Anda di halaman 1dari 9

Pelatihan : Pemadaman Kebakaran

Kamis, 23 September 2011 Pukul 09.00 16.00


Materi : Teori Dasar Terbentuknya Api, Teori & Praktek
Pemadaman Secara Tradisional & Modern,
Teknik Penggunaan Hydrant, Komunikasi
Kebakaran

Instruktur : Dinas Pemadam Kebakaran Serang

Peserta :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Rusdi Hadiyatna
Hadi (Safety SMI)
Didit Sumiadin (Safety SMI)
Pujianto
Ng Boon Tong
Zulkarnaen
Lingga Suktawan
Iskandar
M. Sulhi
Amir Mahmud
Panut
Hujali (Sekurity Jetty 1)
Holani (Sekirity Jetty 1)
M. Uci Fahrozi
Hufni
Mei Yanti
Sumarno
Wawan. S
Sidik
Masnoni
Arifin

Teori Pembentukan Api

X
2

1. Udara (oksigen)

2. Panas

3. Benda mudah terbakar

Prinsip utama pemadaman api adalah :

MEMUTUS RANTAI SEGITIGA API

X. Reaksi Kimia

Klasifikasi Api
Kelas A

Bersumber dari kayu, pakaian, kertas, dll.


Pemadaman paling efektif dengan cara mendinginkan bahan
yang terbakar menggunakan air.
Kelas B
Bersumber dari cairan yang mudah terbakar seperti bensin,
minyak tanah, oli, grease, lilin, cat, thinner, dan solvent.
Pemadaman paling efektif dengan cara menutup api agar tidak
berhubungan dengan oksigen dengan menggunakan APAR
tipe bubuk kering (dry powder)
Kelas C
Bersumber dari peralatan listrik.
Pemadaman paling efektif dengan cara menutupi api agar tidak
berhubungan dengan oksigen dengan menggunakan APAR
tipe CO2

Metode Pemadaman
Secara tradisional
Mencegah api agar tidak
berhubungan dengan oksigen
dengan cara menutupi api dengan
karung basah.

Secara modern
Mencegah api agar tidak
berhubungan dengan oksigen
dengan menutupi api menggunakan
APAR (Bubuk kering & CO2) dan
Sistem Hydrant (tergantung dari
tipe api)

Teknik Penggunaan Hydrant


Tim Pemadam Kebakaran harus memiliki suatu prosedur
bagaimana cara menanggapi suatu laporan kebakaran dan
bagaimana cara bertindak yang cepat.
Pembagian Posisi :
1. Komandan Regu (bertugas pemberi komando)
2. Pemegang Nozzel
3. Pemegang Nozzel
4. Penyambung Selang
5. Penyambung Selang (bertugas memastikan selang tersambung
dengan baik dan benar)

6. Pembuka valve hydrant

Hal yang harus diperhatikan :


1. Pastikan jumlah personil yang tergabung dihitung
jumlahnya pada saat sebelum dan setelah pekerjaan
pemadaman selesai.
2. Jika nozzel terlepas dari selang, personil yang bertugas
memegang nozzel harus berlari ke arah depan selang,
guna menghindari sabetan dari selang dan langsung beri
aba-aba pada personil di posisi hydrant untuk menutup
valve.
3. Jika selang pada sambungan terlepas, personil yang
bertugas di posisi sambungan harus berlari ke arah depan
dari sambungan, dan langsung memberi aba-aba untuk
mematikan valve di hydrant.
4. Personil yang membawa selang untuk sambungan harus
bisa memprediksi dimana posisi sambungan supaya
selang bisa disambung dengan cepat.

Ingin tahu lebih banyak tentang api dan


cara penanganannya ??

Materi pelatihan dan dokumentasi


tersedia di Dept HSE.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai