Tutorial Imunisasi
Tutorial Imunisasi
Imunisasi
Apakah informasi yang diperlukan untuk memperjelas pertanyaan
dan meminimalkan risiko pasien pada saat menyarankan/menjawab
pertanyaan?
Panduan pertanyaan yang diajukan kepada penanya:
Background:
Berapakah usia pasien?
Bagaimanakah riwayat vaksinasi pada usia anak-anak dan dewasa?
Apakah ada riwayat penyakit atau penggunaan obat yang relevan dengan
vaksinasi?
Foreground:
1. Terapi: menentukan efek suatu intervensi pada pasien (gejala, morbiditas,
mortalitas, dan biaya)
2. Bahaya: memastikan efek yang potensial membahayakan pasien
3. Diagnosis banding: pada pasien dengan kondisi klinis tertentu, membandingkan
frekuensi temuan klinis yang mendasari penentuan suatu penyakit (dari
penyakit yang lain)
4. Diagnosis: penentuan jenis penyakit dengan melakukan tes, seperti:
pemeriksaan laboratorium, foto, dan klinik; untuk membedakan antara
menderita atau tidak menderita penyakit tersebut
5. Prognosis: memperkirakan peristiwa yang akan terjadi di masa depan pada
pasien, khususnya yang berhubungan dengan penyakit atau penyembuhan
setelah operasi
MK Informasi Obat II
Penanya
Nama
Jabatan
Alamat
Telp
:
: NN
: PPDS
: NN
NN
Patients:
Pasien yang mengalami luka gigitan anjing
Intervention/Exposure:
vaksinasi
Comparator:
Outcomes:
Tidak terkena rabies
Referensi (P: primer; S: sekunder; T: tersier)
1. http://www.academia.edu/935201/Vaksin_Rabies_Oral_Harapan_B
aru_untuk_Pengendalian_Rabies_di_Indonesia
2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27524283
3. download.portalgaruda.org/article.php?...PENYAKIT%20 RABIES
%20D.
MK Informasi Obat II
Jawaban
Terdapat 3 unsur yang penting dalam PEP (Post Exposure Praphylaxis), yaitu:
(1) perawatan luka,
(2) serum antirabies (SAR), dan
(3) vaksin antirabies (VAR).
Tindakan pertama yang harus dilaksanakan adalah membersihkan luka dari saliva yang
mengandung virus rabies. Luka segera dibersihkan dengan cara disikat dengan sabun dan
air (sebaiknya air mengalir) selama 10-15 menit kemudian dikeringkan dan diberi
antiseptik (merkurokrom, alkohol 70%, povidon-iodine, 1-4% benzalkonium klorida atau
1% centrimonium bromida). Luka sebisa mungkin tidak dijahit. Jika memang perlu sekali,
maka dilakukan jahitan situasi dan diberi SAR yang disuntikkan secara infiltrasi di
sekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya disuntikkan secara intramuskuler ditempat
yang jauh dari tempat inokulasi vaksin. Disamping itu, perlu dipertimbangkan pemberian
serum/vaksin antitetanus, antibiotik untuk mencegah infeksi, dan pemberian analgetik.
MK Informasi Obat II
Untuk mengetahui bagaimana keadaan dan kondisi pasien secara umum, jenis
kelamin, riwayat penyakit, riwayat pengobatan dan riwayat alergi
Metode Pencarian
Source
: informasi tersier
Kata kunci
Hasil pencarian
4. http://www.academia.edu/935201/Vaksin_Rabies_Oral_Harapan_B
aru_untuk_Pengendalian_Rabies_di_Indonesia
5. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27524283
6. download.portalgaruda.org/article.php?...PENYAKIT%20 RABIES
%20D.
MK Informasi Obat II