Anda di halaman 1dari 12

PERALATAN KONTROL DAN DRIVER MOTOR

PADA CRANE PT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA


Adhi Warsito1, Karnoto, S.T., M.T.2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, tembalang, Semarang, Indonesia
Email : kiss.my.guitars@gmail.com

Abstrak - Motor listrik merupakan sebuah


perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik
ini
bisa
digunakan
untuk
menggerakkan sebuah sistem kerja lainnya.
Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja
nya industri sebab diperkirakan bahwa motormotor menggunakan sekitar 70% beban listrik
total di industri dan merupakan kekuatan
penggerak yang utama dari sebuah mesin di
industri. Sebuah motor listrik dalam industri
tentunya memerlukan peralatan pengendali /
kontrol untuk pusat sistem kendali dan peralatan
konverter daya sebagai peralatan elektrik atau
rangkaian elektrik yang biasa disebut driver
motor untuk mengubah kebutuhan variabel
sumber energi dengan kebutuhan variabel motor
listrik melalui switching devices. PT Krakatau
Bandar Samudera merupakan salah satu
perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa
dan pelayanan pelabuhan di Indonesia. PT
Krakatau
Bandar
Samudera
mengelola
pelabuhan Cigading di Cilegon, Banten Indonesia
dan juga menangani jetty management di
beberapa tempat di Indonesia. Sebagai sebuah
perusahaan BUMN yang mengelola jasa
pelabuhan, PT Krakatau Bandar Samudera
tentunya memiliki kelengkapan alat-alat yang
digunakan untuk mendukung bisnis tersebut.
Salah satu alat yang dimiliki dan digunakan
adalah crane, yang digunakan untuk mendukung
jasa bongkar dan muat di pelabuhan Cigading.
Sebuah crane menggunakan sistem penggerak
berupa motor-motor listrik untuk melakukan
pergerakan-pergerakan tertentu. Dan motormotor penggerak tersebut tentunya memerlukan
peralatan pengendali / kontrol dan driver motor.
Sistem kontrol dan driver tersebut tentunya
harus dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan lapangan dari
pelabuhan Cigading. Sehingga akan didapatkan
performa yang tepat dan sesuai kebutuhan dalam
kesehariannya.
Kata Kunci : cigading, krakatau
samudera, crane, driver, konverter

bandar

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor listrik merupakan sebuah perangkat
1
2

elektromagnetis yang mengubah energi listrik


menjadi energi mekanik. Motor listrik
kadangkala disebut kuda kerja nya industri
sebab
diperkirakan
bahwa
motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri dan merupakan kekuatan penggerak
yang utama dari sebuah mesin di industri.
Sebuah motor listrik dalam industri
tentunya memerlukan peralatan pengendali /
kontrol untuk pusat sistem kendali dan peralatan
konverter daya sebagai rangkaian elektrik yang
biasa disebut driver motor untuk mengubah
kebutuhan variabel sumber energi dengan
kebutuhan variabel motor listrik melalui
switching devices. Hal ini dikarenakan kebutuhan
industri yang bermacam-macam dan berbedabeda dalam penggunaan motor listrik sebagai
penggerak mesin industri.
Sebagai sebuah perusahaan BUMN yang
mengelola jasa pelabuhan, PT Krakatau Bandar
Samudera tentunya memiliki kelengkapan alatalat yang digunakan untuk mendukung bisnis
tersebut. Salah satu alat yang dimiliki dan
digunakan adalah crane, yang digunakan untuk
mendukung jasa bongkar dan muat di pelabuhan
Cigading. Sebuah crane menggunakan sistem
penggerak berupa motor-motor listrik untuk
melakukan pergerakan-pergerakan tertentu
Karena itu sangat diperlukan untuk
mengetahui dan memahami berbagai macam
penggunaan peralatan-peralatan kontrol serta
driver motor yang digunakan untuk pengendalian
motor penggerak pada sistem mesin crane yang
dimiliki PT Krakatau Bandar Samudera sehingga
dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
dan perbaikan sistem lebih lanjut kedepannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan laporan Kerja
Praktek ini adalah :
1. Memperkenalkan tentang penggunaan
peralatan-peralatan kontrol serta driver
motor yang digunakan untuk pengendalian
motor penggerak pada sistem mesin
craneyang dimiliki PT Krakatau Bandar
Samudera.

