Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN (AKK)


Analisa Model Kepemimpinan Dalam Pelaksanaan Fungsi
Manajemen Di Rumah Sakit Umum Daerah Daya
Makassar

Disusun Oleh :
Disnia Paramitha

Ronasyari

10011181520060 (Kelas B)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sabtu, 23 April 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN ...........................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................

1.3 Tujuan ......................................................................................


2
BAB II

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA...................................................................

2.1

Pengertian Kepemimpinan dan Manajemen.............................

2.2

Model-model Kepemimpinan...................................................

PEMBAHASAN......................................................................... .....

Model Kepemimpinan Dalam Fungsi Manajemen di Rumah Sakit


Daerah Daya Makassar....................................................................7-10
BAB IV

PENUTUP ......................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 11
3.2 Saran.......................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan sebagai suatu konsep manajemen didalam kehidupan organisasi
mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam
kehidupan kelompok. Mempunyai kedudukan strategis karena kepemimpinan merupakan
titik sentral dan dinamistor seluruh proses kegiatan organisasi. Beberapa penelitian tentang
tipe kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi manajemen telah dilakukan. Hasil penelitian
tentang tipe kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi manajemen Kepala Rumah Sakit
sekota Palu Sulawesi Tengah oleh Yunihasto (2001), menyatakan bahwa tipe kepemimpinan
kepala Rumah Sakit yang paling cenderung dari empat fungsi manajemen adalah tipe
demokratis (39,52%).
Monoarfa (2004), melakukan penelitian tentang tipe kepemimpinan Direktur Rumah
Sakit Umum Kotamobangu Kabupaten Bolaang Mongondow 2004, menerapkan tipe
demokratis baik pada bidang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Tipe kepemimpinan otoriter lebih cenderung diterapkan pada pengawasan dibandingkan
dengan tiga fungsi manajemen lainnya (perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan),
tapi pada tipe kepemimpinan demokratis lebih cenderung diterapkan dalam perencanaan
dibandingkan dengan tiga fungsi manajemen lainnya, sedangkan tipe kepemimpinan liberal
tidak mengalami kecenderungan melainkan terlihat sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Siagian (2003), memberikan batasan pengertian tentang kepemimpinan sebagai
kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain agar rela, mampu dan dapat
mengikuti keinginan manajemen demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
dengan efisien efektif dan ekonomis, Ordway Tead dalam Sutarto (2006), menyebut
kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk
mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan.

Dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas akan sangat dihagai dan diberi apresiasi
oleh masyarakat apabila pelayanan yang diberikan itu bermutu. Pelayanan kesehatan yang
bermutu pasti menggunakan pendekatan manajemen sehingga pengelolaannya menjadi
efektif, efisien, dan produktif. Untuk bisa menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu,
pimpinan dan staf dari Puskesmas tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip manajemen.
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur petugas
kesehatan dan non-petugas kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Fungsi
manajemen sendiri dalam hal ini adalah sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai jenis
pekerjaan yang dapat digolongkan dalam satu kelompok sehingga membentuk suatu
kesatuan

administratif

mengawasi.

yang

terdiri

dari

memimpin,

merencana,

menyusun

dan

Sehingga setiap Pemimpin harus menjalankan fungsi tersebut di dalam

menjalankan organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan dan manajemen?
2. Apa saja model-model kepemimpinan?
3. Bagaimana model kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi manajemen di RSUD
daerah Daya Makassar?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kepemimpinan dan manajemen
2. Mengetahui macam-macam model kepemimpinan
3. Mengetahui model kepemimpinan yang diterapkan oleh RSUD Daya Makassar dan
hubungannya dengan fungsi manajemen

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kepemimpinan dan Manajemen


Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin mengandung pengertian
mengarahkan, membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun
mempengaruhi. Pemimpin mempunyaitanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual
terhadap keberhasilanaktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu
tidakmudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalammenjalankan
kepemimpinannya.
Jadi, Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan
para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Lebih jauh
lagi, Griffin membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses,
dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan
oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk
memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya,
memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu
budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan
karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat
didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima
dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur. Manajemen merupakan
usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Manajemen merupakan
sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut manajingdan orang yang melakukannya disebut
manajer.Manajemen dibutuhkan setidaknya untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan
di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas. Manajemen terdiri dari berbagai unsur, yakni man, money, method, machine,
market, material dan information.
3

2.2 Model-model Kepemipinan

1. Kepemimpinan Diktator (Dictatorial Leadership Style)


Kepemimpinan Diktator merupakan kepemimpinan yang upaya mencapai tujuannya
dilakukan dengan ancaman sehingga menimbulkan ketakutan pada anggota atau
bawahan.Ciri-ciri dari model kepemimpinan Diktator :
-

Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya


Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keangkuhannya
Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
Untuk efektifitas kinerja bawahan akan melorot drastis jika ketaatan dan disiplin kerja
menurun.

2. Kepemimpinan Autokratis (Autocratic Leadership Style)


Kepemimpinan Autokratis merupakan kepemimpinan dimana segala keputusan ada
ditangan pemimpin dan tidak menerima kritikan dan saran dari anggota.Ciri-ciri kepemimpin
tipe ini adalah sebagai berikut :
-

Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi


Mengandalkan kepada kekuatan / kekuasaan
Menganggap dirinya paling berkuasa
Jauh dari para bawahan
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alatsemata-mata
Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia

menganggap dialah yang paling benar


Selalu bergantung pada kekuasaan formal
Dalam menggerakkan bawahan mempergunakan pendekatan (Approach) yang

mengandung unsur paksaan dan ancaman


Keras dalam mempertahankan prinsip

4
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe kepemimpin otokritas tersebut diatas dapat diketahui
bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai
dalam organisasi modern.
3. Kepemimpinan Demokratis (Democratic Leadership Style)

Kepemimpinan Demokratis merupakan kepemimpinan dimana adanya peran serta


anggota atau bawahan dalam pengambilan keputusan.Ciri-ciri gaya kepemimpinan
demokratik antara lain:
-

Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan

dorongan dan bantuan dari pemimpin.


Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok
dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua

atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.


Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas

ditentukan oleh kelompok.


Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan

integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.


Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga
menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak

harus dilakukan demi tercapainya tujuan.


Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan

martabat manusia.
Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti

4. Kepemimpinan Santai (Laiszez-faire Leadership Style)


Kepemimpinan Santai merupakan kepemimpinan dimana segala keputusan diserahkan
kepada anggota atau bawahan sehingga pemimpin tidak terlalu terlihat di dalam organisasi.
Sehingga anggota dibebaskan dalam organisasi. Ciri-ciri model kepemimpinan santai:

5
Kepemimpinan yang didasarkan atas kedekatan seseorang dan keturunan
Sangat percaya terhadap bawahan, kurang peduli terhadap jalannya organisasi
Menganggap bawahan sebagai rekan kerja
Bekerja dengan tipe informal daripada formal
Pendelegasian sangat ekstensif
Pengambilan keputusan pada tingkat bawah
Intervensi pimpinan sangat kecil
Falsafah: tiap karyawan pasti bertanggung jawab
Kurang menyukai konflik
Tidak punya visi dan misi yang jelas

6
BAB III
PEMBAHASAN

Model Kepemimpinan di RSUD Daerah Daya Makassar


RSUD Daya adalah Rumah Sakit Pemerintah Kota Makassar yang merupakan
konversi dari Puskesmas plus Daya yang menjadi rumah sakit tipe C yang kemudian menjadi
salah satu pusat rujukan dari berbagai rumah sakit di daerah Sulawesi Selatan sesuai dengan
surat izin operasional dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI No : HK.
01.021.4474 tanggal 28 Oktober 2002 serta keputusan Walikota Makassar No. 50 Tahun 2002
tentang penetapan Puskesmas plus Daya menjadi rumah sakit tipe C dan surat KEPMENKES
RI No : 67/Menkes/SK/X/2008. Untuk perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Daya
Makassar dapat dilihat dari fasilitas pelayanan dan indikator yang telah dicapai dari tahun
2010-2011.
Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar menyadari akan pentingnya suatu
kepemimpinan dalam menjalankan suatu kebijakan. Dan telah dilakukan Survey pendahuluan
pada bulan agustus tahun 2012 mengenai tipe kepemimpinan dalam pelaksanaan fungsi
manajemen di rumah sakit umum daerah daya Makassar ditemukan bahwa terdapat keluhan
dari beberapa pegawai dimasing-masing ruangan yang duduk dipelaksanaan fungsi

manajemen. Mereka merasa kurang puas terhadap gaya kepemimpinan yang ada ,
diantaranya adalah kurang baiknya system manajerial yang diterapkan. Selain itu saran dan
kritik yang disampaikan pada rapat yang diselenggarakan setiap bulan, tidak semua dapat
terealisasikan. Begitu pula dalam hal fungsi pengawasan juga terdapat kelemahan, salah
satunya adalah kurangnya pemantauan dan teguran terhadap pegawai yang sering datang
terlambat.
Untuk itu dipandang penting untuk melakukan penelitian sebab dalam menjalankan
suatu

organisasi pemimpin sangat berpengaruh terhadap kinerja bawahannya untuk

menangani, mengelola, mengarahkan dan membina sumber daya yang ada maka seorang
pemimpin dituntut untuk memiliki wawasan, keterampilan dan keahlian khusus yang dapat
diwujudkan melalui kemampuan dalam memimpin dan mengarahkan sumber daya yang ada
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan direncanakan bersama.
7
Kepemimpinan tersebut diharapkan mampu menggerakkan semua unit atau bidang
kesehatan dengan melibatkan unit diluar institusi, maupun yang menjadi pelopor, Pembina
serta menciptakan sistem kerja yang efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka penelitian tentang tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum
Daerah Daya Makassar didapatkan hasil sebagai berikut.

Model Kepemimpinan Dalam Hal Perencanaan


Model kepemimpinan demokratis yang ditunjukkan terlihat ketika dalam pelaksanaan
fungsi manajemen dalam hal kegiatan perencanaan untuk perumusan program kerja di RSUD
Daya

Makassar,

pimpinan

menempuh

cara

dengan

melibatkan

bawahan

dalam

mendiskuksikan rumusan program yang akan dilaksanakan, begitupun dalam hal penetapan
prioritas program di rumah sakit ditentukan dengan cara mendiskusikan dengan bawahan
dalam penetapan prioritas program berdasarkan sumber daya yang ada. Selain itu untuk
perencanaan penentuan anggaran rumah sakit, pengadaan alat dan fasilitas rumah sakit,
perencanaan penentuan kebutuhan tenaga rumah sakit, perencanaan keuangan dan penentuan
jenis kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan di rumah sakit semuanya ditentukan melalui
mekanisme hasil musyawarah antara pimpinan dan para bawahan. Tak hanya itu, jika ada
tujuan program dan penetapan standar/prosedur kerja yang tidak jelas maka pimpinan
melibatkan bawahan dalam penyusunan tujuan dan penetapan standar/prosedur kerja.

Model Kepemimpinan Dalam Hal Pengorganisasian


Model kepemimpinan demokratis yang ditunjukkan terlihat ketika dalam pelaksanaan
fungsi manajemen dalam hal kegiatan pengorganisasian dalam mengorganisasikan program
kerja yang telah ditetapkan di RSUD Daya Makassar, pimpinan menempuh cara dengan
melibatkan bawahan dalam pembagian tugas kepada bawahan yang pembagian tugas tersebut
ditentukan bersama sama bawahan dengan melihat kemampuannya, begitupun dalam hal
penentuan pembentukan tim kerja dan penentuan jumlah anggota tim kerja dimana pimpinan
tidak mengambil keputusan secara sepihak tetapi melibatkan setiap bawahan yang terkait
pembentukan anggota tim kerja.
8
Selain itu pendekatan tipe kepemimpinan yang dianut oleh Kepala RSUD Daya juga
terlihat dalam hal penentuan pendelegasian untuk tugas dalam dan tugas luar rumah sakit
yang sebelum menentukan siapa yang mejadi delegasi rumah sakit terlebih dulu
dikomunikasikan dengan para bawahan. Demikianpun dalam rapat, hasil keputusan dalam
rapat dihasilkan dari akumulasi dari aspirasi bawahan melalui proses musyawarah.
Pentingnya tipe kepemimpinan demokratis yang diterapkan oleh Kepala Rumah Sakit Daya
dalam proses kegiatan pengorganisasian dapat memberikan efek yang positif terhadap rumah
sakit karena dapat memudahkan para bawahan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
yang telah dilimpahkan oleh pimpinan sebab hal tersebut telah dimusyawarahkan terlebih
dahulu antara pimpinan dan bawahan sehingga proses pengorganisasian program kerja yang
prioritas dapat diselesaikan dengan baik. Tak hanya itu, manfaat lain yang dirasakan adalah
pimpinan dapat menentukan orang orang yang tepat dalam mengerjakan tugas yang sesuai
dengan tugas dan kemampuan yang dimiliki oleh bawahan sehingga pembagian tugas lebih
efektif karena disesuaikan dengan kemampuan masing masing bawahan dan hasil kerjanya
tentunya juga akan memuaskan. Selain itu, juga sangat membantu dalam hal koordinasi
antara pimpinan dan bawahan.

Model Kepemimpinan Dalam Hal Pelaksanaan

Model kepemimpinan demokratis yang ditunjukkan oleh pimpinan terlihat ketika


dalam pelaksanaan fungsi manajemen dalam hal kegiatan pelaksanaan dalam program kerja
yang telah ditetapkan di RSUD Daya Makassar, seperti hal hal berikut ini :
1. Sebelum pimpinan memberikan perintah kepada bawahan terkait pola kerja yang akan
dilaksanakan, pimpinan terlebih dahulu membicarakan dengan bawahan secara
kekeluargaan dengan melihat situasi dan kondisi yang dihadapi dalam pekerjaan di
RSUD Daya
2. Pimpinan bersama sama dengan para pegawai memberikan bimbingan dan motivasi
kepada para pegawai dalam peningkatan mutu pelayanan di RSUD Daya
3. Jika terjadi konflik antara pegawai RSUD Daya, sikap yang diambil oleh atasan
adalah melakukan musyawarah bersama sama dengan para bawahannya untuk
mengatasi konflik tersebut melalui upaya solusi
9
4. Delegasi yang diutus untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pelatihan untuk
peningkatan mutu pelayanan ditentukan bersama sama antara pimpinan dan bawahan
melalui proses musyawarah
5. Pemimpin dan para pegawai melakukan kesepakatan bersama sama dalam hal
pemberian reward (hadiah) kepada pegawai yang layak mendapatkannya sebagai
pendorong agar bawahan tersebut dapat bekerja dengan baik
6. Jika ada salah satu atau beberapa pegawai yang hasil pekerjaannya tidak mencapai
target dan tidak memuaskan maka sikap yang diambil oleh Kepala RSUD Daya
adalah melakukan tindakan-tindakan berdasarkan peraturan yang telah disepakati
bersama
7. Jika terjadi permasalahan pada pekerjaan pegawai, maka langkah yang dilakukan oleh
pimpinan adalah mendorong bawahan untuk dapat memecahkan masalah.
Model Kepemimpinan Dalam Hal Pengawasan
Pentingnya model kepemimpinan demokratis yang diterapkan oleh Rumah Sakit
Umum Daya Makassar dalam proses kegiatan pelaksanaan dapat memberikan efek yang
positif terhadap rumah sakit karena setiap pelaksanaan program kerja di rumah sakit yang
menjadi prioritas dapat berjalan sesuai dengan rencana sebab jika terjadi hal-hal yang
berpotensi untuk menjadi penghambat pelaksanaan program tersebut telah mampu ditangani
sebab telah terbangun sinergitas antara pimpinan dan bawahan. Selain itu, dengan penerapan
kepemimpinan demokratis

oleh RSUD Daya Makassar dapat membangun suasana dan

lingkungan kerja yang harmonis sebab jika terjadi konflik diantara para pegawai maka
pimpinan langsung turun tangan dan menyelesaikan konflik tersebut. Tak hanya itu, dengan
kepemimpinan demokratis maka pimpinan dapat membangkitkan dan memberikan semangat
kerja diantara para pegawai sebab pimpinan demokratis mampu memotivasi dan memberikan
bimbingan kepada para pegawai/bawahan sehingga mampu bekerja secara efektif dan efisien
sesuai dengan target yang telah ditentukan.

10

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Model kepemimpinan yang diterapkan dalam pelaksanaan fungsi manajemen dalam
hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan di Rumah Sakit Umum
Daerah Daya Makassar merupakan model kepemimpinan demokratis. Dimana model
kepemimpinan demokratis (Democratic Leadership Style) ini yaitu model kepemimpinan
dengan adanya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara
musyawarah. Serta pimpinan memiliki hubungan dengan bawahan yang dibangun dengan
baik.
4.2 Saran
Diharapkan kepada Kepala RSUD Daya Makassar agar tetap mempertahankan
pendekatan model kepemimpinan demokratis kepada para bawahannya karena tipe
kepemimpinan tersebut sangat banyak manfaat positifnya baik bagi pimpinan terhadap
hubungannya dengan para bawahannya maupun terhadap perkembangan RSUD Daya
Makassar ke arah yang lebih baik, dan kepada para pegawai agar tidak menyia-nyiakan sikap
pimpinan yang terbuka dan demokratis serta tetap menjaga kepercayaan yang telah diberikan
oleh pimpinan

11

DAFTAR PUSTAKA

Alfrida. 2012. Jurnal Alfrida.


(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4190/Jurnal%20Alfrida.pdf)
Diakses Hari Sabtu 23 April 2016 Pukul 22.45 WIB
Bambumoeda. 2012. Model Kepemimpinan, Teori dan Tipe.
(https://bambumoeda.wordpress.com/2012/06/01/model-kepemimpinan-teori-dan-tipe/)
Diakses Hari Minggu 24 April 2016 Pukul 23.45 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai