Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Analisa Ruas Jalan Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Menggunakan Sistem
Informasi Grafis oleh Ronel V. S. Weo, Margareth E. Bolla, Yunita A. Messah
(Universitas Kristen PETRA), dari hasil penelitian didapat bahwa mengetahui titik
jalan yang rawan kecelakaan sehingga diperlukaan adanya penambahan lebar jalan.
Pemodelan Kecelakaan Sepeda Motor di Kota Surabaya dengan Metode GLM
oleh Margareth Evelyn Bolla ( Universitas Kristen PETRA), Dari hasil pemodelan
kecelakaan sepeda motor (MCA) dapat diprediksi bahwa peningkatan baik arus
lalulintas maupun proporsi sepeda motor sebesar 10% akan meningkatkan
jumlah kecelakaan sepeda motor sebesar 37.86% dan 42.78 % per tahun.
Penambahan 1.0 meter lebar lajur diprediksi menurunkan kecelakaan sepeda motor
sebesar 12.59% per tahun, sedangkan ruas jalan dengan jumlah lajur > 3 diprediksi
mampu menurunkan angka kecelakaan sepeda motor per tahun sebesar 44.46%.
Pemodelan korban kecelakaan sepeda motor yang meninggal dunia atau luka berat
(KSI) memberikan hasil bahwa peningkatan arus lalulintas sebesar 10% akan
meningkatkan korban kecelakaan sepeda motor (KSI) sebesar 34.72% per tahun,
sementara pembatasan proporsi sepeda motor hingga < 70% dan penambahan lebar
lajur sebesar 1.0 meter diprediksi mampu menurunkan jumlah korban kecelakaan
sepeda motor (KSI) berturut-turut sebesar 46.69% dan 20.24% per tahun.
Analisa Karakteristik dan Biaya Kecelakaan Lalu Lintas oleh Margareth E.
Bolla, Jean T. R. N. Blegur, Ruslan Ramang ( Universitas Kristen PETRA), Hasil
analisis deskriptif menunjukkan bahwa karakteristik kecelakaan lalu lintas yang
dominan terjadi adalah pada hari Minggu (22%), pukul 12.0118.00 WITA (38%),
posisi tabrakan depan - depan (30%), tipe tabrakan ganda (82%), jenis kelamin lakilaki (77%), usia 17 tahun - 30 tahun (64%), profesi Swasta (48%), pendidikan
terakhir SMA (48%), dan tidak memiliki SIM (76%). Analisis biaya korban
kecelakaan lalu lintas (BBKO) dengan metode The Gross Outputmenunjukkan bahwa
ruas jalan Timor Raya dengan panjang 11 kilometer merupakan ruas jalan
dengan BBKO terbesar yaitu Rp.13.196.013.148,-, dimana biaya kecelakaan per
kilometernya yang paling tinggi adalah pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp.
514,013,928/ km. Jumlah total santunan (maksimal) Jasa Raharja yang harus

dibayarkan kepada korban kecelakaan lalu lintas di kota Kupang periode tahun 2011
2013 ialah sebesar Rp.4.905.000.000.-.
Sehingga, dari peninjauan 3 jurnal maka saya ingin melakukan penelitan lebih
lanjut mengenai Karakteristik Jalan, Biaya, dan Pemodelan Kecelakan. Judul tesis
yang diambil adalah Pemodelan Karakteristik Pengguna Jalan & Biaya Daerah
1.2

Rawan Kecelakaan Lalu Lintas.


Rumusan Masalah
a. Mengetahui

Anda mungkin juga menyukai