Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PEMBERIAN JUS LIDAH BUAYA TERHADAP

KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS JANTAN WISTAR


HIPERLIPIDEMIA

Oleh :
RIZKY NUGRAHA
2012730089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015

ABSTRAK

Latar belakang : Lidah buaya atau Aloe vera merupakan tanaman yang telah
diketahui memiliki khasiat pengobatan. Salah satu manfaat tanaman lidah buaya
adalah sebagai antihiperlipidemia. Aloe vera mengandung asam nikotinat (vitamin
B3), vitamin C, anthraquinon, asam folat, selenium, magnesium, enzim lipase dan
lignin yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh jus lidah buaya dengan berbagai dosis terhadap
kadar koleterol total serum pada tikus hiperlipidemia.
Metoda : Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan rancangan Pre
and Post Randomized Controlled Group Design pada 24 ekor tikus wistar jantan
yang dibagi menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol, sedangkan untuk
3 kelompok perlakuan masing-masing diberi jus Aloe vera dengan dosis 2ml/hari,
3ml/hari dan 4ml/hari selama 15 hari. Analisis kadar kolesterol total serum
menggunakan metode CHOD-PAP. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji
one way anova dengan SPSS 13.00 for Windows
Hasil : Pemberian jus Aloe vera pada kelompok perlakuan menyebabkan penurunan
kadar kolesterol total serum yang bermakna (p=0,000) pada semua dosis dibanding
kontrol. Dosis optimal didapatkan pada dosis 4 ml/hari karena dapat menurunkan
kadar kolesterol total paling maksimal.
Kesimpulan : Pemberian jus Aloe vera 2 ml/hari, 3 ml/hari dan 4 ml/hari selama 15
hari dapat menurunkan kadar kolesterol total serum tikus hiperlipidemia secara
bermakna dengan dosis optimal 4 ml/hari.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Jus Lidah
Buaya terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Jantan Wistar Hiperlipidemia.
Proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah metodologi penelitian pada semester 5 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan kemudahan
yang diberikan secara tulus dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini.
2. Kepada kedua orang tua (Ayah dan Ibu) sebagai motivator utama dan tidak pernah
lelah memberikan doa dan nasihat sepanjang pengerjaan tugas ini
3. Dr. Ahmad Watik, selaku dosen pembimbing metodologi penelitian yang telah
membimbing, memberikan motivasi serta arahan dengan penuh kesabaran.
4. Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu
5. Rekan-rekan mahasiswa yang memberikan semangat dan bantuan dalam mengerjakan
tugas ini.
Dalam penulisan proposal penelitian ini tentu saja masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Karena itu penulis menerima berbagai kritik dan saran dari berbagai pihak
demi sempurnanya proposal ini.
Akhirnya dengan selesainya

tugas

proposal

skripsi

ini,

penulis

ucapkan

alhamdulillahirobbil'alamin. Semoga proposal ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga
ilmu yang ada didalamnya diberikan berkah oleh Allah SWT.
Aamiin ya robbal alamin
Jakarta, Januari 2015

DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................4
2.1 Lidah Buaya (Aloe vera)................................................................................................4
2.1.1 Definisi.......................................................................................................................4
2.1.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Lidah Buaya.....................................................................4
2.1.3 Klasifikasi Ilmiah Lidah Buaya..................................................................................5
2.1.4 Zat Yang Terkandung Dalam Lidah Buaya................................................................6
2.1.5 Manfaat Jus Lidah Buaya...........................................................................................6
2.1.6 Efek Samping Jus Lidah Buaya.................................................................................8
2.2 Hiperlidemia...................................................................................................................9
2.2.1 Definisi.......................................................................................................................9
2.2.2 Etiologi.....................................................................................................................10
2.2.3 Gejala........................................................................................................................11
2.2.4 Diagnosa...................................................................................................................11
2.2.5 Pengobatan...............................................................................................................12
2.3 Skema Kerangka Teori..................................................................................................13
2.4 Hipotesis.......................................................................................................................14
2.5 Operasionalisasi Hipotesis............................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................15
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................15
3.1 Rancangan Penelitian......................................................................................................15
3.2 Skema Rancangan Penelitian..........................................................................................15
3.3 Subjek Penelitian............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pergeseran pola makan saat ini dari pola makan yang seimbang dan alami
menjadi pola makan yang monoton dan instant. Hal ini membawa dampak
pada

ketidakseimbangan

metabolisme

tubuh.

