Anda di halaman 1dari 8

2.

6 Difusi
Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi ke
larutan berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar, lambat laun cairan teh menjadi manis. Perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Proses Difusi


Gambar di atas menunjukkan perpindahan konsentrasi larutan yang lebih tinggi ke
konsentrasi larutan yang lebih rendah sampai terjadi keseimbangan dinamis.
Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup
tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara
melalui proses difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam tanah,
salah satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh tumbuhan
disebabkan konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi daripada di dalam sel. Demikian
juga gas CO2 di udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena konsentrasi CO2 di udara lebih
tinggi daripada di dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2 dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan
jika konsentrasi O2 dalam tubuh tumbuhan lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel
(Loveless, 1991).

Gambar 4
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah, sedangkan osmosis
adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke
bagian yang lebih pekat (Kustiyah, 2007). Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar dan contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang
dimasukkan ke dalam air garam.
Kecepatan difusi ditentukan oleh : Jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik
dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
l) Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui
tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran yang
terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena

molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak
(lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel
permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta
bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat
permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan
diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul
molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral,
tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau
transporter untuk dapat menembus membran. Proses masuknya molekul besar yang
melibatkan transporter dinamakan difusi difasilitasi.

2) Mekanisme Difusi dan Difasilitasi


Difusi difasilitasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran
plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transporter. Protein transporter
tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul
vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang
khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang
khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk grukosa banyak
ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel
tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energi.
Faktor yang mempengaruhi difusi :
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
4. Perbedaan Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin besar
proses difusi yang terjadi.
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi, makin dekat jarak tempat terjadinya difusi,

makin cepat

proses difusi yang terjadi.


6. Area Tempat berlangsungnya Difusi, makin luas area difusi, makin cepat proses difusi.

2.7 Osmosis
Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran. Untuk memahami tentang osmosis,
perhatikan Gambar 5.

Gambar 5. Proses Osmosis


Pada gambar diatas, air akan berpindah dari B (larutan yang konsentrasi airnya
tinggi) menuju A (larutan yang konsentrasi airnya rendah) melalui membran semi permeabel
sehingga diperoleh hasil larutan isotonis, yaitu konsentrasi air sama untuk dua larutan antara
A dan B, walaupun hasil akhirnya nanti volume antara A dan B berbeda.
Keadaan di atas terjadi juga pada peristiwa osmosis pada penyerapan air tanah ke
dalam sel akar. Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air
melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Jika sel dimasukkan ke dalam larutan
isotonis, bentuk sel tetap karena keadaan seimbang. Akan tetapi, jika sel tumbuhan berada
dalam larutan hipertonis (konsentrasi larutan lebih tinggi daripada cairan sel), air dalam
plasma sel akan berosmosis keluar sehingga sel mengerut/menyusut. Protoplasma yang
kekurangan air menenyusut volumenya mengakibatkan membran sel terlepas dari dinding sel,
sehingga terjadi plasmolisis.

Sebaliknya, jika sel berada dalam larutan hipotonis (konsentrasi larutan lebih rendah
daripada cairan sel), air dari luar akan masuk ke dalam sel sehingga sel membengkak. Pada
larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut),
sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada
larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul
terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran (Kustiyah, 2007).
Lihat Gambar 6.

Gambar 6. Sel tumbuhan dalam larutan hipertonis, isotonis dan hipotonis


(Sumber: Campbell, et al., 2005)

Osmosis merupakan difusi air dari daerah yang memiliki potensial air lebih tinggi ke
daerah yang potensial airnya lebih rendah, melalui suatu membran semi permeabel. Potensial
osmotik suatu larutan selalu negatif yang ekivalen dengan nilai tekanan osmotiknya yang
sebenarnya. Plasmolisis adalah peritiwa melepasnya plasmalemma atau mebran plasma dari
dinding sel karena dehidrasi (hilangnya air sel) bila sel berada di lingkungan larutan yang
hipertonis.
Untuk memenuhi kebutuhan materi dan mempertahankan keseimbangan fisiologi
didalam tubuhnya, tumbuhan melakukan beberapa aktivitas, di antaranya adalah absorbsi
(penyerapan), transportasi (pengangkutan) atau translokasi (pemindahan) dan transpirasi
(pelepasan air melalui stomata). Beberapa prinsip yang berhubungan dengan proses
penyerapan pada akar :
1. Penyerapan air tanah oleh akar dapat terjadi melalui meknisme imbibisi, difusi, osmosis dan
transpor aktif.

2. Pada tumbuhan darat, penyerapan gas-gas (O2 dan CO2) lebih banyak melalui sedangkan
ion-ion dalam larutan tanah melalui akar. Pada tumbuhan air hampir seluruh permukaan
tubuhnya dapat melakukan penyerapan air beserta gas-gas dan ion-ion yang terlarut di
dalamnya.
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya
rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam
suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air
sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan
dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah
akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui
selaput permeabel.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada
bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor (Keenan, et al,. 1984).
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Pada hewan,
untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipotonik atau hipertonik, maka diperlukan
pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
Faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup :

Ukuran zat terlarut: semakin banyak zat terlarut maka peristiwa

terjadinya

osmosis akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang
berfungsi untuk memecah zat pelarut bergerak melalui membrane semipermeable.

Tebal membran: semakin tebal suatu membrane akan memperhambat terjadinya


osmosis. Karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat terlarut menembus
membrane tersebut.

Luas permukaan

Jarak zat pelarut dan zat terlarut

Suhu

2.8 Difusi Terfasilitasi


Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana
yaitu difusi fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai kecepatan
transport maksimum (Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat cara ini akan terikat
lebih dahulu dengan carrier protein yang spesifik, dan ikatan ini akan membuka channel
tertentu untuk membawa ikatan ini ke dalam sel. Jika konsentrasi bahan ini terus
ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis berikatan dengan bahan tersebut sehingga pada
saat itu kecepatan difusi menjadi maksimal (Vmax). Pada difusi sederhana hal ini tidak
terjadi, makin banyak bahan kecepatan transport bahan maakin meningkat tanpa batas.
Difusi terfasilitasi adalah sejenis transpor pasif yang molekul solutnya bergerak
menuruni gradien konsentrasi dengan bantuan protein pembawa pada membran. Suatu
protein pembawa mengambil sebuah molekul, kemudian protein tersebut berubah ke bentuk
alternatifnya untuk menyimpan molekul ke sisi lain membran. Dalam hal ini tidak diperlukan
masukan energi(Bresnick:2003)

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
- Difusi dan osmosis merupakan transpor pasif zat. Selain difusi dan osmosis juga ada difusi
terfasilitasi yang juga merupakan transpor pasif.
-Difusi adalah pergerakan zatdari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan
energi.
-Osmosis adalah pergerakan zat melalui membran dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah tanpa memerlukan energi.
-Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi adalah temperatur, ukuran molekul, berat molekul,
gradien konsentrasi, luas permukaan membran, kelarutan, dan jarak tempat berlangsungnya
difusi.
-Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis adalah temperatur, zat terlarut, luas permukaan,
jarak zat terlarut dan pelarut, ukuran molekul, dan tebal membran.

Daftar pustaka:
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/makalah-difusi-osmosis.html

Anda mungkin juga menyukai