu pelaksanaan pekerjaan.
Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah kurang.
Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) dan Manual
Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
Laporan rapat di lapangan (Site Meeting).Gambar rincian pelaksanaan (Shop
Drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksanaa pengawasan
pekerjaan bangunan gedung negara lengkap dengan lampiran-lampirannya .
Laporan Pekerjaan Pengawasan.
Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengawasan sampai selesai 100 % yang
disebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini, terhitung mulai tanggal .. (Surat
Keputusan Penunjukkan dan Perintah Mulai Kerja dari PIHAK PERTAMA) sampai
dengan dilaksanakannya Serah Terima Kedua pekerjaan konstruksi fisik dari
Kontraktor Pelaksana kepada PIHAK PERTAMA dengan kewajiban bahwa PIHAK
KEDUA harus menyerahkan hasil pekerjaan pengawasan sebagaimana tercantum
dalam pasal 4 Surat Perjanjian ini.
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat
diubah oleh PIHAK KEDUA kecuali adanya "keadaan memaksa" seperti diatur
dalam Pasal 14 Surat Perjanjian ini, atau adanya perintah penambahan pekerjaan
dari
PIHAK
PERTAMA
secara
tertulis,
yang
mengakibatkan
terdapat
perpanjangan/penambahan waktu penyelesaian pekerjaan dan diatur dalam
perjanjian tambahan (addendum).
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PENGAWASAN
Jumlah biaya pekerjaan pengawasan tersebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini
ditetapkan sebesar Rp........... (dengan huruf) merupakan biaya yang pasti dan
tetap (lumpsum fixed price), yang dibebankan DIPA Kantor Tahun
Anggaran 2005, Nomor : . tanggal 31 Desember . Dengan kode kegiatan.
Jumlah biaya tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran beserta pajakpajak, bea materai dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran biaya pekerjaan pengawasan tersebut dalam pasal 6 Surat Perjanjian ini
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan prestasi pekerjaan pemborongan,
yang telah disetujui/disahkan oleh PIHAK PERTAMA, dengan ketentuan sebagai
berikut :
Pembayaran tahap kesatu sebesar 95 % dari biaya pengawasan yakni
sejumlah Rp. (Dengan huruf) setelah prestasi pekerjaan Kontraktor
Pelaksana mencapai 100 % (serah terima pertama), dan PIHAK KEDUA telah
melaksanakan tugas pengawasan dengan baik serta diterima oleh PIHAK
PERTAMA.
Pembayaran tahap kedua sebesar 5 % dari jumlah biaya pekerjaan
pengawasan yakni sejumlah (Dengan huruf) dibayar setelah
masa pemeliharaan berakhir dan sudah dilaksanakan serah terima kedua
pekerjaan konstruksi fisik, serta PIHAK KEDUA telah menyerahkan hasil
pekerjaan pengawasan sesuai Pasal 4 Surat Perjanjian ini kepada PIHAK
PERTAMA.
Tahap-tahap pembayaran tersebut di atas dinyatakan dalam berita acara
kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran yang ditanda tangani oleh kedua
belah pihak dan dengan pengesahan oleh pejabat yang berwenang dari
Departemen Kimpraswil atau pejabat yang ditunjuk olehnya.
Pasal 8
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
Segala pengeluaran biaya sehubungan dengan pembuatan Surat Perjanjian ini
termasuk biaya materai tempel RP. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibebankan kepada
PIHAK KEDUA.
Segala pajak-pajak sehubungan pekerjaan pengawasan ini ditanggung oleh PIHAK
KEDUA, dan dilunasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9
TENAGA KERJA DAN UPAH
Agar pekerjaan pengawasan berjalan seperti yang ditetapkan, PIHAK KEDUA
diwajibkan menyediakan tenaga kerja yang cukup baik jumlah, keahlian serta
ketrampilannya sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan yang telah
disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
PIHAK KETIGA bertanggung jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai
akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA, sehubungan
dengan pekerjaan pengawasan ini.
Pasal 10
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
Di tempat pekerjaan pengawasan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang
ditunjuk sebagai Pimpinan Pengawas/Tenaga Ahli, yang mempunyai wewenang
kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA, dan dapat menerima/ memberikan/
memutuskan segala petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
Penunjukan Pemimpin Pengawas/Tenaga Ahli ini yang dilampiri dengan Curriculum
Vitae yang bersangkutan, harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA secara
tertulis.
Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Tenaga Ahli dari Pengawas yang
ditunjuk PIHAK KEDUA tidak memenuhi syarat, maka PIHAK PERTAMA akan
menolak tenaga ahli tersebut dan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
KEDUA dan PIHAK KEDUA harus segera mengganti dengan Pengawas/Tenaga ahli
lain yang memenuhi syarat sebagaimana yang diminta oleh PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA harus menggunakan bentuk organisasi, jumlah dan kualifikasi tenaga
ahli dengan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang tercantum dalam
Pedoman Pengawasan (TOR/KAK) yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
Pasal 11
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA melalaikan tugas dan kewajiban sesuai Surat Perjanjian ini dan
telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMA, 3 (tiga) kali berturut-turut
tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya, maka untuk setiap kali
melakukan kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan "denda kelalaian" sebesar 1%(satu
persen) dari biaya pengawasan, dengan kewajiban PIHAK KEDUA tetap harus
memperbaiki kelalaian yang diperingatkan tersebut.
Jumlah denda kumulatif tersebut dalam ayat 1 di atas ditetapkan maksimum
sebesar 10 % (sepuluh persen) dari jumlah biaya pengawasan.
Pasal 14
PEMUTUSAN PERJANJIAN
PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa
menggunakan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata setelah PIHAK PERTAMA memberikan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga)
kali berturut-turut tetapi PIHAK KEDUA tetapi tidak mengindahkannya dalam hal :
PIHAK KEDUA tidak melaksanakan tugas pengawasan sebagaimana mestinya
yang dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 4 Surat Perjanjian ini.
Jika jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal 5 ayat 2 Surat Perjanjian ini
tidak ditepati, karena kelalaian PIHAK KEDUA.
Dalam waktu satu bulan terhitung sejak tanggal terbitnya Surat Keputusan
penunjukkan PIHAK KEDUA tidak atau belum memulai melaksanakan pekerjaan
pengawasan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini.
Dalam waktu satu bulan berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan
pengawasan yang telah dimulainya.
Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat
penyelesaian pekerjaan pengawasan ini.
PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan oleh
PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA memberikan keterangan yang tidak benar yang merugikan atau
dapat merugikan PIHAK PERTAMA sehubungan pekerjaan pengawasan ini.
Telah dikenakan denda kumulatif sebesar 10 % (sepuluh persen) dari biaya
pekerjaan pengawasan, sebagaimana seperti dalam Pasal 12 ayat 2 Perjanjian
ini.
Jika terjadi pemutusan perjanjian pengawasan ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menunjuk Konsultan Pengawas lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dalam Pasal 1 di atas.
Dalam hal adanya pemutusan perjanjian karena salah satu atau beberapa alasan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini, maka PIHAK KEDUA tidak berhak
menuntut ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA, tetapi berhak atas pembayaran
prestasi dengan memperhitungkan nilai hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
serta kerugian negara.
Selain yang tersebut dalam ayat 1 pasal ini, maka perjanjian ini hanya dapat
dibatalkan dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
Pasal 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu "Panitia Pendamai" yang berfungsi sebagai juri/wasit, yang
dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak, dan terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu :
Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.
Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota dan
Seorang PIHAK KETIGA yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh kedua
belah pihak.
Keputusan "Panitia Pendamai" ini mengikat kedua belah pihak, dan biaya
penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara bersama.
Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan
melalui Pengadilan Negeri.
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian pengawasan ini, beserta segala akibat hukumnya, kedua
belah pihak telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah di Kantor
Pengadilan Negeri Jakarta.
Pasal 17
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) bermeterai cukup, dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA serta kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dan ada
hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini.
Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di
Jakarta pada hari dan tanggal tersebut di atas, dan dinyatakan berlaku sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA.
PIHAK KEDUA
Konsultan Pengawas
Komitmen
PIHAK PERTAMA
Pejabat
Pembuat
:
:
Nama
NIP
Jabatan
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
Alamat
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Untuk melakukan tugas pekerjaan pengawasan dengan ketentuan sebagai berikut :
TUGAS KEGIATAN
Kegiatan Pengawasan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan..
yang meliputi tugas-tugas sebagai berikut :
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik.
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapatrapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh Pemborong.
Memeriksa berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan
konstruksi.
Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
Kontraktor Pelaksana.
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings)
sebelum serah terima pertama.
Menyusun daftar cacat-cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
BIAYA PENGAWASAN
Besarnya biaya pekerjaan pengawasan adalah Rp. .... (dengan
huruf) yang merupakan jumlah tetap dan pasti (lumpsum fixed price), yang
dibebankan
pada
Proyek
sesuai
dengan
DIPA
atau
DPA-SKPD
.. tanggal Desember .
Jumlah biaya tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran beserta
pajak-pajak, bea meterai dan biaya-biaya lainnya yang harus dibayar oleh
PIHAK KEDUA sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran tahap kesatu sebesar 95 % dari biaya pengawasan yakni
sejumlah.
Rp.(dengan huruf) dibayarkan setelah
prestasi pekerjaan Kontraktor Pelaksana mencapai 100 % (serah terima
pertama), dan PIHAK KEDUA telah melaksanakan tugas pengawasan dengan
baik serta diterima oleh PIHAK PERTAMA.
Pembayaran tahap kedua sebesar 5% dari jumlah biaya pekerjaan pengawasan
yakni sejumlah Rp. .... dibayar setelah masa
pemeliharaan berakhir dan sudah dilaksanakan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi fisik serta PIHAK KEDUA telah menyerahkan hasil pekerjaan
pengawasan sesuai Pasal 4 Surat Perintah Kerja ini kepada PIHAK PERTAMA.
Tahap-tahap pembayaran tersebut di atas dinyatakan dalam berita acara
kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran yang ditanda tangani oleh
kedua belah pihak dan dengan pengesahan pejabat yang berwenang dari
Departemen Kimpraswil atau pejabat yang ditunjukkan olehnya.
PERSYARATAN DAN SPESIFIKASI TEKNIS
Keputusan Presiden RI Nomor : 80Tahun 2003 beserta petunjuk teknis
pelaksanaannya.
SK Menteri Nomor : 322/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002.
Kontrak Pelaksanaan Konstruksi fisik yang meliputi gambar-gambar, RKS dan
segala perubahannya.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengawasan
Semua ketentuan dan peraturan serta Standar Nasional Indonesia tentang
Bangunan Gedung.
JANGKA WAKTU
Jangka waktu pelaksanaan sampai selesai 100 % yang disebut dalam butir 1 Surat
Perintah Mulai Kerja ini terhitung mulai tanggal .. sampai
dilaksanakan Serah Terima Kedua pekerjaan konstruksi, dengan kewajiban bahwa
PIHAK KEDUA harus menyerahkan hasil pekerjaan pengawasannya kepada PIHAK
PERTAMA.
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA melalaikan tugasnya dan telah mendapat peringatan tertulis
dari PIHAK PERTAMA 3 (tiga) kali berturut-turut tetap tidak mengindahkan
kewajibannya, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda kelalaian sebesar 1%
(satu persen) dari biaya pekerjaan pengawasan dengan ketentuan bahwa,
PIHAK KEDUA tetap menyelesaikan kewajibannya.
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya dengan batas waktu yang ditetapkan, maka untuk setiap hari
kelambatan sebesar 3 % (tiga persen) dari biaya pekerjaan pengawasan.
Jumlah denda kumulatif ditetapkan maksimum 10 % (sepuluh persen) dari
biaya pekerjaan pengawasan.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Jika terjadi perselisihan dikemudian hari, maka perselisihan tersebut akan
diselesaikan secara musyawarah dan apabila tidak ada kesepakatan antara
keduanya, maka kedua belah pihak akan menyelesaikan dan memilih tempat
kedudukan yang sah dan tidak berubah pada Pengadilan Negeri di
.
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di
dan mulai berlaku sejak tanggal ditanda tanganinya oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA
Konsultan Pengawas
(-----------------------)
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen
(-------------------------------------)
PENGAWASAN PEMBANGUNAN
....................................................
Nomor
:
Tanggal
:
Pada hari ini , .. tanggal bulan ..tahun dua
ribu .........................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma/Koperasi yang selanjutnya dalam hal ini
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak telah bersepakat mengadakan Perjanjian Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan ............................, berdasarkan :
4.
Tugas Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah sebagaimana yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), antara lain :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan din metoda pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume/realisasi fisik.
