Anda di halaman 1dari 13

BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

21.10 Posted by ferry

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-produk industri yang dapat memenuhi
kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produkproduk yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifatsifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.
Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan bagan dibawah ini:

Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok bahan kimia yang dimaksud,
di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1. Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen.
Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
pembersih badan,
pembersih rambut,
pembersih motor dan mobil,
pembersih piring,
pembersih baju,
pembersih lantai
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk
terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah
yang dijadikan sumber air minum manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan.
Oleh karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable).
Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah, sedangkan busa yang
dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.

2.

Pemutih
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna
yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya
mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk
desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama
pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga
dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
- Dalam bahan pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan larutan pemutih mengandung
natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih
Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna
pakaian.
- Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
- Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.
Contoh beberapa bahan kimia dalam rumah tangga

3.

Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat memperoleh
bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran
biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang
berbentuk padat.
Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar
parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi

sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke
atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain itu juga berdampak pada kesehatan manusia antara lain
mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor,
kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
4.

Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama
tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan
menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang,
rerumputan, dan eceng gondok.

Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga


Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer.
Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma
ganas, dan pengidap katarak.
Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat
antinyamuk juga mengandung racun.

1.
2.
3.

Alternatif
Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa karbamat, fosfat, dan klorin.
Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
Pemanfaatn teknologi terkini.
ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
Beberapa bahan kimia yang ada pada makanan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan,
menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan.
Fungsinya di antaranya
Antioksidan dan antioksidan sinergis
Pengasam, penetral
Pemanis buatan
Pemutih dan pematang
Penambah gizi
Pengawet

7.
8.
9.
10.
11.

Pengemulsi (pencampur)
Pemantap dan pengental
Pengeras
Pewarna alami dan sintetis
Penyedap rasa dan aroma, dan lainnya.

Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:


1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun
sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat pewarna, pemanis,
pengawet, dan penyedap rasa.

Bahan Penyedap Alami


Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara lain
santan kelapa,
susu sapi, dan
kacang-kacangan.
Bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar,
cabai, kayu manis, dan pala

Bahan Pemanis Alami


Zat pemanis alami yang biasa digunakan, dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Pemanis nutritif
Pemanis nonnutritif

Pemanis nutritif
Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori.
Pemanis nutritif berasal dari tanaman (sukrosa/gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa), dari hewan (laktosa, madu),
dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa, sorbitol).
Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obesitas, karena kandungan kalorinya yang tinggi.

Pemanis nonnutritif
Pemanis nonnutritif adalah pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori. Pemanis nonnutritif berasal dari tanaman
(steviosida), dan dari kelompok protein.

Bahan Pengawet Alami


Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah :
Garam,
Cuka
Gula
Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik.

Bahan Pewarna Alami


Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut:
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.

Daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;


Gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
Cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.

Bahan Pewarna Buatan


Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
amarant (pewarna merah)
tartrazine (pewarna kuning)
erythrosine (pewarna merah)
fast green FCF (pewarna hijau)
sunset yellow (pewarna kuning)
brilliant blue (pewarna biru).

Penggunaan Yang Berlebihan


Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak
Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperaktif pada anak,
tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor.
penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang,
muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.

Bahan Pemanis Buatan


Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk
menciptakan rasa manis.
Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi.
Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam.

Penggunaaanya
Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan olahan. Makanan olahan yang biasa
menggunakan pemanis buatan antara lain
Sirop
Es mambo
Kue atau roti

Bahan Pengawet Buatan


Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet?
Pengertian
Bahan pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian
lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
zat pengawet dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama
sekali.
ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi
kesehatan konsumen.
Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin-B.

Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan.

Kalsium Benzoat
Sulfur Dioksida (SO2)
Kalium Nitrit
Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Asam Sorbat
Natrium Metasulfat

Adapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain sebagai berikut:
Natamysin (mual, muntah )
Kalium Asetat (rusaknya fungsi ginjal )
Butil Hidroksi Anisol (BHA) (penyakit hati dan memicu kanker )

Bahan Penyedap Buatan


Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam:
zat penyedap aroma dan
zat penyedap rasa.
Zat Penyedap Aroma Buatan
Berasal dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso
amil valerat (aroma buah apel).
Zat penyedap rasa

Banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin
dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
#Handout Kuliah Kimia Stikes TMS Bkl

Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari dalam


Rumah Tangga beserta Peranan dan Manfaatnya
Pada bahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap tentang bahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari yang meliputi bahan kimia dalam rumah tangga, bahan kimia
dalam bidang industri, bahan kimia dalam bidang pertanian, dan bahan kimia dalam
bidang kesehatan.
Selain hal-hal di atas juga akan dijelaskan tentang peranan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari, koloid dalam kehidupan sehari-hari, peran zat kimia dalam
kehidupan sehari-hari, produk kimia dalam kehidupan sehari-hari, manfaat ilmu
kimia dalam kehidupan sehari-hari, hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, reaksi
kimia dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan kimia dalam kehidupan seharihari, perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, unsur dan senyawa kimia dalam
kehidupan sehari-hari, serta redoks dalam kehidupan sehari-hari.
Tahukah kamu bahwa kehidupan kita sehari-hari bersinggungan dengan bahan
kimia? Misalnya, penyemprotan hama tumbuhan seperti gambar di atas
menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan dapat berpengaruh positif
dan negatif. Mau tahu tentang bahan kimia lainnya dan pengaruhnya dalam
kehidupan kita sehari-hari? Mari kita bahas pada artikel ini.

Bahan Kimia dalam Rumah Tangga


Di dalam rumah tangga, penggunaan bahan kimia banyak digunakan dan sering kali
tanpa disadari. Bahan kimia rumah tangga secara umum dikelompokkan sebagai
bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, dan bahan pembasmi serangga.
Baca juga: Macam-macam Jenis Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari Lengkap

1. Bahan pembersih
Banyak jenis bahan pembersih yang digunakan dalam rumah tangga, seperti
pembersih pakaian, tubuh, lantai, dan kendaraan. Pembersih apakah yang digunakan
di rumahmu?

a. Sabun
Sabun pada rumah tangga secara garis besar digunakan untuk mencuci dan mandi.
Banyak jenis sabun yang beredar di masyarakat baik dari bentuk maupun mereknya.
Sabun mandi merek apa yang kamu gunakan? Mengapa kamu memilih sabun
tersebut?
1) Sabun cuci dan detergen
Tahukah kamu bahan baku pembuatan sabun cuci? Pembuatan sabun cuci
menggunakan minyak kelapa atau minyak sawit, lemak hewan, dan natrium
hidroksida (NaOH) sebagai bahan utamanya.
Kemudian, ditambahkan dengan bahan pewarna dan pewangi, seperti minyak sereh,
parfum lavender, dan jeruk nipis. Samakah bahan utama sabun pencuci pakaian
dengan pencuci piring?
Bahan pembuat detergen biasanya menggunakan natrium hidroksida dan benzena
sulfanat sebagai pengganti minyak kelapa. Kemudian, campuran ini ditambahkan
natrium karbonat, natrium silikat, pewarna, dan pewangi.

Hasilnya, berbentuk pasta (sabun colek), sedangkan butiranbutiran kecil pada


detergen didapat dengan mengeringkan pasta, lalu ditiup dengan menggunakan
alat.
Tidak hanya pakaian dan piring yang mempunyai sabun pencuci, kendaraan juga
mempunyai sabun pencuci khusus yang meng hasilkan sedikit busa dan
mengandung zat yang mengilapkan kendaraan. Mengapa detergen pakaian kurang
baik untuk mencuci kendaraan?
2) Sabun mandi
Sabun mandi mempunyai bahan yang sama dengan sabun cuci, tetapi natrium
hidroksida (NaOH) diganti dengan kalium hidroksida (KOH) karena sifat kalium
hidroksida lebih lunak terhadap kulit. Kemudian, bahan tersebut ditambahkan zat
pewarna, aroma pewangi atau terapi, dan zat pelembab (mouisturizer).
Sabun mandi dapat dibagi menjadi sabun mandi buat tubuh dan sabun pembersih
muka. Sabun pembersih muka sering ditambahkan zat antijerawat, madu, dan zat
pelembab yang lebih banyak untuk menghindari kulit kering pada wajah. Apakah
kamu menggunakan sabun pembersih muka?
Baca juga: Cara Membuat Sabun Mandi Alami

b. Pasta gigi
Bahan utama pasta gigi adalah potasium hidroksida atau kalium hidroksida (KOH),
natrium karbonat sebagai pengawet, gliserin sebagai pengganti minyak kelapa, dan
tepung talk untuk membuat padat.
Pada campuran tersebut ditambahkan minyak permen atau mentol dan gula pasir.
Kemudian, ditambahkan fluor dan sering dilengkapi dengan CaGP (Calsium
Glyserophosphate) serta Sodium Monofluorophosphate.
Baca juga: Cara Membuat Pasta Gigi Alami

c. Pembersih lantai
Bahan utama perbersih lantai adalah bahan yang bersifat disinfektan atau pembasmi
hama, terutama bakteri patogen, spora jamur, dan bakteri lain yang sering terdapat
di lantai rumah kita.
Bahan utama yang banyak digunakan untuk pembersih lantai adalah karbol, selain
isopropanol, kresol, dan formaldehid. Kemudian, diberi tambahan bahan pembersih
(sabun), pewangi, dan pewarna.
Zat disinfektan atau pembunuh kuman penyakit diantaranya adalah benzalkonium
klorida. Air merupakan bahan terbanyak untuk bahan pembersih lantai. Ketika akan
dipakai, disinfektan harus diencerkan dengan menambahkan air secukupnya.
Disinfektan apa yang digunakan di rumahmu?

d. Sampo
Bahan pembuatan sampo adalah bahan pembuat sabun mandi yang biasanya
ditambahkan dengan bahanbahan alami, seperti urangaring untuk menghitamkan
rambut, lidah buaya untuk menyuburkan rambut, dan sari jeruk nipis untuk
menghindari gatalgatal pada kulit kepala.

Gambara: Bahan kimia dalam Rumah Tangga

2. Bahan pemutih
Berdasarkan jenis penggunaannya dalam kehidupan seharihari, bahan pemutih
dibedakan menjadi bahan untuk memutihkan pakaian, makanan, dan kulit tubuh
manusia.

a. Bahan pemutih pakaian


Bahan pemutih untuk pakaian adalah senyawa klorin. Senyawa ini dapat
mengoksidasi zat warna yang melekat pada pakaian sehingga pakaian menjadi
putih. Peristiwa ini disebut juga mengelantang.

b. Bahan pemutih kulit


Bahan pemutih untuk kulit tubuh manusia biasanya digunakan para wanita agar
kulitnya kelihatan lebih putih. Bahan pemutih untuk kulit sangat berbeda dengan
bahan pemutih pakaian. Aluminium sterat merupakan salah satu contoh bahan
pemutih kulit.

c. Bahan pemutih makanan


Bahan pemutih untuk makanan biasanya digunakan untuk memutihkan terigu,
tepung sagu, tepung jagung, dan beras agar makanan yang dihasilkan kelihatan
bersih dan tidak kusam warnanya.
Beberapa contoh bahan pemutih makanan, yaitu benzoil peroksida, kalium bromat,
kalsium iodat, dan asam askorbat. Bahan pemutih makanan ini akan mengoksidasi
pigmen karotenoid pada makanan sehingga makanan menjadi putih.
Fungsi bahan pemutih makanan adalah mengoksidasi gugus sulfhibrid dalam gluten

(protein pada tepung) menjadi ikatan disulfida. Ikatan ini bersifat menahan gas pada
roti atau kue sehingga roti atau kue mengembang dan berongga-rongga.

3. Bahan pewangi
Beberapa bahan pewangi dikelompokkan sesuai dengan jenis penggunaannya. Akan
tetapi, pada dasarnya semua mempunyai bahan baku utama yang sama, yaitu
bahan pewangi. Bahan pewangi yang digunakan dapat berasal dari alam dan bahan
kimia (buatan).
Pewangi alam biasanya berasal dari penyulingan bunga-bungaan, seperti parfum
lemon, rose, dan lavender.

a. Pewangi ruangan
Untuk mewangikan ruangan digunakan pewangi ruangan. Cara pembuatannya, yaitu
mencampurkan bahan pewangi (baik dari alam maupun buatan) dengan air.
Kemudian, dimasukkan ke dalam tabung tertutup yang diberi udara bertekanan
tinggi. Jika katup penutup dibuka maka udara bertekanan tinggi itu akan keluar
sambil membawa larutan pewangi tersebut.

b. Pewangi pakaian
Pada pewangi pakaian, bahan pewangi dicampur air dan bahan pelembut pakaian
sehingga membentuk larutan kental. Samakah bahan pewangi pakaian untuk
mencuci dengan menyetrika?

4. Pembasmi serangga
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering diganggu oleh nyamuk, kecoa, lalat, kutu
rambut, atau serangga lainnya. Tanaman juga sering terkena hama tanaman yang
berwujud serangga atau insekta. Insektisida sering digunakan untuk membasmi

serangga pengganggu tersebut.


Insektisida atau pestisida adalah zat kimia untuk membunuh insekta atau serangga.
Jika insektisida itu membunuh larva serangganya maka disebut larvasida.
Insektisida dapat berwujud cair, pasta, atau padat. Insektisida digunakan dengan
cara disemprotkan, dibakar, dioleskan, dilarutkan, kemudian dialirkan dan
dilumurkan.
Bahan utama insektisida yang banyak digunakan terutama untuk membasmi
nyamuk adalah Dichloro Diphenyl Trichloroethana atau DDT.
Bahan lain yang juga banyak digunakan untuk membasmi serangga di antaranya
allethrin, carboryl, chlordane, diazinon, dan transflutrin.
Baca juga: Macam-macam Bahan Kimia di Bidang Pertanian
Insektisida pada umumnya langsung membunuh serangganya, tetapi ada juga
insektisida yang memutus daur hidup serangga itu dengan cara membunuh larva
atau telur-telurnya.
Baca selengkapnya: Macam-macam Jenis Insectisida

Baca juga: Bahan Kimia Bidang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai