Anda di halaman 1dari 27

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikroba adalah organisme yang sangat kecil, sehingga tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari tentang mikroba
disebut mikrobiologi. Karena peranan mikroba yang sangat penting
khususnya di bidang farmasi. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi
(mikros =kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang
bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisme yang termasuk
golongan mikroba (jasad renik).
Laboratorium adalah suatu ruang atau tempat yang didesain
sedemikian rupa untuk melakukan penelitian atau percobaan. Keberadaan
laboratorium tentu sangat vital bagi aktivitas ilmiah, termasuk kegiatan
praktikum mikrobiologi dasar.
Saat melaksanakan praktikum, para laboran atau praktikan
dituntut untuk mengetahui dan memahami tentang segala sesuatu di
dalam laboratorium termasuk alat-alat dan cara penggunaan. Pengenalan
alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau
penelitian. Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masingmasing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau
penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau
penelitian yang dilakukan serta juga dapat meminimalisir resiko kesalahan
kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi.

Dan dengan kita

mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan


digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian.

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini yaitu apa saja alat-alat yang
diguanakan di laboratorium mikrobiologi farmasi dan fungsinya ?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukkan alat-alat yang
digunakan di laboratorium mikrobiologi farmasi dan fungsinya.
D. Manfaat Percobaan
Manfaat percobaan ini adalah mengetahui, memahami, dan mampu
menggunakan alat-alat di laboratorium serta dapat melakukan proses
sterilisasi yang baik dan benar, baik terhadap bahan atau peralatan
praktikum agar dapat menjadi dasar untuk menunjang praktikum
selanjutnya.

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani : mikro = kecil atau renik,
bio = hidup atau kehidupan, dan logos = ilmu atau pikiran. Mikrobiologi :
ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang kecil atau jasad-jasad
renik. Istilah lain yang digunakan selain makhluk hidup yang kecil atau
renik ialah: mikroorganisme, dan mikroba, (asal kata mikro = kecil dan ba
= bio = hidup). Protista (jasad atau organisme yang serendah-rendahnya
hanya terdiri dari 1 sel). Jasad renik yang demikian kecil tidak dapat
dilihat dengan mata kita sendiri. Kita dapat melihatnya setelah
menggunakan alat untuk memperbesar benda yang kita lihat. Alat
tersebut kita kenal dengan nama mikroskop (mikro dari mikros dan skop =
melihat, atau kita katan alat untuk melihat jasad-jasad renik) (Adam,
1995).
Mikrobiologi

medis

adalah

ilmu

yang

mempelajari

tentang

organisme yang menyebabkan sakit. Organisme tersebut misalnya


bakteri, virus, jamur, parasit dan sebagainya. Teknik yang digunakan
meliputi pemakaian mikroskop pada material yang telah dicat secara
khusus, kultur untuk mengisolasi dan menumbuhkan mikroorganisme dan
metode untuk mengetahui secara tepat sebab suatu infeksi (Underwood,
1999).
Keterampilan laboratorium merupakan bagian terpenting ketika
melakukan penilaian dalam keterampilan psikomotorik. Beasley (1987)
menyatakan bahwa ragam keterampilan laboratorium yang harus dimiliki
peserta didik/mahasiswa adalah: 1. memilih, memasang, mengoperasikan,

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

membuka, membersihkan dan mengembalikan peralatan; 2. mencocokkan


peralatan; 3. membaca alat ukur dengan teliti; 4. menangani, menyiapkan
dan menyadari bahaya bahan kimia; 5. mendeteksi, mengkalibrasi dan
memperbaiki kesalahan dalam mengatur peralatan; 6. menggambar
peralatan dengan akurat (Maknun dkk, 2012).
Sterilisasi adalah suatu proses perlakuan terhadap barang dimana
pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan adanya mikroorganisme hidup
pada bahan/barang tersebut. Teknik sterilisasi ruangan ada beberapa
metode diantaranya adalah penyinaran, penyaringan, dan sterilisasi
dengan bahan kimia atau gas (Muzakar, 2005).
Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf
adalah suhu 121 oC, tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini
disterilisasi lagi dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65
C. Setelah dioven, alat-alat ini bisa langsung digunakan atau disimpan
dalam lemari. Laminar air flow sebelum digunakan terlebih dahulu
disterilkan dengan menyemprotkan alkohol 70 % pada dinding dan alasnya
kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit. Lampu ultraviolet yang
berada di dalam laminar air flow dinyalakan selama 0,5-1 jam untuk
membunuh kontaminan yang berada di dalamnya (Nurmayulis dkk., 2011).