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk membantu
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi
Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan dan konstruksi
Pekerjaan Pengawasan,
dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan kostruksi yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana
Memeriksa berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran,
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan
konstruksi.
Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh
Kontraktor Pelaksana
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As built
drawings) sebelum serah terima pertama.
i. Menyusun daftar cacat-cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung
Membantu PIHAK PERTAMA dalam menyusun dokumen pendaftaran gedung
sebagai bangunan gedung negara
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan tersebut dalam pasal di atas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas
dasar referensi-referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini, yaitu :
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Nomor
:
Tanggal :
Surat Penawaran Harga (SPH) Nomor
Nomor
:
Tanggal :
Cerita Acara Klarifikasi dan Negosiasi
Nomor
:
Tanggal :
Surat Penetapan Konsultan Pengawas
Nomor
:
Tanggal :
Pasal 3
TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti ketentuan
yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugasnya dengan segala kemampuan keahlian
dan Pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
Pemborong akan sesuai dengan Surat perjanjian ini.
Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan tanggung
jawab oleh PIHAK KEDUA.
PIHAK KEDUA tidak di perkenankan memberikan tugas yang diterima dari PIHAK
PERTAMA kepada pihak lain.
PIHAK KEDUA beserta Personilnya tidak dibenarkan balk langsung ataupun tidak
langsung turut serta baik sebagai Sub kontraktor maupun sebagai pemasok bahan
dari pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA, bertanggung, jawab penuh atas segala kerugian PIHAK PERTAMA,
akibat perbuatan orang-orang; yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA sehubungan
dengan pekerjaan ini.
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan periksa ulang semua Dokumen Teknis sesuai
keahliannya, dan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA tentang kelainan yang
ditemukan dan mengusulkan cara penyelesaiannya sesuai dengan standar dan
ketentuan serta peraturan yang berlaku
Kelancaran pelaksanaan pembangunan yang berhubungan dengan pengawasan
sepenuhya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan pasal 1609 KUH
Perdata.
Pasal 4
HASIL PEKERJAAN PENGAWASAN
Hasil pekerjaan pengawasan di samping harus sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja,
harus diserahkan kepada PIHAK PERTAMA minimal dalam rangkap 5 (Lima), yang
masing-masing terdiri dari :
gan tentang :
Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
PIHAK PERTAMA. Kontraktor pelaksanaan, dan PIHAK KEDUA.
Tenaga kerja.
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
Alat-alat.
Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan.
Walau pelaksanaan pekerjaan
2. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian
3. Berita Acara kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan
tambah kurang.
5. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan Manual
Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
Laporan rapat di lapangan (site meeting).
Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana
Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap dengan
lampiran-lampirannya.
9. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.
Pasal 5
.JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKER.IAAN
Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan pengawasan sampai selesai 100 % yang
disebut dalam pasal I Surat Perjanjian ini. terhitung sejak tanggal diterbitkanya
Surat Perintah Mulai Kerja sampai dengan dilaksakannya Serah Terima Kedua
pekerjaan konstruksi fisik dari Kontraktor Pelaksana kepada PIHAK PERTAMA,
dengan kewajiban bahwa PIHAK KEDUA harus menyerahkan hasil pekerjaan
pengawasan sebagaimana tercantum dalam pasal 4 surat perjanjian ini.
Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut pada ayat I pasal ini, tidak dapat
diubah oleh PIHAK KEDUA, kecuali adanya keadaan Memaksa seperti diatur dalam
pasal 14 Surat Perjanjian ini, atau adanya perpanjangan; penambahan waktu
penyelesaian pekerjaan dan diatur dalam perjanjian tambahan (addendum).
Pasal 6
BIAYA PEKERJAAN PENGAWASAN
Jumlah biaya pekerjaan pengawasan tersebut dalam pasal I Surat Perjanjian ini
ditetapkan sebesar Rp. ,- (..), yang
merupakan biaya yang pasti dan tetap (lumpsum fixed price), yang dibebankan
pada DIPA Kantor Pusat Biro Umum dan Perlengkapan-LIPI Tahun Anggaran 2005.
Dalam jumlah biaya pekerjaan pengawasan tersebut di atas sudah termasuk
segala pengeluaran beserta bea materai dan biaya-biaya lainnya yang harus
2.
3.
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerugian PIHAK PERTAMA sebagai
akibat perbuatan orang-orang yang dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA, sehubungan
dengan pekerjaan pengawasan ini.
Pasal 10
PELAKSANAAN PIHAK KEDUA
Di tempat pekerjaan pengawasan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA sebagai
pimpinan pengawas/tenaga ahli, yang mempunyai wewenang/kuasa penuh untuk:
mewakili PIHAK KEDUA. Dan dapat menerima/ mendapatkan/ memutuskan segala
petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh PIHAK PER TAMA
Penunjukkan pimpinan pengawas/tenaga ahli yang dilampiri dengan Curriculum
Vitae yang bersangkutan harus mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA secara
tertulis.
Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Tenaga Ahli Pengawas yang di
tunjuk PIHAK KEDUA, memenuhi persyaratan yang diperlukan, maka PIHAK
PERTAMA akan menolak tenaga ahli tersebut dan memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA segera mengganti pengawas/tenaga ahli
lain yang memenuhi syarat sebagaimana yang di minta oleh PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA hanya menggunakan bentuk organisasi, jumlah dan klasifikasi
tenaga ahli dengan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang tercantum,
dalam pedoman Pengawasan (TOR/KAK) yang telah di setujui oleh kedua belah
pihak.
Pasal 11
SANKSI DAN DENDA
Jika PIHAK KEDUA melalaikan tugas dan kewajibannya sesuai Surat Perjanjian ini
dan telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMA, 3 (tiga) kali berturutturut tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya, maka untuk setiap kali
melakukan kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan "denda kelalaian" sebesar I % (satu
persen) dari biaya pengawasan, dengan kewajiban PIHAK KEDUA tetap harus
memperbaiki kelalaian yang diperingatkan tersebut.
Jumlah denda kumulatif tersebut dalam ayat I di atas ditetapkan maksimum
Sebesar 5% (lima persen) dari jumlah biaya pengawasan
Yang dimaksud dalam keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwaperistiwa yang berada diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang
dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan kegiatan kedua belah pihak, yaitu :
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, badai dan banjir)
b. Perang, revolusi, makar, huru-hara, pemberontakan, kerusuhan dan kekacauan
(kecuali karyawan kontraktor)
c. Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan pekerjaan atau kelalaian
PIHAK KEDUA).
