Anda di halaman 1dari 3

NAMA

: ERLIN MURA NGGUNA

NIM

: 1301050330

KELAS

: MARS
RESUME

SISTEM INFORMASI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI GAWAT DARURAT


Menurut Haag & Keen ICT (information, communication technology) adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugastugas yang berhubungan dengan perprosesan informasi. Sedangkan TIK/ICT adalah segala
kegiatan yang berkaitan dengan perprosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media. Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), utilisasi pelayanan
kesehatan semakin tinggi melalui pelayanan rujukan berjenjang. Disisi lain, teknologi
informasi dan komunikasi dapat memfasilitasi pelayanan rujukan melalui penyediaan
informasi sumber daya fasilitas kesehatan di suatu wilayah. Sayangnya ketersediaan
informasi sumber daya fasilitas kesehatan menyebabkan pelayanan rujukan dan kegawatdaruratan kurang optimal.
Salah satu upaya meningkatkan efektivitas penanganan kegawatdaruratan tersebut
adalah melalui jejaring rujukan antarfasilitas kesehatan dalam wilayah tertentu. Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung
komunikasi dan pengelolaan informasi rujukan di dalam jejaring rujukan antarfasilitas
kesehatan. Sebuah sistem informasi jejaring rujukan kegawatdaruratan telah dibuat
menggunakan teknologi web dan SMS (short message service). Sistem informasi yang
diimplementasikan juga dapat menjadi basis data yang bermanfaat bagi kepentingan
pengambilan keputusan di rumah sakit maupun dinas kesehatan. Menurut Saputra dan
Feni (2012), layanan SMS diminati masyarakat karena beberapa keunggulan, diantaranya
biaya realtif murah, pengiriman terjamin sampai ke nomor tujuan dengan catatan nomor
dalam keadaan aktif, waktu pengiriman cepat, waktu pengiriman fleksibel (kapan saja di
mana saja), serta mudah digunakan.
Ketersediaan informasi sumber daya fasilitas kesehatan diduga dapat meningkatkan
kualitas pelayanan rujukan. Rujukan elektif kasus-kasus penyakit kronis dapat dilakukan
di fasilitas yang tepat, informasi ketersediaan tempat tidur memudahkan dokter layanan
primer untuk merujuk pasien, serta memungkinkan distribusi beban pelayanan kesehatan.
Hal ini juga didukung dengan banyaknya fasilitas kesehatan yang telah menggunakan

sistem informasi. Di level primer, puskesmas memiliki Sistem Informasi Manajemen


Puskesmas (SIMPUS), sedangkan dokter praktek keluarga, dan klinik juga dibekali sistem
informasi P-Care yang dikembangkan oleh BPJS.
Komunikasi pelayanan kesehatan pasien merupakan kunci penting pada sistem
rujukan (rujukan dan feedback/follow up pasien). Teknologi informasi dapat digunakan
untuk mengoptimalkan komunikasi antar fasilitas kesehatan. Perkembangan teknologi
khususnya web service dapat memfasilitasi komunikasi data elektronik, tanpa
menimbulkan kekhawatiran dalam transmisi data, keamanan data, dan keterbatasan
jaringan. Faktanya, beberapa perusahaan besar seperti Amazon, Facebook memanfaatkan
web service untuk komunikasi data elektronik. Praktik penggunaan sistem berbasis
elektronik di Indonesia pun sudah terjadi antara BPJS Kesehatan dan rumah sakit. Bentuk
integrasi ini berupa verifikasi kepesertaan, penerbitan surat eligibilitas pelayanan (SEP),
klaim dan verifikasi pelayanan rumah sakit dan pemanfaatan sistem pencatatan medis.
Beberapa inovasi lain juga berkembang di beberapa tempat. Sistem Informasi
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SIM SPDGT), sistem penjadwalan rujukan
online (SPRO), ketersediaan informasi ruang perawatan (Bed Online) dan sebagainya . 4
aspek penting dalam berkomunikasi kepada masyarakat dan tenaga profesional yang lain:
1. Prinsip dalam berkomunikasi yang baik
2. Dasar-dasar metode dan pendekatan yang dapat digunakan untuk edukasi dan
meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
3. Edukasi dan pelatihan untuk tenaga profesional.
4. Penggunaan internet dalam penanggulangan dampak bencana.
Komponen ICT/TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

HT
Telepon
Komputer
Handphone
Radio

Alat untuk transportasi :


1.
2.
3.
4.
5.

Mobil umum
Sepeda Motor
Ambulance
Helikopter
Perahu Motor

KESIMPULAN
Menurut pendapat saya :

Sistem informasi, komunikasi dan transportasi itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat
dan saling berkaitan dalam sistem kegawat daruratan. Kemampuan untuk berkomunikasi,
berkoordinasi, dan bekerja secara efektif sebagai suatu team merupakan faktor utama dalam
menentukan

keberhasilan

suatu

rencana.

Memang,

di

beberapa

daerah

sudah

mengembangkan sistem informasi pendukung SPGDT (Penanggulangan Gawat Darurat


Terpadu) dengan konsep interoperabilitas untuk mendukung aksesibilitas layanan dan
pelayanan rujukan. Namun, penggunaannya masih sangat terbatas.
KELEBIHANNYA :
Di jurnal penelitian ini menjawab bagaimana sistem informasi yang telah ada dapat
membantu mengatasi permasalahan pelayanan rujukan, terutama terkait dengan
ketersediaan informasi sumber daya fasilitas kesehatan dan tranportasi.
KELEMAHANNYA :
Di jurnal penelitian ini tidak di jelaskan secara mendetail tentang pentingnya sistem
transportasi dalam sistem gawatdarurat.
SARAN
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menjelaskan lebih mendetail lagi
tentang sistem informasi, komunikasi dan transportasi gawat darurat.
REFERENSI
Guardian Y. Sanjaya, Nimah Hanifaha, Hendri K. Prakosaa, Lutfan
Lazuardia.(2016). Integrasi Sistem Informasi: Akses Informasi Sumber Daya Fasilitas
Kesehatan dalam Pelayanan Rujukan. Guardian Y. Sanjaya et al. / Jurnal Sisfo Vol. 06
No. 01 (2016) 4962
Kern LM, Kaushal R. Health information technology and health information
exchange in New York State: new initiatives in implementation and evaluation. J.
Biomed. Inform. [Internet]. 2007 [cited 2012 Apr 24];40:S1720. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17945542
Shen, Stella and Shaw, Michael, "Managing Coordination in Emergency
Response Systems with Information Technologies" (2004). AMCIS 2004 Proceedings.
Paper 252. http://aisel.aisnet.org/amcis2004/252

Anda mungkin juga menyukai