Anda di halaman 1dari 6

Mungkin kompas geologi adalah benda baru bagi para peserta Olimpiade Kebumian...

Tapi meskipun baru kita


harus tetap memahami bagaimana cara memakainya. Nah, di sini kalian bisa tahu sekelumit dari cara
menggunakan kompas geologi tersebut.
Check This Out !!!

Gambar kompas geologi


Untuk bisa memahami cara mengukur suatu kemiringan dengan kompas geologi. Kita perlu mengetahui terlebih
dahulu bagian-bagian dari kompas geologi tersebut. Diantaranya :

Bagian-bagian yang perlu diketahui adalah :

Bull's eye level : Kalo di bahasa indonesiakan level mata sapi. Fungsinya digunakan dalam
menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran strike dan trend.

Clinometer level : Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan
pengukuran dip dan plunge.

Clinometer scale : skala yang digunakan saat melakukan pengukuran dip dan plunge.

Index pin : penunjuk 0 derajat pada kompas geologi. Bagian ini dapat diputar-putar sesuai kebutuhan,
tetapi biasanya di arahkan ke arah Utara.

Small sight dan large sight : Fungsinya digunakan untuk melakukan penembakan menggunkan
kompas geologi supaya yang kita bidik tepat lurus dengan kita.

Tips and trik untuk bisa mengukur


memakai Kompas Geologi !!!
1. Mengukur Strike
Tempelkan sisi E (east), geser-geser, bersabarlah hingga gelembung udara dalam Bull's eye level masuk ke
dalam lingkaran, jangan langsung diotak-atik, tapi tunggu dulu hingga jarum kompas stabil (nggak gerak), terakhir
amati sudut yang ditunjuk arah Utara. Lalu tulislah sesuai petunjuk N __ E
2. Mendukur Dip
Tempelkan sisi W (west) badan kompas usahakan membentuk sudut 90 terhadap strike, Clinometer level
diputar-putar sampai gelembung udara berada di antara garis dalam clinometer level/ ditengah-tengahnya,
terakhir baca sudut dalam clinometer scale.
3. Mengukur Plunge
Cara mengukurnya seperti mengukur Dip, namun karena kita mengukur struktur garis maka pakai bantuan buku,
atau papan jalan untuk mempermudah, dengan jalan menempelkan sisi buku di struktur garis dan melakukan
pengukuran di sisi buku yang lain.
4. Mengukur Trend
Cara mengukurnya seperti mengukur Strike, namun karena kita mengukur struktur garis kan susah tuh, maka
pakai bantuan buku, atau papan jalan untuk mempermudah, dengan jalan menempelkan sisi buku di struktur
garis dan melakukan pengukuran di permukaan datar yang ada di buku atau papan jalan tersebut.
5. Mengukur Pitch
Cara mengukurnya jadi pertama buatlah garis strike di permukaan bidang, lalu langsung ukur derajat antara
struktur garis dan strike menggunakan busur derajat.
6. Digunakan untuk mentukan tempat kita terhadap suatu benda dan arah Utara

Untuk melakukan pengukuran dengan cara ini, kita harus menggunakan small sight, large sight dan cermin agar
hasil pengkurannya maksimal. Skema pengukuran bisa dilihat digambarkan...
7. Digunakan untuk mentukan tempat kita terhadap dua buah benda atau lebih.

Untuk melakukan pengukuran dengan cara ini, kita harus menggunakan small sight, large sight dan cermin agar
hasil pengkurannya maksimal. Skema pengukuran bisa dilihat digambarkan...

Geologist tanpa kompas geologi..?? mana keren.. :D


Semua yang kuliah jurusan geosains baik itu geologi, geofisika, ataupun geografi pasti kenal apa itu
kompas geologi. Kompas ini berbeda dengan kompas biasa yang hanya bisa digunakan untuk
menentukan arah. Pada tulisan kali ini akan dibahas mengenai kompas geologi dan kegunaannya
dalam mendukung kegiatan lapangan seorang geologist...(asek dah...haha)
Pertama yang harus diketahui, kompas geologi yang beredar di dunia ada 2 mahzab...yaitu mahzab
amerika dan mahzab eropa. Mahzab amerika menganut paham kuadran yaitu lempeng skala kompas
terbagi menjadi 4 bagian yaitu SE (south east), NE (north east), SW (south west), dan NW (north
west). Masing-masing kuadran memiliki besar sudut 90. Misalkan ada data menuliskan N45E
menunjukkan bahwa titik tersebut dibaca dari arah north/utara ke arah east/timur dan berada di
kuadran NE. Misalkan contoh lain menunjukkan arah jarum kompas menunjuk skala 15 di kuadran
SW, dibaca dari arah south/selatan ke arah west/barat. Penulisan titik tersebut adalah S15W.
Mahzab kedua adalah mahzab eropa. Mahzab ini menganut paham lempeng skala kompas memiliki
rentang nilai 0-360 diukur dari N (north/timur) ke arah E (east/timur). Maksudnya adalah
pembacaan besaran arah yang ditunjukkan mengacu dari arah utara ke timur atau searah dengan
perputaran jarum jam misalkan N30E atau N330E. Kompas yang umum dipakai di Indonesia

umumnya merupakan kompas tipe azimuth. Kenapa..??? kalau pikiran saya secara pribadi sih karena
yang paling lama jajah Indonesia itu bangsa eropa bahkan yang pertama kali meneliti kondisi geologi
di Indonesia itu orang Belanda (Pasti pada kenal van Bammelan kan dengan karyanya yang
berjudul Geology of Indonesia yang menjadi rujukan awal para geosaintis di negeri ini...ngaku
deh..tiap paper, referat, laporan pemetaan, bahkan skripsi pun pasti ada nama van Bammelan...haha).
Tapi bukan berarti kita hanya bisa menggunakan kompas tipe azimut lho...karena dua-duanya sama
saja dalam penggunaannya maka sebagai geologist harus bisa memakai keduanya. Oke....^_^
Ada satu hal yang sangat penting tapi sering dilupakan sebelum menggunakan kompas, yaitu
mengkoreksi sudut deklinasi. Apa itu sudut deklinasi.? Sudut deklinasi merupakan perbedaan sudut
antar arah utara magnetik dengan arah utara geografis. Jarum kompas yang menggunakan magnet
akan menunjukkan arah utara magnetik, sedangkan arah peta menggunakan arah utara geografis.
Untuk memperoleh hasil pengukuran arah yang optimal maka harus dilakukan koreksi deklinasi
terlebih dahulu terhadap kompas yang digunakan. Besaran deklinasi pada suatu tempat berbeda-beda
dan terus berubah setiap tahun. Sebagai patokannya dapat dilihat pada peta topografi yang digunakan.
Biasanya terdapat keterangan pada legenda peta topografi yang digunakan. Misalkan saja beda
besaran sudut deklinasi adalah 3E indeks pin harus kita putar 3 ke arah timur dari titik 0
Nah...perbedaan jenis kompas sudah...cara baca kompas sudah...cara koreksi deklinasi
sudah...terus..??. Yep...pembahasan selanjutnya adalah kegunaan kompas dalam kegiatan geologi
lapangan. Kegunaan kompas ini selain menentukan arah mata angin, terdapat kegunaan lainnya. Tiga
kegunaan utama yaitu :
Menentukan lokasi dengan melakukan shooting pada obyek yang diketahui secara
pasti misalkan pada puncak gunung, bukit, perpotongan sungai, atau jalan.
2. Mengukur besar sudut kelerengan.
3. Mengukur arah dan kemiringan (strike/dip) batuan.
Mungkin dengan semakin canggihnya teknologi, banyak kegunaan kompas yang dapat digantikan
oleh alat lain. Misalkan penentuan arah dapat menggunakan GPS. Mengukur strike/dip menggunakan
kompas digital. Bahkan telepon seluler zaman sekarang dapat melakukan hal itu semua. Tapi ingat
GPS ataupun telepon seluler punya keterbataran. Baik GPS ataupun telepon seluler bergantung pada
signal untuk dapat menentukan koordinat lokasi. Pada kondisi cuaca yang mendung atau hutan
dengan kerimbunan yang lebat, signal susah untuk dapat dijangkau oleh kedua alat tersebut. Atau
kasus terburuknya baterai habis. Dengan kondisi yang terbatas tersebut, penguasaan atas penggunaan
kompas geologi masih mutlak digunakan karena kompas ini mau digunakan tanpa syarat yang
berlebihan...haha.. Oke..kita bahas satu persatu kegunaan kompas geologi.
1. Melakukan shooting untuk menentukan lokasi geografis.
Misal kita berdiri di satu titik dan melihat dua obyek yang kita ketahui dengan pasti posisinya di peta,
contohnya puncak gunung. Maka kita arahkan kompas terhadap kedua obyek tersebut. Pegang
kompas dan arahkan telunjuk kompas ke arah puncak gunung. Posisi tangan yang memegang kompas
di letakkan di sekitar pusar. Horisontalkan kompas dengan memperhatikan bubble bulat yang ada di
lingkaran kompas. Setelah horisontal, baca arah yang ditunjukkan. Jika membaca melalui jarum
selatan kompas berarti itu arah dari target ke penembak. Misal hasil pengukuran menunjukkan arah
kita dari puncak 1 adalah N190E dan dari puncak 2 adalah N120E maka tarik garis dari kedua

puncak tersebut dan perpotongan antar 2 garis tersebut adalah posisi kita sekarang. Kasus lainnya jika
kita berada di sisi sebuah jalan atau sungai yang kita ketahui secara pasti tapi hendak mengetahui
posisi kita secara tepatnya maka bisa juga menembak satu obyek puncak yang kita ketahui dan
memotongkannya dengan sungai atau jalan yang sedang kita lalui. Perpotongan tersebut merupakan
posisi kita saat itu.

contoh shooting dengan kompas geologi

2. Mengukur besar sudut kelerengan.


Cara mengukur besar sudut kelerengan dengan menggunakan kompas geologi sangat mudah. Minta
teman yang memiliki ketinggian sama dengan kita untuk berada di atas ataupun di bawah bukit, kita
di sisi sebaliknya. Posisi satu sama lain sejajar. Melalui lubang kaca kecil yang terdapat di kompas,
intip teman kita dan pilih titik patokan (misalkan mata). Gerakkan klinometer (bubble yang ada di
tabung panjang) hingga mencapai posisi di tengah. Untuk mengetahui sudah di tengah atau belum
dapat menggunakan bantuan kaca yang terdapat di sisi lain dari kompas. Jika sudah, lihat besaran
sudut yang ditunjukkan di klinometer. Itulah besar sudut kelerengan bukit yang kita ukur.

ilustrasi pengukuran kelerengan

3.

3. Mengukur arah dan kemiringan lapisan batuan.


Menentukan arah dan kemiringan (strike/dip) batuan merupakan keahlian dasar yang harus dimiliki
orang seorang yang mengakugeologist sejati. Meski terlihat gampang, buat yang pertama kali pegang
kompas geologi pasti bingung. Bacanya aja bingung, apalagi ngukur. Bener kan..??? ngaku saja...saya
juga dulu gitu...haha. Jujur baru semester kedua saya lancar ngukur strike dan dip batuan ataupun
bidang struktur geologi misalkan sesar dan kekar. Nggak perlu malu..yang penting mau belajar dan
berusaha latihan...pasti bisa...!!.
Oke...langkah awal buat ngukur strike/dip batuan adalah menentukan bidang mana yang harus kita
ukur. Gimana cari bidang yang bagus untuk diukur..? yang batasnya jelas. Kalau bidang tersebut

terlalu kecil untuk kompas geologi ditempelkan, gunakan bidang bantuan sebagai perpanjangan
seperti buku catatan lapangan ataupun clipboard. Saya lebih senang menggunakan clipboard karena
lebih tipis sehingga lebih mudah digunakan..lagian bisa lebih melindungi buku catatan biar ga
kotor...itu harta kita selama di lapangan. Jadi jaga bener-bener buku lapangan kita...hahahaha.
Teorinya sih kalau nemu bidang, tempelkan kompas pada sisi E dengan bagian bawah kompas
menempel pada bidang yang mau diukur. Tapi sering banget yang terjadi di lapangan (terutama yang
masih baru memegang kompas, akan bingung nempelin sisi yang mana. Tips sedikit dari dosen saya
(Pak Sarju Winardi) pada saat KL di Bayat, arah jurus ataupun dip selalu ditunjukkan oleh arah
telunjuk kompas geologi...!!.
Jadi gampangnya arahkan aja telunjuk kompas ke arah jurus ketika mau mengukur jurus atau
kearah dip ketika akan mengukurdip/ikemiringan lapisan batuan. Tapi belum belum udah bingung
nentuin jurus dan kemiringan lapisan batuan..?? dont be worry...ada trik yang mudah banget. Biasanya
ini terjadi jika lapisan batuan memiliki kemiringan yang kecil (dibawah 10). Silahkan taruh kompas
di bidang yang akan diukur. Letakkan aja nempel plek diatas bidang. Lalu liat bubble bulat di dalam
kompas, lihat gelembungnya berada disebelah mana. Misal gelembung berada di sebelah kanan, maka
kemiringan batuan mengarah ke sebelah kiri/ berkebalikan dengan arah gelembung. Kalau kemiringan
sudah diketahui, arah jurus bisa dong diketahui..yeep...pinterbanget...pakai kaidah tangan kiri. Arah
jurus tegak lurus dengan arah kemiringan batuan. Bingung kaidah tangan kiri..>>> gini nih makainya.
Arahkan jari telunjuk dan jempol jari kiri membentuk huruf L. Jari telunjuk menunjukkan arah jurus
(strike) sedangkan jempol menunjukkan arah kemiringan (dip). Simple kan....^_^
Oke..balik lagi ke pengukuran kedudukan bidang perlapisan. Setelah kompas ditempelkan pada
posisinya yang benar, perhatikan bubblebulet hingga gelembungnya pas di posisi tengah. Kalau sudah
relatif di tengah, lihat jarum utara dan baca skala di angka mana dia menunjuk. Misal diangka 60,
maka jurus perlapisan adalah N60E.
Eitss....belum selesai...masih ada tanggungan ngukur kemiringan ini. Caranya...gini nih. Taruh
kompas pada sisi yang ada klinometer ke bidang, dan harus tegak lurus dengan jurus yang tadi di
ukur. Gimana tahunya udah tegak lurus atau belum..?? nah tadi pas ngukur jurus kan bagian bawah
kompas nempel di bidang, tandai dengan pensil atau pulpen hingga membentuk garis. Kemudian pada
saat mengukur dip, letakkan kompas tegak lurus dengan garis tersebut. Ribet pake pulpen..??
(errghh....ga mau susah dikit sih...-__-), tips lain, alasin clipboard pake kertas. Pas selesai ngukur
jurus jangan buru-buru dilepas. Tekan kompas lebih dalam dan gesekkan sejajar ke permukaan kertas
di clipboard. Nah pas diangkat pasti ada jejak yang tertinggal kan...itu deh jadiin patokan buat ngukur
kemiringan batuan...gampang kaaaan...^_^
Naah....cukup sekian sharing tentang kegunaan dan tips menggunakan kompas geologi. Ga semua hal
itu harus digital ataupun instan. Terkadang sesuatu yang konvensional bisa lebih kekal....hahahha...

Anda mungkin juga menyukai