Disusun oleh :
Dina Adelina
(2315106003)
2016
Surabaya, 20 Juli 2016
Hormat saya,
Dina Adelina
2315 106 003
Ketua Jurusan
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan perlindugan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan proposal kerja praktek
ini dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan dari proposal ini untuk memenuhi persyaratan
kerja praktek guna melengkapi kurikulum di Program Studi Teknik Kimia, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Juwari, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik
Kimia Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.
2. Bapak Fadlilatul Taufany, S.T., Ph.D. selaku koordinator kerja praktek yang telah
memberikan petunjuk dalam pembuatan proposal ini.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan bantuan hingga
terselesaikannya proposal ini.
4. Semua pihak yang telah membantu baik moral maupun spiritual.
Penyusun menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk memperbaiki proposal ini.
Penyusun
iii
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. TUJUAN DAN MANFAAT..................................................................... 2
C. TINJAUAN UMUM ................................................................................. 3
C.1 EKSPLORASI .................................................................................... 3
C.1.1 ASPEK RESERVOIR.............................................................. 4
C.2 PRODUKSI ........................................................................................ 9
C.2.1 HIDROKARBON .................................................................... 10
C.2.2 TIPE HIDROKARBON ........................................................... 10
C.2.3 PENGGUNAAN HIDROKARBON ........................................ 11
C.3 FASILITAS PRODUKSI GAS .......................................................... 12
C.3.1 TEORI PEMISAHAN LPG ..................................................... 13
C.3.2 GAS PROCESSING................................................................. 18
BAB II. PELAKSANAAN KP .............................................................................. 22
A. WAKTU PELAKSANAAN ..................................................................... 22
B. RUANG LINGKUP KP ............................................................................ 22
C. PESERTA ................................................................................................. 23
BAB III. PENUTUP ............................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 25
LAMPIRAN
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Petroleum Sistem .................................................................................. 5
Gambar I.2 Water Drive Reservoir .......................................................................... 8
Gambar I.3 Gas Cap Drive Reservoir ...................................................................... 8
Gambar I.4 Depletion Drive Reservoir .................................................................... 9
Gambar I.5 Model Tiruan Metana ........................................................................... 11
Gambar I.6 DAP Sektor Hulu dan Hilir Gas ........................................................... 12
Gambar I.7 Kolom Destilasi .................................................................................... 13
Gambar I.8 Separator ............................................................................................... 16
Gambar I.9 Contoh DAP LPG Plant ....................................................................... 19
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Tekanan Uap Hidrokarbon ....................................................................... 14
Tabel I.2 Spesifikasi Produk LPG............................................................................ 19
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerja praktek adalah salah satu mata kuliah prasyarat dalam kurikulum akademik
di Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, dengan bobot akademis 2
sks yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Teknik Kimia Strata 1 (S1) di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Melalui kerja praktek mahasiswa diharapkan tidak hanya mengerti tentang
pelaksanaan kerja secara teoritis, namun juga dapat mengerti aplikasinya di lapangan.
Kerja Praktek (KP) ini merupakan sebagian visualisasi dari mata kuliah yang telah
ditempuh seperti teknologi pemisahan, intrumentasi dan pengendalian proses, dan proses
industri kimia.
Perkembangan ilmu dan teknologi dalam dunia industri kimia yang semakin
canggih menuntut mahasiswa teknik kimia untuk memahami aplikasi dari teori-teori
yang telah dipelajari. Bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan serta
wawasan mengenai aplikasi ilmu-ilmu teknik kimia dalam industri, diharapkan
mahasiswa dapat lebih memahami tentang proses kimia yang berlangsung dalam suatu
pabrik kimia, serta menjadi suatu bahan pembanding antara ilmu yang didapatnya di
bangku kuliah dengan kondisi nyata di industri guna pemahaman lebih lanjut.
Selain itu, dengan adanya kerja praktek ini diharapkan dapat menjadi jembatan
yang menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia industri, sehingga dapat
mewujudkan
kerjasama
yang
menguntungkan
antara
kedua
belah
pihak.
Kimia,
Instrumentasi
dan
Pengendalian
Proses,
Teknologi
C. TINJAUAN UMUM
Kegiatan minyak dan gas bumi terbagi menjadi dua, yaitu : kegiatan hulu migas
(upstream) dan kegiatan hilir migas (downstream). Kegiatan usaha hulu migas adalah
mencari (eksplorasi) dan mengangkat migas dari dalam perut bumi (eksploitasi).
Sedangkan kegiatan hilir migas meliputi pengolahan migas serta mendistribusikan dan
memperdagangkan hasil olahan migas.
C.1 Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi memerlukan suatu kajian yang panjang dan kompleks,
karena cadangan migas tidak dapat dilihat secara kasat mata, dan berada jauh di bawah
permukaan tanah. Cadangan migas atau hidrokarbon di Indonesia umumnya berada di
cekungan belakang busur (back arc basin) yakni cekungan sedimen yang terletak di
belakang busur vulkanik. Migas juga terdapat di cekungan tepi benua (continental
margin). Untuk mencari lokasi cadangan migas perlu studi Geologi dan Geofisika yang
cermat. Dalam studi geologi para ahli geologi melakukan survei untuk memetakan
kondisi permukaan bumi secara detail. Survei dilakukan dengan meneliti batuan yang
terbentuk di lokasi tertentu. Para ahli geologi memetakan sebaran batuan, formasi
batuan, umur batuan, kandungan mineral pada batuan, fosil, geokimia, stratigrafi
(susunan lapisan batuan), sedimentasi, serta struktur geologi.
Sedangkan studi Geofisika meliputi survei seismik yang dilakukan untuk
memetakan kondisi lapisan bebatuan di bawah permukaan tanah. Gambaran lapisan
bebatuan diperoleh dengan mencatat gelombang pantulan getaran dari dalam tanah pada
kedalaman tertentu dan direkam oleh alat pencatat penerima getaran, semacam alat
pendeteksi gempa. Di darat, getaran itu diperoleh dengan cara meledakkan dinamit yang
ditanam pada kedalamam tertentu. Sedangkan dalam survei seismik laut, sumber getaran
dibuat dari pelepasan tekanan tinggi dari alat yang disebut air gun.
Berdasarkan hasil studi Geologi dan Geofisika, suatu lokasi dinyatakan memiliki
prospek cadangan migas bila memenuhi seluruh kriteria sistem hidrokarbon (petroleum
system), yang meliputi adanya batuan sumber (source rock), migrasi, reservoir (tempat
dimana hidrokarbon tertampung), perangkap reservoir (reservoir trap), dan batuan
3
lapisan penyekat (seal rock). Dengan mengacu pada data yang diperoleh, masing-masing
kriteria diberi bobot penilaian. Bobot penilaian dari masing-masing kriteria itu kemudian
dikalkulasikan untuk menentukan resiko pengeboran eksplorasi atau sering disebut
sebagai geological chance factor.
Hasil studi Geologi dan Geofisika yang menyatakan adanya prospek cadangan
hidrokarbon ditindak lanjuti dengan melakukan pengeboran sumur eksplorasi. Namun,
sekalipun pengeboran eksplorasi berhasil menemukan cadangan hidrokarbon, tetapi
perlu dilakukan pembuktian apakah cadangan itu cukup ekonomis untuk diproduksikan.
Caranya dengan melakukan pengeboran deliniasi untuk menentukan batas-batas terluar
kandungan migas.