Salah

satunya

adalah

kecenderungan mengkonsumsi secara berlebihan makanan yang mengandung


lemak tinggi. Sebagai akibatnya adalah terjadinya kadar lemak yang tinggi
dalam darah (hiperlipidemia). Hiperlipidemia dapat menyebabkan masalah
yang serius dalam jangka panjang karena organ yang terkena dampak adalah
jantung dan pembuluh darah.
Sama seperti di negara maju, saat ini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
(PJPD) telah menjadi penyebab kematian nomor 1 di Indonesia. Penyakit ini
seringkali menyebabkan terjadinya kematian medadak. Penyakit jantung
koroner adalah terjadinya penyumbatan sebagian atau total dari satu atau
lebih pembuluh darah koroner yang diawali dengan penimbunan lemak pada
lapisan-lapisan pembuluh darah tersebut. Penyakit jantung koroner (PJK)
merupakan salah satu jenis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah ( PJPD),
yang saat ini telah menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia.
Sedangkan penyakit jantung sendiri saat ini masih merupakan salah satu
penyebab utama kematian di dunia.
Lidah buaya atau Aloe vera telah diketahui sejak lama memiliki khasiat
pengobatan sehingga lidah buaya banyak digunakan dalam pengobatan
tradisional ataupun modern. Pengobatan secara tradisional menggunakan
daun lidah buaya untuk mengobati sakit perut dan luka terbakar. Sedangkan
pengobatan secara modern menggunakan daun lidah buaya sebagai pelembap
kulit, pelindung matahari dan sampo rambut. Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, manfaat tanaman lidah buaya berkembang
sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan

makanan dan minuman kesehatan. Secara umum, lidah buaya merupakan satu
dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.
Aloe vera mengandung asam nikotinat (vitamin B3) yang dapat menurunkan
produksi VLDL, sehingga kadar IDL dan LDL menurun. Aloe vera juga
mengandung Vitamin C yang mempunyai efek membantu reaksi hidroksilasi
dalam pembentukan asam empedu sehingga meningkatkan ekskresi
kolesterol. Kandungan lain yang bermanfaat sebagai antihiperkolesterolemia
adalah anthraquinon yang dapat memberi efek laxantia dengan membentuk
gel sehingga transport makanan diusus lebih cepat, dan penyerapan kolesterol
terhambat. Selain itu Aloe vera juga mengandung asam folat, selenium,
magnesium, enzim lipase dan lignin yang terbukti juga memiliki efek
antihiperkolesterolemia.
Dalam sebuah penelitian oleh Vogler BK dan Ernst E dilaporkan bahwa Aloe
vera dapat menurunkan kadar kolesterol darah, LDL dan trigliserida. Hasil
penelitian Agarwal O.P.(1985) terhadap 5000 pasien dengan angina pektoris
menunjukkan terjadi penurunan bermakna dari kolesterol total serum dan
trigliserid serum. Yongchaiyudha dkk (1996) melakukan penelitian dengan
Aloe vera gel terhadap pasien dengan kadar gula darah tinggi dan DM tipe
toleransi yang belum pernah mendapat obat hipoglikemi (OHO). Hasilnya
kadar trigliserid pasien turun 43 %, sedangkan kadar kolesterol darah tetap.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi jus Aloe vera Linn dalam
merubah kadar kolesterol total serum tikus Wistar hiperlipidemia dan
mengetahui dosis optimal jus Aloe Vera Linn. yang dapat merubah kadar
kolesterol total serum tikus Wistar hiperlipidemia.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ada pengaruh mengkonsumsi jus lidah buaya terhadap kadar koleterol
total serum pada tikus hiperlipidemia?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jus lidah buaya
terhadap kadar kolesterol total serum pada tikus hiperlipidemia.