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro


Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro

2. Mengetahui tentang aplikasi penggunaan


crane pada pelayanan jasa bongkar muat
muatan kapal pengangkut pada pelabuhan
Cigading milik PT Krakatau Bandar
Samudera..
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan laporan ini penulis
membatasi masalah tentang
penggunaan
peralatan-peralatan
kontrol
serta
driver
motorpada umumnya yang digunakan untuk
pengendalian motor penggerak pada sistem
mesin crane yang dimiliki PT Krakatau Bandar
Samudera.
BAB II DASAR TEORI
2.1 Motor Listrik
2.1.1 Motor DC
Motor DC adalah sebuah peralatan listrik
yang berfungsi mengubah energi listrik DC
menjadi energi mekanik. Motor DC tersedia
dalam banyak ukuran, namun penggunaannya
pada umumnya dibatasi untuk beberapa
penggunaan berkecepatan rendah. Motor DC
juga relatif mahal dari motor AC.
2.1.2 Motor AC
Motor AC memiliki fungsi yang hampir
sama motor DC. Motor AC adalah sebuah
peralatan listrik yang berfungsi mengubah energi
listrik AC menjadi energi mekanik
Motor AC dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar yaitu motor asinkron atau yang
sering disebut motor induksi dan motor sinkron.
2.2 Peralatan Kontrol
Sistem kontrol merupakan hal penting di
dunia industri dan di era teknologi informasi saat
ini. Proses produksi dan manufacturing dituntut
kestabilannya dan setiap perubahan dapat
direspon secara cepat dan real time. Untuk
memenuhi pengimplementasian sistem kontrol
otomatis ini dalam sebuah industri maka
diperlukan sarana pendukung berupa peralatan
kontrol. Salah satu diantaranya adalah PLC yang
memiliki kepanjangan Programmable Logic
Controller.
PLC adalah suatu peralatan elektronik yang
bekerja secara digital, memiliki memori yang
dapat diprogram menyimpan perintah-perintah
untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti
logic, sequening, timing, counting, dan
aritmatika untuk mengontrol berbagai jenis
mesin atau proses melalui analog atau digital
input/output modules.

Gambar 1 PLC Siemens Simatic S7


2.3 Konverter Elektronika Daya
2.3.1 Rectifier
Penyearah
atau
rectifier
berfungsi
mengkonversi dari AC ke DC dengan
menggunakan dioda, thyristor atau pensaklaran
terkontrol. Rectifier digunakan sebagai penyuplai
langsung motor DC atau sebagai penyuplai input
inverter untuk motor AC.
2.3.2 Inverter
Inverter secara etimologi berasal dari
bahasa Inggris yang berarti pembalik. Jadi
menurut pengertian bahasa ini (umum), yang
dimaksud dengan inverter adalah semua alat
pembalik. Inverter secara istilah adalah
kebalikan dari rectifier, dan alat ini berfungsi
untuk membalikkan tegangan DC menjadi
tegangan AC. Jadi secara istilah, inverter adalah
alat untuk mengubah sistem tegangan DC
menjadi tegangan AC.
2.3.3 Cycloconveter
Cycloconverter
adalah
rangkaian
elektronika
daya
yang
berkemampuan
mengubah besar tegangan dan frekuensi jala-jala.
Cycloconverter dapat mengubah tegangan dan
frekuensi masukan menjadi tegangan dan
frekuensi
keluaran
yang
berbeda
dari
masukannya. Bila keluaran dari Cycloconverter
ini diumpankan ke beban misalkan pada beban
motor AC maka kecepatannya akan dapat diatur
sesuai dengan besar kecilnya frekuensi yang
diberikan ke motor AC.
2.4 Driver Motor
Sebuah motor baik itu motor AC maupun
DC memerlukan peralatan kendali berupa driver
untuk mengendalikan dan mengatur laju
kecepatan dan kinerja motor tersebut sesuai
kebutuhan.Sistem motor terkendali dengan
driver modern memiliki empat komponen utama:
i.
ii.
iii.
iv.

Mesin listik AC atau DC


Konverter daya
Controller
Beban

Dibandingkan dengan driver motor DC,


driver motor AC memang jauh lebih rumit dan
susah
untuk
dipelajari
dan
mungkin
dikembangkan jangka pendek. Tetapi motor AC
justru lebih murah dan mudah didapatkan
daripada motor DC.Gambar berikut adalah
gambaran umum dari driver motor induksi
frekuensi variabel :

Gambar 2 Skematik driver motor


2.4.1 Driver Motor DC
Pada driver motor DC, digunakan
rectifier thyristor atau dioda untuk memberikan
suplai DC ke motor listrik DC tersebut.
Pengendalian motor DC memiliki keuntungan
dimana sistem pengendalian kecepatan motor
DC cukup mudah dan sederhana. Dapat diatur
dari nilai arus yang dialirkan atau nilai duty cycle
dari input DC tersebut. Serta didukung pula
dengan peralatan driver motor DC yang lebih
murah dan lebih terjangkau. Sedangkan
kekurangannya terletak pada motor DC itu
sendiri yang mana lebih mahal harganya dan
biasanya memerlukan motor tambahan sebagai
pendingin agar tidak terjadi overheat akibat torsi
yang besar dan kecepatan yang rendah. Gambar
dibawah ini adalah gambaran umum driver
motor DC dan menggunakan kontrol kecepatan
close loop.

Gambar 3 Diagram skematik driver motor DC


kecepatan terkontrol
2.4.2 Driver Motor AC
Pada driver motor AC terdapat hal yang
berbeda dengan driver motor DC. Dimana
setelah suplai AC dilewatkan ke rectifier,
kemudian dilewatkan ke inverter untuk diubah
menjadi arus/tegangan AC terkontrol. Pada
motor-motor AC industri, pengaturan kecepatan
yang paling banyak digunakan adalah pengaturan
frekuensi input suplai motor AC tersebut.
Inverter yang paling banyak digunakan adalah
jenis VSI atau Variable Speed Inverter.

Gambar 4 Gambaran umum dari driver motor


induksi frekuensi variabel
BAB III PEMANFAATAN CRANE PADA
JASA
PELAYANAN
PELABUHAN
CIGADING
3.1 Mesin Crane
Crane atau yang disebut juga Grab Ship
Unloader adalah alat yang berfungsi untuk
membongkar atau memindahkan material, baik
curah maupun non curah dari kapal ke darat.
Bagianbagian Grab Ship Unloader / Crane
antara lain :
1. Holding / Hoist Unit.
Holding Unit adalah seperangkat alat yang
berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan
Grab (pembawa material).
2. Closing Unit
Closing Unit adalah alat yang berfungsi
untuk membuka dan menutup Grab.System
ini bekerja secara synchronies (sinergi)
dengan Holding Unit.
3. Trolley Unit
Trolley Unit adalah alat yang berfungsi untuk
menggeser / memindahkan posisi Grab dari
darat (land side) ke laut (water side) begitu
pula sebaliknya.
4. Boom Unit
Adalah seperangkat alat yang berfungsi untuk
menggerakkan Body Boom bagian Laut
(naik/turun).Boom merupakan bagian crane
yang berfungsi sebagai tempat dudukan
(jalannya) Main Trolley Unit.
5. Travel / Gantry Unit
Travel Unit adalah seperangkat alat yang
berfungsi untuk menggeser/memindahkan
posisi Body Crane ke arah merak (forward)
dan arah anyar (backward).

6. Feeder Unit
Feeder Unit adalah seperangkat alat yang
berfungsi untuk memindahkan material dari
hopper ke conveyor/mobil truk.

menggunakan power supply energi listrik untuk


crane dari PT. Krakatau Daya Listrik (PT. KDL)
sebesar 6.000 V (6 kV).
Input tegangan 6 Kv tersebut kemudian
diturunkan menjadi dua nilai tegangan. Yaitu
520 V untuk inpur tegangan motor DC
penggerak dan 380 V untuk input tegangan
motor AC penggerak. Selain itu keluaran 380 V
juga digunakan untuk instalasi penerangan pada
crane.

Gambar 5 Mesin Crane PT Krakatau Bandar


Samudera beserta letak bagian-bagiannya

Gambar 6 Diiagram umum kelistrikan Crane PT


Krakatau Bandar Samudera

7. Cable Drum Unit


Cable Drum Unit adalah seperangkat alat
yang berfungsi untuk menggulung dan
mengulur cable control.
8. Cabin Unit
Cabin Unit adalah ruangan operator untuk
mengoperasikan crane.
9. Motor Room
Motor Room adalah tempat atau ruangan
drive holding unit, closing unit, trolley unit,
boom unit, Bridge Crane, Transformator,
kapasitor bank, power pack, dan fan unit.
6. Panel Room
Panel Room adalah ruangan tempat peralatan
control berada seperti PLC,motor drive,
contactor, dan lain-lain.
10. Penerangan
Penerangan dibagi menjadi berberapa bagian,
yaitu: Penerangan area Boom water side, area
boom land side, area portal, area kade, area
tangga, area motor room, area panel room,
area cabin, dan area feeder.
11. Grab
Grab digunakan untuk mengangkut atau
membongkar muatan (material) curah dari
palka kapal.
12. Service Crane Unit / Bridge Crane
Service crane adalah seperangkat system
yang berfungsi untuk menaikkan &
menurunkan komponen crane yang berada di
dalam motor room.

Dalam rutinitas kesehariannya, pelabuhan


Cigading PT. Krakatau Bandar Samudera
melayani jasa bongkar muat muatan kapal-kapal
secara umum. Baik itu curah maupun non curah.
Dan muatan yang dibongkar muat pun beragam.
Mulai dari bahan pangan seperti jagung, kedelai,
gandum atau bahan-bahan kimia seperti pupuk.
Pelabuhan Cigading PT. Krakatau Bandar
Samudera juga melakukan bongkar muat bahan
baku pembuatan baja untuk PT. Krakatau Steel
berupa pellet atau pun baja billet.PT. Krakatau
Bandar Samudera menggunakan crane buatan
Jerman, Inggris dan China. Masing-masing
berkapasitas mencapai 20 Ton dalam kekuatan
bongkar muatnya.

3.2 Penggunaan Crane di Pelabuhan Cigading


PT. Krakatau Bandar Samudera memiliki 4
unit Grab Ship Unloader yaitu Crane 1 sampai
dengan 4. PT. Krakatau Bandar Samudera

Gambar 7 Mesin Crane PT Krakatau Bandar


Samudera sedang melakukan proses bongkar
muatan curah (gandum) dari kapal

BAB IV MOTOR, DRIVER MOTOR, DAN


PERALATAN KONTROL PADA CRANE PT
KRAKATAU BANDAR SAMUDERA
4.1 Motor Penggerak Pada Crane
Crane memiliki beberapa motor penggerak
utama untuk mendukung kinerja crane itu
sendiri. Input tegangan pada motor-motor
tersebut memanfaatkan input tegangan 6kV yang
diubah menjadi tegangan 380 V dan 520 V
menggunakan dua transformator daya.

Gambar 9 Motor Holding pada Crane PT


Krakatau Bandar Samudera
4.1.2

Gambar 8 Wire Rod pada Crane PT


Krakatau Bandar Samudera
Motor - motor tersebut digunakan untuk
menggerakkan bagian-bagian dan unit-unit pada
crane. Dengan dihubungkan melalui tali besi
wire rod, maka unit-unit peralatan crane dapat
dikendalikan oleh pergerakan motor.
Motor Holding
Motor
Holding
berfungsi
untuk
menggerakkan unit Holding. Yaitu menaikkan
dan menurunkan Grab saat operasi. Motor
Holding bekerja secara sinkron dengan motor
Closing untuk mengatur pergerakan Grab saat
dioperasikan.
Pada Crane milik PT Krakatau Bandar
Samudera, motor holding menggunakan motor
DC. Input tegangan yang digunakan adalah 520
V dan motor berdaya 250kW. Untuk mendukung
kinerja motor Holding, pada motor Holding
tersebut biasanya ditambahkan motor induksi
berukuran kecil sebagai motor Fan untuk motor
Holding. Hal ini dikarenakan daya motor
Holding yang cukup besar sehingga temperatur
motor sangat mudah naik. Sehingga diperlukan
pendinginan dari luar berupa motor fan tersebut.

Motor Closing
Motor
Closing
berfungsi
untuk
menggerakkan unit Closing. Yaitu untuk
membuka dan menutup Grab saat beroperasi.
Motor Closing bekerja secara sinkron dengan
motor Holding untuk mengatur pergerakan Grab
saat beroperasi.Pada Crane milik PT Krakatau
Bandar Samudera, motor closing memiliki
spesifikasi yang sama dengan motor Holding.
Menggunakan motor DC serta input tegangan
yang digunakan adalah 520 V dan motor berdaya
250kW
4.1.3 Motor Trolley
Motor
Trolley
berfungsi
untuk
menggerakkan unit Trolley. Yaitu untuk
menggeser posisi grab dari darat ke laut melalui
boom unit.

4.1.1

Gambar 10 Motor Trolley pada Crane PT


Krakatau Bandar Samudera
Pada Crane milik PT Krakatau Bandar
Samudera, motor Trolley menggunakan motor
DC buatan Siemens. Input tegangan yang
digunakan adalah juga 520 V. Motor DC yang

digunakan bertipe motor DC Shunt dan berdaya


sekitar 160 kW.
4.1.4 Motor Boom
Motor Boom berfungsi untuk menggerakkan
unit Boom. Yaitu sebagai tumpuan Trolley saat
Grab dioperasikan. Motor Boom bekerja secara
sinkron dengan motor Gantry saat dalam
keadaan beroperasi. Dan terdapat sistem
interlock diantaranya.

Pada Crane milik PT Krakatau Bandar


Samudera, motor gantry menggunakan motor
induksi AC. Input tegangan yang digunakan
adalah 380 V.
4.2 Driver Motor Penggerak Pada Crane
4.2.1 AC-DC Converter
AC-DC Converter atau sering disebut pula
rectifier digunakan untuk memberi suplai kepada
motor DC. Di crane-crane PT Krakatau Bandar
Samudera, digunakan dua produk AC-DC
Converter dari dua merk pabrikan. Yaitu
DCS600 dari Asea Brown Boveri (ABB) dan
Simoreg dari Siemens.
Pada crane PT Krakatau Bandar Samudera,
AC-DC Converter digunakan untuk menyuplai
motor Holding, Closing dan Trolley. Di tiap
crane terdapat tiga AC-DC Converter untuk
mengendalikan tiga motor DC tersebut. Dari
empat crane yang dimiliki PT Krakatau Bandar
Samudera, dua crane menggunakan DCS600 dari
Asea Brown Boveri (ABB) dan dua crane
lainnya menggunakan Simoreg dari Siemens.

