Resume
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
yang diampu oleh
Dra. Soesy Asiah Soesilawaty, MS
Oleh :
Kelompok 7
Fitri Agustiani Azis
1300247
Rizkiani Nurrochmah
1304724
Sarip Hidayat
1301672
Sarip Hidayat
ATOM, Semua zat yang berada di alam ini terdiri dari elemen-elemen yaitu zat yang tidak
bias dibagi-bagi Lagi melalui reaksi kimia biasa. Atom terdiri dari inti dan electron dalam inti
terdapat proton yang bermuatan posistif dan neutron tidak bermuatan,electron mengelilingi
ini dan bermuatan negative. Ada tiga jenis ikatan kimia ikatan ionic gaya tari menarik antara
ion yang berbeda muatan, ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang kuat biasanya
terdapat pada organisme organisme dan ada ikatan kovalen polar di dalam ikatan kovalen,dan
ketiga ikatan hydrogen atom hidrogrn yang bermuatan positif akan tertarik oleh atom oksigen
yang bermuatan negative.
Larutan, suatu zat akan larut dalam air bila terjadi daya Tarik listrik antara molekul zat
tersebutdengan molekul air, dan lemak dapat larut dalam bagian central dari micelle yang non
polar. Konsep dari suatu zat yang terlarut bias dinyatakan dalam gram/liter, dalam tubuh
terdapat system buffer yang berfungsi menahan perubahan pH secara drastic.
METABOLISME, di dalam tubuh selalu terjadi reaksi kimia Rreaksi-reaksi kimia tersebut
di bagi menjadi dua bagian yaitu, anabolisme dan katabolisme
Anabolisme merupakan suatu reaksi sintetis yang menyatukan beberapa molekul kecil
menjadi molekul besar sedangan katabolisme ialah suatu reaksi dekomposisi (pemecahan)
yang memecahkan molekul.
SENYAWA KIMIA DALAM TUBUH, di dalam tubuh kita terdapat berbagai macam
senyawa kimia yang di bagi menjadi senyawa anorganik dan organic
Anorganik terdiri dari air,garam-garam,asam-asam dan basa, sedangkan senyawa kimia
organic terdiri dari atom C,H,O dan kadang N dan S. dan terdiri dari senyawa
karbohidrat,lemak,protein,dan asam nukleat.
Karbohidrat memiliki fungsi yang penting untuk memenuhi energy untuk sel-sel tubuh,
karbohidrat terdiri dari monosakarida penyuplai energy utama tubuh dan terdiri dari tiga
sampai tujuh atom C, kemudian ada disakarida terdiri dari dua monosakarida dan ketiga ada
polisakarida yang terdiri dari banyak monosakarida.
Lemak memiliki fungsi sebagai cadangan makan bagi tubuh,yang terdiri dari atom-atom
hydrogen karbon dan sedikit atom oksigen,atom ini berbentuk ikatan non polar sehingga
tidak larut dalam air, lemak di bagi menjadi empat kelas yaitu trigliserida, yang terdiri dari
satu molekul gliseroldan terikat dengan tiga asam lemak, kemudian phospholipid yang
memiliki struktur seperti lemak netral hanya pada atom karbon ketiga dari gliserol tidak
terikat asam lemaktapi terikat satu senyawa phosphate dan nitrogen, dan yang ketiga Sterol
memiliki struktur dasar yang terdiri dari empat cincin karbon, dan keempat Lipoprotein
merupakan molekul-molekul lemak non polar yang di selubungi oleh mantel protein.
Protein, terdiri dari atom C,H,O,N kadang S ,merupakan molekul raksasa yang terdiri dari
subunit-subunit yang disebut asam amino.
Ikatan Peptida, merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon pada gugus karboksil
suatu molekul berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul
lainnya. ikatan peptida hanya terdapat pada protein.
Denaturasi yaitu perubahan struktur protein terutama struktur sekunder tersier dan
quartenernya .
