TUJUAN
1. Mempelajari hukum Ohm dan Kirchoff pada rangkaian listrik sederhana.
2. Mampu merangkai rangkaian listrik sederhana
3. Mampu mengukur tegangan dan arus setiap komponen pada rangkaian listrik
4. Memahami hubungan seri dan paralel resistor
5. Memahami hubungan seri dan paralel sumber tegangan
II. ALAT-ALAT
1.
2.
Sakelar SPST
3.
4.
5.
Dudukan lampu
6.
7.
8.
9.
Resistor 50 5W (2 buah)
Susunan komponen-komponen listrik dapat disusun dengan berbagai macam cara, dua cara
hubungan komponen listrik atau rangkaian listrk yang paling dasar adalah seri dan paralel,
(1)
Sedangkan pada rangkaian resistor paralel, resistansi total (RT) dirumuskan sebagai berikut:
1
1
1
1
Rt R1 R 2 R3
(2)
Dalam setiap rangkaian listrik berlaku hukum Ohm dan hukum Kirchoff.
Hukum OHM
Hukum Ohm menyatakan bahwa: tegangan (v) pada material-material penghantar adalah
berbanding lurus terhadap arus (i) yang mengalir melalui material tersebut. Secara
matematika ditulis sebagai berikut:
V=i .R
(3)
Pada setiap node (persimpangan) dalam sebuah sirkuit listrik, jumlah arus mengalir ke node
sama dengan jumlah arus yang mengalir keluar dari simpul tersebut.
atau
Jumlah aljabar arus dalam jaringan konduktor bertemu di sebuah titik adalah nol.
Dari gambar 4 dapat kita tuliskan persamaan hukum Kirchoff arus pada sebuah node
sebagai berikut:
I1 + I2
= I3 + I4
I1 + I2 - I3 - I4 = 0
I
=0
=0
=0
Untk mengetahui berapa besarnya arus dan tegangan pada suatu komponen listrik dalam
suatu rangkaian listrik digunakan alat ukur yaitu amperemeter dan voltmeter.
Pengukuran Arus
Untuk mengukur arus yang melalui sebuah komponen, misalnya resistor, maka
amperemeter disisipkan ke dalam rangkaian, dihubungkan secara seri dengan komponen
yang akan diukur seperti pada gambar 6.
Pengukuran Tegangan
Untuk mengukur tegangan antara dua titik pada sebuah rangkaian atau komponen, maka
voltmeter dihubungkan secara paralel dengan rangkaian ataukomponen yang diukur
tegangannya seperti pada gambar 7.
Rangkaian yang sesuai dengan definisi rangkaian listrik dimana sebuah rangkaian
listrik harus memiliki minimal sumber tegangan, komponen pasif dan minimal satu
arus loop yang mengalir adalah rangkaian C dan D.
2.
Komponen aktif
Komponen yang mempunyai sumber tegangan sendiri. Contohnya transistor,
Dioda, SCR (Silicon Control Rectifier), IC (integrated Sirkuit)
b.
Komponen Pasif
Komponen yang tidak mempunyai sumber tegangan sendiri. Contohnya
Induktor, Kapasitor, resistor.
3.
Jawab :
Untuk menghitung arus pada resistor R3 maka pemasangan amperemeter harus
dipasang seri terhadap resistor R3, sedangkan untuk menghitung tegangan, voltmeter
dipasang paralel terhadap R3.
4.
Jawab :
a. Rangkaian a
Rs.a
= R1 + R2
= 50 + 50
= 100
Rs.b
= R4 + R5
= 50 + 50
= 100
1
1
1
Rt1 Rs.a R3
=
1
1
100 100
2
100
=
= 50
100
2
1
1
1
Rt 2 Rs.a R 6
1
1
100 100
2
100
=
= 50
100
2
Rp R1 R 2 R3
=
1
1
1
3
150
=
= 50
150
3
Rs1
= R4 + R5
= 100 + 100
= 200
Rs1
= R6 + R7
= 100 + 100
= 200
1
1
1
Rp 2 Rs1 Rs 2
=
=
1
1
200 200
2
200
=
= 100
200
2
Rtotal = Rp + Rp2
= 50 + 100
= 150
5.
Rtotal = R1 + R2 + R3
= 10 + 10 + 10
= 30
Itotal =
V
R
20
30
= 0,67 A
I1= I2= I3= Itotal = 0,67 A
V1= Itotal x R1
= 0,67 x 10
= 6,7 Volt
V2= Itotal x R2
= 0,67 x 10
= 6,7 Volt
V2= Itotal x R3
= 0,67 x 10
= 6,7 Volt
V. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Rangkaian Resistor Seri dan Paralel
1. Catat keadaan ruang sebelum praktikum
2. Rangkailah rangkaian (a) seperti gambar berikut! Pastikan sakelar dalam keadaan
terbuka!
3. Tutuplah sakelar, kemudian ukur tegangan dan arus di setiap komponen (R1, R2, R3,
dan baterai)! Lakukan pengamatan beruang sebanyak 3 kali serta catatlah pada tabel
pengamatan 1!
4. Lakukan langkah IV.A.2 dan IV.A.3 untuk rangkain seri (b), juga rangkaian paralel (a)
dan (b)!
1. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut! Pastikan sakelar dalam keadaan terbuka!
2. Baca tegangan (E) pada rangkaian saat sakelar terbuka!
3. Tutup sakelar kemudian catat tegangan (V)!
4. Catat arus (I) yang mengalir pada rangkaian
5. Lakukan IV.B.2 s.d IV.B.4 sebanyak 3 kali! Catat hasil pengamatan pada table
pengamatan 2!
6. Lakukan langkah IV.B.1 hingga IV.B.5 untuk dengan sumber tegangan yang telah
dirangkai seperti gambar-gambar berikut
(pengukuran
Gambar (a)
Gambar (b)
VI. TABEL PENGAMATAN
Tabel Keadaan Ruang
Awal
Temperatur (C)
(2,70 0,05) 10
Tekanan (mmHg)
(7,3950 0.0038) 10
Kelembaban (%)
(6,80 0,05) 10
Tabel Pengamatan 1
Akhir
(2,70 0,05) 10
2
Tegangan (volt)
Susunan resistor
Baterai
2.850.00
2.850.00
2.850.00
2.780.00
2.780.00
2.780.00
2.740.00
2.740.00
2.740.00
2.710.00
2.710.00
2.710.00
Susunan resistor
Resistor seri (a)
R1
(6.200.00)10-1
(6.200.00)10-1
(6.200.00)10-1
(6.200.00)10-1
(6.200.00)10-1
(6.200.00)10-1
2.110.00
2.110.00
2.110.00
2.40.00
2.40.00
2.40.00
R2
(6.300.00)10-1
(6.300.00)10-1
(6.200.00)10-1
(6.200.00)10-1
(6.200.00)10-1
(6.200.00)10-1
2.220.00
2.230.00
2.230.00
2.430.00
2.430.00
2.430.00
R3
1.250.00
1.280.00
1.250.00
1.280.00
1.260.00
1.270.00
2.160.00
2.180.00
2.170.00
2.420.00
2.420.00
2.420.00
Arus (mA)
Baterai
(1.200.00)101
(1.270.00)101
(1.230.00)101
(1.250.00)101
(1.250.00)101
(1.260.00)101
(6.830.00)101
(6.850.00)101
(6.850.00)101
(7.320.00)101
(7.310.00)101
(7.310.00)101
R1
(1.230.00)101
(1.180.00)101
(1.290.00)101
(1.250.00)101
(1.310.00)101
(1.310.00)101
(4.200.00)101
(4.200.00)101
(4.200.00)101
(4.650.00)101
(4.650.00)101
(4.650.00)101
R2
(1.280.00)101
(1.280.00)101
(1.280.00)101
(1.250.00)101
(1.260.00)101
(1.260.00)101
(2.320.00)101
(2.320.00)101
(2.320.00)101
(2.240.00)101
(2.240.00)101
(2.240.00)101
R3
(1.290.00)101
(1.270.00)101
(1.290.00)101
(1.280.00)101
(1.260.00)101
(1.220.00)101
(4.700.00)101
(4.700.00)101
(4.700.00)101
(4.300.00)101
(4.300.00)101
(4.300.00)101
Tabel Pengamatan 2
Susunan Baterai
1 baterai
Dua baterai seri (a)
GGL/E (volt)
1.200.00
1.190.00
1.180.00
2.410.00
2.390.00
2.380.00
(5.000.00) 10-2
(5.000.00) 10-2
(5.000.00) 10-2
1.250.00
1.250.00
1.240.00
(6.700.00) 10-1
(6.700.00) 10-1
(6.600.00) 10-1
V (volt)
(7.900.00) 10-1
(8.500.00) 10-1
(8.800.00) 10-1
1.500.00
1.550.00
1.540.00
(5.000.00) 10-2
(5.000.00) 10-2
(5.000.00) 10-2
1.080.00
1.080.00
1.070.00
(5.900.00) 10-1
(5.800.00) 10-1
(5.800.00) 10-1
I (A)
(2.000.00) 10-1
(2.200.00) 10-1
(2.200.00) 10-1
(3.000.00) 10-1
(3.100.00) 10-1
(3.100.00) 10-1
(2.000.00) 10-6
(2.000.00) 10-6
(2.000.00) 10-6
(2.400.00) 10-1
(2.500.00) 10-1
(2.500.00) 10-1
(1.700.00) 10-1
(1.700.00) 10-1
(1.700.00) 10-1
Tabel Pengamatan 3
Tegangan (volt)
Susunan Resistor
Rangkaian A
Rangkaian B
Susunan
Resistor
Rangkaian A
Rangkaian B
Vs
V1
V2
V3
V4
2.550.00
1.240.00
1.240.00
-1.250.00
-2.420.00
2.550.00
1.240.00
1.240.00
-1.250.00
-2.420.00
2.550.00
1.240.00
1.240.00
-1.250.00
-2.420.00
2.550.00
1.240.00
1.240.00
1.250.00
-2.420.00
2.550.00
1.240.00
1.240.00
1.250.00
-2.420.00
2.550.00
1.240.00
1.240.00
1.250.00
-2.420.00
Arus (A)
Is
I1
I2
I3
I4
(6.810.00)101
(1.210.00)101
(1.240.00)101
(2.460.00)101
(4.410.00)101
(6.760.00)101
(1.210.00)101
(1.240.00)101
(2.460.00)101
(4.410.00)101
(6.760.00)101
(1.210.00)101
(1.240.00)101
(2.430.00)101
(4.400.00)101
(6.810.00)101
(1.210.00)101
(1.240.00)101
(-2.450.00)101
(4.410.00)101
(6.760.00)101
(1.210.00)101
(1.240.00)101
(-2.440.00)101
(4.410.00)101
(6.760.00)101
(1.210.00)101
(1.240.00)101
(-2.430.00)101
(4.400.00)101
= R1 + R2 + R3
= 50,27 + 48,958 + 98,182
= 197.4104
Rtotal berdasarkan nilai resistor yang telah ditetapkan adalah 200
= R1 + R2 + R3
= 48,062 + 49,337 + 101,329
= 198.7287
Rtotal berdasarkan nilai resistor yang telah ditetapkan adalah 200
1
1
1
R1 R 2 R3
1
1
1
1
R1 R 2 R3
1
Pada rangkaian seri perbandingan nilai Rtotal terhadap nilai R1, R2, R3 adalah
selalu lebih besar Rtotal, hal ini karena arus tidak terbagi hanya melewati satu
rangkaian. Dan juga prinsip dari rangkaian seri sendiri yaitu Rtotal merupakan
beberapa rangkaian, dan juga prinsip dari rangkaian paralel sendiri yaitu Rparalel
tidak akan lebih besar dari tahanan yang diparalelkanya.
3. Tuliskan rumus untuk menghitung resistansi total untuk hambatan-hambatan yang
terhubung seri dan paralel! Bagaimana persamaan tersebut dapat diperoleh? Jelaskan!
Jawab :
= 198.7287
Jawab :
6. Pada rangkaian seri, berapakah besarnya arus yang melalui setiap komponen? Jelaskan!
Jawab :
Rangkaian
Baterai
0,01233 A
R1
0,01233 A
R2
0,0128 A
R3
0,01283 A
seri a
Rangkaian
0,01253 A
0,0129 A
0,01257 A
0,01253 A
seri b
Pada rangkainn seri, nilai arus pada setiap komponen sama, walaupun ada perbedaan
tetapi hanya sedikit yang bisa diabaikan, karena dalam rangkaian seri, arus yang
mengalir besarnya sama setiap komponen
7. Pada rangkaian paralel, berapa besarnya tegangan setiap komponen?
Jawab :
Rangkaian
Baterai
2,74 V
R1
2,11 V
R2
2,227 V
R3
2,17 V
paralel a
Rangkaian
2, 71 V
2,4 V
2,43 V
2,42 V
paralel b
Pada rangkaian paralel nilai tegangan pada setiap komponen sama, walaupun ada yang
berbeda tetapi hanya sedikit dan bisa diabaikan, karena dalam rangkaian paralel,
tegangan setiap komponen akan sama.
8. Mengapa untuk mengukur arus pada suatu komponen listrik, amperemeter harus
Perubahan apakah yang terjadi dengan mengubah polaritas alat ukur? Jelaskan!
Jawab :
Hasil ouput yang keluar akan berlawanan dengan hasil yang sebelumnya (dari positif
ke negatif atau dari negatif ke positif)
11.
Adakah arus yang mengalir pada susunan baterai seri b dan paralel b? Jelaskan!
Jawab :
Seharusnya tidak ada, karena pada rangkaian baterai seri b dan paralel b dalam dua
baterai tersebut dipasang searah (positif bertemu positif dan negative bertemu
negatif) maka arus yang mengalir saling meniadakan.
Namun dalam percobaan kali ini ternyata ada namun hanya kecil sekali, hal ini
disebabkan karena perbedaan tegangan yang tersimpan pada dua battrai.
12.
Rangkaian A :
Rtotal 1 =
1
1
R1 R3
Rtotal
1
1
50 100
3
100
100
= 33,33
3
= R2 + Rtotal1
= 50 + 33,33
= 83,33
Rangkaian B
RAB = (100//100)+(50//0)+(100//100)
(100//100) = (100)(100)/(100+100)= 50
(50//0) = 0
RAB = 50+0+50= 100 Ohm
13.
14.
15.
GGL (E) terbesar dihasilkan oleh susunan baterai yang mana? Jelaskan!
Jawab :
Rangkaian dua baterai seri a yaitu 2,393 V, karena pada rangkaian dua baterai seri a
jumlah GGL (E) merupakan penjumlahan dari dua GGL (E) pada kedua baterai.
16.
Penurunan tegangan terbesar (E-V) terjadi pada susunan baterai yang mana?
Jelaskan! Jawab :
Dua baterai seri (a), karena hambatan dalam di rangkaian tersebut besar,
menyebabkan tegangan berkurang.
17.
Apakah HKA dam HKT tetap berlaku pada saat mengubah polaritas alat ukur?
Jawab :
Berlaku
IX. ANALISIS
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan
literatur teori. Pada percobaan rangkaian seri dan paralel, nilai arus yang terbaca pada
rangkaian seri seharusnya sama, tetapi pada kenyataannya tidak, walaupun hanya beda
sedikit. Hal ini dikarenakan pada pemasangan kabel-kabelnya yang longgar sehingga arus
yang terbaca tidak tetap (berganti-ganti). Begitupun juga dengan besarnya tegangan yang
terbaca pada rangkaian paralel. Nilai yang seharusnya sama, pada kenyataannya tidak. Hal
ini juga dikarenakan pada saat merangkai alat, kabelnya tidak tersambung dengan
baik/longgar sehingga tegangan yang terbaca tidak tetap.
Nilai resistansi total pada rangkaian seri a dan b serta rangkaian paralel a dan b
secara berturut-turut adalah 197.4104 , 198.7287 , 30.77844 , 32.92727 . Nilai
literatur untuk rangkaian seri a dan b adalah sebesar 200 , dan untuk rangkaian paralel
adalah sebesar 31,25 . Nilai yang didapat dalam pengukuran memiliki perbedaan yang
masih dalam toleransi 5%. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa hal. Misalnya sumber
tegangan yang dipakai tidak full, artinya sudah terpakai sebelumnya sehingga nilai tegangan
yang masih tersimpan berkurang dan itu mempengaruhi juga terhadap nilai yang didapat
didalam percobaan dan pemasangan kabel longgar sehingga pembacaan tidak tepat
Pada percobaan ketiga, hukum kirchoff arus dan hukum kirchoff tegangan terbukti.
Walaupun polaritas diubah, hal ini tidak akan mengubah hukum kirchoff arus dan hukum
kkirchoff tegangan. Walaupun nilai yang didapat tidak sama dengan nol tetapi mendekati
dan dalam toleransi 5%. Saat polaritas alat ukur dibalik nilai yang terbaca oleh alat ukur
menunjukan nilai yang berlawanan hal ini disebabkan oleh terbaliknya aliran arus yang
memasuki alat ukur tersebut sehingga nilai yang terbaca adalah berlawanan. Hal ini
dikarenakan oleh pembacaan arus dan tegangan yang tidak tepat. Dan sumber tegangan
yang dipakai tidak penuh.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan L1 dapat disimpulkan sebagai berikut :
Rangkaian Listrik adalah suatu kumpulan komponen atau elemen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu minimal mempunyai satu rangkaian tertutup.
Klasifikasi komponen pada rangkaian listrik dibagi menjadi 2 yaitu, komponen aktif dan
komponen pasif.
Pada Rangkaian seri i1 = i2 = i3 sehingga didapat nilai Rtotal = R1 + R2 + R3
Pada Rangkaian paralel v1 = v2 = v3 Sehingga didapat nilai Rtotal
1/Rt=1/R1 + 1/R2 + 1/R3
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus yang melewatinya.
Nilai resistansi total pada rangkaian seri a dan b serta rangkaian paralel a dan b secara
berturut- turut adalah 197.4104 , 198.7287 , 30.77844 , 32.92727
Hukum kirchoff arus adalah banyaknya arus yanng masuk sama dengan jumlah arus yang
keluar
Hukum kirchoff tegangan adalah banyaknya tegangan yang masuk sama dengan jumlah
tegangan yang keluar.
Arus yang mengalir pada sebuah rangkaian alan berbanding lurus dengan tegangan pada
material penghantar.
XI. DAFTAR PUSTAKA
1.