Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Managemen Pendidikan

Oleh :
Kelompok 8
Rizki Dinda Safitri
Debby Indria Lestari
Muhammad Nur Alam
Titik Setiowati

(1102414013)
(1102414021)
(1102414034)
(1102414039)

Rombel 1

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
berjudul Komunikasi dalam Manajemen Pendidikan ini yang bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam dalam
menempuh mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan
yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyesaikan makalah
ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Aamiin Yaa Robbal Alaamiin.

Semarang, 12 Oktober 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
PEMBAHASAN.......................................................................................................
2.1 Pengertian komunikasi................................................................................ 3
2.2 Tujuan dari komunikasi.............................................................................. 4
2.3 Unsur unsur komunikasi.......................................................................... 4
2.4 Fungsi-fungsi komunikasi.......................................................................... 5
2.5 Efektivitas Proses Komunikasi dalam Manajemen Pendidikan................. 6
KESIMPULAN.......................................................................................................
3.1 Simpulan.......................................................................................................
3.2 Saran/Rekomendasi.................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 8

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang
dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial,
karena bahwa manusia adalah sebagai makluk sosial, di antara yang satu dengan
yang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadinya interaksi yang timbalk
balik. Dalam kenyataannya bahwa proses komunikasi itu tidak selama lancar, hal
itu terjadi dikarenakan kurangnya memperhatikan unsur-unsur yang mestinya ada
dalam proses komunikasi. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan unsur-unsur yang
berkaitan dengan proses komunikasi, baik itu oleh komunikator maupun oleh
komunikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka kami mengangkat
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa saja tujuan dari komunikasi?
3. Apa saja unsur-unsur dari komunikasi?
4. Apa saja fungsi-fungsi dari komuniksi?
5. Bagaimana efektivitas proses komunikasi dalam manajemen pendidikan?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan beberapa rumusun masalah tersebut,maka dapat disimpulkan
tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Agar dapat mengetahui pengertian komuniksi.


Agar dapat mengetahui tujuan komunikasi.
Agar dapat mengetahui unsur-unsur komunikasi.
Agar dapat mengetahui fungsi-fungsi komunikasi.
Agar dapat mengetahui efektivitas proses komunikasi dalam manajemen
pendidikan.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Dalam prose interaksi antara individu yang satu dengan yang lainya terjadi
komunikasi dalam rangka penyampaian informasi.Menurut Oteng Sutisna
mengemuakakan bahwa Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide,
penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke
kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok
yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan
kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi.
Berdasarkan dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa dalam setiap hubungan
antara orang-orang atau kelompok-kelompok akan terjadinya komunikasi dengan
maksud untuk mencapai suatu tujuan, baik itu dalam bentuk informasi atau berita
maupun yang sifatnya berkaitan dengan pribadi dalam.
Selanjutnya menurut Aristoteles yang dikutif oleh Marsetio Donosepoetro
mengartikan Rhetoric dengan komunikasi, yang artinya sebagai segala usaha dan
kemampuan seseorang untuk persuasi.
Dariuraiantersebut, bahwa komunikasi merupakan sebagai usaha yang
dilakukan oleh seseorang dengan tidak terlepas dari kemampuan yang dimilikinya
untuk berkomunikasi terhadap orang lain didalam menyampaikan tujuan yang
diinginkan. Dengan demikian bahwa komunikasi dalam setiap bentuknya adalah
suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang yang
menjadi lawan bicara atau lawan untuk berkomunikasi.

2.2 Tujuan Komunikasi


Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan
orang-orang, begitu pula dalam suatu organisasi terjadinya komunikasi tentunya
ada tujuan yang ingin dicapai. Hal sesuai dengan pendapat Maman Ukas
mengemukakan tujuan komunikasi sebagai berikut:
1. Menentapkan dan menyebarkan maksud daripada suatuusaha.
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
5

3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya


lainnya seperti efektif dan efisien.
4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi.
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatuiklim kerja
dimana setiap orang mau memberikan kontribusi.
2.3 Unsur-Unsur Komunikasi
Oteng Sutisna mengemukakan bahwa dalam proses komunikasi tentunya
memerlukan unsur-unsur komunikasi, yaitu:
1. Harus ada suatu sumber, yaitu seorang komunikator yang
mempunyai sejumlah kebutuhan, ide atau infromasi untuk diberikan.
2. Harus ada suatu maksud yang hendak dicapai, yang umumnya bias
dinyatakan dalam kata-kata permbuatan yang oleh komunikasi
diharapkan akan dicapai.
3. Suatu berita dalam suatu bentuk diperlukan untuk menyatakan fakta,
perasaan, atau ide yang dimaksud untuk membangkitkan respon
dipihak orang-orang kepada siapa berita itu ditujukan.
4. Harus ada suatu saluran yang menghubungkan sumber berita dengan
penerima berita.
5. Harus ada penerima berita. Akhirnya harus ada umpan balik atau
respon dipihak penerima berita. Umpan balik memungkinkan
sumber berita untuk mengetahui apakah berita itu telah diterima dan
diinterprestasikan dengan betul atau tidak.

2.4 Fungsi-Fungsi Komunikasi


Sesuai dengan tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu organisasi,
komunikasi mempunyai beberapa fungsi. Hal ini sebagai mana menurut Maman
Ukas bahwa fungsi komunikasi adalah:
1.
2.
3.
4.

Fungsi informasi
Fungsi komando akan perintah
Fungsi mempengaruhi dan penyaluran
Fungsi integrasi

Fungsi informasi, dengan melalui komunikasi maka apa yang ingin


disampaikan oleh narasumber atau pemimpin kepada bawahannya dapat

diberikan dalam bentuk lisan atau pun tertulis. Melalui lisan manajer atau
pemimpin dengan bawahan dapat berdialog langsung dalam menyampaikan
gagasan dan ide.
Fungsi komando akan perintah tentunya berkaitan dengan kekuasaan, di
mana kekuasaan orang adalah hak untuk memberi perintah kepada bawahan
dimana para bawahan tunduk dan taat dan disiplin dalam menjalankan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Suatu perintah akan berisikan abaaba untuk pelaksanaan kerja yang harus dipahami dan dimengerti serta yang
dijalankan oleh bawahan. Dengan perintah, terjadi hubungan atasan dan
bawahan sebagai yang diberikan tugas.
Fungsi pengaruh berarti memasukan unsur-unsur yang meyakinkan dari
pada atasan baik bersifat motivasi maupun bimbingan, sehingga bawahan
merasa berkewajiban harus menjalankan pekerjaan atau tugas yang harus
dilaksanakannya. Dan dalam mepengaruhi bahwa komunikator harus luwes
untuk melihat situasi dan kondisidi manabawahan akan diberikan tugas dan
tanggung jawab, sehingga tidak merasa bahwa sebenarnya apa yang dilakukan
bawahannya itu merupakan beban, ia akan merasakan tugas dan tanggung
jawab.
Pada fungsi integrasi bahwa organisasi sebagai suatu sistem harus
berintegrasi dalam satu total kesatuan yang saling berkaitan dan semua urusan
satu sama lain tak dapat dipisahkan, oleh karena itu orang-orang yang berada
dalam suatu organisasi atau kelompok merupakan suatu kesatuan sistem, dimana
seseorang itu akan saling berhubungan dan saling memberikan pengaruh kepada
satu sama lain dalam rangka terciptanya suatu proses komunikasi untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
2.5 Efektivitas Proses Komunikasi dalam Manajemen Pendidikan.
Dalam prosesnya bahwa komunikasi merupakan suatu proses sosial untuk
mentranmisikan atau menyampaikan perasaan atau informasi baik yang berupa
ide-ide atau gagasan-gagasan dalam rangka mempengaruhi orang lain. Agar
komunikasi berjalan efektif, komunikator hendaknya mampu mengatur aliran
pemberitaan ketiga arah, yakni ke bawah, ke atas, ke samping atau mendatar.

Bagi setiap orang atau kelompok dalam organisasi hendaknya mungkin untuk
berkomunikasi dengan setiap orang atau kelompok lain,dan untuk menenrima
respon sikap, itu diminta oleh komuniktor.
Menurut Marsetio Donosepoetro mengemukakan bahwa dalam proses
komunikasi ada beberapa ketentuan, antara lain:
1. Karena komunikasi mempunyai suatu maksud, maka suatu messege atau
stimulus selalu ditujukan kepada sekumpulan orang tertentu. Ini disebut
penerima yang terntetu.
2. Komunikator berkeinginan menimbulkan suatu respon kepada penerima
yang sesuai dengan maksud yang dibawakan oleh messege atau stimulus
tertentu.
3. Suatu komunikasi dinyatakan berhasil jika respon yang timbul pada
penerima, sesuai dengan maksud komunikasi.
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan aktivitas menyebarkan,
menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur
organisasi sangat penting. Proses komunikasi dalam menyampaikan suatu tujuan
lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran atau gagasan- gagasan dan
maksud-maksud secara lisan atau tertulis.
Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan
pengertian yang jelas daripada secara tertulis. Demikian pula komunikasi secara
informal dan secara formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan
kejelasannya.
Terjadinya proses komunikasi dalam organisasi atau lembaga itu bisa
terjadi secara formal maupun secara informal, sebagai mana menurut
OtengSutisna mengemukan bahwa Komunikasi formal terjadi, dalam memilih
informasi untuk keperluan pelaporan, penyimpangan bisa dengan mudah
menyelinap. Selanjutnya biasanya orang ingin mendengar laporan-laporan yang
menyenangkan. Akibatnya ialah sering pemindahan informasi yang diperindah
atau dibiaskan.
Dalam struktur komunikasi harus adanya suatu jaminan informasi dan
pikiran-pikiran akan mengalir bebas ke semua arah yang diperlukan, baik itu ke
bawah, ke atas, dan kesamping. Satu saluran komunikasi formal tertentu atau

lebih ke dan dari setiap personal atau anggota adalah perlu. Saluran-saluran itu
hendaknya perlu dipahami oleh setiap anggota. Garis- garis komunikasi
hendaknya dibuat sependek dan selangsung mungkin. Hendaknya mungkin bagi
semua anggota untuk bertindak sebagai sumber komunikasi maupun sebagai
penerima.
Selanjutnya menurut Maman Ukas bahwa Komunikasi informal adalah
komunikasi yang tidak resmi dan terjadinya pada saat organisasi saling bertukar
pikiran, saran, ide, atau informasi secara pribadi. Komunikasi informal ini
tentunya dengan cara melakukan pendekatan secara kekeluargaan atau hubungan
sosial tidak secara formal.
Menurut Oteng Sutisna bahwa Sistem komunikasi informal menyalurkan
informasi dan pikiran-pikiran penting yang tak terpikirkan orang untuk
disalurkan secara formal, memupuk ikatan dan persahabatan yang membantu
bagi hubungan-hubungan insani yang baik.
Jika komunikator menaruh perhatian kepada saluran-saluran komunikasi
informal, ia akan mengetahui kepentingan dan perhatian personil serta sikap
mereka terhadap organisasi dan masalah-masalahnya, lagi pula komunikasi
informal itu membawa kepada putusan-putusan yang dibuat diantara orangorang pada tahap organisasi yang sama.
Dalam kegitan suatu organisasi atau lembaga khusunya dalam hal
pengelolaan pendidikan tentunya tidak terlepas dengan komunikasi. Oleh sebab
itu suatu manajemen pendidikan akan berhasil apabilla terjadinya suatu proses
komunikasi yang baik dan sesuai dengan harapan, dimana gagasan-gagasan atau
ide dibahas dalam suatu musyawarah antara komunikator dengan komunikan,
sehingga terjadi pemahaman tentang informasi atau segala sesuatu hal menjadi
pokok dari pembahasan untuk mengarah pada kesepakatan dan kesatuan dalam
pendapat.
Berdasarkan hal tersebut, bahwa tujuan dari suatu organisasi atau instansi
tentunya dapat tercapai secara optimal apabila proses komunikasinya lancar
tanpa adanya suatu hambatan, walaupun ada hambatan, maka komunikator dan
komunikan harus dengan cermat segera mengatasi permasalahan yang

menyebabkan terjadi suatu hambatan, sehingga proses komunikasi dapat


berlangsung.
Dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam 2 macam komunikasi,
yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu
proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan
komunikan, dimana antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga
timbal balik di antara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi dimana
komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap halayaknya atau
komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mempunyai
kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan,
perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok.
Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok yang dalam prosesnya ada
tujuan komunikasi, yaitu :
1. Menentapkan dan menyebarkan maksud daripada suatu usaha.
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya seperti efektif dan efisien.
4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi.

10

5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim


kerja dimana setiap orang mau memberikan kontribusi.
Disamping tujuan tersebut, unsur-unsur komunikasi meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.

Harus ada suatu sumber.


Harus ada suatu maksud atau tujuan.
Adanya suatu berita atau informasi.
Harus ada suatu saluran atau media komunikasi, dan
Harus ada penerima berita.
Sesuai dengan tujuannya bahwa terjadinya komunikasi mempunyai

beberapa fungsi, antaralain: fungsi informasi, fungsi komando akan perintah,


fungsi mempengaruhi dan penyaluran, dan fungsi integrasi.
Proses komunikasi dalam organisasi atau lembaga itu bisa terjadi secara
formal maupun secara informal. Satu saluran komunikasi formal tertentu atau
lebih kedan dari setiap personal atau anggota adalah perlu. Saluran- saluran itu
hendaknya perlu dipahami oleh setiap anggota. Garis-garis komunikasi hendaknya
dibuat sependek dan selangsung mungkin. Hendaknya mungkin bagi semua
anggota untuk bertindak sebagai sumber komunikasi maupun sebagai penerima.
Sistem komunikasi informal menyalurkan informasi dan pikiran-pikiran
penting yang tak terpikirkan orang untuk disalurkan secara formal, memupuk
ikatan dan persahabatan yang membantu bagi hubungan- hubungan insani yang
baik.
Proses komunikasi akan efektif apabila komunikator melakukan perananya,
sehingga terjadinya suatu proses komunikasi yang baik dan sesuai dengan
harapan, dimana gagasan-gagasan atau ide dibahas dalam suatu musyawarah
antara komunikator dengan komunikan, dan terjadi pemahaman tentang
informasi atau segala sesuatu hal menjadi pokok dari pembahasan untuk
mengarah pada kesepakatan dan kesatuan dalam pendapat. Selanjutnya bahwa
dalam proses komunikasi terbagai dalam dua macam, yang meliputi komunikasi
aktif dan komunikasi pasif.

3.2 Saran

11

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai