Anda di halaman 1dari 162

RINGKASAN EKSEKUTIF

Katalog BPS: 4401002

BADAN PUSAT STATISTIK


Statistik Kriminal 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF
Publikasi Statistik Kriminal 2014 ini menyajikan gambaran umum mengenai
tingkat dan perkembangan kriminalitas di Indonesia selama periode Tahun 2011
2013. Informasi yang disajikan mencakup dua pendekatan utama statistik kriminal,
yaitu pendekatan pelaku dan pendekatan korban kejahatan.
Data yang disajikan diperoleh dari dua sumber utama data kejahatan, yaitu
data berbasis registrasi (administrative based data) yakni data kejahatan dari
Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan data berbasis survei (survey based data)
yakni Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Statistik Potensi Desa (Podes)
yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Data registrasi Polri mengungkapkan bahwa kejadian kejahatan di Indonesia
selama periode Tahun 20112013 cenderung berfluktuasi. Jumlah kejadian
kejahatan atau crime total dari sekitar 347.000 kasus pada tahun 2011 menurun
menjadi sekitar 341.000 kasus pada tahun 2012. Namun, pada tahun 2013
meningkat menjadi sekitar 342.000 kasus. Hal ini sejalan dengan resiko penduduk
terkena kejahatan (crime rate) selama periode Tahun 2011-2013 yang juga
berfluktuasi. Jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate)
setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak 149 orang pada tahun 2011, 134
orang pada tahun 2012, dan 140 orang pada tahun 2013.
Data Susenas mengungkapkan bahwa jumlah dan persentase penduduk yang
menjadi korban kejahatan di Indonesia selama periode Tahun 20112013 sedikit
berbeda dengan pola pada data jumlah kejahatan laporan polisi (crime total). Jumlah
penduduk korban kejahatan dari sekitar 2.980.000 rumah tangga pada tahun 2011
menurun menjadi sekitar 2.500.000 rumah tangga di tahun 2012 dan turun lagi
menjadi sekitar 2.430.000 rumah tangga di tahun 2013.
Data Podes mengungkapkan bahwa selama periode tahun 20052011 jumlah
desa/kelurahan yang menjadi ajang konflik massal cenderung meningkat, dari
sekitar 1.600 desa pada tahun 2005 menjadi sekitar 2.300 desa/kelurahan pada
tahun 2008, dan kembali meningkat menjadi sekitar 2.500 desa/kelurahan pada
tahun 2011.

Statistik Kriminal 2014

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

iv

Statistik Kriminal 2014

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Publikasi Statistik Kriminal 2014 ini merupakan publikasi yang diterbitkan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum pengguna data. Publikasi ini juga
menyajikan data statistik di bidang kriminal secara seri. Sejalan dengan itu,
penerbitan publikasi ini akan sangat bermanfaat untuk memonitor pelaksanaan,
perkembangan dan pencapaian program-program pembangunan, khususnya dalam
bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) setiap tahunnya.
Data yang disajikan pada publikasi ini merupakan data seri yang berasal
dari tiga sumber data, yaitu laporan registrasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Tahun 2011, 2012, dan 2013, Pendataan Statistik Potensi Desa (Podes) Tahun 2005,
2008, dan 2011 yang diselenggarakan BPS, dan Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) Tahun 2011, 2012, dan 2013 yang juga dihasilkan BPS.
Data registrasi Polri menggambarkan situasi keamanan berdasarkan
pencatatan kejadian kejahatan yang dilaporkan masyarakat atau kejadian yang
pelakunya tertangkap tangan. Data Podes menggambarkan situasi keamanan di
wilayah desa/kelurahan yang bersumber dari keterangan kepala desa/lurah,
sementara data Susenas menggambarkan situasi serupa berdasarkan informasi dari
rumah tangga/individu korban kejahatan. Karena cara pendekatan pengumpulan
data yang berbeda, ketiga jenis data tersebut tidak dapat langsung dibandingkan.
Akhir kata, kami berharap agar publikasi ini dapat bermanfaat khususnya
bagi para pengambil keputusan sebagai acuan atau rujukan dalam rangka
penyusunan arah dan kebijakan pembangunan nasional terutama pembangunan di
bidang keamanan. Kami menyadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu berbagai masukan, kritik, dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan
publikasi di masa mendatang.
Jakarta, Desember 2014
Kepala Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia

Dr. Suryamin, M.Sc.

Statistik Kriminal 2014

KATA PENGANTAR

vi

Statistik Kriminal 2014

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1. Umum .......................................................................................................................................... 2
1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................................................ 4
1.3. Ruang Lingkup.......................................................................................................................... 4
1.4. Sistematika Penyajian............................................................................................................ 5
BAB II METODOLOGI ......................................................................................................................... 7
2.1. Jenis dan Sumber Data.......................................................................................................... 8
2.2. Konsep dan Definisi ............................................................................................................. 11
2.3. Penjelasan Teknis................................................................................................................. 14
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN .................................................................................................... 15
3.1.

Indikator Utama Kejahatan............................................................................................ 16

3.2.

Kelompok Jenis Kejahatan.............................................................................................. 19

3.3.

Gambaran Kejadian Kejahatan Secara Kewilayahan. ............................................ 21

BAB IV KORBAN KEJAHATAN ....................................................................................................... 77


BAB V KONFLIK MASSAL ............................................................................................................. 109
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN .................................................................................... 130

Statistik Kriminal 2014

vii

DAFTAR TABEL

viii

Statistik Kriminal 2014

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL
III. KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.1. Nilai Beberapa Indikator Kriminalitas Nasional Menurut Jenis
Indikator Tahun 2011-2013.................................................................................... 23
Tabel 3.2. Jumlah Kejahatan yang Dilaporkan (Crime Total) menurut Kepolisian
Daerah Tahun 2011-2013 ........................................................................................ 24
Tabel 3.3. Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan (Crime Cleared) menurut
Kepolisian Daerah Tahun 2011-2013 .................................................................. 25
Tabel 3.4. Persentase Penyelesaian Kejahatan (Clearance Rate) menurut
Kepolisian Daerah, Tahun 2011-2013 ................................................................. 26
Tabel 3.5. Selang Waktu Terjadinya Kejahatan (Crime Clock) menurut Kepolisian
Daerah Tahun 2011-2013 ......................................................................................... 27
Tabel 3.6. Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) per 100.000
Penduduk menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2011-2013......................... 28
Tabel 3.7. Banyaknya Kejahatan Menurut Kelompok Jenis Kejahatan, Tahun
2011-2013 ...................................................................................................................... 29
Tabel 3.8. Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok/Jenis Kejahatan dan Bulan di
Tahun 2013 .................................................................................................................... 30
Tabel 3.9. Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok Kejahatan, Jenis Kejahatan dan
Kepolisian Daerah, Tahun 2011 .............................................................................. 33
Tabel 3.10. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah,
Tahun 2012 .................................................................................................................... 39
Tabel 3.11. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah,
Tahun 2013 .................................................................................................................... 45
Tabel 3.12. Jumlah Kejahatan Menonjol menurut Jenis Kejahatan Tahun 20112013 .................................................................................................................................. 51
Tabel 3.13. Persentase Kejahatan Menonjol menurut Jenis Kejahatan Tahun
2011-2013 ...................................................................................................................... 51
Tabel 3.14 Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun
Terakhir Menurut Jenis Kejahatan dan Provinsi, Tahun 2005, 2008,
dan 2011 ......................................................................................................................... 52
Tabel 3.15. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2005 .... 53
Tabel 3.16. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2008 .... 55
Tabel 3.17. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2011 .... 58
Tabel 3.18. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan
Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan,
Tahun 2005 .................................................................................................................... 61

Statistik Kriminal 2014

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.19. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan


Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan,
Tahun 2008 .................................................................................................................... 63
Tabel 3.20. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan
Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan,
Tahun 2011 .................................................................................................................... 66
Tabel 3.21. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pencurian Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 69
Tabel 3.22. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Perampokan Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 70
Tabel 3.23. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Penjarahan Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 71
Tabel 3.24. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Penganiayaan Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 72
Tabel 3.25. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pembakaran Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 73
Tabel 3.26. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Perkosaan Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 74
Tabel 3.27. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Narkoba Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 75
Tabel 3.28. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pembunuhan Selama
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 76
IV. KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.1. Jumlah dan Persentase Korban Kejahatan Menurut Kategori Korban
dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011-2013.................................... 82
Tabel 4.2. Jumlah dan Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban
Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 20112013 .................................................................................................................................. 85
Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan
Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 20112013 .............. 86
Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin Tahun 20112013 ..................................................................................... 87
Tabel 4.5. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis
Kelamin Tahun 20112013 ..................................................................................... 88
Tabel 4.6. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur Tahun 20112013 .......................................................................................... 89
Tabel 5.7. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Kelompok Umur, Tahun 20112013 .................................................................... 90
Tabel 4.8. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 .............................. 91

Statistik Kriminal 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 4.9. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 .............................. 92
Tabel 4.10. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 .............................. 93
Tabel 4.11. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 .............................. 94
Tabel 4.12. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 .............................. 95
Tabel 4.13. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 .............................. 96
Tabel 4.14. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi
dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 ................................................ 97
Tabel 4.15. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 .............................. 98
Tabel 4.16. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi
dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 ................................................ 99
Tabel 4.17. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 ........................... 100
Tabel 4.18. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi
dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ............................................. 101
Tabel 4.19. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut
Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ........................... 102
Tabel 4.20. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang
Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi, Tahun 20112013 .................... 103
Tabel 4.21. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang
Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang
Dialami, Tahun 2011 ................................................................................................ 104
Tabel 4.22. Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan
yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang
Dialami, Tahun 2012 ................................................................................................ 105
Tabel 4.23. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang
Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang
Dialami, Tahun 2012 ................................................................................................ 106
Tabel 4.24. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang
Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang
Dialami, Tahun 2013 ................................................................................................ 107

V. KONFLIK MASSAL
Tabel 5.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan di Seluruh Indonesia
Menurut Kejadian/Karakteristik Perkelahian Massal, Tahun 2005,
2008, dan 2011 ......................................................................................................... 115

Statistik Kriminal 2014

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 5.2. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Dapat


Menyelesaikan Perkelahian Massal di Wilayahnya Menurut Jenis
Perkelahian Massal, Tahun 2005, 2008, dan 2011....................................... 116
Tabel 5.3. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian
Konflik Massal Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi,
Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................................... 117
Tabel 5.4. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian
Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang
Paling Sering Terjadi, Tahun 2005..................................................................... 118
Tabel 5.5. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian
Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang
Paling Sering Terjadi, Tahun 2008..................................................................... 119
Tabel 5.6. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian
Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang
Paling Sering Terjadi, Tahun 2011..................................................................... 121
Tabel 5.7. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian
Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang
Paling Sering Terjadi, Tahun 2005..................................................................... 123
Tabel 5.8. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian
Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal, Tahun
2008 ............................................................................................................................. 124
Tabel 5.9. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian
Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal, Tahun
2011 ............................................................................................................................. 126
Tabel 5.10. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian
Massal dan Mampu Menyelesaikannya Menurut Provinsi, Tahun
2005, 2008, dan 2011............................................................................................. 128
VI. UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya yang
Dilakukan Warganya Untuk Menjaga Keamanan, Tahun 2005,
2008, dan 2011 ......................................................................................................... 134
Tabel 6.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk
Menjaga Keamanan Tahun 2005 ....................................................................... 135
Tabel 6.3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk
Menjaga Keamanan Tahun 2008 ....................................................................... 136
Tabel 6.4. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk
Menjaga Keamanan Tahun 2011 ....................................................................... 137
Tabel 6.5. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya
Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2005 .......................................................... 138
Tabel 6.6. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya
Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 .......................................................... 139

xii

Statistik Kriminal 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 6.7. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Untuk Menjaga


Keamanan Tahun 2011......................................................................................... 140
Tabel 6.8. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan
dengan Membangun Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling)
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ......................................... 141
Tabel 6.9. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan
dengan Membentuk Regu Keamanan Lingkungan Menurut
Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................ 142
Tabel 6.10. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan
dengan Menambah Anggota Hansip/Linmas Menurut Provinsi,
Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................................... 143
Tabel 6.11. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan
dengan Memeriksa Setiap Warga Luar Desa yang Masuk Menurut
Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................ 144
Tabel 6.12. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan
dengan Upaya Lainnya Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan
2011 ............................................................................................................................. 145

Statistik Kriminal 2014

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

Statistik Kriminal 2014

BAB I
PENDAHULUAN

Statistik Kriminal 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan fundamental setiap manusia terdiri dari kebutuhan biologis
seperti makan, minum serta tidur, dan kebutuhan sosial, seperti status sosial,
peranan sosial, aktualisasi diri dan rasa aman. Saat ini dapat dikatakan bahwa rasa
aman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam menjalankan aktivitas
sehari-harinya. Menurut Abraham Maslow dalam teori hierarkhi kebutuhan
manusia, rasa aman berada pada tingkatan yang kedua dibawah kebutuhan dasar
manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Hal ini menunjukkan bahwa rasa aman
merupakan kebutuhan manusia yang penting.
Rasa aman (security) merupakan salah satu hak asasi yang harus diperoleh
atau dinikmati setiap orang. Hal ini tertuang dalam UUD Republik Indonesia 1945
Pasal 28G ayat 1 yang menyebutkan: Setiap orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
Seiring dengan itu, salah satu kewajiban pemerintah dan negara Indonesia
adalah memberikan rasa aman pada seluruh rakyatnya, sebagaimana yang
diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: . Pemerintah dan
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia . Kewajiban ini secara eksplisit juga tertuang dalam Pasal 30
ayat (4), Amandemen Kedua UUD 1945 yang antara lain menyebutkan bahwa
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat serta bertugas melindungi, mengayomi dan
melayani masyarakat serta menegakkan hukum.
Rasa aman merupakan variabel yang sangat luas karena mencakup berbagai
aspek dan dimensi, mulai dari dimensi politik, hukum, pertahanan, keamanan, sosial
dan ekonomi. Sejalan dengan itu, statistik dan indikator yang biasa digunakan untuk
mengukur rasa aman masyarakat merupakan indikator negatif, misalnya jumlah
angka kejahatan (crime total), jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan
(crime rate) setiap 100.000 penduduk. Semakin tinggi angka kriminalitas
menunjukkan semakin banyak tindak kejahatan pada masyarakat yang merupakan
indikasi bahwa masyarakat merasa semakin tidak aman.
Statistik Kriminal 2014

BAB I
PENDAHULUAN

Upaya untuk memenuhi dan menciptakan rasa aman pada masyarakat


merupakan langkah strategis yang turut mempengaruhi keberhasilan pembangunan
nasional. Terciptanya dan terpenuhinya rasa aman pada masyarakat akan
membangun suasana yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai
aktifitas termasuk aktifitas ekonomi. Kondisi ini pada skala makro akan menciptakan
stabilitas nasional yang merupakan salah satu prasyarat bagi tercapainya
pembangunan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
1.2. Maksud dan Tujuan
Penulisan publikasi Statistik Kriminal 2014 ini dimaksudkan untuk
memenuhi

kebutuhan

akan

data

statistik

kriminal

secara

berkala

dan

berkesinambungan. Ketersediaan data ini sangat bermanfaat sebagai dasar dalam


penyusunan perencanaan pembangunan sektoral di bidang keamanan dan
ketertiban masyarakat serta perencanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Secara umum, tujuan penyusunan publikasi ini adalah dalam rangka
memperoleh gambaran secara makro mengenai situasi dan kondisi keamanan
masyarakat terkini serta perkembangannya selama beberapa tahun terakhir. Secara
khusus, penyusunan publikasi ini juga ditujukan untuk memperoleh gambaran
secara lengkap mengenai karakteristik kejadian kejahatan dan fenomena
perkelahian massal yang terjadi di wilayah Indonesia.
1.3. Ruang Lingkup
Publikasi ini menyajikan gambaran kejadian kejahatan, pelaku kejahatan,
dan korban kejahatan yang terjadi di Indonesia, baik pada level provinsi maupun
level nasional. Khusus untuk data yang bersumber dari Mabes Polri disajikan
menurut Wilayah /Daerah Kepolisian (Polda) dan nasional.
Sesuai dengan ketersediaan data, untuk keseluruhan statistik dan indikator
mengenai kejadian tindak kejahatan, pelaku kejahatan dan korban kejahatan
disajikan selama tiga tahun terakhir berturut-turut, yaitu Tahun 2011, 2012, dan
2013. Sedangkan, untuk keseluruhan statistik dan indikator mengenai kejadian

Statistik Kriminal 2014

BAB I
PENDAHULUAN

perkelahian massal disajikan selama tiga periode terakhir, yaitu Tahun 2005, 2008,
dan 2011.
1.4. Sistematika Penyajian
Publikasi ini secara keseluruhan disajikan dalam tujuh bagian (Bab) yang
disusun secara sistematis. Bab I menjelaskan latar belakang dan tujuan penyusunan
publikasi, sedangkan Bab II menjelaskan metodologi yang digunakan dalam
penyusunan publikasi ini, meliputi jenis dan sumber data, konsep/definisi dan
penjelasan mengenai statistik/indikator yang disajikan. Empat bab berikutnya
secara berturut-turut menyajikan gambaran umum dan perkembangan kejadian
kejahatan (Bab III), korban kejahatan (Bab IV), kejadian dan karakteristik konflik
massal (Bab V) dan upaya masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah (Bab VI).

Statistik Kriminal 2014

BAB I
PENDAHULUAN

Statistik Kriminal 2014

BAB II
METODOLOGI

BAB II
METODOLOGI

Statistik Kriminal 2014

BAB II
METODOLOGI

Statistik Kriminal 2014

BAB II
METODOLOGI

2.1. Jenis dan Sumber Data


Data seri yang digunakan dalam publikasi ini secara keseluruhan terdiri dari
tiga jenis data yang masing-masing diperoleh dari sumber yang berbeda, yaitu:
(1). Data karakteristik kejadian dan pelaku kejahatan yang bersumber dari publikasi
Laporan dan Evaluasi Situasi Kamtibmas yang diterbitkan oleh Markas Besar
Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Tahun 2011, 2012, dan 2013.
(2). Data korban tindak kejahatan yang bersumber dari Susenas Tahun 2011, 2012,
dan 2013.
(3). Data jumlah desa menurut kejadian kejahatan, kejadian konflik massal dan
karakteristiknya, serta upaya dalam menjaga keamanan, bersumber dari sensus
desa yakni Podes (Potensi Desa) SE 2006 (dilaksanakan pada tahun 2005),
Podes 2008, dan Podes 2011.
2.1.1. Laporan Evaluasi Data Kriminalitas Polri
Laporan Evaluasi Data Kriminalitas Polri merupakan laporan tahunan
Mabes Polri yang menyajikan gambaran mengenai situasi keamanan dan ketertiban
masyarakat pada level nasional dan provinsi. Laporan yang disajikan meliputi aspek
kejahatan/kriminalitas dan bukan kejahatan. Data kriminalitas yang disajikan
meliputi karakteristik kejadian kejahatan, pelaku dan jumlah kerugian.
Data kriminalitas ini hanya mencakup seluruh peristiwa atau kejadian
kriminalitas yang dilaporkan oleh masyarakat, atau aksi kriminalitas yang pelakunya
tertangkap tangan oleh kepolisian. Mengingat masih tingginya keengganan
masyarakat untuk melapor, diduga data yang dihasilkan cenderung under-estimate.
Artinya, kejadian kriminalitas yang sesungguhnya diduga lebih besar dari yang
dilaporkan. Dengan kata lain, angka gelap (dark number) kejahatan masih relatif
besar.
2.1.2. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2011, 2012, dan 2013
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan survei yang
diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) secara berkala setiap tahun. Data
Susenas mencakup dua kelompok data, yaitu Kor dan Modul. Data Kor mencakup
data pokok dari beberapa aspek kesejahteraan rakyat, termasuk kriminalitas. Data
kriminalitas yang dikumpulkan adalah data jumlah dan karakteristik rumah
Statistik Kriminal 2014

BAB II
METODOLOGI

tangga/individu yang menjadi korban kejahatan. Jumlah sampel Kor Susenas adalah
sebanyak 250.000 rumah tangga, sehingga bisa dilakukan estimasi hingga level
kabupaten/kota.
Data yang dikumpulkan dalam Modul Susenas hanya terfokus pada salah
satu aspek kesejahteraan rakyat. Namun demikian, cakupannya lebih lengkap dan
lebih rinci dibandingkan dengan data serupa yang dicakup dalam Kor. Modul
Susenas umumnya diberi nama sesuai dengan aspek yang menjadi fokusnya,
misalnya Modul Kesehatan, Modul Pendidikan dan sebagainya. Data Modul Susenas
dikumpulkan setiap tahun dan untuk modul yang sama akan berulang setiap tiga
tahun sekali. Jumlah sampel Modul Susenas adalah sebanyak 65.000 rumah tangga,
sehingga hanya dimungkinkan untuk menghasilkan estimasi hingga wilayah
provinsi.
Sejak pertama kali kegiatan Susenas diselenggarakan, yaitu pada tahun
1963, Susenas telah memiliki modul kriminalitas. Modul ini mencakup data-data
kriminal

secara

lengkap

dan

rinci

dengan

pendekatan

korban

rumah

tangga/individu. Data yang dikumpulkan antara lain meliputi data jenis dan
frekuensi kejahatan, pelaku kejahatan, akibat yang ditimbulkan secara fisik maupun
psikis, kerugian yang diderita. Namun, karena beberapa hal, modul kriminalitas
sejak tahun 1995 tidak dilakukan lagi.
2.1.3. Statistik Potensi Desa (Podes) SE 2006 (dilaksanakan Tahun 2005),
2008, dan 2011
Data Statistik Potensi Desa (Podes) merupakan satu-satunya data
kewilayahan yang dikumpulkan BPS. Pendataan Podes dilakukan di seluruh
desa/kelurahan di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, termasuk desa
persiapan, desa definitif, Satuan Pemukiman Transmigrasi (SPT), Unit Pemukiman
Transmigrasi (UPT) dan Satuan Pemukiman Masyarakat Terasing (SPMT). Respoden
untuk pendataan Podes adalah Kepala Desa/Lurah atau aparat desa/kelurahan
lainnya dan narasumber lainnya, seperti petugas kesehatan yang bertugas di
desa/kelurahan (dokter puskesmas/bidan desa), guru/kepala sekolah, petugas
penyuluh pertanian (PPL) dan petugas lapangan Keluarga Berencana (PLKB).
Salah satu fungsi pendataan Podes adalah menyajikan data atau informasi
tentang desa/kelurahan untuk memenuhi keperluan perencanaan kegiatan sensus.
10

Statistik Kriminal 2014

BAB II
METODOLOGI

Data atau informasi tersebut antara lain adalah tentang luas wilayah, jumlah RW,
jumlah RT dan satuan lingkungan setempat (SLS) yang merupakan bagian wilayah
desa/kelurahan beserta batas-batas wilayahnya, keadaan geografis, keadaan
topografis, jumlah dan struktur penduduk, dan struktur perekonomian. Sejalan
dengan fungsinya tersebut, pelaksanaan pendataan Podes biasanya dilakukan
menjelang penyelenggaraan suatu sensus.
Data yang dikumpulkan dalam Podes juga mencakup data tentang jenis dan
jumlah fasilitas umum yang ada desa/kelurahan, baik fasilitas sosial seperti
posyandu, puskesmas, sekolah, mesjid, gereja dan tempat ibadat lainnya, maupun
fasilitas ekonomi seperti pasar, pertokoan, super market, KUD, sarana transportasi,
Bank dan lembaga keuangan/perkreditan lainnya. Pendataan Podes juga mencakup
pengumpulan data tentang jenis dan jumlah kejadian-kejadian penting yang sedang
atau pernah terjadi di desa, seperti jenis dan jumlah bencana alam, wabah penyakit,
kejadian kejahatan dan konflik massal, baik antar warga desa maupun antar desa.
2.2. Konsep dan Definisi
Sesuai dengan jenis data yang digunakan dalam penyusunan publikasi ini
serta jenis sumber data yang menghasilkan data tersebut, konsep dan definisi serta
terminologi dari berbagai variabel atau karakteristik yang digunakan dalam
publikasi ini juga merujuk pada konsep dan definisi serta terminologi yang
digunakan oleh sumber data yang bersangkutan. Sejalan dengan itu, penjelasan
mengenai konsep dan definisi pada bagian ini akan diuraikan sesuai dengan urutan
sumber data.
2.2.1. Konsep-Konsep Kriminalitas dalam Laporan Evaluasi Data Kriminalitas
Polri
A. Peristiwa Kejahatan (Kriminalitas)/Pelanggaran
1.

Tindak

kejahatan/kriminalitas

atau

pelanggaran merupakan

perbuatan

seseorang yang dapat diancam hukuman berdasarkan KUHP atau UndangUndang serta peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia.
2.

Peristiwa yang dilaporkan ialah setiap peristiwa yang dilaporkan masyarakat


pada Polri, atau peristiwa dimana pelakunya tertangkap tangan oleh kepolisian.

Statistik Kriminal 2014

11

BAB II
METODOLOGI

Laporan masyarakat ini akan dicatat dan ditindak-lanjuti oleh Polri jika
dikategorikan memiliki cukup bukti.
3.

Peristiwa yang diselesaikan oleh kepolisian, adalah :


Peristiwa yang berkas perkaranya sudah siap atau telah diserahkan kepada
jaksa.
Dalam hal delik aduan, pengaduannya dicabut dalam tenggang waktu yang
telah ditentukan menurut undang-undang.
Peristiwa yang telah diselesaikan oleh kepolisian berdasarkan azas
Plichmatigheid.
Peristiwa yang tidak termasuk kompetensi Kepolisian.
Peristiwa yang tersangkanya meninggal dunia.
Peristiwa yang telah kadaluwarsa.

