Anda di halaman 1dari 31

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI ARSITEKTUR MODERN

Arsitektur modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi
lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumahrumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awalt tahun 70-an.
Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur
modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini,
perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang
berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang
menjeorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk
masa rumah modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan
diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas
Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan
void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas.
Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Modern umunya transparan, menerus, ruangruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior
yang tidak masiv.
Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca
berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah
modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak
bahan engunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti
galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.
Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut:

Modern :
1. Suatu gaya Internasional atau tanpa gaya.
2. berupa khayalan
3. bentuk tertentu, fungsional
4. Zeitgeit
5. Seniman sebagai nabi
6. Elitis untuk setiap manusia
7. Bersifat menyeluruh, luas meliputi banyak hal
8. Arsitek sebagai juru selamat
Late Modern :
1. Gaya yang disengaja
2. pragmatis
3. Longgar
4. Late Kapitalis
5. Seniman yang tertekan
6. Elitis Profesional
7. Bersifat menyeluruh
8. Arsitek memberikan pelayanan.

Post Modern :
1. Gaya dengan dua makna
2. bersifat umum, bebeda-beda
3. bentuk semiotic
4. Tradisi dan pilihan
5. Elitis dan partisipatif
6. Satu per Saturday
7. Arsitek sebagai wakil dan aktifis
STYLISTIC :
Modern :
1. Bersifat lurus kearah depan
2. Sederhana
3. Ruang isotropic typical(Chicago Frame, Domino)
4. Bentuk Abstrak
5. mempertahankan kemurnian
6. Bentuk kotak yang tidak jelas
7. Estetika mesin, logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi, struktur
8. Anti ornamen
9. Anti penggambaran
10. Anti histories
11. Anti humor
12. Anti symbol
Late Modern :
1. Super sensual, teknologi yang cekatan, teknologi tinggi
2. Kesederhanaan yang kompleks, mereferensikan 2 arti
3. Ruang isotropic ekstrim, berlebihan, mutlak
4. Bentuk2 pahatan,ukiran, hiper-bola, bentuk membingungkan
5. pengulangan yang ekstrim, mempertahankan kemurnian
6. Artikulasi Ekstrim
7. Estetika mesin kedua, logika ekstrim, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur
8. Struktur dan konstruksi sebagai ornamen
9. menampilkan logika, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan struktur, pergerakan yang dibekukan
10. Anti methapor

11. Anti histories


12. Tiddak bermaksud humor, penggunaan yang tidak tepat
13. tidak bermaksud simbolik
Post-Modern :
1. Ekspresi campuran
2. Kerumitan
3. Ruang yang berubah-ubah dengan kejutan
4. Konvensional dan bentuk abstrak
5. Pencampuran dari berbagai sumber
6. Articulasi semiotic
7. Bermacam-macam estetika yang berubah-ubah, berdasarkan keadaan, pengungkapan isi dan
kelayakan semantic terhadap fungsi
8. Pro organic, pemakaian ornamen
9. Pro penggambaran
10. Pro methapor
11. Pro referensi histories
12. Pro humor
13. Simbolik
DESIGN IDEAS :
Modern :
1. Kota ditaman
2. Pemisahan fungsi
3. Kulit dan Tulang
4. Volume bukan massa
5. Papan ujung balok
6. Transparan
7. Asimetri, bersifat tetap
8. penggabungan yang harmonis
Late Modern :
1. Monumen ditaman
2. Fungsi di dalam bangsal
3. kulit licin, terlihat basah, distorsi
4. Pengurangan, grid-grid elips, irasional grid

5. Volume tertutup kulit, peniadaan massa, bentuk umum


6. Street building, linear
7. sifat tembus yang harafiah
8. Cenderung simetris dan rotasi formal, pencerminan, berkelanjutan
9. Keselarasan terbungkus, kekuatan yang seimbang
Post Modern :
1. Keadaan kota dan perbaikan
2. pencampuran fungsi
3. Arti yang langsung dimengerti
4. Ruang yang tidak simetris, dan perluasan
5. Street building
6. ke-dwiarti-an
7. cenderung asimetris/simetris
8. Penampilan / Bentrokan

Post modern space


Ciri-ciri ruang dari aliran Post Modern :
1. Pelapisan ruang.
2. Peniadaan atau penghilangan ruang
3. Penuh dengan kejutan
4. Grid miring dan diagonal
5. Keambiguan akibat keterbalikan antara ruang-ruang positif dan negatif
Aliran post modem ini berusaha untuk lepas dan ciri-ciri yang melekat pada aliran
modem, tetapi dalam kenyataannya aliran mi tetap memasukkan ciri-ciri dan unsur modern.
Post modem mi difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, dimana dua atau
lebih ruang yang berlainan dapat digabung secara overlap dan saling bertemu, sehingga
menghasilkan aljran ruang yang menerus. Pendukung aliran mi mencoba untuk
mendefinisikan ruang lebih besar dan sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda,
keanakaragaman dan kejutan.
Dengan interpretasi dan pelapisan ruang, akan menghasilkan ruang yang misterius,
kompleks dan penuh dengan kejutan. Kerumitan yang formal dan symbolic collage adalah
karakteristik dan ruang Post Modem.

Explosive Arsitektur merupakan salah satu bagian dan arsitektur Late-Modem. Aliran LateModern sendiri dibagi menjadi 2, yaitu :
~ Aliran tahun 60-an dekade dengan grid diagonal
~ Aliran tahun 70-an dekade dan grid miring
Kedua aliran mi melahirkan bentuk-bentuk yang eksotik dan berani.
Tokoh-tokoh pada aliran ini antara lain:

1. Sigfried Giedion

2. Frank OGehry

3. Theo Van Doesburg

4. Robert Venturi

5. Robert Stem

6. Thomas Gordon Smith

7. Richard Meier

8. Ron Davis

9. Eugene Kupper

10. Michael Graves

11. GunnarAsplund

12. Charles Moore

13. William Turn Bull

14. Fredericd Fisher

Fransesco Goromini, Guanino Guanini,Balthasar Newmann :


1. Fokusnya pada titik spasial
2. Terdapat overlap dan dua atau lebih volume massa
Robert Ventuni,Robert Stern,Edwin Lutyens :
1. Pergeseran aksis barisan dan pelapisan ruang
2. Penggunaan bentuk-bentuk yang tidak utuh
3. Pengolahan ruang atau zoning yang membingungkan

4. Terdapat banyak penghilangan bentuk (faade,dinding-dinding kurva,atap yang berbeda)


Frank 0 Gehri, Kuper, Ron Davis :

- Penggunaan liminal elemen secara tidak tepat

- Perencanaan ruang yang demi-form

- Masih menggunakn elemen-elemen modem

- Batas-batas antar ruang tidak jelas atau semua

- Adanya pembatasan dan peniadaan elemen-elemen yang ada sebelumnya

- Sirkulasi dalam ruang tidak jelas

- Tidak tertarik penggunaan elemen semantik dan simbolik

- Desainnya mengikuti kata hatinya

- Menggunakan grid miring,perspektifmundur.banvak kesan ambigu yang timbul


dalanlesainnva

Charles Moore,William Turn Bull :

1. Pelapisan ruang

2. Penggunaan ruang-ruang yang miring

3. Mempunyai kesan misterius

4. Terdapat penghilangan baik formal maupun non formal

5. Menggunakan elernen-elemen yang mengejutkan dan menimbulkan kesan


monumental

Thomas Gordon Smith :

~ Sealiran dengan Robert Venturi

Mengutamakan kebebasan lengkung-lengkung brok dan modern sepanjang ruang

~ Antara titik yang satu dengan yang lainnya beradu, saling memotong kadangkadang bergabung

Michael Graves :

~ Mengambil pembalikan-pembalikan positif negatif sampai suatu titik dimana


topiary itu sendiri menjadi bentuk bangunan dan struktur arsitektural dipecah dan
diledakkan terpisah menjadi ruangruang seperti ruang parkir, publik front, ceremonial
garden dan sebagainya dengan bentuk-bentuk demiform.

http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.co.id/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciriarsitektur.html

Arsitektur modern tidak dapat didefinisikan secara mentah. Ada banyak tokoh dan sumber
yang menjelaskan mengenai definisi arsitektur modern. Berikut merupakan beberapa
pernyataan yang berkaitan dengan arsitektur modern yang diperoleh dari buku berjudul
Arsitektur Modern Akhir abad XIX dan abad XX karya Yulianto Sumalyo.

Agustus Welby Northmore Pugin (1812-52) dalam bukunya yang berjudul Contrasts terbit
tahun 1836 menjelaskan bahwa pada jaman pertengahan (mediaeval) Gereja di Kota Khatolik
mulai digantikan oleh pabrik, penjara dan pergantian fungsi lainnya. Penjelasan ini
membuktikan bahwa pada zaman itu muncul bangunan-bangunan dengan fungsi baru yang
tidak pernah ada sebelumnya.
John Ruskin (1819-1900) seorang arsitek Inggris dalam bukunya yang berjudul Ketujuh
Lampu dalam Arsitektur Les Sept Lampes de larchitecture (1849) menyebutkan pentingnya
suatu bentuk hommogen atau keseragaman untuk seluruh masyarakat. Pernyataan ini
merupakan tanda berakhirnya arsitektur gotik dan eklektik yang memiliki ciri khas daerah
masing-masing. Disebutkan juga bahwa Ruskin merupakan tokoh ideologi functionalism dan
menganggap aliran arsitektur gotik hanya dekorasi semata.
Sementara William Morris (1834-96) yang juga murid Ruskin menulis buku yang berjudul
Les arts decoratifs, leur relation avec la vie moderne atau yang artinya berbagi seni, dan
hubungannya dengan kehidupan modern. Buku inilah yang menjadi cikal bakal art noveau
dan modern style.
Eugen Emmanuel Violet-le-Duc dalam bukunya yang berjudul Dictionnarie raisonn de
larchtecture fancaise du XI au XVI siecle (Kamus pemikiran arsitektur perancis abad XI
hingga XVI) menjelaskan bahwa arsitektur hendaknya mengungkapkan kekuatan seperti
halnya mesin uap, listrik dan dapat memanfaatkan material baru seperti halnya baja.
Pernyataan ini sekaligus menjelaskan munculnya ide terhadap bentuk yang fungsional dan
pemanfaatan
material
berteknologi
baru
dalam
arsitektur.
Dari pernyataan-pernyataan tokoh diatas dapat dipetik suatu gambaran bahwa arsitektur
modern merupakan suatu aliran/gaya arsitektur yang berkembang setelah arsitektur klasik.
Arsitektur modern berusaha meninggalkan dekorasi yang dianggap tidak fungsional pada
bangunan dan lebih menekankan kepada fungsi sehingga sering disebut juga fungsionalisme.
Karena hanya mengikuti fungsi, maka bentuk-bentuk pada arsitektur modern umumnya tidak
memiliki makna atau mengacu pada hal-hal tertentu maupun ciri khas suatu daerah. Hal
inilah yang kemudian menjadikan arsitektur modern bersifat homogen dan diharapkan bisa
menjadi gaya yang diterapkan semua orang dalam internasional atau international style.
Berdasarkan pernyataan tokoh-tokoh di atas juga dapat dikatakan bahwa arsitektur modern
berusah lepas dari pengaruh masa lalu dan berjalan menuju masa depan yang penuh dengan
kecanggihan teknologi serta penggunaan material baru.
Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya adalah :
1. Suatu penolakan terhadap gaya lama
2. Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil
dalam suatu bangunan.
3. Arsitektur tanpa makna/filosofi, hanya fungsi
4. Suatu yang menyangkut tentang mesin dan teknologi bangunan

5. Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan.


6. Menyederhanakan bangunan sehingga format detail dan ornamen menjadi tidak perlu.
http://arsigraf.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-arsitektur-modern-menurut.html

ARSITEKTUR MODERN

ARSITEKTUR MODERN.
Mendengar kata modern Anda pasti akan teringat dengan gaya hidup yang
serba praktis atau cepat. Bahkan langsung teringat dengan rumah yang unik
berbentuk nyentrik yang banyak dibangun sekarang ini. Pada dasarnya modern
akan mengajak kita berpikit tentang segala hal yang baru, baik itu gaya hidup,
teknologi, maupun rumah.
Kata modern dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang memiliki kaitan
dengan setiap hal yang berkembang pada masa kini atau yang menunjukkan
karakter kekinian. Untuk suatu hunian, hunian yang modern berarti hunian yang
memiliki dan menunjukkan adanya ciri Arsitektur Modern. Hunian yang memiliki
gaya Arsitektur Modern harus mampu menghadirkan gaya hidup masa kini di
dalam bangunan.
Arsitektur Modern memiliki prinsip yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional
berarti bangunan tersebut benar-benar mampu mewadahi aktifitas penghuninya,
dan efisiensi harus mampu diterapkan ke berbagai hal; efisiensi biaya, efisiensi
waktu pengerjaan dan aspek free maintenance pada bangunan.
Arsitektur Modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi
yang membuat manusia cenderung memilih sesuatu yang ekonomis, mudah dan
bagus.
Arsitektur Modern dimulai dengan adanya pengaruh Art Nouveau yang banyak
menampilkan keindahan plastisitas alam, dilanjutkan dengan pengaruh Art Deco
yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan teknologi.
Konsep tersebut kemudian dimanifestasikan ke dalam media Arsitektur dan seni,
serta gaya hidup.

Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya adalah:


Menolak gaya lama;
Menolak bordiran atau ukiran dalam bangunan;
Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu;
Mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil
bangunan;
Memandang bagunan sebagai mesin.

Beberapa pendapat tentang Arsitektur Modern:

Form follows function, yang dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough (Louis
Sullivan);
Less is more, yang diumumkan oleh Arsitek Mies van der Rohe;
Less is more only when more is too much, yang dikatakan oleh Frank Llyod
Wright;
Less is a bore, yang dicetuskan oleh Robert Venturi, pelopor arsitektur
Postmodern.

Pelopor Arsitektur Modern antara lain: Adolf Loos, Alvar Aalto, Frank Lloyd Wright, I. M.
Pei, Le Corbusier, Louis Kahn, Louis Sullivan, Ludwig Mies van der Rohe, Oscar Niemeyer,
Otto Wagner, Peter and Alison Smithson, Philip Johnson, Ralph Tubbs,Walter Gropius.

Beberapa aliran Arsitektur Modern terdiri antara lain:


1. Arsitektur Modern.
2. Arsitektur Art Nouveau.
3. Arsitektur Brutalist.
4. Arsitektur Constructivist.
5. Arsitektur Ekspresionist.
6. Arsitektur Futurist.
7. Arsitektur Fungsional.
8. Arsitektur Internasional.
9. Arsitektur Organic.
10. Arsitektur Post modern.
11. Arsitektur Visionary.

Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern. *)


*) Guide to Modern Architecture, Rayner Banham, tentang bentuk dan ruang.

Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep


bentuk, ruang, fungsi, dan konstruksi. Penekanan disini lebih pada pembahasan bentuk
dan ruang. Ciri pokok dari bentuk adalah ada dan nyata atau terlihat atau teraba, sedangkan
ruang memiliki ciri khas ada dan tak terlihat atau tidak nyata. Ditinjau dari segi bentuk,
bangunan Arsitektur Modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak
biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi
bahan. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan Arsitektur Modern bersifat lebih mengalir
berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step).
Dari segi konstruksi, perkembangan Arsitektur Modern ditandai oleh penggunaan konstruksi
beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan. Dilihat dari segi fungsi, bentuk
bangunan Arsitektur Modern menggunakan modul manusia (Le Corbusier), karena bangunan
ditekankan pada fungsinya. Berdasarkan Slogan Le Corbusier rumah sebagai mesin untuk
tempat tinggal, yang menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah yang
menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan.
Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisain dengan kejujuran. Oleh karena itu
slogan tersebut menjadi terkenal pada masa perkembangan Arsitektur Modern dan menjadi
konsep dasar suatu rancangan bangunan yang modern.
Bentuk
Bentuk dalam Arsitektur Modern tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan
bangunan yang dipakai. Dalam Arsitektur Modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus
tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan spesifik antara gabungan
ketiganya. Solusi unik umumnya karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua
bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana,
karena semua gaya lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada
Arsitektur Modern adalah bentukbentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa
adanya.
Arsitektur Modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk rasional
pada awal abad 20, dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa kini bebas
dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan teknik
konstruksi yang baru, Muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat
dimana bangunan itu dibangun.
Ruang
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang Arsitektur Modern adalah kesadaran dalam
mendesain ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar hanyalah
alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Konsep ruang pada Arsitektur Modern yaitu
ruang tidak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan
strukturnya (segi empat). Arsitektur Modern dipahami dalam tiga dimensi. Ruang yang di
dalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat ditelusuri melalui

ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan
proses kegiatan.
Pada perkembangannya Arsitektur Modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian
fisik dari Arsitektur Modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang
fungsional; yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi
dari ruang yang tidak terbatas dan tidak terukur.
Berikut beberapa contoh tentang konsep bentuk dan ruang dalam Arsitektur
Modern:
(menurut para tokoh Arsitek terkemuka)

villa savoye, Le Corbusier.

villa savoye, Le Corbusier.


Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena
ruang adalah mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism
(kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana.
Bentuk bangunan menggunakan modul manusia, karena bangunan ditekankan pada
fungsinya.
Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.

Farnsworth house, Fox River, Illinois, 1950


Ruang haruslah sederhana dan apa adanya, karena dari situlah estitika berasal.
Fleksibel adalah nilai tambah tersendiri bagi sebuah ruang yang dapat memberi
kesan dinamis dan adaptif. Secara struktural ruang harus terpisah antara kolom
dan dindingnya (skins & bones).
Bentuk bersifat kubisme dan futuristik

Fagus Factory, Alfeld-an-der-Line, Walter Gropius.


Pembentukan ruang dimulai dari suasana, kemuian beralih pada fungsi. Keindahan
ditemukan dari produk industri dan bukan dari alam.
Penciptaan bentuk bangunan, disesuaikan dengan pola perletakan dan
hubungan antar ruang yang urut berdasarkan sequence proses kegiatan
penghuninya.

Falling Water, Frank Lloyd Wright

Falling Water, Frank Lloyd Wright


Ruang terbentuk karena interaksinya dengan lingkungan alam. Bagaimana lingkungan bisa
merespon faktor-faktor alam, atau mengambil filosofi kesederhanaan dan kesempurnaan dari
alam.
Bentuk suatu bangunan sangat bersifat kontekstualism dengan merespon
kondisi alam, korelasi alam, topografi dengan Arsitektur terwujud pada bentuk
bangunan yang mengadopsi bentuk lokasi tapak dari bangunan.

Arsitektur (Modern) Minimalis.


Arsitektur Minimalis itu berakar pada Arsitektur Modern. Prinsip utama dari Arsitektur
Minimalis ini masih berpedoman pada Arsitektur Modern, yaitu fungsional dan efisiensi.
Fungsional berarti bangunan tersebut benar-benar mampu mewadahi aktifitas pemakainya,
dan efisiensi harus mampu diterapkan ke berbagai hal; efisiensi biaya, efisiensi waktu
pengerjaan dan aspek free maintenance pada bangunan.
Penggunaan ornamen pada Arsitektur Minialis muncul kembali, namun bukan berupa bentukbentuk rumit, tapi lebih sederhana dan sifatnya geometric. Penggunaan ornamen ini juga
lazimnya tidak dominan, namun hanya sebagai aksen pemanis saja. Penggunaan pengolahan
material pada bangunan juga lebih attraktif dan bervariasi. Walaupun bentuk ekspresi box

