Anda di halaman 1dari 5

PALEOLITHIKUM

Zaman Praaksara dibagi menjadi 2,


yaitu;
Zaman batu
1) Zaman batu tua (Paleolithikum)
2) Zaman batu madya
(Mesolithikum)
3) Zaman batu muda (Neolithikum)
Zaman logam
1) Zaman tembaga
2) Zaman perunggu
3) Zaman besi
Zaman paleolithikum ini berlangsung
selama kala plestosen. Zaman ini
terjadi sekitar 600.000 tahun yang
lalu.
Pada zaman paleolithikum kebudayaan
berlangsung sangat lambat karena
beberapa alasan;
Keadaan alam masih sangat liar
Manusia pendukung nya yaitu
manusia purba
Pada zaman paleolithikum ini
peninggalan budaya dibagi menjadi
dua, yaitu;
1) Kebudayaan pacitan
2) Kebudayaan ngandong
Kebudayaan pacitan
di temukan oleh von
koenigswald pada tahun 1935 di
Pacitan, Jawa Timur.
Alat yang ditemukan yaitu;
kapak genggam ( kapak tak
bertangkai yang digunakan
dengan cara menggenggam.
Selain itu, juga ditemukan
kapak perimbas, kapak penetak,
dan alat kecil yang disebut flake
( alat serpih )
Kebudayaan Ngandong.
Kebudayaan ini terletak di Ngandong,
dekat Ngawi, Jawa Timur. Alat yang
ditemukan berupa alat serpih (flake)
dan juga alat dari tulang dan tanduk.

Manusia pendukung kebudayaan


pacitan adalah pithecanthropus
erectus, dengan alasan;
1) Alat dari pacitan yang
ditemukan di lapisan yang sama
dengan pithecanthropus erectus
pada lapisan plestosen tengah
(lapisan fauna & trinil)
2) Di China, ditemukan sejenis fosil
pithecanthropus erectus yaitu
sinanthropus pekinensis.
Manusia pendukung kebudayaan
ngandong adalah; homo wajakensis
dan homo soloensis, dengan alasan:
1) Di Sragen ditemukan kapak
gemggam bersamaan dengan
tulang binatang dan alat
tengkorak homo soloensis
2) Alat dari Ngandong berasal dari
lapisan yang sama dengan
homo wajakensis yaitu lapisan
plestosen atas (lapisan fauna
ngandong)
Manusia paleolithikum ini hidup
dengan berburu dan
mengumpulkan makanan (hunting
and food gathering). Hewan yg
diburu berupa badak, rusa, monyet,
kerbau, banteng. Makanan mereka
berupa buah buahan dan umbi
umbian.
Manusia pada zaman ini juga
hidup nomaden yaitu berpindah
pindah dari satu tempat ke tempat
lain. Mereka berpindah tempat apabila
persediaan makanan mereka telah
habis.
Di Afrika, Eropa, dan Asia kecil sudah
ditemukan kepercayaan kepada
kekuatan alam.
Di Indonesia pada zaman paleolithikum
belum ditemukan kepercayaan.
Demikian juga penguburan mayat

belum dilakukan oleh Pithecanthropus


Erectus

MESOLITHIKUM
Zaman mesolithikum sudah berada
pada zaman holosen. Zaman ini
berkembang lebih cepat dari zaman
paleolithikum, karena;
1) Keadaan sudah mulai stabil
2) Manusia pendukungnya adalah
manusia cerdas yaitu homo
sapiens
Alat yang digunakan pada zaman ini
adalah kapang genggam, alat serpih
(flake), dan alat dari tulang.
Pada zaman ini manusia sudah dapat
membuat gerabah yaitu benda yg
dibuat dari tanah liat yang dibakar
Kebudayaan mesolithikum dibagi
menjadi 3, yaitu
Kebudayaan Tulang Sampung
Abri sousroche yaitu gua yang
digunakan sebagai tempat
tinggal.
Penelitian pertama kali
dilakukan oleh Van Stein
Callenfens di dekat Sampung,
Ponorogo, Jawa Timur pada
tahun 1931
Alat yang ditemukan yaitu; 1).
Alat dari mata panah dan flake
2). Batu penggiling 3). Alat dari
tulang dan tanduk
Pada kebudayaan ini juga
ditemukan fosil PapuaMelanesoide
Kebudayaan Toala
Tahun 1892-1896 Fritz Sarasin
dan Paul Sarasin meneliti gua di
Lumancong dan menemukan
alat serpih dan mata panah
bergerigi serta alat alat tulang.
Kebudayaan toala berlangsung
sekitar tahun 3000-1000 th SM

Alat yg menyerupai kebudayaan


toala jg ditemukan di Flores
Kebudayaan Kapak Sumatera
Di sepanjang pesisir Sumatera
Timur Laut, antara Aceh dan
Medan ditemukan tumpukan
kerang setinggi 7 meter yang
disebut dg kjokkenmoddinger
Bersamaan dengan
kjokkenmoddinger, Van Stein
1925 jg menemukan; 1). Peble
2). Kapak pendek 3). Batu batu
penggiling 4). Alu dan lesung
batu 5). Pisau Batu
Penyebaran peble & flake
Melalui jalan barat: Malaka &
Sumatera
Melalui jalan timur; Jepang,
Taiwan, dan Filipina
Manusia Pendukung
Ras papua melanosoide. Hal ini
terbukti dg ditemukannya fosil
papua melanosoide pada
kebudayaan sampung maupun
kjokkenmoddinger
Nenek moyang Toala
merupakan keturunan orang
Wedda dari Srilangka
Kehidupan Sosial
Masih hunting and food
gathering. Tetapi sudah mulai
tinggal di gua gua
Pendukung mesolithikum ada yg
tinggal di pesisir dengan hidup
menangkap ikan&kerang
Pada zaman ini manusia sudah
mulai menjinakkan binatang
Kegiatan menggambar dilakukan pd
zaman ini ketika mereka hidup di gua
Pada zaman mesolithikum
kepercayaan sudah ada terbukti dg

ditemukannya penguburan mayat di


beberapa wilayah tertentu.

NEOLITHIKUM
Perkembangan pada zaman ini lebih
maju daripada zaman sebelumnya,
karena;
Adanya migrasi penduduk
Proto-Melayu dari Yunan, Cina
Selatan ke Indonesia
Pendatang baru membawa
kebudayaan Kapak persegi

Cara memproduksi makanan pada


zaman ini yaitu dg cara bercocok
tanam dan beternak.
Hewan yang dijinakkan pada zaman
ini adalah babi, anjing, ayam, kerbau.

Hasil Kebudayaan
Alat yg digunakan sudah sangat
halus karena mereka sudah
mengenal cara untuk mengasah
Kebudayaan nya dibagi menjadi
2, yaitu: 1) Kebudayaan Kapak
Persegi 2) Kebudayaan Kapak
Lonjong

Rumah pada zaman neolithikum


berupa rumah sederhana kebulat
bulatan dg atap dari daun daunan

Penyebaran kapak persegi melalui


jalan barat, yaitu;
Dari Asia Daratan (Yunan) ke Asia
Tenggara Semenanjung Malaka
Sumatera Jawa Kalimantan
Sulawesi Nusa Tenggara Maluku

Kepercayaan
Animisme, yaitu kepercayaan
terhadap roh roh nenek moyang
Dinamisme, yaitu kepercayaan
terhadap benda benda yang
dianggap memiliki kekuatan
gaib.
Pada puncak upacara
penguburan biasanya di dirikn
bangunan dari batu besar
(bangunan megalithikum)

Penyebaran kapan lonjong melalui


jalan timur, yaitu;
Dari Asia Daratan ke Cina Jepang,
Taiwan, Filipina, Minahasa, Maluku dan
Papua
Manusia Pendukung Neolithikum
adalah ras Proto-Melayu yg datang
sekitar 2000 th SM. Proto Melayu
( suku sasak, Batak, Dayak, Toraja )
Manusia pendukung Kapak
lonjong; Papua Melanosoide.
Pada zaman ini terjadi revolusi,
yaitu:
Dari food gathering menjadi
food producing
Dari kehidupan nomaden
menjadi kehidupan menetap

Bahasa yg digunakan pada zaman


ini adalah bahasa Melayu-Polinesia
yg merupakn rumpun bahasa
Austronesia.

MEGALITHIKUM
Merupakan kebudayaan batu
besar
Bangunan ini digunakan sbg
penghormatan dan pemujaan
terhadap arwah nenek moyang
Kebudayaan ini muncul pada
zaman neolithikum dan
berkembang pada zaman logam
Bangunan Megalithikum , yaitu
1) Menhir
2) Dolmen
3) Arca
4) Kubur peti batu
5) Waruga
6) Punden berundak

7) Sarkofagus

Anda mungkin juga menyukai