PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keselamatan kesehatan kerja bagi seorang tenaga kerja sangat diperlukan, karena hal
tersebut sangat mempengaruhi dalam melakukan proses produksi suatu pekerjaan,
keselamatan kesehatan kerja itu harus diperhatikan oleh setiap tenaga kerja agar proses
produksi dalam pekerjaan dapat berjalan dengan aman dan baik.
Bagi seorang welder (tukang las) pada pengelasan las listrik, keselamatan kesehatan
kerja sangat diperlukan, oleh karena itu setiap welder harus memperhatikan tata cara yang
benar dalam melakukan proses pengelasan, agar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud
dilingkungan pekerjaan. Oleh karena itu keselamatan kesehatan kerja didalam proses
pengelasan las listrik sangat diperlukan.
B. Rumusan masalah
Apa yang harus dilakukan seorang welder agar keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud
pada proses pengelasan las listrik?
Mengapa keselamatan kesehatan kerja sangat diperlukan oleh seorang welder pada proses
pengelasan las listrik?
Bagaimana cara menanggulangi apabila terjadi kecelakaan saat melakukan proses
pengelasan las listrik?
Bagaimana cara agar saat melakukan proses pengelasan las listrik dapat mewujudkan
keselamatan kesehatan kerja yang baik?
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pengelasan las listrik agar
keselamatan kesehatan kerja dapat terwujud dengan baik?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja memiliki beberapa defenisi, yaitu;
Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat
kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai
dan digunakan secara aman dan efisien.
Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap
insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur
dan sejahtera.
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari tentang cara
penanggulangan kecelakaan di tempat kerja. Seorang welder harus memperhatikan
keselamatan kesehatan kerja dengan baik dan benar agar saat melakukan proses pengelasan
las listrik dapat berjalan dengan aman dan benar, apabila dalam melakukan proses pengelasan
las listrik seorang welder tidak memperhatikan keselamatan kesehatan kerja baik bagi dirinya
sendiri, alat-alat serta mesin-mesin yang digunakan maupun bagi orang-orang disekelilingnya
akan berdampak buruk bagi pekerjaan dalam proses produksinya, itulah yang menyebabkan
begitu pentingnya keselamatan kesehatan kerja bagi seorang welder pada proses pengelasan
las listrik.
B. Persyaratan Keselamatan Kerja
Persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja menurut Undang-undang No. 1 tahun
1970 adalah sebagai berikut :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan, hal ini berkaitan dengan upaya pencegahan
kecelakaan dan setiap pekerjaan atau kegiatan berbahaya.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, berkaitan dengan sistem proteksi
dan pencegahan kebakaran (fire protection system) dalam rancangan bangun, operasi, dan
penggunaan sarana, pabrik, banguna dan fasilitas lainnya.
16. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya, berkaitan dengan keselamatan
ketenagalistrikan.
17. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahayanya
menjadi bertambah tinggi .
C. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja tidak terjadi kebetulan, melainkan ada sebabnya, sebab kecelakaan
harus diteliti dan ditemukan, agar selanjutnya dengan tindakan korektif yang ditujukan
kepada penyebab itu serta dengan upaya preventif lebih lanjut kecelakaan dapat dicegah dan
kecelakaan serupa tidak terulang kembali. Ada dua golongan penyebab kecelakaan kerja.
Golongan pertama adalah faktor mekanisme dan lingkungan, yang meliputi segala sesuatu
selain faktor manusia. Golongan kedua adalah faktor manusia itu sendiri yang merupakan
penyebab kecelakaan Teori ini menyatakan bahwa kecelakaan merupakan akibat dari
peristiwa berurutan, kiasan seperti garis domino jatuh. Jika salah satu domino jatuh, itu akan
memicu jatuhnya berikutnya, dan domino berikutnya, dan domino berikutnya, hingga domino
terakhir. Menghapus faktor kunci membantu mencegah terjadinya reaksi berantai. Heinrich
menyoroti domino ketiga sebagai Kunci domino.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan terjadinya kecelakaan kerja antara lain :
1. Situasi kerja
Situasi kerja berkaitan dengan kondisi lingkungan kerja yang mempengaruhi
produktivitas pekerja. Situasi kerja yang dimaksud meliputi :
a. Pengendalian manajemen yang kurang
b. Standar kerja yang minim
c. Lingkungan kerja yang tidak memenuhi standar
d. Peralatan kerja yang gagal atau tempat kerja yang tidak mencukupi
2. Kesalahan orang
Kesalahan orang meliputi :
a. Keterampilan dan pengetahuan pekerja yang minim
4
4. Kecelakaan
Heinrich mendefinisikan kecelakaan sebagai kejadian yang sudah umum terjadi
dilingkungan kerja.