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Dan Tempat Praktikum


Praktikum dilakukan pada hari Sabtu, 26 Maret 2016, bertempat
di Laboratorium Farmasi Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. Alat-alat elektrik
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Mikroskop
Oven
Autoklaf
Incubator
Colony counter
Laminar Air Flow
Hot Plate & Stirer
Vortex
Spektrofotometer

2. Alat-alat gelas dan keramik


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Cawan petri
Pipet ukur
Pipet tetes
Tabung reaksi
Erlenmeyer
Gelas kimia
Lupang dan alu
Bunsen

i.

Tabung Durham

j. Deck glass

k. Object glass
l.

Batang L

m. Gelas ukur

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

n. Botol vial
o. Batang pengaduk
3. Alat-alat non gelas
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Filler
Sendok tanduk
Pinset
Ose bulat dan ose lurus
Botol semprot
Rak tabung
Gegep
pH meter
Mikropipet

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
No.
A.

Nama/Gambar
Alat-alat Elektrik

1.

Mikroskop

Bagian
1. Lensa
okuler

FIRDARINI
O1A114120

Fungsi
Untuk melihat
benda-benda

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

2. Tabung
3. Sekrup

yang

pengarah
4. Lensa

mikroskopis

berukuran

objektif
5. Revolver
6. Pegangan
7. Pegangan
sedia
8. Cermin
9. Sendi
inklinasi
10. Kaki
2.

Autoklaf

1. Rotor

Untuk

pengaduk
2. Belt rotor
3. Poros

mensterilkan

pengaduk
4. Gear box

dan bahan

poros
5. Indikator
pengaduk
6. Baut dan
mur
7. Flange
8. Gasket
9. Dinding

berbagai
macam alat
yang
digunakan
dalam
mikrobiologi
menggunakan
uap air panas
bertekanan

tangki
10. Elemen
11.
12.
13.
14.
15.

pemanas
Isolator
Pengaduk
Termokapel
Sekring
Pengatur

suhu
16. Indikator

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

suhu
17. Power start
18. Pengatur
kecepatan
rotor
19. Kotak
panel/duduk
an
20. Pengambil
sampel
21. Penguat dan
baut
22. Masukan
umpan
23. Motor
24. Pendingin
motor
25. Penyangga

3.

Inkubator

1. Display set
2. Pintu
pembuka/pe
nutup
3. Pegangan
4. Rak
5. Pengatur

Untuk
menginkubasi
atau memeram
mikroba pada
suhu yang
terkontrol.

suhu

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

4.

Oven

1. Pengatur

Untuk

suhu
2. Pintu

mensterilisasi

pembuka/pe

5.

Hotplate dan stirrer

kering alatalat dari

nutup
3. Rak

gelas.

1. Alas

Untuk

/piringan
2. Pengatur

memanaskan

suhu

baik berupa

bahan-bahan
cairan atau
padatan

6.

Colony counter

1. Kaca

Untuk

pembesar
2. Bulpoin
3. Piringan

mempermudah

objek

perhitungan
koloni yang
tumbuh
setelah
diinkubasi
didalam cawan
karena adanya

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

10

kaca
pembesar.

7.

Biological savety cabinet/LAF

1. Tombol

untuk

on/of
2. Pentu geser

pengerjaan

kaca
3. Area kerja
4. Tombol

karena

kipas

secara aseptis
memiliki
pengaturan
dan
penyaringan
aliran udara.

8.

Vortex

1. Plate
peletakkan
1

2
3

9.

Spektrofotometer

FIRDARINI
O1A114120

berfungsi
untuk

sampel
2. Tombol

menghomogen-

on/off
3. Pengatur

yang ada

kekuatan
putaran
4. Kabel
4 5. stecker
5

kan larutan
dalam suatu
tabung reaksi
atau wadah.

1. tombol

Berfungsi

on/off
2. tempat

untuk

cuvet
3. display set

jumlah

mengetahui
mikroorganis-

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

4. pengatur
3

4
2

11

me pada cuvet

panjang

dengan

gelombang

menggunakan
panjang

gelombang
cahaya.

B.

Alat-Alat Gelas dan Keramik

1.

Cawan petri
1. Penutup
2. Wadah
3. Cawan petri
ukuran kecil

Sebagai
wadah
penyimpanan
dan
pembuatan
kultur media.

2.

Pipet ukur

1. Penghubung

Untuk

filler
2. Volume

memindahkan

meter
3. Ujung/kelua

dengan

r-nya
larutan

3.

Pipet tetes

FIRDARINI
O1A114120

larutan
berbagai
ukuran volume.

1. Karet

untuk

penyedot
2. Badan pipet
3. Ujung/kelua

meneteskan
cairan yang

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

12

r masuknya

diambil sedikit

larutan

demi sedikit
secara tepat

4.

Tabung reaksi

Pipet tetes

dalam

ukuran besar

pembuatan

dan kecil

medium

1. Mulut

Sebagai

tabung
2. Badan

Wadah untuk

tabung
3. Dasar

dua atau lebih

tabung

mereaksikan
larutan/
bahan kimia.
Wadah
pengembangan
mikroba,
misalnya
dalam
pengujian
jumlah

5.

Erlenmeyer

FIRDARINI
O1A114120

1.
2.
3.
4.

Mulut labu
Leher labu
Skala
Dasar labu

bakteri.
Sebagai
wadah larutan,
bahan atau
cairan.

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

6.

Gelas kimia

1.
2.
3.
4.

Mulut gels
Badan gelas
Skala
Dasar gelas

13

Untuk
memanaskan
larutan,
menghomogenkan bahan
komposisi
media dan
tempat
penyimpanan
medium.

7.

Lumpang dan alu

Lumpang :

Tempat

1. Mulut

menggerus

lumpang
2. Badan

bahan yang

lumpang
3. Dasar

akan di uji.

lumpang
Alu :
1. Pegangan
2. Penggerus

8.

Bunsen

FIRDARINI
O1A114120

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sumbu
Mulut
Leher
Labu bunsen
Penutup
Dasar labu

Untuk
sterilisasi
panas dan
mempertahankan sterilisasi
ruang

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

14

inokulasi,
isolasi dan
transfer
mikroba.

9.

Gelas ukur

1.
2.
3.
4.

Mulut gelas
Badan gelas
Skala
Dasar gelas

Untuk
mengambil
cairan dengan
volume
tertentu.

Gelas ukur
dengan
beberapa
ukuran

10.

Tabung durham

1. Mulut

Untuk

tabung
2. Badan

menangkap

tabung
3. Dasar

hasilkan dari

tabung

gas O2 yang di
hasil
fermentasi
mikroorganime

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

11.

Object glass

1. Badan

object glass

15

berfungsi
untuk tempat
menaruh

objeck yang
akan diamati
di bawah

12.

mikroskop.

Deck glass

Decg glass

berfungsi

bentuk bulan

untuk menutup

dan persegi

objek yang
ada di atas

1. Badan deck

object glass.

glass
1

13.

Batang L

1. Ujung

untuk

batang L
2. Batang

menyebarkan
cairan di
permukaan
agar supaya
bakteri yang
tersuspensi
dalam cairan

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

16

tersebut
tersebar
2

merata.

14.

Botol vial

1. Tutup karet
2. Badan botol

Berfungsi
untuk
menampung
reagen atau
rendemen

sampel dalam
keadaan
sampel

15.

Batang pengaduk

1. Kaca pipih
2. Batang

untuk
mengaduk zat
atau medium
di dalam
Erlenmeyer

C.

Alat-Alat Non Gelas

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

1.

Ose bulat dan Ose lurus

1. Ujung ose
lurus
2. Ujung ose
bulat
3. Pegangan

17

- Oselurus
berfungsi
untuk
memindahkan
mikroorganis
me dengan
cara menusuk
pada medium
yang ada
pada tabung
reaksi.
- Ose bulat
berfungsi
untuk
memindahkan
mikroorganis
-me dengan
cara
menggores
pada medium
yang ada
pada cawan
petri.

2.

Pinset

FIRDARINI
O1A114120

1. Pengkal
2. Pegangan

Untuk
mengambil

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

3. Penjepit

18

benda atau
sampel dengan
menjepit.

3.

Filler

1. A
(pengosong

pH meter

bersama

udara)
2. Labu karet
3. S

pipet ukur,

(penghisap)
4. E (pengisi

cairan dengan

udara)

4.

Digunakan

1. Penampil pH
2. Ujung
sensitivitas

untuk
mengambil
ketelitian
yang akurat

Untuk
mengecek pH
(keasaman
atau
alkalinitas)
dari media.

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

5.

Gegep kayu

1. Penjepit
2. Pegangan

19

Berfungsi
untuk
menjepit
tabung reaksi
dan preparat.
Membantu
sterilisasi
tabung reaksi
dengan cara
dilidahapikan.

6.

Mikropipet

1. Tombol

1
2
3

Untuk

penarik dan

memindahkan

pendorong

cairan yang

cairan
2. Tip rejector
3. Badan

bervolume

mikropipet
4. Tip

kurang dari

cukup kecil,
biasanya
1000 l.

7.

Rak tabung

FIRDARINI
O1A114120

1. Lubang

Untuk

tempat

menyimpan

tabung

tabung-tabung

reaksi

reaksi baik

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

2. Badan rak

20

yang
digunakan

pada saat
praktikum
ataupun yang

tidak
digunakan.

8.

Botol semprot
1

1. Selang

Untuk

semprot
2. Tutup botol
3. Badan botol

sterilisasi

ruangan dan
praktikan
untuk
praktikum

mikrobiologi
berisikan
alkohol 70%

9.

Sendok tanduk

1. Pegangan
2. Sendok

Untuk
mengambil
bahan dengan
menyendok,
biasanya
berupa
serbuk.

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

21

B. PEMBAHASAN
Praktikum tentang pengenalan alat-alat yang ada di laboratorium
mikrobiologi bertujuan agar praktikan dapat mengetahahui nama alatalat, serta prinsip kerja dari alat tersebut. Alat-alatnya pun terbuat
dari bahan yang berbeda-beda, seperti ada yang berupa elektronik
(contohnya: mikroskop cahaya, oven, laminar air flow dan sebagainya), ada
yang terbuat dari gelas dan keramik (contohnya: cawan petri, mortal dan
sebagainya) serta ada juga yang terbuat dari non gelas (contohnya:
pinset, jarum ose dan sebagainya). Praktikan juga dapat mengetahui
fungsi yang berbeda-beda pada setiap alat-alat yang telah diamati pada
praktikum. Alat-alat yang dipelajari dalam praktikum ini antara lain
mikroskop cahaya, mikroskop stereo, mikropipet, cawan petri, rubber
bulb, tabung reaksi, labu erlenmeyer, bunsen, mortal & pestle, beaker

glass, gelas ukur, batang L, pinset, skapel, jarum ose, kaca preparat,
spatula, magnetic stirrer, timbangan elektrik, oven, autoklaf dan Laminar

Air Flow.

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

22

Alat-alat tersebut terbagi atas tiga jenis yaitu: (1) alat-alat


elektrik, (2) alat-alat gelas dan keramik, dan (3) alat-alat non gelas. Alat
alat elektrik berupa Mikroskop ahaya (Brightfield Microscope) yaitu
merupakan salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme yaitu
mikroskop cahaya. Mikroskop digunakan untuk mengamati sel bakteri yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena pada umumnya mata
tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm.
Oven berfungsi untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap
panas tinggi, misalnya cawan petri tabung reaksi, erlenmeyer dan
sebagainya. Fungsi dari autoklaf adalah untuk sterilisasi media maupun
alat-alat seperti pipet, scalpel, pinset, cawan petri, botol mutlak
dibutuhkan autoclave. Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga
disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja
secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring
aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam
sebelum digunakan.

Colony counter adalah peralatan yang dilengkapi dengan kuadran


penghitungan,

lampu

dan

kaca

pembesar

untuk

mempermudah

penghitungan mikroba. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/


kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni
sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan
dihitung otomatis yang dapat di-reset.
Inkubator adalah peralatan yang dilengkapi dengan sistim untuk
mempertahankan suhu dan kelembaban selama masa inkubasi sehingga
mikroba dapat tumbuh secara baik. Inkubator adalah alat untuk
menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol
(umumnya diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu,

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

23

dan pengatur waktu. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan
pula

perubahan

dipertimbangkan

suhunya
pula

saat

keseragaman

pintu

inkubator

suhu

yang

dibuka.

adadidalam

Perlu
dengan

memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas


penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan
tertutup

saat

melihat

biakan

secara

sekilas

supaya

tidak

terjadi penurunan suhu.


Autoklaf adalah alat yang dilengkapi sistim peningkatan suhu
sehingga

dapat mengubah air

menjadi

uap

panas.

Autoklaf

dapat

digunakan untuk melakukan sterilisasi basah, baik peralatan maupun


media kultur. Cara penggunaannya yaitu mengisi air sampai dasar yang
berlubang, kemudian alat dinyalakan. Materi yang akan disterilkan
dimasukkan.

