JUDUL :
PENGARUH
INSENTIF
TERHADAP
KARYAWAN PADA PT SUKSES RIAU
PEKANBARU
KINERJA
PERMATA
Dengan adanya pemberian insentif yang tepat serta cara kerja yang baik
Sehingga ke depannya, proses kerja organisasi dapat berjalan sesuai tujuan
organisasi. Insentif adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja,
sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan. insentif merupakan pemberian
uang di luar gaji yang dilakukan oleh pemimpin organisasi sebagai pengakuan
terhadap kinerja karyawan kepada perusahaan. Apabila insentif yang diberikan
perusahaan sudah tepat, maka insentif yang diberikan akan meningkatkan kinerja
karyawan tersebut.
Sedangkan kinerja merupakan unjuk kerja yang merupakan hasil kerja
dihasilkan oleh karyawan atau prilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan
perannya dalam organisasi. Kinerja merupakan hasil dan prilaku kerja yang
dihasilkan oleh seorang karyawan sesuai dengan perannya dalam organisasi dalam
suatu periode tertentu. Kinerja pegawai yang baik adalah salah satu faktor yang
sangat penting dalam upaya untuk meningkatan produktivitas. Oleh karena itu,
salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan
memberikan insentif kepada karyawan agar dapat memotivasi sehingga karyawan
lebih meningkatkan lagi kinerjanya, sehingga kinerjanya meningkat dan
perusahaan pun mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif.
PT Sukses Riau Permata Pekanbaru merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang distributor dan penjualan makanan ringan. Di samping membangun
kompetensi di bidang distribusi dan pemasaran, perusahaan juga memberikan
perhatian khusus kepada pembinaan SDM dalam proses alih teknologi untuk
menangani pemeliharaan dan pembangunan perusahaan secara keseluruhan.
Tabel 1.1
Daftar Gaji Karyawan PT Sukses Riau Permata Pekanbaru
Kepangkatan
Insentif
300.000
Target
85%>90%
Insentif
300.000
Target
85%>90%
Insentif
200.000
90%>95%
500.000
90%>95%
400.000
90%>95%
400.000
95%>100%
700.000
95%>100%
500.000
95%>100%
600.000
EC
90%>95%
300.000
90%>95%
200.000
EC
90%>95%
200.000
95%>100%
95%>100%
300.000
95%>100%
500.000
EC
AO
AO
100%
300.000 100%
300.000
100%
Sumber : PT Sukses Riau Permata Pekanbaru 2016
400.000
AO
300.000
Target
Insentif
85%>90
200.000
%
90%>95
600.000
%
95%>100 800.000
%
EC
90%>95
300.000
%
95%>100 400.000
%
500.000
100%
300.000
dalam satu bulan maka total SKUnya adalah 910 SKU. Maka salesman tersebut
sudah mencapai target hanya saja masih harus ditingkatkan nilai SKUnya dari 35
per hari menjadi 60 per harinya, agar tercapai SKU yang ditargetkan perbulannya
adalah sekitar 2000 SKU.
PT Sukses Riau Permata Pekanbaru menggunakan jenis insetif bonus
dimana insentif yang diberikan kepada karyawan yang mampu bekerja sedemikian
rupa sehingga tingkat produksi terlampaui. Insentif yang diberikan oleh PT Sukses
Riau Permata Pekanbaru berdampak ganda dimana di satu sisi insentif agak
berdampak pada bagian operasi dan di sisi lain insentif diharapkan dapat
mempengaruhi prilaku, disiplin serta sikap kerja karyawan sesuai dengan
pencapaian penjualan yang di tetapkan oleh PT Sukses Riau Permata Pekanbaru.
Adapun daftar absensi karyawan PT Sukses Riau Permata Pekanbaru dari tahun
2011-2015:
Tabel 1. 3
Data Absensi PT Sukses Riau Permata Pekanbaru 2011-2015
No
.
Tahun
Jumlah
Karyawa
n
Total
Hari
Kerja
Efektif
Absensi
saki cut
Alfa
t
i
1
2011
60
244
7
17 17
12
2
2012
63
243
7
8
18
10
3
2013
65
242
8
9
10
11
4
2014
75
247
10
7
13
15
5
2015
78
244
10
8
15
14
Sumber : PT Sukses Riau Permata Pekanbaru 2016
Izin
Jumla
h
Absen
si
Persentase
(%)
53
43
38
45
47
21.72
17.69
15.70
18.22
19.26
cendrung mengalami penurunan setiap tahunnya mulai tahun 2011 absen dengan
keterangan persentasenya 21.72%, tahun 2012 absen dengan keterangan
persentasenya 17.69%, tahun 2013 absen dengan keterangan persentasenya
15.70%, tahun 2014 absen dengan keterangan persentasenya 18.22%, dan pada
tahun 2015 absen dengan keterangan persentasenya 19.26%.
Berdasarkan hasil survei di lapangan walaupun insentifnya sudah tinggi
masih terdapat gejala-gejala: kepuasan kerja karyawan rendah, .kinerja karyawan
yang menurun, kreatifitas dan inovasi karyawan masih terlihat kurang, masih ada
karyawan yang lama dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan
penjelasan
tersebut,
maka
penulis
tertarik
untuk
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan
untuk menambah
wawasan pengetahuan
tentang
D.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan ini dibahas dalam 6 bab, dimana pembahasa
pembahasan bab tersebut mempunyai kaitan antara satu dengan yang
lain, yaitu:
BAB I :
PENDAHULUAN
Pada bab ini dimulai dengan latar belakang masalah, tujuan
penelitian dan manfaat dari penelitian.
BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini merupakan tinjauan pustaka untuk dapat melakukan
pembahasan proposal lebih lanjut yang mana berbagai teori
yang
berhubungan
dengan
penelitian
akan
dapat
mengenengahkan hipotesis.
BAB III :
METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan lokasi penelitian,
jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta
analisis datanya.
BAB IV :
BAB V :
BAB VI :
PENUTUP
Pada bab ini adalah berisi kesimpulan dari pembahasan
yang telah dibuat serta kritik dan saran demi kemajuan
organisasi dalam penelitian yang dilakukan untuk masa
10
Indonesia
tbk
Bandung.
Berdasarkan
hasil
11
12
13
14
tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat
yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2002: 89), mengemukakan bahwa
suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan
organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang
tinggi dan berprestasi yang tinggi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi
atau dengan kata lain insentif merupakan pemberian uang diluar gaji yang
dilakukan oleh pihak pimpinan
15
insentif
dalam
suatu
perusahaan/instansi,
harus
dituangkan secara jelas sehingga dapat diketahui oleh pegawai dan oleh
16
17
2. Bonus
Bonus adalah Insentif yang diberikan kepada pegawai yang mampu
bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi yang baku terlampaui.
3. Komisi
Komisi adalah bonus yang diterima karena berhasil melaksanakan tugas
dan sering diterapkan oleh tenaga-tenaga penjualan.
4. Kurva kematangan
Adalah diberikan kepada tenaga kerja yang karena masa kerja dan
golongan pangkat serta gaji tidak bisa mencapai pangkat dan penghasilan
yang lebih tinggi lagi, misalnya dalam bentuk penelitian ilmiah atau dalam
bentuk beban mengajar yang lebih besar dan sebagainya.
5. Insentif bagi eksekutif
Insentif bagi eksekutif ini adalah insentif yang diberikan kepada pegawai
khususnya manajer atau pegawai yang memiliki kedudukan tinggi dalam
suatu perusahaan, misalnya untuk membayar cicilan rumah, kendaraan
bermotor atau biaya pendidikan anak.
6. Rencana insentif kelompok
Rencana insentif kelompok adalah kenyataan bahwa dalam banyak
organisasi, kinerja bukan karena keberhasilan individual melainkan
karena keberhasilan kelompok kerja yang mampu bekerja sebagai
suatu tim.
c. Ukuran Insentif
Sementara itu ukurang yang dapat dipergunakan untuk memberikan
insentif beragam (Wibowo, 2011:142) :
1. Ukuran insentif terhadap jumlah keluaran dilakukan dengan
menggunakan pembayaran berdasar piece rate atau komisi penjualan.