Asam Nukleat merupakan polimer dari subunit-subunit dari nukleotida setiap nukleotida
terdiri dari satu pentose satu gugus phosphate dan satu basa nitrogen. Terdapat ARN dan ATP.
Rizkiani Nurrochmah
2.6 MEKANISME KONTROL MOLEKULER
Protein Binding Side
Protein merupakan suatu molekul khusus dengan struktur molekulnya yang
membentuk suatu struktur 3 dimensi (konformasi) tertentu. Suatu ligan adalah suatu molekul
yang bisa melekat pada bagian tertentu dari permukaan molekul protein. Bagian dari
permukaan molekul protein yang melekat dengan ligan disebut dengan binding site.
Kriteria agar ligan bisa melekat erat dengan binding site:
1. Chemical Secificity (Spesifik kimiawi), hanya ligan dengan bentuk tertentu yang bisa
melekat pada 1 binding site. Contoh: jigsaw puzzle, kunci dengan anak kunci.
2. Affinitet, makin sesuai bentuk ligan dan binding site dan makin kuat interaksi tarikmenarik bagian polarnya (ion) maka makin kuat lekatannya.
Satu binding site bisa melekatkan beberapa ligan asal bentuk-bentuknya complementer.
Saturasi
Saturasi ialah bila terdapat banyak ligan dalam larutan tapi sedikit binding site nya,
maka semua binding site akan diisi oleh ligan. Bila terdapat lebih dari satu ligan dalam satu
larutan maka akan terjadi kompetisi antara ligan-ligan tersebut untuk mengisi binding site
yang sama. Kemampuan mengisi binding site tergantung pada:
1. Konsentrasi ligan
2. Bentuk ligan dan binding site apakah komplementer
3. Affibitet ligan-binding site
Satu molekul protein bisa mempunyai satu atau lebih binding site tertentu yang bisa
mengikat zat-zat nonprotein atau protein tertentu lain hanya pada binding site tersebut.
Mekanisme ini merupakan salah satu cara yang menyebabkan satu sel bisa saling mengikat
diri dengan zat interseluler dan sel lainnya sehingga terbentuk jaringan, karena membran sel
mempunyai protein-protein yang akan mengikat zat-zat lain.
Katalis
Katalis adalah zat yang mempercepat suatu reaksi kimia tetapi tak mengalami
perubahan kimiawi setelah reaksi tersebut berlangsung.
Enzym
Enzym ialah suatu katalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam tubuh kita. Enzym
biasanya berupa suatu protein. Didalam enzym sering terdapat bagian nonprotein yang
disebut cofactor, tanpa cofactor enzym tersebut tidak akan berfungsi. Sebagai cofactor berupa
ion-ion (misalnya Mg++, Cu++), sebagian lagi berupa molekul-molekul organik yang disebut
coenzym. Vitamin berfungsi sebagai koenzym, zat-zat yang dipercepat reaksinya disebut
substrat sedangkan hasilnya disebut produk.
Substrat bertindak sebagai ligan dan melekat pada binding site yang terletak pada
permukaan molekul enzym membentuk kompleks enzym substrat, kemudian substrat dirubah
menjadi produk dan terlepas dari enzym, dan kemudian enzym bisa mengikat substrat
lainnya.
Seluruh reaksi-reaksi kimia tubuh melibatkan enzym, tanpa enzym-enzym tersebut
reaksi akan berjalan sangat lambat. Pada organel sel, enzym-enzym yang terdapat didalam
mitokondria berbeda dengan enzym yang terdapat didalam retikulum endoplasma.
Kecepatan reaksi-reaksi yang menggunakan enzym bergantung pada:
-
Fungsi coemzym ialah membawa 1 gugus kimia tertentu dari satu substrat ke substrat
lainnya melalui bantuan enzym.
Pengaturan sifat-sifat Binding Site
Struktur 3 dimensi (Stereokopis) protein tergantung kepada interaksi antara gugusgugus polar (ion) sepanjang rantai polipeptida, juga tergantung kepada molekul-molekul lain
yang terdapat pada media disekeliling molekul protein tersebut (misalnya perubahan pH,
temperatur merubah struktur protein, lihat denaturasi).
Modulasi Allosterik
Modulasi allosterik terjadi jika satu molekul protein mengADNung 2 binding site A
dan B, perlekatan ligan A pada binding site A (aktif site A) akan mengubah susunan gugus
polar protein tersebut dan menyebabkan perubahan pada bentuk binding site B. Ligan A
disebut molekul modulator, binding site A disebut regulator site dan binding site B disebut
fungsional site, proteinnya disebut allosterik protein.
Bentuk yang semula tidak komplementer terhadap ligan B menjadi komplementer
terhadap ligan B ligan B akan melekat pada Allosterik protein. Jika Allosterik protein itu
berupa enzym akan menjadi aktif.
Bentuk yang semula komplementer menjadi tidak komplementer terhadap ligan B--- ligan B
tidak dapat melekat pada fungsional site. --- enzym di nonaktifkan. Jadi seolah mematikan
enzym.
Modulasi Kovalen
Pada modulasi kovalen terjadi reaksi kimia , reaksi ini dikatalisasi oleh suatu enzym.
Contohnya yaitu enzym proteinkinase yang mentransfer Pi dari ATP ke gugus hidroksil pada
rantai samping suatu amino.
ATP + Protein---OH ADP + Protein
Phosphat yang bermuatan negatif merubah struktur protein sehingga protein-PO4
mempunyai binding site yang berbeda pada protein.
BAB III - ORGANISASI TINGKAT SEL
Sel ialah unit fungsional dasar dan struktural dasar yang hidup dari tubuh
(organisme).
Bagian-bagian sel:
1. Membran plasma: bagian luar sel yang memisahkan sel dari lingkungan sekitarnya.
2. Sitoplasma: zat diantara inti sel dengan membran plasma
3. Organel: bagian-bagian (komponen) didalam sel yang sangat spesial dan dapat
melakukan aktivitas sel yang khusus. Organel yang dikelilingi membran, misalnya
nucleus, retikulum endoplasma, apparatus golgi, mitokondria, lysosom dan
peroxisom. Yang tidak ber membran misalnya ribosom, mikrofilamen, mikrotubulus,
sentriol. Sitoplasma yang berada diluar organel disebut sitosol.
4. Inklusion: tempat-temvat penyimpanan bahan-bahan tertentu dari sel.
Membran plasma
Tebalnya 6-10 nm, terdiri dari molekul-molekul protein (50-70% berat mebran),
phosfolipid, sedikit kolestrol, air, karbohidrat dan ion-ion lain. Singer & Nicolson (1972)
mengemukakan teori fluid Mozaic dari membran plasma sebagai berikut:
Membran plasma terutama terdiri dari phosfolipid dan protein, juga terdapat sedikit
glikolipid, kolestrol air, ion-ion dan karbohidrat.
Phospolipid membentuk lipid bilayer dengan bagian polarnya menghadap molekul air
yang berada pada cairan ekstrasel dan cairan intraseluler.
Protein pada membran plasma dibagi menjadi:
A. Protein Integral
Terletak didalam phospolipid bilayer, bersifat amphiphatik dengan bagian
polarnya menghadap air. Fungsinya yaitu:
1. Beberapa jenis protein mempunyai saluran yang menembus membran yang
bisa dilewati oleh ion-ion tertentu dan air.
2. Beberapa jenis protein mempunyai binding site diluar membran plasma.
3. Beberapa jenis protein berfungsi dalam system transport zat-zat dari dan
keluar sel, misalnya dalam proses pompa Na+, K+.
4. Beberapa jenis protein lainnya berfungsi sebagai enzym.
B. Protein perifer
Protein perifer diduga erat kaitannya dengan kekuatan dan bentuk luar
membran sel, pergerakan-pergerakan sel (misalnya mikrofilamen aktin melekat
pada membran plasma yang bisa menggerakan sel).
Membran plasma bersifat asimetri karena sebelah luar mengADNung
glykoprotein dan glykolipid.
Fungsi membran plasma:
1. Membentuk suatu batas yang fleksibel membungkus dan melindungi isi sel
dan memisahkannya dari zat interseluler.
2. Membuat kontak-kontak dengan sel-sel lainnya atau zat-zat lainnya diluar sel.
3. Mempunyai reseptor-reseptor untuk hormon, enzym, nutrien, antigen atau
antibody.
4. Membran selektif permeable, menyeleksi zat-zat apa yang bisa masuk
kedalam sel dan apa yang harus dikeluarkan dari sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya sifat selektif permeable vada
membran:
1. Molekul protein terlalu besar untuk bisa melewati protein chanel.
Makin tinggi konsentrasi glukosal pada cairan interstitial maka makin banyak
molekul carrier yang ditempati glukosa dan difusi berfasilitas makin tinggi. Difusi
berfasilitas yaitu aliran molekul selalu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dan
protein carrier tidak perlu menggunakan energi untuk mentransport molekul tersebut.
Hormon insulin mempengaruhi konformasi protein carrier untuk glukosa, terutama
yang terdapat pada membran sel-sel otot dan sel lemak (tapi tidak sel-sel otak dan hati)
sehingga mempercepat difusi berfasilitas glukosa kedalam sel.
c. Osmosis
Osmosis ialah pergerakan atau difusi molekul air dari konsentrasi air tinggi ke
konsentrasi air rendah, melewati membran selektif permeabel atau semi permeabel.
Contoh: plasma darah mengADNung protein plasma, suatu molekul besar yang tidak
bisa menembus dinding kapiler darah. Tetapi dinding kapiler bisa dilewati oleh molekulmolekul kecil lainnya seperti elektrolit, glukosan dll. Sehingga konsentrasi zat-zat ini
didalam plasma bisa dikatakan sama dengan dalam cairan interstitial.
Kurang lebih 85% zat yang terlarut pada cairan interstitial (ekstra seluler) ialah Na +
dan Cl-.. sedangkan didalam sel (sitoplasma) sebagian besar terdiri dari K + dan protein.
Dengan demikian akan terjadi difusi Na+ dan Cl- masuk kedalam sel dan K+ keluar,
tetapi pada sel yang hidup hal ini diimbangi dengan proses yang disebut transport aktif.
Bila sel darah merah (eritrosit) ditempatkan pada suatu larutan NaCl yang berbedabeda konsentrasinya maka akan terjadi hal berikut:
a. Bila larutan itu mengADNung konsentrasi Na+, Cl- lebih kecil daripada
konsentrasi zat-zat terlarut didalam sitoplasma eritrosit maka air akan masuk
kedalam eritrosit. Eritrosit akan mengembung, larutan ini disebut hypotonis.
b. Bila konsentrasi Na+, Cl- diluar sel sama dengan konsentrasi zat-zat terlarut
dalam sel, maka bentuk eritrosit akan tetap karena gerakan molekul air dari luar
kedalam sel akan sama dengan dari dalam keluar sel. Larutan ini disebut
Isotonis = 0,85gr % larutan NaCl=0,15 M.
c. Bila konsentrasi Na+, Cl- diluar sel melebihi konsentrasi zat-zat didalam sel,
eritrosit akan menciut karena molekul air bergerak keluar sel. Larutan ini
disebut hypertonis.
Sentriol dan Sentrosom
Sentrosom ialah bagian sitoplasma yang terlihat agak rapat berbentuk bundar terletak dekat
nukleus, didalam sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berkedudukan saling tegak lurus.
Sentriol bertindak sebagai pusat pengaturan pergerakan-pergerakan mitotik spindel sewaktu
mitosis.
INKLUSION
Ialah macam-macam zat organik yang kadang-kadang ada dan kadang-kadang hilang
dalam sitolasma. Contohnya: lemak, glikogen, pigmen melanin, lendir dll.
Keadaan sel darah merah dalam larutan NaCl yang konsentrasinya berbeda-beda:
a. Hypotonis, konsentrasi Na+ dan Cl- yang lebih kecil dari zat-zat terlarut di
sitoplasma mengakibatkan air masuk ke dalam erithrosit sehingga erithrosit
menggembung.
b. Isotonis, konsentrasi Na+ dan Cl- di luar sel sama dengan konsentrasi zat-zat
terlarut di dalam sel.
c. Hypertonis, konsentrasi Na+ dan Cl- di luar sel melebihi konsentrasi zat-zat di
dalam sel sehingga erithrosit menciut.
d. Filtrasi
Pergerakan molekul-molekul air dan zat-zat terlarut melewati membran selektif
permeabel yang disebabkan oleh adanya tekanan mekanis dan arah gerakannya dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah rendah.
Contohnya pada ginjal, hanya air dan molekul-molekul kecil yang dapat melintasi
glomerulus.
e. Dialisa
Difusi zat-zat terlarut melalui membrane selektif permeabel sehingga terjadi
pemisahan molekul.
Contohnya pada proses cuci darah dan peritoneal dialisa.
B. PROSES AKTIF
Proses aktif terjadi bila sel membawa zat-zat melintasi membran sel dengan
menggunakan energi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
a. Transpor Aktif Primer
Menggunakan ATP untuk mentranspor suatu molekul dari konsentrasi rendah ke
tinggi.
Jenis transport aktif primer: Pompa Na+ dan K+, Pompa Ca++, serta Pompa H+.
b. Transpor Aktif Sekunder
Konsentrasi Na+ hasil pompa Na+ K+ berdifusi kembali ke dalam sel karena perbedaan
konsentrasi dan menghasilkan energi yang bisa dipakai oleh carrier protein untuk
Proses phagositosis (sel makan) adalah tonjolan sitoplasma menyelubungi zat padat di
luar sel lalu terlepas dari sitoplasma dan membentuk kantung phagositik vakuola.
Proses pinositosis (sel minum) adalah cairan tertarik dan terjadi invaginasi pada
terdiri dari cairan sitosol dan organel yang berfungsi sebagai tempat bereaksinya zat-zat
kimia, menerima bahan baku dari luar sel, mensintesa zat baru untuk keperluan sel, dan
mengekskresikan sampah metabolisme ke luar sel.
3.3 Organel
1. Nukleus
Terletak di tengah sel, berbentuk oval atau bulat, dibatasi membran nukleus. Di dalam
membran nukleus terdapat nukleoplasma, nukleolus, dan kromatin.
2. Ribosom
Berfungsi sebagai alat untuk sintesa protein dengan bantuan mRNA dan tRNA.
3. Retikulum endoplasma
Terdiri dari membran-mebran paralel dengan rongga pipih atau tubulus. RE kasar
memiliki ribosom sedangkan RE halus tidak memiliki ribosom. RE berfungsi untuk
membentuk system sirkulasi intraseluler, memungkinkan pertukaran zat dengan
sitosol, turut serta dalam mekanisme sitoplasma, RE halus berfungsi untuk
membentuk phospholipid, kolesterol, dan karbohidrat.
4. Apparatus Golgi
Terdiri dari kantung-kantung pipih (sisterna). Apparatus golgi aktif pada sel-sel
sekresi seperti pankreas dan kelenjar ludah.
5. Mitokondria
Berbentuk oval yang dikelilingi oleh dua membrane yang bagian dalamnya
membentuk Krista yang membatasi ruangan dalam mitokondria yang disebut matriks.
Enzim pada matriks memungkinkan terjadinya siklus Kreb.