Gambar 11 Motor Trolley pada Crane PT


Krakatau Bandar Samudera
Pada Crane milik PT Krakatau Bandar
Samudera, motor boom menggunakan motor
induksi AC. Input tegangan yang digunakan
adalah 380 V.
4.1.5 Motor Gantry
Motor Gantry berfungsi untuk menggerakkan
unit Gantry. Yaitu untuk menggerakkan crane ke
arah yang diinginkan. Gantry merupakan unit
yang berada di bawah di permukaan tanah. Pada
sebuah crane terdapat sekitar 4 atau 8 motor
gantry untuk menggerakkan body crane
keseluruhan.

Gambar 13 DCS600 dari Asea Brown


Boveri (ABB)

Gambar 12 Motor Gantry pada Crane PT


Krakatau Bandar Samudera
Gambar 14 Simoreg dari Siemens

Skema sistem drive AC-DC Converter


untuk motor DC pada crane PT Krakatau Bandar
Samudera dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 15 Skema sistem drive AC-DC


Converter untuk motor DC pada Crane PT
Krakatau Bandar Samudera
4.2.2 AC-AC Converter
AC-AC Converter atau sering disebut pula
inverter digunakan untuk memberi suplai kepada
motor induksi AC. Di crane-crane PT Krakatau
Bandar Samudera, digunakan beberapa produk
AC-AC Converter dari dua merk pabrikan. Yaitu
ASTAT dari ABB, ACS600 dari ABB, dan
Simotras HD dari Siemens.
Pada crane PT Krakatau Bandar Samudera
ASTAT dan Simotras HD digunakan untuk
menyuplai motor Gantry atau Boom. Sedangkan
ACS600 digunakan untuk menyuplai motor
feeder conveyor. Di tiap crane terdapat satu ACAC Converter jenis ASTAT atau Simotras HD
dan satu ACS600 untuk mengendalikan motormotor induksi tersebut.

Gambar 17 ACS600 dari Asea Brown


Boveri (ABB)

Gambar 18 Simotras HD dari Siemens


Dari empat crane yang dimiliki PT
Krakatau Bandar Samudera, dua crane
menggunakan ASTATdan dua crane lainnya
menggunakan Simotras HD. Skema sistem drive
AC-AC Converter untuk motor AC pada crane
dapat di lihat sebagai berikut :

Gambar 16 ASTAT dari Asea Brown


Boveri (ABB)
Gambar 19 Skema sistem drive AC-AC
Converter untuk motor ACpada Crane PT
Krakatau Bandar Samudera

4.3 Peralatan Kontrol Pada Crane


4.3.1 PLC (Programmable Logic Controller)
Pada crane-crane milik PT Krakatau
Bandar Samudera, digunakan PLC untuk
mengontrol dan mengatur kesinambungan antar
motor penggerak melalui pengaturan skema
driver-driver motor tersebut.
Dari empat crane yang dimiliki PT Krakatau
Bandar Samudera, dua crane menggunakan
Advant Controller400 dari ABB dan dua crane
lainnya menggunakan SimaticS7400 dari
Siemens.

digunakan berdasarkan workstation HP 9000/700


yang dilengkapi real time-accelerating board
dan koneksi interface untuk Masterbus 200.
4.4 Penggunaan dan Prinsip Konfigurasi
Sistem Motor Penggerak Crane
4.4.1 Konsep dan Desain Sistem Umum
Sebuah konfigurasi sistem motor penggerak
crane terdiri dari motor listrik, driver motor, plc,
dan juga peralatan-peralatan lainnya. Tentunya
memiliki sebuah konfigurasi tertentu yang
menunjukkan hubungan diantaranya. Sebuah
desain yang ergonomis akan memberikan
performa kerja yang tentunya akan lebih optimal
lagi. Berikut adalah gambaran desain sistem
motor penggerak crane tersebut.

