Anda di halaman 1dari 13

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI
2.1.

Nilai-nilai Dasar Profesi PNS

Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman( internalisasi) dan


mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar yang harus dimiliki
oleh setiap ASN adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu,dan Anti korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang
profesional harus memiliki integritas untuk menginternalisasi dan mengaktualisasi
nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari.
Berdasarakan dari kelima nilai dasar ANEKA yang harus ditanamkan kepada setiap
pegawai ASN tersebut, maka perlu dijelaskan indikator-indikator dari ANEKA
sebagai landasan teori antara lain:
2.1.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibillitas yang berarti tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (LAN,
2015:7). Menurut Kusumasari,B, dkk (LAN, 2015:7-8) akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas memiliki 5 aspek, yaitu (1) akuntabilitas adalah sebuah
hubungan (accountability is a relationship) merupakan hubungan dua pihak
antara

individu/kelompok/institusi

dengan

negara

dan

masyarakat;

(2)

akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is result oriented), hasil yang


diharapkan adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil, dan
inovatif; (3) akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires
reporting), melalui laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan
dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi serta memberikan
bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan; (4) akuntabilitas
memerlukan konsekuensi (accountability is meaning less without consequences),
dalam hal ini akuntabilitas adalah kewajiban yang merujuk pada tanggung jawab
serta dapat menghasilkan konsekuensi yang berupa penghargaan atau sanksi; dan
(5)akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves performance),
3

adanya pertanggungjawaban secara aktif berfokus pada peningkatan kinerja


(LAN, 2015:8).
Menurut Bovens (LAN, 2015:10), akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi
utama yaitu sebagai berikut.
1. Untuk

menjadikan

kontrol

demokratis

(peran

demokrasi);

dengan

membangun suatu sistem yang melibatkan stakeholder dan user yang lebih
luas (termasuk masyarakat, pihak swasta, legislatif, yudikatif dan di
lingkungan pemerintah itu sendiri baik di tingkat kementrian, lembaga
maupun daerah).
2. Untuk mencegah

korupsi

dan

penyalahgunaan

kekuasaan

(peran

konstitusional).
3. Untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu akuntabilitas vertikal
(vertical

accountability)

dan

accountability).Akuntabilitas

akuntabilitas

vertikal

adalah

horizontal

(horizontal

pertanggungjawaban

atas

pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas vertikal


membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan ke bawah kepada publik.
Sedangkan

akuntabilitas

horizontal

adalah

pertanggungjawaban

kepada

masyarakat luas. Selain itu, akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda


yaitu sebagai berikut (LAN (2015:8).
1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang
seperti kejujuran, integritas, moral, dan etika.
2. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas Individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan
kerjanya, yaitu antara PNS dengan intansinya sebagai pemberi kewenangan.
3. Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal
ini tidak ada istilah saya, tetapi yang ada adalah kami.
4. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai,

baik

pelaporan

yang

dilakukan

oleh

individu

terhadap

organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholder lainnya.


5. Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas Stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel menyatakan harus ada


beberapa hal penting dalam pelaksanaan pemerintahan yakni mulai dari
kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung-jawab, keadilan, kepercayaan,
keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi (LAN, 2015:18-21).
2.1.2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
(LAN, 2015:1). Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap PNS. Bahkan
tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. PNS akan
berpikir tidak lagi sektoral dengan mental blocknya, tetapi akan senantiasa
mementingkan kepentingan yang lebih besar yaitu bangsa dan negara.
2.1.3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menetukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayan publik.
Menurut Gene Blocker (LAN, 2015: 8) etika merupakan cabang filsafat moral
yang mencoba mencari jawaban atau menentukan serta mempertahankan secara
rasioanal teori yang berlaku secara umum tentang benar dan salah serta baik dan
buruk. Pelayan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi
teknik dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa kompetensi etika,
pegawai cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli, dan diskriminatif. Etika
publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai
(kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain) dipraktikkan dalam
wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau
kebaikan orang lain.Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-undang PNS (LAN 2015:11) , yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945
5

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak


Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna, dan santun


10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Terdapat 6 prinsip yang merupakan landasan principal dari etika yaitu: 1)
Keindahan (beauty), 2) Persamaan (equality), 3) Kebaikan (Goodness), 4)
Keadilan (Justice), 5) Kebebasan (liberty), dan 6) Kebenaran (truth). Manfaat
etika dalam urusan public yaitu untuk menciptakan kebersamaan, empati,
kepedulian, kedewasaan, berorientasi organisasi, respect, kebajikan, integritas,
inovatif, keunggulan, keluwesan, dan kearifan.
2.1.4. Komitmen Mutu
Mewujudkan sistem pelayanan publik yang bermutu memerlukan suatu
komitmenatau kesungguhan hati untuk melakukan perubahan dengan cara
berinovasi guna meningkatkan mutu pelayanan kinerja aparatur dalam
memberikan layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip efektivitas,
efisiensi dan inovasi. Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita mendefinisikan
efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan. Efektivitas
organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan,
sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Komitmen mutu mengacu
kepada ukuran baik buruk yang dipersepsikan oleh individu terhadap nilai suatu
produk atau jasa. (LAN, 2015:7)
Adapun indikator komitmen mutu dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mampu memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan


kinerja berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik
2. Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Menurut Zulian Yamit (LAN, 2015:8) terdapat lima dimensi karakteristik
mutu pelayanan yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan),
responsiveness (daya tangkap), assurance (jaminan), dan empaty (kepedulian).
Merujuk pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa nilai-nilai dasar orientasi
mutu dalam memberikan pelayanan prima sekurang-kurangnya mencakup halhal sebagai berikut:
1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan konsumen
2. Memberikan pelayanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara
agar konsumen tetap setia.
3. Menghasilkan produk/ jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa
kesalahan dan tidak ada pemborosan.
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi baik berkaitan dengan pergeseran
tututan kebutuhan konsumen maupun perkembangan
teknologi
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam memecahkan masalah
dan pengambilan keputusan.
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai

cara,

antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif dan kolaborasi.


2.1.5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang berarti kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering
dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan yang tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai
dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak sembilan nilai anti korupsi sebagai
berikut: 1) jujur, 2) peduli, 3)mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja
keras, 7) sederhana, 8) berani, 9) adil.
Selanjutnya LAN RI (2014:87) menjelaskan bahwa sistem integritas yang
sudah ataupun yang akan dibangun merupakan lingkungan yang kondusif bagi
peningkatan dan penjagaan integritas, seakan terjadi penyelarasan antara rohani
dan jasmani dalam diri, penyelarasan jiwa, pikiran, perasaan, ucapan dan
tindakan dengan nurani dan lingkungan
7

2.2.

Gambaran Umum Puskesmas Banjar I


Puskesmas Banjar I terletak di desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten

Buleleng, Provinsi Bali, yang berdiri pada tahun 1973. Terdapat dua puluh
puskesmas di Kabupaten Buleleng, dimana Puskesmas Banjar I merupakan salah
satu puskesmas rawat inap dari empat puskesmas rawat inap di Buleleng yang
mewilayahi 11 desa yang ada di Kecamatan Banjar antara lain desa Banjar, Tegeha,
Dencarik, Tampekan, Temukus, Sidatapa, Pedawa, Cempaga, Banyuseri, Kaliasem,
dan Tigawasa.
Wilayah kerja Puskesmas Banjar I mewilayahi 11 desa.sekitar 50% wilayah
kerja Puskesmas Banjar I merupakan daerah perbukitan dan 50% merupakan dataran
rendah. Waktu tempuh masyarakat untuk mencari pelayanan kesehatan rata-rata 1520 menit yang didukung oleh alat serta sarana transportasi lancar kecuali beberapa
banjar atau dusun di kawasan perbukitan seperti banjar atau dusun yang ada di desa
Sidetapa, Tigawasa, Pedawa, dan Cempaga, yang ditempuh dalam waktu kurang
lebih 1 jam.
Wilayah kerja Puskesmas Banjar I memiliki iklim laut tropis yang dipengaruhi
oleh angin musim dan terdapat kemarau dan penghujan.FaKtor ketinggian tempat
menentukan besarnya curah hujan.Curah hujan terendah di daerah pantai dan
tertinggi di daerah pegunungan.
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Banjar I adalah
1. Sebelah Barat

: Desa Kalianget (wilayah Kerja Puskesmas Seririt I)

