6 Difusi
Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke
larutan berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar, lambat laun cairan teh menjadi manis. Perhatikan Gambar 3.
Gambar 4
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah, sedangkan osmosis
adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat (Kustiyah, 2007). Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar dan contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang
dimasukkan ke dalam air garam.
Kecepatan difusi ditentukan oleh : Jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik
dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
l) Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui
tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena
molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak
(lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel
permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta
bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat
permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan
diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul
molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral,
tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau
transporter untuk dapat menembus membran. Proses masuknya molekul besar yang
melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi.
makin cepat
2.7 Osmosis
Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran. Untuk memahami tentang osmosis,
perhatikan Gambar 5.
Sebaliknya, jika sel berada dalam larutan hipotonis (konsentrasi larutan lebih rendah
daripada cairan sel), air dari luar akan masuk ke dalam sel sehingga sel membengkak. Pada
larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut),
sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul
terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran (Kustiyah, 2007).
Lihat Gambar 6.
Osmosis merupakan difusi air dari daerah yang memiliki potensial air lebih tinggi ke
daerah yang potensial airnya lebih rendah, melalui suatu membran semi permeabel. Potensial
osmotik suatu larutan selalu negatif yang ekivalen dengan nilai tekanan osmotiknya yang
sebenarnya. Plasmolisis adalah peritiwa melepasnya plasmalemma atau mebran plasma dari
dinding sel karena dehidrasi (hilangnya air sel) bila sel berada di lingkungan larutan yang
hipertonis.
Untuk memenuhi kebutuhan materi dan mempertahankan keseimbangan fisiologi
didalam tubuhnya, tumbuhan melakukan beberapa aktivitas, di antaranya adalah absorbsi
(penyerapan), transportasi (pengangkutan) atau translokasi (pemindahan) dan transpirasi
(pelepasan air melalui stomata). Beberapa prinsip yang berhubungan dengan proses
penyerapan pada akar :
1. Penyerapan air tanah oleh akar dapat terjadi melalui meknisme imbibisi, difusi, osmosis dan
transpor aktif.
2. Pada tumbuhan darat, penyerapan gas-gas (O2 dan CO2) lebih banyak melalui sedangkan
ion-ion dalam larutan tanah melalui akar. Pada tumbuhan air hampir seluruh permukaan
tubuhnya dapat melakukan penyerapan air beserta gas-gas dan ion-ion yang terlarut di
dalamnya.
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya
rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam
suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air
sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan
dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah
akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui
selaput permeabel.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada
bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor (Keenan, et al,. 1984).
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Pada hewan,
untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipotonik atau hipertonik, maka diperlukan
pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
Faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup :
terjadinya
osmosis akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang
berfungsi untuk memecah zat pelarut bergerak melalui membrane semipermeable.
Luas permukaan
Suhu
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
- Difusi dan osmosis merupakan transpor pasif zat. Selain difusi dan osmosis juga ada difusi
terfasilitasi yang juga merupakan transpor pasif.
-Difusi adalah pergerakan zatdari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan
energi.
-Osmosis adalah pergerakan zat melalui membran dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah tanpa memerlukan energi.
-Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi adalah temperatur, ukuran molekul, berat molekul,
gradien konsentrasi, luas permukaan membran, kelarutan, dan jarak tempat berlangsungnya
difusi.
-Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis adalah temperatur, zat terlarut, luas permukaan,
jarak zat terlarut dan pelarut, ukuran molekul, dan tebal membran.
Daftar pustaka:
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/makalah-difusi-osmosis.html