Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

JARINGAN DAN KOMUNIKASI DATA


Routing Static
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah jaringan dan komunikasi data

Disusun Oleh

Nama : Feri Saputra


NPM : 12312431
Kelas : TI C SP
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT
TAHUN AKADEMIK 2014

A. Static Routing ( Routing Statis)

TEKNIK INFORMATIKA - STMIK TEKNOKRAT

TI C SP

Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara
manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat
dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi
setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut.
Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya
beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat
membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit
dalam
jaringan
yang
besar.
Kekurangan

dan

kelebihan

dari

Routing

Dilihat dari Segi


Kelebihan
Penggunaan Next Dapat mencegah terjadinya
Hop
error dalam meneruskan
paket ke router tujuan apabila
router yang akan meneruskan
paket memiliki link yang
terhubung dengan banyak
router. Itu disebabkan karena
router telah mengetahui next
hop, yaitu IP Address router
tujuan.
Penggunaan exit Proses lookup hanya akan
interface
terjadi satu kali saja ( single
lookup ) karena router akan
langsung meneruskan paket
ke network tujuan melalui
interface yang sesuai pada
routing table

Statis

diantaranya

sebagai

berikut

Kekurangan
static
routing
yang
menggunakan next hop akan
mengalami multiple lookup
atau lookup yg berulang.
lookup yg pertama yang akan
dilakukan adalah mencari
network tujuan,setelah itu
akan kembali melakukan
proses lookup untuk mencari
interface
mana
yang
digunakan untuk menjangkau
next hopnya.
Kemungkinan akan terjadi
eror
keteka
meneruskan
paket. jika link router
terhubung dengan banyak
router, maka router tidak bisa
memutuskan router mana
tujuanya karena tidak adanya
next hop pada tabel routing.
karena itulah, akan terjadi
eror

Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to
multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam
mengkonfigurasi static route.
Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana
yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.
Studi Kasus :
Kita akan membuat suatu jaringan yang menggunakan routing static. Contoh desain yang saya buat adalah seperti
ini :
Komponen yang dibutuhkan dalam mendesain jaringan diatas adalah :

TEKNIK INFORMATIKA - STMIK TEKNOKRAT

TI C SP

5 Buah
4 BuahRouter
PC

8 Buah
Kabel
4 Switch
Straight

5 Buah Kabel
Serial DCE

Router
Lab A
Lab A
Lab A

Alamat Network
192.168.10.0
192.168.20.0
192.168.90.0

Interface
FA 0/0
S0/1/0
S0/1/1

IP Address
192.168.10.1
192.168.20.1
192.168.90.2

Lab B
Lab B
Lab B

192.168.30.0
192.168.40.0
192.168.20.0

FA 0/0
S0/1/0
S0/1/1

192.168.30.1
192.168.40.1
192.168.20.2

Lab C
Lab C
Lab C

192.168.50.0
192.168.60.0
192.168.40.0

FA 0/0
S0/1/0
S0/1/1

192.168.50.1
192.168.60.1
192.168.40.2

Lab D
Lab D
Lab D

192.168.70.0
192.168.60.0
192.168.80.0

FA 0/0
S0/1/0
S0/1/1

192.168.70.1
192.168.60.2
192.168.80.1

Center
Center

192.168.80.0
192.168.90.0

S0/1/0
S0/1/1

192.168.80.2
192.168.90.1

Langkah-langkah membuat jaringan diatas adalah sbb :


1. Desain lah gambar seperti diatas hingga selesai
2. Lakukan pengaturan ip pada setiap komponen : Router dan PC
Untuk Router :
Tambahkan dulu port serial untuk penghubung antar router.