1.4 Manfaat Penelitian


Bagi Peneliti
Penelitian ini dirasakan manfaatnya bagi penulis sendiri dapat dijadikan
sarana belajar dalam rangka menambah pengetahuan, memperluas wawasan
dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang lidah buaya.
Bagi Pendidikan
Menambah informasi mengenai tugas metodologi penilitian dan dapat
digunakan sebagai tambahan bahan bacaan di perpustakaan FKK UMJ
Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan tentang herbal, dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya pada penderita hiperlipidemia.
Bagi penelitian lebih lanjut
Diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut sehingga
mendapatkan data yang lebih akurat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lidah Buaya (Aloe vera)
2.1.1 Definisi
Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis
tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan
sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit.
Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika.
Tanaman yang berasal dari luar negeri dibawa ke Indonesia oleh pedagang
Arab beberapa ratus tahun yang lalu. Diseluruh dunia terdapat lebih dari 350
jenis tanaman lidah buaya , mulai dari yang beracun sampai yang bernilai
ekonomis. Tapi Aloe vera yang banyak dibudidayakan di negeri kita
sekarang ada 3 jenis , yaitu Aloe vera chinensis dari China (tapi bukan
tanaman asli China ), Aloe vera barbadensis yang berasal dari Pulau
Barbados di Kepulauan Carribia dan Aloe ferox dikenal sebagai Cape Aloe
dari Cape Town Afrika Selatan. Berat satu pelepah daun yang digunakan
berkisar antara 0,8 1,5 kg. Aloe vera adalah tanaman yang tidak tahan lahan
basah dan tergenang air serta memerlukan sinar matahari penuh.
2.1.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Lidah Buaya
Lidah Buaya Ciri-cirinya biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas
atau baiasa di tanam di dalam pot ataupun di pekarang rumah untuk dijadikan
tanaman hias. Daunnya agak runcing berupa taji, tidak tipis, getas, pinggirnya
bergerigi/

berduri

kecil,

permukaannya

berbintik-bintik,

panjangnya

mencapai 15-36 cm, lebar 2-6 cm, bunga bertangkai yang panjangnya
mencapai 60-90 cm, bunga berwarna kuning kemerahan ( jingga ), Banyak di
Afrika sisi Utara, Hindia Barat.
a. Batang Tanaman Aloe Vera berbatang pendek. Batangnya tak terlihat di
karenakan tertutup oleh daun-daun yang rapat dan beberapa terbenam dlm

tanah. Melewati batang ini dapat nampak tunas-tunas yang setelah itu jadikan
anakan. Aloe Vera yang bertangkai panjang juga nampak dari batang
melewati celah-celah atau ketiak daun. Batang Aloe Vera juga bisa disetek utk
perbanyakan tanaman. Peremajaan tanaman ini dikerjakan memangkas habis
daun dan batangnya, lantas dari sisa tunggul batang ini dapat nampak tunastunas baru atau anakan.
b. Daun Daun tanaman Aloe Vera berupa pita dengan helaian yang
memanjang. Daunnya berdaging tidak tipis, tak bertulang, berwarna hijau
keabu-abuan, bersifaat sukulen ( banyak memiliki kandungan air ) dan
banyak memiliki kandungan getah atau lendir ( gel ) sbg bahan baku obat.
Tanaman lidah buaya tahan pada kekeringan di karenakan didalam daun
banyak tersimpan cadangan air yang bisa digunakan pada saat kekurangan air.
Wujud daunnya mirip pedang dengan ujungnya meruncing, permukaan
daunnya dilapisi oleh lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun
bisa meraih 50 75 cm, dengan berat 0, 5 kg 1 kg, daun melingkar rapat di
sekitar batang bersaf-saf.
c. Bunga Bunga Aloe Vera berwarna kuning atau kemerahan berbentuk pipa
yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga memiliki ukuran kecil,
tersusun dalam rencanaian berupa tandan, dan panjangnya dapat meraih 1
meter. Bunga umumnya nampak apabila ditanam di pegunungan.
d. Akar Akar tanaman Aloe Vera berbentuk akar serabut yang pendek dan ada
di permukaan tanah. Panjang akar berkisar pada 50 100 cm. Untuk
pertumbuhannya tanaman menginginkan tanah yang subur dan gembur
dibagian atasnya.
2.1.3 Klasifikasi Ilmiah Lidah Buaya

Kingdom
Clade:
Clade:
Order
Family
Subfamily
Genus

Klasifikasi Ilmiah
Plantae
Angiospermae
Monocots
Asparagales
Xanthorrhoeaecae
Asphodeloideae
Aloe

Species

vera
Binominal name

Aloe vera
(L.) Burm.f.

