Anda di halaman 1dari 3

MATERI LOGIKA PERTEMUAN 7

A. PRETEST
Sederhanakan argument berikut, dengan menggunakan hukum hukum penyederhanaan logika :
1. Jika budi tinggal dijakarta, dia akan bahagia. Jika dia bahagia dan menyukai pekerjaannya, maka dia
akan memperoleh gaji yang baik dari pekerjaannya atau dia sedang jatuh cinta. Jika dia jatuh cinta,
maka dia akan lebih menyukai pekerjaannya. Dengan demikian, jika dia tinggal di Jakarta, maka dia
akan memperoleh gaji yang baik dari pekerjaannya.
B. KONSISTENSI LOGIKA
Tabel kebenaran memang sangat bermanfaat untuk membuktikan validitas ekspresi logika, tetapi
masalahnya tabek kebenaran memerlukan tabel yang sangat besar untuk menyelesaikan ekspresi logika
yang memiliki banyak variable proposisional, yakni 2N.
DEFINISI
Pernyataan logika disebut konsisten satu dengan lainnya jika semuanya bernilai benar. Artinya
sebuah argument dikatakan konsisten jika premis premisnya bernilai T, kesimpulannya bernilai
T dan hasil operasi logika juga bernilai T.
Untuk lebih memberikan gambaran, perhatikan contoh argument berikut :
Contoh Argumen 1 :
Jika band Noah mengadakan konser, maka jika harga tiket tidak terlalu mahal maka penonton
akan ramai. Jika band Noah mengadakan konser, maka harga tiket tidak terlalu mahal. Dengan
demikian, jika band Noah mengadakan konser, maka penonton akan ramai
Validitas dan konsistensi argument diatas harus dibuktikan dengan tabel kebenaran atau
penyederhanaan logika.
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Mengubah kalimat argument menjadi variable proposisional
A = Noah mengadakan konser
B = Harga tiket terlalu mahal
C = Penonton ramai
Langkah 2 :
Mengubah kalimat argument menjadi ekspresi logika
P1 : A (B C)
P2 : A B
C :AC
Langkah 3 :
Merangkai premis premis dan kesimpulan
1. ((A (B C)) (A B)) (A C)
Langkah 4 :
Buatlah tabel kebenaran untuk membuktikan validitas argumen :
1
2
3
4
5
6
7
8

A
T
T
T
T
F
F
F
F

B
T
T
F
F
T
T
F
F

C
T
F
T
F
T
F
T
F

B
F
F
T
T
F
F
T
T

B C
T
T
T
F
T
T
T
F

P1
A (B C)
T
T
T
F
T
T
T
T

P2
A B
F
F
T
T
T
T
T
T

((A (B C)) (A B)
F
F
T
F
T
T
T
T

C
AC
T
F
T
F
T
T
T
T

Hasil
(A (B C)) (A B)) (A C)
T
T
T
T
T
T
T
T
Tautologi

C. STRATEGI PEMBALIKAN
Strategi pembalikan merupakan salah satu cara untuk membuktikan konsistensi sebuah argument.
Caranya dengan menyalahkan kesimpulan dari argument, berikut cara dalam strategi pembalikan :
1. Menegasikan kesimpulan jikan menggunakan tabel kebenaran
2. Mengubah nilai F pada kesimpulan jika menggunakan teknik model.
Sebagai ilustrasi perhatikan penyelesaian untuk contoh argument 1.
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Mengubah kalimat argument menjadi variable proposisional
A = Noah mengadakan konser
B = Harga tiket terlalu mahal
C = Penonton ramai
Langkah 2 :
Mengubah kalimat argument menjadi ekspresi logika
P1 : A (B C)
P2 : A B
C : (A C) penerapan strategi pembalikan, kesimpulan dinegasikan.
Langkah 3 :
Merangkai premis premis dan kesimpulan
{A (B C)), (A B)} (A C)
Selanjutnya ekspresi tersebut dihubungkan dengan perangkai , sehingga menjadi :
(A (B C)) (A B) (A C)
Langkah 4 :
Buatlah tabel kebenaran untuk membuktikan konsistensi argumen :

1
2
3
4
5
6
7
8

A
T
T
T
T
F
F
F
F

B
T
T
F
F
T
T
F
F

C
T
F
T
F
T
F
T
F

B
F
F
T
T
F
F
T
T

B C
T
T
T
F
T
T
T
F

P1
A (B C)
T
T
T
F
T
T
T
T

P2
A B
F
F
T
T
T
T
T
T

((A (B C)) (A B)
F
F
T
F
T
T
T
T

(A (B C)) (A B)) (A C)
C
Hasil Operasi
AC
(A C)
T
F
F
F
T
F
T
F
F
F
T
F
T
F
F
T
F
F
T
F
F
T
F
F

Hasil dari strategi pembalikan dengan menegasikan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada
baris 3,5,6,7 dan 8 untuk P1 dan P2 yang bernilai T diperoleh C yang bernilai F dan hasil operasi yang juga
bernilai F dengan demikian dapat disimpulkan dengan pembuktian strategi pembalikan arguman 1 tetap
konsiten.
D. MODEL
Teknik model merupakan usaha untuk menemukan konsistensi dari sebuah argument dengan
menemukan nilai premis premis T dan kesimpulan bernilai T, dengan hasil operasi juga bernilai T. akan
tetapi karena nilai T dapat berasal dari berbagai kemungkinan maka dilakukan strategi pembalikan
dengan memberikan nilai F pada kesimpulan.
Model argument yang konsisten
Premis 1: T
Premis 2: T
Premis ke-n: T
kesimpulan: T

Berdasarkan contoh argument 1, maka berikut cara penyelesaian dengan teknik model :
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Memberikan nilai pada premis dan kesimpulan :
P1 : A (B C)
T
P2 : A B
T
C :AC
F penerapan strategi pembalikan
Setiap premis dan kesimpulan serta variable proposisional pasti memiliki nilai, sehingga ditulis dalam
bentuk v(AB) T atau v(A) T, yang berarti value of(A) atau nilai dari(A).
Langkah 2 (cek kesimpulan) :
1. Jika v(A C) F, maka hanya ada satu kemungkinan, yaitu :
v(A) T dan v(C) F
2. Sehingga v(A) T
3. Sehingga v(C) F
Langkah 3 (cek premis 1) :
1. Jika v(A (B C)) T
Diketahui :
v(A) T
v(C) F
jika ingin memperoleh v(A (B C)) T, maka harus v(B C) T karena v(A) T
untuk itu karena v(C) F, hanya terdapat satu kemungkinan saja yakni v(B) F.
2. sehingga v(B) F
Langkah 4 (cek premis 2) :
1. jika v(A B) T
Diketahui :
v(A) T
v(B) F
2. Maka tidak mungkin terjadi v(A B) T, dengan nilai v(A) T dan v(B) F. dan berdasarkan nilai
kedua variable tersebut seharusnya v(A B) F
Hasil :
Karena tidak mungkin pada saat bersamaan terjadi
P1 : A (B C) T
P2 : A B
T
C :AC
F
Hasil yang diperoleh :
P1 : A (B C) T
P2 : A B
F
C :AC
F
Sehingga argument diatas konsisten.
E. POSTTEST
Buktikan validitas argument berikut ini dengan (a) strategi pembalikan pada tabel kebenaran dan (b)
teknik model :
a. Jika M negative, maka Q negative. Jika P positif maka Q negtif. Dengan demikian jika M negative atau
P positif maka Q negative.
b. Jika Budi senang, maka Siti senang dan jika Budi sedih maka Siti sedih. Siti tidak senang atau Siti tidak
sedih, dengan demikian Budi tidak senang atau Budi tidak sedih.

Anda mungkin juga menyukai