Anda di halaman 1dari 13

Membedakan Larutan Elektrolit

dan Non Elektrolit

Kelompok 2 :
Altria mardiana putri
Devi Novianti
Julianus
Nanda fertiwi
Thalia Angelica

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengidentifikasi zat yang tergolong ke dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit

lemah, dan non elektrolit.


Menguji daya hantar listrik beberapa larutan
Mengamati gejala berlangsungnya hantaran arus listrik
Mengamati percobaan untuk menentukan larutan elektrolit dan non elektroit
Menemukan fakta yang relevan dari hasil percobaan daya hantar istrik larutan

elektrolit dan larutan non elektrolit


Mencari persamaan dan perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah,
dan nonelektrolit.

II. DASAR TEORI


Menurut Ilmuwan Svante August Arrhenius dari Swedia
menerangkan teori ion tentang hantaran listrik melalui larutan.
Arrhenius berpendapat bahwa zat-zat
elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terurai (terionisasi)
menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion-ion
tersebut dapat bergerak bebas sehingga menghantarkan listrik
melalui larutan.

Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air Contoh: NaCl (s)
Na (aq) + Cl- (aq).
+

Senyawa ion baik dalam pelarut air maupun dalam bentuk lelehannya dapat
menghantarkan arus listrik.
Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air karena
molekul molekulnya akan terurai menjadi ion-ionnya.
Contoh:
CH3COOH (aq)
H+(aq) + CH3COO-(aq)
Akan tetapi senyawa kovalen polar yang lain, seperti gula (C12H22O11) tidak
dapat menghantarkan listrik dalam pelarut air. Hal ini disebabkan molekul-molekul
C12H22O11 tidak dapat terurai menjadi ion-ion dalam pelarut air. Jadi senyawa
kovalen polar dapat berupa elektrolit maupun non-elektrolit. Bersifat elektrolit jika
dapat bereaksi dengan pelarut air (terhidrolisis). Zat-zat yang tergolong elektrolit
yaitu asam, basa, dan garam.

Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Larutan
elektrolit ada dua macam, yaitu:
1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
baik. Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit kuat =1. Senyawa elektrolit kuat
terbentuk dari ikatan ionik. Contoh: air aki (asam sulfat), asam klorida, air garam,
dll.
2. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan
lemah. Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit lemah antara 0 sampai 1. Senyawa
elektrolit lemah terbentuk dari ikatan kovalen polar. Contoh: air cuka, amonium
hidroksida, air, dan lain-lain.

Larutan Non Elektrolit

Larutan yang tidak dapat menhantarkan listrik sama sekali. Nialai derajat
disosiasinya = 0. Senyawa non elektrolit terbentuk dari ikatan kovalen non polar.
Contoh: minyak goreng, bensin, oli, dll.

Uji Elektrolit
Untuk membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit
dapat dilakukan pengujian dengan electrolyte tester (alat uji elektrolit), dengan
kriteria sebagai berikut:
- Larutan elektrolit kuat Lampu menyala dan muncul gelembung gas pada
elektroda.
- Larutan elektrolit lemah Lampu tidak menyala dan muncul gelembung gas pada
elektroda.
- Larutan non elektrolit Lampu tidak menyala dan tidak muncul gelembung gas
pada elektroda.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan antara lain yaitu :

Gelas beaker
Baterai 9 Volt
Bola Lampu 3.8 Volt
Alat uji elektrolit
Elektroda Karbon
Kabel Penghubung
Kater
Tissu

Bahan yang digunakan antara lain yaitu :

Natrium Klorida (NaCl)


Asam Cuka (CH3COOH)
Gula (C12H22O11)
Alkohol (C2H5OH)
Air (H2O)
Air Sabun
Jeruk Nipis (C6H8O7)
Urea CO(NH2)2
Accu (H2SO4)

IV. CARA KERJA


1.

Larutan garam dapur (Nacl)

Menuangkan larutan garam dapur kedalam gelas kimia.


Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan garam dapur, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.
Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan
batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk
menguji larutan berikutnya yaitu larutan gula dapur.

2.

Larutan gula dapur (C12H22O11)

Menuangkan larutan gula dapur kedalam gelas kimia.


Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan gula dapur, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.

Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami


membersihkan batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami
gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan HCl.

3.

Larutan Air (H2O)

Menuangkan larutan Air kedalam gelas kimia.


Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan Air , namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.
Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan
batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk
menguji larutan berikutnya yaitu larutan Jeruk Nipis .

4.

Larutan Jeruk Nipis (C6H8O7)

Menuangkan larutan Jeruk Nipis (C6H8O7) kedalam gelas kimia.


Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan Jeruk Nipis (C6H8O7) , namun batang karbon tidak kami biarkan
bersentuhan.
Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.
Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan
batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk
menguji larutan berikutnya yaitu larutan aquades.

5.

Larutan Sabun.

Menuangkan larutan Sabunkedalam gelas kimia.

Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan Sabun , namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.
Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan
batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk
menguji larutan berikutnya yaitu larutan asam asetat.

6.

Larutan asam asetat (CH3COOH)

Menuangkan larutan asam asetat kedalam gelas kimia.


Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan asam asetat, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.
Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan
batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk
menguji larutan berikutnya yaitu larutan alcohol .

7.

Larutan alcohol.

Menuangkan larutan alcohol kedalam gelas kimia.


Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan alcohol, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.
Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan
batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk
menguji larutan berikutnya yaitu larutan Urea CO(NH2)2.

8.

Larutan Urea CO(NH2)2

Menuangkan larutan Urea CO(NH2)2 kedalam gelas kimia.


Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan Urea CO(NH2)2 , namun batang karbon tidak kami biarkan
bersentuhan.

Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.
Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan
batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk
menguji larutan berikutnya yaitu larutan Accu (H2SO4).

9.

Larutan Accu (H2SO4)

Menuangkan larutan Accu (H2SO4) kedalam gelas kimia.


Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah
berisi larutan alcohol, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan
bola lampu.
Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan
batang karbon tersebut dengan air dan kemudian kami menyusun data pengamatan.

V. DATA PENGAMATAN :

Larutan

Rumus
Kimia

Natriu

(NaCl)

Nyala Lampu
Gelembung
Jenis Larutan
Tidak
Tidak Elektroli Elektroli
Non
Terang Redu
Ad
Nyal
Ada
t Kuat
t Lemah Elektrolit
p
a
a

m
Klorida
Asam

(CH3CO

Cuka

OH)

Gula

(C12H22O

11

Alkohol (C2H5OH

)
Air

(H2O)

Sabun

Jeruk

(C6H8O7)

CO(NH2)

Nipis
Urea

Accu H2SO4

VI. PENGOLAHAN DATA


Keelektrolitan suatu larutan dapat diketahui dengan alat uji elektrolit. Beikut hasil
analisa dari percobaan yang sudah dilakukan :
Larutan-larutan tersebut ada yang bisa menyalakan lampu ada pula yang tidak, ada yang
menghasilkan gelembung ada pula yang tidak. Larutan yang menimbulkan gelembung adalah
larutan elektrolit, sedangkan yang tidak adalah larutan non-elektrolit.
Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik (ditunjukkan dengan lampu yang
menyala terang) karena dapat terionisasi dengan baik (ditunjukkan dengan adanya gelembunggelembung) merupakan larutan elektrolit kuat.
Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan buruk (ditunjukkan dengan lampu
yang menyala redup atau tidak menyala sama sekali) karena tidak dapat terionisasi dengan baik
(ditunjukkan dengan masih adanya gelembung-gelembung) merupakan larutan elektrolit lemah.
Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali (ditunjukkan dengan lampu
yang sama sekali tidak menyala) karena tidak dapat terionisasi sama sekali (ditunjukkan dengan
tidak adanya gelembung-gelembung) merupakan larutan non-elektrolit.

Dari tabel pengamatan, dapat kami olah menjadi :


1) Larutan garam dapur termasuk elektrolit kuat karena memiliki gelembung banyak

2)
3)
4)
5)

pada waktu diuji, dan hasil nyala lampu redup.


Larutan gula dapur termasuk non elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian
tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala.
Larutan Alkohol non elektrolit karena pada saat di uji tidak terdapat gelembung
dan nyala lampunya .
Larutan Accu termasuk elektrolit kuat karena memiliki gelembung banyak pada
waktu diuji, dan hasil nyala lampu terang.
Larutan Air termasuk non elektrolit karena tidak terdapat gelembung pada saat
dilakukan pengujian dan lampu tidak menyala.

6) Larutan Cuka termasuk elektrolit lemah karena pada saat dilakukan pengujian
terdapat gelembung dan lampu tidak menyala.
7) Larutan Jeruk Nipis termasuk elektrolit lemah karena pada saat dilakukan
pengujian terdapat gelembung namun lampu tidak dapat menyala.
8) Larutan Sabun termasuk elektrolit lemah karena pada saat dilakukan pengujian
terdapat gelembung namun lampu tidak dapat menyala.
9) Larutan Urea termasuk elektrolit lemah karena pada saat dilakukan pengujian
terdapat gelembung namun lampu tidak dapat menyala.

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


Perbedaan keduanya dapat dilihat dari tabel berikut ini,
No
1

Elektrolit

Non-elektrolit

Lemah

Kuat

Kurang dapat
menghantarkan
listrik dengan
baik

Dapat
Tidak dapat menghantarkan listrik
menghantarkan
listrik dengan
sangat baik

Terjadi proses
ionisasi (terurai
menjadi ionion) yang tidak
sempurna
Lampu menyala
redup atau

Terjadi proses Tidak terjadi proses ionisasi


ionisasi
(terurai
menjadi ionion) dengan
sempurna

SARAN :
1.

2.

3.
4.
5.
6.
7.

Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam


melaksankan pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya
kekeriluan dalam pembacaan hasil praktikum.
Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat
mengetahui larutan yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat
menghantar listrik.
Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar
akan mempengaruhi hasil percobaan.
Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air gula, dan air garam
usahakan dengan mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak
ataupun terlalu sedikit.
Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk
lebih meyakinkan atau memastikan terhadap hasinya.
Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak
lagi menempel pada elektroda.
Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang
akan diuji tidak tumpah.

Anda mungkin juga menyukai