2.1.4 Zat Yang Terkandung Dalam Lidah Buaya


Kandungan kimia dalam lidah buaya berupa : Aloin, barbaloin, isobarbaloin,
aloe-emodin, aloenin, aloesin.
Kandungan Zat Gizi dalam lidah buaya berupa : vitamin A, B1, B2, B3, B12,
C, E, choline, inositol dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain
terdiri dari: kalsium (Ca), magnesium (Mg), potasium (K), sodium (Na), besi
(Fe), zinc (Zn), dan kromium (Cr).
Sedangkan daun lidah buaya segar mengandung enzim amilase, catalase,
cellulase, carboxypeptidase, dan lain-lain, serta mengandung sejumlah asam
amino arginin, asparagin, asam aspartat, alanin, serin, valin, glutamat, treonin,
glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin.

2.1.5 Manfaat Jus Lidah Buaya

Adaptogen

Hal ini diyakini untuk meningkatkan ketahanan terhadap rasa cemas, stres,
trauma, dan kelelahan.

Mempercepat penyembuhan

Karena mengandung vitamin B, C, dan E, maka dapat bertindak sebagai


akselerator penyembuhan untuk luka, goresan, dan luka bakar ringan.

Anti inflamasi

Sangat diyakini bahwa gibberellin dan auksin menanamkan kekuatan anti


inflamasi. Selain itu juga mengandung sterol seperti campesterol, lupeol, dan
sitosterol yang membantu dalam mengurangi edema, kemerahan, dan nyeri.

Antimikrobial

Sulfur, urea nitrogen, asam salisilat, lupeol, asam sinamat, dan fenol di
dalamnya memberikan aktivitas antimikroba.

Antipruritik

Ini membantu dalam menghilangkan gatal pada kulit.

Antipiretik

Mengurangi panas dan memungkinkan penyembuhan segala luka.

Virucidal

Hal ini ditemukan efektif dalam membasmi virus herpes zoster.

Sistem imun

Bekerja dengan sistem kekebalan tubuh, mengurangi massa tumor, dan


menghambat pertumbuhan jenis kanker.

Pelembab

Komposisi kimia memungkinkan untuk memperbaiki kondisi kulit. Selain itu


juga membantu dalam memerangi bakteri dan jamur. Pertumbuhan rambut
dan peremajaan kulit juga menjadi salah satu di antara manfaat jus lidah
buaya.

2.1.6 Efek Samping Jus Lidah Buaya


Lidah buaya terdiri dari gel dan getah. Getah dari daun lidah buaya mengacu
pada bagian kuning yang terletak tepat di bawah kulit daun. Ini berisi
antrakuinon seperti aloin, yang mempunyai sifat pencahar. Pada jus lidah
buaya, gel dapat meringankan sembelit dan merangsang gerakan usus.

Namun, penelitian telah menemukan bahwa bila digunakan untuk jangka


waktu yang panjang, orang membutuhkan dosis yang meningkat untuk
mendapatkan efek pencahar yang sama. Bahkan, penggunaan yang
berkepanjangan dari jus lidah buaya sebagai pencahar dapat meningkatkan
resiko sembelit. Selain itu, asupan lidah buaya dikaitkan dengan penipisan
kalium dari sel-sel di lapisan usus.
Kandungan antrakuinon dalam jus lidah buaya meningkatkan resiko diare
terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar. Diare yang disebabkan oleh
obat pencahar dalam jus ini disertai kram perut dan dehidrasi. Hal ini juga
dapat menyebabkan urin berubah menjadi merah.
Pencahar dalam jus lidah buaya dapat menyebabkan dehidrasi dan
ketidakseimbangan elektrolit jika sering digunakan. Penurunan tingkat kalium
dalam darah menyebabkan detak jantung tidak teratur.
Jus lidah buaya, yang mengandung getah dapat memperburuk masalah
kesehatan seperti penyakit radang usus buntu, wasir, nyeri perut. Studi telah
menemukan bahwa lidah buaya memiliki potensi untuk menurunkan kadar
gula darah. Namun, jika seseorang sudah menjalani pengobatan untuk gula
darah tinggi atau hipoglikemia, maka dianjurkan untuk berkonsultasi dengan
dokter sebelum mengkonsumsi jus lidah buaya.
Mengkonsumsi jus lidah buaya selama kehamilan atau saat menyusui harus
dibatasi karena sifat pencaharnya. Adanya antrakuinon dalam ASI dapat
menyebabkan diare. Pada wanita hamil, jus lidah buaya dapat menyebabkan
kontraksi rahim, dan bahkan mengakibatkan miskram. Jus lidah buaya juga
tidak aman untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun, karena dapat
menyebabkan diare dan kram perut

2.2 Hiperlidemia
2.2.1 Definisi
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang disebabkan karena adanya
kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar

trigliserida dan kolesterol di dalam darah. Hiperlipidemia disebut juga


peningkatan lemak dalam darah dan karena sering disertai peningkatan
beberapa

fraksi

lipoprotein,

disebut

juga

hiperlipoproteinemia.

Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia.


Kondisi

hiperlipidemia

yang

berkelanjutan

memicu

terbentuknya

aterosklerosis yang menjadi dasar meningkatnya penyakit kardiovaskuler.


Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi
sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak
diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan
bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Selsel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh
terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel,
selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak
utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida.
Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam
darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein.
Lipoprotein yang utama adalah :
1. Kilomikron, merupakan lipoprotein dengan kerapatan kurang dari 0,94 g/ml,
dengan kandungan protein sekitar 1-2% saja, kandungan terbesar berupa
trigliserida sebesar 80-85%.
2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang membawa sekitar 10-15% total
kolesterol, sekitar 50% dalam bentuk trigliserida.
3. LDL (Low Density Lipoprotein) yang membawa 60-70% kolesterol. Banyaknya
kolesterol yang diangkut oleh lipoprotein jenis ini, sehingga LDL sering disebut
sebagai kolesterol jahat.
4. HDL (High Density Lipoprotein) hanya sedikit mengangkut kolsterol, sehingga
HDL disebut sebagai kolesterol baik.
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta
dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari
usus dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam
aliran darah. Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron
yang digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak.

Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil)


dibuang dari aliran darah oleh hati.
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara :
1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein
yang masuk ke dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari
dalam darah.
Hiperlipidemia bukan merupakan faktor risiko stroke secara langsung. Hal ini
berbeda dengan penyakit koroner yang jelas berhubungan dengan
hiperlipidemia. Namun demikian, dari berbagai penelitian terungkap bahwa
dengan menurunkan kadar kolesterol total maka risiko untuk terjadinya stroke
juga menurun. Sehubungan dengan penyakit serebrovaskular secara spesifik,
meningginya kadar kolesterol total dan low density lipoprotein (LDL)
berkaitan erat dengan terjadinya aterosklerosis karotis; sementara itu
peningkatan kadar high density lipoprotein (HDL) menimbulkan dampak
sebaliknya.
2.2.2 Etiologi
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih
tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya
VLDL dan LDL) adalah:
Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
Obesitas
Diet kaya lemak
Kurang melakukan olah raga
Penggunaan alkohol
Merokok sigaret
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
Kelenjar tiroid yang kurang aktif

Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total


bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan
makanan berlemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang
memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar
lemak hewani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200
mg/dL, sedangkan yang lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan
tidak pernah memiliki kadar kolesterol total dibawah 260 mg/dL. Perbedaan
ini tampaknya bersifat genetik dan berhubungan dengan perbedaan kecepatan
masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah.
2.2.3 Gejala
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Terkadang, jika
kadar lemak sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu
pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di
dalam kulit.
Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dl atau lebih) bisa
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis
(misalnya nyeri perut yang hebat).
2.2.4 Diagnosa
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengatur kadar kolesterol total. Untuk
mengukur kadar LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita berpuasa
dulu minimal selama 12 jam.
Pemeriksaan Laboratorium

Normal (mg/dL darah)

Kolesterol Total

120-200

Kilomikron

Negatif

VLDL
LDL
HDL
Perbandingan
HDL dengan LDL
Trigliserida

(setelah puasa 12 jam)


1-30
60-160
35-65
< 3,5
10-160

2.2.5 Pengobatan
Diet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL.
Olahraga bisa membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dan menambah
kadar kolesterol HDL. Biasanya pengobatan terbaik untuk orang-orang yang
memiliki kadar kolesterol atau trigliserida tinggi adalah:

Menurunkan berat badan jika mengalami kelebihan berat badan


Berhenti merokok
Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya
Menambah porsi olahraga
Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak

Jika kadar lemak darah sangat tinggi atau tindakan diatas tidak berhasil, maka
perlu dicari penyebab yang spesifik dengan melakukan pemeriksaan darah
khusus sehingga bisa diberikan pengobatan yang khusus.