B. Pelaku Kejahatan
Pelaku kejahatan adalah:
Orang yang melakukan kejahatan.
Orang yang turut melakukan kejahatan.
Orang yang menyuruh melakukan kejahatan.
Orang yang membujuk orang lain untuk melakukan kejahatan.
Orang yang membantu untuk melakukan kejahatan.
C. Tahanan
Tahanan adalah tersangka pelaku tindak kejahatan/pelanggaran yang ditahan
oleh pihak kepolisian sebelum diteruskan kepada Kejaksaan atau masih dalam
proses pengusutan lebih lanjut. Lamanya ditahan kurang dari 20 hari.
D. Kerugian
Kerugian adalah hilang, rusak atau musnahnya harta benda yang ditimbulkan
akibat dari suatu peristiwa kejahatan/pelanggaran dan tidak termasuk korban
jiwa atau badan.
E. Korban
Korban kejahatan adalah seseorang atau harta bendanya yang mengalami atau
terkena tindak kejahatan atau usaha /percobaan tindak kejahatan
12

Statistik Kriminal 2014

BAB II
METODOLOGI

2.2.2. Konsep-Konsep Kejahatan dalam Susenas dan Podes


A. Kejahatan
Konsep dan definisi kejahatan yang digunakan dalam Susenas dan Podes pada
dasarnya merujuk pada konsep kejahatan yang digunakan oleh Polri maupun
KUHP. Namun, karena konsep ini ditanyakan pada responden yang umumnya
awam tentang hukum, pengertian tentang konsep kejahatan ini lebih didasarkan
pada pengakuan, pemahaman dan persepsi responden tanpa melihat lagi aspek
hukumnya. Sejalan dengan itu, jenis-jenis tindak kejahatan yang dicakup Susenas
atau Podes lebih terfokus pada jenis kejahatan yang dikenal masyarakat,
misalnya perampokan untuk menggantikan konsep pencurian dengan kekerasan
yang biasa digunakan Polri.
B. Korban Kejahatan
Konsep korban kejahatan dalam Susenas adalah korban/sasaran dari tindak
kejahatan yang terjadi dalam rentang waktu selama setahun yang lalu. Korban
kejahatan dalam Susenas dikelompokkan menjadi dua klasifikasi, yaitu rumah
tangga dan individu. Penentuan kriteria korban kejahatan ini hanya berdasarkan
pada pengakuan responden tanpa melihat lagi aspek hukumnya.
Rumah tangga korban kejahatan adalah rumah tangga yang selama setahun lalu
pernah mengalami kejadian atau usaha/percobaan tindak kejahatan yang
sasarannya adalah harta atau kekayaan milik rumah tangga, misalnya pencurian
televisi milik rumah tangga, pencurian ternak, termasuk pembunuhan terhadap
salah satu anggota rumah tangga.
Klasifikasi korban kejahatan menurut umur :
Anak-anak adalah orang yang berumur kurang dari 18 tahun.
Dewasa adalah orang yang berumur 18 tahun dan lebih.
C. Konflik Massal
Konsep konflik massal yang digunakan dalam Podes merujuk pada konflik fisik
berupa perkelahian massal yang terjadi dalam satu wilayah desa/kelurahan yang
meliputi:

Statistik Kriminal 2014

13

BAB II
METODOLOGI

Perkelahian antar kelompok warga adalah perkelahian antara kelompok


warga dengan kelompok warga yang lain dalam satu desa/kelurahan/nagari.
Perkelahian warga antar desa/kelurahan adalah perkelahian antara warga
desa /kelurahan/ nagari dengan warga desa/kelurahan/nagari lainnya.
Perkelahian warga dengan aparat keamanan adalah perkelahian antara
warga desa/ kelurahan/nagari dengan aparat keamanan.
Perkelahian warga dengan aparat pemerintah adalah perkelahian antara
warga desa/ kelurahan/nagari dengan aparat pemerintah, perkelahian
Perkelahian antar pelajar/mahasiswa adalah perkelahian antar pelajar suatu
sekolah dengan pelajar sekolah lain.
Perkelahian antar suku/etnis adalah perkelahian antar suku/etnis yang terjadi
di desa/ kelurahan/nagari.
Lainnya: perkelahian antar warga dengan pelajar/mahasiswa, perkelahian antar
agama, perkelahian antar aparat keamanan dan sebagainya.
2.3. Penjelasan Teknis
1. Angka Indeks Kejahatan ( It )
Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun t
Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun to
dimana :
It =

x 100

to = tahun dasar
t = tahun t
2. Angka Kejahatan per 100.000 Penduduk (crime rate)
=

Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun t


Jumlah penduduk

x 100.000

3. Skala Waktu Kejahatan Tahun t (crime clock)


365 x 24 x 60 x 60
x ( detik )
Jumlah peristiwa kejahatan tahun t
4. Persentase Penyelesaian Peristiwa Kejahatan (crime clearence)
=

14

Jumlah peristiwa kejahatan yang diselesaikan


Jumlah peristiwa kejahatan pada dilaporkan

x 100 ( % )

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Statistik Kriminal 2014

15

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

16

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

3.1. Indikator Utama Kejahatan


Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kejahatan secara umum
adalah angka jumlah kejahatan (crime total), selang waktu terjadinya suatu tindak
kejahatan (crime clock), dan jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan
(crime rate).
Selama periode Tahun 20112013, jumlah kejadian kejahatan atau tindak
kriminalitas di Indonesia berfluktuasi. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.1, catatan
di Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri memperlihatkan jumlah kejadian
kejahatan (crime total) pada tahun 2011 sebanyak 347.605 kasus, menurun menjadi
sebanyak 341.159 kasus pada tahun 2012 dan kembali meningkat pada tahun 2013
menjadi 342.084 kasus. Indikator-indikator kriminalitas lainnya selama periode
tersebut juga menunjukkan pola perkembangan yang serupa. Selang waktu
terjadinya suatu tindak kejahatan (crime clock) bertambah 1 detik dari sebesar
00.01'31'' (1 menit 31 detik) pada tahun 2011, menjadi 00.01'32'' (1 menit 32 detik)
pada tahun 2012, dan tetap 00.01'32'' (1 menit 32 detik) pada tahun 2013. Interval
waktu yang semakin panjang menunjukkan intensitas kejadian tindak kejahatan
yang semakin menurun. Sementara itu, jumlah orang yang berisiko terkena tindak
kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak 149 orang
pada tahun 2011, 134 orang pada tahun 2012, dan 140 pada tahun 2013.
Pola perkembangan jumlah kejahatan yang dilaporkan selama periode
Tahun 20112013 menurut Polda bisa dilihat pada Tabel 3.2. Terdapat 9 Polda
dengan pola perkembangan crime total yang sama dengan pola nasional yaitu Polda
Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, 12 Polda lainnya yaitu:
Polda Aceh, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, DIY, Banten, NTB,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo memiliki
pola perkembangan yang sebaliknya (naik di tahun 2012 dan turun kembali di tahun
2013). Jumlah kejahatan yang dilaporkan pada Polda Lampung, Metro Jaya, Jawa
Barat, dan Kalimantan Tengah terlihat terus menurun. Sebaliknya, pada Polda
Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Papua jumlahnya
terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi yang sama juga terlihat untuk indikator
crime clock (lihat Tabel 3.5) dan indikator crime rate (lihat Tabel 3.6).

Statistik Kriminal 2014

17

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Dari segi jumlah kejahatan, selama tahun 2013 Polda Metro Jaya mencatat
jumlah kejahatan terbanyak (49.498 kasus), disusul oleh Polda Sumatera Utara
(40.709 kasus) dan Jawa Barat (24.843 kasus). Sedangkan Polda Maluku Utara,
Maluku, dan Kep. Bangka Belitung dengan jumlah kejadian kejahatan berturut-turut
sebanyak 1.177, 2.186, dan 2.515, merupakan tiga Polda dengan jumlah kejahatan
paling sedikit (lihat Gambar 3.1 dan Tabel 3.2).
Gambar 3.1.
Jumlah kejahatan yang dilaporkan menurut Polda, Tahun 2013

Crime Total
Metro Jaya 1)
Sumatera Utara
Jawa Barat
Sumatera Selatan
Sulawesi Selatan 2)
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sumatera Barat
Kalimantan Barat
Riau
Kalimantan Timur
Aceh
Nusa Tenggara Barat
Papua 2)
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Timur
DI Yogyakarta
Jambi
Bali
Lampung
Bengkulu
Kepulauan Riau
Banten
Gorontalo
Kalimantan Tengah
Bangka Belitung
Maluku
Maluku Utara

49.498
40.709
24.843
22.882
17.124
16.913
14.859
14.324
9.430
9.399
9.251
9.150
8.928
8.655
7.815
7.609
7.080
7.059
6.844
6.727
6.510
5.980
4.812
4.550
4.278
4.259
3.735
2.983
2.515
2.186
1.177

18

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

3.2. Kelompok Jenis Kejahatan


Jumlah kejahatan (crime total) hanya mengambarkan peristiwa kejahatan
secara umum. Angka kejahatan tersebut dapat lebih bermanfaat khususnya dalam
menggambarkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) apabila
dilihat secara lebih detail. Dalam publikasi ini, penyusun melakukan pengelompokan
jenis kejahatan berdasarkan beberapa faktor yakni:
1.

Target dari kejadian kejahatan (orang, harta benda, negara dan sebagainya).

2.

Tingkat keseriusan kejahatan (kejahatan terhadap nyawa, kejahatan


terhadap fisik, kejahatan terhadap hak milik/barang, dan sebagainya).
Hal ini secara umum sejalan dengan pengelompokan yang tertuang dalam

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Republik Indonesia dan The


International Classification of Crime for Statistical Purposes (ICCS) yang digagas PBB.
Selama periode Tahun 20112013, Tabel 3.7 menunjukkan bahwa kejadian
terkait kejahatan terhadap nyawa mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 kejadian
pembunuhan sebanyak 1.467 kasus, lalu sedikit meningkat pada tahun 2012
menjadi sebanyak 1.456 kasus, namun pada tahun 2013 kejadian pembunuhan
menurun menjadi sebanyak 1.386 kasus. Dari sisi kejahatan terhadap fisik (badan)
selama periode 2011-2013 jenis kejahatan yang paling dominan adalah
penganiayaan ringan, diikuti dengan penganiayaan berat.
Tabel 3.7 juga menunjukkan bahwa pada kelompok kejahatan terhadap hak
milik/barang selama periode 2011 hingga 2013 masih di dominasi jenis kejahatan
pencurian, walaupun jumlah terus menurun setiap tahun, kecuali untuk kejahatan
pencurian kendaraan bermotor yang meningkat dari tahun 2012 sebanyak 41.816
kasus menjadi 42.508 kasus pada tahun 2013.
Seperti yang disajikan pada Tabel 3.8 hingga Tabel 3.10 tentang gambaran
kejahatan menurut bulan kejadian, pada tahun 2013 pembunuhan paling banyak
terjadi pada bulan April. Sementara untuk kelompok kejahatan terhadap fisik
(badan) yakni penganiayaan berat, penganiayaan ringan, dan kekerasan dalam
rumah tangga secara gabungan paling banyak terjadi pada bulan Mei. Pada
kelompok kejahatan terhadap hak milik/barang (pembakaran dengan sengaja,
pengrusakan/penghancuran barang, pencurian dengan pemberatan, pencurian

Statistik Kriminal 2014

19

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

kendaraan bermotor, pencurian, dan penadahan) secara gabungan pada tahun 2013
paling banyak terjadi pada bulan Januari.
Berdasarkan tabel yang disajikan pada tabel 3.11 hingga tabel 3.13 terkait
kejadian kejahatan menurut Polda selama periode 2011-2013 terlihat bahwa
kejahatan terhadap nyawa (pembunuhan) tahun 2011 dan 2012 paling banyak
terjadi di wilayah Polda Sumut, sedangkan tahun 2013 banyak terjadi di wilayah
Polda Papua. Hal ini sejalan dengan beberapa jenis kejahatan seperti kelompok
kejahatan terhadap fisik yakni penganiayaan ringan, dan berat, kelompok kejahatan
terhadap hak milik/barang khususnya pencurian dengan pemberatan, pencurian
kendaraan bermotor, pengrusakan barang, pembakaran dengan sengaja, dan
perkosaan pada periode 2011 hingga 2013 paling banyak terjadi di wilayah Polda
Sumut.
Sementara itu, dari tabel 3.11 hingga tabel 3.13 juga memperlihatkan untuk
jenis kejahatan lainnya seperti kejahatan narkotika/psikotropika, penipuan,
penggelapan, serta kekerasan dalam rumah tangga selama periode 2011 hingga
2013 paling banyak terjadi di wilayah Polda Metro Jaya.
Dari keseluruhan jenis kejahatan, Polri secara khusus dan kontinyu
memantau dan mengevaluasi perkembangan sebanyak 11 jenis kejahatan khusus
yang dikategorikan sebagai tindak pindak menonjol. Kesebelas jenis kejahatan
menonjol tersebut meliputi pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan
bermotor, penganiayaan berat, narkoba, perjudian, pencurian dengan kekerasan,
pemerasan, pencurian kayu, penggunaan senjata api dan bahan peledak,
penyelundupan, dan korupsi. Dari Tabel 3.12 tampak bahwa selama periode Tahun
20112013 secara total jenis kejahatan menonjol pada tahun 2013 meningkat
dibanding tahun 2012 dan masih lebih kecil dibandingkan tahun 2011. Pola
perkembangan untuk setiap jenis kejahatan menonjol cukup bervariasi. Dari periode
tersebut, jenis kejahatan yang terus mengalami peningkatan antara lain: pencurian
kendaraan bermotor dan pencurian dengan kekerasan. Sedangkan pencurian dengan
pemberatan dan perjudian mengalami penurunan pada setiap tahunnya.
Tabel 3.13 menunjukkan bahwa selama periode Tahun 20112013 proporsi
jumlah seluruh kejadian kejahatan menonjol terhadap seluruh kejadian kejahatan
(crime total) dari sebesar 44,25 persen pada tahun 2011, menurun menjadi sebesar
20

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

43,50 persen pada tahun 2012 dan kembali naik menjadi sebesar 44,77 persen pada
tahun 2013. Dari Tabel 3.13 juga nampak bahwa pencurian dengan pemberatan,
pencurian kendaraan bermotor, dan narkoba merupakan tiga jenis kejahatan
menonjol yang paling dominan selama periode Tahun 20112013. Selama periode
tersebut, walaupun cenderung menurun setiap tahun, proporsi jumlah kejadian
kejahatan pencurian dengan pemberatan terhadap total jumlah kejahatan secara
rata-rata masih lebih dari 13 persen. Proporsi untuk kejahatan pencurian kendaraan
bermotor di atas 12 persen dan untuk kejahatan narkoba sebesar 4 persen.

3.3. Gambaran Kejadian Kejahatan Secara Kewilayahan.


Selain data kejadian kejahatan berdasarkan data Polri, kejadian kejahatan
juga dapat dilihat berdasarkan ruang lingkup kewilayahan (desa/kelurahan). Bagian
ini akan melihat gambaran situasi dan perkembangan kejadian kejahatan yang
dialami oleh masyarakat berdasarkan cakupan jumlah desa/kelurahan yang
terdapat kejadian kejahatan. Data ini diperoleh dari sensus desa yang dilakukan oleh
BPS tiap tiga tahun.
Seperti yang disajikan pada Tabel 3.14, cakupan kejadian kejahatan
pencurian selama tahun 20052011 mencapai lebih dari 36 persen dari jumlah total
desa/kelurahan di Indonesia. Cakupan kejadian untuk kejahatan lainnya paling
tinggi hanya sekitar 10,1 persen yaitu untuk kejahatan perjudian.
Peristiwa kejahatan yang terjadi selama periode tahun 20052011 pada
setiap provinsi secara umum mempunyai pola yang hampir serupa dengan pola
secara nasional. Kejadian kejahatan yang paling menonjol pada masing-masing
provinsi selama periode tersebut berturut-turut adalah kejahatan pencurian,
penganiayaan dan perampokan (lihat Tabel 3.15, Tabel 3.16 dan Tabel 3.17). Seperti
yang disajikan pada Tabel 3.18, cakupan kejadian pencurian untuk keseluruhan
provinsi selama tahun 2005 berada pada kisaran 17,468,2 persen. Cakupan
kejadian tersebut pada tahun 2008 menurun menjadi sebesar 9,375,9 persen dan
pada tahun 2011 meningkat kembali menjadi sebesar 7,874,5 persen (lihat Tabel
3.19 dan Tabel 3.20).
Perkembangan yang hampir serupa selama periode tahun 20052011 juga
terjadi untuk kejahatan penganiayaan. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.18, Tabel
Statistik Kriminal 2014

21

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

3.19, dan Tabel 3.20, cakupan kejadian kejahatan penganiayaan pada masing-masing
provinsi dari kisaran sebesar 1,315,5 persen pada tahun 2005, meningkat menjadi
sebesar 1,616,7 persen pada tahun 2008 dan menurun kembali menjadi sebesar
1,514,9 persen pada tahun 2011. Demikian pula halnya dengan kejadian kejahatan
perampokan pada setiap provinsi selama periode tahun 20052011. Cakupan
kejadian kejahatan perampokan pada seluruhan provinsi dari kisaran sebesar 0,3
14,9 persen pada tahun 2005, berkurang menjadi sebesar 0,310,5 persen pada
tahun 2008 dan kembali meningkat menjadi sebesar 0,213,1 persen pada tahun
2011.
Dari keseluruhan jenis kejahatan yang terjadi selama periode tahun 2005
2011 di berbagai wilayah di Indonesia, salah satu jenis kejahatan yang mendapat
perhatian khusus adalah kejadian kejahatan narkoba. Seperti yang disajikan pada
Tabel 3.18, sejak tahun 2005 kejadian kejahatan narkoba telah merebak di sejumlah
desa/kelurahan pada semua provinsi di Indonesia, seperti halnya kejadian kejahatan
pencurian dan penganiayaan. Cakupan kejadian kejahatan narkoba pada hampir
keseluruhan provinsi selama periode tahun 20052011 nampak meningkat secara
cepat. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.18, cakupan kejadian kejahatan narkoba
di Provinsi Sumatera Barat dari sebesar 10,5 persen pada tahun 2005, meningkat
menjadi sebesar 16,1 persen dan sebesar 16,6 persen pada tahun 2008 dan 2011.
Sementara itu, cakupan kejadian kejahatan narkoba di Provinsi Kep. Bangka Belitung
dan Jawa Timur masing-masing dari sebesar 7,8 persen dan 3,5 persen pada tahun
2005, meningkat menjadi sebesar 7,9 persen dan 6,0 persen pada tahun 2008 dan
meningkat kembali menjadi 11,1 persen dan 6,4 persen pada tahun 2011.

22

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.1.
Nilai Beberapa Indikator Kriminalitas Nasional Menurut Jenis Indikator
Tahun 2011-2013
Tahun
Jenis Indikator
2011

2012

2013

(2)

(3)

(4)

347.605

341.159

342.084

182.044

183.122

181.027

Persentase Penyelesaian Kejahatan


(Clearance Rate)

52,37

53,68

52,92

Selang Waktu Terjadinya Kejahatan


(Crime Clock)

00.01'31''

00.01'32''

00.01'32''

149

134

140

(1)

Jumlah Kejahatan
(Crime Total)
Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan
(Crime Cleared)

Risiko Penduduk Terkena Kejahatan


(Crime Rate)
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri

Statistik Kriminal 2014

23

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.2.
Jumlah Kejahatan yang Dilaporkan (Crime Total) menurut Kepolisian Daerah
Tahun 2011-2013
Tahun
Kepolisian Daerah
2011
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

(2)

2012
(3)

2013
(4)

9.114
37.610
11.695
8.323
4.450
19.353
3.498
6.052
2.732
3.643
53.324
29.296
15.205
6.326
28.392
3.205
5.490
9.585
5.298
10.296
5.682
499
9.439
11.286
7.001
22.509
6.254
2.602
1.510
887
7.049

9.200
33.250
13.468
12.533
3.626
6.099
21.498
5.197
3.943
4.383
52.642
27.247
3.804
11.079
8.987
22.774
5.183
10.504
6.389
10.315
3.219
3.372
9.639
6.815
2.458
8.134
18.169
7.166
1.726
926
7.414

9.150
40.709
14.324
9.399
6.510
22.882
4.550
4.812
2.515
4.278
49.498
24.843
14.859
6.727
16.913
4.259
5.980
8.928
6.844
9.430
2.983
7.080
9.251
7.609
7.815
17.124
7.059
3.735
2.186
1.177
8.655

347.605

341.159

342.084

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

24

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.3.
Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan (Crime Cleared) menurut Kepolisian Daerah
Tahun 2011-2013
Tahun
Kepolisian Daerah
2011
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

(2)

2012
(3)

2013
(4)

3.932
17.159
6.136
3.884
1.755
7.476
1.658
1.231
1.378
1.746
30.392
14.056
16.636
3.350
8.224
1.936
3.584
4.446
5.343
647
3.241
280
5.016
10.803
3.311
14.529
4.343
1.439
405
487
3.221

3.940
14.293
6.408
4.601
3.367
12.242
3.070
1.063
1.510
2.109
32.443
13.289
9.131
3.315
5.353
2.396
4.280
5.730
4.204
4.766
2.270
2.884
5.607
6.932
3.959
12.122
4.947
1.614
959
657
3.661

3.126
18.708
6.593
4.282
2.707
7.805
2.385
564
433
2.231
35.605
10.633
12.938
1.902
8.051
2.367
4.015
4.896
3.749
4.906
1.797
4.708
5.253
5.119
3.631
11.019
4.610
1.628
744
391
4.231

182.044

183.122

181.027

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

25

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.4.
Persentase Penyelesaian Kejahatan (Clearance Rate) menurut Kepolisian Daerah,
Tahun 2011-2013
Tahun
Kepolisian Daerah
2011
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

(2)

2012
(3)

2013
(4)

43,14
45,62
52,47
46,67
39,44
38,63
47,40
20,34
50,44
47,93
56,99
47,98
109,41
52,96
28,97
60,41
65,28
46,38
100,85
6,28
57,04
56,11
53,14
95,72
47,29
64,55
69,44
55,30
26,82
54,90
45,69

42,83
42,99
47,58
36,71
55,21
56,94
77,86
24,25
29,06
58,16
61,63
48,77
82,42
36,89
23,50
62,99
82,58
54,55
65,80
46,20
70,52
85,53
58,17
101,72
48,67
66,72
69,03
65,66
55,56
70,95
49,38

32,14
45,96
46,03
45,56
41,58
34,11
52,42
11,72
17,22
52,15
71,93
42,80
87,07
28,27
47,60
55,58
67,14
54,84
54,78
52,03
60,24
66,50
56,78
67,28
46,46
64,35
65,31
43,59
34,03
33,22
48,89

52,37

53,68

52,92

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

26

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.5.
Selang Waktu Terjadinya Kejahatan (Crime Clock) menurut Kepolisian Daerah
Tahun 2011-2013
Tahun
Kepolisian Daerah
2011
(1)

2012

2013

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

00.57'40''
00.13'58''
00.44'56''
01.03'09''
01.58'06''
00.27'09''
02.30'15''
01.26'50''
03.12'23''
02.24'16''
00.09'51''
00.17'56''
00.34'34''
01.23'05''
00.18'30''
02.43'59''
01.35'44''
00.54'50''
01.39'12''
00.51'02''
01.32'30''
17.33'18''
00.55'41''
00.46'34''
01.15'04''
00.23'21''
01.24'02''
03.21'59''
05.48'04''
09.52'33''
01.14'33''

00.57'13"
00.16'21"
00.39'03"
00.42'34"
01.26'18"
00.24'45"
02.13'30"
02.00'32"
01.41'14"
02.25'35"
00.10'38"
00.19'29"
00.47'44"
00.58'48"
00.23'08"
02.18'17"
01.41'41"
00.50'04"
01.22'27"
00.51'35"
02.43'28"
02.36'27"
00.54'53"
01.07'12"
01.05'02"
00.29'33"
01.33'35"
03.34'23"
05.04'52"
13.56'01"
01.01'29"

00.57'26''
00.12'54''
00.36'41''
00.55'55''
01.20'44''
00.22'58''
01.55'30''
01.49'13''
03.28'59''
02.02'51''
00.10'37''
00.21'09''
00.35'22''
01.18'07''
00.31'04''
02.03'24''
01.27'53''
00.58'52''
01.16'47''
00.55'44''
02.56'11''
01.14'14''
00.56'48''
01.09'04''
01.07'15''
00.30'41''
01.14'27''
02.20'43''
04.00'26''
07.26'33''
01.00'43''

Indonesia

00.01'31''

00.01'54"

00.01'32''

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

27

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.6.
Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) per 100.000 Penduduk
menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2011-2013
Tahun
Kepolisian Daerah
(1)

2011

2012

2013

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

222
285
258
130
153
265
196
77
262
348
260
80
47
184
78
64
153
204
120
216
233
14
296
496
265
252
265
287
110
91
250

200
254
275
218
192
284
226
57
412
204
148
74
34
257
60
78
130
231
133
233
143
91
261
297
303
195
314
231
109
87
196

181
308
289
159
201
297
258
62
194
232
213
66
46
191
45
87
148
195
141
212
131
188
285
224
286
182
304
344
135
108
219

Indonesia

149

134

140

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

28

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.7.
Banyaknya Kejahatan Menurut Kelompok Jenis Kejahatan, Tahun 2011-2013

Tahun
Kelompok/Jenis Kejahatan

(1)

2011

2012

2013

(2)

(3)

(4)

1.467

1.456

Kejahatan terhadap Nyawa


Pembunuhan

1.386

Kejahatan Terhadap Fisik (Badan)


Penganiayaan berat

15.917

14.847

15.958

Penganiayaan ringan

19.883

16.054

19.195

9.767

9.460

9.837

Perkosaan

1.977

1.779

1.690

Pencabulan

3.265

3.323

3.160

Penculikan

454

395

361

Memperkerjakan anak dibawah umur

862

1.298

1.414

Kekerasan dalam rumah tangga


Kejahatan Terhadap Kesusilaan

Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan


Pencurian dengan Kekerasan
Pencurian dengan Kekerasan
Menggunakan Senjata Api
Pencurian dengan Kekerasan
Menggunakan Senjata Tajam
Kejahatan Terhadap Hak Milik /Barang

10.097

10.672

10.683

415

561

482

695

1.109

880

Pencurian

27.658

25.036

25.593

Pencurian dengan pemberatan

49.988

46.977

46.064

Pencurian Kendaraan Bermotor

39.217

41.816

42.508

7.671

7.834

7.904

Pembakaran dengan sengaja

588

589

572

Penadahan

524

525

472

18.074

16.589

19.953

Pengrusakan/penghancuran barang

Kejahatan Terkait Narkotika


Narkotika dan Psikotropika

Kejahatan Terkait Penipuan, Penggelapan dan Korupsi


Penipuan/Perbuatan Curang

28.912

27.642

27.744

Penggelapan

20.470

20.033

21.345

424

369

537

4.188

4.056

4.072

Korupsi
Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
Terhadap Ketertiban Umum
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
Statistik Kriminal 2014

29

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.8.
Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok/Jenis Kejahatan dan Bulan di Tahun 2013

Kelompok/Jenis Kejahatan
(1)

Jan
(2)

Feb
(3)

Bulan
Maret
(4)

April
(5)

Kejahatan terhadap Nyawa


120

76

112

235

Penganiayaan berat

1.324

1.161

1.374

1.582

Penganiayaan ringan

1.761

1.082

1.078

1.133

871

748

777

796

Perkosaan

154

150

154

137

Pencabulan

309

272

295

301

23
31
29
Penculikan
127
114
133
Memperkerjakan anak dibawah umur
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan
910
822
979
Pencurian dengan Kekerasan

36

Pembunuhan
Kejahatan Terhadap Fisik (Badan)

Kekerasan dalam rumah tangga


Kejahatan Terhadap Kesusilaan

Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang


139
934

44

37

43

39

74

96

106

55

Pencurian

2.159

2.116

2.336

2.269

Pencurian dengan pemberatan

4.448

3.869

4.098

4.151

Pencurian Kendaraan Bermotor

3.827

3.648

3.827

3.757

807

618

673

650

Pembakaran dengan sengaja

39

35

40

48

Penadahan

33

46

43

29

1.608

1.750

1.676

1.733

Kejahatan Terkait Penipuan, Penggelapan dan Korupsi


2.553
2.293
Penipuan/Perbuatan Curang

2.454

2.573

Pencurian dengan Kekerasan


Menggunakan Senjata Api
Pencurian dengan Kekerasan
Menggunakan Senjata Tajam
Kejahatan Terhadap Hak Milik /Barang

Pengrusakan/penghancuran barang

Kejahatan Terkait Narkotika


Narkotika dan Psikotropika

Penggelapan

1.840

1.778

1.768

1.933

43

47

49

51

367

308

326

388

Korupsi
Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
Terhadap Ketertiban Umum
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
30

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.8.

