Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Kerusakan
Motor Induk Pada Silinder 5 karena Ring Piston Patah.

Makalah ini berisikan tentang informasi Kerusakan Permesinan atau yang


lebih khususnya membahas tentang kerusakan Ring Piston , Diharapkan Makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Kerusakan Permesinan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...................................................................................A

Latar Belakang...............................................................1

Rumusan Permasalahan................................................2

BAB II Pembahasan...................................................................................B

Perawatan Dan Perbaikan.............................................1

BAB III Penutup..........................................................................................C

Kesimpulan......................................................................1
Saran...............................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Ring Piston berfungsi sebagai seal perapat untuk mencegah terjadinya
kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan mencegah masuknya minyak
pelumas kedalam ruang bakar serta memindahkan sebagian besar panas piston ke
dinding silinder. RingPiston terbuat dari special cast iron dan diberi cut joint untuk
memudahkan pemasangan kedalam alur yang terdapat pada piston. Untuk
mesin Diesel ini, permukaan setiap ring yang bergesekan adalah hard chrome
plated, kecuali untuk yang kedua.
Pada piston terdapat
terpasang,

yaitu

tiga ring yang

dua compression

ring dan satu oil ring. Compression


ring berfungsi

untuk

kebocoran

gas

kompresi

dan

sedangkan oil

mencegah

selama
langkah

ring berfungsi

langkah
kerja,
untuk

mengikis kelebihan minyak pelumas


dari dinding silinder dan mencegahnya masuk kedalam ruang bakar.
Ring piston kompresi merupakan komponen mesin yang sangat penting
peranan nya, Apabila ring piston mengalami kerusakan atau Ring Pistonnya Patah
maka akan menyebabkan kebocoran gas sehingga tenaga mesin menjadi
berkurang. Selain itu oli akan masuk dan bercampur ketika proses pembakaran yang
dapat mengakibatkan kegagalan mesin. Untuk mencegah hal tersebut terjadi maka
dibutuhkan suatu tindakan untuk mendeteksi kerusakan ring piston.
Terdapat beberapa metode untuk deteksi kerusakan yang dapat diterapkan
untuk perawatan suatu mesin, salah satu metode tersebut adalah metode analisa
getaran. Melalui analisa getaran dapat dilihat karakteristik getaran yang terjadi pada

ring piston ketika mengalami kerusakan, kemudian membandingkannya dengan


karakteristik getaran yang terjadi pada ring piston kondisi baik. Jika suatu mesin
mengalami kerusakan pada komponennya maka akan menghasilkan penurunan
amplitudo dan mempunyai periode yang lama. Hal inilah yang dapat dimanfaatkan
untuk mendeteksi kerusakan ring piston.

2. RUMUS PEMASALAHAN
Pada Permasalahan ini Kita membahas Kerusakan Motor Induk Pada
Silinder 5 karena Ring Piston Patah, Kerusakan ring piston bisa dikarenakan
beberapa macam sebab sebagai berikut: Kekurangan oli, Kotoran pada silinder yang
menyebabkan panas setempat, Pengendapan kotoran pada alur piston, Pendinginan
mesin kurang baik, Kerja Mesin Terlalu Berat, Kurangnya frekwensi penggantian oli
dapat mengurangi penurunan kinerja mesin.
Suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya kerusakan
pada mesin atau Pada Ring Piston Yang Patah
adalah dengan menggunakan indera kita, yaitu
pengelihatan,

pendengaran,

penciuman

dan

perasa. Pengelihatan dapat digunakan untuk


melihat warna gas buang atau adanya kebocoran
pelumas

yang

terjadi.

Pendengaran

dapat

digunakan untuk mengetahui adanya suara-suara yang tidak wajar pada mesin.
Suara tidak wajar yang dapat di dengarkan secara langsung antara lain: kebocoran
udara atau gas buang terutama pada mesin yang menggunakan turbocharger,
misfiring pada mesin, suara yang berhubungan dengan sistem mekanis mesin. Alat
bantu pendengaran dapat digunakan untuk mendapatkan intensitas suara yang lebih
kuat, alat yang biasa digunakan adalah Stetoskop, alat lebih sederhana yang dapat
digunakan antara lain: batang besi, obeng, pipa. Penciuman dapat digunakan untuk
mengetahui aroma oli yang terbakar, bahan bakar, pendingin, wire insulation dll.
Sebagai Catatan bahwa Douglas, R.M, dkk., (2006), meneliti tentang
hubungan antara ring piston kapal dan silinder liner pada rangkaian sebuah mesin
diesel dengan menggunakan sinyal suara. Penelitian ini membahas mekanisme
yang mungkin sumber dari sinyal suara seperti kontak piston dan liner, aliran
pelumas, serta tekanan balik udara. Metode ini diuji pada 2 mesin diesel kecil dan 1

mesin diesel besar. Sistem data akuisisi digunakan pada serangkaian tes mesin
diesel ini. Penambahan encorder poros diperlukan untuk mengetahui sudut engkol
dan posisi piston.
Untuk mesin diesel kecil, timbulnya sinyal suara sebanding dengan kecepatan
piston ketika silinder mengalami peningkatan tekanan. Gesekan yang bekerja pada
ring oli adalah yang paling mungkin menimbulkan suara. Kompresi yang diberikan
oleh tekanan ring piston pada silinder ditemukan sebagai sumber suara pada mesin
2 langkah, dan kecepatan piston merupakan faktor yang mempengaruhi amplitude
suara.
Perlu diingat bahwa operasi suatu engine berjalan dengan memuaskan
sangat bergantung 8 item berikut:
1. Udara yang bersih dengan temperatur sesuai, dimana udara masuk ke dalam
silinder lalu dikompresi hingga tekanan cukup tinggi sehingga terjadi
pembakaran yang diharapkan (proper combustion)
2. Penginjeksian bahan bakar dengan jumlah dan waktu (timing) yang tepat.
3. Penggunaan oli yang tepat sesuai dengan kondisi kerja
4. Kemampuan menjaga temperatur oli pada temperatur kerja
5. Bahan bakar yang bersih dan bebas dari sedimen, air, dan udara
6. Menjaga temperatur air (coolant) dan kondisi perlakuan air yang memuaskan
7. Menjaga agar tekanan balik di gas buang sesuai spesifikasi.
8. Aplikasi dari engine itu sendiri
Bila sudah terbukti ring piston rusak atau patah pada silinder 5, solusi satu-satunya
adalah overhaul, Ketika kerusakan terjadi dalam melakukan Pelayaran

BAB II

PEMBAHASAN
1. PERAWATAN DAN PERBAIKAN
A. PERAWATAN

Periksa keadaan Ring Piston , apakah rusak, patah, macet dalam alurnya
atau menunjukkan tanda kerusakan yang tidak normal, Apabila Ring Piston
mengalami kerusakan dalam pemakaiannya maka harus dilakukan perbaikan atau
diganti.
1.

Lakukan pengukuran lebar dari pada Ring Piston, apabila tebalnya sukar
diukur maka masukkan Ring Piston tersebut kedalam silinder dan ukurlah
antara kedua ujungnya.

2.

Batas keausan Ring Piston adalah sekitar 10 % dari tebalnya.

3.

Pada waktu mengganti Ring Piston perlu memperhatikan bahwa Ring Piston
harus ditempatnya masing-masing

4.

Pembongkaran dan pemeriksaan Ring Piston sebaiknya dilakukan setahun


sekali atau 2000 sampai 3000 jam kerja.
B. PERBAIKAN

Untuk Masalah ini kerusakan ring piston pada silinder 5 yang patah
Perbaikannya dengan jalan harus di overhaul. Prosedur sebelum dan sesudah
melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal Ialah Sebagai berikut :
a.

Sebelum Overhaul:

1.

Melapor kepada Nakhoda bahwa Mesin Induk akan diperbaiki dan kapal akan
delay untuk jangka waktu tertentu (diperkirakan lamanya).

2.

Apabila di pelabuhan, perlu melaporkan kepada Kantor/Perwakilan setempat,


atau untuk jangka panjang kepada Syahbandar.

3.

Menentukan permasalahan/kerusakan yang terjadi pada mesin dan data data dan pengukuran yang lengkap dan jelas .

4.

Melaksanakan pertemuan persiapan keselamatan kerja (Pre Job safety


meeting), yang berkaitan dengan semua aspek keselamatan kerja.

5.

Membagi tugas kepada setiap Masinis dalam group kerja, rincian pekerjaan
dan dengan pengarahan yang jelas.

6.

Mempersiapkan suku cadang yang diperlukan

7.

Mempersiapkan peralatan untuk Overhaul dan semua Special Tools.

8.

Mengukur semua material/parts dengan teliti, sambil dianalisa, dan dicatat


semua hasil pengukuran tersebut. .

9.

Selesai pemasangan dilaksanakan pengetesan sampai batas maksimum


normal, dan disaksikan oleh KKM I Masinis I dan Owner Surveyor

b.

Sesudah Overhaul :

1.

Pastikan hasil "running test" bekerja dengan baik, memuaskan, normal dan
siap untuk meneruskan pelayaran.

2.

Pemeriksaan: Tekanan dan suhu Minyak pelumas, Air pendingin, Gas buang,
Kompresi, Udara pembilas, Rpm., Turbo Charge, dll.

3.

Segera melaporkan kondisi sebenamya Mesin Induk kepada Nakhoda, bahwa


kapal sudah siap untuk meneruskan pelayaran.

4.

Membuat Berita Acara Kerusakan dan Perbaikan Mesin.

5.

Membuat pelaporan penyelesaian pekerjaan kepada Kantor Pusat, berikut


permintaan material/ suku cadang yang telah dipakai.

6.

Menyimpan semua data ukuran, dan kronologi pekerjaan dalam File dan
melakukan pertemuan evaluasi pekerjaan tersebut.

7.

Membuat permintaan pengadaan Suku...cadang .untuk melengkapi suku


cadang yang sudah dipakai selama perbaikan sesuai persyaratan Minimum
Stock Level ( MSL)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan perlu di lakukan sesuai standar dan prosedur yang terjadwal
Untuk Mengoptimalkan Kerja Mesin . Adapun tujuan perawatan dan pemeliharaan
yang dilaksanakan pada motor induk Sehingga Tidak Terjadi Seperti Patahnya Ring
Piston Pada Silinder 5 antara lain :
1.

Untuk memperpanjang usia pakai dari pada motor tersebut.

2.

Untuk menjamin kesiapan dari pada motor induk yang akan dioperasikan agar
tidak mengalami kendala.

3.

Untuk menjamin kesiapan peralatan sewaktu-waktu akan diperlukan.

4.

Agar dalam pelaksanaan kegiatan dapat menjamin keselamatan dalam


bekerja. Perawatan yang sangat penting dalam komponen utama mesin kapal
adalah : Kepala Silinder, Katup Isap dan Katup Buang,. Silinder, Torak/Piston,
Ring Piston.
B. Saran
Pekerjaan pemeliharaan agar efektif harus dilakukan secara
menyeluruh dan teratur. Perlu suatu jadwal terperinci mengenai bagianbagian mesin induk, agar memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan. Jarak dan waktu (interval) dalam melakukan perawatan hanya
merupakan standar umum.
Perawatan mesin terbagi dalam jarak dan waktu (interval). Adapun jenis
pemeliharaan tersebut meliputi :
1. Perawatan harian
2. Perawatan periodic
3. Perawatan berkala

BP3IP JAKARTA
( Balai Besar Pendidikan Penyegaran Dan Peningkatan Ilmu Pelayaran )

Kelompok 5
Ketua : Ruslan abdul Gandi
Wakil Ketua : Sabani
Moderator : Sudirman
Sekretaris 1 : Riston Lumbangraja
Sekretaris 2 :Roganda Manurung

Anda mungkin juga menyukai