1)
2)
I. PENDAHULUAN
pantai
Wilayah pesisir merupakan wilayah
Semarang
mencapai
2-20
terjadi akibat
peristiwa konsolidasi
mengakibatkan
kawasan
pesisir
dan
tertinggi
sampai
tahun
2100
suhu
bumi
(HWL).
Menurut
Sarbidi
suhu
permukaan
mencairnya es
global
menyebabkan
km2.
Kenaikan
muka
laut
yang
laut
Menurut
tersebut
juga
diperparah
dengan
Wirakusumah
dan
Lubis
di
terjadinya
32
penurunan
muka
tanah
pasang
muka
di stasiun pasut.
laut
di
Semarang
mencapai
surut
serta
menganalisis
yang
dikaji
dalam
berkisar
Semarang
mengalami
kenaikan
mengenai
pasang
merupakan
perkembangan
surut
Semarang
yang
data
di
kedudukan
dikumpulkan
sekunder.
bulan
Data
Oktober,
33
29
PT
tersebut
di
digunakan
hari
yang
Pelabuhan
didapatkan
Indonesia.
perairan
dari
Data
Semarang
yang
dapat
untuk
mengoreksi
data
Data
MSL
bulanan
ini
kemudian
runtun
akan
waktu
terlihat
(time-series)
tren
dari
untuk
data
pasang
surut
Perairan
3.2
Perkembangan
Muka
Air
Laut
Semarang
Tren
kenaikan
muka
laut
Di
mengalami
penurunan
66,41
dengan
stasiun
ternyata
di
global.
laut.
cm
lagi
(Gambar
2).
pasut
perairan
sebesar
Jika
Semarang,
Jepara
tidak
muka
koreksi,
laut
nilai
yaitu
dinaikkannya
rambu
untuk
muka
ada
atau
tidaknya
air
karena
posisi
memastikan
pasut
pasut Semarang
laut.
tenggelamnya
Selain
itu
juga
kontinyu.
35
Pasut
0,9636)
maka
pada
tahun
2032
linier,
meskipun
terdapat
variasi
5,43 cm/tahun -
1,033m
=
20tahun
5,165 cm/tahun =
Semarang
kenaikan
tidak
muka
laut
terlepas
dari
global
yang
meningkatnya
Stasiun
36
Pasut
telah
menyebabkan
suhu
global
akibat
mm/tahun.
Sedangkan hasil penelitian ini
seluruh dunia.
Dewasa ini metode pengukuran yang
muka
laut
di
Semarang
akibat
mengamati perkembangan
permukaan
Satelit
data
dan
diperoleh
berekspansi
dkk., 2005).
dipakai
untuk
bumi
altimetry
(Miler,
sejak
2005).
tahun
1992
berdasarkan
ke
data
daratan
satelit
yang
IV. KESIMPULAN
1. Tipe
pasang
surut
di perairan
adalah
campuran
Semarang
Menurut
membuat
Miler
(2005)
untuk
2. Perkembangan
kedudukan
muka
menggunakan
satelit
altimeter.
Dengan
37
muka
laut
global
bukan
yang
telah
membantu
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachim, A., 2002. Dampak Kenaikan
Muka Air Laut terhadap Penanganan
Kawasan
Permukiman.
Seminar
Nasional Pengaruh Global Warming
terhadap Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Ditinjau dari Kenaikan Permukaan Air
Laut dan Banjir. Jakarta.
Adhitya, F.W., 2003. Analisis Banjir Rob Di
Kecamatan Semarang Utara dan
38
39
Tabel 1. Perhitungan Pasang Surut Perairan Semarang Periode September 2004-Maret 2005
dengan Metode Admiralty 29 Hari
Bulan
So
M2
Sept '04
83
7.6
Okt '04
78
Nov '04
S2
N2
K2
K1
O1
P1
M4
MS4
Zo
LLW
HHW
12
2.4
2.7
15
9.5
4.9
0.4
0.5
1.3
54
29
134
12
13
3.3
15
7.5
5.1
0.3
0.8
0.9
60
18
134
79
13
12
3.7
2.7
19
6.5
6.3
0.3
1.7
65
14
138
Des '04
74
13
8.2
4.6
1.9
21
4.1
7.1
0.7
1.2
62
11
130
Jan '05
75
12
3.4
4.5
0.8
21
4.7
6.8
0.8
0.3
1.7
54
22
123
Feb '05
70
11
3.9
1.8
16
5.4
0.7
0.5
1.2
54
16
118
Mar '05
67
12
12
3.3
2.9
12
3.9
0.5
0.8
0.7
54
13
116
Rata-rata
75
12
9.8
3.7
2.2
17
6.3
5.6
0.5
0.8
1.1
58
11
138
Keterangan :
jika nilai F:
- < 0,25 : Pasut bertipe harian ganda (semi diurnal)
- 0,26- 1,50 : Pasut tipe campuran condong ke harian ganda
- 1,50-3,00 : pasut tipe campuran condong ke harian tunggal
- >3,00 : Pasut bertipe harian tunggal (diurnal)
Tabel 2. MSL Tahunan Di Perairan Semarang Tahun 1983-2004
Tahun
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
40
MSL
(cm)
58.90
72.70
81.20
81.70
80.60
88.60
95.40
97.50
98.30
106.00
109.00
113.00
Tahun
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
MSL
(cm)
124.00
135.50
134.93
110.25
77.42
79.82
79.73
154.74
88.33
78.41
160
140
y = 4.8967x - 9645.9
R2 = 0.9636
120
Cm
100
80
60
40
20
0
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
Tahun
180
160
140
y = 1.4111x - 2715.5
R2 = 0.1482
MSL (cm)
120
100
80
60
40
20
0
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
1994
1993
1992
1991
1990
1989
1988
1987
1986
1985
1984
1983
1982
1981
tahun
41
Gambar 3. Hasil Perhitungan Elevasi BM 1 SPP II-1, BM Pasut dan BM Jembatan Sriboga
Ratu Raya
42