Oleh:
Jodie Pratama Wijaya, S. Ked (157008035)
I Putu Angga Prabawa, S.Ked (157008036)
Pembimbing:
dr. Made Judy Rachmanu, M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS-ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN (IKK-IKP)
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2016
1.
Pendahuluan
Banjar Adat Dalem Petak dipilih untuk dilakukan penyuluhan dikarenakan remaja positif
HIV/AIDS yang meninggal akibat bunuh diri berasal dari Banjar tersebut. Untuk menanggulangi
hal tersebut perlu dilakukan promosi kesehatan berupa penyuluhan yang diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai HIV/AIDS terutama untuk
tidak menjauhi atau mengucilkan penderita HIV/AIDS. Sasaran dari penyuluhan ini adalah
remaja yang bergabung dalam STT Banjar Adat Dalem Petak, yang diharapkan dapat
meneruskan informasi yang diberikan secara lebih luas pada masyarakat di banjar lain yang ada
sehingga dapat meredakan keresahan warga.
1.2 Rumusan Masalah
Kurangnya tingkat pengetahuan remaja Banjar Adat Dalem Petak, Desa Petak Kaja mengenai
penularan dari HIV dan AIDS.
1.3 Tujuan
Dapat meningkatkan pengetahuan remaja Banjar Adat Dalem Petak, Desa Petak Kaja mengenai
penularan HIV dan AIDS.
1.4 Manfaat Kegiatan
1. Untuk dokter muda
Dapat melatih cara untuk merencanakan dan melaksanakan suatu kegiatan promosi
kesehatan berupa pencegahan penyakit di suatu daerah.
2. Bagi remaja
Menambah wawasan dan informasi bagi remaja mengenai HIV/AIDS sehingga remaja ini
diharapkan mampu meneruskan informasi yang didapat dan melakukan upaya pencegahan
sedini mungkin sehingga dapat lebih meningkatkan kesadaran terhadap bahaya penularan
HIV/AIDS di wilayahnya sendiri.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi
AIDS (Acquired-Immuno Deficiency Syndrome) merupakan sekumpulan gejala atau penyakit
yang disebabkan oleh menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Sistem kekebalan tubuh rusak atau lemah mudah terserang penyakit
seperti TBC, Diare dan kelainan kulit.1
2.2 Gejala
Gejala-gejala dari infeksi akut HIV meliputi kelelahan, ruam kulit, nyeri kepala, mual dan
berkeringat di malam hari. Gejala yang lebih serius pada orang dewasa didahului oleh gejala
prodormal seperti diare dan penurunan berat badan. Gejala pada orang dewasa meliputi
kelelahan, malaise, demam, napas pendek, diare kronis, bercak putih pada lidah (kandidiasis
oral) dan limfadenopati. Gejala-gejala penyakit pada saluran pencernaan, dari esophagus sampai
kolon merupakan penyebab utama kelemahan. Apabila tanpa pengobatan, interval antara infeksi
primer dan timbulnya penyakit klinis pertama kali pada orang dewasa biasanya panjang, rata-rata
sekitar 10 tahun.4
2.3 Cara Penularan
Penyakit HIV/AIDS tidak dapat menular dengan mudah, namun memerlukan perantara cairan
tubuh seperti darah, semen atau air mani, cairan vagina, air susu ibu dan cairan lainnya yang
mengandung darah. Virus ini dapat ditularkan dengan beberapa cara yaitu :
a. Hubungan seks melalui anal, oral maupun vaginal dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
Penyebaran infeksi penyakit ini telah mengenai semua golongan masyarakat, baik risiko
tinggi maupun masyarakat umum. Jika pada awalnya banyak ODHA (Orang Dengan HIV
AIDS) dari kalangan homoseksual, kini banyak kelompok heteroseksual yang ikut terkena.
b. Penggunaan jarum suntik seperti pada pengguna narkotika ataupun menerima transfusi darah
dari pengidap HIV. Pemakaian jarum suntik tidak steril atau pemakaian bersama jarum
suntik dan spuitnya pada pecandu narkotika berisiko 0,5-1%, ditemukan 5-10% total kasus
di dunia. Penularan melalui kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan mempunyai
risiko 0,5%, dan mencakup <0,1% total kasus sedunia. Selain itu, penularan suntikan saat
menggambar tatto ataupun tindikan juga memiliki risiko yang besar untuk penularan HIV.
c. Ibu hamil penderita HIV kepada bayi yang dikandungnya. Penularan ini terjadi melalui ASI
(Air Susu Ibu). Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (mother-to-child transmission)
berkisar antara 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan ibu HIV positif kemungkinan ada 3
bayi yang lahir dengan HIV positif.5
2.4 Faktor risiko
Faktor risiko di Indonesia yang dapat mempercepat penyebaran HIV/AIDS antara lain
meningkatnya penggunaan napza suntik, penggunaan jarum suntik bersama, tingginya penyakit
seksual menular pada anak jalanan, keengganan pelanggan seks pria untuk menggunakan
kondom, tingginya angka migrasi dan perpindahan penduduk, serta kurangnya pengetahuan dan
informasi pencegahan HIV/AIDS. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana melaksanakan
program yang secara efektif bisa mengatasi faktor risiko ini.6
2.5 Pemeriksaan penunjang
Infeksi HIV dapat diketahui melalui sebuah pengujian antibodi mengenai HIV. Ketika seseorang
terinfeksi dengan HIV, antibodinya dihasilkan dalam jangka waktu 38 minggu. Tahap
berikutnya sebelum antibodi tersebut dapat dideteksi dikenal sebagai "tahap jendela" (window
period). Pengujian dapat dilakukan dengan mengunakan sampel darah, air liur atau air kencing.
Pengujiannya cepat dan hasilnya selesai dalam 1020 menit. Suatu hasil positif biasanya
menuntut suatu tes konfirmatori lebih lanjut. Pengujian HIV harus dilakukan sejalan dengan
konseling baik itu sebelum, selama dan sesudahnya pengujian.5
2.6 Pencegahan
Pencegahan merupakan upaya prioritas dalam penanggulangan HIV/AIDS. Hal ini berkaitan erat
dengan situasi penularan HIV/AIDS yang ada di masyarakat. Pencegahan penyakit dilakukan
melalui upaya kampanye yang meliputi komunikasi, informasi dan edukasi(KIE) sesuai dengan
budaya dan agama setempat. Ibu hamil didorong untuk melakukan kunjungan antenatal untuk
memperoleh informasi tentang HIV dan konseling. Upaya pencegahan juga ditujukan kepada
populasi berisiko tinggi seperti pekerja seks komersial dan pelanggannya, orang yang telah
terinfeksi dan pasangannya, para pengguna napza suntik, serta pekerja kesehatan yang mudah
terpapar oleh infeksi HIV/AIDS.6
3. Metode Pelaksanaan
3.1 Kelompok Sasaran, Tempat dan Waktu
Adapun sasaran dari penyuluhan ini adalah remaja yang tergabung dalam STT Banjar Adat
Dalem Petak, Desa Petak Kaja. Penyuluhan ini dilakukan di Wantilan Pura Dalem Petak pada
tanggal 19 Juni 2016 pukul 19.00 WITA dengan target peserta sebanyak 20 orang.
3.2 Pelaksanaan Kegiatan
1. Persiapan Penyuluhan
Persiapan dimulai dengan melakukan koordinasi kepada dr. Pande Putu Irma Yustini selaku
Kepala UPT Kesmas Gianyar II mengenai permasalahan yang sedang terjadi dan dapat diangkat
sebagai bahan kegiatan Promkes. Setelah itu, koordinasi dilakukan bersama Bapak Suarsana
selaku koordinator promosi kesehatan mengenai rencana pelaksanaan kegiatan dalam hal ini
mencangkup perijinan pada Kepala Desa Petak Kaja dan Kelihan Banjar Adat Dalem Petak.
Materi yang akan disampaikan berisi tentang penyebab, gejala, cara penularan, cara mencegah,
pengobatan dan sikap kita terhadap penderita HIV/AIDS. Penyampaian materi berupa slide
power point, video HIV/AIDS dan print out materi. Cara penyampaian informasi dipilih sesuai
dengan sasaran peserta kegiatan yang sebelumnya sudah dilakukan diskusi dengan petugas
Promkes di Puskesmas. Dokter Kepala UPT Kesmas Gianyar II juga memberikan informasi
tambahan mengenai tersedianya klinik VCT di Puskesmas Gianyar II. Sehingga saat ini
masyarakat dapat lebih mudah jika ingin melakukan pemeriksaan.
2. Pelaksanaan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari Minggu 19 Juni 2016, pukul 19.00 WITA. Pemilihan
waktu pelaksanaan dipilih pukul 19.00 WITA disesuaikan dengan kesepakatan dengan Kepala
Desa, Kelihan Banjar dan Ketua STT. Penyuluhan dilaksanakan di Wantilan Pura Dalem Petak
karena tempat paling luas serta mampu menampung warga yang datang. Selain itu, wantilan ini
memiliki daya listrik, tempat parkir, WC dan sound system yang memadai. Kegiatan dimulai
dengan perkenalan tim penyuluh, kemudian dilakukan pre test kepada peserta sebelum diberikan
materi untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang penyebab, gejala, cara penularan,
pengobatan serta pencegahan HIV/AIDS. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemutaran video yang
berkaitan dengan materi yang dibawakan. Setelah pemutaran video, acara dilanjutkan dengan
diskusi dan tanya jawab terbuka dengan para peserta tentang maksud dari video tersebut dan juga
permasalahan seputar HIV/AIDS yang saat ini sedang terjadi di sekitar Wilayah Kerja UPT
Kesmas Gianyar II. Sebagai bentuk evaluasi terhadap pemahaman para peserta mengenai materi
yang terkandung di dalam video dan power point, dilakukan post-test dan penilaian di akhir
acara.
3.3 Keterkaitan dan Rancangan Evaluasi
Penyuluhan ini didampingi oleh Kepala Desa Petak Kaja, Kelihan Banjar Adat Dalem Petak,
Kepala UPT Kesmas Gianyar II dan petugas Promkes UPT Kesmas Gianyar II.
Pelaksanaan evaluasi dilakukan setelah penyuluhan selesai di tempat yang sama. Evaluasi
yang dilakukan mencakup mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan dan hasil kegiatan
penyuluhan. Selain itu, dilakukan juga penilaian untuk melihat peningkatan pengetahuan peserta
dengan pemberian beberapa pertanyaan yang sama sebelum dan setelah penyuluhan dilakukan.
Evaluasi dilakukan bersama dengan koordinator dan petugas Promkes UPT Kesmas Gianyar II.
Indikator keberhasilan terdiri dari output dan outcome. Output dari kegiatan ini adalah
peserta yang hadir sebanyak minimal 20 orang, terdapat tiga orang peserta mengajukan
pertanyaan dan sasaran dapat memahami materi yang disampaikan yang dinilai melalui pre-test
dan post-test. Outcome dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan peserta yang dilihat
dari peningkatan nilai post test.
mencegah, pengobatan dan sikap kita terhadap penderita HIV/AIDS. Selain itu juga diberikan
informasi mengenai klinik VCT di UPT Kesmas Gianyar 2. Penyampaian materi dilakukan
menggunakan slide power point yang berlangsung kurang lebih selama 15 menit. Setelah
penyampaian materi kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab untuk peserta yang ingin
memberikan pertanyaan mengenai permasalahan HIV AIDS yang ada. Diskusi membahas
mengenai tindakan yang harus di dilakukan apabila mencurigai ada warga yang menunjukkan
gejala HIV AIDS, mengenai sikap yang seharusnya kepada penderita dan bagaimana cara
apabila warga ingin memeriksakan diri ke puskesmas.
Setelah dilakukan diskusi, selanjutnya dilakukan pemberian kertas pertanyaan (post test)
kepada peserta. Kemudian kami menutup penyuluhan dan mengucapkan terimakasih atas
kesempatan yang diberikan. Acara malam itu selanjutnya ditutup oleh Kepala Desa Petak Kaja
yang memberikan beberapa pesan dan kesan atas kegiatan yang telah dilakukan.
4.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada beberapa aspek, yaitu dari segi proses
berlangsungnya kegiatan, maupun dari perbandingan antara hasil pre-test sebelum pelaksanaan
penyuluhan dengan hasil post-test setelah dilakukan penyuluhan materi mengenai HIV/AIDS.
Peserta yang hadir untuk mengikuti penyuluhan berjumlah 28 orang, jumlah ini sudah melebihi
target yang diinginkan yaitu sebanyak 20 orang. Hal ini disebabkan dikarenakan penyuluhan
dilakukan pada hari libur dan tepat pada waktu ada rapat STT.
Evaluasi dari segi proses kegiatan, dilihat dari kehadiran anggota STT, dimana jumlah
peserta yang mengikuti penyuluhan yaitu berjumlah 28 orang. Jumlah ini sudah melebihi target
yaitu 20 orang. Hal ini menggambarkan bahwa antusiasme anggota paguyuban tersebut sangat
baik dan ingin berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dilihat dari proses
penyuluhan berupa pemberian materi dan pemutaran video berlangsung dengan baik karena
peserta memberikan perhatian yang seksama. Umpan balik dari peserta juga dapat dilihat dari
beberapa pertanyaan yang diajukan yang menyebabkan diskusi dapat berjalan dengan baik.
Pada kegiatan ini, dilakukan pre-test sebelum dilakukannya penyuluhan dan post-test di
akhir kegiatan sebagai evaluasi terhadap hasil pelaksanaan PKM. Evaluasi tertulis ini ditujukan
kepada seluruh peserta penyuluhan yaitu sebanyak 28 orang. Pre-test dan post-test berisikan 33
pertanyaan untuk pengetahuan, 9 pertanyaan untuk sikap, 4 pertanyaan untuk perilaku. Tingkat
pemahaman peserta dikategorikan baik apabila mampu memperoleh skor 7,0 dari total
pertanyaan. Setelah itu acara diakhiri dengan memberikan beberapa pesan dan kesan serta
ucapan terima kasih karena acara penyuluhan telah berjalan lancer.
Tabel 1. Hasil pre-test dan post-test Pengetahuan Peserta Penyuluhan HIV/AIDS di Banjar Adat
Dalem Petak, Desa Petak Kaja
Rata Rata Nilai
Pre Test
4,8
(48%)
Perubahan Poin
(%)
44%
Tabel di atas menunjukkan terjadi peningkatan post test yang signifikan yaitu sampai
44%. Hal ini mengindikasikan bahwa secara umum terjadi peningkatan pengetahuan STT Banjar
Adat Dalem Petak, Desa Petak Kaja tentang HIV/AIDS.
Tabel 2. Hasil pre-test dan post-test Sikap Peserta Penyuluhan HIV/AIDS di Banjar Adat
Dalem Petak, Desa Petak Kaja
Rata Rata Nilai
Pre Test
4,3
(43%)
Perubahan Poin
(%)
34%
Secara umum, terdapat peningkatan hasil dari post-test dibandingkan dengan hasil pretest. Hal ini mengindikasikan bahwa secara umum terjadi peningkatan sikap STT Banjar Adat
Dalem Petak, Desa Petak Kaja tentang HIV/AIDS.
Tabel 3. Hasil pre-test dan post-test Perilaku Peserta Penyuluhan HIV/AIDS di Banjar Adat
Dalem Petak, Desa Petak Kaja
Rata Rata Nilai
Pre Test
3,8
(38%)
Perubahan Poin
(%)
33%
Terjadi peningkatan hasil dari post-test dibandingkan dengan hasil pre-test yaitu sebanyak 33%.
Hal ini mengindikasikan bahwa sudah terjadi peningkatan perilaku STT Banjar Adat Dalem
Petak, Desa Petak Kaja tentang HIV/AIDS.
Tabel 4. Kategori Hasil Pretest dan Post test Pengetahuan Peserta Penyuluhan HIV/AIDS di
Banjar Adat Dalem Petak, Desa Petak Kaja
Kategori
Baik
Cukup
Kurang
Pretest
7 (25%)
7 (25%)
14 (50%)
Post Test
27(96,5%)
1 (3,5%)
0 (0%)
Tabel 5. Kategori Hasil Pretest dan Post test Sikap Peserta Penyuluhan HIV/AIDS di Banjar
Adat Dalem Petak, Desa Petak Kaja
Kategori
Baik
Cukup
Kurang
Pretest
4 (14,3%)
9 (32,2%)
15 (53,5%)
Post Test
22 (78,5%)
5 (18,2%)
1(3,3%)
Tabel 6. Kategori Hasil Pretest dan Post test Perilaku Peserta Penyuluhan HIV/AIDS di Banjar
Adat Dalem Petak, Desa Petak Kaja
Kategori
Baik
Cukup
Kurang
Pretest
5 (18,5%)
10 (35,4%)
13 (46,1%)
Post Test
12 (43,2%)
10(35,5%)
6(21,3%)
Dari data tersebut di atas diketahui bahwa setelah diberikan materi, pemutaran video,
diskusi serta tanya jawab telah terjadi peningkatan pemahaman peserta terhadap materi.
5
5.1 Simpulan
1. Peserta penyuluhan sudah melebihi target yaitu sebanyak 28 orang dari 20 yang di
targetkan.
2. Terdapat diskusi yang baik selama penyuluhan dilihat dari sebanyak 5 peserta
memberikan pertanyaan.
3. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta mengenai HIV AIDS dilihat dari nilai pre test
dan post test.
4. Secara keseluruhan acara berlangsung dengan baik.
5.2 Saran
1.
UPT Kesmas Gianyar II sebaiknya juga melakukan penyuluhan di STT Banjar lainnya
serta masyarakat secara keseluruhan sehingga mampu memberdayakan masyarakat,
dalam hal ini peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS di masyarakat dan mampu
stigma negatif mengenai ODHA.
2. Kepada peserta yang merupakan remaja yang bergabung dalam STT Banjar Adat Dalem
Petak, Desa Petak Kaja, agar dapat menyampaikan informasi yang didapat kepada
keluarga dan warga banjar.
LAMPIRAN
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden:................................................ (diisi oleh petugas)
II.
1. Umur
:........................tahun
2. Jenis Kelamin
:1. Laki-laki
2. Perempuan
c. Kuman
b. Cacing
d. Unggas
e. Tidak tahu
c. Sistem saraf
d. Usus
e. Tidak tahu
c. Penyakit Kutukan
b. Kanker
d. Jantung
e. Tidak tahu
Air Mata
Cairan Sperma
Cairan Vagina
Darah
Keringat
Air kencing
Tinja (Kotoran)
10
11
12
13
Gigitan nyamuk
14
15
16
17
Berciuman
18
Berenang bersama
19
Batuk/ bersin
21
22
Mual muntah
23
24
Ya
Tidak
Tidak Tahu
25
26
28
29
30
III.
S= Setuju
Pernyataan Sikap
SS
Menurut
anda
satu-satunya
cara
tertular
Menurut
anda
jika
teman
anda
terinfeksi
harus
selalu
diberikan
kepada
penyakit
HIV/AIDS
adalah
masyarakat
7
Menurut
anda
penyakit kutukan
8
TS=Tidak Setuju
KS
TS
anda
9
IV.
1. Apa yang anda akan lakukan apabila ada yang menderita HIV di lingkungan sekitar rumah
anda?
2. Apa yang akan anda lakukan jika ternyata yang menderita HIV tersebut adalah keluarga atau
teman dekat anda?
3. Apa yang anda lakukan apabila ada yang meninggal akibat HIV di lingkungan anda ?
Dokumentasi Kegiatan