GELOMBANG - Fadhlurrahman Ruslan
GELOMBANG - Fadhlurrahman Ruslan
GELOMBANG
PEMBAHASAN
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu
gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik,
dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat ruang hampa
udara, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan
bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di mana mereka dapat berjalan dan
dapat
memindahkan
energi
dari
satu
tempat
kepada
lain
tanpa
GELOMBANG
bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang.
Perhatikan Gambar 1.1.
GELOMBANG
panjang
gelombang
(disebut
lambda
huruf
Yunani).
Panjang
gelombang juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak
atau jarak dari lembah ke lembah.
2)
GELOMBANG
1. Gelombang Berjalan
Jika ujung salah satu tali kita ikatkan pada beban yang tergantung
pada pegas vertikal, dan pegas kita getarkan naik turun,maka getaran
pegas akan merambat pada tali seperti ditunjukkan pada Gambar 1.6. Jika
Anda
mengamati
secara
seksama,
maka
amplitudo
(simpangan
maksimum) dari gelombang yang merambat pada tali selalu tetap (tidak
berubah). Gelombang merambat yang selalu memiliki amplitudo tetap
digolongkan sebagai gelombang berjalan.
Gambar.1.6.
Gelombang
berjalan
ke Gambar.1.7.
Gelombang
cepat rambat v.
simpangan
pada
titik
P?
Simpangan
tersebut
dapat
GELOMBANG
dengan :
= panjang gelombang (m)
T = periode gelombang (s)
= frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
1.2
GELOMBANG
2. Gelombang Statisioner
Gelombang
stasioner
adalah
gelombang
hasil
superposisi
dua
GELOMBANG
Gambar 1.11
Pemantulan pada ujung bebas menghasilkan pulsa pantul sefase
dengan pulsa datangnya. Dengan demikian jika gelombang datang yang
merambat ke kanan dapat dinyatakan dengan y1 = A sin (kx - t), maka
gelombang pantul yang merambat ke kiri tetapi sefase dinyatakan
dengan :
y2 =
A sin (-kx - t)
....
Sefase
pemantulan terhadap x = 0
GELOMBANG
y = As sin t ......................................................1.10
As = 2 A cos kx ..................................................1.11
B. Gelombang Stationer pada ujung tetap
Di titik pantul yang tetap gelombang datang dan gelombang pantul
berselisih fase 1/2 atau gelombang pantul berlawanan dengan phase
gelombang datang = 1/2. Perhatikan gambar 1.12.
Y2 = -A sin(
-kx
- t) y2 = A sin (kx
+t)
10
GELOMBANG
(A + B) cos
(kx - t) + kx + t ) cos
( A B), maka
[ (kx - t) ( kx + t )]
y = 2 A sin kx cos t
(1.12)
Atau y = As cos t
(1.13)
Dengan As = 2 A sin kx
(1.14)
Keterangan:
y = simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung tetap; A =
amplitudo gelombang berjalan; As= amplitude gelombang stasioner; x =
jarak partikel dari ujung tetap.
Efek Dopler
Fenomena perubahan frekuensi karena pengaruh gerak relatif antara
sumber bunyi dan pendengar, pertama kali diamati oleh Christian
Doppler. Jika antara sumber bunyi dan pendengar tidak ada gerakan
relatif, maka frekuensi sumber bunyi dan frekuensi bunyi yang didengar
oleh seseorang adalah sama. Namun, jika antara sumber bunyi dan si
pendengar ada gerak relatif, ternyata antara frekuensi sumber bunyi dan
frekuensi bunyi yang didengar tidaklah sama. Suatu contoh, misalnya
11
GELOMBANG
ketika Anda naik bis dan berpapasan dengan bis lain yang sedang
membunyikan klakson, maka akan terdengar suara yang lebih tinggi,
berarti frekuensinya lebih besar dan sebaliknya ketika bis menjauhi anda,
bunyi klakson terdengar lebih rendah, karena frekuensi bunyi yang
didengar berkurang. Peristiwa ini dinamakan Efek Doppler.
Jadi, Effek Doppler adalah peristiwa berubahnya harga frekuensi bunyi
yang diterima oleh pendengar (P) dari frekuensi suatu sumber bunyi (S)
apabila terjadi gerakan relatif antara P dan S. Oleh Doppler dirumuskan
sebagai :
.........................................................(3.16)
Dengan :
fP adalah frekuensi yang didengar oleh pendengar.
fS adalah frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi.
vP adalah kecepatan pendengar.
vS adalah kecepatan sumber bunyi.
v adalah kecepatan bunyi di udara.
Tanda + untuk vP dipakai bila pendengar bergerak mendekati sumber
bunyi.
Tanda - untuk vP dipakai bila pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi.
Tanda + untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak menjauhi
pendengar.
12
GELOMBANG
dengan
jarak
ke
bidang
pantul.
gelombang
(Front
wave)
didefinisikan
sebagai
tempat
kedududkan titik titik yang memiliki fase yang sama pada gelombang,
pada gambar di samping ini menunjukkan lingkaran lingkaran tersebut
merupakan muka gelombang. Jarak antara muka gelombang yang
berdekatan sama dengan satu gelombang (). Sinar gelombang adalah
garis yang ditarik dengan arah tegak lurus terhadap muka gelombang
13
GELOMBANG
pada
mediumnya.
14
GELOMBANG
interferensi..lika
pertemunan
kedua
gelombang
saling
jika
pada
titik
pertemuan
tersebut
kedua
gelombangnya
berlawanan fase.
d. Difraksi gelombang
Peristiwa difraksi atau lenturan dapat terjadi jika sebuah gelombang
melewati sebuah penghalang atau melewati sebuah celah sempit. Pada
suatu medium yang serba sama, gelombang akan merambat lurus. Akan
tetapi, jika pada medium tersebut gelomhang terhalangi, bentuk dan arah
perambatannya
dapat
berubah.
gelombang.
15
GELOMBANG
Gelombang
cahaya
mengalami
disperse.
Dengan
sifat
disperse
16
GELOMBANG
Sudut Dispersi
Bila cahaya putih (polikromatik) atau cahaya matahari melewati suatu
prisma maka cahaya yang keluar dari prisma berupa spektrum cahaya
matahari yang terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nilla,
dan ungu. Penguraian warna polikromatik menjadi warna monokromatik
yang disebabkan oleh perbedaan cepat rambat dari masing masing
warna disebut dengan disperse. Setiap warna cahaya memiliki sududt
deviasi
minimum
masing
masing.
Selisih deviasi warna ungu dengan warna merah disebut sudut dispersi.
Jadi, lebar sudut disperse atau lebar spectrum matahari dapat dinyatakan
sebagai berikut:
= (n- 1) (nm- 1) atau
= (n- nm )
Dengan:
n = indeks bias sinar ungu
nm = indeks bias sinar merah
= sudut disperse
= sudut pembias prisma
f. Polarisasi Gelombang
Gelombang
yang
hanya
merambat
pada
satu
bidang
disebut
17
GELOMBANG
18
GELOMBANG
19
GELOMBANG
f1 = v / 2L
Frekuensi dasar (f1) gelombang adalah :
f1 = 120 / (2)(0,6) = 120 / 1,2 = 100 hz