Jenis obat

Contoh

Cara kerja
Mengikat asam

Penyerap Asam
Empedu

Colestyramin
Colestipol

empedu di usus.
Meningkatkan
pembuangan LDL di
aliran darah.

Penghambat

Mengurangi kecepatan

Sintesa

Niacin

Lipoprotein
Penghambat

Adrenal

Menghambat

in
Fluvasti

pembentukan

n
Lovasta

tin
Pravast

atin
Simvast

asin
Rosuva

Koenzim A
Reduktase

pembentukan VLDL

kolesterol.
Meningkatkan
pembuangan LDL dari
aliran darah.

statin
Pitavast

asin
Ezetimi

be
N
- Klofibr
Derivat Asam

at
Fenofib

rat
Gemfib

Fibrat

Belum diketahui,
mungkin
meningkatkan
pemecahan lemak

rozil

2.3 Skema Kerangka Teori

V
a
r
i
a
b
e
l
T
B
L
u
e
b
a
r
a
r
g
s
a
:
n
:
t
u
n
g
:

2.4 Hipotesis
Konsumsi jus lidah buaya (Aloe vera) dapat menurunkan kadar kolesterol
total.

2.5 Operasionalisasi Hipotesis


1. Variabel Bebas : Jus Lidah Buaya (Aloe Vera)

Definisi operasional: mengonsumsi jus lidah buaya dengan dosis bertingkat


selama 15 hari
Level of Measurement: Nominal (mengonsumsi jus lidah buaya)
2. Variabel Tergantung : Kolesterol Total
Definisi operasional: berkurangnya kadar kolesterol total
Level of Measurement: Ordinal (berkurang atau tidak)
3. Variabel Luar : Hiperlipidemia
Definisi operasional: tingginya kadar lipid pada tikus Wistar
Level of Measurement: Ordinal (berkurang atau tidak)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini berbasis studi eksperimental menggunakan metode
rancangan acak dengan cara percobaan klinik kepada subyek penelitian yang
dipilih secara acak menggunakan binatang sebagai objek penelitian.
Penelitian ini menggunakan empat kelompok, yaitu kelompok kontrol,
kelompok perlakuan 1, kelompok perlakuan 2, dan kelompok perlakuan 3
dengan randomisasi sederhana. Populasi yang diteliti adalah tikus Wistar
jantan usia 12-16 minggu.

3.2 Skema Rancangan Penelitian

r = o x o
oo
3.3 Subjek Penelitian
Populasi yang diteliti adalah tikus Wistar jantan usia 12-16 minggu yang
diperoleh dari Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT). Penentuan
besar sampel ditentukan sesuai ketentuan WHO, yakni tikus dibagi dalam 4
kelompok, dengan jumlah sampel 6 ekor per kelompok yang diambil secara
acak. Pada kelompok kontrol hanya diberi makan BR-2. Pada kelompok
Perlakuan I, II, III diberi pakan standar BR 2 ditambah jus Aloe vera Linn
dengan dosis 2ml/hari untuk kelompok Perlakuan I, dosis 3ml/hari untuk
kelompok Perlakuan II dan dosis 4ml/hari untuk kelompok Perlakuan III.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bangun AP. Terapi jus dan ramuan tradisional untuk kolesterol, Edisi ketiga.
Jakarta: Agromedia Pustaka. 2003 : 1 15
2. Ganiswara SG, Setiabudy Rianto, Suyatna FD. Farmakologi dan terapi. Edisi 4.
Jakarta : Gaya Baru. 2003 : 722-4
3. Smith Cedric M., Alan M.Reynard. Texbook of pharmacology. London : W.B.
Saunders Company.1991 : 1075-7
4. Tjokronegoro A. Metodologi Penelitian

Bidang

Kedokteran.

Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2001, Cetakan IV: 47-50


5. G. Anne Carol. Dyslipidemia. Merck Manual Home Health handbook. 2008
6. Valtek Diagnostics. Total Cholesterol (CHOD-PAP), HDL Cholesterol, LDL
Cholesterol, Triglycerides GPO-PAP. URL: http://www.valtekdiagnostics.com
7. URL : www.academia.edu/6487306/Hiperlipidemia
8. URL : http://eprints.undip.ac.id
9. URL : www.ncbi.nlm.nih.gov
10. URL : http://www.aloelife.com
11. URL : www.google.com

Anda mungkin juga menyukai