TEKNIK INFORMATIKA - STMIK TEKNOKRAT

TI C SP

3. Lalu atur configurasi ip nya, pilih bagian tab config, yang pertama kita atur dulu bagian ethernet nya
sesuai dengan tabel ip yang kita punya diatas ,sbb :

Yang kedua
serial 0/1/1
nya), atur ip sesuai dengan tabel diatas.

atur serial 0/1/0 dan


(penghubung router

TEKNIK INFORMATIKA - STMIK TEKNOKRAT

TI C SP

Setelah itu atur ip route kita, ini untuk menghubungkan beberapa router kita, ini lah yang dinamakan
routing berjenis static. Adapun cara pengaturan ini adalah di bagian Routing static

TEKNIK INFORMATIKA - STMIK TEKNOKRAT

Ip route untuk
:

TI C SP

router A

192.168.30.0/24 via 192.168.20.2


192.168.40.0/24 via 192.168.20.2
192.168.50.0/24 via 192.168.20.2
192.168.60.0/24 via 192.168.20.2
192.168.70.0/24 via 192.168.20.2
192.168.80.0/24 via 192.168.20.2
192.168.90.0/24 via 192.168.20.2
192.168.80.0/24 via 192.168.90.1
192.168.70.0/24 via 192.168.90.1
192.168.60.0/24 via 192.168.90.1
192.168.50.0/24 via 192.168.90.1
192.168.40.0/24 via 192.168.90.1
192.168.30.0/24 via 192.168.90.1
4. Lakukan pengaturan diatas secara bertahap pada Router B, Router C, Router D, dan Router Central sesuai
dengan tabel ip yang sudah dibuat.
Adapun ip route untuk router B :
192.168.10.0/24 via 192.168.20.1
192.168.50.0/24 via 192.168.20.1
192.168.60.0/24 via 192.168.20.1
192.168.70.0/24 via 192.168.20.1
192.168.80.0/24 via 192.168.20.1
192.168.90.0/24 via 192.168.20.1
192.168.10.0/24 via 192.168.40.2
192.168.50.0/24 via 192.168.40.2
192.168.60.0/24 via 192.168.40.2
192.168.70.0/24 via 192.168.40.2
192.168.80.0/24 via 192.168.40.2
192.168.90.0/24 via 192.168.40.2
Adapun ip route untuk router C :

TEKNIK INFORMATIKA - STMIK TEKNOKRAT

TI C SP

192.168.10.0/24 via 192.168.40.1


192.168.20.0/24 via 192.168.40.1
192.168.30.0/24 via 192.168.40.1
192.168.70.0/24 via 192.168.40.1
192.168.80.0/24 via 192.168.40.1
192.168.90.0/24 via 192.168.40.1
192.168.10.0/24 via 192.168.60.2
192.168.20.0/24 via 192.168.60.2
192.168.30.0/24 via 192.168.60.2
192.168.70.0/24 via 192.168.60.2
192.168.80.0/24 via 192.168.60.2
192.168.90.0/24 via 192.168.60.2
Adapun ip route untuk router D :
192.168.10.0/24 via 192.168.60.1
192.168.20.0/24 via 192.168.60.1
192.168.30.0/24 via 192.168.60.1
192.168.40.0/24 via 192.168.60.1
192.168.50.0/24 via 192.168.60.1
192.168.80.0/24 via 192.168.60.1
192.168.90.0/24 via 192.168.60.1
192.168.10.0/24 via 192.168.80.2
192.168.20.0/24 via 192.168.80.2
192.168.30.0/24 via 192.168.80.2
192.168.40.0/24 via 192.168.80.2
192.168.50.0/24 via 192.168.80.2
192.168.80.0/24 via 192.168.80.2
192.168.90.0/24 via 192.168.80.1
Dan untuk Router Central :
192.168.10.0/24 via 192.168.90.2
192.168.20.0/24 via 192.168.90.2
192.168.30.0/24 via 192.168.90.2
192.168.40.0/24 via 192.168.90.2
192.168.50.0/24 via 192.168.90.2
192.168.60.0/24 via 192.168.90.2
192.168.70.0/24 via 192.168.90.2
192.168.10.0/24 via 192.168.80.1
192.168.20.0/24 via 192.168.80.1
192.168.30.0/24 via 192.168.80.1
192.168.40.0/24 via 192.168.80.1
192.168.50.0/24 via 192.168.80.1
192.168.60.0/24 via 192.168.80.1
192.168.70.0/24 via 192.168.80.1
Contoh Hasil testing reply Dari 192.168.10.2 ke 192.168.70.2

TEKNIK INFORMATIKA - STMIK TEKNOKRAT

TI C SP

Anda mungkin juga menyukai