Kelompok/Jenis Kejahatan

Bulan
Mei

Juni

Juli

Agst

(6)

(7)

(8)

(9)

(1)

Kejahatan terhadap Nyawa


127

91

94

114

Penganiayaan berat

1.468

1.427

1.152

1.507

Penganiayaan ringan

1.987

1.638

1.535

1.544

849

818

747

1.150

Perkosaan

162

111

136

123

Pencabulan

313

269

178

240

49

33

28

27

138

139

103

143

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan


984
912
980
Pencurian dengan Kekerasan

839

Pembunuhan
Kejahatan Terhadap Fisik (Badan)

Kekerasan dalam rumah tangga


Kejahatan Terhadap Kesusilaan

Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang


Penculikan
Memperkerjakan anak dibawah umur

Pencurian dengan Kekerasan


Menggunakan Senjata Api
Pencurian dengan Kekerasan
Menggunakan Senjata Tajam
Kejahatan Terhadap Hak Milik /Barang

34

50

58

33

53

54

53

95

Pencurian

2.308

2.265

2.075

2.126

Pencurian dengan pemberatan

4.139

3.990

3.429

3.324

Pencurian Kendaraan Bermotor

3.757

3.608

3.361

3.173

630

681

604

655

Pembakaran dengan sengaja

42

39

49

57

Penadahan

29

32

49

64

1.638

2.475

1.221

1.256

Kejahatan Terkait Penipuan, Penggelapan dan Korupsi


2.601
2.483
Penipuan/Perbuatan Curang

2.168

1.988

Pengrusakan/penghancuran barang

Kejahatan Terkait Narkotika


Narkotika dan Psikotropika

Penggelapan

1.862

1.913

1.709

1.423

37

37

43

44

350

357

256

361

Korupsi
Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
Terhadap Ketertiban Umum
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri

Statistik Kriminal 2014

31

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.8.

Kelompok/Jenis Kejahatan
(1)

Bulan
Sept

Okt

Nov

Des

(10)

(11)

(12)

(13)

Kejahatan terhadap Nyawa


105

108

91

113

Penganiayaan berat

1.163

1.402

1.235

1.163

Penganiayaan ringan

1.467

1.974

1.982

2.014

788

844

763

686

Perkosaan

134

168

129

132

Pencabulan

234

254

288

218

25

17

31

32

124

91

70

93

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan


789
841
871
Pencurian dengan Kekerasan

822

Pembunuhan
Kejahatan Terhadap Fisik (Badan)

Kekerasan dalam rumah tangga


Kejahatan Terhadap Kesusilaan

Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang


Penculikan
Memperkerjakan anak dibawah umur

Pencurian dengan Kekerasan


Menggunakan Senjata Api
Pencurian dengan Kekerasan
Menggunakan Senjata Tajam
Kejahatan Terhadap Hak Milik /Barang

42

28

37

37

67

63

97

67

Pencurian

2.165

2.047

2.035

1.692

Pencurian dengan pemberatan

3.655

3.881

3.743

3.337

Pencurian Kendaraan Bermotor

3.417

3.587

3.434

3.112

647

611

677

651

Pembakaran dengan sengaja

62

73

48

40

Penadahan

39

30

41

37

1.535

1.810

1.725

1.526

Kejahatan Terkait Penipuan, Penggelapan dan Korupsi


2.157
2.174
Penipuan/Perbuatan Curang

2.188

2.112

Pengrusakan/penghancuran barang

Kejahatan Terkait Narkotika


Narkotika dan Psikotropika

Penggelapan

1.865

1.897

1.780

1.577

54

44

45

43

340

286

350

383

Korupsi
Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
Terhadap Ketertiban Umum
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
32

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.9.
Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok Kejahatan, Jenis Kejahatan dan
Kepolisian Daerah, Tahun 2011

Kepolisian Daerah

Kejahatan
Terhadap Nyawa
Pembunuhan

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Kejahatan Terhadap Fisik


Penganiayaan
Berat

(2)

Penganiayaan
Ringan

KDRT
(5)

(3)

(4)

36
163
19
21
23
145
41
30
9
13
74
91
47
12
96
8
14
24
66
124
48
1
28
55
13
113
35
11
16
14
77

376
3.405
743
567
299
1.500
72
125
294
36
1.797
983
305
163
777
167
51
240
38
182
115
1
533
1.305
100
628
47
86
182
175
625

1.288
2.722
1.359
491
454
339
180
339
548
994
441
254
812
32
234
928
2.143
60
126
4
365
508
1.328
1.311
401
376
666
2
1.178

480
60
387
265
84
573
181
36
103
139
1.225
718
400
96
547
54
332
490
452
318
69
2
214
507
338
533
472
92
142
50
408

1.467

15.917

19.883

9.767

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

33

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.9.

Kepolisian Daerah

Kejahatan Terhadap
Kesusilaan
Perkosaan

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Pencabulan

Kejahatan Terhadap
Kemerdekaan Orang
Mempekerjakan Anak
Penculikan
di bawah umur

(6)

(7)

(8)

(9)

89
190
70
39
41
160
54
69
52
16
68
96
99
12
97
12
21
87
134
52
67
2
39
48
31
127
55
20
32
12
86

145
85
277
85
71
6
131
148
161
196
22
291
45
20
63
31
181
120
1
140
372
135
202
103
32
95
37
70

22
38
8
11
2
17
2
13
1
2
69
44
26
11
12
1
3
28
19
12
4
84
5
16
2
2

130
27
31
35
23
4
1
2
91
48
11
44
10
32
33
36
13
7
22
11
13
34
1
203

1.977

3.265

454

862

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

34

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.9.

Kepolisian Daerah

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang


dengan Penggunaan Kekerasan
Pencurian dengan
Kekerasan

Pencurian dengan
Kekerasan (Senpi)

Pencurian dengan
Kekerasan (Sajam)

(1)

(10)

(11)

(12)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

182
843
415
384
203
1.130
124
496
68
139
915
1.487
322
283
625
72
82
386
134
302
179
1
296
60
53
514
90
7
4
2
299

10
22
6
29
20
47
8
81
4
59
39
10
7
13
3
1
18
5
6
1
18
4
3
1

1
28
173
32
2
2
1
166
27
11
3
40
15
7
2
132
1
9
2
35
6
-

10.097

415

695

Indonesia

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

35

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.9.

Kepolisian Daerah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang


Pencurian
Pencurian
Pencurian
dengan
Kendaraan
Penadahan
Pemberatan.
Bermotor
(13)

(14)

(15)

1.224
2.385
1.333
838
1.114
299
100
240
673
2.023
1.457
1.500
1.026
1.635
78
617
577
815
1.623
403
2
658
1.067
1.087
2.690
596
244
437
57
860

748
7.014
2.139
1.259
796
4.449
745
1.595
582
251
6.973
5.163
2.994
1.285
2.819
500
741
1.093
496
1.432
858
35
1.731
408
802
1.601
530
54
49
39
807

1.427
5.785
946
879
799
2.899
307
294
123
411
5.485
6.286
1.768
673
2.100
537
324
1.812
76
1.096
799
1.408
352
280
1.801
174
52
54
270

(16)

45
32
16
9
1
5
5
6
145
30
42
6
56
16
23
12
5
8
18
4
11
4
4
4
1
16

27.658

49.988

39.217

524

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

36

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.9.

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang


Kepolisian Daerah
(1)

Pengrusakan/
Penghancuran Barang
(17)

Kejahatan Terkait
Narkotika

Pembakaran
dengan Sengaja

Narkotika &
Psikotropika

(18)

(19)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

185
1.085
726
111
67
240
77
58
62
60
330
317
130
82
162
22
96
278
410
249
70
144
548
345
775
335
102
174
49
382

47
121
28
24
1
18
17
15
6
2
10
9
6
5
24
1
10
11
34
21
14
11
13
39
29
13
5
28
2
24

820
2.106
316
1.037
238
1.359
108
905
172
263
5.234
875
415
82
1.120
124
283
122
11
255
451
219
580
70
182
486
210
5
2
24

Indonesia

7.671

588

18.074

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

37

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.9.

Kejahatan Menyangkut Penipuan, Penggelapan Kejahatan Terhadap


dan Korupsi
Ketertiban Umum
Kepolisian Daerah

Penipuan/
Perbuatan Curang

Penggelapan

Korupsi

Terhadap Ketertiban
Umum

(1)

(20)

(21)

(22)

(23)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

915
2.239
973
514
276
1.018
353
171
197
447
6.501
3.158
1.172
915
1.969
374
343
689
445
756
177
59
606
1.045
744
1.332
525
87
404
54
454
28.912

627
2.166
835
732
365
1.210
248
70
171
211
2.755
1.622
1.299
484
1.080
165
481
609
330
1.046
314
26
721
921
444
777
237
56
220
20
228
20.470

16
14
24
6
11
12
15
3
10
18
24
8
3
41
8
4
12
10
8
25
6
34
32
15
27
3
2
7
26
424

16
195
206
5
31
187
12
8
3
7
559
552
62
125
270
45
7
38
686
6
32
88
54
114
176
133
19
82
470
4.188

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

38

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.10.
Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan
Kepolisian Daerah, Tahun 2012

Kepolisian Daerah

Kejahatan
Terhadap Nyawa
Pembunuhan

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Kejahatan Terhadap Fisik


Penganiayaan
Berat

(2)

Penganiayaan
Ringan

KDRT
(5)

(3)

(4)

44
143
14
30
26
129
27
25
28
12
72
107
48
17
66
19
14
24
53
15
36
31
61
49
84
115
45
8
12
4
98

678
3.290
747
861
239
1.324
259
157
410
62
2.041
877
228
87
554
263
122
98
126
154
38
194
360
224
104
457
38
39
145
141
530

897
2.414
758
632
14
497
6
215
372
612
863
246
301
484
74
147
153
717
94
208
65
546
207
1.526
1.566
501
487
354
1.098

399
364
417
117
588
109
6
168
149
1.160
607
171
114
427
112
250
366
488
322
27
38
225
335
389
509
510
181
101
45
748

1.456

14.847

16.054

9.442

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

39

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.10.

Kepolisian Daerah

Kejahatan Terhadap
Kesusilaan
Perkosaan

Pencabulan

Kejahatan Terhadap
Kemerdekaan Orang
Mempekerjakan Anak
Penculikan
di bawah umur

(1)

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

70
183
83
48
41
131
15
56
27
12
58
67
56
15
78
19
18
54
138
50
26
10
47
40
96
117
64
34
38
10
78

133
254
5
84
99
76
134
142
240
73
37
281
44
23
23
174
105
53
8
191
332
209
284
116
68
39
33
63

31
43
20
2
29
2
7
4
69
33
4
12
4
1
14
7
3
22
7
29
35
3
2
6
5
1

10
164
76
56
1
70
6
8
6
146
31
103
24
26
23
29
70
9
2
1
1
34
93
55
36
7
211

1.779

3.323

395

1.298

Indonesia

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

40

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.10.

Kepolisian Daerah

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan


Kekerasan
Pencurian dengan
Kekerasan

Pencurian dengan
Kekerasan (Senpi)

Pencurian dengan
Kekerasan (Sajam)

(1)

(10)

(11)

(12)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

164
947
435
606
217
1.624
183
463
190
168
1.114
1.130
356
242
431
83
63
422
89
314
75
113
247
67
118
444
110
11
1
242

5
30
6
35
20
84
7
91
4
79
63
28
10
28
5
1
23
10
5
5
24
3
4
3
1
3

6
10
8
257
6
3
409
27
16
1
23
2
7
1
61
25
44
2
1
159
41
-

10.669

577

1.109

Indonesia

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

41

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.10.

Kepolisian Daerah

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang


Pencurian
Pencurian
Pencurian
dengan
Kendaraan
Penadahan
Pemberatan.
Bermotor

(1)

(13)

(14)

(15)

(16)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

1.216
1.918
1.311
1.256
239
766
231
437
663
2.128
1.031
1.008
651
1.108
103
517
696
868
1.595
216
266
797
758
1.078
2.019
685
371
227
94
783

914
6.053
2.729
2.051
868
4.586
793
1.249
1.208
295
6.022
4.858
1.854
1.165
2.131
758
587
974
447
1.522
496
386
1.543
172
753
1.175
507
52
26
10
793

1.701
6.237
2.018
1.785
931
2.489
410
71
411
468
5.430
5.525
1.691
851
1.983
632
366
678
174
1.385
502
525
1.638
285
457
2.452
359
47
45
1
269

44
61
7
21
4
11
13
6
183
35
6
32
8
22
10
9
1
15
7
7
2
2
11
4
4

25.036

46.977

41.816

525

Indonesia

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

42

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.10.

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang


Kepolisian Daerah
(1)

Kejahatan Terkait
Narkotika

Pengrusakan/
Penghancuran Barang

Pembakaran
dengan Sengaja

Narkotika &
Psikotropika

(17)

(18)

(19)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

236
1.168
727
234
123
247
49
94
59
431
246
53
129
142
41
92
281
450
248
33
13
172
468
415
732
423
142
62
26
298

38
115
18
49
9
22
5
12
10
1
10
16
1
4
26
2
9
11
29
30
21
14
8
16
43
14
15
9
32

759
1.734
304
762
312
988
100
746
267
196
4.893
927
399
198
740
81
302
155
4
222
243
539
702
1
180
667
73
5
4
7
57

Indonesia

7.834

589

16.589

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

43

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.10.

Kejahatan Menyangkut Penipuan,


Penggelapan dan Korupsi
Kepolisian Daerah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Kejahatan Terhadap
Ketertiban Umum

Penipuan/
Terhadap Ketertiban
Penggelapan Korupsi
Perbuatan Curang
Umum
(20)

712
1.668
1.047
779
402
1.465
253
11
289
379
6.215
3.214
1.012
1.001
1.426
451
158
602
479
595
87
189
640
727
800
1.517
643
356
114
34
377
27.642

(21)

545
2.260
965
1.155
396
1.403
205
17
251
209
2.820
1.473
940
432
813
143
395
425
285
963
222
201
721
618
587
770
331
213
48
13
214
20.033

(22)

13
20
6
12
9
17
16
12
2
6
12
16
7
3
26
6
5
8
11
14
12
11
19
42
5
21
10
5
2
21
369

(23)

2
3
253
4
65
358
25
13
350
513
112
243
56
36
4
897
1
5
36
57
22
7
8
272
18
696
4.056

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

44

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.11.
Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan
Kepolisian Daerah, Tahun 2013

Kepolisian Daerah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Kejahatan
Terhadap Nyawa

Kejahatan Terhadap Fisik

Pembunuhan

Penganiayaan
Berat

(2)

Penganiayaan
Ringan

KDRT

(3)

(4)

(5)

50
120
26
23
15
145
24
22
14
13
80
82
49
10
27
11
16
20
73
26
30
70
34
39
12
99
32
6
12
2
204

375
3.786
766
379
249
1.418
313
152
167
20
2.278
750
480
62
429
243
26
87
815
89
57
316
410
449
96
451
24
311
141
259
560

1.088
3.491
1.761
661
410
425
20
23
479
480
907
92
175
309
67
308
606
2
220
213
516
152
1.663
2.037
931
428
381
16
1.334

421
330
405
280
154
645
131
68
188
1.121
558
458
97
294
109
284
475
436
298
48
102
213
421
354
511
453
202
120
57
604

1.386

15.958

19.195

9.837

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

45

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.11.

Kepolisian Daerah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Kejahatan Terhadap
Kesusilaan
Perkosaan

Pencabulan

(6)

(7)

Kejahatan Terhadap
Kemerdekaan Orang
Mempekerjakan Anak
Penculikan
di bawah umur
(8)

(9)

78
284
59
73
29
109
29
70
8
19
50
97
54
16
58
7
12
38
79
52
29
32
27
61
52
84
50
22
29
20
63

188
259
99
86
35
87
144
196
35
38
161
72
14
206
111
92
8
181
337
175
236
149
127
37
23
64

38
58
14
19
2
41
13
1
6
36
30
5
4
9
2
5
8
9
2
2
1
22
4
5
2
3
18
2

13
249
43
70
6
113
1
2
2
112
26
84
63
33
27
10
109
5
116
9
22
16
4
279

1.690

3.160

361

1.414

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

46

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.11.

Kepolisian Daerah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan


Kekerasan
Pencurian dengan
Kekerasan

Pencurian dengan
Kekerasan (Senpi)

Pencurian dengan
Kekerasan (Sajam)

(10)

(11)

(12)

157
1.183
386
455
268
1.675
190
628
52
146
1.024
1.133
495
159
392
79
60
318
68
301
51
190
235
36
118
381
125
19
2
357

3
25
2
29
10
67
4
86
3
73
89
23
3
23
1
11
6
6
2
7
2
1
5
1

6
2
32
156
2
6
225
29
38
39
4
1
13
3
47
117
66
5
37
48
4
-

10.683

482

880

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

47

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.11.

Kepolisian Daerah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang


Pencurian
Pencurian
Pencurian
dengan
Kendaraan
Penadahan
Pemberatan.
Bermotor
(13)

(14)

(15)

(16)

1.242
2.448
1.079
760
368
1.028
250
255
729
1.769
1.124
1.101
606
702
146
581
542
782
1.549
217
581
643
901
1.305
2.140
771
730
326
94
824

629
7.289
2.894
1.593
1.288
4.306
741
1.529
547
361
5.136
4.222
2.578
800
1.468
596
678
982
380
1.319
449
909
1.535
160
814
1.070
413
86
17
6
1.269

1.719
7.089
2.741
1.051
887
2.998
511
36
192
656
5.232
5.129
1.816
627
1.564
719
617
200
1.111
402
893
1.486
441
594
2.464
494
120
120
2
597

47
18
12
35
2
13
11
3
2
122
31
3
16
21
32
5
30
1
13
9
10
5
4
13
7
4
3

25.593

46.064

42.508

472

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

48

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.11.

Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang


Kepolisian Daerah
(1)

Kejahatan Terkait
Narkotika

Pengrusakan/ Peng
hancuran Barang

Pembakaran
dengan Sengaja

Narkotika &
Psikotropika

(17)

(18)

(19)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)

231
1.323
668
202
112
305
79
39
103
301
223
126
121
89
25
117
248
404
213
32
28
151
403
391
777
417
203
90
20
463

34
156
15
41
8
20
16
3
4
3
4
8
20
6
6
53
5
31
4
9
21
37
20
10
10
28

934
2.668
299
843
216
1.209
179
1.663
94
244
5.400
887
683
143
548
93
320
151
6
199
234
1.159
824
214
608
71
1
18
8
37

Indonesia

7.904

572

19.953

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Statistik Kriminal 2014

49

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.11.

Kepolisian Daerah

Kejahatan Menyangkut Penipuan,


Penggelapan dan Korupsi
Penipuan/
Perbuatan
Penggelapan
Korupsi
Curang

(1)

(20)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua 2)
Indonesia

690
1.918
1.106
538
523
1.342
352
145
458
6.176
2.993
1.961
821
1.184
359
338
353
364
521
102
245
688
794
696
1.429
599
432
96
26
495
27.744

(21)

609
3.012
1.032
778
672
1.528
255
7
136
321
2.784
1.425
1.304
394
599
211
418
339
294
877
217
427
697
605
564
847
315
353
57
21
247
21.345

Kejahatan Terhadap
Ketertiban Umum
Terhadap Ketertiban
Umum

(22)

(23)

9
19
20
22
7
14
17
9
1
2
16
30
18
6
21
5
20
10
20
24
29
28
25
28
11
43
22
7
2
52
537

6
325
251
368
34
1
359
384
75
109
30
10
5
849
2
8
14
26
7
14
27
303
865
4.072

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

50

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.12.
Jumlah Kejahatan Menonjol menurut Jenis Kejahatan
Tahun 2011-2013
Tahun
Jenis Kejahatan
2011
(1)

2012

2013

(2)

(3)

(4)

Pencurian dengan pemberatan


Pencurian kendaraan bermotor
Penganiayaan berat
Narkoba
Perjudian
Pencurian dengan kekerasan
Pemerasan
Pencurian kayu
Senpi/Handak
Penyelundupan
Korupsi

49.988
39.217
15.917
18.074
12.823
10.097
5.133
291
709
46
424

46.977
41.816
14.847
16.589
9.767
10.672
4.696
1.549
1.112
14
369

46.064
42.508
15.958
19.953
9.552
10.683
5.410
1.329
969
200
537

Jumlah Kejahatan Menonjol

153.829

148.405

153.163

Total Jumlah Kejahatan

347.605

341.159

342.084

Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri


Tabel 3.13.
Persentase Kejahatan Menonjol menurut Jenis Kejahatan
Tahun 2011-2013

Tahun
Jenis Kejahatan
2011
(1)

2012

2013

(2)

(3)

Pencurian dengan Pemberatan


Pencurian Kendaraan Bermotor
Penganiayaan Berat
Narkoba
Perjudian
Pencurian dengan Kekerasan
Pemerasan
Pencurian Kayu
Senpi/Handak
Penyelundupan
Korupsi

14,38
11,28
4,58
5,20
3,69
3,22
1,48
0,08
0,20
0,01
0,12

13,77
12,26
4,35
4,86
2,86
3,13
1,38
0,45
0,33
0,00
0,11

(4)
13,47
12,43
4,66
5,83
2,79
3,12
1,58
0,39
0,28
0,06
0,16

Jumlah Kejahatan Menonjol

44,25

43,50

44,77

Total Jumlah Kejahatan

100,00

100,00

100,00

Statistik Kriminal 2014

51

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.14
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir
Menurut Jenis Kejahatan dan Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011

Jumlah

Persentase

Jenis Kejahatan
2005

2008

2011

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

28.620

33.687

28.912

40,91

44,69

36,78

2.369

2.617

2.330

3,39

3,47

2,96

671

559

0,96

0,74

3.499

5.081

4.171

5,00

6,74

5,31

837

672

518

1,20

0,89

0,66

Perkosaan

1.713

2.200

2.122

2,45

2,92

2,70

Narkoba

3.303

4.546

4.103

4,72

8,82

5,22

Pembunuhan

1.715

1.847

1.585

2,45

2,45

2,02

Penipuan/Penggelapan

5.603

7,13

Perjudian

7.984

10,16

1.541

1.504

2,20

2,00

(1)

Pencurian
Perampokan
Penjarahan
Penganiayaan
Pembakaran

Lainnya

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

52

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.15.
Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2005

Provinsi

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Indonesia

Pencurian Perampokan Penjarahan Penganiayaan Pembakaran

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

1.039
1.644
418
760
534
1.388
490
1.206
135
168
3.949
3.976
277
3.884
930
256
559
848
531
328
765
338
573
453
1.152
463
123
229
214
990

63
272
32
258
77
235
36
103
19
36
267
108
14
229
74
9
88
57
34
33
106
49
9
17
89
14
5
9
2
25

116
46
10
42
13
29
6
24
3
55
60
5
99
4
2
5
17
4
7
16
27
10
12
37
4
4
4
2
8

297
181
58
101
26
113
16
73
39
24
366
335
48
357
93
50
55
166
56
30
61
84
196
91
264
107
26
41
18
127

160
38
22
45
7
18
8
8
8
4
42
27
3
41
6
6
10
152
30
7
17
12
14
20
52
15
1
31
12
21

28.620

2.369

671

3.499

837

Sumber: Podes SE 2006

Statistik Kriminal 2014

53

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.15.

Provinsi

Perkosaan

Narkoba

Pembunuhan

Lainnya

(1)

(7)

(8)

(9)

(10)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Indonesia

23
93
41
56
24
47
16
43
8
10
167
124
17
188
21
8
29
85
35
18
13
35
43
56
51
27
15
15
10
395

328
502
95
164
66
107
10
69
25
93
644
200
40
294
118
12
27
2
49
25
99
131
17
67
62
14
6
12
12
13

129
108
35
77
34
101
17
59
11
22
155
100
11
169
38
12
39
74
21
21
56
68
54
33
118
39
13
18
9
74

39
81
25
46
10
39
5
38
15
28
151
219
37
177
36
23
30
47
28
8
40
39
44
61
86
51
7
9
32
90

1.713

3.303

1.715

1.541

Sumber: Podes SE 2006

54

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.16.
Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2008

Provinsi

Pencurian

Perampokan

Penjarahan

Penganiayaan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

1.886
2.022
472
845
588
1.755
540
1.405
179
135
185
4.453
4.382
261
4.297
1.107
275
620
767
645
491
939
458
659
512
1.160
478
178
142
209
216
112
1.314

140
186
57
149
66
279
38
200
24
21
28
297
132
7
269
78
8
96
61
39
54
117
55
22
21
69
6
3
23
5
3
64

52
48
10
24
3
32
6
21
1
1
1
55
39
4
93
6
7
22
9
13
12
10
7
7
36
6
2
4
3
4
7
14

101
344
92
98
51
153
55
133
52
25
18
545
452
46
516
129
60
152
276
68
99
104
79
211
142
334
150
79
24
71
35
59
328

33.687

2.617

559

5.081

Sumber: Podes 2008

Statistik Kriminal 2014

55

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.16.

Provinsi

Pembakaran

Perkosaan

Penyalahgunaan
Narkoba

Peredaran
Narkoba

(1)

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepualauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

31
22
7
38
15
32
10
15
3
6
5
48
21
57
3
5
6
139
9
16
10
10
12
5
23
9
2
4
24
9
7
69

43
135
49
65
27
48
32
65
14
15
6
177
136
8
209
41
10
63
105
45
34
28
42
45
52
52
24
22
6
26
20
19
537

593
623
149
206
110
272
24
126
27
29
90
655
187
38
509
211
27
52
9
55
37
189
110
5
44
97
8
12
2
13
17
2
18

279
294
86
115
53
154
6
56
17
16
46
268
65
12
227
86
6
25
6
22
15
72
81
3
25
42
3
3
1
6
4
1
10

Indonesia

672

2.200

4.546

2.105

Sumber: Podes 2008

56

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.16.

Provinsi

Pembunuhan

Perdagangan
Manusia

Lainnya

(1)

(10)

(11)

(12)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepualauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

30
148
42
65
36
122
30
75
15
17
16
161
98
14
182
38
14
35
80
21
44
72
44
43
30
113
36
8
17
21
10
21
149

2
9
3
5
1
3
3
3
21
13
1
17
1
1
2
11
4
11
6
2
2

17
52
21
18
10
32
7
31
18
5
35
147
194
52
221
49
14
37
40
13
17
61
38
23
57
51
23
6
4
16
19
12
43

1.847

121

1.383

Sumber: Podes 2008

Statistik Kriminal 2014

57

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.17.
Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2011

Provinsi

Pencurian

Pencurian dengan
Kekerasan
(Perampokan)

Penipuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

1.101
1.713
420
726
534
1.473
599
1.402
174
115
199
4.157
3.628
275
3.767
978
200
641
612
517
374
820
348
554
407
1.110
361
114
150
148
176
113
1.006

63
93
55
79
57
221
33
186
16
13
35
287
146
28
290
54
13
107
54
33
41
85
25
27
24
54
23
4
7
9
2
13
153

147
227
84
123
72
150
74
216
77
25
30
925
817
112
766
228
37
134
86
84
41
126
58
92
95
219
43
31
27
41
22
26
368

28.912

2.330

5.603

Sumber: Podes 2011

58

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.17.

Provinsi

Penganiayaan

Pembakaran

Perkosaan

(1)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepualauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

97
267
79
58
49
169
59
116
54
16
22
452
321
57
439
100
47
131
239
56
59
95
52
201
100
261
118
73
22
64
26
41
231

16
53
24
17
9
22
12
9
8
4
6
26
20
27
5
2
12
56
14
3
13
8
11
15
20
2
3
2
7
5
5
82

57
131
60
44
27
66
47
63
25
15
4
208
187
22
257
30
12
39
113
48
29
25
40
73
47
42
26
29
9
37
38
19
253

4.171

518

2.122

Sumber: Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

59

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.17.

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepualauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

Penyalahgunaan
Narkoba/
Pembunuhan
Peredaran
Narkoba

Perdagangan
Manusia

Perjudian

(10)

(11)

(8)

(9)

465
543
172
170
67
220
39
124
40
24
74
507
246
59
545
126
19
50
13
60
38
191
88
9
54
84
8
11
8
16
12
2
19

30
118
29
57
26
98
24
59
19
14
17
124
103
7
138
31
11
32
93
39
27
57
32
47
34
87
31
16
13
25
11
18
118

1
7
0
6
0
1
1
2
2
4
0
33
12
1
16
1
0
2
7
3
0
1
3
8
0
1
0
0
0
1
0
0
6

242
1.423
239
236
122
325
52
229
57
21
34
498
644
70
1.227
169
154
135
176
210
114
209
112
171
240
260
109
60
36
105
70
32
203

4.103

1.585

119

7.984

Sumber: Podes 2011

60

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.18.
Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun
Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2005

Provinsi

Pencurian Perampokan Penjarahan Penganiayaan Pembakaran

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

17,41
33,45
46,39
43,88
43,24
49,96
40,03
55,04
42,06
62,92
67,99
46,43
63,24
45,82
62,75
36,52
68,17
30,97
34,71
24,28
39,05
25,15
45,15
29,61
35,06
27,48
27,33
26,23
27,40
29,65

1,06
5,53
3,55
14,90
6,23
8,46
2,94
4,70
5,92
13,48
4,60
1,26
3,20
2,70
4,99
1,28
10,73
2,08
2,22
2,44
5,41
3,65
0,71
1,11
2,71
0,83
1,11
1,03
0,26
0,75

1,94
0,94
1,11
2,42
1,05
1,04
0,49
1,10
1,12
0,95
0,70
1,14
1,17
0,27
0,29
0,61
0,62
0,26
0,52
0,82
2,01
0,79
0,78
1,13
0,24
0,89
0,46
0,26
0,24

4,98
3,68
6,44
5,83
2,11
4,07
1,31
3,33
12,15
8,99
6,30
3,91
10,96
4,21
6,28
7,13
6,71
6,06
3,66
2,22
3,11
6,25
15,45
5,95
8,03
6,35
5,78
4,70
2,30
3,80

2,68
0,77
2,44
2,60
0,57
0,65
0,65
0,37
2,49
1,50
0,72
0,32
0,68
0,48
0,40
0,86
1,22
5,55
1,96
0,52
0,87
0,89
1,10
1,31
1,58
0,89
0,22
3,55
1,54
0,63

Indonesia

40,91

3,39

0,96

5,00

1,20

Sumber: Podes SE 2006

Statistik Kriminal 2014

61

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.18.

Provinsi
(1)

Perkosaan

Narkoba

Pembunuhan

Lainnya

(7)

(8)

(9)

(10)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

0,39
1,89
4,55
3,23
1,94
1,69
1,31
1,96
2,49
3,75
2,88
1,45
3,88
2,22
1,42
1,14
3,54
3,10
2,29
1,33
0,66
2,60
3,39
3,66
1,55
1,60
3,33
1,72
1,28
11,83

5,50
10,21
10,54
9,47
5,34
3,85
0,82
3,15
7,79
34,83
11,09
2,34
9,13
3,47
7,96
1,71
3,29
0,07
3,20
1,85
5,05
9,75
1,34
4,38
1,89
0,83
1,33
1,37
1,54
0,39

2,16
2,20
3,88
4,45
2,75
3,64
1,39
2,69
3,43
8,24
2,67
1,17
2,51
1,99
2,56
1,71
4,76
2,70
1,37
1,55
2,86
5,06
4,26
2,16
3,59
2,31
2,89
2,06
1,15
2,22

0,65
1,65
2,77
2,66
0,81
1,40
0,41
1,73
4,67
10,49
2,60
2,56
8,45
2,09
2,43
3,28
3,66
1,72
1,83
0,59
2,04
2,90
3,47
3,99
2,62
3,03
1,56
1,03
4,10
2,70

Indonesia

2,45

4,72

2,45

2,20

Sumber: Podes SE 2006

62

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.19.
Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun
Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2008

Provinsi
(1)

Pencurian

Perampokan

Penjarahan

Penganiayaan

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

29,36
35,06
51,08
52,68
45,13
57,00
39,97
60,07
52,03
41,41
69,29
75,85
51,11
59,59
50,52
73,60
38,62
67,91
27,36
36,01
33,91
47,57
32,32
44,11
30,37
39,38
23,57
30,48
26,49
23,07
20,85
9,29
40,07

2,18
3,23
6,17
9,29
5,07
9,06
2,81
8,55
6,98
6,44
10,49
5,06
1,54
1,60
3,16
5,19
1,12
10,51
2,18
2,18
3,73
5,93
3,88
1,47
1,25
2,34
0,30
0,51
4,29
0,48
0,25
1,95

0,81
0,83
1,08
1,50
0,23
1,04
0,44
0,90
0,29
0,31
0,37
0,94
0,45
0,91
1,09
0,40
0,77
0,78
0,50
0,90
0,61
0,71
0,47
0,42
1,22
0,30
0,34
0,75
0,33
0,39
0,58
0,43

1,57
5,96
9,96
6,11
3,91
4,97
4,07
5,69
15,12
7,67
6,74
9,28
5,27
10,50
6,07
8,58
8,43
16,65
9,85
3,80
6,84
5,27
5,58
14,12
8,42
11,34
7,40
13,53
4,48
7,84
3,38
4,90
10,00

Indonesia

44,69

3,47

0,74

6,74

Sumber: Podes 2008

Statistik Kriminal 2014

63

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.19.

Provinsi
(1)

Pembakaran

Perkosaan

Penyalahgunaan
Narkoba

Peredaran
Narkoba

(6)

(7)

(8)

(9)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepualauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

0,48
0,38
0,76
2,37
1,15
1,04
0,74
0,64
0,87
1,84
1,87
0,82
0,24
0,67
0,20
0,70
0,66
4,96
0,50
1,10
0,51
0,71
0,80
0,30
0,78
0,44
0,34
0,75
2,65
0,87
0,58
2,10

0,67
2,34
5,30
4,05
2,07
1,56
2,37
2,78
4,07
4,60
2,25
3,01
1,59
1,83
2,46
2,73
1,40
6,90
3,75
2,51
2,35
1,42
2,96
3,01
3,08
1,77
1,18
3,77
1,12
2,87
1,93
1,58
16,38

9,23
10,80
16,13
12,84
8,44
8,83
1,78
5,39
7,85
8,90
33,71
11,16
2,18
8,68
5,98
14,03
3,79
5,70
0,32
3,07
2,56
9,57
7,76
0,33
2,61
3,29
0,39
2,05
0,37
1,43
1,64
0,17
0,55

4,34
5,10
9,31
7,17
4,07
5,00
0,44
2,39
4,94
4,91
17,23
4,56
0,76
2,74
2,67
5,72
0,84
2,74
0,21
1,23
1,04
3,65
5,72
0,20
1,48
1,43
0,15
0,51
0,19
0,66
0,39
0,08
0,30

Indonesia

0,89

2,92

6,03

2,79

Sumber: Podes 2008

64

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.19.

Provinsi
(1)

Pembunuhan

Perdagangan
Manusia

Lainnya

(10)

(11)

(12)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepualauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

0,47
2,57
4,55
4,05
2,76
3,96
2,22
3,21
4,36
5,21
5,99
2,74
1,14
3,20
2,14
2,53
1,97
3,83
2,85
1,17
3,04
3,65
3,11
2,88
1,78
3,84
1,78
1,37
3,17
2,32
0,97
1,74
4,54

0,03
0,16
0,32
0,31
0,08
0,10
0,13
0,92
0,36
0,15
0,23
0,20
0,07
0,11
0,07
0,61
0,28
0,74
0,20
0,17
0,06

0,26
0,90
2,27
1,12
0,77
1,04
0,52
1,33
5,23
1,53
13,11
2,50
2,26
11,87
2,60
3,26
1,97
4,05
1,43
0,73
1,17
3,09
2,68
1,54
3,38
1,73
1,13
1,03
0,75
1,77
1,83
1,00
1,31

Indonesia

2,45

0,16

1,83

Sumber: Podes 2008

Statistik Kriminal 2014

65

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.20.
Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun
Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2011

Provinsi

Pencurian

Pencurian dengan
Kekerasan
(Perampokan)

Penipuan

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

16,98
29,55
40,66
43,87
38,92
46,23
39,70
56,90
48,20
32,58
74,53
70,40
42,30
62,79
44,31
63,71
27,93
59,13
20,63
26,28
24,48
41,00
23,75
32,72
22,42
37,22
17,02
15,60
23,51
14,45
16,31
7,85
25,64

0,97
1,60
5,32
4,77
4,15
6,94
2,19
7,55
4,43
3,68
13,11
4,86
1,70
6,39
3,41
3,52
1,82
9,87
1,82
1,68
2,68
4,25
1,71
1,59
1,32
1,81
1,08
0,55
1,10
0,88
0,19
0,90
3,90

2,27
3,92
8,13
7,43
5,25
4,71
4,90
8,77
21,33
7,08
11,24
15,66
9,53
25,57
9,01
14,85
5,17
12,36
2,90
4,27
2,68
6,30
3,96
5,43
5,23
7,34
2,03
4,24
4,23
4,00
2,04
1,81
9,38

Indonesia

36,78

2,96

7,13

Sumber: Podes 2011

66

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.20.

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepualauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

Penganiayaan
(5)

Pembakaran

Perkosaan

(6)

(7)

1,50
4,61
7,65
3,50
3,57
5,30
3,91
4,71
14,96
4,53
8,24
7,65
3,74
13,01
5,16
6,51
6,56
12,08
8,06
2,85
3,86
4,75
3,55
11,87
5,51
8,75
5,56
9,99
3,45
6,25
2,41
2,85
5,89

0,25
0,91
2,32
1,03
0,66
0,69
0,80
0,37
2,22
1,13
2,25
0,44
0,23
0,32
0,33
0,28
1,11
1,89
0,71
0,20
0,65
0,55
0,65
0,83
0,67
0,09
0,41
0,31
0,68
0,46
0,35
2,09

0,88
2,26
5,81
2,66
1,97
2,07
3,11
2,56
6,93
4,25
1,50
3,52
2,18
5,02
3,02
1,95
1,68
3,60
3,81
2,44
1,90
1,25
2,73
4,31
2,59
1,41
1,23
3,97
1,41
3,61
3,52
1,32
6,45

5,31

0,66

2,70

Sumber: Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

67

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Lanjutan Tabel 3.20.

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
Kepualauan Riau
DKI. Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI.Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

Penyalahgunaan
Narkoba/
Perdagangan
Pembunuhan
Peredaran
Manusia
Narkoba

Perjudian

(8)

(9)

(10)

7,17
9,37
16,65
10,27
4,88
6,91
2,58
5,03
11,08
6,80
27,72
8,59
2,87
13,47
6,41
8,21
2,65
4,61
0,44
3,05
2,49
9,55
6,01
0,53
2,98
2,82
0,38
1,50
1,25
1,56
1,11
0,14
0,48

0,46
2,04
2,81
3,44
1,90
3,08
1,59
2,39
5,26
3,97
6,37
2,10
1,20
1,60
1,62
2,02
1,54
2,95
3,14
1,98
1,77
2,85
2,18
2,78
1,87
2,92
1,46
2,19
2,04
2,44
1,02
1,25
3,01

0,02
0,12
0,36
0,03
0,07
0,08
0,55
1,13
0,56
0,14
0,23
0,19
0,07
0,18
0,24
0,15
0,05
0,20
0,47
0,03
0,10
0,15

(11)

3,73
24,55
23,14
14,26
8,89
10,20
3,45
9,29
15,79
5,95
12,73
8,43
7,51
15,98
14,43
11,01
21,51
12,45
5,93
10,68
7,46
10,45
7,65
10,10
13,22
8,72
5,14
8,21
5,64
10,25
6,49
2,22
5,17

5,22

2,02

0,15

10,16

Sumber: Podes 2011

68

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.21.
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pencurian Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
2005
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

2008

2011

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1.039
1.644
418
760
534
1.388
490
1.206
135
*
168
3.949
3.976
277
3.884
930
256
559
848
531
328
765
338
573
453
1.152
463
123
*
229
214
*
990

1.886
2.022
472
845
588
1.755
540
1.405
179
135
185
4.453
4.382
261
4.297
1.107
275
620
767
645
491
939
458
659
512
1.160
478
178
142
209
216
112
1.314

1.101
1.713
420
726
534
1.473
599
1.402
174
115
199
4.157
3.628
275
3.767
978
200
641
612
517
374
820
348
554
407
1.110
361
114
150
148
176
113
1.006

17,41
33,45
46,39
43,88
43,24
49,96
40,03
55,04
42,06
*
62,92
67,99
46,43
63,24
45,82
62,75
36,52
68,17
30,97
34,71
24,28
39,05
25,15
45,15
29,61
35,06
27,48
27,33
*
26,23
27,40
*
29,65

29,36
35,06
51,08
52,68
45,13
57,00
39,97
60,07
52,03
41,41
69,29
75,85
51,11
59,59
50,52
73,60
38,62
67,91
27,36
36,01
33,91
47,57
32,32
44,11
30,37
39,38
23,57
30,48
26,49
23,07
20,85
9,29
40,07

16,98
29,55
40,66
43,87
38,92
46,23
39,70
56,90
48,20
32,58
74,53
70,40
42,30
62,79
44,31
63,71
27,93
59,13
20,63
26,28
24,48
41,00
23,75
32,72
22,42
37,22
17,02
15,60
23,51
14,45
16,31
7,85
25,64

28.620

33.687

28.912

40,91

44,69

36,78

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

69

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.22.
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Perampokan Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

2005

2008

2011

(5)

(6)

(7)

63
272
32
258
77
235
36
103
19
*
36
267
108
14
229
74
9
88
57
34
33
106
49
9
17
89
14
5
*
9
2
*
25

140
186
57
149
66
279
38
200
24
21
28
297
132
7
269
78
8
96
61
39
54
117
55
22
21
69
6
3
23
5
3
64

63
93
55
79
57
221
33
186
16
13
35
287
146
28
290
54
13
107
54
33
41
85
25
27
24
54
23
4
7
9
2
13
153

1,06
5,53
3,55
14,90
6,23
8,46
2,94
4,70
5,92
*
13,48
4,60
1,26
3,20
2,70
4,99
1,28
10,73
2,08
2,22
2,44
5,41
3,65
0,71
1,11
2,71
0,83
1,11
*
1,03
0,26
*
0,75

2,18
3,23
6,17
9,29
5,07
9,06
2,81
8,55
6,98
6,44
10,49
5,06
1,54
1,60
3,16
5,19
1,12
10,51
2,18
2,18
3,73
5,93
3,88
1,47
1,25
2,34
0,30
0,51
4,29
0,48
0,25
1,95

0,97
1,60
5,32
4,77
4,15
6,94
2,19
7,55
4,43
3,68
13,11
4,86
1,70
6,39
3,41
3,52
1,82
9,87
1,82
1,68
2,68
4,25
1,71
1,59
1,32
1,81
1,08
0,55
1,10
0,88
0,19
0,90
3,90

2.369

2.617

2.330

3,39

3,47

2,96

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

70

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.23.
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Penjarahan Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

2005

2008

2011

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

116
46
10
42
13
29
6
24
*
3
55
60
5
99
4
2
5
17
4
7
16
27
10
12
37
4
4
*
4
2
*
8

52
48
10
24
3
32
6
21
1
1
1
55
39
4
93
6
7
22
9
13
12
10
7
7
36
6
2
4
3
4
7
14

1,94
0,94
1,11
2,42
1,05
1,04
0,49
1,10
*
1,12
0,95
0,70
1,14
1,17
0,27
0,29
0,61
0,62
0,26
0,52
0,82
2,01
0,79
0,78
1,13
0,24
0,89
*
0,46
0,26
*
0,24

0,81
0,83
1,08
1,50
0,23
1,04
0,44
0,90
0,29
0,31
0,37
0,94
0,45
0,91
1,09
0,40
0,77
0,78
0,50
0,90
0,61
0,71
0,47
0,42
1,22
0,30
0,34
0,75
0,33
0,39
0,58
0,43

Indonesia

671

559

0,96

0,74

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

71

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.24.
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Penganiayaan Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

297
181
58
101
26
113
16
73
39
*
24
366
335
48
357
93
50
55
166
56
30
61
84
196
91
264
107
26

97
267
79
58
49
169
59
116
54
16
22
452
321
57
439
100
47
131
239
56
59
95
52
201
100
261
118
73
22
64
26
41
231

4,98
3,68
6,44
5,83
2,11
4,07
1,31
3,33
12,15
*
8,99
6,30
3,91
10,96
4,21
6,28
7,13
6,71
6,06
3,66
2,22
3,11
6,25
15,45
5,95
8,03
6,35
5,78

127

101
344
92
98
51
153
55
133
52
25
18
545
452
46
516
129
60
152
276
68
99
104
79
211
142
334
150
79
24
71
35
59
328

3,80

1,57
5,96
9,96
6,11
3,91
4,97
4,07
5,69
15,12
7,67
6,74
9,28
5,27
10,50
6,07
8,58
8,43
16,65
9,85
3,80
6,84
5,27
5,58
14,12
8,42
11,34
7,40
13,53
4,48
7,84
3,38
4,90
10,00

1,50
4,61
7,65
3,50
3,57
5,30
3,91
4,71
14,96
4,53
8,24
7,65
3,74
13,01
5,16
6,51
6,56
12,08
8,06
2,85
3,86
4,75
3,55
11,87
5,51
8,75
5,56
9,99
3,45
6,25
2,41
2,85
5,89

3.499

5.081

4.171

5,00

6,74

5,31

41
18

2005

4,70
2,30

2008

2011

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

72

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.25.
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pembakaran Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

2005

2008

2011

2005

2008

2011

(4)

(2)

(3)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

160
38
22
45
7
18
8
8
8
4
42
27
3
41
6
6
10
152
30
7
17
12
14
20
52
15
1
31
12
21

31
22
7
38
15
32
10
15
3
6
5
48
21
57
3
5
6
139
9
16
10
10
12
5
23
9
2
4
24
9
7
69

16
53
24
17
9
22
12
9
8
4
6
26
20
27
5
2
12
56
14
3
13
8
11
15
20
2
3
2
7
5
5
82

2,68
0,77
2,44
2,60
0,57
0,65
0,65
0,37
2,49
1,50
0,72
0,32
0,68
0,48
0,40
0,86
1,22
5,55
1,96
0,52
0,87
0,89
1,10
1,31
1,58
0,89
0,22
3,55
1,54
0,63

0,48
0,38
0,76
2,37
1,15
1,04
0,74
0,64
0,87
1,84
1,87
0,82
0,24
0,67
0,20
0,70
0,66
4,96
0,50
1,10
0,51
0,71
0,80
0,30
0,78
0,44
0,34
0,75
2,65
0,87
0,58
2,10

0,25
0,91
2,32
1,03
0,66
0,69
0,80
0,37
2,22
1,13
2,25
0,44
0,23
0,32
0,33
0,28
1,11
1,89
0,71
0,20
0,65
0,55
0,65
0,83
0,67
0,09
0,41
0,31
0,68
0,46
0,35
2,09

Indonesia

837

672

518

1,20

0,89

0,66

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

73

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.26.
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Perkosaan Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

2005

2008

2011

(5)

(6)

23
93
41
56
24
47
16
43
8
10
167
124
17
188
21
8
29
85
35
18
13
35
43
56
51
27
15
15
10
395

43
135
49
65
27
48
32
65
14
15
6
177
136
8
209
41
10
63
105
45
34
28
42
45
52
52
24
22
6
26
20
19
537

57
131
60
44
27
66
47
63
25
15
4
208
187
22
257
30
12
39
113
48
29
25
40
73
47
42
26
29
9
37
38
19
253

0,39
1,89
4,55
3,23
1,94
1,69
1,31
1,96
2,49
3,75
2,88
1,45
3,88
2,22
1,42
1,14
3,54
3,10
2,29
1,33
0,66
2,60
3,39
3,66
1,55
1,60
3,33
1,72
1,28
11,83

0,67
2,34
5,30
4,05
2,07
1,56
2,37
2,78
4,07
4,60
2,25
3,01
1,59
1,83
2,46
2,73
1,40
6,90
3,75
2,51
2,35
1,42
2,96
3,01
3,08
1,77
1,18
3,77
1,12
2,87
1,93
1,58
16,38

0,88
2,26
5,81
2,66
1,97
2,07
3,11
2,56
6,93
4,25
1,50
3,52
2,18
5,02
3,02
1,95
1,68
3,60
3,81
2,44
1,90
1,25
2,73
4,31
2,59
1,41
1,23
3,97
1,41
3,61
3,52
1,32
6,45

(7)

1.713

2.200

2.122

2,45

2,92

2,70

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

74

Statistik Kriminal 2014

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.27.
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Narkoba Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

2005

2008

2011

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

328
502
95
164
66
107
10
69
25
93
644
200
40
294
118
12
27
2
49
25
99
131
17
67
62
14
6
12
12
13

593
623
149
206
110
272
24
126
27
29
90
655
187
38
509
211
27
52
9
55
37
189
110
5
44
97
8
12
2
13
17
2
18

465
543
172
170
67
220
39
124
40
24
74
507
246
59
545
126
19
50
13
60
38
191
88
9
54
84
8
11
8
16
12
2
19

5,50
10,21
10,54
9,47
5,34
3,85
0,82
3,15
7,79
34,83
11,09
2,34
9,13
3,47
7,96
1,71
3,29
0,07
3,20
1,85
5,05
9,75
1,34
4,38
1,89
0,83
1,33
1,37
1,54
0,39

9,23
10,80
16,13
12,84
8,44
8,83
1,78
5,39
7,85
8,90
33,71
11,16
2,18
8,68
5,98
14,03
3,79
5,70
0,32
3,07
2,56
9,57
7,76
0,33
2,61
3,29
0,39
2,05
0,37
1,43
1,64
0,17
0,55

7,17
9,37
16,65
10,27
4,88
6,91
2,58
5,03
11,08
6,80
27,72
8,59
2,87
13,47
6,41
8,21
2,65
4,61
0,44
3,05
2,49
9,55
6,01
0,53
2,98
2,82
0,38
1,50
1,25
1,56
1,11
0,14
0,48

3.303

4.546

4.103

4,72

6,03

5,22

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

75

BAB III
KEJADIAN KEJAHATAN

Tabel 3.28.
Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pembunuhan Selama Setahun Terakhir
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
`
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

2005

2008

2011

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

129
108
35
77
34
101
17
59
11
22
155
100
11
169
38
12
39
74
21
21
56
68
54
33
118
39
13
18
9
74

30
148
42
65
36
122
30
75
15
17
16
161
98
14
182
38
14
35
80
21
44
72
44
43
30
113
36
8
17
21
10
21
149

30
118
29
57
26
98
24
59
19
14
17
124
103
7
138
31
11
32
93
39
27
57
32
47
34
87
31
16
13
25
11
18
118

2,16
2,20
3,88
4,45
2,75
3,64
1,39
2,69
3,43
8,24
2,67
1,17
2,51
1,99
2,56
1,71
4,76
2,70
1,37
1,55
2,86
5,06
4,26
2,16
3,59
2,31
2,89
2,06
1,15
2,22

0,47
2,57
4,55
4,05
2,76
3,96
2,22
3,21
4,36
5,21
5,99
2,74
1,14
3,20
2,14
2,53
1,97
3,83
2,85
1,17
3,04
3,65
3,11
2,88
1,78
3,84
1,78
1,37
3,17
2,32
0,97
1,74
4,54

0,46
2,04
2,81
3,44
1,90
3,08
1,59
2,39
5,26
3,97
6,37
2,10
1,20
1,60
1,62
2,02
1,54
2,95
3,14
1,98
1,77
2,85
2,18
2,78
1,87
2,92
1,46
2,19
2,04
2,44
1,02
1,25
3,01

1.715

1.847

1.585

2,45

2,45

2,02

Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011

76

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Statistik Kriminal 2014

77

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

78

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Bagian ini menyajikan gambaran umum mengenai jumlah dan karakteristik


korban kejahatan, kejadian kejahatan yang dialami serta perkembangannya selama
periode tiga tahun terakhir. Korban kejahatan yang dibahas mencakup dua kategori,
yaitu rumah tangga dan individu/penduduk. Sesuai dengan konsep yang digunakan
dalam Susenas, seseorang yang mengalami kejadian kejahatan di luar rumah
tangganya, korbannya adalah individu yang bersangkutan. Sedangkan seseorang
yang mengalami kejadian kejahatan di rumah tangganya, korbannya adalah individu
yang bersangkutan dan rumah tangganya.
Seperti yang disajikan pada Grafik 4.1, jumlah dan persentase rumah tangga
korban kejahatan di Indonesia selama periode Tahun 20112013 cenderung
fluktuatif. Jumlah rumah tangga yang menjadi korban kejahatan dari 1.722.703
rumah tangga (2,75 persen dari populasi rumah tangga Indonesia) pada tahun 2011
menurun menjadi 1.384.193 rumah tangga (2,19 persen) pada tahun 2012 dan
meningkat menjadi 1.426.769 rumah tangga (2,22 persen) pada tahun 2013.
Sementara itu, jumlah dan persentase penduduk korban kejahatan pada
periode yang sama mempunyai pola yang agak berbeda dengan kategori rumah
tangga. Grafik 4.2 menunjukkan pada tahun 2011, jumlah penduduk yang menjadi
korban kejahatan sebesar 2.983.739 orang (1,24 persen dari populasi penduduk
Indonesia). Jumlah tersebut berkurang menjadi 2.501.034 orang (1,02 persen) pada
tahun 2012. Kemudian pada tahun 2013 kembali terjadi penurunan menjadi
2.436.087 orang (0,98 persen).
Komposisi penduduk korban kejahatan menurut jenis kelamin dan
kelompok umur seperti yang disajikan pada Grafik 4.3, dan 4.4 menunjukkan bahwa
mayoritas penduduk yang menjadi korban kejahatan adalah penduduk laki-laki dan
sebagian besar di antaranya adalah penduduk dewasa. Pada grafik juga
menunjukkan bahwa perkembangan jumlah dan persentase penduduk korban
kejahatan selama periode Tahun 20112013 cenderung terjadi penurunan. Ini
terjadi pada semua kelompok penduduk, baik penduduk laki-laki, perempuan,
maupun anak-anak. Kecuali pada kelompok dewasa dari tahun 2012 ke 2013 yang
meningkat sedikit.
Seperti yang disajikan pada Tabel 4.1, kejadian kejahatan yang paling
banyak dialami oleh rumah tangga selama periode Tahun 20112013 berturut-turut

Statistik Kriminal 2014

79

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

adalah kejahatan pencurian, kemudian penipuan dan perampokan masing-masing


dengan persentase berkisar antara 70,4074,17 persen, 13,3314,30 persen dan
8,778,87 persen. Gambaran kejadian kejahatan yang serupa juga dialami oleh
penduduk. Persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan pencurian,
perampokan dan penipuan selama periode tersebut berturut-turut adalah sebesar
62,7567,33 persen, 15,0418,08 persen dan 11,6412,19 persen.
Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa kejadian kejahatan pencurian memiliki
pola yang fluktuatif dengan kecenderungan meningkat selama periode 2011 sampai
2013, baik yang dialami rumah tangga maupun penduduk. Sedangkan untuk
penipuan dan perampokan yang dialami rumah tangga maupun penduduk terlihat
mengalami fluktuasi dan perbedaan pola antara rumah tangga maupun penduduk.
Perkembangan jumlah rumah tangga yang menjadi korban kejahatan pada
masing-masing provinsi selama periode Tahun 20112013 nampak fluktuatif,
dengan kecenderungan menurun.

Kendati demikian, dari keseluruhan provinsi

masih terdapat 10 provinsi yang mengalami kenaikan jumlah rumah tangga yang
menjadi korban kejahatan yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Kep Bangka Belitung, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan
Gorontalo. Kenaikan tertinggi terjadi pada provinsi Riau yang meningkat 10.679
rumah tangga (lihat Tabel 4.2).
Pola perkembangan yang hampir serupa juga terjadi untuk kategori
penduduk yang menjadi korban kejahatan. Pada periode tahun 2011 - 2013
Penduduk korban kejahatan pada sebanyak 20 provinsi jumlahnya nampak semakin
menurun, sementara sebanyak 13 provinsi lainnya mengalami peningkatan jumlah
penduduk yang menjadi korban kejahatan yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep Bangka Belitung, Kep Riau, Jawa Tengah, Bali,
Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Sulawesi Barat (lihat Tabel
4.3).
Komposisi penduduk korban kejahatan selama periode Tahun 20112013
pada setiap provinsi secara umum serupa dengan komposisi secara nasional. Dari
sisi jenis kelamin, pada semua provinsi jumlah dan persentase penduduk yang
menjadi korban kejahatan lebih besar laki-laki daripada perempuan (lihat Tabel 4.4
dan Tabel 4.5). Pola perkembangan pada periode tahun 2011 2013, terdapat 10

80

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

provinsi yang korban berjenis kelamin perempuannya cenderung meningkat,


terbesar pada provinsi Jawa Tengah yang meningkat sebanyak 9.979 korban
perempuan, dari 112.122 orang (2011) menjadi 122.101 orang (2013).
Komposisi penduduk korban kejahatan menurut kelompok umur secara
keseluruhan untuk semua provinsi menunjukkan bahwa jumlah dan persentase
anak-anak yang menjadi korban kejahatan lebih kecil dari penduduk dewasa (lihat
Tabel 4.6 dan Tabel 4.7). Pola perkembangan pada periode tahun 2011 2013,
terdapat 7 provinsi yang korban kejahatan anak-anak cenderung meningkat,
terbesar pada provinsi Sumatera Barat yang meningkat sebanyak 5.749 korban, dari
4.003 orang (2011) menjadi 9.752 orang (2013).
Serupa dengan gambaran secara nasional, selama tiga tahun terakhir
kejadian kejahatan pencurian juga merupakan kejadian kejahatan yang paling
banyak dialami oleh rumah tangga maupun penduduk secara umum pada masingmasing provinsi (lihat Tabel 4.8 Tabel 4.13). Persentase rumah tangga yang
mengalami kejahatan pencurian pada setiap provinsi pada Tahun 2011, 2012, dan
2013 berkisar antara 63,7489,42 persen, 54,6388,60 persen dan 66,5890,51
persen. Dari data tersebut dapat disimpulkan pada periode 2011 2013 persentase
korban kejahatan pencurian cenderung meningkat.
Sementara untuk kejahatan penipuan pada pada setiap provinsi pada Tahun
2011, 2012, dan 2013 berkisar antara 1,5923,35 persen, 027,05 persen dan 1,81
24,06 persen. Sedangkan untuk kejahatan perampokan berkisar antara 0,7716,16
persen, 0,14-21,71 persen, dan 0,78-16,92 (lihat Tabel 4.9, Tabel 4.11 dan Tabel
4.13). Pada 2013, persentase rumah tangga yang menjadi korban kejahatan
perampokan terjadi paling banyak di provinsi Sumatera Utara sebanyak 16,92
persen atau 9.408 rumah tangga.
Gambaran kejadian kejahatan yang dialami oleh rumah tangga pada setiap
provinsi selama periode Tahun 20112013 juga merefleksikan gambaran kejadian
serupa yang dialami oleh penduduk. Selama periode tersebut, kejadian kejahatan
pencurian juga merupakan kejadian kejahatan yang paling banyak dialami oleh
penduduk secara umum pada masing-masing provinsi (lihat Tabel 4.14 Tabel 4.19).
Pada 2013, jumlah penduduk yang menjadi korban kejahatan pencurian terjadi
paling banyak di provinsi Jawa Barat sebanyak 310.888 orang.

Statistik Kriminal 2014

81

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Grafik 4.1 Jumlah dan Persentase RUMAH TANGGA yang Menjadi Korban Kejahatan
Tahun 2011-2013

2.000.000
1.722.703
1.384.193

1.500.000

1.426.769

1.000.00
2,75%

2,19%

2,22%

2011

2012

2013

500.000

Catatan: persentase pada grafik merupakan perbandingan jumlah rumah tangga yang
menjadi korban dengan total rumah tangga di Indonesia pada tahun tersebut
Grafik 4.2 Jumlah dan Persentase PENDUDUK yang Menjadi Korban Kejahatan
Tahun 2011-2013

3.000.000

2.983.739
2.501.034

2.436.087

1,24%

1,02%

0,98%

2011

2012

2013

2.250.000

1.500.00

750.000

Catatan: persentase pada grafik merupakan perbandingan jumlah penduduk yang menjadi
korban dengan total penduduk di Indonesia pada tahun tersebut
82
Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Grafik 4.3 Jumlah dan Persentase PENDUDUK yang Menjadi Korban Kejahatan
berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2011 - 2013

3.000.000

Laki-laki

Perempuan

2.250.000
1.887.982
1.556.555

1.500.000

1.536.237
1.095.757

750.000

63,28%

62,24%

944.479

899.850

63,06%
36,72%

37,76%

36,94%

2011

2012

2013

2011

2012

2013

Grafik 4.4 Jumlah dan Persentase PENDUDUK yang Menjadi Korban Kejahatan
berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2011 - 2013

3.000.000

Dewasa

Anak - anak

2.598.270

2.250.000

2.152.693

2.167.721

86,07%

88,98%

1.500.000

750.000

87,08%

385.470

348.341

12,92%

13,93%

11,02%

2011

2012

2013

2011

Statistik Kriminal 2014

2012

2013

268.371

83

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.1.
Jumlah dan Persentase Korban Kejahatan Menurut
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011-2013
2011

Kategori
Jenis Kejahatan
(1)

2012

2013

Jumlah

Jumlah

Jumlah

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

%
(7)

A. Jenis Kejahatan yang Dialami Rumah Tangga


1.276.776

74,11

974.436

70,40

1.058.289

74,17

2. Perampokan

151.135

8,77

122.771

8,87

110.481

7,74

3. Penipuan

230.282

13,37

197.996

14,30

190.130

13,33

64.509

3,75

88.990

6,43

67.866

4,76

1.722.702

100,00

1.384.193

100,00

1.426.769

100,00

1.950.669

65,38

1.569.324

62,75

1.640.239

67,33

2. Perampokan

539.457

18,08

426.054

17,04

366.438

15,04

3. Penipuan

347.317

11,64

296.642

11,86

296.890

12,19

4. Lainnya

146.295

4,91

205.264

8,21

127.952

5,25

2.983.739

100,00

2.501.034

100,00

2.436.08

100,00

1. Pencurian

4. Lainnya
Total

B. Jenis Kejahatan yang Dialami Penduduk


1. Pencurian

Total

Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013

84

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.2.
Jumlah dan Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun
yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2011-2013

2011

2012

2013

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
I n d o n e s i a

Jumlah

(2)

(3)

Jumlah

(4)

(5)

Jumlah

(6)

(7)

15.015
74.636
23.006
28.390
21.206
50.384
15.561
64.857
6.170
13.434
83.993
370.047
194.820
35.717
248.885
98.235
17.839
60.355
69.132
19.643
9.582
22.678
11.153
18.433
26.043
47.782
12.741
9.147
6.412
11.981
3.073
6.196
26.156

1,36
2,42
1,96
2,05
2,67
2,73
3,57
3,34
1,89
2,77
3,33
3,15
2,20
3,43
2,36
3,68
1,68
4,78
6,65
1,86
1,60
2,24
1,20
3,05
4,10
2,52
2,46
3,58
2,38
3,56
1,36
3,35
3,45

13.761
44.660
18.672
27.344
14.415
45.285
14.737
51.728
6.974
10.461
46.143
313.568
192.987
28.430
176.974
87.166
20.817
49.820
48.694
13.379
7.023
14.735
6.306
12.481
23.480
38.771
13.305
7.356
4.870
8.665
2.826
6.355
12.005

1,20
1,43
1,58
1,92
1,79
2,40
3,27
2,61
2,08
2,06
1,83
2,63
2,19
2,67
1,67
3,25
1,92
3,89
4,64
1,25
1,16
1,43
0,66
2,05
3,68
2,02
2,50
2,83
1,77
2,58
1,21
3,35
1,51

17.623
55.609
27.446
39.069
15.522
56.216
15.819
51.528
9.035
12.395
66.173
283.419
191.273
26.343
178.321
69.977
21.812
46.028
49.180
14.380
9.307
18.760
15.482
11.396
25.447
32.743
16.747
10.579
6.212
9.994
2.344
4.772
15.818

1,51
1,76
2,31
2,63
1,86
2,95
3,48
2,58
2,56
2,36
2,52
2,33
2,18
2,46
1,69
2,55
1,95
3,59
4,62
1,36
1,51
1,77
1,54
1,89
3,86
1,69
3,06
4,04
2,20
2,82
0,97
2,75
1,82

1.722.703

2,75

1.384.193

2,19

1.426.769

2,22

Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013

Statistik Kriminal 2014

85

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.3.
Jumlah dan Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan
Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 20112013

2011

2012

2013

Provinsi
Jumlah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
I n d o n e s i a

(2)

Jumlah

Jumlah

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

27.163
145.225
40.922
50.409
33.435
79.644
22.170
117.222
12.021
17.297
188.143
642.886
314.997
49.682
457.832
184.783
26.057
83.292
90.369
37.888
13.276
41.488
18.986
35.432
40.540
79.775
23.192
15.719
8.838
17.290
5.403
11.413
50.952

0,59
1,11
0,83
0,88
1,05
1,05
1,27
1,52
0,95
0,97
1,93
1,47
0,97
1,42
1,21
1,69
0,66
1,83
1,89
0,86
0,59
1,12
0,51
1,54
1,51
0,98
1,02
1,48
0,74
1,10
0,51
1,45
1,70

23.166
79.252
33.890
57.925
23.739
76.959
23.137
89.322
11.001
14.629
118.566
649.571
319.577
40.007
305.043
158.060
40.576
66.334
65.731
26.843
12.792
29.864
15.296
25.526
33.980
65.617
22.104
12.667
10.302
14.326
4.743
9.315
21.174

0,49
0,60
0,68
0,97
0,73
1,00
1,30
1,14
0,84
0,78
1,20
1,45
0,98
1,13
0,80
1,41
1,00
1,44
1,34
0,60
0,56
0,79
0,40
1,10
1,24
0,80
0,95
1,16
0,84
0,88
0,43
1,13
0,67

30.526
118.488
56.893
66.402
23.398
89.417
23.472
82.452
13.217
23.304
145.554
472.299
315.276
41.484
301.295
135.701
29.633
73.449
65.258
26.508
13.263
33.191
26.242
22.704
37.815
59.977
26.427
20.550
9.954
16.320
3.408
7.111
25.099

0,63
0,88
1,12
1,07
0,70
1,13
1,30
1,04
0,98
1,18
1,45
1,04
0,97
1,16
0,79
1,17
0,71
1,58
1,30
0,59
0,57
0,86
0,65
0,96
1,35
0,72
1,10
1,84
0,79
0,97
0,30
0,93
0,74

2.983.739

1,24

2.501.034

1,02

2.436.087

0,98

Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013

86

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.4.
Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tahun 20112013

2011

2012

2013

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
INDONESIA

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

15.791
90.312
22.470
33.135
23.244
53.223
15.627
76.278
7.634
11.966
99.684
414.899
202.875
32.513
282.654
113.490
17.251
54.665
64.501
24.448
9.410
27.275
11.550
22.452
28.244
46.866
16.024
10.438
6.168
10.547
3.667
6.211
32.470

11.372
54.913
18.452
17.273
10.190
26.421
6.543
40.943
4.388
5.331
88.459
227.986
112.122
17.169
175.179
71.293
8.806
28.627
25.869
13.441
3.866
14.213
7.435
12.979
12.296
32.909
7.168
5.281
2.670
6.743
1.736
5.202
18.482

14.221
47.570
19.912
31.246
15.088
53.150
16.082
59.805
7.445
9.733
65.633
391.073
202.201
24.697
187.523
102.249
26.672
46.475
46.510
15.549
8.613
17.779
9.122
14.880
23.038
40.782
13.810
7.410
5.586
9.410
2.979
6.838
13.473

1.887.982 1.095.757 1.556.555

8.946
31.683
13.978
26.678
8.651
23.809
7.054
29.517
3.556
4.896
52.933
258.498
117.376
15.309
117.521
55.811
13.905
19.859
19.221
11.293
4.179
12.085
6.174
10.645
10.942
24.835
8.295
5.257
4.716
4.915
1.764
2.477
7.701

20.391
64.156
31.291
42.928
16.089
60.460
16.391
55.663
9.300
12.395
88.338
311.266
193.175
26.366
184.129
81.836
22.613
47.700
45.658
16.758
10.099
19.008
16.185
13.387
27.036
34.178
17.351
12.359
6.908
10.258
2.583
4.458
15.524

10.135
54.332
25.602
23.475
7.309
28.957
7.081
26.789
3.917
10.909
57.216
161.033
122.101
15.118
117.167
53.864
7.020
25.749
19.600
9.749
3.164
14.183
10.058
9.318
10.779
25.799
9.076
8.191
3.046
6.061
824
2.653
9.575

944.479 1.536.237

899.850

Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013


Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan

Statistik Kriminal 2014

87

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.5.
Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin
Tahun 20112013

2011

2012

2013

Provinsi
L
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

58,13
62,19
54,91
65,73
69,52
66,83
70,49
65,07
63,50
69,18
52,98
64,54
64,41
65,44
61,74
61,42
66,20
65,63
71,37
64,53
70,88
65,74
60,84
63,37
69,67
58,75
69,09
66,40
69,79
61,00
67,87
54,42
63,73

41,87
37,81
45,09
34,27
30,48
33,17
29,51
34,93
36,50
30,82
47,02
35,46
35,59
34,56
38,26
38,58
33,80
34,37
28,63
35,47
29,12
34,26
39,16
36,63
30,33
41,25
30,91
33,60
30,21
39,00
32,13
45,58
36,27

61,39
60,02
58,75
53,94
63,56
69,06
69,51
66,95
67,68
66,53
55,36
60,20
63,27
61,73
61,47
64,69
65,73
70,06
70,76
57,93
67,33
59,53
59,64
58,29
67,80
62,15
62,48
58,50
54,22
65,68
62,81
73,41
63,63

38,61
39,98
41,25
46,06
36,44
30,94
30,49
33,05
32,32
33,47
44,64
39,80
36,73
38,27
38,53
35,31
34,27
29,94
29,24
42,07
32,67
40,47
40,36
41,71
32,20
37,85
37,52
41,50
45,78
34,32
37,19
26,59
36,37

66,80
54,15
55,00
64,65
68,76
67,62
69,83
67,51
70,36
53,19
60,69
65,90
61,27
63,56
61,11
60,31
76,31
64,94
69,97
63,22
76,14
57,27
61,68
58,96
71,50
56,99
65,66
60,14
69,40
62,86
75,79
62,69
61,85

33,20
45,85
45,00
35,35
31,24
32,38
30,17
32,49
29,64
46,81
39,31
34,10
38,73
36,44
38,89
39,69
23,69
35,06
30,03
36,78
23,86
42,73
38,32
41,04
28,50
43,01
34,34
39,86
30,60
37,14
24,21
37,31
38,15

INDONESIA

63,28

36,72

62,24

37,76

63,06

36,94

Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013


Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan

88

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.6.
Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur
Tahun 20112013

2011

2012

2013

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
INDONESIA

Anak

Dewasa

Anak

Dewasa

Anak

Dewasa

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

4.267
26.534
4.003
8.639
3.270
8.245
2.542
16.082
2.368
889
25.882
77.350
33.970
3.248
62.162
29.970
774
7.133
7.815
7.850
1.479
7.333
1.332
7.100
4.986
10.515
3.236
2.561
344
1.564
1.007
1.079
9.941

22.896
118.691
36.919
41.769
30.165
71.399
19.628
101.140
9.653
16.408
162.261
565.536
281.027
46.434
395.670
154.813
25.283
76.159
82.554
30.038
11.798
34.155
17.654
28.332
35.554
69.259
19.956
13.157
8.494
15.726
4.396
10.334
41.012

385.470 2.598.270

4.560
9.786
4.292
11.330
2.215
8.261
1.697
10.906
1.538
122
19.857
135.762
29.976
2.702
30.397
19.374
6.943
4.801
5.524
4.270
1.960
4.476
3.366
4.926
3.131
4.509
3.441
2.262
999
994
704
593
2.667

18.606
69.466
29.598
46.595
21.524
68.698
21.440
78.416
9.463
14.507
98.709
513.809
289.601
37.305
274.646
138.686
33.633
61.533
60.207
22.573
10.832
25.388
11.930
20.600
30.849
61.108
18.663
10.405
9.303
13.332
4.039
8.722
18.507

348.341 2.152.693

4.275
15.920
9.752
8.534
2.838
8.701
2.507
9.679
1.300
2.409
16.125
60.781
29.312
1.680
24.266
20.476
1.322
7.023
5.166
2.431
1.464
2.802
1.002
3.709
3.795
8.624
2.054
2.804
1.405
1.547
81
667
3.920

26.251
102.568
47.141
57.868
20.560
80.716
20.966
72.774
11.917
20.895
129.429
411.518
285.964
39.804
277.029
115.225
28.311
66.427
60.092
24.077
11.799
30.389
25.241
18.995
34.020
51.353
24.373
17.747
8.549
14.773
3.327
6.444
21.179

268.371 2.167.721

Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013

Statistik Kriminal 2014

89

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 5.7.
Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur,
Tahun 20112013

2011

2012

2013

Provinsi
Anak

Dewasa

Anak

Dewasa

Anak

Dewasa

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

15,71
18,27
9,78
17,14
9,78
10,35
11,47
13,72
19,70
5,14
13,76
12,03
10,78
6,54
13,58
16,22
2,97
8,56
8,65
20,72
11,14
17,67
7,02
20,04
12,30
13,18
13,95
16,29
3,89
9,05
18,64
9,45
19,51

84,29
81,73
90,22
82,86
90,22
89,65
88,53
86,28
80,30
94,86
86,24
87,97
89,22
93,46
86,42
83,78
97,03
91,44
91,35
79,28
88,86
82,33
92,98
79,96
87,70
86,82
86,05
83,71
96,11
90,95
81,36
90,55
80,49

19,68
12,35
12,66
19,56
9,33
10,73
7,33
12,21
13,98
0,83
16,75
20,90
9,38
6,75
9,96
12,26
17,11
7,24
8,40
15,91
15,32
14,99
22,01
19,30
9,21
6,87
15,57
17,86
9,70
6,94
14,84
6,37
12,60

80,32
87,65
87,34
80,44
90,67
89,27
92,67
87,79
86,02
99,17
83,25
79,10
90,62
93,25
90,04
87,74
82,89
92,76
91,60
84,09
84,68
85,01
77,99
80,70
90,79
93,13
84,43
82,14
90,30
93,06
85,16
93,63
87,40

14,00
13,44
17,14
12,85
12,13
9,73
10,68
11,74
9,84
10,34
11,08
12,87
9,30
4,05
8,05
15,09
4,46
9,56
7,92
9,17
11,04
8,44
3,82
16,34
10,04
14,38
7,77
13,64
14,11
9,48
2,38
9,38
15,62

86,00
86,56
82,86
87,15
87,87
90,27
89,32
88,26
90,16
89,66
88,92
87,13
90,70
95,95
91,95
84,91
95,54
90,44
92,08
90,83
88,96
91,56
96,18
83,66
89,96
85,62
92,23
86,36
85,89
90,52
97,62
90,62
84,38

INDONESIA

12,92

87,08

13,93

86,07

11,02

88,98

Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013

90

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.8.
Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011

Provinsi

Pencurian

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

(2)

Perampokan Penipuan

(3)

(4)

Lainnya

(5)

Total

(6)

10.929
57.732
16.946
20.112
17.116
41.994
13.861
47.330
5.016
10.064
60.164
282.708
128.315
25.807
158.633
78.042
12.689
46.687
60.357
14.303
6.376
16.186
9.297
14.375
22.535
38.478
9.970
8.059
4.769
10.713
2.519
5.107
19.587

1.104
6.805
2.308
1.673
1.878
3.477
393
7.104
468
1.024
6.471
32.055
11.640
1.721
37.121
10.139
629
4.001
2.480
3.174
1.325
1.600
341
1.636
1.028
3.964
602
356
548
92
356
121
3.502

1.930
6.508
2.487
6.130
1.932
3.340
638
7.088
553
1.236
10.924
44.830
45.496
6.082
47.060
9.039
4.047
7.972
3.220
1.672
1.474
3.604
1.413
1.071
1.206
3.812
1.480
532
968
772
49
471
1.246

1.052
3.591
1.265
475
280
1.573
668
3.335
133
1.110
6.433
10.454
9.369
2.107
6.072
1.016
475
1.695
3.074
495
407
1.288
102
1.351
1.273
1.528
689
200
127
404
149
498
1.821

15.015
74.636
23.006
28.390
21.206
50.384
15.560
64.857
6.170
13.434
83.992
370.047
194.820
35.717
248.886
98.236
17.840
60.355
69.131
19.644
9.582
22.678
11.153
18.433
26.042
47.782
12.741
9.147
6.412
11.981
3.073
6.197
26.156

1.276.776

151.136

230.282

64.509

1.722.703

Sumber: Diolah dari Susenas 2011

Statistik Kriminal 2014

91

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.9.
Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011

Provinsi

Pencurian

(1)

(2)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Perampokan Penipuan

(3)

(4)

Lainnya

(5)

Total

(6)

72,79
77,35
73,66
70,84
80,71
83,35
89,08
72,98
81,30
74,91
71,63
76,40
65,86
72,25
63,74
79,44
71,13
77,35
87,31
72,81
66,54
71,37
83,36
77,99
86,53
80,53
78,25
88,11
74,38
89,42
81,97
82,41
74,89

7,35
9,12
10,03
5,89
8,86
6,90
2,53
10,95
7,59
7,62
7,70
8,66
5,97
4,82
14,91
10,32
3,53
6,63
3,59
16,16
13,83
7,06
3,06
8,88
3,95
8,30
4,72
3,89
8,55
0,77
11,58
1,95
13,39

12,85
8,72
10,81
21,59
9,11
6,63
4,10
10,93
8,96
9,20
13,01
12,11
23,35
17,03
18,91
9,20
22,68
13,21
4,66
8,51
15,38
15,89
12,67
5,81
4,63
7,98
11,62
5,82
15,10
6,44
1,59
7,60
4,76

7
4,81
5,5
1,67
1,32
3,12
4,29
5,14
2,16
8,26
7,66
2,83
4,81
5,9
2,44
1,03
2,66
2,81
4,45
2,52
4,25
5,68
0,91
7,33
4,89
3,2
5,41
2,19
1,98
3,37
4,85
8,04
6,96

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

74,11

8,77

13,37

3,74

100,00

Sumber: Diolah dari Susenas 2011

92

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.10.
Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012

Provinsi

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Pencurian Perampokan

(2)

(3)

Penipuan

Lainnya

(4)

(5)

Total

(6)

9.089
35.290
15.077
19.457
12.311
37.380
12.089
42.372
5.311
7.614
25.208
199.501
121.567
18.013
115.189
69.030
14.601
41.711
41.180
9.584
4.891
9.807
3.901
8.559
18.952
32.064
11.565
6.517
3.522
6.686
2.320
5.626
8.451

1.422
4.174
2.065
2.298
575
3.394
1.106
2.776
173
125
10.016
42.913
7.978
2.094
19.976
4.531
3.462
1.032
1.634
2.233
1.048
1.459
1.015
1.653
182
782
707
222
297
280
290
9
853

1.791
3.182
1.151
4.650
1.314
2.175
886
5.178
1.157
1.827
7.556
39.139
52.195
5.762
31.120
11.729
2.032
5.938
2.685
1.029
1.030
2.511
1.245
1.221
2.326
3.842
615
276
715
514
0
331
878

1.458
2.015
380
939
215
2.335
656
1.401
333
893
3.365
32.016
11.248
2.562
10.688
1.877
722
1.140
3.195
534
54
958
144
1.048
2.021
2.084
418
341
336
1.185
216
390
1.823

13.761
44.660
18.672
27.344
14.415
45.285
14.737
51.728
6.974
10.461
46.143
313.568
192.987
28.430
176.974
87.166
20.817
49.820
48.694
13.379
7.023
14.735
6.306
12.481
23.480
38.771
13.305
7.356
4.870
8.665
2.826
6.355
12.005

974.436

122.771

197.996

88.990

1.384.193

Sumber: Diolah dari Susenas 2012

Statistik Kriminal 2014

93

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.11.
Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012

Provinsi

Pencurian

Perampokan

Penipuan

Lainnya

(1)

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Total

(5)

(6)

66,05
79,02
80,74
71,16
85,41
82,55
82,03
81,91
76,16
72,79
54,63
63,62
62,99
63,36
65,09
79,19
70,14
83,72
84,57
71,63
69,64
66,56
61,87
68,58
80,72
82,70
86,92
88,60
72,32
77,16
82,11
88,53
70,40

10,33
9,35
11,06
8,40
3,99
7,49
7,50
5,37
2,48
1,20
21,71
13,69
4,13
7,36
11,29
5,20
16,63
2,07
3,36
16,69
14,93
9,90
16,10
13,24
0,77
2,02
5,32
3,02
6,09
3,23
10,25
0,14
7,10

13,01
7,12
6,17
17,00
9,12
4,80
6,01
10,01
16,58
17,47
16,37
12,48
27,05
20,27
17,58
13,46
9,76
11,92
5,51
7,69
14,67
17,04
19,74
9,78
9,91
9,91
4,62
3,75
14,69
5,93
0,00
5,20
7,31

10,6
4,51
2,03
3,44
1,49
5,16
4,45
2,71
4,78
8,55
7,29
10,21
5,83
9,01
6,04
2,15
3,47
2,29
6,56
3,99
0,76
6,5
2,29
8,4
8,61
5,38
3,14
4,64
6,9
13,68
7,64
6,14
15,18

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

70,40

8,87

14,30

6,43

100,00

Sumber: Diolah dari Susenas 2012

94

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.12.
Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013

Provinsi

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Pencurian Perampokan

(2)

(3)

Penipuan

Lainnya

(4)

(5)

Total

(6)

13.434
41.399
19.802
30.620
12.890
44.026
14.317
41.209
6.890
8.252
51.907
206.742
127.493
20.324
120.521
53.698
14.967
35.306
41.796
10.499
6.514
13.438
11.926
9.130
18.917
27.921
14.365
9.086
5.298
8.220
1.789
4.219
11.374

567
9.408
3.233
2.079
760
5.149
448
2.695
1.012
1.118
5.356
33.395
11.446
249
14.092
6.124
1.358
1.827
1.366
1.662
589
1.506
689
291
1.575
866
291
419
106
111
37
659

2.875
3.841
2.770
5.190
1.196
5.616
543
6.382
1.063
2.982
6.930
31.062
42.742
3.530
34.907
5.570
3.701
7.902
2.300
1.481
1.930
2.083
2.515
1.351
3.079
2.027
1.462
653
620
780
334
427
287

747
961
1.641
1.180
676
1.425
511
1.242
70
43
1.980
12.220
9.592
2.240
8.801
4.585
1.786
993
3.718
738
274
1.733
352
624
1.876
1.929
629
421
188
994
110
89
3.498

17.623
55.609
27.446
39.069
15.522
56.216
15.819
51.528
9.035
12.395
66.173
283.419
191.273
26.343
178.321
69.977
21.812
46.028
49.180
14.380
9.307
18.760
15.482
11.396
25.447
32.743
16.747
10.579
6.212
9.994
2.344
4.772
15.818

1.058.289

110.481

190.130

67.866

1.426.769

Sumber: Diolah dari Susenas 2013

Statistik Kriminal 2014

95

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.13.
Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013

Provinsi

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Pencurian

Perampokan

(2)

(3)

Penipuan

Lainnya

Total

(4)

(5)

(6)

76,23
74,45
72,15
78,37
83,04
78,32
90,51
79,97
76,26
66,58
78,44
72,95
66,65
77,15
67,59
76,74
68,62
76,71
84,99
73,01
69,99
71,63
77,03
80,12
74,34
85,27
85,78
85,89
85,29
82,25
76,32
88,41
71,91

3,22
16,92
11,78
5,32
4,90
9,16
2,83
5,23
11,20
9,02
8,09
11,78
5,98
0,95
7,90
8,75
6,23
3,97
2,78
11,56
6,33
8,03
4,45
2,55
6,19
2,64
1,74
3,96
1,71
4,74
0,78
4,17

16,31
6,91
10,09
13,28
7,71
9,99
3,43
12,39
11,77
24,06
10,47
10,96
22,35
13,40
19,58
7,96
16,97
17,17
4,68
10,30
20,74
11,10
16,24
11,86
12,10
6,19
8,73
6,17
9,98
7,80
14,25
8,95
1,81

4,24
1,73
5,98
3,02
4,36
2,53
3,23
2,41
0,77
0,35
2,99
4,31
5,01
8,50
4,94
6,55
8,19
2,16
7,56
5,13
2,94
9,24
2,27
5,48
7,37
5,89
3,76
3,98
3,03
9,95
4,69
1,87
22,11

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

74,17

7,74

13,33

4,76

100,00

Sumber: Diolah dari Susenas 2013

96

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.14.
Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011

Provinsi

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan Lainnya

(3)

(4)

19.381
98.220
24.840
31.452
23.398
60.932
18.335
76.520
8.342
12.090
125.389
437.557
191.691
31.291
238.272
128.946
17.585
58.262
72.963
19.310
7.862
24.872
15.825
24.161
32.354
56.724
16.615
12.779
6.293
15.024
3.427
9.522
30.434

(2)

2.831
28.927
8.145
9.015
6.628
12.057
1.498
23.283
2.259
2.579
27.586
106.920
40.407
5.937
131.782
38.328
885
13.070
6.725
14.122
2.893
8.099
1.494
6.391
3.826
10.964
2.871
1.739
1.073
123
1.586
404
15.012

3.152
10.514
4.637
8.345
2.502
4.002
1.120
12.068
864
1.299
19.628
70.953
64.363
8.578
69.543
13.385
6.025
9.515
5.085
2.594
1.798
6.156
1.565
1.996
1.771
7.164
2.676
715
1.271
1.132
49
640
2.214

(5)

97
811
75
296
433
918
636
76
266
116
328
483
74
112
588

1.950.669

539.457

347.317

5.309

(6)

1.702
6.754
3.299
1.596
906
2.653
1.218
5.350
482
1.033
15.106
26.537
18.535
3.876
17.599
4.124
1.562
2.446
5.520
1.597
607
2.361
102
2.557
2.589
4.441
1.030
486
201
937
229
847
2.704

Total

(7)

27.163
145.225
40.922
50.409
33.435
79.644
22.170
117.222
12.021
17.297
188.143
642.886
314.997
49.682
457.832
184.783
26.057
83.292
90.369
37.888
13.276
41.488
18.986
35.432
40.540
79.775
23.192
15.719
8.838
17.290
5.403
11.413
50.952

140.986 2.983.739

Sumber: Diolah dari Susenas 2011

Statistik Kriminal 2014

97

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.15.
Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011

Provinsi

(1)

Pencurian Perampokan Penipuan

(2)

(3)

(4)

Perkosaan Lainnya

(5)

(6)

Total

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

71,35
67,63
60,70
62,39
69,98
76,51
82,70
65,28
69,39
69,90
66,65
68,06
60,85
62,98
52,04
69,78
67,49
69,95
80,74
50,97
59,22
59,95
83,35
68,19
79,81
71,10
71,64
81,30
71,20
86,89
63,43
83,43
59,73

10,42
19,92
19,90
17,88
19,82
15,14
6,76
19,86
18,79
14,91
14,66
16,63
12,83
11,95
28,78
20,74
3,40
15,69
7,44
37,27
21,79
19,52
7,87
18,04
9,44
13,74
12,38
11,06
12,14
0,71
29,35
3,54
29,46

11,60
7,24
11,33
16,55
7,48
5,02
5,05
10,30
7,19
7,51
10,43
11,04
20,43
17,27
15,19
7,24
23,12
11,42
5,63
6,85
13,54
14,84
8,24
5,63
4,37
8,98
11,54
4,55
14,38
6,55
0,91
5,61
4,35

0,36
0,56
0,62
1,71
0,23
0,14
0,14
0,08
0,70
0,87
0,92
0,61
0,43
2,08
1,15

6,27
4,65
8,06
3,17
2,71
3,33
5,49
4,56
4,01
5,97
8,03
4,13
5,88
7,80
3,84
2,23
6,00
2,94
6,11
4,21
4,58
5,69
0,54
7,22
6,39
5,57
4,44
3,09
2,28
5,42
4,23
7,42
5,31

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Total

65,38

18,08

11,64

0,18

4,73

100,00

Sumber: Diolah dari Susenas 2011

98

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.16.
Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012

Provinsi

Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan Lainnya

(1)

(2)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

15.534
55.788
24.530
40.821
18.388
52.506
16.301
65.893
8.715
10.824
60.708
346.541
195.283
27.362
179.850
115.084
22.560
55.115
51.028
13.991
7.869
18.239
10.127
12.306
25.960
48.988
15.101
11.157
6.989
10.790
3.397
7.728
13.851

4.525
11.888
4.742
8.141
2.455
16.592
4.540
9.177
445
229
34.527
150.396
28.104
2.681
62.804
21.513
13.918
1.852
5.061
9.248
3.082
5.485
2.789
6.971
1.324
3.572
3.917
644
765
781
845
310
2.731

2.171
7.180
1.668
7.443
2.034
2.649
1.151
11.733
1.377
2.426
12.690
53.643
74.192
7.180
46.793
16.628
2.662
7.926
3.521
2.356
1.672
3.786
2.156
4.083
3.156
7.652
1.475
469
1.896
559
0
589
1.726

103
619
271
138
0
0
0
626
0
0
0
350
418
230
147
0
0
0
243
54
0
0
80
155
0
158
115
0
0
0
0
0
43

833
3.777
2.679
1.382
862
5.212
1.145
1.893
464
1.150
10.641
98.641
21.580
2.554
15.449
4.835
1.436
1.441
5.878
1.194
169
2.354
144
2.011
3.540
5.247
1.496
397
652
2.196
501
688
2.823

23.166
79.252
33.890
57.925
23.739
76.959
23.137
89.322
11.001
14.629
118.566
649.571
319.577
40.007
305.043
158.060
40.576
66.334
65.731
26.843
12.792
29.864
15.296
25.526
33.980
65.617
22.104
12.667
10.302
14.326
4.743
9.315
21.174

1.569.324

426.054

296.642

3.750

205.264

2.501.034

Total

(3)

(4)

(5)

(6)

Total

(7)

Sumber: Diolah dari Susenas 2012

Statistik Kriminal 2014

99

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.17.
Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012

Provinsi

(1)

Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan Lainnya

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Total

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

67,05
70,39
72,38
70,47
77,46
68,23
70,45
73,77
79,22
73,99
51,20
53,35
61,11
68,39
58,96
72,81
55,60
83,09
77,63
52,12
61,51
61,07
66,21
48,21
76,40
74,66
68,32
88,08
67,84
75,32
71,62
82,97
65,41

19,53
15,00
13,99
14,05
10,34
21,56
19,62
10,27
4,05
1,57
29,12
23,15
8,79
6,70
20,59
13,61
34,30
2,79
7,70
34,45
24,09
18,37
18,23
27,31
3,90
5,44
17,72
5,09
7,43
5,45
17,82
3,33
12,90

9,37
9,06
4,92
12,85
8,57
3,44
4,98
13,14
12,52
16,58
10,70
8,26
23,22
17,95
15,34
10,52
6,56
11,95
5,36
8,78
13,07
12,68
14,09
16,00
9,29
11,66
6,67
3,70
18,41
3,90
0,00
6,32
8,15

0,44
0,78
0,80
0,24
0,00
0,00
0,00
0,70
0,00
0,00
0,00
0,05
0,13
0,58
0,05
0,00
0,00
0,00
0,37
0,20
0,00
0,00
0,52
0,61
0,00
0,24
0,52
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,20

3,60
4,77
7,90
2,39
3,63
6,77
4,95
2,12
4,22
7,86
8,97
15,19
6,75
6,38
5,06
3,06
3,54
2,17
8,94
4,45
1,32
7,88
0,94
7,88
10,42
8,00
6,77
3,13
6,33
15,33
10,56
7,38
13,33

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Total

62,75

17,04

11,86

0,15

8,21

100,00

Sumber: Diolah dari Susenas 2012

100

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.18.
Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013

Provinsi

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan

(2)

21.282
71.454
35.200
52.046
18.160
66.624
20.911
59.889
8.493
13.209
105.816
310.888
200.569
27.784
173.522
87.014
19.733
52.739
52.813
17.742
8.679
22.098
17.879
17.161
25.402
46.011
21.252
16.781
7.623
13.472
2.616
6.180
19.197
1.640.239

(3)

Total

(7)

(5)

(6)

3.808
8.988
4.858
7.746
1.948
7.506
694
12.321
1.672
6.292
16.081
46.264
57.913
6.407
53.388
14.180
4.517
11.147
2.562
2.259
2.140
3.471
4.008
3.019
4.267
3.145
2.331
886
792
1.024
396
573
287

246
1.711
1.693
248
124
49
154
122
1
220

1.344
1.575
2.244
1.963
1.346
4.801
799
1.966
173
138
9.841
17.438
16.996
5.041
17.202
8.976
2.557
3.423
5.214
901
970
3.071
2.691
1.377
2.903
4.720
2.290
1.096
188
1.824
202
321
2.361

30.526
118.488
56.893
66.402
23.398
89.417
23.472
82.452
13.217
23.304
145.554
472.299
315.276
41.484
301.295
135.701
29.633
73.449
65.258
26.508
13.263
33.191
26.242
22.704
37.815
59.977
26.427
20.550
9.954
16.320
3.408
7.111
25.099

366.438 296.890

4.568

127.952

2.436.087

4.092
36.471
14.591
4.647
1.944
10.240
1.068
8.276
2.879
3.665
13.816
95.998
38.105
2.252
57.183
25.531
2.578
6.140
4.545
5.606
1.474
4.551
1.664
1.098
5.089
5.979
553
1.787
1.351
194
37
3.034

(4)

Lainnya

Sumber: Diolah dari Susenas 2013

Statistik Kriminal 2014

101

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.19.
Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan
Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013

Provinsi

(1)

Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan Lainnya

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Total

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

69,72
60,30
61,87
78,38
77,61
74,51
89,09
72,63
64,26
56,68
72,70
65,82
63,62
66,98
57,59
64,12
66,59
71,80
80,93
66,93
65,44
66,58
68,13
75,59
67,17
76,71
80,42
81,66
76,58
82,55
76,76
86,91
76,49

13,40
30,78
25,65
7,00
8,31
11,45
4,55
10,04
21,78
15,73
9,49
20,33
12,09
5,43
18,98
18,81
8,70
8,36
6,96
21,15
11,11
13,71
6,34
4,84
13,46
9,97
2,09
8,70
13,57
5,69
0,52
12,09

12,47
7,59
8,54
11,67
8,33
8,39
2,96
14,94
12,65
27,00
11,05
9,80
18,37
15,44
17,72
10,45
15,24
15,18
3,93
8,52
16,14
10,46
15,27
13,30
11,28
5,24
8,82
4,31
7,96
6,27
11,62
8,06
1,14

0,28
0,36
0,54
0,84
0,19
0,22
0,41
0,20
0,00
0,88

4,40
1,33
3,94
2,96
5,75
5,37
3,40
2,38
1,31
0,59
6,76
3,69
5,39
12,15
5,71
6,61
8,63
4,66
7,99
3,40
7,31
9,25
10,25
6,07
7,68
7,87
8,67
5,33
1,89
11,18
5,93
4,51
9,41

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

Total

67,33

15,04

12,19

0,19

5,25

100,00

Sumber: Diolah dari Susenas 2013

102

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.20.
Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan
ke Polisi Menurut Provinsi, Tahun 20112013
2011

2012

2013

Provinsi
(1)

Jumlah

Jumlah

(2)

(3)

(4)

Jumlah

(4)

(4)

%
(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

1.897
14.634
4.446
4.323
4.343
11.533
1.961
12.814
1.461
3.636
23.356
74.105
31.150
7.670
40.648
17.008
2.915
8.667
7.629
3.771
1.942
5.299
3.427
3.681
3.560
9.274
1.906
1.082
1.230
1.807
507
987
4.649

12,63
19,61
19,32
15,23
20,48
22,89
12,61
19,76
23,68
27,06
27,81
20,03
15,99
21,47
16,33
17,31
16,34
14,36
11,03
19,20
20,27
23,37
30,73
19,97
13,67
19,41
14,96
11,83
19,19
15,09
16,49
15,94
17,78

2.052
7.512
2.723
4.102
2.828
8.799
1.793
13.326
1.764
4.041
9.871
59.513
26.283
6.727
27.073
12.080
3.952
8.470
4.906
2.659
1.540
3.802
1.621
2.155
3.387
9.691
2.034
672
585
998
269
1.554
2.052

14,91
16,82
14,58
15,00
19,62
19,43
12,17
25,76
25,29
38,63
21,39
18,98
13,62
23,66
15,30
13,86
18,98
17,00
10,08
19,87
21,93
25,80
25,71
17,27
14,43
25,00
15,29
9,14
12,01
11,52
9,52
24,45
17,09

2.540
11.887
8.007
8.284
2.308
12.064
3.558
9.706
977
3.391
29.999
52.861
28.810
6.302
29.079
10.865
2.202
6.265
5.881
2.861
1.774
3.741
5.081
2.264
3.059
5.555
2.755
1.255
874
1.000
554
605
2.390

14,41
21,38
29,17
21,20
14,87
21,46
22,49
18,84
10,81
27,36
45,33
18,65
15,06
23,92
16,31
15,53
10,10
13,61
11,96
19,90
19,06
19,94
32,82
19,87
12,02
16,97
16,45
11,86
14,07
10,01
23,63
12,68
15,11

Total

317.318

18,42

240.834

17,40

268.754

18,84

Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013

Statistik Kriminal 2014

103

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.21.
Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke
Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011

Provinsi

Pencurian

(1)

(2)

(3)

906
10.666
3.664
3.126
3.240
9.385
1.682
8.861
1.368
2.625
19.501
56.883
19.504
5.678
22.983
11.461
1.995
5.980
5.823
2.771
1.177
3.086
3.217
2.885
2.436
7.637
1.526
948
833
1.378
396
666
4.051

378
1.164
265
304
610
1.418
1.258
93
366
1.834
6.943
3.889
472
10.904
2.121
1.420
339
672
396
950
16
146
370
137
101
37
59

228.338

36.662

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Perampokan Penipuan

Lainnya

Total

(4)

(5)

(6)

173
308
364
559
493
388
99
1.588
584
2.021
7.217
4.856
954
5.271
2.845
920
477
157
253
33
843
178
93
287
720
169
138
128
257

440
2.497
153
334
342
180
1.107
60
3.062
2.901
566
1.490
582
790
1.310
74
336
420
16
556
837
547
243
134
127
291
73
194
282

1.897
14.635
4.446
4.323
4.343
11.533
1.961
12.814
1.461
3.635
23.356
74.105
31.150
7.670
40.648
17.009
2.915
8.667
7.629
3.770
1.942
5.299
3.427
3.680
3.560
9.274
1.906
1.082
1.230
1.807
506
988
4.649

32.373

19.944

317.317

Sumber: Diolah dari Susenas 2011


104

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.22.
Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke
Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012

Provinsi

Pencurian

(1)

(2)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Perampokan Penipuan

(3)

(4)

15,12
15,84
13,70
17,21
19,88
15,13
10,53
25,50
17,51
32,70
23,81
23,31
14,59
17,49
15,30
12,09
15,78
16,58
6,92
19,34
15,03
18,63
37,50
14,28
13,59
23,84
13,59
7,93
16,61
2,30
10,04
22,24
11,86

15,82
33,37
12,25
16,93
0,00
31,26
8,86
54,40
40,48
54,99
16,23
10,89
38,05
18,24
11,36
11,76
37,55
36,33
5,45
17,60
40,06
61,82
12,61
2,60
0,00
36,97
0,00
45,53
0,00
30,02
0,00
0,00
0,00

0,00
0,00
24,76
2,11
28,99
33,98
15,69
13,48
37,26
51,44
25,68
15,60
6,87
14,34
15,79
20,30
12,40
7,97
13,48
40,15
37,38
33,42
2,41
10,07
11,95
23,14
24,39
0,00
0,00
0,00
0,00

17,45

17,68

Lainnya

Total

(5)

(6)

31,16
3,53

16,10
29,32
31,58
0,00
0,00
57,59
43,13
22,41
100,03
61,86
9,01
3,27
17,77
84,80
18,23
43,86
13,30
67,30
45,39
0,00
0,00
24,42
0,00
73,20
13,64
34,00
74,58
34,82
0,00
66,36
23,51
51,29
55,90

14,91
16,82
14,58
15,00
19,62
19,43
12,17
25,76
25,29
38,63
21,39
18,98
13,62
23,66
15,30
13,86
18,98
17,00
10,08
19,87
21,93
25,80
25,71
17,27
14,43
25,00
15,29
9,14
12,01
11,52
9,52
24,45
17,09

14,04

20,61

17,40

Sumber: Diolah dari Susenas 2012


Statistik Kriminal 2014

105

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.23.
Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke
Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012

Provinsi

Pencurian

Perampokan

Penipuan

Lainnya

Total

(1)

(2)

(3)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

(4)

(5)

(6)

1.374
5.590
2.065
3.348
2.447
5.654
1.273
10.804
930
2.490
6.002
46.508
17.740
3.151
17.628
8.343
2.304
6.916
2.851
1.853
735
1.827
1.463
1.222
2.576
7.644
1.572
517
585
154
233
1.251
1.002

225
1.393
253
389
0
1.061
98
1.510
70
69
1.626
4.672
3.036
382
2.270
533
1.300
375
89
393
420
902
128
43
0
289
0
101
0
84
0
0
0

0
0
285
98
381
739
139
698
431
940
1.940
6.107
3.584
826
4.913
2.381
252
473
362
413
385
839
30
123
278
889
150
0
0
0
0
103
31

453
529
120
267
1.345
283
314
333
542
303
2.226
1.923
2.368
2.262
823
96
706
1.604
234
767
533
869
312
54
760
36
200
1.019

2.052
7.512
2.723
4.102
2.828
8.799
1.793
13.326
1.764
4.041
9.871
59.513
26.283
6.727
27.073
12.080
3.952
8.470
4.906
2.659
1.540
3.802
1.621
2.155
3.387
9.691
2.034
672
585
998
269
1.554
2.052

170.052

21.711

27.790

21.281

240.834

Sumber: Diolah dari Susenas 2012

106

Statistik Kriminal 2014

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

Tabel 4.24.
Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke
Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013

Provinsi

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D I Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total

Pencurian

Perampokan

Penipuan

Lainnya

(2)

(3)

Total

(4)

(5)

(6)

1.783
6.820
6.455
6.089
2.013
8.138
2.736
6.819
783
2.490
25.012
34.841
20.316
4.291
21.502
7.774
1.120
5.124
4.229
2.278
1.307
3.196
3.259
1.581
1.665
4.581
2.123
944
697
591
227
450
1.516

152
4.830
131
1.392
58
2.633
209
1.556
194
248
1.607
6.535
1.931
3.550
1.721
126
547
227
258
75
154
146
265
213
134
111
37
412

543
157
706
479
197
402
259
683
653
1.702
8.422
5.307
925
1.360
781
581
244
220
325
365
149
1.316
111
855
626
299
88
37
106
118
36

62
80
715
324
40
891
354
648
1.678
3.063
1.256
1.086
2.667
589
375
350
1.205
27
396
352
426
274
135
199
223
140
409
110
426

2.540
11.887
8.007
8.284
2.308
12.064
3.558
9.706
977
3.391
29.999
52.861
28.810
6.302
29.079
10.865
2.202
6.265
5.881
2.861
1.774
3.741
5.081
2.264
3.059
5.555
2.755
1.255
874
1.000
554
605
2.390

192.750

29.451

28.052

18.503

268.754

Sumber: Diolah dari Susenas 2013

Statistik Kriminal 2014

107

BAB IV
KORBAN KEJAHATAN

108

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

BAB V
KONFLIK MASSAL

Statistik Kriminal 2014

109

BAB V
KONFLIK MASSAL

110

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

Bagian ini menyajikan gambaran umum mengenai fenomena konflik


massal

berupa

perkelahian

massal

yang

terjadi

di

Indonesia

serta

perkembangannya selama satu dekade terakhir. Aspek-aspek yang dilihat


meliputi jenis dan cakupan kejadian perkelahian massal serta upaya
penyelesaiannya.
Secara etimologi konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang
berarti saling memukul (Hafidhuddin, 2001). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan. Secara
terminologi

Soekanto

(2005:98-99)

mendefinisikan

pertentangan

atau

pertikaian (konflik) adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan. Konflik yang berujung pada
kekerasan biasanya akan menimbulkan perkelahian massal.
Data utama yang menjadi bahan kajian ini merupakan data kewilayahan
(spatial data) yang bersumber dari data Statistik Potensi Desa (Podes). Unit
observasi

dalam

pengumpulan

data

statistik

Podes

adalah

seluruh

desa/kelurahan di wilayah Indonesia. Sejalan dengan itu, kajian mengenai


perkelahian massal pada bagian ini secara umum akan dilihat dari cakupan
Jumlah atau persentase desa/kelurahan yang menjadi ajang atau lokasi kejadian
tersebut.
Seperti yang disajikan pada Tabel 5.1, selama tahun 2005 terjadi insiden
perkelahian massal di sekitar 1.655 desa/kelurahan atau sekitar 2,37 persen
dari jumlah seluruh desa/kelurahan di wilayah administratif Republik
Indonesia. Insiden tersebut pada tahun 2008 semakin meningkat terjadi pada
sebanyak 2.283 desa/kelurahan (3,03 persen). Seiring dengan meningkatnya
kejadian kejahatan di berbagai wilayah di Indonesia, pada tahun 2011 kejadian
perkelahian massal kembali merebak dan terjadi pada sebanyak 2.562
desa/kelurahan (3,26 persen).
Kejadian perkelahian massal selama periode tahun 20052011 meliputi
perkelahian antar kelompok warga, perkelahian warga antar desa/kelurahan,
perkelahian warga dengan aparat, perkelahian antar pelajar dan perkelahian
Statistik Kriminal 2014

111

BAB V
KONFLIK MASSAL

antar suku. Dari Tabel 5.1 nampak bahwa perkelahian antar kelompok warga
merupakan

perkelahian

massal

yang

paling

sering

terjadi.

Cakupan

desa/kelurahan yang menjadi ajang perkelahian antar kelompok warga pada


tahun 2011 mencapai sebanyak 1.243 desa/kelurahan (75,11 persen),
sedangkan untuk jenis perkelahian massal lainnya paling tinggi hanya sebanyak
234 desa/kelurahan (14,14 persen) yaitu untuk kasus perkelahian massal
lainnya.
Pemerintah menyadari kerawanan konflik di Indonesia yang dapat
menciptakan perpecahan, oleh karena sebagai upaya menanggulangi isu konflik,
pemerintah telah mengesahkan Undang-undang No. 7 tahun 2012 tentang
penanganan konflik sosial. Dalam undang-undang tersebut, disebutkan bahwa
pemerintah berperan aktif dalam setiap penyelesaian segala bentuk konflik atau
benturan fisik dan kekerasan lainnya yang mengakibatkan ketidakamanan dan
disintegrasi sosial yang menganggu stabilitas nasional dan menghambat
pembangunan nasional.
Strategi yang dipandang lebih efektif dalam pengelolaan konflik meliputi
(Gurr, dalam Soetopo, 2001): (1) konsistensi damai, yaitu mengendalikan konflik
dengan cara tidak saling mengganggu dan saling merugikan, dengan
menetapkan peraturan yang mengacu pada perdamaian serta diterapkan secara
ketat dan konsekuen; (2) dengan mediasi (perantara). Jika konflik menemui
jalan buntu, masing-masing bisa menunjuk pada pihak ketiga untuk menjadi
perantara yang berperan secara jujur dan adil serta tidak memihak.
Seperti yang disajikan pada Tabel 5.1, sebagian besar dari insiden
perkelahian massal yang terjadi dapat diselesaikan secara tuntas (rata-rata lebih
dari

88%

kejadian

perkelahian

massal

setiap

tahunnya),

persentase

desa/kelurahan yang dapat menyelesaikan konflik di wilayahnya meningkat dari


sebesar 88,16 persen pada tahun 2005 menjadi sebesar 92,86 persen pada
tahun 2008, namun pada tahun 2011 menurun menjadi hanya 88,16 persen.
Indikasi ini menunjukkan meski sebagian besar dapat diselesaikan namun
masih terdapat kejadian dimana diperlukan partisipasi dan kesadaran

112

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

masyarakat untuk segera menuntaskan konflik massal yang terjadi di wilayah


desa/kelurahan tempat tinggalnya.
Besarnya cakupan penyelesaian perkelahian massal di masing-masing
wilayah nampak dipengaruhi oleh jenis perkelahian massal yang terjadi. Jenis
perkelahian massal yang tergolong paling mudah diatasi adalah perkelahian
antar warga dan perkelahian antar pelajar/mahasiswa. Sedangkan jenis
perkelahian massal yang tergolong paling sulit diatasi adalah perkelahian warga
dengan aparat keamanan dan perkelahian antar suku. Seperti yang disajikan
pada Tabel 5.2, persentase desa/kelurahan yang dapat menyelesaikan konflik
perkelahian antar warga dan perkelahian antar pelajar/mahasiswa selama tahun
2011 berturut-turut adalah sebesar 90,83 persen dan 86,21 persen. Sedangkan
cakupan penyelesaian untuk perkelahian warga dengan aparat keamanan dan
perkelahian antar suku masing-masing hanya sebesar 72,22 persen dan 83,33
persen.
Kecenderungan semakin meningkatnya jumlah kejadian perkelahian
massal selama periode tahun 20082011 secara umum juga terlihat pada setiap
provinsi. Seperti yang disajikan pada Tabel 5.3, jumlah dan persentase
desa/kelurahan yang wilayahnya menjadi ajang perkelahian massal pada
masing-masing provinsi selama periode tersebut nampak semakin meningkat.
Dari Tabel 5.3 juga nampak bahwa selama kurun waktu tahun 2005 - 2011
desa/kelurahan yang paling banyak terdapat kejadian perkelahian massal
ditemukan di provinsi Papua, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur,
dan Jawa Timur.
Cakupan penyelesaian kejadian perkelahian massal pada setiap provinsi
selama periode tahun 20052011 meskipun nampak sangat bervariasi namun
secara umum cenderung semakin meningkat. Seperti yang disajikan pada Tabel
5.10, cakupan penyelesaian kejadian perkelahian massal pada keseluruhan
provinsi selama tahun 2005 paling rendah adalah 66,67 persen (Provinsi Bangka
Belitung). Angka cakupan terendah tersebut meningkat menjadi sebesar 75,00

Statistik Kriminal 2014

113

BAB V
KONFLIK MASSAL

persen pada tahun 2008 (Provinsi Bali) dan sebesar 62,0 persen pada tahun
2011 (Provinsi Sumatera Barat).

114

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.1.
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan di Seluruh Indonesia Menurut
Kejadian/Karakteristik Perkelahian Massal, Tahun 2005, 2008, dan 2011

2005
Kejadian/Karakteristik
Perkelahian Massal

(1)

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

A. Kejadian perkelahian massal


1. Ada kejadian
2. Tidak ada kejadian
Total desa/kelurahan

1.655
68.302

2,37

2.283

97,63 73.127

3,03

2.562

3,26

96,97 76.047

96,74

69.957 100,00 75.410 100,00 78.609 100,00

B. Perkelahian massal yang sering


terjadi
1.243

75,11

1.255

54,97

1.243

75,11

739

32,37

54

3,26

51

2,23

54

3,26

28

1,23

5. Antar pelajar/mahasiswa

58

3,50

62

2,72

58

3,50

6. Antar suku

66

3,99

34

1,49

66

3,99

234

14,14

114

4,99

234

14,14

1. Antar kelompok warga


2. Warga antar desa/kelurahan
3. Warga dengan aparat keamanan
4. Warga dengan aparat pemerintah

7. Lainnya
Jumlah

1.655 100,00

2.283 100,00

1.655 100,00

1.459

88,16

2.120

92,86

1.459

88,16

196

11,84

163

7,14

196

11,84

C. Penyelesaian perkelahian massal


1. Diselesaikan secara damai
2. Tidak dapat diselesaikan
Jumlah

1.655 100,00

2.283 100,00

1.655 100,00

Sumber: Diolah dari Podes SE 2006, Podes 2008, dan Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

115

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.2.
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Dapat Menyelesaikan Perkelahian Massal
di Wilayahnya Menurut Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2005, 2008, dan 2011

2005
Jenis perkelahian massal yang
paling sering terjadi

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1.129

90,83

1.190

94,82

1.129

90,83

2. Perkelahian warga antar


desa/kelurahan

--

--

685

92,69

--

--

3. Perkelahian warga
dengan aparat keamanan

39

72,22

46

90,20

39

72,22

4. Perkelahian warga
dengan aparat
pemerintah

--

--

22

78,57

--

--

5. Perkelahian antar
pelajar/mahasiswa

50

86,21

56

90,32

50

86,21

6. Perkelahian antar suku

55

83,33

29

85,29

55

83,33

186

79,49

92

80,70

186

79,49

1.459

88,16

2.120

92,86

1.459

88,16

(1)
1. Perkelahian antar
kelompok warga

7. Perkelahian massal
lainnya
J u m l a h

Sumber: Diolah dari Podes SE 2006, Podes 2008, dan Podes 2011

116

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.3.
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Konflik Massal
Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
2005

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau 1)
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat 2)
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat 3)
Papua
Indonesia

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

20
99
47
70
33
23
15
23
11

12
149
274
17
161
33
11
38
122
14
7
3
47
44
37
60
43
7

74
46

104

0,34
2,01
5,22
4,74
2,67
0,83
1,23
1,05
3,43

4,49
2,57
3,20
3,88
1,90
2,23
1,57
4,63
4,46
0,92
0,52
0,15
3,50
3,47
2,42
1,83
2,55
1,56

8,48
5,89

3,11

64
140
30
56
53
27
17
37
22
6
8
270
262
9
176
69
8
56
165
19
12
32
23
47
56
77
55
16
8
112
98
23
230

1,00
2,43
3,25
3,49
4,07
0,88
1,26
1,58
6,40
1,84
3,00
4,60
3,06
2,05
2,07
4,59
1,12
6,13
5,89
1,06
0,83
1,62
1,62
3,15
3,32
2,61
2,71
2,74
1,49
12,36
9,46
1,91
6,95

69
119
50
47
47
51
24
40
28
7
61
195
194
13
162
80
12
68
183
27
25
13
43
101
65
113
54
21
9
146
110
79
306

1,06
2,05
4,84
2,84
3,43
1,60
1,59
1,62
7,76
1,98
22,85
3,30
2,26
2,97
1,91
5,21
1,68
6,27
6,17
1,37
1,64
0,65
2,94
5,97
3,58
3,79
2,55
2,87
1,41
14,26
10,19
5,49
7,80

1.655

2,37

2.283

3,03

2.562

3,26

Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Catatan : 1 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Kepulauan
Riau))
2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Selatan)
3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)

Statistik Kriminal 2014

117

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.4.
Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan
Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2005
Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi
Provinsi
(1)

Antar
Warga
Antar
Kelompok dengan Aparat
pelajar
Keamanan
warga
(3)

(4)

Lainnya Jumlah

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau

20
69
31
38

8
4
5

2
5
4

1
2
6

19
5
28

20
99
47
81

Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu

21
19
12

1
2

3
1
-

1
-

8
2
1

33
23
15

16
10
8
115
235
14
120
26
11
30
86
14
4
2
37
34
24
49
30
7

1
3
1
5
2
1
8
1
1
3
-

1
3
14
3
1
3
2
1
1
1
1
1
2
3
2
-

1
1
1
1
6
4
6
2
-

5
16
35
1
33
3
6
21
2
4
9
2
8
9
-

23
11
12
149
274
17
161
33
11
38
122
14
7
3
47
44
37
60
43
7

Maluku

59

10

74

Maluku Utara
Papua

38
64

2
6

2
1

2
28

2
5

46
104

Indonesia

1.243

54

58

66

234

1.655

Lampung
Kep.Bangka Belitung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo

(2)

Antar
Suku

Sumber: Diolah dari Podes SE 2006

118

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.5.
Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan
Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2008
Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi
Provinsi

Antar
kelompok
warga

Warga
antar desa

(1)

(2)

(3)

29
86
18
26
15
12
10
13
8
4
156
110
4
86
38
3
30
90
15
6
17
11
29
21
49
29
10
6
60
42
13
209

29
39
8
22
28
8
4
16
13
2
85
139
56
23
5
20
54
2
2
10
1
16
26
19
19
4
1
40
34
3
11

3
2
1
2
3
2
6
1
1
3
1
1
4
1
1
2
1
4
2
3
5
2
-

1
1
1
2
1
1
3
1
1
2
6
1
2
1
1
1
2

1.255

739

51

28

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

Warga dengan Warga dengan


aparat
aparat
keamanan
pemerintah
(4)

(5)

Sumber: Diolah dari Podes 2008

Statistik Kriminal 2014

119

BAB V
KONFLIK MASSAL

Lanjutan Tabel 5.5

Jenis Perkelahian Massal


Provinsi

Antar pelajar

Antar Suku

Lainnya

Total

(6)

(7)

(8)

(9)

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

1
3
3
1
2
1
2
2
4
12
2
2
5
5
2
3
2
2
1
2
2
1
1
1
-

1
1
2
1
1
1
1
2
1
6
1
5
1
2
8

2
8
1
4
6
1
2
3
9
8
22
1
3
7
1
3
4
1
2
2
1
7
15
1
-

64
140
30
56
53
27
17
37
22
6
8
270
262
9
176
69
8
56
165
19
12
32
23
47
56
77
55
16
8
112
98
23
230

Indonesia

62

34

114

2.283

Sumber: Diolah dari Podes 2008

120

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.6.
Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan
Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2011
Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi
Provinsi

Antar
kelompok
warga

Warga
antar desa

(1)

(2)

(3)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

Warga dengan Warga dengan


aparat
aparat
keamanan
pemerintah
(4)

(5)

34
69
21
23
14
25
9
12
11
2
27
102
97
4
88
42
9
40
79
13
18
1
22
47
22
53
25
7
6
94
52
56
224

29
39
24
15
29
25
11
19
14
3
16
56
99
66
21
3
31
93
6
4
8
11
65
40
58
25
5
55
64
27
93

4
10
5
3
5
4
5
2
1
2
5
2
4
2
2
7
3
1
3
6
4
1
4
1
5
5
3
21

2
3
1
4
1
7
1
1
2
1
6
3
4
4
3
1
1
4
2
1
3
2
3
1
10
7
5
19

1.348

1.054

120

102

Sumber: Diolah dari Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

121

BAB V
KONFLIK MASSAL

Lanjutan Tabel 5.6

Jenis Perkelahian Massal


Provinsi

Antar pelajar

Antar Suku

Lainnya

Total

(6)

(7)

(8)

(9)

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

4
4
9
1
6
5
4
2
1
23
44
4
8
8
12
2
10
1
2
2
3
16
1
2
1
11
4
2
18

1
2
3
2
2
1
1
3
1
1
1
3
6
3
1
3
2
3
1
1
2
1
1
57

3
13
2
3
2
3
1
1
1
1
5
22
8
10
13
4
11
6
3
2
4
2
3
2
6
3
4
2
9

77
140
57
54
57
72
31
41
29
9
74
238
214
13
180
91
12
86
209
33
25
13
47
119
76
140
57
28
12
177
137
96
441

210

102

149

3.085

Sumber: Diolah dari Podes 2011

122

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.7.
Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi
dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2005
Jenis Perkelahian Massal
Provinsi

(1)

Antar Warga dengan


Antar
kelompok
aparat
pelajar
warga
keamanan

Antar
Suku

Lainnya

Jumlah

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep.Bangka Belitung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

3,7
78,6
79,3
60,2
66,2
53,2
66,7
52,7
94,9
47,2
84,4
83,6
86,4
60,3
77,8
82,7
85,3
66,7
64,9
37,5
81,5
69,0
82,3
59,1
68,4
74,7
88,9
64,1
39,8
65,5

13,5
3,6
3,4
8,0
5,6
9,7
13,3
12,2
2,8
2,2
3,0
7,3
2,2
2,9
4,4
7,0
3,7
6,9
4,6
3,5
8,5
3,4
11,1
2,3
15,1
5,2

0,8
1,8
3,4
5,7
5,6
3,2
3,3
4,1
36,1
3,1
1,4
5,0
4,4
3,8
1,3
1,8
3,4
0,8
2,3
4,5
6,9
5,3
3,4

0,5
1,4
11,4
2,8
3,2
6,7
4,1
11,1
0,2
0,6
0,7
1,0
9,4
7,0
56,3
8,6
0,8
7,6
2,8
3,4
6,1
5,4
21,6

81,5
14,5
13,8
14,8
19,7
30,6
10,0
27,0
5,1
2,8
10,1
11,4
13,6
26,7
15,6
13,5
10,8
18,2
19,3
6,3
14,8
12,1
11,5
27,5
15,8
11,5
22,1
39,8
4,3

100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0

Indonesia

53,0

7,2

2,5

3,2

34,1

100,0

Sumber: Diolah dari Podes SE 2006

Statistik Kriminal 2014

123

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.8.
Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi
dan Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2008
Jenis Perkelahian Massal
Provinsi

(1)

Antar
kelompok
warga

Warga
antar desa

Warga dengan Warga dengan


aparat
aparat
keamanan
pemerintah

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

45,31
61,43
60,00
46,43
28,30
44,44
58,82
35,14
36,36
0,00
50,00
57,78
41,98
44,44
48,86
55,07
37,50
53,57
54,55
78,95
50,00
53,13
47,83
61,70
37,50
63,64
52,73
62,50
75,00
53,57
42,86
56,52
90,87

45,31
27,86
26,67
39,29
52,83
29,63
23,53
43,24
59,09
33,33
0,00
31,48
53,05
0,00
31,82
33,33
62,50
35,71
32,73
10,53
16,67
31,25
4,35
34,04
46,43
24,68
34,55
25,00
12,50
35,71
34,69
13,04
4,78

4,69
1,43
0,00
1,79
3,77
11,11
0,00
5,41
0,00
0,00
0,00
2,22
0,38
11,11
1,70
1,45
0,00
1,79
2,42
5,26
8,33
6,25
0,00
0,00
1,79
5,19
3,64
0,00
0,00
2,68
5,10
8,70
0,00

0,00
0,71
0,00
1,79
0,00
0,00
5,88
5,41
0,00
0,00
0,00
0,37
0,38
0,00
1,70
1,45
0,00
0,00
0,61
0,00
16,67
0,00
0,00
0,00
10,71
0,00
1,82
12,50
0,00
0,89
1,02
4,35
0,87

Indonesia

54,97

32,37

2,23

1,23

Sumber: Diolah dari Podes 2008

124

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

Lanjutan Tabel 5.8

Jenis Perkelahian Massal


Provinsi

Total

Antar pelajar

Antar Suku

Lainnya

(6)

(7)

(8)

1,56
2,14
10,00
1,79
3,77
3,70
11,76
5,41
0,00
0,00
50,00
4,44
0,76
22,22
2,84
7,25
0,00
3,57
1,82
0,00
0,00
0,00
8,70
4,26
1,79
2,60
3,64
0,00
0,00
0,89
1,02
4,35
0,00

0,00
0,71
0,00
1,79
0,00
7,41
0,00
0,00
4,55
16,67
0,00
0,37
0,38
22,22
0,57
0,00
0,00
0,00
3,64
0,00
8,33
0,00
21,74
0,00
0,00
1,30
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
8,70
3,48

3,13
5,71
3,33
7,14
11,32
3,70
0,00
5,41
0,00
50,00
0,00
3,33
3,05
0,00
12,50
1,45
0,00
5,36
4,24
5,26
0,00
9,38
17,39
0,00
1,79
2,60
3,64
0,00
12,50
6,25
15,31
4,35
0,00

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

2,72

1,49

4,99

100,00

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia
Sumber: Diolah dari Podes 2008

Statistik Kriminal 2014

125

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.9.
Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi
dan Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2011
Jenis Perkelahian Massal
Provinsi

(1)

Antar
kelompok
warga

Warga
antar desa

Warga dengan Warga dengan


aparat
aparat
keamanan
pemerintah

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

44,16
49,29
36,84
42,59
24,56
34,72
29,03
29,27
37,93
22,22
36,49
42,86
45,33
30,77
48,89
46,15
75,00
46,51
37,80
39,39
72,00
7,69
46,81
39,50
28,95
37,86
43,86
25,00
50,00
53,11
37,96
58,33
50,79

37,66
27,86
42,11
27,78
50,88
34,72
35,48
46,34
48,28
33,33
21,62
23,53
46,26
36,67
23,08
25,00
36,05
44,50
18,18
16,00
61,54
23,40
54,62
52,63
41,43
43,86
17,86
31,07
46,72
28,13
21,09

5,19
7,14
9,26
5,26
6,94
12,90
12,20
6,90
11,11
2,70
2,10
0,93
2,22
2,20
2,33
3,35
9,09
2,13
2,52
7,89
2,86
1,75
14,29
8,33
2,82
3,65
3,13
4,76

2,60
2,14
1,75
7,41
1,75
9,72
3,23
2,44
22,22
1,35
2,52
1,40
2,22
4,65
1,44
3,03
7,69
8,51
1,68
1,32
2,14
3,51
10,71
8,33
5,65
5,11
5,21
4,31

Indonesia

43,70

34,17

3,89

3,31

Sumber: Diolah dari Podes 2011

126

Statistik Kriminal 2014

BAB V
KONFLIK MASSAL

Lanjutan Tabel 5.9

Jenis Perkelahian Massal


Provinsi

Antar pelajar

Antar Suku

Lainnya

(6)

(7)

(8)

5,19
2,86
15,79
1,85
10,53
6,94
12,90
4,88
3,45
31,08
18,49
1,87
61,54
4,44
13,19
2,33
4,78
3,03
4,26
1,68
3,95
11,43
1,75
7,14
8,33
6,21
2,92
2,08
4,08

1,30
1,43
5,56
3,51
2,78
3,23
2,44
1,26
0,47
7,69
1,10
3,49
2,87
9,09
7,69
6,38
2,63
2,14
1,75
3,57
1,13
0,73
1,04
12,93

3,90
9,29
3,51
5,56
3,51
4,17
3,23
2,44
3,45
11,11
6,76
9,24
3,74
5,56
14,29
4,65
5,26
18,18
12,00
15,38
8,51
2,63
2,14
3,51
21,43
25,00
2,92
2,08
2,04

100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

6,81

3,31

4,83

100,00

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

Total
(9)

Sumber: Diolah dari Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

127

BAB V
KONFLIK MASSAL

Tabel 5.10.
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal dan
Mampu Menyelesaikannya Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011

2005

2008

2011

Provinsi
Jumlah
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau 1)
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat 2)
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat 3)
Papua
Indonesia

(2)

Jumlah

(3)

(4)

Jumlah

(5)

(6)

%
(7)

20
91
39
45
32
18
13
21
7

12
136
255
16
142
33
9
34
100
13
7
2
40
41
33
49
35
5

59
45

97

100,00
91,92
82,98
64,29
96,97
78,26
86,67
91,30
63,64

100,00
91,28
93,07
94,12
88,20
100,00
81,82
89,47
81,97
92,86
100,00
66,67
85,11
93,18
89,19
81,67
81,40
71,43

79,73
97,83

93,27

61
122
26
50
50
25
16
32
21
6
7
255
247
8
165
68
6
55
140
16
10
29
21
43
53
73
53
14
8
101
94
21
224

95,31
87,14
86,67
89,29
94,34
92,59
94,12
86,49
95,45
100,00
87,50
94,44
94,27
88,89
93,75
98,55
75,00
98,21
84,85
84,21
83,33
90,63
91,30
91,49
94,64
94,81
96,36
87,50
100,00
90,18
95,92
91,30
97,39

66
101
31
40
42
47
18
27
27
5
57
180
183
11
150
73
10
64
152
21
23
11
38
94
64
107
49
19
7
126
103
73
295

95,65
84,87
62,00
85,11
89,36
92,16
75,00
67,50
96,43
71,43
93,44
92,31
94,33
84,62
92,59
91,25
83,33
94,12
83,06
77,78
92,00
84,62
88,37
93,07
98,46
94,69
90,74
90,48
77,78
86,30
93,64
92,41
96,41

1.459

88,16

2.120

92,86

2.314

90,32

Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan)
3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)

128

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

130

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Statistik Kriminal 2014

131

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Bagian ini menyajikan gambaran umum mengenai upaya dan partisipasi


masyarakat yang dilakukan untuk menjaga keamanan di lingkungan desa/kelurahan
tempat tinggalnya dan perkembangannya selama satu dekade terakhir. Data yang
digunakan merupakan data kewilayahan (spatial data) dengan unit observasi
seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah Indonesia. Sejalan dengan itu, tingkat
dan perkembangan upaya dan partisipasi masyarakat untuk menjaga keamanan
pada bagian ini akan dilihat dari cakupan dan perkembangan jumlah desa/kelurahan
yang melakukan upaya tersebut.
Pendataan Potensi Desa (Podes) menanyakan apakah dalam setahun
terakhir warga desa melakukan upaya untuk menjaga keamanan lingkungan dengan
cara membangun poskamling, membentuk regu keamanan lingkungan (kamling),
menambah jumlah anggota hansip/linmas, memeriksa warga luar desa yang masuk,
dan upaya yang lain.
Dari Tabel 6.1. terlihat bahwa upaya yang paling banyak dilakukan oleh
warga desa untuk menjaga keamanan selama tahun 2011 secara berturut-turut
adalah melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang asing, membentuk regu
keamanan lingkungan, dan membangun pos keamanan lingkungan (poskamling),
masing-masing dengan cakupan jumlah desa/kelurahan sebesar 44,5 persen, 39,8
persen dan 39,6 persen. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi pada tahun 2005
dan 2008, dimana upaya yang dilakukan warga dengan cakupan desa/kelurahan
terbanyak

berturut-turut

adalah

membentuk

regu

keamanan

lingkungan,

membangun poskamling, dan memeriksa warga luar desa yang masuk. Selama
periode tahun 20052011, jumlah dan persentase desa/kelurahan yang warganya
melakukan upaya untuk menjaga keamanan semakin menurun setiap tahun.
Gambaran upaya dan partisipasi masyarakat desa dalam menjaga keamanan
dirinci menurut provinsi selama periode 2005-2011 disajikan pada Tabel 6.2 sampai
dengan Tabel 6.12. Secara umum, jenis upaya yang dilakukan warga desa terbanyak
untuk menjaga keamanan pada hampir semua provinsi .
Pergeseran preferensi warga desa dalam menentukan jenis upaya yang
dilakukan untuk menjaga keamanan di wilayahnya selama priode tahun 2005 2011
secara umum juga terjadi pada semua provinsi. Seperti yang disajikan pada Tabel
6.3, Tabel 6.4, Tabel 6.6 dan Tabel 6.7, secara umum untuk semua provinsi nampak
132

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

bahwa jumlah dan persentase desa/kelurahan yang melakukan kegiatan siskamling


pada tahun 2005 dan 2011 lebih besar dari jumlah dan persentase desa/kelurahan
yang membangun pos kamling.
Kecenderungan semakin menurunmya partisipasi masyarakat dalam
menjaga keamanan lingkungan desa/kelurahan tempat tinggalnya selama periode
tahun 20052011 juga terjadi pada sebagian besar provinsi. Kondisi ini terlihat dari
semakin berkurangnya cakupan jumlah desa/kelurahan untuk setiap jenis upaya
menjaga keamanan selama periode tersebut secara umum untuk semua provinsi
(lihat Tabel 6.2, Tabel 6.3 dan Tabel 6.4). Selain jumlahnya yang secara absolut
semakin berkurang, persentase desa/kelurahan yang melakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan keamanan secara konsisten juga semakin menurun (lihat Tabel 6.5,
Tabel 6.6 dan Tabel 6.7).

Statistik Kriminal 2014

133

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.1.
Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya yang Dilakukan
Warganya Untuk Menjaga Keamanan, Tahun 2005, 2008, dan 2011

Jenis upaya yang dilakukan


untuk menjaga keamanan

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1. Membangun Pos
Keamanan Lingkungan
(Poskamling)

38.959

55,69

35.089

46,55

31.145

39,62

2. Membentuk regu
keamanan lingkungan

40.960

58,55

35.324

48,46

31.288

39,80

3. Menambah anggota
hansip

21.589

30,86

19.233

25,63

12.620

16,05

4. Memeriksa setiap orang


asing

37.042

52,95

34.921

46,33

34.982

44,50

5. Lainnya

7.821

11,18

5.016

6,65

4.666

5,94

(1)

Sumber: Diolah dari Podes ST 2003, Podes SE 2006, dan Podes 2008

134

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.2.
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan
Tahun 2005
Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan
Provinsi

Membangun
Poskamling

(1)

(2)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep,Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua
Indonesia

Membentuk Menambah Memeriksa


Regu
Anggota
Setiap
Lainnya
Kamling
Hansip Orang Asing
(3)

(4)

(5)

(6)

5.638
1.785
640
935
848
1.751
610
1.394
169
138
213
4.085
3.166
210
3.629
1.105
385
729
1.415
540
885
919
695
807
1.217
2.561
1.089
171
482
349
399

5.622
1.836
528
882
615
1.699
633
1.628
127
125
232
4.386
4.581
244
4.812
1.150
372
661
1.286
557
685
897
633
921
1.141
2.256
987
211
490
349
414

2.166
851
277
519
256
851
269
846
41
83
214
2.530
2.300
165
2.667
528
120
280
1.002
360
281
537
404
743
694
1.204
474
178
287
188
276

5.288
1.945
453
870
557
1.338
474
1.235
96
135
197
3.922
4.201
187
4.837
709
510
387
1.116
476
541
783
565
1.094
1.057
1.773
789
291
345
426
445

773
384
75
204
157
243
59
294
28
12
58
997
1.071
100
984
138
122
111
150
147
111
186
216
313
173
335
182
18
59
23
101

38.959

40.960

21.589

37.042

7.821

Sumber: Diolah dari Podes SE2006

Statistik Kriminal 2014

135

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.3.
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan
Tahun 2008
Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan
Provinsi

Membangun
Poskamling

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

Membentuk Menambah
Regu
Anggota
Hansip
Kamling

Memeriksa
Setiap
Orang
Asing

Lainnya
(6)

(2)

(3)

(4)

(5)

2.633
1.397
598
864
638
1.720
610
1.578
153
137
190
4.357
3.408
267
3.557
1.136
322
642
1.520
487
913
1.003
719
831
915
1.900
1.162
185
331
319
237
137
223

2.244
1.482
482
856
478
1.647
605
1.767
144
117
232
4.459
4.333
295
3.984
1.079
278
584
1.390
515
728
830
651
870
951
1.580
1.015
295
249
342
349
166
327

702
691
191
570
248
928
324
845
57
98
194
2.632
1.986
127
2.135
543
134
369
1.059
364
591
381
412
694
483
898
572
150
126
253
229
104
233

3.322
1.708
398
867
512
1.295
565
1.332
125
150
182
4.076
4.211
173
4.527
757
523
438
1.154
596
570
695
472
1.176
942
1.439
878
345
237
305
438
212
301

290
245
81
104
61
189
65
205
25
12
42
543
820
67
746
90
98
90
93
117
80
92
84
115
144
174
86
28
23
28
35
78
66

35.089

35.324

19.323

34.921

5.016

Sumber: Diolah dari Podes 2008

136

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.4.
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan
Tahun 2011
Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan
Provinsi

Membangun
Poskamling

(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Indonesia

(2)

Membentuk Menambah Memeriksa


Regu
Anggota
Setiap
Lainnya
Kamling
Hansip
Orang Asing
(4)

(5)

2.797
1.561
624
842
625
1.536
667
1.359
142
141
186
3.833
2.574
272
3.119
977
189
605
955
470
775
664
738
803
780
1.685
978
181
358
185
175
99
250

2.154
1.785
491
784
469
1.478
663
1.591
170
181
232
3.829
3.395
257
3.602
971
164
587
916
503
545
419
620
857
816
1.353
923
288
271
259
217
146
352

(3)

657
363
128
365
130
533
231
572
57
102
171
1.889
1.297
114
1.450
380
84
129
545
195
231
151
300
490
394
440
283
168
86
110
161
104
310

3.587
1.907
527
814
486
1.426
623
1.263
154
182
181
4.041
4.467
167
4.611
880
484
415
858
623
564
537
525
1.290
806
1.303
790
328
193
268
250
121
311

(6)

413
176
77
124
49
175
75
206
32
18
34
610
823
57
576
119
69
69
68
80
64
50
65
105
85
195
73
45
24
30
20
14
46

31.145

31.288

12.620

34.982

4.666

Sumber: Diolah dari Podes 2011

Statistik Kriminal 2014

137

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.5.
Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan
Tahun 2005
Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan
Provinsi

Membangun
Poskamling

(1)

Membentuk Menambah Memeriksa


Regu
Anggota
Setiap
Lainnya
Kamling
Hansip Orang Asing

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep,Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua

94,47
36,32
71,03
63,30
68,66
63,03
49,84
63,62
52,65
54,12
79,78
70,33
36,97
47,95
42,81
74,56
54,92
88,90
51,68
35,29
65,51
46,91
51,71
63,59
79,54
77,94
64,63
38,00
55,21
44,69
11,95

94,20
37,36
58,57
59,72
49,80
61,16
51,72
74,30
39,56
49,02
86,89
75,52
53,49
55,71
56,77
77,60
53,07
80,61
46,97
36,41
50,70
45,79
47,10
72,58
74,58
68,65
58,58
46,89
56,13
44,69
12,40

36,29
17,31
30,74
35,14
20,73
30,63
21,98
38,61
12,77
32,55
80,15
43,56
26,86
37,67
31,46
35,63
17,12
34,15
36,60
23,53
20,80
27,41
30,06
58,55
45,36
36,64
28,13
39,56
32,88
24,07
8,27

88,61
39,57
50,28
58,90
45,10
48,16
38,73
56,37
29,91
52,94
73,78
67,53
49,05
42,69
57,06
47,84
72,75
47,20
40,76
31,11
40,04
39,97
42,04
86,21
69,08
53,96
46,82
64,67
39,52
54,55
13,33

12,95
7,81
8,32
13,81
12,71
8,75
4,82
13,42
8,72
4,71
21,72
17,17
12,51
22,83
11,61
9,31
17,40
13,54
5,48
9,61
8,22
9,49
16,07
24,67
11,31
10,19
10,80
4,00
6,76
2,94
3,02

Indonesia

55,69

58,55

30,86

52,95

11,18

Sumber: Diolah dari Podes SE2006

138

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.6.
Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan
Tahun 2008
Jenis Upaya Menjaga Keamanan
Provinsi

(1)

Membangun
Poskamling

Membentuk Menambah Memeriksa


Regu
Anggota
Setiap
Lainnya
Kamling
Hansip Orang Asing

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

40,99
24,22
64,72
53,87
48,96
55,86
45,15
67,46
44,48
42,02
71,16
74,21
39,75
60,96
41,82
75,53
45,22
70,32
54,23
27,19
63,05
50,81
50,74
55,62
54,27
64,49
57,30
31,68
61,75
35,21
22,88
11,37
6,80

34,93
25,70
52,16
53,37
36,68
53,49
44,78
75,55
41,86
35,89
86,89
75,95
50,54
67,35
46,84
71,74
39,04
63,96
49,59
28,75
50,28
42,05
45,94
58,23
56,41
53,63
50,05
50,51
46,46
37,75
33,69
13,78
9,97

10,93
11,98
20,67
35,54
19,03
30,14
23,98
36,13
16,57
30,06
72,66
44,83
23,16
29,00
25,10
36,10
18,82
40,42
37,78
20,32
40,81
19,30
29,08
46,45
28,65
30,48
28,21
25,68
23,51
27,92
22,10
8,63
7,11

51,71
29,62
43,07
54,05
39,29
42,06
41,82
56,95
36,34
46,01
68,16
69,43
49,11
39,50
53,23
50,33
73,46
47,97
41,17
33,28
39,36
35,21
33,31
78,71
55,87
48,85
43,29
59,08
44,22
33,66
42,28
17,59
9,18

4,51
4,25
8,77
6,48
4,68
6,14
4,81
8,76
7,27
3,68
15,73
9,25
9,56
15,30
8,77
5,98
13,76
9,86
3,32
6,53
5,52
4,66
5,93
7,70
8,54
5,91
4,24
4,79
4,29
3,09
3,38
6,47
2,01

Indonesia

46,55

46,86

25,63

46,33

6,65

Sumber: Diolah dari Podes 2008

Statistik Kriminal 2014

139

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.7.
Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan
Tahun 2011
Jenis Upaya Menjaga Keamanan
Provinsi

(1)

Membangun
Poskamling

Membentuk Menambah Memeriksa


Regu
Anggota
Setiap
Lainnya
Kamling
Hansip Orang Asing

(2)

(3)

(4)

(5)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

43,14
26,93
60,41
50,88
45,55
48,21
44,20
55,15
39,34
39,94
69,66
64,91
30,01
62,10
36,69
63,65
26,40
55,81
32,20
23,89
50,72
33,20
50,38
47,43
42,98
56,51
46,11
24,76
56,11
18,07
16,22
6,88
6,37

33,23
30,79
47,53
47,37
34,18
46,39
43,94
64,57
47,09
51,27
86,89
64,84
39,58
58,68
42,37
63,26
22,91
54,15
30,88
25,57
35,67
20,95
42,32
50,62
44,96
45,37
43,52
39,40
42,48
25,29
20,11
10,15
8,97

10,13
6,26
12,39
22,05
9,48
16,73
15,31
23,21
15,79
28,90
64,04
31,99
15,12
26,03
17,05
24,76
11,73
11,90
18,37
9,91
15,12
7,55
20,48
28,94
21,71
14,76
13,34
22,98
13,48
10,74
14,92
7,23
7,90

55,33
32,90
51,02
49,18
35,42
44,76
41,29
51,26
42,66
51,56
67,79
68,43
52,08
38,13
54,23
57,33
67,60
38,28
28,93
31,67
36,91
26,85
35,84
76,20
44,41
43,70
37,25
44,87
30,25
26,17
23,17
8,41
7,93

6,37
3,04
7,45
7,49
3,57
5,49
4,97
8,36
8,86
5,10
12,73
10,33
9,60
13,01
6,77
7,75
9,64
6,37
2,29
4,07
4,19
2,50
4,44
6,20
4,68
6,54
3,44
6,16
3,76
2,93
1,85
0,97
1,17

(6)

Indonesia

39,62

39,80

16,05

44,50

5,94

Sumber: BPS, Statistik Potensi Desa 2011

140

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.8.
Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membangun
Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) Menurut Provinsi,
Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah
Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau 1)
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat 2)
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat 3)
Papua
Indonesia

2005

2008

Persentase
2011

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(2)

(3)

(4)

5.638
1.785
640
935
848
1.751
610
1.394
169
138
213
4.085
3.166
210
3.629
1.105
385
729
1.415
540
885
919
695
807
1.217
2.561
1.089
171

482
349

399

2.633
1.397
598
864
638
1.720
610
1.578
153
137
190
4.357
3.408
267
3.557
1.136
322
642
1.520
487
913
1.003
719
831
915
1.900
1.162
185
331
319
237
137
223

2.797
1.561
624
842
625
1.536
667
1.359
142
141
186
3.833
2.574
272
3.119
977
189
605
955
470
775
664
738
803
780
1.685
978
181
358
185
175
99
250

94,47
36,32
71,03
63,30
68,66
63,03
49,84
63,62
52,65
54,12
79,78
70,33
36,97
47,95
42,81
74,56
54,92
88,90
51,68
35,29
65,51
46,91
51,71
63,59
79,54
77,94
64,63
38,00

55,21
44,69

11,95

40,99
24,22
64,72
53,87
48,96
55,86
45,15
67,46
44,48
42,02
71,16
74,21
39,75
60,96
41,82
75,53
45,22
70,32
54,23
27,19
63,05
50,81
50,74
55,62
54,27
64,49
57,30
31,68
61,75
35,21
22,88
11,37
6,80

43,14
26,93
60,41
50,88
45,55
48,21
44,20
55,15
39,34
39,94
69,66
64,91
30,01
62,10
36,69
63,65
26,40
55,81
32,20
23,89
50,72
33,20
50,38
47,43
42,98
56,51
46,11
24,76
56,11
18,07
16,22
6,88
6,37

38.959

35.089

31.145

55,69

46,55

39,62

Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan)
3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)

Statistik Kriminal 2014

141

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.9.
Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membentuk Regu
Keamanan Lingkungan Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau 1)
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat 2)
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat 3)
Papua
Indonesia

2005

2008

2011

2005

2008

(2)

(3)

(4)

(2)

(3)

2011
(4)

5.622
1.836
528
882
615
1.699
633
1.628
127
125
232
4.386
4.581
244
4.812
1.150
372
661
1.286
557
685
897
633
921
1.141
2.256
987
211

490
349

414

2.244
1.482
482
856
478
1.647
605
1.767
144
117
232
4.459
4.333
295
3.984
1.079
278
584
1.390
515
728
830
651
870
951
1.580
1.015
295
249
342
349
166
327

2.154
1.785
491
784
469
1.478
663
1.591
170
181
232
3.829
3.395
257
3.602
971
164
587
916
503
545
419
620
857
816
1.353
923
288
271
259
217
146
352

94,20
37,36
58,57
59,72
49,80
61,16
51,72
74,30
39,56
49,02
86,89
75,52
53,49
55,71
56,77
77,60
53,07
80,61
46,97
36,41
50,70
45,79
47,10
72,58
74,58
68,65
58,58
46,89

56,13
44,69

12,40

34,93
25,70
52,16
53,37
36,68
53,49
44,78
75,55
41,86
35,89
86,89
75,95
50,54
67,35
46,84
71,74
39,04
63,96
49,59
28,75
50,28
42,05
45,94
58,23
56,41
53,63
50,05
50,51
46,46
37,75
33,69
13,78
9,97

33,23
30,79
47,53
47,37
34,18
46,39
43,94
64,57
47,09
51,27
86,89
64,84
39,58
58,68
42,37
63,26
22,91
54,15
30,88
25,57
35,67
20,95
42,32
50,62
44,96
45,37
43,52
39,40
42,48
25,29
20,11
10,15
8,97

40.960

35.324

31.288

58,55

46,86

39,80

Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan)
3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)

142

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.10.
Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Menambah Anggota
Hansip/Linmas Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau 1)
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat 2)
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat 3)
Papua
Indonesia

2005

2008

2011

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(2)

(3)

(4)

2.166
851
277
519
256
851
269
846
41
83
214
2.530
2.300
165
2.667
528
120
280
1.002
360
281
537
404
743
694
1.204
474
178

287
188

276

702
691
191
570
248
928
324
845
57
98
194
2.632
1.986
127
2.135
543
134
369
1.059
364
591
381
412
694
483
898
572
150
126
253
229
104
233

657
363
128
365
130
533
231
572
57
102
171
1.889
1.297
114
1.450
380
84
129
545
195
231
151
300
490
394
440
283
168
86
110
161
104
310

36,29
17,31
30,74
35,14
20,73
30,63
21,98
38,61
12,77
32,55
80,15
43,56
26,86
37,67
31,46
35,63
17,12
34,15
36,60
23,53
20,80
27,41
30,06
58,55
45,36
36,64
28,13
39,56

32,88
24,07

8,27

10,93
11,98
20,67
35,54
19,03
30,14
23,98
36,13
16,57
30,06
72,66
44,83
23,16
29,00
25,10
36,10
18,82
40,42
37,78
20,32
40,81
19,30
29,08
46,45
28,65
30,48
28,21
25,68
23,51
27,92
22,10
8,63
7,11

10,13
6,26
12,39
22,05
9,48
16,73
15,31
23,21
15,79
28,90
64,04
31,99
15,12
26,03
17,05
24,76
11,73
11,90
18,37
9,91
15,12
7,55
20,48
28,94
21,71
14,76
13,34
22,98
13,48
10,74
14,92
7,23
7,90

21.589

19.323

12.620

30,86

25,63

16,05

Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan)
3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)

Statistik Kriminal 2014

143

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.11.
Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Memeriksa Setiap
Warga Luar Desa yang Masuk Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
2005
(1)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau 1)
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat 2)
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat 3)
Papua
Indonesia

2008

2011

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

(2)

(3)

(4)

5.288
1.945
453
870
557
1.338
474
1.235
96
135
197
3.922
4.201
187
4.837
709
510
387
1.116
476
541
783
565
1.094
1.057
1.773
789
291

345
426

445

3.322
1.708
398
867
512
1.295
565
1.332
125
150
182
4.076
4.211
173
4.527
757
523
438
1.154
596
570
695
472
1.176
942
1.439
878
345
237
305
438
212
301

3.587
1.907
527
814
486
1.426
623
1.263
154
182
181
4.041
4.467
167
4.611
880
484
415
858
623
564
537
525
1.290
806
1.303
790
328
193
268
250
121
311

88,61
39,57
50,28
58,90
45,10
48,16
38,73
56,37
29,91
52,94
73,78
67,53
49,05
42,69
57,06
47,84
72,75
47,20
40,76
31,11
40,04
39,97
42,04
86,21
69,08
53,96
46,82
64,67

39,52
54,55

13,33

51,71
29,62
43,07
54,05
39,29
42,06
41,82
56,95
36,34
46,01
68,16
69,43
49,11
39,50
53,23
50,33
73,46
47,97
41,17
33,28
39,36
35,21
33,31
78,71
55,87
48,85
43,29
59,08
44,22
33,66
42,28
17,59
9,18

55,33
32,90
51,02
49,18
35,42
44,76
41,29
51,26
42,66
51,56
67,79
68,43
52,08
38,13
54,23
57,33
67,60
38,28
28,93
31,67
36,91
26,85
35,84
76,20
44,41
43,70
37,25
44,87
30,25
26,17
23,17
8,41
7,93

37.042

34.921

34.982

52,95

46,33

44,50

Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan)
3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)

144

Statistik Kriminal 2014

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Tabel 6.12.
Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Upaya Lainnya
Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah

Persentase

Provinsi
(1)

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

2005

2008

2011

(2)

(3)

(4)

Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau 1)
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat 2)
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat 3)
Papua

773
384
75
204
157
243
59
294
28
12
58
997
1.071
100
984
138
122
111
150
147
111
186
216
313
173
335
182
18

59
23

101

290
245
81
104
61
189
65
205
25
12
42
543
820
67
746
90
98
90
93
117
80
92
84
115
144
174
86
28
23
28
35
78
66

413
176
77
124
49
175
75
206
32
18
34
610
823
57
576
119
69
69
68
80
64
50
65
105
85
195
73
45
24
30
20
14
46

12,95
7,81
8,32
13,81
12,71
8,75
4,82
13,42
8,72
4,71
21,72
17,17
12,51
22,83
11,61
9,31
17,40
13,54
5,48
9,61
8,22
9,49
16,07
24,67
11,31
10,19
10,80
4,00

6,76
2,94

3,02

4,51
4,25
8,77
6,48
4,68
6,14
4,81
8,76
7,27
3,68
15,73
9,25
9,56
15,30
8,77
5,98
13,76
9,86
3,32
6,53
5,52
4,66
5,93
7,70
8,54
5,91
4,24
4,79
4,29
3,09
3,38
6,47
2,01

6,37
3,04
7,45
7,49
3,57
5,49
4,97
8,36
8,86
5,10
12,73
10,33
9,60
13,01
6,77
7,75
9,64
6,37
2,29
4,07
4,19
2,50
4,44
6,20
4,68
6,54
3,44
6,16
3,76
2,93
1,85
0,97
1,17

Indonesia

7.821

5.016

4.666

11,18

6,65

5,94

Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan)
3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)

Statistik Kriminal 2014

145

BAB V
KONFLIK MASSAL

Statistik Kriminal 2014

129

BAB VI
UPAYA MENJAGA KEAMANAN

Badan Pusat Statistik


Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710
Telp.: (021) 3841195, 3842508, 3810291-4. Fax.: (021) 3857046
Homepage: http:\www.bps.go.id E-mail: bpshq@bps.go.id

Statistik Kriminal 2014

147

Anda mungkin juga menyukai