Anda di halaman 1dari 4

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat,

kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI
menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini
membawa pengaruh dalam proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk
digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak
diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di
lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industri (Cisco System, IBM,
HP, Oracle, dsb). Elektronik atau belajar dengan bantuan komputer sudah ada sejak tahun
1970. Dengan menggunakan monitor layar hijau melalui sebuah komputer mainframe
berkecepatan rendah, apakah metode tersebut dapat dikatakan sebagai E-Learning? Tentu
saja hal tersebut bukan merupakan jawaban yang tepat mengenai E-Learning. Tanpa definisi
yang jelas mengenai e-Learning, sangatlah sulit memutuskan benar atau tidak untuk disebut
sebagai e-Learning.
William Horton menjelaskan bahwa E-Learning merupakan pembelajaran berbasis
web (yang bisa diakses dari Internet), yang terdiri dari beberapa kata kunci yaitu
pembelajaran jarak jauh. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa
harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan media
elektronik. E-learning (Electronic Learning) disampaikan dengan menggunakan media
elektronik yang terhubung dengan Internet (world wide web yang menghubungkan semua
unit komputer di seluruh dunia yang terkoneksi dengan Internet) dan Intranet (jaringan yang
bisa menghubungkan semua unit komputer dalam sebuah perusahaan).
Di jaman modern yang serba cyber ini, penggunaan E-Learning dalam dunia
pendidikan memiliki banyak manfaat. Salah satunya yaitu mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. Selain itu,

E-Learning juga

mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau materi, peserta didik dengan
dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi
informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Dengan
kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap
materi pembelajaran serta bisa belajar dimanapun dan kapanpun.
Walaupun memiliki banyak manfaat, E-Learning juga memiiki beberapa kekurangan
misalnya; Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang
atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena komputer dan panduan-panduan elektronik

yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer, telah
mengambil peran guru sebagai pengajar.

http://makalahkomputerfitri.blogspot.co.id/2013/06/makalah.html
http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/hal-53-57-sholeh-gabung-ok.pdf

Anda mungkin juga menyukai