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah.
Apabila terjadi Keadaan Memaksa, maka
PIHAK PERTAMA menyatakan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA bahwa telah
terjadi keadaan Memaksa
Apabila selama 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Memaksa
PIHAK PERTAMA tidak membuat pernyataan tersebut ayat 2 a pasal ini, maka
PIHAK KEDUA berhak mengaju kan keadaan tersebut kepada PIHAK PERTAMA
untuk mendapat persetujuan tertulis
Jika dalam waktu 3 X 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA tentang keadaan memaksa keadaan tersebut PIHAK
PERTAMA tidak memberi jawabannya, maka PIHAK PERTAMA dianggap
menyetujui adanya keadaan Memaksa tersebut.
3.
4.
Jika Keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal ini tidak dapat di terima oleh
salah satu pihak atau kedua belah pihak, maka perselisihan akan diteruskan
melalui pengadilan negeri di
biaya
Pasal 16
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan perjanjian pengawasan ini, beserta segala akibat hukumnya, kedua
belah pihak telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah di Kantor
Pengadilan Negeri di
Pasal 17
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini atau perubahanperubahan yang dipandang perlu oleh Kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut
dalam Surat perjanjian Tambah (addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian ini.
Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) bermaterai cukup, dan
mempunyai kekuatan hukum yang, sama masing - masing untuk PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA serta kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dan ada
hubungannya dengan Pekerjaan Pengawasan ini.
Surat perjanjian Pekerjaan Pengawasan ini di tandatangani oleh kedua belah pihak
di dan tanggal tersebut di atas, dan dinyatakan berlaku sejak di
tandatangani oleh kedua belah pihak.
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
NOMOR : ...........................
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1.
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Memerintahkan kepada :
2.
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma/Koperasi...............
: ...............................................
Untuk melaksanakan :
Pekerjaan
Lokasi
DIPA
Tahun anggaran
Nilai pengawasan
Terbilang
Waktu penyelesaian
:
:
:
:
:
:
:
Demikian surat perintah mulai kerja ini di keluarkan untuk di laksanakan sebaikbaiknya.
Jakarta, 8 Juli 2005
PIHAK KEDUA
Konsultan Pengawas
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen
:
:
KEGIATAN
LOKASI
:
:
PEMBANGUNAN ............................................
JL ..................................................................
Uraian Biaya
2
BIAYA LANGSUNG PERSONIL
Team Leader
Pengawas Arsitketur
Pengawas Sipil
Pengawas ME
Pelaksana Administrasi
Personil
3
Remuneration
(Rp)
4
Man
Month
(M/M)
5
2,70
1,70
1,70
0,75
4,00
Jml Biaya
(Rp)
6
1
1
1
1
1
4.400.000,00
3.000.000,00
3.000.000,00
2.700.000,00
1.250.000,00
Sub Total
11.880.000,00
5.100.000,00
5.100.000,00
2.025.000,00
5.000.000,00
29.105.000,00
1
1
5
7.445.000,00
6.300.000,00
300.000,00
Sub Total
7.445.000,00
6.300.000,00
1.500.000,00
15.245.000,00
JUMLAH
PPN 10 %
TOTAL
DIBULATKAN
44.350.000,00
4.435.000,00
48.785.000,00
48.785.000,00
EMPAT PULUH DELAPAN JUTA TUJUH RATUS DELAPAN PULUH LIMA RIBU RUPIAH
V
CONTOH
SURAT PERJANJIAN (KONTRAK)
KONSULTANSI JASA PENELITIAN
DAN
TEKNOLOGI INFORMATIKA
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENYEDIA JASA KONSULTANSI PENYUSUNAN ..
Nama
NIP
Jabatan
Alamat
: ................................................
: ................................................
: (sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma yang selanjutnya dalam hal ini disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
Dasar pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
berdasarkan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
KEDUA BELAH PIHAK bersama ini menyatakan setuju dan bersepakat untuk
mengikatkan diri dalam suatu perjanjian (kontrak) Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia
Jasa Konsultansi ............................................................................ dengan ketentuan
dan syarat- syarat sebagai tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini.
Pasal 1
PENGERTIAN UMUM
Yang dimaksud dalam Surat Perjanjian ini dengan :
a.
Pasal 2
SASARAN PEKERJAAN
Sasaran
pekerjaan
penyedia
jasa
konsultansi
adalah
...........................
untuk ................ yang terdiri dari (sebutkan jumlah/jenisnya) yaitu :
a. ..............
b. ..............
c. .............. dst.
Pasal 3
DOKUMEN KONTRAK
Pekerjaan Jasa konsultansi Penyusunan ............................................ berdasarkan pada
ketetapan yang ada di dalam dokumen kontrak ini memiliki kekuatan hukum yang
mengikat antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
1.
6.
1.
2.
3.
4.
Kontrak ini bersifat lumpsum artinya nilai total kontrak digunakan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan seperti
tercantum dalam pasal 4 Surat Perjanjian ini. Apabila terdapat kekurangan biaya
satuan pekerjaan maka kekurangan ini akan menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.
Jumlah biaya untuk pelaksanaan pekerjaan dalam pasal 4 adalah sebesar
Rp. .............. (dengan huruf)
Jumlah biaya tersebut pada ayat 2 tersebut sudah termasuk pajak-pajak sesuai
ketentuan yang berlaku.
Jumlah biaya tersebut pada ayat 2 pasal ini dibebankan pada Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) (DPA-SKPD kalau dananya bersumber dari APBD)
Nomor ................... tangggal .......................
Pasal 7
TATA CARA PEMBAYARAN KONTRAK
Permintaan pembayaran untuk tiap tahap pekerjaan harus berdasarkan Berita Acara
kemajuan pekerjaan. Pembayaran kontrak akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) ....................... atau Bendahara Umum Daerah pada
masing-masing Pemda Kota/Kabupaten/Propinsi (sebutkan salah satu) langsung ke
Nomor Rekening ......................... pada Bank .............................. (Bank PIHAK KEDUA)
dan dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang diatur sebagai berikut :
1.
Uang Muka
a. Apabila diperlukan penyedia jasa konsultansi dapat mengajukan pengambilan
uang muka setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak atau
b.
2.
Perjanjian ini tunduk dan disusun dibawah Hukum Negara Republik Indonesia.
