Anda di halaman 1dari 1

UUPA JANGAN JADIKAN MAINAN PILKADA

Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) merupakan sebuah peraturan perundangUndangan tahun 2006 yang isinya mengatur tentang pemerintahan Provinsi Aceh dan
Hak Otonomi Khusus bagi Aceh, ini semua adalah hasil atas kesepakatan antara RI dan
pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam perdamaian MOU Helsinky hingga
Kemudian UUPA disahkan perancangannya pada tanggal 11 juli 2006 oleh DPR dan oleh
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada 1 Agustus 2006.
Namun Sejak Pilkada mulai datang permasalahan UUPA mulai menjadi perbincangan
yang sangat serius bagi para pemimpin Aceh. ironinya, pada masa aktif kepemimpinan
jarang sekali kita dengar implementasi UUPA yang belum tuntas diselesaikan dan
diperjuangkan. Yang paling memalukan ialah UUPA dijadikan mainan politik bahkan
kadang-kadang juga dijadikan bumbu pemanis janji-janji politik pra-Pilkada. Baru ketika
Pihak Pemerintah Pusat telah mengeluarkan putusan atas gugatan Pihak yang mempelintir
UUPA yang tidak sinkron dengan kepentingan Rakyat Aceh, baru para pemimpin Aceh
kebakaran jenggot.
Sedangkan rakyat Aceh dan segenap kaum intelektual berkeyakinan bahwa UUPA
sebagai pondasi dan pilar untuk Reintegrasi dan Rekonsiliasi secara tuntas atas
penderitaan yang berkepanjangan terhadap konflik yang terjadi bumoe Nanggroe Aceh
Darussalam. Namun yang terjadi sekarang jauh dari harapan yang kita impikan, malah
menjadi penderitaan dan penyesalan baru bagi Rakyat Aceh.
Jadi alangkah baiknya yang perlu dingat dan kita renungkan bersama disini bahwa UUPA
adalah hasil dari darah para syuhada, anak-anak yang menjadi yatim,dan istri-istri yang
menjadi janda, bukan malah di jadikan sebuah Boneka mainan yang di mainkan untuk
ambisi meraih kekuasaan.
Terkait dari permasalahan yang cukup serius ini kita berharap kedepannya agar
pemerintahan Aceh lebih tegas dan bijak dalam menjalankan kepemimpinannya
khususnya dalam permasalahan UUPA ini, bagaimana kedepannya akan lebih optimal dan
implementasi UUPA terlihat sistematis dan efektif sehingga harapan dan impian menjadi
satu kepastian bagi segenap komponen masyarakat Aceh.
Rahmat Rizki
Ketua senat mahasiswa IAIN Malikussaleh

Anda mungkin juga menyukai