Beberapa tahapan pada operasi pemboran yaitu :
a. Pemboran eksplorasi
Pemboran yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon
serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin.
b. Pemboran deliniasi
Pemboran yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas.pada
lapisan penghasilnya.
c. Pemboran pengembangan
Pemboran yang akan difungsikan sebagai sumur-sumur produksi.
d. Pemboran sumur-sumur sisipan ( Infil )
Pemboran yang letaknya diantara sumur-sumur yang telah ada dengan tujuan
untuk mengambil hidrokarbon dari area yang tidak terambil oleh sumursumur sebelumnya yang telah ada.
C.1.1 Aspek Reservoir
Reservoir adalah batuan yang poros dan permeabel dimana sebagai tempat
akumulasinya hidrokarbon yang ada di bawah permukaan tanah. Proses akumulasi
minyak bumi di bawah permukaan haruslah memenuhi beberapa syarat, yang merupakan
komponen
suatu
reservoir
minyak
dan
gas
bumi.
pada
reservoir.
cadangan.
6
4. Kompresibilitas
Adalah kemampuan batuan untuk ditekan atau menggambarkan perubahan
volume dalam perubahan tekanan.
5. Tekanan Kapiler
Didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada antara permukaan dua
fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-gas) sebagai akibat
dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka. Tekanan
kapiler mempunyai pengaruh yang penting dalam reservoir minyak maupun
gas, yaitu :
Mengontrol distribusi saturasi di dalam reservoir
Merupakan mekanisme pendorong minyak dan gas untuk bergerak atau
mengalir melalui pori-pori reservoir dalam arah vertical.
6. Wettabilitas
Didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lain yang
tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda
padat, maka salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda
padat tersebut, hal ini disebabkan adanya gaya adhesi.
Selain itu, setiap sumur yang terbukti mengandung migas, harus dilakukan uji
produksi untuk melihat kontinuitas uji alir dengan mempertimbangkan berapa lama
tekanan aliran menurun. Bila volume minyak atau gas bumi yang mengalir relatif stabil,
atau bahkan cenderung meningkat, berarti volume cadangan hidrokarbonnya cukup
besar. Namun, bila tekanan alirnya menurun, berarti cadangan hidrokarbonnya kecil.
Hasil pengeboran sumur eksplorasi selanjutnya menjadi acuan untuk melakukan
pengembangan lapangan. Jika cadangannya besar, kegiatan dilanjutkan dengan tahap
berikutnya, yakni penyiapan infrastruktur fasilitas produksi untuk mendukung kegiatan
eksploitasi atau produksi.
Perkiraan reservoir merupakan suatu langkah untuk dapat mengidentifikasi
reservoir, sehingga dapat dilakukan pembuktian apakah reservoir tersebut dapat
dikatakan prospek atau tidaknya. Perkiraan reservoir ini meliputi perkiraan cadangan
7
produksi.
Dalam
perencanaan
penyebaran
sumur
produksi
umumnya
berhubungan dengan beberapa masalah antara lain berapa jumlah sumur yang dapat
dibor, spasi sumur tersebut, dan pola penyebaran sumurnya, sehingga kandungan
hydrocarbon dalam reservoir dapat terkuras secara maksimal dan menghasilkan
keuntungan ekonomis yang maksimal. Untuk mencapai hal-hal tersebut, maka harus
dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan penyebaran sumur yaitu,
distribusi cadangan termasuk geometri (bentuk dan ukuran) cadangan, distribusi
produktivitas, struktur geologi dan posisi struktur serta mekanisme pendorong reservoir.
C.2 Produksi
Kegiatan produksi adalah mengangkat migas ke permukaan bumi. Aliran migas
akan masuk ke dalam sumur, lalu dinaikkan ke permukaan melalui tubing (pipa salur
yang dipasang tegak lurus). Pada sumur yang baru berproduksi, proses pengangkatan ini
dapat memanfaatkan tekanan alami, tanpa alat bantu. Namun, bila tekanan formasi tidak
mampu memompa migas ke permukaan, maka dibutuhkan metode pengangkatan buatan.
Migas yang telah diangkat akan dialirkan menuju separator (alat pemisah minyak, gas,
dan air) melalui pipa salur. Separator akan memisahkan minyak (liquid) dan gas. Liquid
selanjutnya akan dialirkan menuju tangki pengumpul, sedangkan gas akan dialirkan
9
melalui pipa untuk selanjutnya dimanfaatkan, atau dibakar, tergantung pada volume,
harga, dan jarak ke konsumen gas.
C.2.1 Hidrokarbon
Gas alam yang dihasilakan sering disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah
bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana (CH4). Ia dapat
ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi, dan juga tambang batu bara.
Metana (CH4) merupakan salah satu contoh hidrokarbon. Hidrokarbon adalah
sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C), dan atom hidrogen (H).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan
dengan rantai tersebut.
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan
molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8), dan
butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang).
C.2.2 Tipe-tipe hidrokarbon :
Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:
1. Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) adalah hidrokarbon
yang paling
sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat
dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah
CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil
dan ditemukan dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang. Hidrokarbon
dengan rumus molekul sama tapi rumus strukturnya berbeda dinamakan isomer
struktur.
2. Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu
atau lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga. Hidrokarbon
yang mempunyai ikatan rangkap dua disebut dengan alkena, dengan rumus
umum CnH2n. Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna,
dengan
rumus
umum
10
CnH2n-2.
3. Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin karbon.
Rumus umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah CnH2n.
4. Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang
paling tidak mempunyai satu cincin aromatik.
bumi.
Penggunaan yang utama adalah sebagai sumber bahan bakar. Dalam bentuk padat,
hidrokarbon adalah salah satu komposisi pembentuk aspal.
Metana dan etana berbentuk gas dalam suhu ruangan dan tidak mudah dicairkan
dengan tekanan begitu saja. Propana lebih mudah untuk dicairkan, dan biasanya dijual di
tabung-tabung dalam bentuk cair. Butana sangat mudah dicairkan, sehingga lebih aman
dan sering digunakan untuk pemantik rokok.
Pentana berbentuk cairan bening pada suhu ruangan, biasanya digunakan di
industri sebagai pelarut wax dan gemuk. Heksana biasanya juga digunakan sebagai
pelarut kimia. Heksana, heptana, oktana, nonana, dekana, termasuk dengan alkena dan
beberapa sikloalkana merupakan komponen penting pada bensin, nafta, bahan bakar jet,
dan pelarut industri. Dengan bertambahnya atom karbon, maka hidrokarbon yang
berbentuk linear akan memiliki sifat viskositas dan titik didih lebih tinggi, dengan warna
lebih
gelap.
11
12
Gas plant untuk pendinginan sebagai penyiapan umpan gas menuju fraksinasi
LPG.
13
Tekanan Uap
Tekanan Embun
Hidrokarbon
@ 100 F
@ 14.696 psia
C1 Methana
5000 psia
-258.72 F
C2 Ethana
800 psia
-127.46 F
C3 Propana
188 psia
-43.73 F
IC4 Iso-Butana
72.5 psia
10.78 F
NC4 N-Butana
51.7 psia
31.08 F
IC5 Iso-Pentana
20.45 psia
82.09 F
Beberapa hal yang paling berpengaruh pada pengoperasian kolom destilasi yaitu:
1. Tekanan
2. Temperatur
3. Jumlah tray
4. Komposisi gas umpan
5. Rasio refluks
14
adalah laju alir molar dari refluks dibandingkan dengan kuantitas produk yang
dikeluarkan dari bagian atas kolom. Rasio refluks mengindikasikan banyaknya produk
yang dibalikkan kembali ke atas kolom.
C3.1.C Separator
Fungsi utama separator adalah memisahkan gas dari cairan yang terproduksi dari
sumur. Kerja separator ini memisahkan fluida atas dasar fisik fluida produksi. Hal yang
perlu diketahui tentang alat separator ini adalah komponen, jenis dan perencanaan
kapasitas dan tekanan separator.
Secara garis besar separator terdiri dari empat komponen penting, yaitu :
telah
terpisahkan
tidak
terganggu
16
oleh
aliran
gas.
Jenis-jenis separator
Jenis separator dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah fasa yang
Separator dua-fasa
Separator tiga-fasa
Berdasarkan bentuknya separator dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
Separator vertikal
Separator horizontal
Separator spherical
Berdasarkan tekanan operasinya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
Low pressure
Medium pressure
Hight pressure
17
18
Tabel I.2 Produk LPG yang memenuhi spesifikasi standar kira-kira sebagai
berikut:
Komponen
Komposisi
C2H6
2 % Volume Maximal
97.5 %
C5H12
2 % Maximal
120 psig
Gambar I.9 Flow Diagram LPG Plant Lapangan KAJI Medco (tidak untuk
dipublikasikan)
19
Gas yang keluar dari booster compressor mengalir ke unit pengolahan yang
terdiri dari 2 train, masing-masing train mempunyai kapasitas 10 MMscfd. Pertama gas
masuk ke unit pendingin dan pemisah, di mana gas tadi didinginkan di dalam chiller
20
21
22
BAB II
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
A. WAKTU PELAKSANAAN
Kerja praktek diharapkan dapat dilaksanakan dalam waktu 1 (satu) bulan,
dimulai pada tanggal 02 Januari sampai 31 Januari 2017.
Minggu keKegiatan
1. Pengenalan
profil
perusahaan
(Sejarah
dan
Manajemen
Perusahaan)
2. Pengenalan proses pengolahan dan
peralatan industri
3. Pengenalan, quality control, cara
kerja, dan cara pemeliharaan
4. Pengumpulan Data
5. Pembuatan laporan
3. Studi lapangan
Pengamatan dan pembelajaran dari dekat unit-unit pemrosesan yang ada
dilapangan, cara kerja serta kondisi operasi yang digunakan.
C. PESERTA KEGIATAN
Berikut ini adalah data mengenai peserta yang akan melaksanakan Kerja Praktek
di Saka Indonesia Pangkah Ltd. :
1) Nama
: Dina Adelina
NRP
: 2315106003
Jurusan
: Teknik Kimia
Alamat
: dikdinaadelina@yahoo.co.id
Selama melakukan Kerja Praktek saya akan mengikuti semua peraturan yang
ditetapkan oleh perusahaan.
24
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal ini saya susun dengan harapan, saya dapat melaksanakan
kerja praktik di Saka Indonesia Pangkah Ltd. dan proposal ini dibuat dengan harapan
dapat memberikan gambaran singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan diadakan kerja
praktek. Besar harapan saya akan bantuan segenap direksi dan karyawan Saka
Indonesia Pangkah Ltd. demi kelancaran serta suksesnya pelaksanaan kerja praktik
yang akan saya laksanakan.
Semoga pelaksanaan kerja praktik ini memberikan manfaat yang besar, baik bagi
saya selaku mahasiswa, pihak Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri ITS,
maupun bagi pihak Saka Indonesia Pangkah Ltd.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk Nya
kepada kita semua. Demikian atas bantuan dan kerja sama semua pihak yang terkait
kami sampaikan terima kasih.
Penyusun
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Hawkins, B.C. Craft M. , Applied Petroleum Reservoir Engineering
Second Edition
2. Amix, J.W., Bass, D.M.Jr., Whiting, R.L., Petroleum Reservoir
Engineering, Toronto London, Mc. Graw-Hill Book Co., 1960
3. Austin, George T., Industri Proses Kimia , Erlangga., 1996
4. Newalbar.blogspot.co.id/
5. Mulyono, Tri., Liquefied Petroleum Gas (LPG) for Surface Facilities
Engineering Training Program., Medco Energi
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon
26