Pasal 9
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
PIHAK KEDUA wajib melindungi hasil kerja dari segala tuntutan atau claim dari pihak
lain atas pelanggaran hak Paten, hak cipta dan merk. Hasil pekerjaan yang
dilaksanakan PIHAK KEDUA tersebut sepenuhnya menjadi milik PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
0
1
1. Segala
perselisihan
yang timbul akibat pekerjaan ini yang langsung
mempengaruhi pelaksanaan perjanjian maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
akan menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat.
2. Apabila secara musayawarah dan mufakat tidak dapat diselesaikan maka
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
secara Arbitrase menurut peraturan BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)
Jakarta dan mengambil tempat di kantor Pengadilan Negeri
..........................
3. Apabila Badan Arbitrase Nasional Indonesia tidak dapat
menyelesaikan
perselisihan
tersebut,
maka
akan
diselesaikan
melalui
Pengadilan
4.
Pasal 13
PERUBAHAN PERJANJIAN
1.
2.
Perubahan atas perjanjian ini sah apabila dilakukan atas persetujuan PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang diituangka dalam sebuah addendum perjanjian
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Apabila terdapat perbedaan persyaratan dan atau pengertian antara perjanjian ini
dengan Kerangka Acuan Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta
lampiran-lampirannya maka yang berlaku adalah ketentuan yang tertuang dalam
surat perjanian ini.
Pasal 14
LAIN-LAIN
0
1
Demikianlah Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh KEDUA PIHAK yang
mulai berlaku sejak hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas dan dibuat dalam
rangkap 6 (enam), dibubuhi materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
PIHAK KEDUA :
PIHAK PERTAMA :
Nama
Jabatan pada perusahaan
NIP
Nama
PEKERJAAN
Nomor : ..............................
Tanggal : ..............................
Nama
NIP
Jabatan
Komitmen
Alamat
: ................................................
: ................................................
:
(sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
: ...............................................
-------------------- selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA ------------PIHAK PERTAMA memberi perintah kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan sebagai mana tersebut dibawah ini :
1.
Jenis pekerjaan :
Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan ..............................
(satuan kerja)
untuk keperluan
2.
Biaya :
Biaya untuk Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan ....................... sebesar
Rp. .................... (dengan huruf) sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
pekerjaan, yang dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
(DPA-SKPD kalau dananya bersumber dari APBD) Nomor .......................
tanggal .............................
3.
Jangka Waktu :
Jangka waktu penyelesaian 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai
tanggal dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ini.
4.
Pembayaran :
Pembayaran
dilaksanakan
oleh
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan
Negara ...............
atau Bendahara Umum Daerah Kota/Kabupaten/Propinsi
(apabila dananya bersumber dari APBD).
5.
Sanksi-sanksi
Apabila terjadi keterlambatan dalam hal penyerahan barang, maka akan
dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu permil) dari nilai kontrak untuk setiap hari
dengan maksimum denda tidak melebihi 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
6.
Penutup
Surat Perintah Mulai Kerja ini berlaku mulai sejak dikeluarkan dan ditandatangani
oleh KEDUA PIHAK.
PIHAK KEDUA :
PERTAMA :
PIHAK
Nama
Jabatan pada perusahaan
Nama
NIP
Nama
NIP
Jabatan
Komitmen
Alamat
: ................................................
: ................................................
:
(sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma yang selanjutnya dalam hal ini disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
Dasar pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
berdasarkan :
1. KEPPRES Nomor : 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya;
2. KEPPRES Nomor : 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
5.
6.
7.
8.
3.
4.
5.
7.
8.
10.
12.
1.
2.
Jumlah biaya yang telah disepakati oleh kedua belah pihak untuk pelaksanaan
pekerjaan ini sesuai dengan pasal 1 adalah sebesar Rp. .............. (dengan huruf)
2.
Jumlah biaya tersebut pada ayat 1 pasal ini dibebankan pada Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) (DPA-SKPD kalau dananya bersumber dari APBD)
Nomor ................... tangggal .......................
Pasal 7
TATA CARA PEMBAYARAN
Permintaan pembayaran untuk tiap tahap pekerjaan harus berdasarkan Berita Acara
kemajuan pekerjaan. Pembayaran kontrak akan dilakukan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) ....................... atau Bendahara Umum Daerah pada
masing-masing Pemda Kota/Kabupaten/Propinsi (sebutkan salah satu) langsung ke
Nomor Rekening ......................... pada Bank .............................. (Bank PIHAK KEDUA)
dan dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang diatur sebagai berikut :
Uang Muka
Apabila diperlukan penyedia jasa konsultansi dapat mengajukan pengambilan
uang muka setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak atau
sebesar Rp. ...................... (dengan huruf), setelah penyedia jasa konsultansi
menyerahkan jaminan uang muka sekurang-kurangnya sama dengan uang
muka. Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh bank umum sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pengembalian
uang
muka
diperhitungkan
berangsur-angsur
secara
proporsional pada setiap tahap pembayaran.
2.
Perjanjian ini tunduk dan disusun dibawah Hukum Negara Republik Indonesia.
Pasal 9
HAK PATEN DAN HAK CIPTA
PIHAK KEDUA wajib melindungi hasil kerja dari segala tuntutan atau klaim dari pihak
lain atas pelanggaran hak Paten dan Hak Cipta.
Hasil pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA tersebut sepenuhnya menjadi milik
PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
SANKSI-SANKSI
1.
3.
Pasal 11
CLAIM
PIHAK KEDUA tidak dapat (tidak dibenarkan) menuntut tambahan biaya apapun juga
(claim) walaupun ada kenaikan harga material atau jasa yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini, kecuali pemerintah menentukan adanya ijin untuk kenaikan
harga (eskalasi) sepanjang dana tersedia untuk itu.
Pasal 12
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
1.
PIHAK KEDUA :
Nama
Jabatan pada perusahaan
PIHAK PERTAMA
Nama
NIP
NOMOR : ............................................
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
MENIMBANG
Bahwa
salah
satu
kegiatan
dalam
DIPA /
DPA-SKPD
Nomor ......... Tahun ............. adalah Pengadaan Jasa Konsultansi
Pembuatan Program Multi Media pada Compact Disk Dalam
Rangka ..................................................................
MEMPERHATIKAN : 1.
2.
MENGINGAT :
MENETAPKAN
PERTAMA
3.
1.
2.
tanggal
..
tentang
pengangkatan
pejabat
perbendaharaan/pengelola keuangan (sebutkan instansinya)
:
: Memberi perintah untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan
jasa Konsultansi Pembuatan Program Multi Media pada Compact
Disk Dalam Rangka ................................ kepada :
Nama Perusahaan
PT/CV/Firma .......................................
Alamat
......
N.P.W.P
: ........................................................
: 00.000.000.0.000.000
Harga Penawaran
: Rp..................... (dengan huruf)
:
Pekerjaan pengadaan jasa Konsultansi Pembuatan Program
Multi
Media
pada
Compact
Disk
Dalam
Rangka ................................................................ dimulai dan berlaku
sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja ini ditetapkan dan harus
selesai dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak
SPMK ini ditandatangani.
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
di
..........................
Pada
tanggal
..........................
Nama
Jabatan pada perusahaan
PEJABAT PEMBUAT
Nama
NIP
Nama
NIP
Jabatan
Komitmen
Alamat
: ................................................
: ................................................
:
(sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma yang selanjutnya dalam hal ini disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua
belah
pihak
telah
sepakat
membuat
Perjanjian
Kontrak
Kerja
Pekerjaan/Pembuatan
Sistem Jaringan Internet pada
........................, dengan
ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
Lingkup Pekerjaan
PIHAK PERTAMA memberikan pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA
menyatakan bersedia melakukan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, yaitu
berupa pekerjaan/pembuatan Sistem Jaringan Internet pada .................., sebagaimana
tercantum dalam proposal yang disampaikan oleh PIHAK KEDUA yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kontrak kerja ini.
Pasal 2
Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
3.
4.
5.
6.
7.
9.
10.
12.
13.
b. Tahap II :
PIHAK KEDUA akan bekerja sama dengan PIHAK PERTAMA dalam mengatur jadwal
kerja. Pegawai yang ditunjuk untuk mengoperasikan internet dimaksud harus hadir
sesuai dengan jadwal pelatihan yang telah ditentukan, dan melakukan pertemuan
4.
1.
yang dibuktikan dengan surat tertulis yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang, untuk menjadi bahan pertimbangan.persetujuan PIHAK PERTAMA.
2. Yang dimaksud dengan kahar/keadaan memaksa (Force Majeur) adalah
perang, blokade, revolusi, huru hara, kekacauan, mobilisasi, pemogokan, larangan
kerja, gempa bumi, epidemi, kebakaran, banjir, musibah angkutan laut, udara,
darat dan ancaman terorisme.
3. Dalam hal terjadi keadaan memaksa (Force Majeure)
yang dapat
menyebabkan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, akan dilakukan perubahan
terhadap batas akhir waktu pelaksanaan pekerjaan. Segala perubahan dimaksud
dilakukan atas persetujuan kedua belah pihak, serta dituangkan dalam suatu
addendum yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 10
Penyelesaian Perselisihan
1. Segala perselisihan yang timbul akibat pekerjaan ini yang langsung
mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah
dan mufakat.
2. Apabila secara musyawarah dan mufakat tidak dapat diselesaikan maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
secara Arbitrase menurut peraturan BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)
Jakarta dan mengambil tempat di kantor Pengadilan Negeri
..........................
3. Apabila Badan Arbitrase Nasional Indonesia tidak dapat menyelesaikan
perselisihan
tersebut,
maka
akan
diselesaikan
melalui
Pengadilan
Negeri ................ Ketetapan yang dihasilkan oleh pengadilan harus merupakan
keputusan akhir dan mengikat Kedua Pihak.
Pasal 11
Pengawasan Pekerjaan
Untuk melakukan pengawasan pekerjaan, PIHAK PERTAMA menunjuk petugas sebagai
pengawas yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA dengan tugas
mengadakan pengawasan dan pemantauan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK
KEDUA serta melaporkannya secara berkala kepada PIHAK PERTAMA sampai pekerjaan
selesai secara keseluruhan (100%).
Pasal 12
Pajak dan Meterai
Semua pajak, bea meterai dan pungutan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
Pasal 13
Sanksi dan Denda
1.
3.
PIHAK KEDUA :
PERTAMA :
PIHAK
Nama
Jabatan pada perusahaan
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
NOMOR : ...........................................
Nama
NIP
Berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Kerja Nomor ..................... tanggal ................ dan
surat
pernyataan
kesanggupan
melaksanakan
pekerjaan
dari
PT/CV/Firma ........................ Nomor ........................ tanggal ..........................
untuk
pekerjaan/pembuatan Sistem Jaringan Internet pada .................., maka dengan ini
diperintahkan kepada :
PT/CV/Firma .................................
Alamat ............................................
Kota ................................................
Untuk melaksanakan
1. Jenis pekerjaan
2. Jumlah/volume pekerjaan
1 (satu) paket
3. Jangka waktu
90
(sembilan
puluh)
hari
sejak
SPMK
ini
ditandatangani
4. Biaya pelaksanaan
5. Pembayaran
: Apabila terjadi
keterlambatan
dalam
penyelesaian
pekerjaan dengan melampaui jangka waktu kontrak seperti
tercantum pada pasal 3 , PIHAK KEDUA dikenakan denda
ganti rugi sebesar 1 0/00 (satu permil) dari nilai kontrak setiap
hari keterlambatan, dengan batas maksimum sebesar 5%
(lima persen) dari nilai kontrak.
Demikian Surat Perintah Mulai Kerja ini ditetapkan, untuk dapat dilaksanakan sebagai
mana mestinya.
Ditetapkan di : ...........................
Pada tanggal : ............................
PIHAK KEDUA :
PIHAK PERTAMA :
Nama
Nama
Jabatan pada perusahaan
NIP
SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)
Nomor : ...............................................................
ANTARA
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
..................
DENGAN
PT/CV/FIRMA ......................................................
TENTANG
PEKERJAAN PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI .........................................
Pada hari ini, ..................... tanggal ......................... bulan ......................... tahun dua
ribu ..................., kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :
1.
Nama
NIP
Jabatan
Komitmen
Alamat
: ................................................
: ...............................................
:
(sebutkan jabatannya) selaku Pejabat Pembuat
(sebutkan instansinya)
: (sebutkan alamat instansinya)
Nama
Jabatan
Alamat
: ..............................................
: Direktur/Direktur Utama PT/CV/Firma
: ...............................................
yang
didirikan
berdasarkan
Hukum
Republik
Indonesia
dengan
Akta
Notaris ................... Nomor ........... tanggal .................... dengan segala perubahannya,
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Firma yang selanjutnya dalam hal ini disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menerangkan terlebih dahulu :
1.
2.
3.
4.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
bersepakat untuk mengikat suatu
perjanjian kerja (kontrak) tentang Pekerjaan
Penyusunan
Sistem
Informasi
.........................................
pada
kegiatan .................................. DIPA (DPA-SKPD)
..................................(sebutkan
satkernya) Tahun Anggaran .................., dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 1
Pengertian Umum
Yang dimaksud dalam Surat Perjanjian ini dengan :
a.
b.
c.
d.
Surat Perjanjian Kerja atau Kontrak, adalah perjanjian kerjasama yang disepakati
oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang menetapkan ketentuan dan syaratsyarat, berikut lampiran, addendum dan/atau perubahannya apabila ada.
Kegiatan adalah Penyusunan Sistem Informasi ..............................................
sesuai dengan yang dimaksud pada kegiatan ................ .................................. DIPA
(DPA-SKPD)
..................................(sebutkan
satkernya)
Tahun
Anggaran ...................
Lampiran adalah lampiran-lampiran dari surat perjanjian/kontrak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian/kontrak yang terdiri
dari : Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS, Kerangka Acuan Kerja (KAK), Usulan
Teknis PIHAK KEDUA, Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi dan Keputusan
Pelaksanaan Pekerjaan.
Nilai Kontrak, adalah nilai untuk membiayai pelaksanaan Pekerjaan yang
dinyatakan dalam rupiah sebagaimana tersebut dalam pasal 6.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Pasal 2
Tugas Pekerjaan
PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan kesanggupan untuk menerima tugas dari PIHAK PERTAMA
untuk melaksanakan Pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi ............................ pada
kegiatan
....................................
(.......................sebutkan
satkernya)
Tahun
Anggaran .......
Pasal 3
Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
3.
4.
5.
6.
7.
9.
13.
(1)
(2)
(3)
Pasal 8
Tata Cara Pembayaran
(1) Sistem pembayaran Pekerjaan dilakukan dalam 3 (tiga )tahap sebagai berikut :
a.
Tahap I : sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak atau sebesar
Rp ................................... (dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan
pekerjaan sisik sebesar 20% dan menyampaikan Laporan Pendahuluan yang
b.
Tahap II : sebesar 60% (enam puluh persen) dari nili kontrak atau sebesar Rp.
.......................(dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan pekerjaan
fisik sebesar 75% dan dituangkan dalam Laporan Antara yang telah dibahas
oleh Tim Penilai dan Panitia Penilai yang dinyatakan diterima yang dibuktikan
dalam Berita Acara Pemeriksaan.
c.
Tahap III : sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak atau sebesar
Rp. .......................(dengan huruf) setelah PIHAK KEDUA menyerahkan seluruh
hasil pekerjaan fisik (100%) termasuk Laporan Akhir yang telah dibahas oleh
Tim Penilai dan Panitia Penilai yang dinyatakan diterima yang dibuktikan
dalam Berita Acara Pemeriksaan.
Pasal 10
Kewajiban Pemberi Tugas (PIHAK PERTAMA)
PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk :
(1)
(2)
(3)
(4)
Membayar jasa yang diberikan oleh PIHAK KEDUA sesuai nilai kontrak dan
jadwal pembayaran yang telah disepakati.
Pasal 11
Kewajiban Penyedia Barang/Jasa (PIHAK KEDUA)
(1)
(2)
(3)
(a)
(b)
(c)
(d)
maupun spasial, penyediaan hardware dan software pada ............ (sebutkan lokasi
pemasangan) , serta rencana penyelesaian seluruh tahapan proyek.
Laporan Akhir Sementara. Laporan ini berisi seluruh proses kegiatan
yang telah dilakukan beserta hasil yang didapatkan, termasuk didalamnya adalah
pengumpulan dan hasil pemasukan data tekstual maupun spasial, hasil
pengembangan yang dilakukan, hasil instalasi pada seluruh unit kerja, dokumentasi
proses dan pelaksanaan kegiatan pelatihan, pada tanggal yang ditetapkan disaksikan
Tim Penilai dan Panitia Penilai serta pejabat struktural terkait di lingkungan ( ...............
sebutkan satkernya) . Pada bagian akhir laporan diberikan kesimpulan dan
rekomendasi yang bersifat sementara. Laporan Akhir Sementara yang merupakan
versi awal Laporan Akhir ini diberikan kepada pemberi kerja tidak lebih dari 2 (dua)
minggu sebelum kontrak berakhir yang diberikan sebanyak 10 (sepuluh) buku, yang
juga disertai seluruh draft buku Manual dan buku Dokumentasi.
Laporan Akhir. Diberikan kepada PIHAK PERTAMA sebelum kontrak
berakhir sebanyak 20 (dua puluh) buku. Laporan Akhir merupakan revisi Laporan Akhir
Sementra yang telah didiskusikan dengan Tim Penilai dan Panitia Penilai Pekerjaan,
serta pihak-pihak lain terkait yang berkepentingan terhasil hasil pekerjaan tersebut.
Dokumentasi merupakan sarana bagi pemberi pekerjaan dalam memahami
secara teknis seluruh kegiatan yang dilaksanakan. Dalam Surat Perjanjian Kerja
(Kontrak) ini, PIHAK KEDUA akan memberikan dokumentasi sebagai berikut :
Dokumentasi Teknis. Berisi semua rancangan tentang Penyusunan Sistem
Informasi ........................................ berbasis sistem informasi .......... (Jelaskan
istilah-istilah yang digunakan seperti diagram. Struktur database rinci sampai
entity terkecil yang ada, koneksi dan relationship antar tabel dalam database,
program aplikasi serta dokumen lain yang terkait dan perlu untuk dijelaskan
secara rinci). Dokumentasi teknis diberikan sebanyak 20 (dua puluh) buku, dan
dilakukan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir.
Dokumentasi Digital (softcopy/CD-Rom). Seluruh laporan tersebut di atas
beserta hasil-hasilnya, termasuk hasil program aplikasi SIM ...............(diisi
dengan nama hasil pekerjaan) berbasis .........(diisi teknologi yang digunakan),
Buku Manual, Buku Dokumentasi dalam bentuk CD-Rom sebanyak 20 (dua puluh)
copy, dan diberikan bersamaan dengan Laporan Akhir.