18
19
20
21
22
23
a.
b.
c.
d.
e.
Kreativitas,
penilai
menilai
kemampuan
Kerjasama,
penilai
menilai
kesediaaan
24
i.
j.
k.
c. Indikator Kinerja
Selanjutnya Siswanto, (2005:235) menyatakan unsur-unsur yang
perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja adalah kesetiaan,
25
b. Prestasi Kerja
Yang dimaksud dengan prestasi kerja adalah kinerja yang dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
c. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan dalam menyelesaikan tugas
dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan
tepat waktu serta berani menanggung resiko atas keputusan yang telah
diambilnya.
d. Ketaatan
Yang dimaksud dengan ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga
kerja untuk mentaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan
peraturan kedinasan yang diberikan atasan yang berwenang, serta
kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang telah ditetapkan
perusahaan maupun pemerintah, baik secara tertulis maupun tidak
tertulis.
e. Kejujuran
Yang dimaksud dengan kejujuran adalah ketulusan hati dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak
menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan kepadanya.
f. Kerja sama
Kerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja
26
yang
mempengaruhi
kinerja
sebagai
berikut
(Mangkunegara, 2007:67) :
a. Human performance atau bahasa lainnya adalah
penampilan seseorang. Penampilan juga berpengaruh
terhadap
kinerja,
seseorang
yang
memiliki
sesuatu
aktivitas
atau
pekerjaan.
27
mempengaruhi
kinerja
seseorang.
yang
optimal
tapi
tidak
didukung
oleh
28
diharapkan
oleh
karyawan
tersebut.
Sedangkan
menurut
29
F. Hipotesis
Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan diatas dan didukung oleh
teori-teori maka dapat dirumuskan suatu hipotesis sebagai suatu kesimpulan
sementara yaitu Diduga Insentif Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT Sukses Riau Permata Pekanbaru.
G. Variabel Penelitian
Variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara
mengukur variable atau dapat dikatakan semacam petunjuk pelaksanaan
bagaimana caranya mengukur suatu variable. Berdasarkan hipotesis diatas, maka
variable penelitian ini adalah insentif (X) dan kinerja karyawan (Y).
H. Metode Penelitian
a.
30
Yaitu data yang diperoleh dari wawancara dan angket yang di isi
oleh para Karyawan dan pimpinan perusahaan ataupun data berupa
pernyataan (responden).
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dari pihak
perusahaan seperti data mengenai gambaran umum instansi, dan struktur
organisasi PT Sukses Riau Permata Pekanbaru.
c.
Interview (wawancara)
Yaitu melakukan wawancara dengan Karyawan maupun pimpinan
perusahaan.
2.
Questioner (angket)
Yaitu pemberian dan pengumpulan bukti-bukti dan keterangan dari
karyawan. Angket ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai insentif
terhadap kinerja karyawan PT Sukses Riau Permata Pekanbaru. Menurut
Sugiyono (2010:135) menyatakan bahwa jawaban setiap item instrument
yang menggunakan skala likert yang dapat berupa pilihan antara lain:
1) Sangat Setuju
2) Setuju
3) Kurang Setuju
4) Tidak Setuju
5) Sangat Tidak Setuju
(SS)
(S)
(KS)
(TS)
(STS)
diberi skor 5
diberi skor 4
diberi skor 3
diberi skor 2
diberi skor 1
31
32
Dari nilai interval tersebut maka skala distribusi untuk rata-rata jawaban
responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Skala Distribusi Rata-Rata Jawaban Responden
Interval Kelas
Kategori Jawaban
4,24 5,00
Sangat Setuju (SS)
3,43 4,23
Setuju (S)
2,62 3,42
Kurang Setuju (KS)
1,81 2,61
Tidak Setuju (TS)
1,00 1,80
Sangat Tidak Setuju
Sumber : Data Olahan Penelitian, 2015
Sedangkan metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang
menunjukan kepada riset yaitu dalam bentuk rumus-rumus. Metode ini digunakan
untuk menguji pengaruh variable bebas (X) dan variable terikat (Y) dengan
mengunakan
f. Uji Instrumen
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Duwi
Priyatno, (2009 :119) Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara
skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur,
yaitu dengan menggunakan Coefficient Correlation Pearson dalam SPSS 17. Jika
nilai signifikansi (P Value) > 0,05, maka tidak terjadi pengaruh yang signifikan.
Sedangkan, apabila nilai signifikansi (P Value) < 0,05, maka terjadi pengaruh
yang signifikan.
3. Uji Reliabilitas
33
2 rb
1 rb
r11
r11
Rumus :Y= a + bX + e
Dimana : Y
= Kinerja
34
= Konstanta
b1 = Koefesien Regresi
X
= Insentif
h. Uji Hipotesis
1) Uji t
Menurut Sugiyono, (2010:214). Uji parsial digunakan untuk melihat
keberartian variabel bebas dengan terikat bila salah satu variabel bebas. Uji t,
yaitu pengujian hipotesis variabel X terhadap variabel Y secara parsial atau satu
per satu , dengan rumus sebagai berikut:
Dimana:
t
r
n
=
=
=
Nilai t
Koefisien korelasi
Jumlah sampel
35
Sumber: Sugiyono
Dengan melihat banyaknya n atau sampel dalam meneliti ini, tidak
memungkinkan bagi penulis untuk menguji atau menghitung masing-masing uji,
maka penulis menggunakan bantuan SPSS (Statistical Program Society Science)
versi 17 for windows, sehingga memudahkan penulis untuk menginterpretasikan
hasil serta lebih akurat dalam menganalisis data.
J. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT. Sukses Riau Permata Pekanbaru
PT. Sukses Riau Permata Pekanbaru didirikan pada tanggal 10
Agustus tahun 2010 oleh Bapak Yasin yang memberikan kepercayaan
kepada Bapak Yuliyanto sebagai Direktur di perusahaan ini. Dengan
keyakinan dan kemauan yang kuat PT. Sukses Riau Permata atau yang
biasa disebut dengan PT. SRP ini berdiri sebagai salah satu perusahaan
maju yang bergerak dibidang distribusi atau distributor makanan ringan,
namun PT. SRP sangat dikenal dengan distributor luwak White Coffee.
PT. SRP memiliki beberapa perusahaan sebagai perusahaan
principal diantaranya : PT. Javaprima Abadi ( Luwak White Coffee ), PT.
PZ. Cusson Indonesia ( Cusson Baby), PT. Arista Latindo ( popok bayi
merk Sensi ), PT. Aneka Indo Makmur ( Biscuit AIM ) , PT. Sukanda
Djaya ( permen Sugus ), PT. Yupi Indo Jelly Gum ( permen Yupi )
dengan wilayah pemasaran adalah Provinsi Riau. PT. SRP sudah
berkembang dan memiliki beberapa cabang di dalam dan luar Provinsi
seperti Batam, Palembang dan Dumai. PT Sukses Riau Permata
Pekanbaru beralamatkan di Komplek Pergudangan Angkasa II Blok B
36
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu gambaran susunan dan hubungan
antara bagian serta posisi karyawan yang fungsinya memberikan
penjelasan bagaimana pembagian suatu tanggung jawab masing masing
anggota organisasi, sehingga masing masing anggota dapat mengerti dan
faham akan tugas dan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Berdasarkan uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab tentunya
setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang tidak sama antara satu
perusahaan dengan perusahaan lain.
Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi pada PT. Sukses
Riau Permata Pekanbaru adalah sebagai berikut:
37
STRUKTUR ORGANISASI
PT. SUKSES RIAU PERMATA
Direktur
HRD
Sales Manager
Head Accounting /
Staff HRD
Kepala Gudang
Kasir
Helpe
rer
Supi
r
SP
V
Mi
SPV
Lua
r
Kot
a
SP
V
Cu
sso
n
Purchasin
g
Admi
Kasir