6. Lisosom
Berbentuk oval yang dikelilingi selapis membran dan dibentuk oleh apparatus golgi,
di dalamnya terdapat sejumlah enzim pencerna.
7. Peroksisom
Mirip lisosom, namun berukuran lebih kecil mengADNung banyak enzim yang
berhubungan dengan metabolisme H2O2 dan banyak terdapat dalam sel-sel
hati.Peroksisom merupakan tempat terjadinya beta oksidasi dari asam lemak jenis
rantai panjang.
8. Mikrofilamen
Contohnya adalah
aktin
dan
myosin
yang
pergeserannya
menyebabkan
3.4 INKLUSION
Inklusion ialah macam-macam zat organic dalam sitoplasma yang kadang ada dan
kadang hilang.
Contoh inclusion seperti lemak, glikogen, pigmen, melanin, lender, dll
3.5 ZAT EKSTRASELULER
Zat ekstraseluler merupakan zat-zat yang terdapat diluar sel, antara lain :
- cairan ekstraseluler yang terdiri dari cairan antar sel dan plasma darah (cairan
-
interstial) serta
matriks yang merupakan zat khusus dan mampu mengikat antar sel sehingga dapat
mata),
- Chondroitin Sulfat (zat antara sel tulang dan tulang rawan),
- dan serat-serat (molekul protein seperti serat kolagen dan serat elastin)
3.6 CAIRAN TUBUH
60 % BB seseorang ialah Cairan tubuh yang terdiri dari :
- 40% BB cairan intraseluler (berada dalam sel),
- 15 % BB cairan interseluler (terletak antara sel),
- dan 5% BB plasma darah
Orang gemuk memiliki kadar air lebih rendah karena jaringan lemak mengADNung
sedikit air sedangkan seorang bayi dan seorang pria memiliki kadar air lebih banyak.
Cairan ekstraseluler mengADNung Na+, Cl- dan Ca++ lebih tinggi, sedangkan cairan
interseluler mengADNung K+, Mg++, HPO4- dan protein anion lebih banyak.
Cairan interstitial sedikit mengandung protein anion karena tidak bisa melintasi
membrane plasma maupun kapiler-kapiler darah sedangkan banyaknya Na+ dan K+
pada cairan ekstra dan intraseluler disebabkan oleh mekanisme pompa membrane
plasma
lainnya
Protein tersebut antara lain : protein structural, hormone enzim pencernaan (proenzim)
ADN terdiri dari rangkaian nukleotida yang membentuk double helix dengan
basa nitrogen Adenin terikat Timin (A-T), Cytosin terikat guatin (C-G) melalui
ikatan Hidrogen
Saat transkripsi ikatan hydrogen terlepas dan basa nitrogennya terbuka. Di
dalam nukleoplasma terdapat nukleotida triphosphate dari ribose yang bebas
(Urasil-3P, Cytosin-3P, Guanin-3P, dan Adenin-3P) dan akan berpasangan
melalui nuklearpore.
Gen merupakan sebagian kecil dari molekul ADN yang ditranskripsikan
menjadi mARN yang akan menghasilkan satu jenis polipeptida atau protein
masing
mengalami
modifikasi
(modifikasi
(codon)
Codon pertama (start codon) yang masuk sitoplasma akan terikat dengan
ribosom (40 S) yang selalu berurutan AUG akan terikat dengan tARN dengan
anti codon UAC dan methionine pada ujung tARN satunya kemudian
mengikat ribosom (60 S) yang kumplit dan fungsional serta memiliki 2 lokus
(P dan A) yang akan mengikat 2 molekul tARN yang anti codonnya
molekul protein. mARN akan rusan dan dihancurkan enzim dalam sitoplasma.
Setelah translasi protein bisa ditambah karbohidrat atau dipecah menjadi
translasi.
Saat translasi, polipeptida terbentuk dengan urutannya di dalam sitoplasma
Jika peptida signal tidak terbentuk maka protein yang disintesa tetap berada di
sitosol dan dialih fungsikan sebagai bahan pembuat enzim untuk metabolism
sel.
RE yang dilekati ribosom disebut RE kasar
Pengaturan sintesis protein
Bakteri E.coli pada medium yang mengandung laktosa memproduksi enzim
histidin.
Histidin menghambat (merepresi) pembentukan enzim-enzim (protein-
protein).
Gen untuk sintesis histidin terdapat pada salah satu strand ADN dan satu
mARN yang ditranskripsi dari ADN yang mengandung informasi untuk
sintesis 10 enzim, maka induksi atau represi akan mencakup seluruh gen-gen
galaktosidase.
Bila ada histidin gen operator akan diikat oleh protein reseptor mengakibatkan
Peristiwa molekuler pada pembelahan sel dan pengaturannya belum banyak dikeahui
membelah lagi.
S (replikasi ADN membentuk copy duplikatnya tanpa bantuan informasi sel
sentromer berakhir)
Membrane nucleus, cromatin, dan nucleolus akan terlihat dengan mikroskop saat
interfase
Proses pembelahan inti (mitosis) dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis)
genetisnya.
Pada replikasi ADN, Desoxynukleotida disintesis menjadi strand ADN baru yang
memungkinkan terjadi kesalahan meletakan basa nitrogen ditambah sinar-sinar
radioaktif yang mampu merusak ikatan kimiawisehingga memungkinkan terjadinya
mutasi.
Mutasi terjadi pada sisi intron yang akan hilang saat modifikasi post-transkripsi
lebih baik.
Mutasi dapat menyebabkan suatu organisme dan turunannya berkemampuan kecil
untuk hidup terus karena memiliki gen cacat yang diturunkan seperti phynylketonuria
menggantinya dengan G
Kanker (Cancer) dan Tumor
Tumor merupakan benjolan karena kelainan sel yang tumbuh berlebihan dan
kehilangan fungsi yang sebelumnya dimiliki. Disebut tumor jinak bila benjolan
berada didalam jaringan biasanya dikelilingi kapsul sehingga tidak menyebar dan
biak
Proto oncogene (gen normal) yang berfungsi menghasilkan protein untuk
merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel normal, bila terjadi mutasi maka
oncogene akan tubuh secara ganas dan dikenal sebagai sel kanker
Sel kanker membelah dan tumbuh dengan cepat, menekan dan menginvasi
jaringan normal serta merusak fungsi sel normal serta dapat menimbulkan
peristiwa metastasis dimana sel kanker masuk kedalam cairan lymph dan
dilakukan
radiasi
dan
kemoterapi
untuk
penghambatan
dan
- Gangguan imunologi
ADN Recombinan
Tahun 1970 ditemukan enzim dari bakteri nuclease restriksi yang mampu memecah
molekul ADN menjadi pecahan kecil pada urutan basa nitrogen tertentu
Plasmid merupakan molekul ADN yang melingkar dan bereplikasi secara autonomi
recombinan.
Dapat dilakukan pencangkokan gen yang mengkode insulin manusia pada ADN
bakteri sehingga bakteri dapat memproduksi insulin manusia, kemudian insulin dapat
dan waktu serta menyangkut respon homeostatis tubuh yang semakin memburuk.
tua yang terlihat : rambut beruban dan rontok, kulit keriput, massa otot berkurang,
silang sehingga sel tubuh dan zat interseluler menjadi rusak dan kaku
Dirusaknya jaringan tubuh oleh radikal bebas
erjadinya proses autoimun ( system imun menyerang sel tubuh sendiri)
Hipotalamus dan hipofise menghasilkan hormone yang menghasilkan proses
penuaan
Proses tua tidak dihentikan, tapi hidup sehat, asupan gizi, olahraga dapat mengurangi
radikal bebas sehingga ada orang yang memiliki umur biologis lebih muda dari umur
kronologisnya dan sebaliknya.