menjangkau dari bagian dalam bumi hingga ke batas di mana medan magnet
bertemu angin matahari. Besarnya medan magnet bumi bervariasi antara 25 hingga
65 mikrotesla (0.25 hingga 0.65 gauss). Kutub-kutub medan magnetik bumi diperkirakan
miring sepuluh derajat terhadap aksis bumi, dan terus bergerak sepanjang waktu akibat
pergerakan besi paduan cair di dalam inti luar bumi. Kutub magnet bumi bergerak begitu
lambat sehingga kompas masih dapat berfungsi dengan baik sejak digunakan pertama kali
(abad ke 11 masehi). Namun setiap beberapa ratus ribu tahun sekali, kutub magnetik bumi
berbalik antara utara dan selatan. Pembalikan ini terekam di dalam pola bebatuan
purbakala bumi yang mengandung unsur yang bersifat ferromagnetik. Pergerakan lempeng
benua juga dipengaruhi oleh medan magnetik.
Lapisan di atas ionosfer disebut juga dengan magnetosfer, yaitu lapisan di mana medan
magnetik bumi melindungi bumi dari radiasi kosmik yang dapat mengionisasi setiap partikel
di atmosfer dan membuatnya terlepas dari medan gravitasi. Tanpa magnetosfer, atmosfer
bumi termasuklapisan ozon akan hilang dan menjadikan kehidupan di bumi tidak dapat
berkembang sekompleks sekarang.
Studi mengenai medan magnetik bumi pada masa lalu disebut dengan Paleomagnetisme.
[7]
Polaritas dari medan magnetik bumi terekam dalam bebatuan, dan pembalikan medan
magnetik bumi terkema di dalam garis-garis yang terbentuk ketika pembentukan bebatuan
terjadi. Paleomagnetisme juga dapat menjadi sarana perekaman geokronologi batuan dan
sedimen.[8] Medan mangetik bumi juga menyebabkan bebatuan yang mengandung bijih
tambang dari unsur ferromagnetik lebih mudah dicari karena menyebabkan anomali
magnetik bumi.[9]
Manusia telah menggunakan kompas yang bergantung pada medan magnetik bumi untuk
menentukan arah, sejak abad ke 11 masehi.[10] Hewan juga diketahui memanfaatkan medan
magnetik bumi sebagai sarana untuk bermigrasi. [11] Variasi medan magnetik bumi diketahui
berhubungan dengan variasi curah hujan di negara tropis. [
https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_magnetik_bumi