Anda di halaman 1dari 3

ISTRI IDEAL ITU EDITOR.

Penulis: Anin Lihi


Tulisan ini berawal dari kedatangan penulis ke kosnya teman, kos Putri
88, penulis tertarik dengan salah seorang penghuni kos (Keluarga) yang
tinggal di dalamnya, dan kebetulan istrinya yang mengedit tulisan suaminya,
hal inilah yang mendorong penulis untuk mempertanyakannya. Guna
menuliskannya, agar dijadikan sebagai motivasi bagi para pembaca,
terutama bagi orang-orang yang sudah berkeluarga. jadi Bisa dikatakan, ini
adalah sebagian ukuran keromantisan sebuah rumah tangga.
Jika kita lihat fakta yang sebenarnya, menunjukkan bahwa editor
adalah provesi yang digeluti dalam dunia akademik (pendidikan) dan yang
berperan sebagai editor adalah Profesor, Dr atau Master, merekalah orangorang yang dipercaya memiliki kemampuan untuk mengedit tulisan, semisal
jurnal, Buku Bacaan dan lain-lain. Namun berbeda dengan lelaki yang satu
ini, yang menjadi editor justru istrinya (seorang ibu rumah tangga biasa),
sehingga keluarga ini boleh kita sebut sebagai keluarga yang lain dari pada
yang lain. juga Yang menarik dari keluarga ini adalah mereka tidak ingin
namanya disebut dalam tulisan, bahkan mereka mengatakan, sebut saja
keluarga Lakandodoke dan wakapopoluka bukan nama aslinya.1
Hari ini, Rabu, 29 Juni 2016, di Kos putri 88, ada sepasang suami istri,
yang kebetulan suaminya sedang melaksanakan studi pada Pasca Sarjana
(S2) di Universitas Negeri Makassar (UNM) Kota Makassar. Suaminya dikenal
sebagai seorang penulis, yang telah menerbitkan tulisannya di dalam
berbagai media online, tulisan beliau juga sering diterbitkan diblogger
kompasiana, juga dalam Maluku News. Tulisannya telah dibaca oleh banyak
orang dan karena tulisannya yang menarik, tiba-tiba ada orang menjiplak
tulisan itu, tanpa sepengetahuannya. kemudian tulisan itu diterbitkan di
sebuah harian tertrentu di Sulawesi tenggara, tulisan itu berjudul
pikadawu,2 tulisan yang diterbitkan di salah satu harian itu adalah plagiat
sebab tidak mencantumkan nama penulisnya. Namun hal itu, tidak
menyebabkan ia menuntut pada harian itu, dan hal ini seharusnya tidak
boleh terjadi dalam dunia tulis menulis.
banyak karya tulis yang Telah ia terbitkan, diantaranya:
1 Tidak ditulis nama aslinya, karena keluarga ini tidak ingin namanya
dipublikasikan, tujuan kesediaannya untuk diwawancarai adalah keinginannya cerita
ini dijadikan motivasi.

1.
2.
3.
4.

Sekolah Dipolitisasi Guru jadi incaran siswa jadi sasasan.


Pikadawu (tradisi menangkal penyakit).
Filsafat Ilmu dalam konteks filsafat sejarah.
Lembaga Pendidikan Menjadi Incaran Caleg dulang suara di pemilu.

Kempat dari tulisan diatas hanyalah sebagian dari gambaran, bahwa


masih banyak tulisan yang diterbitkan di dalam media online, dan jika ada
yang ingin berkunjung untuk membaca tulisan beliau masuki saja blog
Kompasiana.com.
Keindahan bahasa tulis, dalam tulisan yang diterbitkan itu ternyata,
merupakan hasil edit yang diedit oleh istrinya, kata istrinya mengedit
merupakan kegiatan yang paling saya sukai selain dari kegiatan memasak,
bahkan masih ada kegiatan lain yang tidak disebutkan. Sesuai ungkapan
sang istri itu, Tidak berlebihan jika penulis mencantumkan bahwa istri dari
keluarga itu mampu mengedit sebanyak adanya tulisan itu.
Suaminya mengatakan: istriku ini adalah istri yang hebat, mungkin
dalam dunia ini tidak ada lagi wanita sehebat istri saya dimata saya. Semoga
apa yang saya katakana ini, dapat menjadi motivasi bagi istri-istri yang lain.
Mengenai tulisan ini, bisa dikata sesuai dengan gambaran al-Quran
bahwa suami dan istri adalah pakaian, suami adalah pakaian dari istri dan
istri adalah pakaian dari suami, symbol ini mengambarkan bahwa suami dan
istri harus saling menutupi kekurangan, termasuk kekurangan suami dalam
menulis. Mengenai hal ini, Allah sebutkan dalam Quran Surat al-Baqara (2):
187.
Artinya: Istrimu adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian
bagi mereka.
Maksud ayat di atas adalah, bahwa antara suami dan istri harus saling
menutupi kekurangan. Secara umum ayat di atas menjelaskan banyak
masalah, artinya kekurangan apapun yang dialami suami dan istri harus dan
bahkan menjadi kewajiban untuk menutupinya, sebab hal itu justru
membantu keusksesan rumah tangga. Termasuk menutupi kekurangan
suami ketika menulis, mengenai kata-kata yang kurang pas dan tepat dalam
2 Pikadawu adalah tradisi yang dipercaya oleh masayarakat khususnya masyarakat
Buton, dimana pikadawu ini diyakini sebagai alat penangkal penyakit. Pikadawu
berasal dari kata pika dan dawu. Pika berarti melekat dawu berarti memberi,
keterangan ini diambil dari penelitiannya karen pada tahun 2012, dan telah di
seminarkan dikampus Universitas Pattimura Ambon pad jurusan Antropologi.

kalimat-kalimat tulisan itu. Mungkin, akan ada yang berpendapat bahwa ayat
di atas tidak cocok untuk dijadikan dalil dukungan terhadap peristiwa ini,
tetapi menurut penulis, ayat diatas menjelaskan mengenai kekurangan
secara umum, termasuk kekurangan suami dalam menulis, sehingga istripun
berperan penting menututupi kekurangan itu dengan mengeditnya. Olehnya
itu, kekurangan yang dimaksud ayat di atas bisa di jadikan dalil penguat
mengenai hal mengedit ini.
Berkaitan dengan judul, Istri Ideal Itu Editor, terdapat maksud, bahwa
ternyata kesuksesan suami, tidak terlepas dari peran istri sebagai ibu
Rumah tangga.
Makassar, Rabu, 29 Juni 2016.
Mengisi waktu Luang ketika DiKosnya
Teman.

Anda mungkin juga menyukai