Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Kerusakan
Motor Induk Pada Silinder 5 karena Ring Piston Patah.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...................................................................................A
Latar Belakang...............................................................1
Rumusan Permasalahan................................................2
BAB II Pembahasan...................................................................................B
Kesimpulan......................................................................1
Saran...............................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Ring Piston berfungsi sebagai seal perapat untuk mencegah terjadinya
kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan mencegah masuknya minyak
pelumas kedalam ruang bakar serta memindahkan sebagian besar panas piston ke
dinding silinder. RingPiston terbuat dari special cast iron dan diberi cut joint untuk
memudahkan pemasangan kedalam alur yang terdapat pada piston. Untuk
mesin Diesel ini, permukaan setiap ring yang bergesekan adalah hard chrome
plated, kecuali untuk yang kedua.
Pada piston terdapat
terpasang,
yaitu
dua compression
untuk
kebocoran
gas
kompresi
dan
sedangkan oil
mencegah
selama
langkah
ring berfungsi
langkah
kerja,
untuk
2. RUMUS PEMASALAHAN
Pada Permasalahan ini Kita membahas Kerusakan Motor Induk Pada
Silinder 5 karena Ring Piston Patah, Kerusakan ring piston bisa dikarenakan
beberapa macam sebab sebagai berikut: Kekurangan oli, Kotoran pada silinder yang
menyebabkan panas setempat, Pengendapan kotoran pada alur piston, Pendinginan
mesin kurang baik, Kerja Mesin Terlalu Berat, Kurangnya frekwensi penggantian oli
dapat mengurangi penurunan kinerja mesin.
Suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya kerusakan
pada mesin atau Pada Ring Piston Yang Patah
adalah dengan menggunakan indera kita, yaitu
pengelihatan,
pendengaran,
penciuman
dan
yang
terjadi.
Pendengaran
dapat
digunakan untuk mengetahui adanya suara-suara yang tidak wajar pada mesin.
Suara tidak wajar yang dapat di dengarkan secara langsung antara lain: kebocoran
udara atau gas buang terutama pada mesin yang menggunakan turbocharger,
misfiring pada mesin, suara yang berhubungan dengan sistem mekanis mesin. Alat
bantu pendengaran dapat digunakan untuk mendapatkan intensitas suara yang lebih
kuat, alat yang biasa digunakan adalah Stetoskop, alat lebih sederhana yang dapat
digunakan antara lain: batang besi, obeng, pipa. Penciuman dapat digunakan untuk
mengetahui aroma oli yang terbakar, bahan bakar, pendingin, wire insulation dll.
Sebagai Catatan bahwa Douglas, R.M, dkk., (2006), meneliti tentang
hubungan antara ring piston kapal dan silinder liner pada rangkaian sebuah mesin
diesel dengan menggunakan sinyal suara. Penelitian ini membahas mekanisme
yang mungkin sumber dari sinyal suara seperti kontak piston dan liner, aliran
pelumas, serta tekanan balik udara. Metode ini diuji pada 2 mesin diesel kecil dan 1
mesin diesel besar. Sistem data akuisisi digunakan pada serangkaian tes mesin
diesel ini. Penambahan encorder poros diperlukan untuk mengetahui sudut engkol
dan posisi piston.
Untuk mesin diesel kecil, timbulnya sinyal suara sebanding dengan kecepatan
piston ketika silinder mengalami peningkatan tekanan. Gesekan yang bekerja pada
ring oli adalah yang paling mungkin menimbulkan suara. Kompresi yang diberikan
oleh tekanan ring piston pada silinder ditemukan sebagai sumber suara pada mesin
2 langkah, dan kecepatan piston merupakan faktor yang mempengaruhi amplitude
suara.
Perlu diingat bahwa operasi suatu engine berjalan dengan memuaskan
sangat bergantung 8 item berikut:
1. Udara yang bersih dengan temperatur sesuai, dimana udara masuk ke dalam
silinder lalu dikompresi hingga tekanan cukup tinggi sehingga terjadi
pembakaran yang diharapkan (proper combustion)
2. Penginjeksian bahan bakar dengan jumlah dan waktu (timing) yang tepat.
3. Penggunaan oli yang tepat sesuai dengan kondisi kerja
4. Kemampuan menjaga temperatur oli pada temperatur kerja
5. Bahan bakar yang bersih dan bebas dari sedimen, air, dan udara
6. Menjaga temperatur air (coolant) dan kondisi perlakuan air yang memuaskan
7. Menjaga agar tekanan balik di gas buang sesuai spesifikasi.
8. Aplikasi dari engine itu sendiri
Bila sudah terbukti ring piston rusak atau patah pada silinder 5, solusi satu-satunya
adalah overhaul, Ketika kerusakan terjadi dalam melakukan Pelayaran
BAB II
PEMBAHASAN
1. PERAWATAN DAN PERBAIKAN
A. PERAWATAN
Periksa keadaan Ring Piston , apakah rusak, patah, macet dalam alurnya
atau menunjukkan tanda kerusakan yang tidak normal, Apabila Ring Piston
mengalami kerusakan dalam pemakaiannya maka harus dilakukan perbaikan atau
diganti.
1.
Lakukan pengukuran lebar dari pada Ring Piston, apabila tebalnya sukar
diukur maka masukkan Ring Piston tersebut kedalam silinder dan ukurlah
antara kedua ujungnya.
2.
3.
Pada waktu mengganti Ring Piston perlu memperhatikan bahwa Ring Piston
harus ditempatnya masing-masing
4.
Untuk Masalah ini kerusakan ring piston pada silinder 5 yang patah
Perbaikannya dengan jalan harus di overhaul. Prosedur sebelum dan sesudah
melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal Ialah Sebagai berikut :
a.
Sebelum Overhaul:
1.
Melapor kepada Nakhoda bahwa Mesin Induk akan diperbaiki dan kapal akan
delay untuk jangka waktu tertentu (diperkirakan lamanya).
2.
3.
Menentukan permasalahan/kerusakan yang terjadi pada mesin dan data data dan pengukuran yang lengkap dan jelas .
4.
5.
Membagi tugas kepada setiap Masinis dalam group kerja, rincian pekerjaan
dan dengan pengarahan yang jelas.
6.
7.
8.
9.
b.
Sesudah Overhaul :
1.
Pastikan hasil "running test" bekerja dengan baik, memuaskan, normal dan
siap untuk meneruskan pelayaran.
2.
Pemeriksaan: Tekanan dan suhu Minyak pelumas, Air pendingin, Gas buang,
Kompresi, Udara pembilas, Rpm., Turbo Charge, dll.
3.
4.
5.
6.
Menyimpan semua data ukuran, dan kronologi pekerjaan dalam File dan
melakukan pertemuan evaluasi pekerjaan tersebut.
7.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan perlu di lakukan sesuai standar dan prosedur yang terjadwal
Untuk Mengoptimalkan Kerja Mesin . Adapun tujuan perawatan dan pemeliharaan
yang dilaksanakan pada motor induk Sehingga Tidak Terjadi Seperti Patahnya Ring
Piston Pada Silinder 5 antara lain :
1.
2.
Untuk menjamin kesiapan dari pada motor induk yang akan dioperasikan agar
tidak mengalami kendala.
3.
4.
BP3IP JAKARTA
( Balai Besar Pendidikan Penyegaran Dan Peningkatan Ilmu Pelayaran )
Kelompok 5
Ketua : Ruslan abdul Gandi
Wakil Ketua : Sabani
Moderator : Sudirman
Sekretaris 1 : Riston Lumbangraja
Sekretaris 2 :Roganda Manurung