Selanjutnya

penutup

autoklaf

dipasang

dan

skerup

dikencangkan. Kran pengatur tempat keluar uap dibiarkan terbuka dan


ditutup hingga tekanan uap naik 2 atmv dan suhu 121 o C selama 15-30
menit. Apabila sterilisasi telah selesai, autoklaf dibiarkan sampai
tekanan turun hingga 0o C. Keran uap air dibuka secara perlahan-lahan.
Prinsip

kerja

spektrofotometer

yaitu

mengukur

kekeruhan

suspense sel dengan cara menentukan jumlah cahaya yang dilewatkan dari
sumber cahaya monokromatik yang dilewati oleh suatu sel fotoelektrik
yang dihubungkan dengan suatu galvanometer sehingga jumlah cahaya
yang dilewatkan dapat diukur.
Sedangkan alat-alat gelas dan keramik yaituu, cawan petri
berfungsi yang sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif
dan sebagai tempat pengujian sampel. Filler atau Rubber Bulb adalah alat
untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur.
Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

24

nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran dan untuk pengujian
mikrobiologis lainnya.
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau
cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur
cair dan sebagainya.

Labu

Erlemeyer

terdapat

beberapa

pilihan

berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml,


100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml dan sebagainya.
Bunsen berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah
pembakar Bunsen juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan
praktikan pada saat melakukan penanaman medium.

Lumpang dan alu

digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, seperti


daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti
labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala
volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume
tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan tersebut. Kaca
preparat berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan dilihat pada
mikroskop. Tabung reaksi adalah tabung berbahan gelas atau plastik yang
digunakan sebagai wadah media berupa agar tegak dan agar miring.
Alat-alat non gelas berupa pinset yang memiliki banyak fungsi
diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat
memindahkan

cakram

antibiotik.

Jarum Ose

berfungsi

untuk menginokulasi kultur mikrobia khususnya mikrobia aerob dengan


metode streak juga untuk mengambil dan menggores MO yang terdiri
dari ose lurus untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO
yang biasanya berbentuk zig-zag. Spatula berfungsi untuk memindahkan

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

25

bahan berupa padatan ataupun membantu memindahkan padatan pada


proses

penimbangan.

Pipet

tetes

adalah pipet

yang memiliki alat

penghisap berbahan karet dan digunakan untuk memindahkan cairan


dalam jumlah kecil.

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

26

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
terdiri ata : (1) alat-alat elektrik, antara lain terdiri atas autoklaf
elektrik, Biological savety cabinet, colony counter, hotplate & strirrer,

incubator, mikroskop, votex, dan spektrofotometer. (2) alat-alat gelas


dan keramik antara lain terdiri atas cawan petri, pipet tetes, pipet ukur,
gelas kimia, gelas ukur, Erlenmeyer, batang pengaduk, batang L, object

glass, deck glass, lumpang dan alu tabung durham dan tabung reaksi. Dan
(3) alat-alat non gelas antara lain terdiri atas ose bulat dan ose lurut,
sendok, gegep, pH meter, rak tabung, botol semprot, filler, dan pinset.
B. SARAN
Pada saat praktikum pengenalaan alat, sebaiknya dilakukan
demostrasi semua penggunaan alat-alat dengan baik dan benar agar
praktikan dapat mengetahui pengoperasian alat-alat tersebut dengan
baik dan benar serta dapat terhindar dari kecelakaan kerja.

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI


PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

27

DAFTAR PUSTAKA

Adam, S., 1995, Mikrobiologi Parasitologi Untuk Perawat, EGC, Jakarta.


Maknun, dkk., 2012, Pemetaan Keterampilan Esensial Laboratorium Dalam
Kegiatan Praktikum Ekologi, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol.
1(1), Hal 1-7.
Muzakar K., 2005, Penaruh lama waktu sterilisasi sinar ultraviolet terhadap
angka kuman udara di ruang operasi instalasi bedah sentral RSUD Dr,
Moewardi Serakarta, skripsi.
Nurmayulis, Susiyanti, Dan Ali, Z. A., 2011, Pemberian Benzil Amino Purin
Dan Air Kelapa Pada Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum Daisy L.)
Secara In Vitro, Jerami, Vol. 4(2).
Underwood, J. C. E., 1999, Patologi Umum dan Sistematik, EGC, Jakarta.

FIRDARINI
O1A114120

DWI RIZKAH NUR APRILIYANI

Anda mungkin juga menyukai