2. Sebelah Utara

: Pantai Banjar

3. Sebelah Timur

: Puskesmas Buleleng II

4. Sebelah Selatan

: Puskesmas Banjar II

Perbedaan letak geogafis dari masing-masing desa sangat berpengaruh terhadap


karakter masyarakat itu sendiri. Keanekaragaman budaya, adat, dan kepercayaan
merupakan suatu tantangan bagi petugas kesehatan Puskesmas Banjar I untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang adil dan menyeluruh.
2.2.1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Banjar I didalam dan
luar Gedung dapat dilihat pada tabel di bawah

KEGIATAN

FASILITAS

DALAM GEDUNG

PELAYANAN
Poli Umum

JENIS PELAYANAN
-

Poli Gigi

KIA/ KB

Pemeriksaan pasien
Penetapan diagnose
Koordinasi lintas program (Lab)
Rujukan
Pemeriksaan pasien
Penetapan diagnose
Koordinasi lintas program (Lab)
Rujukan
Pemeriksaan Ibu Hamil
Pemeriksaan Ibu dan Anak
Pelayanan KB ( Pemasangan
/Pengangkatan

IUD/

kontrasepsi lainnya
Imunisasi
Koordinasi lintas program (Lab )
Konseling
Rujukan

Gawat

Darurat -

Ruang bersalin

daruratan
Tindakan bedah minor
Melayani rujukan
Melayani persalinan normal pasien

Ruang Rawat Inap

hamil
Koordinasi lintas program
Rujukan
Melayani rawat inap pasien

Laboratorium

penyakit dalam dan anak


Koordinasi lintas program ( Lab)
Rujukan
Pemeriksaan specimen darah,

Ruang Obat

urine (PP test) dan sputum


Koordinasi lintas program
Rujukan
Melayani obat bagi pasien rawat

jalan , UGD, rawat inap.


Menyediakan keperluan obat bagi

Unit
(UGD)

Melakukan

pelayanan

pelayanan kesehatan di
Rujukan

LUAR GEDUNG

Alat

Puskesmas Pembantu

(Pustu)
Puskesmas Keliling
Polindes

kegawat

Pusling

dan Pustu
Pembuatan surat rujukan
Merujuk pasien PONED ke RS

dgn ambulance
Melayani masyarakat yang tinggal
jauh

dari

Puskesmas

dan

membutuhkan pelayanan kesehatan

KEGIATAN

FASILITAS

JENIS PELAYANAN

PELAYANAN
- Posyandu
- Posbindu
- UKS
- UKK

Tabel 2.1 Tabel Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Banjar I

10

2.2.2. Struktur Organisasi Puskesmas Banjar I

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Banjar I

10

2.2.3. Sumber Daya Ketenagaan Puskesmas Banjar I


Jumlah Pegawai di Puskesmas Banjar I tahun 2016 adalah 43 orang yang terdiri dari:
No.
1
2
3

Jenis Ketenagaan
I Puskesmas Induk
Dokter
Dokter Gigi
Sarjana/D3
a. SKM
b. Akper
c. Akbid
d. Akademi
Gizi
e. Kesling
f.

4
5
6
7
8
9

Lain-lain

D1 Kebidanan
Perawat (SPK)
Perawat Gigi
Sanitarian
SPAG
Analis lab
Pengelola
Obat
10
(asisten Apoteker)
11
Lain-lain:
1. Penyuluhan
Kesehatan
Masyarakat
2. Administrator
Kesehatan(D1
Komputer)
3. Sopir
4. Bendahara
(SMEA)
5. SMA
6. S1
7. D2 Perhotelan
I. Puskesmas
Pembantu
III.Poskesdes

Yang
ada Kekuran
sekarang
gan

PNS

4
2

3
1

4
16

2
12

PTT

THL

Kont
rak

Ket

1
1
2
2

1
1

D3
komp

1
9
1
1
1
1
-

2
3
1
4
1
6
8

Tabel 2.2 Tabel Sumber Daya Ketenagaan Puskesmas Banjar I


2.2.4. Visi Puskesmas Banjar I
Adapun Visi Puskesmas BanjarI adalah Menjadikan Puskesmas Banjar I sebagai pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, mandiri dan menyeluruh agar tercapai
Kecamatan Banjar sehat 2020.

11

2.2.5. Misi Puskesmas Banjar I


Untuk dapat mewujudkan visi Puskesmas tersebut, maka ditetapkan 4 (empat) misi
pembangunan kesehatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan upaya kesehatan wajib secara optimal, adil, dan merata dengan
mengutamakan mutu pelayanan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan lintas program
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
4. Meningkatkan SDM dan sarana penunjang sesuai dengan standar pelayanan
2.2.6. Strategi Puskesmas Banjar I
Untuk dapat mencapai visi misi tersebut, Puskesmas Banjar I memiliki strategi sebagai
berikut:
1. Menyusun PTP tahunan secara rutin.
2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan PTP dan melaporkan hasilnya secara tepat
waktu dan benar.
3. Melayani konsumen sesuai dengan Standar Pelayanan Prima.
4. Menghargai rekan sekerja dan konsumen seperti menghargai diri sendiri dan
melayani rekan kerja dan konsumen sebagaimanan kami ingin dilayani.
5. Mengikuti pelatihan dan atau seminar guna meningkatkan sumber daya manusia
dan profesionalisme tenaga medis dan paramedis.
6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui penerapan kemajuan
ilmu dan teknologi serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika.
7. Mewujudkan peran serta aktif masyarakat dalam pembiayaan kesehatan melalui
JKBM, JAMPERSAL, JAMKESMAS.
2.2.7. Fungsi Puskesmas
Adapun fungsi Puskesmas dalam mewujudkan Visi dan Misi di atas adalah:
1. Pusat pergerakan pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas merupakan pusat pembangunan berwawasan kesehatan karena
puskesmas merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan. Puskesmas
hendaknya mampu menjadi suri tauladan bagi masyarakat untuk menyadari betapa
pentingnya memelihara kesehatan baik dari perilaku sehat maupun lingkungan
sehat.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas dapat menjadi sebuah lembaga dimana masyarakat menjadi
perpanjangan tangan dalam menciptakan pembangunan berwawasan kesehatan
3. Pusat pelayanan masyarakat strata pertamaPuskesmas sebagai langkah awal
masyarakat dalam mencitakan pembangunan berwawasan kesehatan
2.2.8. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara no.551 tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya, tugas-tugas pokok jabatan

12

selaku bidan pelaksana di Puskesmas sesuai dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Mempersiapkan pelayanan kebidanan


Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah
Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah
Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan

sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah tepi


5. Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukan pemeriksaan HB darah
6. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
fisiologis tanpa masalah
7. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis tanpa
masalah
8. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis tanpa
masalah
9. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
fisiologis tanpa masalah
10. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpa masalah
11. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis kesehatan
reproduksi remaja dan menopause, klimakterium, bayi, anak, dan KB AKDR
12. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
13. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa
masalah
14. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus fisiologis tanpa
masalah
15. Melaksanakan tugas jaga/shif ditempat/rumah sakit
16. Melaksanakan tugas jaga/shif on call
17. Melaksanakan asuhan kebidanan pada individu di keluarga
18. Melakukan dan mencatat deteksi dini resiko
2.3 Profil Diri Penulis
Nama
NIP
Pangkat / Golongan
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
Unit kerja
Instansi
Alamat Kantor / Tlpn.
SD
SMP

Luh Desia Ridayanti, A.Md.Keb


19931207 201503 2 005
Pengatur / IIc
Bengkel, Buleleng / 07 Desember 1993
BD Kelodan, Ds.Bubunan, Kec.Seririt,
Buleleng
Puskesmas Banjar I
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng
Jalan Segara No 1 Banjar, Desa Banjar,
Kec.Banjar, Buleleng / (0362) 92242
PENDIDIKAN
SD Negeri 2 Bengkel
SMP Negeri 1 Busungbiu

1999-2005
2005-2008
13

SMA

SMA Negeri 1 Busungbiu


2008-2011
Akademi Kebidanan
D-III Kebidanan
2011-2014
Pemerintah Provinsi Bali
PENGALAMAN KERJA
Tenaga Kontrak di RSUD
Tahun 2014-2015
Buleleng
2.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Aktualisasi nilai nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) di Puskesmas banjar I dilaksanakan yaitu dari tanggal 3
September sampai 26 September 2016. Adapun rancangan pelaksanaan aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi PNS seperti Tabel 2.3 berikut :

14

Anda mungkin juga menyukai