(3211414019)
(3211414021)
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami tujukan kepada Allah Swt yang telah memberi kita nikmat
sehat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah konservasi
tanah dan air yang berjudul KEGIATAN PRO DAN KONTRA PEMBANGUNAN
UNNES DALAM KONSERVASI AIR dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, besrta seluruh keluarga dan para
sahabatnya.
Makalah ini dibuat secara berkelompok yang berguna untuk mengetahui
kegiatan apa saja yang merupakan usaha pendukung konservasi dan berlawanan
konservasi di Universitas Negeri Semarang, yang mana kita tahu bahwa Unnes
mempunyai semboyan akselerasi konservasi bertaraf internasional. Mengerjakan secara
berkelompok juga membantu kami bekerja sama, mengompakan dan saling bertukar
fikiran satu sama lain yang membuat kami menambah semangat belajar.
Pembuatan makalh ini tentulah masih banyak kekurangan . Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan ke
depannya. Semoga makalah ini dapat meberikan pengetahuan dan manfaat lainnya untuk
para pembaca. Sekian, terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan penulisan
BAB II Pembahasan
Konsep dasar konservasi
Kegiatan pro dan kontra konservasi air di Unnes
BAB III Penutup
Simpulan
Saran
Peta Konservasi air Unnes
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Negeri Semarang (Unnes) merupakan universitas yang peduli lingkungan
yang mempunyai semboyan universitas akselerasi konservasi bertaraf internasional.
Universitas konservasi adalah konsep yang memadukan antar pedagogi dan ekologi
dengan mempertimbangkan sumber daya hayati dan lingkungan universitas sehingga
mewarnai pelaksanaan dan pengembangan tri dharma perguruan tinggi. Universitas
konservasi dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah atau aspek-aspek konservasi
yaitu pemanfaatan secara lestari, pengawetan, penyisihan, perlindungan, perbaikan, dan
pelestarian.
Unnes sebagai universitas konservasi tentunya sudah melakukan kegiatan-kegiatan yang
merupakan cerminan universitas konservasi. Salah satu kegiatan Unnes yang peduli
lingkungan adalah konservasi air. Konservasi air merupakan upaya meresapkan air ke
dalam tanah, sehingga air dapat masuk melalui rongga-rongga dalam tanah dan tanah
mampu menyimpan air. Kegiatan konservasi air mengupakan agar air hujan tidak terlalu
cepat dibuang ke laut melalui saluran dan sungai, namun agar dapat ditahan pada
kawasan hulu sungai untuk memperbesar resapan air ke dalam tanah. Peresapan air dapat
dilakukan secara alamiah atau buatan, melalui vegetasi tanaman keras, embung, sumur
resapan ataupun biopori.
Konservasi air yang baik dapat menyimpan air dikala berlebihan dan menggunakan
sedikit mungkin untuk keperluan yang produktif. Konservasi air berjalanan beriringan
dengan konservasi tanah. Konservasi tanah merupakan upaya menjaga agar struktur
tanah tidak terdispersi dan mengatur kekuatan gerak dan jumlah aliran permukaan.
Apabila kestabilan tanah tidak seimbang atau mengalami kerusakan, maka air yang kita
butuhkan juga akan mengalami gangguan.
Unnes sudah sering melakukan konservasi tanah dan air melalui beberapa cara, antara
lain melakukan penanaman pohon di area kampus ataupun di daerah lain, membuat
bendungan air seperti embung FBS dan DAS FIK, membuat selokan agar aliran tetap
lancar, biopori dan lainnya. Semua kegiatan tersebut sangat menunjang konservasi air
maupun tanah di Unnes.
Unnes tiap tahunnya mengalami perkembangan dan semakin dikenal masyarakat luas
yang membuat Unnes melakukan pembangunan dan penambahan fasilitas gedung untuk
menunjang kegiatan akademik. Kegiatan tersebut berdampak positif juga berdampak
negatif. Dampak positifnya adalah tentu saja kita akan menggunakan gedung tersebut
yang dilengkapi fasilitas yang lengkap yang akan membuat kita semangat belajar dan
diharapkan prestasi kita ikut meningkat. Sedangkan untuk dampak negatifnya adalah luas
lahan untuk konservasi berkurang, hal itu jelas bertentangan sekali untuk Unnes yang
mempunyai julukan universitas konservasi. Hal tersebut juga akan berdampak pada
lingkungan sekitar, seperti susahnya air di daerah Sekaran dan Banaran pada musim
kemarau. Untuk itu sangat diperlukan kesimbangan antara pembangunan dengan
konservasi tanah dan air.
3. Apa saja kegiatan yang menghambat atau bertolak belakang kegiatan konservasi air
di Unnes?
4. Apa saja upaya untuk menyeimbangkan antara pembangunan dengan konservasi
yang ada di Unnes?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Dasar Konservasi Air
Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah
untuk pertanian seefisien mungkin dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir
yang merusak serta terdapat cukup air pada musim kemarau. Namun seiring
perkembangan zaman yang menimbulkan dampak positif dan negatif lingkungan
konservasi air tidak hanya untuk pertanian melainkan untuk berbagai macam kegiatan
dan kebutuhan, seperti untuk minum, memasak, mencuci, tenaga pembangkit
listrik,dan lainnya. Konservasi air berhubungan erat juga dengan konservasi tanah.
Setiap perlakuan yang diberikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air
pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Maka dari itu, tindakan konservasi
tanah adalah juga tindakan konservasi air.
Metode konservasi air dan tanah dibagi menjadi tiga macam metode yaitu :
1. Metode Vegetatif, yaitu suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan
tanaman sebagai saran konservasi tanah (Seloliman,1997). Metode vegetatif untuk
konservasi tanah dan air terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu usaha pokok
dalam pengawetan tanah dan air yang meliputi :
*Pengelolaan lahan untuk mencegah dan mengurangi erosi.
*Pengelolaan air, yaitu merupakan usaha usaha pengembangan sumber daya air
dalam hal kualitas air, pegelolaan vegetasi pada hutan tangkapan air dan DAS
dengan cara menanam bambu dan rerumputan di pinggir sungai atau dengan cara
penanaman tanaman semusim untuk di daerah datar.
2. Metode Mekanik, yaitu cara pengelolaan lahan dengan menggunakan sarana fisik
sepertitanah dan batu sebagai konservasi tanahnya. Tujuannya untuk
memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan
mengalirkan aliran air permukaan.
3. Metode Kimia, yaitu metode yang menggunakan cara atau usaha untuk
pencegahan erosi dengan pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan
pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah.
Konservasi tanah dan air di Indonesia bukan merupakan hal baru. Pada masa
kerajaan Majapahit petani telah mengenal sistem persawahan lengkap dengan
pengairan, sistem subak di Bali juga sudah dilakukan pada zaman kerajaan. Sistem
bertani pada lahan sawah merupakan contoh klasik konservasi yang dapat berfungsi
efektif dalam mempertahankan kesuburan tanah sehingga produktivitas tetap terjaga.
Konservasi air pada zaman sekarang ini sangat diperlukan karena kebutuhan
manusia terhadap air sangat meningkat seiring pertumbuhan penduduk yang tinggi
di setiap wilayah. Kebutuhan air yang tinggi jika tidak disikapi dengan baik maka
akan menimbulkan beberapa dampak negatif pada manusia itu sendiri. Seperti yang
kita ketahui jumlah air tawar di bumi ini hanya 3 % sedang 97% lainnya berupa air
laut. Hal tersebut yang melatar belakangi Universitas Negeri Semarang peduli
dengan lingkungan sehingga dikenal dengan Kampus Konservasi.
2. Kegiatan Pro dan Kontra Konservasi Air di Unnes
Adanya embung Fbs tersebut kebutuhan air tercukupi disekitar Unnes, selain itu embung
tersebut menjadi tempat ikan-ikan berkembang biak dan tempat bersantai bagi sebagian besar
mahasiswa Unnes.
b. Hutan Mini
Lahan Unnes yang luas sebuah kampus yang didalamnya banyak terdapat gedung dan
bangunan-bangunan pendukung lainnya, masih banyak lahan kosong Unnes sebagai tempat
penyerapan air hujan. Lihat saja pada Kebun Biologi yang ditanami berbagai macam tanaman
buah dan obat-obatan, juga hutan mini disepanjang jalan Unnes.
Gambar 4. Selokan
Dari semua itu tiap-tiap sudut gedung yang ada di Unnes sudah mempunyai selokan
sehingga kemungkinan kecil Unnes terjadi banjir yang berkepanjangan.
e. Bendungan FIK
Bendungan FIK dibangun sebagai penghalang yang dibangun melintang pada aliran sungai
untuk tujuan menampung genangan air. Bangunan dengan ketinggian 5 meter ini ini
mempunyai fungsi yang lain:
Mengalirkan air.
Menyangga kejadian puncak hujan.
Melepas air secar bertahap.
Memelihara kualitas air.
Mengurangi pembuangan massa (seperti tanah longsor)
pintu gerbang utama Unnes. Adanya pembangunan gedung-gedung tersebut telah mengurangi
lahan untuk hutan mini di sekitar Unnes yang dulu penuh dengan pepohonan.
BAB III
PENUTUP
1. Saran
Sebagai Kampus konservasi Unnes harus lebih peduli lagi pada hal-hal sepele yang
menghambat konservasi air di Unnes. Mahasiswa dan warga di sekitar Unnes juga harus
turut berpartisipasi peduli lingkungan dan konservasi air karena air merupakan kebutuhan
pokok tiap hari yang selalu dibutuhkan. Jika nanti daerah Unnes kesulitan air ketika musim
kemarau, maka patut dipertanyakan julukan konservasinya karena daerah konservasi
tentunya menjadi daerah yang subur, berlimpah sumber daya alamnya, beragam flora
faunanya dan mnausianya memiliki jiwa peduli lingkungan yang tinggi.
2. Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga metode konservasi air
dan tanah dibagi menjadi tiga macam metode yaitu :
1. Metode Vegetatif, yaitu suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan
tanaman sebagai saran konservasi tanah (Seloliman,1997).
2. Metode Mekanik, yaitu cara pengelolaan lahan dengan menggunakan sarana fisik
sepertitanah dan batu sebagai konservasi tanahnya.
3. Metode Kimia, yaitu metode yang menggunakan cara atau usaha untuk pencegahan
erosi dengan pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal
memperbaiki struktur tanah.
Unnes sebagai kampus konservasi telah melakukan beberapa hal yang mendorong kegiatan
konervasi air, antara lain: adanya hutan mini di sepanjang jalan Unnes, pendirian embung FBS,
biopori, bendungan FIK, DAS Pemalijatrun dan masih banyak lainnya. Adanya hal-hal tersebut
dapat memperlancar konservasi air, sehingga air bisa selalu tersedia di musim apapun.
Unnes semakin dikenal masyarakat luas sehingga membuat Unnes melakukan pembangunan
saran dan prasarana untuk menunjang perkuliahan yang semakin meningkat. Pembangunan
tersebut berdampak positif dan negatif. Adapun dampak negatifnya adalah memperlambat
konervasi air yang ada di Unnes, antara lain: pembangunan gedung-gedung baru yang
mempersempit hutan mini, pembuangan sampah atau limbah sembarangan di sungai sekitar
Unnes, serta penggunaan air yang berlebihan.
Unnes sebagai kampus konservasi yang telah dikenal masyarakat luas harus bisa
menyeimbangkan antara pembangunan dan konservasi, agar infrastruktur sarana dan prasarana
di Unnes meningkat juga lingkungan alam sekitar Unnes tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Tim MKU PLH. 2014. Pendidikan Lingkungan Hidup. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Citra Google map Unnes
http://geoenviron.blogspot.co.id/2013/01/konservasi-tanah-dan-airkonservasi.html
http://dokumen.tips/documents/psda-konservasi-tanah-dan-air-secaramekanis-2.html