Tetraprs SGB
Tetraprs SGB
kepada Yth :
Rencana disajikan tgl :
OLEH :
SULISTYONO
dan
Dowling
(81),
mengemukakan
teori
mekanisme
imunopatogenesis SGB :
a. Adanya antibodi dan imunitas seluler akibat infeksi pada sistim saraf, akan
merusak saraf itu sendiri.
b. Adanya proses autoimun terhadap jaringan sistim saraf perifer.
Kelemahan
f prodromal
F progresif
F plateu
F penyembuhan
motorik
1 3 minggu
1 4 mngg
1 3 mngg
3 6 bln
LABORATORIUM.
DAFTAR PUSTAKA.
1. Walton J Brain. Desease of Nervous System, 9th edd, Oxford, Oxford Univer
sity press, 1983.
2. Adams MD, Victor M, Principles of Neurology 4th edd, Singapore, Mc Grow
Hill Information Services Co, 1989.
3. Aswinto B, Hadinoto S, Riwayat Alami SGB, Lab / UPF Saraf FK UNDIP,
Semarang, 1986.
4. Schaumburg H et all, Disorder of Periperial Nerves, 2nd edd, Singapore, Info
Acces & Distribution Pte LTD, 1992.
5. Adusote KA, The Guillain Bare Syndrome, Medicine, Digest Asia, 1987, 5 : 5
12.
6. Feasby TE, Inflamatory Demyelinating Polyneuropathyes, in Dick PJ, ed,
Neurology Clinics, Peripherial Neuropathy, New Concept and Treatment,
Philadelphia, WB Saunders Co, vol 10 Number 3. 1992.
Gfhdjdhsjsuekrywjqfjmnkfjdidusuisidklzlpjkfgkghjgptg=tiigigfjdgydhsyueyrhryydg
eyrdgr
LAPORANG KASUS
IDENTITAS :
Nama
: dr. H P Sps
Umur
: 45 th
Jenis kelamin
: Laki laki
Pekerjaan
: Dokter
Mrs
: 9 11 2000.
ANAMNESIS.
Keluhan Utama : lumpuh.
RPS :
Tgl 8 11 2000 merasakan kedua tangan dan kaki tebal, kaki dan tangan
terasa berat MRS di ruang Cendrawasih.
Tgl 9 11 2000 merasakan nafas sesak dan tangan kaki lumpuh masuk
ICU menggunakan ventilator.
Status Neurologicus :
Kepala : mata pupil isokor, rfl cahaya +/+
Nn Kranialis : paresis N VII, IX, X perifer bilateral
Leher : terpasang kanul trakea yang dihubungkan dengan ventilator.
Motoris :
Gerak :
-/-
-/1,1,1 / 1,1,1
Rf :
Rp :
-/-
-/-
Evaluasi : Kontak (+), Komunikasi lewat gerakan bola mata, menelan (-) gerakan
badan (-), gerakan anggota badan (-), nafas dengan ventilator aksis 12
Program : Alih baring tiap 2 jam, perhatikan daerah yang mudah iskemik diganjal
dengan balon berisi air. Latihan LGS pasip, pemasangan resting splint untuk
tangan dan kaki
2. Okupasi terapi :
Evaluasi : Kontak (+), komunikasi lewat gerak bola mata, menelan (-), gerakan badan
(-), gerakan anggota badan (-), nafas dengan ventilator aksis 12.
Program : sementara tidak ada program.
3. Ortotik Prostetik.
Evaluasi : Kontak (+), gerakan badan (-), gerakan anggota badan (-)
Program : Pemasangan resting splint untuk tangan dan kaki
4. Sosial Medik.
Evaluasi : Penderita seorang dokter spesialis saraf, istri guru SLTA, sebagian biaya
peng obatan ditanggung oleh ASKES
Program : Suport kepada penderita dan keluarga.
5. Psikologi.
Evaluasi : Kontak (+), emosi cemas (+)
Program : Suport mental kepada penderita.
6. Terapi wicara.
Evaluasi : Kontak (+), terpasang kanul trakhea yang dihubungkan dengan ventilator,
Program : Untuk sementara tidak ada program