a. Kejadian yang tidak terduga
b. Akibat kontak dengan mesin atau listrik yang berbahaya
c. Terjatuh
d. Terhantam mesin atau material yang jatuh, dan sebagainya
5. Cedera/ kerusakan
Cedera atau kerusakan terhadap pekerja dibedakan menjadi.
a. Terhadap pekerja yang meliputi sakit dan penderitaan, kehilangan pendapatan, kehilangan
kualitas hidup.
b. Terhadap majikan meliputi kerusakan benda, pembayaran kompensasi, kerugian produksi,
dan kemungkinan proses pengadilan.
Semua peralatan kerja yang dipakai disesuaikan dengan prosedur SOP dan pemakaian
yang aman.
Kelengkapan peralatan kerja yang berhubungan dengan K3 diperiksa terlebih dahulu.
Semua hubungan peralatan listrik harus dilakukan secara aman terhadap bahaya
3. Melaksanakan pekerjaan
diperlukan.
Setiap adanya kesulitan pelaksanan K-3 korban harus segera dibawa ke dokter atau
Rumah sakit terdekat
Semua kecelakaan yang terjadi dan obat yang diberikan didiagnosis dan dicatat sesuai
sampai 12 jam kemudian mata akan menjadi sakit selama 6 sampai 24 jam. Pada umunya rasa
sakit ini akan hilang setelah 48 jam.
b. Cahaya Tampak
Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa dan kornea ke
retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka akan segera menjadi lelah dan kalau terlalu
lama mungkin akan menjadi sakit. Rasa lelah dan sakit ini sifatnya juga hanya sementara.
c. Sinar inframerah
Adanya sinar inframerah tidak segera terasa oleh mata, karena itu sinar ini lebih
berbahaya sebab tidak diketahui, tidak terlihat dan tidak terasa. Pengaruh sinar inframerah
terhadap mata sama dengan pengaruh panas, yaitu menyebabkan pembengkakan pada
kelopak mata, terjadinya penyakit kornea, presbiopia yang terlalu dini dan terjadinya
kerabunan. Bahaya Sinar Selama proses pengelasan akan menimbulkan cahaya, sinar ultra
violet dan sinar infra merah yang berbahaya sehingga diperlukan:
1) Pelindung mata harus mampu menurunkan kekuatan cahaya tampak dan harus dapat
menyerap atau melindungi mata dari pancaran sinar ultraviolet dan inframerah.
2) Pelindung muka dipakai untuk melindungi seluruh muka terhadap kebakaran kulit sebagai
akibat cahaya busur, percikan yang tidak dapat dilindungi dengan hanya memakai pelindung
mata saja. Bentuk dari pelindung muka bermacam-macam dapat berupa helmet dan dapat
berupa pelindung yang harus dipegang dengan tangan.
d. Arus20 mA akan menyebabkan terjadi pengerutan pada otot sehingga orang yang terkena
tidak dapat melepaskan dirinya tanpa bantuan orang lain.
e. Arus 50 mA sangat berbahaya bagi tubuh.
f. Arus 100 mA dapat mengakibatkan kematian.
4. Bahaya kebakaran.
Kebakaran terjadi karena adanya kontak langsung antara api pengelasan dengan
bahan-bahan yang mudah terbakar seperti solar, bensin, gas, cat kertas dan bahan lainnya
yang mudah terbakar. Bahaya kebakaran juga dapat terjadi karena kabel yang menjadi panas
yang disebabkan karena hubungan yang kurang baik, kabel yang tidak sesuai atau adanya
kebocoran listrik karena isolasi yang rusak. Bahaya Kebakaran Proses penelasan selalu
berhubungan dengan api sehingga bahaya kebakaran sangat mungkin terjadi mengingat
proses ini sangat erat dengan api dan gas yang mudah terbakar. Pencegahannya :
a. Ruangan atau area pengelasan harus bebas dari kain,kertas,kayu,bensin,solar,minyak atau
bahan-bahan lain yang mudah terbakar atau meledak.
b. Jauhkan tabung-tabung dan generator dari percikan api las,api gerinda atau panas matahari.
c. Perbaikkan sambungan-sambungan pipa atau selang-selang terutama saluran Asetilin.
9
5. Bahaya Jatuh.
Didalam pengelasan dimana ada pengelasan di tempat yang tinggi akan selalu ada
bahaya terjatuh dan kejatuhan. Bahaya ini dapat menimbulkan luka ringan ataupun berat
bahkan kematian karena itu usaha pencegahannya harus diperhatikan. . Pencegahannya :
a. Menggunakan tali pengaman
b. Menggunakan topi pengaman untuk mencegah terjadinya kejatuhan benda-benda atau kena
panas matahari
6. Bahaya Ledakan
Bahaya ledakan yang sering terjadi pada proses pengelasan produk yang berbentuk
tangki atau bejana bekas tempat penyimpanan bahan-bahan yang mudah menyala atau
terbakar. Pencegahannya :
a. Pembersihan bejana atau tangki
b. Pengisian bejana atau tangki
c. Kondisi tangki sewaktu proses pengelasan
d. Penggunaan gas lain
10
7. Kebisingan
Kebisingan juga mempengaruhi baik buruknya suatu proses produksi dalam
pengelasan las listrik, karena Kebisingan diartikan sebagai suara yang tidak dikehendaki,
misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dan sebagainya atau yang
menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup. Kebisingan yaitu bunyi yang
tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan atau semua suara
yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja
pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
Dalam melakukan proses pengelasan las lirtrik harus mematuhi prosedur yang benar
terutama pada keselamatan kesehatan kerjanya, tapi dibalik semua itu tidak menutup
kemungkinan terjadi kecelakaan yang tidak disengaja meskipun telah mematuhi tentang
prosedur keselamatan kesehatan kerja yang benar dan sesuai, apabila terjadi kecelakaan baik
pada welder dan sesuatu apapun yang ada disekelilingnya harus melakukan pertolongan
pertama agar kecelakan itu tidak berakibat fatal bagi korbannya, dan kemudian diserahkan
kepada ahlinya, agar mendapat perawatan sesuai prosedurnya dan dapat digunakan kembali
sesuai dengan fungsinya. Pada proses pengelasan las listrik terdapat hal-hal yang perlu di
perhatikan seorang welder dan semua pihak yang terkait didalamnya terutama dalam
keselamatan kesehatan kerjanya, hal-hal tersebut diantaranya:
1. Pelindung Muka
Pelindung Muka atau helm las ini dilingkapi dengan dua kaca hitam dan putih atau
satu kaca hitam yang berfungsi untuk melindungi kulit muka dan mata dari efek radiasi sinar
ultra violet dan ultra merah yang dapat merusak kulit maupun mata, dimana sinar yang
ditimbulkan oleh las listrik tidak boleh dilihat langsung dengan mata telanjang sampai dengan
jarak minimal 16 meter.
11
3. Masker Wajah
Masker berfungsi untuk menyediakan udara segar yang akan dihirup oleh sistem
pernapasan manusia. Masker digunakan untuk pengelasan ruangan yang sistem sirkulasi
udaranya tidak baik. Karena proses pengelasan akan menghasilkan gas-gas yang
membahayakan sistem pernapasan jika dihirup dalam jumlah besar. Jika gas hasil pengelasan
tidak segera dialirkan ke luar ruangan maka akan dihirup oleh operator.
12
13
14
Gambar: Respirator
Dalam hal lain welder juga harus memperhatikan mesin las yang dipakai agar dapat
terus digunakan sesuai dengan fungsinya, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain adalah:
las listrik.
Tidak menaruh benda apapun diatas atau didekat sekitar mesin las listrik.
15
Mesin las listrik dibersihkan dari kotoran dan debu setelah selesai digunakan agar
standart.
Sebaiknya tidak melakukan penggerindaan disekitar mesin las listrik, karena hal
tersebut akan menyebabkan serbuk-serbuk besi masuk kedalam mesin las listrik.
BAB III
PENUTUP
16
A. Kesimpulan
sendiri maupun orang lain dan sesuatu apapun yang ada disekitarnya.
Pada proses pengelasan setiap orang harus saling mengingatkan tentang pentingnya
keselamatan kesehatan kerja.
B. Saran
Hendaknya dalam setiap melakukan proses pengelasan selalu memperhatikan dan
mengutamakan keselamatan kesehatan kerja baik bagi welder itu sendiri maupun orang lain
yang ada disekitarnya karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap suatu proses produksi.
Apabila terdapat oknumoknum tertentu yang dengan sengaja melakukan tindakan melanggar
tentang keselamatan kesehatan kerja yang dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang
lain supaya dikenakan sanksi yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, Arif. 2006. KEBISINGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN
DAN LINGKUNGAN. Binary moon: Bandung Blog.wordpress.com
17
Welding Guideline Manitoba Labour Workplace Safety and Health Juni 2000
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Presentasi%20K3%20pengelasan.pdf
Daryanto.2003.Teknik Pengerjaan Listrik Dan Pengelasan.Jakarta:Bumi Aksara.
18