Manual merupakan sekumpulan penjelasan tentang tata cara operasional atau
Prosedur Standar Operasional (SOP) untuk suatu sub sistem kegiatan. Dalam
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini, PIHAK KEDUA akan memberikan Manual
sebagai berikut :
(a) Manual Program Aplikasi. Buku Manual Aplikasi Sistem Informasi .............
berbasiskan ................. akan memuat secara rinci tahapan pengoperasian
aplikasi sampai dengan trik atau cara-cara mudah dalam penyelesaian
masalah
yang
mungkin
di
temui.
Manual
aplikasi
Sistem
Informasi................... berbasisi ........... menjadi 3 (tiga) tingkat pengguna,
yaitu (i) Top Eksekutif, (ii) Middle Eksekutif, dan (iii) Operator Pemasukan
Data.
Buku
Manual
Program
Aplikasi
Sistem
Informasi ................................................ berbasis ................... diberikan
masing-masing setiap tingkat pengguna dan institusi sebanyak 5 (lima)
buku, dan dilakukan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir.
(b) Manual Database. Manual Database adalah buku pegangan yang
diperuntukkan bagi database administrator. Dalam manual ini juga diberikan
penjelasan secara rinci tentang konsep, rencana, dan implementasi jaringan
(networking) yang telah dipasang, cara perawatan, serta pemasangan dan
pelepasan jaringan.
Dalam hubungannya dengan database SIM ................., seluruh struktur
tabel, relationship, entity terkecil data sampai definisinya, akan dijelaskan
pada Buku Manual ini. Manual Database akan diberikan pada saat laporn
akhir, dan berjumlah 10 (sepuluh) buku. Untuk pegangan bagi masingmasing institusi, maka setiap institusi akan mendapatkan 2 (dua) copy.
Manual Pemeliharaan Sistem. Manual Pemeliharaan Sistem dibuat untuk
menjadi pedoman bagi database administrator dalam melaksanakan instalasi
sistem , perbaikan sistem, pelepasan sistem, serta prosedur standar operasional
(SOP)
Manual Pemeliharaan Sistem diberikan bersama-sama dengan Buku Laporan
Akhir sebanyak 10 (sepuluh) buku. Untuk pegangan bagi masing-masing
institusi, maka setiap institusi akan mendapatkan 2 (dua) copy.
(2)
No
.
A
1.
2.
B
1.
2.
Spesifikasi
Hardware
Desktop (jelaskan tipe, jenis, dst)
Tuliskan hardware yang dipakai seperti : Laptop, Printer,
server dll
Software
Microsoft Acces 2005 Win 32 English CD Licence
Tuliskan software yang dipakai seperti : ArcView 9.1 dll
Pasal 13
Hak Paten dan Hak Cipta
Jumlah
.tulis banyaknya
(3)
(1)
(2)
(3)
ditandatangani oleh kedua belah pihak dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 16
Perselisihan
(1)
(2)
(3)
Bila terjadi perselisihan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan ini yang
langsung mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat.
Apabila secara musayawarah dan mufakat tidak dapat diselesaikan maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
secara Arbitrase menurut peraturan BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)
yang diselesaikan oleh suatu Dewan Arbitrase yang anggota-anggotanya dari
seorang wakil PIHAK PERTAMA sebagai anggota dan seorang wakil PIHAK KEDUA
sebagai anggota dan Pihak ketiga yang aktif sebagai ketua yang disetujui oleh
kedua belah pihak. Keputusan Dewan Arbitrase mengikat kedua belah pihak
untuk dilaksanakan dan biaya penyelesaian ditanggung oleh kedua belah pihak.
Apabila dengan jalan tersebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini tidak dapat
menyelesaikan perselisihan tersebut, maka akan diselesaikan melalui Pengadilan
Negeri ................ Ketetapan yang dihasilkan oleh pengadilan harus merupakan
keputusan akhir dan mengikat Kedua Pihak.
Pasal 17
Wanprestasi
PIHAK
PIHAK
Konsultan ..................
-----------------------------
--------------------------------
Nomor
: .................
Tempat. Tanggal ........
Lampiran
: .................
Hal
: Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Kepada Yth :
Direktur PT/CV/Firma
Di ...............................
Memperhatikan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) antara Pejabat Pembuat
Komitmen DIPA..........................................Tahun Anggaran ......... dengan PT/CV/Firma
...........................................
............................................
ADDENDUM
SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN PELAKSANAAN
Pekerjaan Pelaksanaan Pembangunan
Nomor
Tanggal
:
:
Pasal 1
TUGAS PEKERJAAN
Tetap
Semula
Pekerjaan tersebut, meliputi antara lain (Sesuai Rekapitulasi Penawaran) :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Galian dan Urugan
Pekerjaan Struktur Lantai 1
Pekerjaan Struktur Lantai 2
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Listrik + Penutup Tangga
Pekerjaan Kusen
Pekerjaan Pengecatan
Berubah Menjadi :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Galian dan Urugan
Pekerjaan Struktur Lantai 1
Pekerjaan Struktur Lantai 2
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Listrik + Penutup Tangga
Pekerjaan Kusen
DLL seperti yang tercantum di dalam Lampiran Rencana Anggaran Biaya
perubahan setelah harga satuan pekerjaan dieskalasi
Pasal 2
DASAR PERJANJIAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tetap
Tetap
Peraturan Menteri Keuangan No : . Tanggal .. tentang
PENYUSUNAN HARGA SATUAN DAN NILAI KONTRAK KEGIATAN PEMERINTAH TAHUN
ANGGARAN
Surat Keputusan Bupati tentang Perubahan Standar Honorarium,
biaya Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, Harga Satuan Bahan/ Material dan Harga
Satuan Analisa Pekerjaan
Surat Permohonan Eskalasi Harga Nomor :
Berita Acara Evaluasi Penawaran Eskalasi Harga
Pasal 3
PENGAWAS PEKERJAAN
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 4
BAHAN DAN PERALATAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 5
TENAGA KERJA
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 6
SUB KONTRAKTOR
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Tetap
Tetap
Pasal
MASA PEMELIHARAAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 9
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
Tetap
Tetap
Pasal 10
BIAYA PELAKSANAAN BORONGAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 11
CARA PEMBAYARAN
Tetap
Pasal 12
KENAIKAN HARGA
Tetap
Tetap
Pasal 13
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 14
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 15
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 16
SANKSI DAN DENDA
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 17
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 18
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Tetap
Tetap
Pasal 20
LAPORAN
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Pasal 21
TEMPAT KEDUDUKAN
Tetap
Pasal 22
PENUTUP
Tetap
Tetap
Tetap
PIHAK KEDUA
PT/CV/Firma/Kop.
Komite
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat