07 Magnetisme 2 PDF
07 Magnetisme 2 PDF
117
PENGARUH MEDAN
dalam
(kelistrikan),
kasus
elektrostatik
gejala
magnetisme
kemagnetan,
medan
magnet
(dituliskan
dengan
vektor
B)
digambarkan sebagai garis-garis gaya dari kutub utara menuju kutub selatan
seperti gambar 7.1.
Seperti halnya gaya elektrostatik (gaya Coulomb) pada kasus medan listrik,
dalam medan magnetik pun terdapat gaya magnetik yang serupa dengan
gaya Coulomb. Gaya magnetik ini terjadi jika sebuah partikel bermuatan q
bergerak dengan kecepatan v dalam pengaruh medan magnet B. Akibat
pergerakan muatan ini akan timbul gaya magnetik Fm yang besarnya :
Fm = q (v x B )
= qvB sin
(1)
Arah dari gaya magnetik ini, sesuai dengan aturan tangan kanan 2 adalah
tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk vektor v dengan B.
Bidang vxB
F
v
Kita ingat jika muatan q berada dalam suatu medan listrik E, maka akan timbul
gaya elektrostatik (Coulomb) :
v
v
F = qE
1. Gaya listrik selalu sejajar dengan arah medan listrik, sedangkan arah gaya
magnetik selalu tegak lurus pada medan magnetik
2. Akibatnya gaya listrik akan menghasilkan kerja, sedangkan pada gaya
magnetik tidak dihasilkan kerja
3. Gaya listrik tidak bergantung pada kecepatan muatan, sedangkan gaya
magnetik bergantung kecepatan. Hal ini berarti jika muatan listrik diam,
hanya gaya listrik (Coulomb) yang muncul
Gaya ini menyebabkan muatan positif bergerak berpilin mengikuti medan :
V//
F=q(vxB)
Arah dari gaya magnetik F ini dapat diketahui melalui aturan tangan kanan,
di mana arah ibu jari menunjukkan arah kecepatan muatan v dan arah
F keempat jari yang lain menunjukkan arah medan magnet B, sedangkan arah
B
Gb 7.4 Aturan
Tangan Kanan 2
telapak tangan terbuka menjukkan arah gaya magnetik F, kita sebut saja ini
sebagai aturan-tangan-kanan-2, meskipun pada dasarnya memiliki makna
yang sama dengan aturan-tangan-kanan -1 sebelumnya.
2. GAYA
PADA
KAWAT
BERARUS
LISTRIK
DALAM
Tiap muatan pada kawat mengalami gaya Lorentz, sehingga total gaya
magnetik pda kawat berarus dengan banyaknya muatan n adalah :
F = (qv d xB)nA L
karena vektor vd searah dengan vektor L :
F = I(LxB)
maka besarnya gaya magnet pada kawat berarus sepanjang L adalah :
(2)
F = B I L sin
dengan adalah sudut antara kawat terhadap arah medan magnet.
= N I A B sin
dengan sudut antara medan magnet terhadap garis normal pada lilitan
norm
F1
B
U
A
I
S
F2
3. INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK:
MEDAN
MAGNET
Pertanyaan ini dijawab oleh Faraday dan Henry melalui percobaan pada
tahun 1830-an, setelah pada 1820 percobaan serupa dianggap gagal. Skema
dari percobaan ini adalah :
120
Magnet
batang
diharapkan
tidak
terjadi,
dan
tetapi
Faraday
dan
Henry
mengamati hal yang lain, bahwa ketika batang magnet mulai dimasukkan ke
dalam lilitan kawat, terjadi arus yang terukur oleh Galvanometer, namun
arus tersebut setelah beberapa saat kemudian hilang. Hal yang sama terjadi
ketika batang magnet dikeluarkan dari lilitan. Hal ini menimbulkan
pertanyaan besar ? Faraday dan Henry mengambil kesimpulan bahwa
perubahan medan magnetiklah yang menimbulkan arus listrik, bukan hanya
medan magnet. Fenomena perubahan medan magnet yang menimbulkan
arus listrik ini dinamakan INDUKSI ELEKTROMAGNETIK.
G
Gb 7.8 (a) Pada Saat Awal, Tidak Ada Arus Terukur Pada Galvano Karena
Tidak Ada Perubahan Fluks Magnet Yang terjadi Pada Lilitan Kawat
121
i =
d
dt
(4)
yang dihasilkan adalah sama
berkenaan arah GGL dan induksi magnetik. Jika fluks magnetik yang masik
pada kumparan dari medan magnet bertambah, yang artinya magnet
didekatkan pada kumparan maka arah arus dari GGL induksi sedemikian
sehingga melawan medan magnet.
G
= N
dengan :
d
dt
(5)
r r
= B dA = B cos dA = B Acos
A
Gb 7.10 Medan
Magnetik
Menembus Luas
Penampang A
dengan sudut
122
b
X X X X
X
X X X X X X
X BX X
X X X X
X
X X
a
x
menurut hukum Faraday karena luas loop berubah, (artinya jumlah fluks
yang menembus loop berubah) sehingga akan timbul GGL sebesar :
i =
d
d(Byx)
dx
=
= By
= Byv x
dt
dt
dt
arus listrik yang ditimbulkan dari GGL induksi ini adalah ternyata dari a ke
b, sehingga kemudian menyusuri loop berlawanan dengan arah jarum jam
(lihat gambar), sehingga batang ab dapat dipandang sebagai baterai, dengan
b sebagai kutub positif.
Kemudian di fihak lain, kita tahu bahwa kawat berarus akan menimbulkan
medan magnetik seperti yang kita pelajari sebelumnya (Hk. Oersted).
Demikian juga batang berarus ab, karena terdapat arus listrik yang mengalir
dari a ke b maka akibatnya timbul medan magnet lain yang arahnya sesuai
dengan aturan tangan kanan 2, yaitu keluar dari bidang kertas berlawanan
dengan medan magnet lama.
Peristiwa ini dirumuskan oleh Fisikawan Rusia Cristianovich Lenz dalam
sebuah rumusan :
Lenz
Maxwell
waktu itu fenomena ini merupakan sebuah penemuan yang besar, mengingat
pemikiran yang berkembang saat itu adalah bahwa kelistrikan dan
kemagnetan merupakan dua gejala yang terpisah. Sejak saat itulah dikenal
istilah Elektromagnetik yang secara sistematis dirumuskan oleh Maxwell
melalui empat persamaan Maxwell. Elektromagnetik adalah sebuah
gelombang yang terdiri dari medan magnet dan medan listrik.
123
Soal-Soal
1. Medan magnet homogen B = 3 G dalam arah sumbu x positif. Sebuah
proton (q =+e) bergerak di dalamnya dengan kelajuan 5 x 106 m/s dalam
arah +y.
a. Tentukan besar dan arah gaya magnetik yang dialami proton
b. Berapa besar dan arah gaya magnetik jika proton diganti dengan
electron
3. Arus dalam tabung sinar katoda (arus = elektron yg bergerak) oleh medan
magnet homogen B = 4,5 x 10-3 T dibentuk menjadi lingkaran berjari-jari 2
cm. Berapakah laju electron itu ?
4. Gambar
di
samping
menunjukan
X X X X X X X X X X X
X XEX X X X X X X X X
X X X XX X X X X X X
X X X X X XX X X X X
B
= ?X X X X
X X X X X Xv X
X X X X X X X X X XX
124
I=
A
30
5 cm
(dengan arah +x) dengan sudut 30. Lintasan seperti apa yang ditempuh
proton itu ?
7. Suatu kumparan seperti gambar di bawah terdiri dari 40 lilitan dan dilalui
arus sebesar 2 A. Kumparan berada dalam suatu medan magnetik sebesar
0,25 T. Hitunglah torsi yang dialami kumparan tersebut
kumparan
B=0,25
12 cm
10 cm
125
P
2 cm
90
40 A
13. Gambar di bawah menunjukkan sebentuk kawat yang dialiri arus sebesar
40 A. Hitung kuat medan di P
126