pada bentuk masih dominan, explorasi ke bentuk-bentuk lainnya seperti bentuk lengkung dan
bidang miring banyak diterapkan.
Karena menyikapi iklim tropis di Indonesia bentuk atap menyesuaikan dengan bentuk atap
pelana atau perisai/limasan dengan penutup atap genteng, ketimbang memilih bentuk atap
datar (cor beton). Akhirnya bisa dibilang Arsitektur Minimalis sekarang ini merupakan
Arsitektur Modern yang telah mengalami pengembangan desain sesuai dengan fungsi,
material dan konstruksi.
Rumah dengan gaya Arsitektur Modern didominasi eksterior jendela berukuran lebar dan
tinggi. Lis plang beton pada rumah modern didapati memanjang dengan kanopi yang
menjorok ke depan. Adapun untuk interior rumah dilengkapi dengan ornamen sederhana
dengan plafon bertingkat dan ruang kosong yang menambah kesan ruangan yang lebih luas.
Ruang-ruang pada Arsitektur Modern saling terhubung satu sama lain tanpa sekat pembatas.
Ruang-ruang hanya dibatasi oleh interior yang tidak permanen. Ruangan pun transparan,
menggunakan dinding kaca sebagai pembatas.
Bahan bangunan yang sering digunakan untuk Arsitektur Modern biasanya stainless steel
finishing polished, kaca berwarna (printed glass), alumunium anodized. Bahan-bahan yang
digunakan tersebut merupakan bahan yang mencirikan Arsitektr Modern di awal
berkembangnya gaya Arsitektur Modern di Indonesia.

Arsitektur (Modern) Minimalis.

Arsitektur Modern menawarkan keindahan yang asli dan bukan sekedar meniru. Gaya yang
dihadirkan sangat unik lain dari yang lain. Membangun rumah dengan gaya Arsitektur
Modern membutuhkan imajinasi yang luas. Imajinasi yang dituangkan dalam bangunan
Arsitektur Modern pun menjadi ciri khas tersendiri. Demikian beberapa ciri Arsitektur
Modern yang dengan mudah Anda temukan pada banyak bangunan rumah sekarang ini.
Semoga bermanfaat.
Jakarta, 10 Desember 2014.
http://itscomma9.com/arsitektur-modern/

Perkembangan Arsitektur Modern di Indonesia


Sejak awal tahun 1960-an, literatur barat mulai masuk ke dunia
pendidikan arsitektur di Indonesia. Karya-karya dan pemikiranpemikiran para arsitek terkemuka seperti Walter Gropius, Frank
Llyod Wright, dan Le Corbusier menjadi referensi normatif
dalam diskusi di kelas dan latihan di studio, sehingga
karakter pendidikannya menjadi lebih akademis. Iklim politik
pada
saat
itu
sangat
berpengaruh
terhadap
penerimaan
masyarakat terhadap teori dan konsep arsitektur modern, karena
pada masa Demokrasi Terpimpin (1957-1965) di bawah Presiden
Sukarno, modernitas diberikan oleh kepentingan simbolis yang
merujuk
pada
persatuan
dan
kekuatan
nasional.
Di Indonesia, gaya modern yang diterapkan terkadang masih
memiliki unsur-unsur estetika yang diusung dari gaya klasik
ataupun etnik, sedangkan sebagian lagi telah memenuhi kaidah
desain modern murni. Masih sering didengar istilah arsitektur
klasik modern, arsitektur modern etnik, arsitektur tradisional
modern, arsitektur bali modern, dan sebagainya. Di Indonesia,
terdapat kecenderungan untuk memasukkan unsur tradisi ornamen
yang menjadikannya sebuah kategori arsitektur yang ambigu,
apakah
modern,
ataukah
postmodern?[1]
Untuk menyebut gaya modern yang berornamen tersebut sebagai
gaya modern murni bukanlah hal yang tepat, lagipula proses

berkembang gaya ini tidak terjadi di Indonesia. Untuk


menyebutnya sebagai gaya postmodern, apalagi, di Indonesia
bahkan istilah ini cenderung dihindari untuk menghindari
ketidak-fahaman masyarakat. Sehingga gaya arsitektur modern di
Indonesia akan muncul sebagai gaya khas "Modern Indonesia"
dengan karakter sebagai berikut:[2]
1. Memiliki perhatian yang besar terhadap fungsi ruang, yang
didapatkan dari pola aktivitas penghuni.
2. Memiliki perhatian yang besar terhadap material bangunan
yang digunakan untuk mendapatkan hasil akhir (estetika)
yang diinginkan.
3. Memiliki analogi mesin dalam penataan dan pengembangan
ruang-ruang.
4. Menghindari ornamen (bila murni gaya modern), atau
menggunakan ornamen (bila postmodern, atau diberi embelembel semacam: arsitektur modern etnik, arsitektur modern
Bali, dan sebagainya).
5. Penyederhanaan bentuk dan ornamentasi dan penghilangan
detail yang 'tidak diperlukan' sejauh keinginan desainer
(atau pemilik bangunan)

http://arsitekturminimalis-merrowpage.blogspot.co.id/2011/07/perkembangan-arsitekturmodern-di.html

Gaya arsitektur modern di Indonesia


diposting di www.astudio.id.or.id pada Mar 2006

Arsitektur modern tidak mengalami perkembangannya di Indonesia, karena


sebagaimana gaya arsitektur lain yang diimpor dari negara-negara barat, gaya ini
masuk ke Indonesia sebagai pengaruh globalisasi. Gaya arsitektur modern muncul
sebagai gaya internasional yang cukup memiliki kemiripan di semua tempat, semua
negara. Setidaknya, gaya modern tetap mengusung fungsi ruang sebagai titik awal
desain. Di Indonesia, gaya modern dipandang sebagai gaya dimana fungsi ruang
juga merupakan titik awal desain.
Modern architecture in Indonesia doesn't have its develpoment in the country. As other
architectural style that is imported from the western countries, This style coming to Indonesia
because of influence of globalization the modern architecture style developed as an
international style that has similar appearance and concept in all coutries. At least modern
style keep having a similarity that function as the beginning of design. In Indonesia, modern
style is considered as a style where functionality is also the beginning of design

Gaya modern adalah gaya yang simple, bersih, fungsional, stylish, trendy, up-to-date
yang berkaitan dengan gaya hidup modern yang sedang berkembang pesat. Gaya
hidup modern ditopang oleh kemajuan teknologi, dimana banyak hal yang
sebelumnya tidak bisa dibuat dan didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang.
Dalam gaya hidup modern, masyarakat didalamnya cenderung menyukai hal-hal
yang mudah dan cepat, karena berbagai alat dibuat secara industrial untuk
kemudahan manusia. Sifat dasar gaya hidup modern adalah tuntutan untuk bergerak
dan melakukan segala sesuatu dengan lebih cepat, yang didukung oleh teknologi
dan industrialisasi. Teknologi dikembangkan untuk membuat pekerjaan dan
kehidupan sehari-hari lebih cepat dan mudah, misalnya perkembangan teknologi
informasi yang memudahkan manusia berkomunikasi menggunakan alat semacam
telepon dan komputer.
The modern design has a character of a simple style, clean, functional, stylish, trendy up to
date, and have a connection with modern lifestyle . The modern lifestyle is supported by
development of technology, whereas many things that were not applicable or available
become more availabe for many people.
In the modern lifestyle, the society seems to like things that are easier and quicker because of
many tools are made industrially. The basic character of modern lifestyle is a demand to
move faster, and do everything faster, that is supported by technology and industrialization.
Technology is developed to make work and daily life easier like the development of
information technology that enable people to communicate using devices like telephones and
computers.

Kualitas dan kecepatan menjadi hal yang penting dalam gaya hidup modern,
sehingga terdapat kecenderungan untuk melihat nilai benda-benda berdasarkan
besar fungsi atau banyaknya fungsi benda tersebut, serta berdasarkan
kesesuaiannya dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat, mudah dan
fungsional.
Dalam arsitektur, gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki
bangunan yang simple, bersih dan fungsional, sebagai simbol dari semangat
modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat
saja, terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan menuntut gaya hidup
yang lebih cepat, fungsional dan efisien.
Di Indonesia, gaya modern yang diterapkan terkadang masih memiliki unsur-unsur
estetika yang diusung dari gaya klasik ataupun etnik, sedangkan sebagian lagi telah
memenuhi kaidah desain modern murni. Masih sering didengar istilah arsitektur
klasik modern, arsitektur modern etnik, arsitektur tradisional modern, arsitektur bali
modern, dan sebagainya. Di Indonesia, terdapat kecenderungan untuk memasukkan
unsur tradisi ornamen yang menjadikannya sebuah kategori arsitektur yang ambigu,
apakah modern, ataukah postmodern?
Untuk menyebut gaya modern yang berornamen tersebut sebagai gaya modern
murni bukanlah hal yang tepat, lagipula proses berkembang gaya ini tidak terjadi di
Indonesia. Untuk menyebutnya sebagai gaya postmodern, apalagi, di Indonesia
bahkan istilah ini cenderung dihindari untuk menghindari ketidak-fahaman
masyarakat. Sehingga gaya arsitektur modern di Indonesia akan muncul sebagai
gaya khas "Modern Indonesia" dengan karakter sebagai berikut:
q Memiliki perhatian yang besar terhadap fungsi ruang, yang didapatkan dari pola
aktivitas penghuni
q Memiliki perhatian yang besar terhadap material bangunan yang digunakan untuk

mendapatkan hasil akhir (estetika) yang diinginkan


q Memiliki analogi mesin dalam penataan dan pengembangan ruang-ruang
q Menghindari ornamen (bila murni gaya modern), atau menggunakan ornamen (bila
postmodern, atau diberi embel-embel semacam: arsitektur modern etnik, arsitektur
modern Bali, dan sebagainya)
q Penyederhanaan bentuk dan ornamentasi dan penghilangan detail yang 'tidak
diperlukan' sejauh keinginan desainer (atau pemilik bangunan)

Quality and speed have become important factors in modern lifestyle. There is an
intention to see the value of devices based on the function value or how many
function that a device has, and based on its support to modern lifestyle that
demand easier and fuctional devices.
In architecture, the modern lifestyle has its impact to the will to own simple
building, clean, and functional as a symbol of modern spirit. But this kind of
lifestyle (in Indonesia) can only be owned only by high class, especially they who
live in big cities, where life demands faster lifestyle, functional and efficient.
In Indonesia, modern lifestyle that is implemented sometimes still has aesthetic
ornaments that is brought from classic or ethnic style, while other parts of the
building is designed in pure modern design. It is often for us to hear 'modern
classical architecture', 'ethnic modern architecture', 'modern traditional
architecture', 'modern Balinese architecture', etc. In Indonesia, it seeems to be
obvious that ornaments is still implemented in modern design, but this will make
this kind of architecture to be 'blurr', whether it is modern or postmodern?
To call this modern architecture style that has ornaments as pure modern style, is
not appropriate, beside the process of development of this kind is not happening in

Indonesia. To call this as postmodern style, nonetheless, in Indonesia this term is


often avoided to anticipate a misunderstanding in society. So this 'modern'
architecture style in Indonesia will appear as 'Indonesian modern architecture
style' with characters as follows:
It pays big attention to function, based on the activity pattern of the dweller
or user
It has a big attention to building materials that are used to bring the desired
aesthetic
It has the analogy of machine in the arrangement and development of space
It avoid ornaments (if it is modern style), or use ornaments (if postmodern),
or being called 'modern ethnic architecture', 'modern Balinese architecture',
etc.
It simple shape and ornamentation or vanishing 'unnecesssary'd details as
far as desired by the designer or the owner of the building

ARSITEKTUR MODERN DAN PERBANDINGANNYA TERHADAP


ARSITEKTUR INDONESIA
Seperti diketahui, periodisasi arsitektur modern terjadi pada rentang 1900
sampai 1970-an. Di Indonesia sendiri, pengaruh arsitektur modern yang benarbenar bernuansa lokal baru mulai terasa pengaruhnya pada tahun 1950-an,
meskipun pada kenyataannya pengaruh arsitektur modern masuk ke Indonesia
dibawa pemerintahan kolonial Belandasekitar 1920-an. Hal ini tak terlepas
dari status Indonesia yang baru merdeka tahun 1945, dan dunia arsitektur
Indonesia baru mulai berkembang pada masa itu.
Dari studi kasus, dapat diambil kesimpulan periodisasi tahapan arsitektur
modern Indonesia, yaitu:
a. Periode 1950-1960
Pada masa ini bentuk-bentuk bangunan belum dimengerti oleh masyarakat
setempat, kecuali bangunan yang sangat dibutuhkan seperti bangunan
keagamaan, sekolah-sekolah dan kantor pemerintahan.
Masih banyak peninggalan jaman penjajahan, sangat memperhatikan iklim dan
lingkungan.
b. Periode 1960-1970
Mulai membutuhkan bangunan dengan fungsi yang bermacam-macam.
Memperhatikan iklim dan lingkungan. Pengaruh politis pada waktu itu (Orde
lama) tidak memungkinkan berkembangnya bangunan komersial, kecuali
beberapa bangunan yang merupakan proyek kebanggaan pemerintah.
c. Periode 1970-1980
Kemajuan teknologi terlihat terutama pada bangunan komersial di mana mereka
saling berlomba untuk menarik konsumen.
Kebutuhan kadang-kadang mengalahkan faktor-faktor lingkungan, iklim dan
kenyamanan. Saling berlomba untuk lebih mencerminkan kedudukan, keadaan
sosial dan ekonomi pemiliknya.

Banyaknya informasi dan pendidikan arsitektur mengakibatkan timbulnya


bermacam-macam bentuk. beberapa rumah tinggal kembali lagi menggunakan
bentuk-bentuk tradisional, bahkan bentuk-bentuk yang berasal dari luar
Indonesia.
d. Periode 1980-2000
Kejenuhan mulai timbul pada kalangan arsitek tertentu yang melihat kenyataan
bahwa arsitektur modern sudah wafat pada dekade 70-an. Namun pada
kenyataannya kalangan konsumen masih menyanjung kemodernan sebagai
perlambang status sosial, di mana semakin modern maka dianggap semakin
berkelas. Baru pada penghujung abad XX, kejenuhan mulai timbul baik di
kalangan konsumen, mulailah periode transisi ke masa post-modern.

SOEJOEDI WIRJOATMODJO, Pelopor Arsitektur Modern di Indonesia


Penulis
ditindb
December 17, 2015
0
334

Share ke Facebook

Tweet on Twitter

Soejoedi Wirjoatmodjo, arsitek kelahiran 27 Desember 1928. Nama ini diusung oleh seorang
arsitek pula, Adhi Moersid, dalam rapat tim pengusul internal dari Direktorat Jenderal
Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa bulan yang lalu.
Soejoedi yang pendiam ini, telah banyak menghasilkan karya arsitektur. Antara lain, yang
sangat monumental adalah Gedung MPR/DPR RI di Senayan, Jakarta. Rumah rakyat, tampak
dari desain yang telah dipikirkan secara mendalam. Cukup futuristik dan bentuk
arsitekturalnya sangat menonjol, dengan warnanya yang tetap tak berubah.
Sebagai seorang intelektual, Soejoedi dikenal sebagai mahasiswa yang menonjol
kepandaiannya. Baru menyelesaikan empat tahun masa studinya di Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Bandung (sekarang ITB), Soejoedi sudah terpilih sebagai mahasiswa
Indonesia pertama yang mendapat beasiswa dari pemerintah Prancis. Namun, setelah selama
setahun mendalami arsitektur di Ecole Superieure National des Beaux Arts, Paris, ia merasa
tidak cocok dengan negeri tersebut. Soejoedi kemudian pindah ke Hoogeschool, Delft,
Belanda.
Suasana politik di Indonesia, membuat Soejoedi dan mahasiswa Indonesia lainnya akhirnya
pindah ke Jerman. Di Jerman, Soejoedi memperoleh gelar Master Dipl. Ing dari Technische
Universitat, Berlin Barat setelah studi selama dua tahun dan lulus dengan predikat cum laude.
Soejoedi, pelopor pemasyarakatan arsitektur modern di Indonesia melalui karya-karyanya,
penggagas pembukaan sekolah-sekolah arsitektur baru di Jakarta (Universitas Indonesia),

Yogyakarta (Universitas Gajah Mada), Semarang (Universitas Diponegoro), Surabaya


(Institut Teknologi Surabaya), dan Makassar (Universitas Hassanudin). Itu, dalam rangka
menggalang kekuatan menandingi dominasi CGMI di kampus-kampus saat itu. Beliau
pejuang profesi, arsitek guru bagi generasi muda.
Perhatian Soejoedi dalam menghasilkan karya-karya arsitektural yang monumental, seperti
Gedung Sekretariat ASEAN, Gedung Kedutaan Besar Prancis, dan Kedutaan Besar Indonesia
di Kualalumpur, Seoul, Beograd.
Puncak keberhasilannya ialah gedung MPR. Sayangnya kesuksesannya tidak disertai dengan
perhatian terhadap kesehatannya sendiri. Karena terlalu keras bekerja, Soejoedi, kerap jatuh
sakit sehingga akhirnya harus menyerah pada takdir. Dalam usia muda, 53 tahun, Soejoedi
mengembuskan napasnya yang terakhir pada tanggal 17 Juni 1981.

#159 Belanda, Pelopor Gaya Arsitektur Modern di Indonesia

May 3, 2013 by Admin Kompetiblog Leave a comment


Oleh Caroline Imelda Marsha Loing
Masa pendudukan Belanda , telah membentuk wajah kota di banyak kota kota besar di
Indonesia, khususnya di Hindia Belanda Jakarta, yang saat itu juga menjadi pusat
pemerintahan.
Pieter Adrian Jacobus Moojen ketika tiba di Batavia pada akhir abad 20, menilai bahwa
arsitektur di Batavia ini hanya menjiplak style klasikisme semata. Asal menaruh pilar pilar
besar ala Helenis dan Roma, tanpa suatu konsep ataupun fungsi yang bermakna.
Moojen dalam setiap karyanya memiliki style tersendiri. Style yang merupakan perwujudan
dari kritik terhadap gaya Indische Stiji (gaya Hindia). Karya Moojen juga menandai
dimulainya periode rasionalisme dan modernisme dalam sejarah arsitektur Indonesia.
Rasional, dalam arti setiap bentuk yang direncang mempunyai fungsi, serta disesuaikan
dengan keadaan iklim setempat, ketersediaan material dan tenaga kerja di tempat tersebut.
Karya Moojen yang pertama di Batavia adalah Kantor asuransi jiwa Nederlandsch Indische
en Lijfrente Mij.
Kungstkring, adalah karya Moojen yang kedua. Gedung yang rampung pada tahun 1914,
adalah bukti fisik pelopor penggunaan teknologi beton bertulang di Hindia Belanda. Teknik
yang mengubah cara pembangunan gedung masa itu. Bentuk bentuk seperti kubah,
lengkung yang di rasa sulit di bangun dengan material bata dan semen, menjadi dirasakan
sangat mudah dengan teknologi beton bertulang. Kerseriusannya dalam memberi makna di
setiap bentuk rancangannya juga diterapkan pada gedung ini.
Bentuk lengkung pada fasade bangunan ini, adalah perwujudan dari konsep entre
Gondangdia, suatu gerbang untuk kawasan Menteng. Bentuk lengkung seperti gapura pada
area pintu masuk gedung ini tidak sekedar pemuasan estetika semata tapi adalah untuk
menjadikan gedung ini suatu landmark di kawasan Menteng ini.

Kungskring menjadi begitu penting dalam sejarah, karena bangunan ini merupakan bukti fisik
pemakaian teknologi modern pertama di Batavia, yaitu teknologi beton bertulang.
Disini dapat kita lihat, dalam masa pendudukannya Belanda telah mempelopori gaya modern
dalam arsitektur Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai