Anda di halaman 1dari 8

Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


karena atas rahmat dan tuntunanNya penulis dapat menyelesaikan makalah
tepat waktu. Makalah ini disusun dalam rangkaian kegiatan pelaksanaan
mata kuliah Pemodelan dan Simulasi di Jurusan Ilmu Komputer FMIPA
UNUD. Makalah ini disusun dengan harapan dapat menjadi pedoman dan
arahan dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan yang bersangkutan
dengan mata kuliah Pemodelan dan Simulasi sendiri.
Disadari

pula

bahwa

sudah

tentu

makalah

ini

masih

mengandung kelemahan dan kekurangan. Memperhatikan hal ini, maka


masukan dan saran- saran penyempurnaan sangat diharapkan.

Jimbaran, 19 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................ i
Daftar isi.......................................................................................................ii
BAB

Pendahuluan...................................................................................1
BAB II Pembahasan....................................................................................2
2.1

Model Antrian.....................................................................................2

2.2

Simulasi...3

2.3

Diskusi.4

BAB III Penutup.5


3.1

Kesimpulan.5

Daftar Pustaka........ 6

BAB I
PENDAHULUAN

Sampai saat ini aplikasi pemodelan dan simulasi komputer masih


diarahkan pada riset natural science (sains), terutama untuk kepentingan optimasi,
estimasi, verifikasi, dan pengukuhan teori. Sedangkan dalam ilmu sosial,
khususnya dalam dunia pendidikan masih jarang, bahkan bolehjadi belum ada
seorangpun Pakar pendidikan yang memanfaatkan pemodelan dan simulasi
komputer untuk, misalnya mengestimasi atau mengoptimasi sistem pendidikan
yang dikembangkan. Hal ini dapat dipahami mengingat pemodelan dan simulasi
komputer lebih mudah diterapkan dalam bidang sains daripada dalam dunia
kependidikan.
Kemudahan aplikasi pemodelan dan simulasi komputer dalam bidang
sains disebabkan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh alam relatif teratur dan
sederhana, sehingga gejala alam tersebut dapat diformulasikan ke dalam bentuk
matematik. Dengan kata lain, gejala alam dapat dimodelkan secara matematik.
Selain itu, pengembangan software simulasi komputer sangat menuntut logikalogika matematik dan alasan-alasan matematis yang semuanya bersifat aritmetik.
Kedua hal tersebut memberikan peluang sebesar-besarnya kepada penyelesaian
masalah-masalah dalam bidang sains daripada masalah-masalah dalam dunia
kependidikan.
Dalam dunia pendidikan, formulasi matematik dan alasan matematis
nampaknya sukar diterapkan, mengingat subjek permasalahan yang dipelajari
dalam dunia pendidikan berkaitan erat dengan sikap dan prilaku manusia, yang
notabene memiliki emosional dan nalar yang sangat-sangat sulit diestimasi
kecenderungannya. Selain itu, banyak peubah eksternal yang turut mempengaruhi
kedua dimensi tersebut dalam membentuk karakternya, dan peubah-peubah
tersebut tidak dapat dikendalikan secara ketat, sebab manusia tidak dapat diisolasi
dari lingkungan sekitarnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Model Antrian


Berbicara mengenai sistem pendidikan tidak terlepas dari unsur-unsur
penunjangnya. Unsur-unsur tersebut mempunyai karakter tertentu, dinamakan
atribut. Atribut dapat berupa jumlah siswa, jenis referensi yang dipakai, dan
lainnya. Sejumlah aktivitas atau antaraksi antar unsur-unsur dapat menyebabkan
perubahan di dalam sistem. Misalnya perubahan kurikulum, akan mengubah sifat
dan prilaku produk yang menggunakan kurikulum tersebut.
Atribut unsur-unsur sistem menyatakan keadaan sistem. Sebagai contoh
jumlah siswa yang belajar di kelas menjelaskan keadaan sistem. Ketika sebagian
siswa keluar kelas, sistem bergerak menuju keadaan baru. Jika prilaku unsur-unsur
tidak dapat diramalkan secara tepat, biasanya menggunakan pengamatan acak dari
distribusi peluang sampai kinerja rerata objek. Kita dapat mengatakan bahwa
sistem berada dalam keadaan setimbang atau tunak (steady) apabila peluang tidak
beragam terhadap waktu. Keadaan sistem yang lain, yaitu sistem masih dapat
bergerak dari satu keadaan ke keadaan lain, tapi peluang gerakannya relatif tetap.
Peluang ini merupakan peluang terbatas yang dapat direalisasikan setelah perioda
waktu lama.
Suatu model dapat didefinisikan sebagai abstraksi dari sistem nyata, dan suatu
abstarksi dapat digunakan untuk mengestimasi dan mengendalikan sistem. Tujuan
membangun suatu model adalah untuk memungkinkan bagi seorang pakar dapat
menentukan bagaimana satu atau lebih perubahan terhadap aspek-aspek model
dapat mempengaruhi aspek-aspek lainnya pada sistem atau sistem secara
keseluruhan.

2.2. Simulasi
Sudah lama metode ini dipakai sebagai alat penting dalam perancangan,
misalnya simulasi perancangan pesawat terbang, sistem komunikasi telepon,
pertempuran militer, atau operasi pemeliharaan dalam menentukan ukuran optimal
tim operator. Walaupun pada awalnya simulasi sering dipandang sebagai suatu
metoda "last resort" untuk diterapkan ketika metoda lain gagal, tapi sekarang
dengan berkembangnya komputer dan bahasa pemrograman menjadikan teknikteknik simulasi banyak diterapkan secara luas dan diterima sebagai alat dalam
sistem analisis dan operasi penelitian.
Adapun situasi yang dapat disimulasikan dengan komputer diantaranya
sebagai berikut:
1. Apabila perolehan data dari proses tertentu dalam dunia nyata biayanya
terlalu mahal atau bolehjadi sangat sulit, maka simulasi dapat diterapkan.
Misalnya kinerja mesin roket, pengaruh pemotongan pajak terhadap sistem
perekonomian, pengaruh advertising terhadap penjualan total produk, dan
lainnya.
2. Sistem yang diamati begitu kompleks sehingga tidak dapat diformulasi ke
dalam bentuk persamaan matematis yang solusinya analitis, seperti sistem
perekonomian atau sistem pendidikan. Dalam hal ini, simulasi menjadi
alat paling efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah seperti itu.
3. Apabila biaya terlalu mahal atau tidak mungkin untuk memvalidasi
percobaan tentang model matematis dalam menjelaskan sistem, maka
dalam kasus ini kita dapat mengatakan bahwa data simulasi dapat
digunakan sebagai alternatif pengujian hipotesis.

2.3. Diskusi
Dalam semua kasus di atas, simulasi hanya merupakan alat praktis untuk
memperoleh jawaban yang relevan, bukan jawaban sebenarnya. Oleh sebab itu,
Naylor dkk., menyarankan bahwa hasil simulasi bolehjadi tepat untuk alasanalasan berikut:
1. Dengan simulasi memungkinkan mempelajari dan melakukan percobaan
pada sistem yang memiliki antaraksi internal kompleks, apakah sistem itu
suatu industri, badan hukum, ekonomi, atau sistem lainnya.
2. Melalui simulasi kita dapat mempelajari pengaruh perubahan informasi,
organisasi, dan lingkungan tertentu terhadap operasi sistem dengan
membuat perubahan di dalam model sistem dan mengamati pengaruh
perubahan tersebut pada prilaku sistem.
3. Pengamatan rinci sistem yang disimulasikan dapat menimbulkan
pemahaman

sistem

lebih

baik

sehingga

dapat

menyarankan

penyempurnaan sistem.
4. Simualsi dapat digunakan sebagai bahan pedagogis pengajaran baik untuk
keterampilan dasar siswa maupun praktisi dalam analisis teori, analisis
statistik, pembuat keputusan. Di antara disiplin simulasi yang telah
berhasil dikembangkan untuk tujuan ini adalah administrasi bisnis,
ekonomi, medis, dan hukum.
5. Simulasi dapat digunakan untuk eksperimen situasi nyata manakala kita
tidak memiliki cukup informasi untuk banyak peristiwa.
6. Simulasi dapat menyediakan "preservice test" untuk ujicoba penerapan
kebijakan atau peraturan operasi sistem, sebelum kebijakan itu diterapkan
pada sistem sebenarnya.
7. Jika komponen baru diujicobakan terhadap sistem, simulasi dapat
digunakan untuk membantu meramalkan kemacetan dan masalah lainnya
yang mungkin timbul di dalam operasi sistem.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemodelan dan simulasi komputer sangat mungkin diterapkan dalam dunia
pendidikan, khususnya untuk mengoptimasi dan mengestimasi sistem pendidikan
yang dikembangkan secara nasional. Bila simulasi ini diwujudkan, kita dapat
mengoptimasi sistem pendidikan bagi bangsa Indoensia sesuai keinginan dan
harapan, dan kita tidak perlu menunggu lima atau sepuluh tahun ke depan untuk
mengevaluasinya, melainkan saat ini juga kita dapat mengestimasi produk yang
akan dihasilkan dari sistem pendidikan tersebut. Dengan demikian, kita dapat
menghemat biaya dan waktu secara sangat efisien dan pelaksanaannya sangat
efektif.
Metoda yang dapat diterapkan dalam simualsi komputer untuk pemodelan
sistem pendidikan adalah metoda Monte Carlo. Dasar pemikirannya, bahwa model
yang dibangun didasarkan pada distribusi peluang dari setiap peubah sistem dan
jalinan antar peubah di dalam atribut yang sama maupun jalinan antara peubah
dalam atribut berbeda. Oleh sebab itu, model sistem yang dibangun bersifat
stochastic, dan metoda Monte Carlo adalah salah satu metoda simulasi komputer
yang bersifat stochastic. Dengan demikian, simulasi komputer untuk pemodelan
ensemble

dari

sistem

pendidikan

adalah

simulasi

Monte

carlo.

DAFTAR PUSTAKA
Law, Averill M. dan Kelton W. David, Simulation, Modeling and Analysis, 2nd
Edition, McGraw-Hill International Edition, New york, 1991.
Rubinstein, Reuven Y., Simulation and The Monte Carlo Method, John Wiley &
Sons, NewYoirk 1981.
Yayan Sunarya, Pemodelan Matematis dan Simulasi Monte Carlo: Proses Atom
dalam Pengkasaran Permukaan kristal Muka (100), Tesis S-2, ITB, 1997.

Anda mungkin juga menyukai