Gambar 20 Simatic S7400 dari Siemens


Gambar 22 System design pada crane PT
Krakatau Bandar Samudera

Gambar 21 Advant Controller 400 dari Asea


Brown Boveri (ABB)
4.3.2 HMI (Human Machine Interfacee)
Untuk mendukung kinerja dan kestabilan
sistem, maka digunakan HMI (Human Machine
Interface) untuk media pengawasan dan
pengontrolan keadaan dari sistem pengontrolan
dari semua peralatan pendukung motor
penggerak dalam crane.
Pada PT Krakatau Bandar Samudera untuk
HMI digunakan Advant Station Master 500
series ABB yang didukung oleh CMMS. Advant
Station Master adalah sebuah workstation yang
cukup canggih dan berbasis RISC. Model yang

4.4.2 Main Hoist (Drive Hold dan Close)


Main Hoist Drive terdiri dari dua mesin
yang terintegrasi dengan motor DC Shunt, yang
setiapnya terkoneksi dengan sebuah gearbox.
Terdapat dua piringan rem untuk setiap mesin,
yang diatur oleh sistem elektro hidrolik yang
dikendalikan oleh sebuah kumparan inti
Setiap satu dari dua motor DC dikontrol
oleh konverter thyristor DCS600 ABB atau
Simoreg Siemens. Konverter ini menggunakan
sistem enam pulsa, empat kuadran, dan tipe
terkontrol penuh. Dan sebuah PLC berupa AC80
ABB atau Simatic Siemens mengkordinasi
kontrol dua konverter. Mode pengendalian
normal menggunakan kontrol master follower,
yang berarti bahwa dua drive (hold dan close)
bekerja sebagai satu unit dimana perintah start
dan referensi utama dipegang oleh master (hold)
drive dan follower drive menerima referensi dari
master drive.
Dalam penggunaan drive baik pada saat
hoise dan close, digunakan pula limited switch
untuk mengatur dan mengendalikan jenis stop
atau penghentian yang digunakan. Seperti safety
limit up, end limit up, hopper stop, end stop

down dan lain-lain. Berikut adalah limit switch


arrangement untuk sistem hoist dan close.

4.4.3 Trolley Drive


Trolley Drive terdiri dari satu motor DC
Shunt, yang terkoneksi dengan sebuah gearbox.
Sebuah piringan rem untuk setiap mesin, yang
diatur oleh sistem elektro hidrolik yang
dikendalikan oleh sebuah kumparan inti.
Setiap satu dari dua motor DC dikontrol
oleh konverter thyristor DCS600 ABB atau
Simoreg Siemens. Konverter ini menggunakan
sistem enam pulsa, empat kuadran, dan tipe
terkontrol penuh. Konverter mengatur tentang
suplai, kontrol kecepatan, dan kontrol rem.
Berikut adalah skema limit switch arrangement
trolley drive.

Gambar 23 Limit switch arrangement Hoist


drive salah satu crane PT Krakatau Bandar
Samudera

Gambar 25 Limit switch arrangement Trolley


drive salah satu crane PT Krakatau Bandar
Samudera

Gambar 24 Limit switch arrangement Close


drive salah satu crane PT Krakatau Bandar
Samudera

4.4.4 Boom Hoist Drive


Boom Hoist Drive terdiri dari satu motor
induksi jenis slip ring, yang terkoneksi dengan
sebuah gearbox. Motor slip ring dikendalikan
oleh ASTAT ABB atau Simotras HD Siemens.
ASTAT dan Simotras memliki komponen utama
berupa modul Sistem Kontrol untuk kontrol
gerakan dan modul Thyristor untuk kontrol torsi
dari motor slip ring. Drive Boom Hoist
digunakan bersama dengan Gantry Drive. Dan
diantaranya terdapat sistem interlock yang diatur
oleh PLC. PLC mengontrol kontrol utama dan

interlocking yang aman untuk drive Boom Hoist,


seperti start, stop, referensi kecepatan dan
kontrol rel kabel. Berikut adalah skema limit
switch arrangement trolley drive.

2.

Dalam kelengkapannya, sebuah crane


membutuhkan kelengkapan seperti motor
penggerak, driver motor, PLC dan
peralatan-peralatan lainnya.

3.

Dalam kenyataannya, terdapat banyak


pilihan merk untuk driver, motor, PLC dan
peralatan-peralatan lainnya seperti Asea
Brown Boveri dan Siemens.

4.

Di antara peralatan seperti PLC, driver


motor, motor listrik dan peralatah tambahan
lainnya ternyata memiliki keterkaitan yang
kuat untuk membentuk suatu sistem
konfigurasi sistem motor penggerak.

5.2 Saran
1. Pengadaan pelatihan tentang peralatan
kontrol dan driver yang menggunakan
merk-merk dan jenis tertentu sebaiknya
dapat lebih diperbanyak agar dapat lebih
memahami karakteristik peralatan.

Gambar 26 Limit switch arrangement Boom


Hoist drive salah satu crane PT Krakatau
Bandar Samudera
4.4.5 Gantry Drive
Gantry Drive terdiri dari empat sampai
delapan motor induksi jenis slip ring, yang
masing-masing terkoneksi dengan sebuah
gearbox. Dan setiap motor dilengkapi dengan
brake truster untuk pengereman saat operasi.
Motor slip ring dikendalikan oleh ASTAT ABB
atau Simotras HD Siemens. ASTAT dan
Simotras memliki komponen utama berupa
modul Sistem Kontrol untuk kontrol gerakan dan
modul Thyristor untuk kontrol torsi dari motor
slip ring. Drive Gantry digunakan bersama
dengan Boom Hoist Drive. Dan diantaranya
terdapat sistem interlock yang diatur oleh PLC.
PLC mengontrol kontrol utama dan interlocking
yang aman untuk drive Gantry, seperti start,
stop, referensi kecepatan dan kontrol rel kabel.

BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Crane adalah salah satu alat berat yang
digunakan untuk membantu proses bongkar
muat muatan kapal di pelabuhan Cigading
milik PT Krakatau Bandar Samudera

2.

Tindakan maintenace dan preventive harus


lebih gencar dilakukan dan juga lebih teliti
dalam menghadapi peralatan-peralatan
kontrol dan driver agar tidak mengganggu
performa operasi crane secara keseluruhan.

3.

Upgrade sistem dan peralatan harus lebih


ditingkatkan dan lebih direncanakan,
mengingat laju perkembangan teknologi
yang semakin cepat dan semakin
mempermudah
pengoperasian
oleh
manusia.

DAFTAR PUSTAKA
[1] R. Krishnan. 2001. Electric Motor Drives;
Modeling, Analysis, and Control. Prentice Hall.
[2] Hughes, Austin. 2006. Electric Motors and
Drives; Fundamentals, Types and Applications.
Newnes Elsevier.
[3] MD Murphy, FG Turnbull. 2000. Power
Electronic Control of AC Motors. Pergamon
Press.
[4] -------------,. ABB Automation Systems
Crane Systems. On Site Training : Grab Ship
Unloader Crane. Asea Brown Boveri
[5] Materi Kuliah Elektronika Daya
[6] Materi Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

BIODATA PENULIS
Penulis bernama Adhi
Warsito (L2F 009 077)
lahir di Demak, 27Januari
1991.
Penulis
telah
menempuh pendidikan di
TK
Pamekar
Budi
Demak, SD N Bintoro 2
Demak, SMP N 2
Demak, SMA N 1
Demak, dan saat ini
sedang
menempuh
pendidikan S1 di Teknik
Elektro Universitas Diponegoro.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Karnoto, S.T. M.T.


NIP 196907091997021001

Anda mungkin juga menyukai