Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
yang berjudul Inflasi.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 31 Mei 2016

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak Indonesia merdeka keadaan uang di Indonesia semakin menuju kearah yang baik.
inflasi di Indonesia tinggi sekali di zaman Presiden Sukarno, karena kebijakan fiskal dan
moneter sama sekali tidak prudent (kalau perlu uang, cetak saja). Di zaman Suharto
pemerintah berusaha menekan inflasi akan tetapi tidak bisa di bawah 10% setahun rata-rata,
antara lain oleh karena Bank Indonesia masih punya misi ganda, antara lain sebagai agent of
development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas. Baru di zaman reformasi,
mulai di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank Indonesia mengutamakan penjagaan
nilai rupiah. Pada tahun 1990-an, Pemerintahan Soeharto juga sebenarnya telah mampu
menjaga tingkat inflasi dengan rata-rata di bawah 10%. Hanya saja ketika memasuki masa
krisis moneter Indonesia dan Asia 1997 Inflasi kembali meningkat menjadi 11,10% dan
kemudian melompat menjadi 77,63% pada tahun 1998, di mana saat itu nilai tukar rupiah
juga anjlok dari Rp 2.909,- per dolar AS (1997) menjadi Rp 10.014,- per dolar AS (1998).
Setelah itu Pemerintahan Habibie melakukan kebijakan moneter yang sangat ketat dan
menghasilkan tingkat inflasi yang (paling) rendah yang pernah dicapai yaitu sebesar 2,01%
pada tahun 1999.
Pengaruh inflasi cukup besar pada kehidupan ekonomi, inflasi merupakan salah satu
masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para ekonom, pemerintah, maupun
masyarakat umum. Berbagai teori, pendekatan dan kebijakan dikembangkan supaya inflasi
dapat dikendalikan sesuai dengan yang diinginkan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian inflasi ?
2. Apa saja penyebab terjadinya inflasi?

3. Apa saja jenis/macam-macam inflasi?


4. Jelaskan kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi
inflasi ?
5. Jelaskan teori-teori inflasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan menulis makalah ini untuk :
1. Mengetahui pengertian inflasi
2. Mengetahui penyebab-penyebab inflasi
3. Mengetahui macam-macam inflasi.
4. Mengatahui cara-cara/kebijakan-kebijakan untuk mengatasi inflasi.
5. Mengetahui teori-teori inflasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Inflasi
1. Kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan secara terusmenerus. (Boediono, 1985: 161).
2. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus selama
periode tertentu. (Nopirin, 1990: 25).
3. Suatu keadaan dimana terjadi senantiasa turunnya nilai uang. (Mannullang, 1993:
83).
4. Inflasi terjadi apabila tingkat harga-harga dan biaya-biaya umum naik, harga beras,
bahan bakar, harga mobil naik, tingkat upah, harga tanah, dan semua barang-barang
modal naik. (Samuelson dan Nordhaus, 1993: 293)

Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga secara terus-menerus yang bersumber dari
terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang. Dari pengertian ini, inflasi
mempunyai penjelasan bahwa inflasi merupakan suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan
harga barang yang terjadi secara sengaja ataupun secara alami yang tidak hanya di suatu
tempat, melainkan diseluruh penjuru negara bahkan dunia. Kenaikan harga ini berlangsung
secara berkesinambungan dan bisa makin meninggi lagi harga barangnya. Secara umum
inflasi bisa terjadi karena jumlah uang yang beredar lebih banyak dari pada uang yang
dibutuhkan. Gejala ekonomi ini tidak pernah bisa dihilangkan sampai tuntas. Maka biasanya
usaha yang dilakukan adalah hanya sebatas sampai mengurangi dan mengendalikannya.

2.2 Penyebab-Penyebab Inflasi

Penyebab dari inflasi adalah kenaikan biaya produksi dan kenaikan permintaan.
Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai kedua penyebab inflasi tersebut akan dijelasakan
sebagai berikut:
2.2.1 Inflasi Karena Kenaikan Permintaan (Demand Full Inflation)
Inflasi semacam ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan untuk beberapa jenis
barang. Adapun dalam hal ini, peningkatam permintaan masyarakat itu terjadi secara agregat
(aggregate demand). Permintaan yang meningkat ini terjadi karena peningkatan permintaan
barang untuk diekspor, peningkatan permintaan barang bagi keperluan swasta serta
peningkatan belanja pemerintah. Akibat kenaikan permintaan masyarakat ini, harga-harga
menjadi naik sebab penawaran masih tetap.
2.2.2 Inflasi Karena Biaya Bertambah (Cost Full Inflation)

Inflasi semacam ini terjadi sebab adanya kenaikan biaya produksi. Adapun kenaikan
biaya produksi disebabkan kenaikan harga-harga bahan baku, contohnya karena kenaikan
harga bahan bakar minyak. keberhasilan serikat buruh untuk menaikkan upah, dan lain
sebagainya.
2.2.3 Inflasi Karena Jumlah Uang yang Beredar
Kaum klasik membuat teori bahwa ada hubungan antara harga-harga di pasaran
dengan jumlah uang yang beredar. Jika jumlah barang itu tetap, sedangkan uang beredar
bertambah sampai dua kali lipat, maka harga juga akan naik sampai dua kali lipat. Adapun
penambahan jumlah uang yang beredar bisa terjadi contohnya jika pemerintah menggunakan
sistem anggaran defisit. Kekurangan anggaran yang dialami pemerintah ditutup dengan
melakukan pencetakan uang baru yang menyebabkan harga-harga menjadi naik.
2.3 Jenis-Jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi bisa dibedakan berdasarkan tingkat keparahan, sumber dan
penyebabnya
2.3.1

Jenis-jenis Inflasi berdasarkan Tingkat keparahannya.


Inflasi Ringan adalah inflasi yang belum begitu mengganggu situasi dan
kondisi perekonomian. Inflasi ini masih mudah untuk dikendalikan.
Memang harga-harga naik secara umum, akan tetapi belum terlalu
menyebabkan krisis di sektor ekonomi. Inflasi ringan berkisar dibawah
10% per tahun.
Inflasi sedang adalah inflasi yang belum terlalu membahayakan keadaan
ekonomi namun inflasi ini dapat menurunkan tingkat kesejahteraan orangorang yang berpenghasilan tetap. Adapun inflasi sedang berkisar antara 105
sampai 305 per tahun.

Inflasi berat merupakan inflasi yang bisa mengacaukan kegiatan


perekonomian. Saat terjadi inflasi berat, umumnya orang akan cenderung
untuk menyimpan barang dan mengurungkan niatnya untuk menabung
sebab bunga pada tabungan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan
inflasi. Adapun inflasi berat terjadi antara 30-100% per tahun.
Inflasi sangat berat (Hyperinflation) merupakan inflasi yang sudah sangat
mengcaukan stuasi perekonomian dan susah untuk dikendalikan meskipun
dengan kebijakan fiskan dan kebijakan moneter. Inflasi sangat berat ini
berada di 100% keatas setiap tahunnya.

2.3.2

Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya


Jika dilihat dari sumbernya, inflasi bisa dibedakan menjadi inflasi yang
bersumber dari dalam negeri dan inflasi yang bersumber dari luar negeri.
a) Inflasi yang bersumber dari dalam negeri bisa terjadi karena penerapan
anggaran defisiit atau pencetakan uang baru oleh pemerintah. Selain itu
inflasi yang bersumber dari dalam negeri juga bisa terjadi karena kegagalan
panen. Saat kegagalan panen, terjadi penawaran suatu jenis barang yang
berkurang, disisi lain permintaan tetap. Sehingga harga-har akan menjadi
naik.
b) Inflasi yang bersumber dari luar negeri terjadi karena ada kenaikan harga
secara menyeluruh di luar negeri. Pada perdagangan bebas, banyak negara
yang terlibat di dalamnya. Jika suatu negara mengimpor barang pada
negara yang sedang mengalami inflasi, maka secara otomatis inflasi

tersebut akan mempengaruhi harga-harga dalam negerinya hingga akhirnya


mengakibatkan inflasi juga. Misalnya, Indonesia banyak mengimpor
barang-barang dari negara Jepang. Jika negara jepang itu sedang
mengalami inflasi, maka pengaruh inflasi yang ada di Jepang turut
mempengaruhi keadaan perekonomian Indonesia sehingga harga-harga juga
akan menjadi naik dan terjadilan inflasi.

2.3.3

Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya


Jika dilihat dari penyebabnya, inflasi bisa dibedakan menjadi dua. Inflasi karena
biaya produksi dan inflasi karena kenaikan permintaan.
a) Inflasi karena kenaikan biaya produksi adalah kenaikan biaya produksi
yang menyebabkan harga penawaran barang juga naik, sehingga bisa
mengakibatkan inflasi.
b) Inflasi karena kenaikan permintaan terkadang tidak bisa dipenuhi produsen,
sehingga harga-harga cenderung menjadi naik. Hal ini sejalan dengan
hukum ekomomi yang berbunyi Jika permintaan naik sedangkan
penawaran tetap, maka harga cenderung menjadi naik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun simpulan dari penjelasan mengenai Inflasi tersebut di atas adalah :
1. inflasi merupakan suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang
terjadi secara sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu tempat,
melainkan diseluruh penjuru suatu negara bahkan dunia
2. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Inflasi yaitu: Jumlah uang beredar
3. Cara mencegah Inflasi yaitu: Kebijakan moneter, kebijaksanaan fiskal, kebijaksanaan
yang berkaitan dengan Output, kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing,
kebijakan lain, perbaikan prilaku masyarakat.

4. Cara mengatasi Inflasi


Untuk mengatasi terjadinya Inflasi, bisa dilakukan kebijakan uang ketat meliputi :
a) Peningkatan tingkat suku bunga.
b) Penjualan surat berharga.
c) Peningkatan cadangan Kas.
d) Pengetatan pemberian kredit.
5. Peranan Bank Sentral
Bank sentral berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang
domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal
(dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs).

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/pengenalan/Contents/Default.aspx
NUGROHO, Primawan Wisda and BASUKI, Maruto Umar (2012) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2000.1 2011.4. Undergraduate thesis, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.

INFLASI
DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Hj. Ellyan Sastra Ningsih, M.Si

Oleh
Kelas I

Ambar ArdiahNingsih (155311104)


Hayu Mandani

Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
Universitas Islam Riau
Tahun ajaran 2015 - 2016

Anda mungkin juga menyukai