Zaman Praaksara Di Indonesia
Zaman Praaksara Di Indonesia
MESOLITHIKUM
Zaman mesolithikum sudah berada
pada zaman holosen. Zaman ini
berkembang lebih cepat dari zaman
paleolithikum, karena;
1) Keadaan sudah mulai stabil
2) Manusia pendukungnya adalah
manusia cerdas yaitu homo
sapiens
Alat yang digunakan pada zaman ini
adalah kapang genggam, alat serpih
(flake), dan alat dari tulang.
Pada zaman ini manusia sudah dapat
membuat gerabah yaitu benda yg
dibuat dari tanah liat yang dibakar
Kebudayaan mesolithikum dibagi
menjadi 3, yaitu
Kebudayaan Tulang Sampung
Abri sousroche yaitu gua yang
digunakan sebagai tempat
tinggal.
Penelitian pertama kali
dilakukan oleh Van Stein
Callenfens di dekat Sampung,
Ponorogo, Jawa Timur pada
tahun 1931
Alat yang ditemukan yaitu; 1).
Alat dari mata panah dan flake
2). Batu penggiling 3). Alat dari
tulang dan tanduk
Pada kebudayaan ini juga
ditemukan fosil PapuaMelanesoide
Kebudayaan Toala
Tahun 1892-1896 Fritz Sarasin
dan Paul Sarasin meneliti gua di
Lumancong dan menemukan
alat serpih dan mata panah
bergerigi serta alat alat tulang.
Kebudayaan toala berlangsung
sekitar tahun 3000-1000 th SM
NEOLITHIKUM
Perkembangan pada zaman ini lebih
maju daripada zaman sebelumnya,
karena;
Adanya migrasi penduduk
Proto-Melayu dari Yunan, Cina
Selatan ke Indonesia
Pendatang baru membawa
kebudayaan Kapak persegi
Hasil Kebudayaan
Alat yg digunakan sudah sangat
halus karena mereka sudah
mengenal cara untuk mengasah
Kebudayaan nya dibagi menjadi
2, yaitu: 1) Kebudayaan Kapak
Persegi 2) Kebudayaan Kapak
Lonjong
Kepercayaan
Animisme, yaitu kepercayaan
terhadap roh roh nenek moyang
Dinamisme, yaitu kepercayaan
terhadap benda benda yang
dianggap memiliki kekuatan
gaib.
Pada puncak upacara
penguburan biasanya di dirikn
bangunan dari batu besar
(bangunan megalithikum)
MEGALITHIKUM
Merupakan kebudayaan batu
besar
Bangunan ini digunakan sbg
penghormatan dan pemujaan
terhadap arwah nenek moyang
Kebudayaan ini muncul pada
zaman neolithikum dan
berkembang pada zaman logam
Bangunan Megalithikum , yaitu
1) Menhir
2) Dolmen
3) Arca
4) Kubur peti batu
5) Waruga
6) Punden berundak
7) Sarkofagus