INSPEKSI
Inspeksi berasal dari kata inspection dalam bahasa Inggris, yang
secara salah kaprah diterjemahkan sebagai memeriksa atau
pemeriksaan. Namun disamping inspection, examination, detection,
verification, analize, survey, observation, review, check, study,
scrutinize, semua diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai
memeriksa. Tetapi mengapa dipilih inspection dan bukan kata kata
lain untuk pengertian pemeriksaan yang satu ini.
Sebabnya adalah karena inspection merupakan suatu paduan yang
terdiri dari kegiatan-kegiatan baik yang bersifat operasional maupun
managerial, yang terdiri dari kegiatan : review, survey, check,
measure, detection, examination, data collection, analyze,
documentation, reporting , test, recording, dan auditing atau
verification.
Langkah langkah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
a)
langkah pengendalian mutu atau lazim disebut quality control (
QC ), yakni semua langkah yang sifatnya operasional yang
sistimatis dan mengacu pada referensi yang baku dan tertulis
( standard, specification, good practice, peraturan pemerintah yang
berlaku ), guna mengendalikan mutu produk atau jasa, agar
memenuhi persyaratan spesifikasi yang telah ditentukan dalam
rangka memuaskan pelanggan.
Langkah -langkah operasional tersebut terdiri dari :
1)
mereview dokumen pendukung dari obyek inspeksi.
2)
mengadakan survey lokasi dan kondisi lingkungan obyek
inspeksi
3)
mengecek obyek inspeksi untuk mengetahui kondisi fisiknya
atau kinerja operasionalnya.
4)
mengadakan
pengukuran-pengukuran
(
measurement/
dimension check ) untuk mengetahui ukuran/dimensi obyek
inspeksi, quantitas obyek. Hasil pengukuran diarsipkan dalam
format standard.
5)
mengadakan deteksi/penyidikan atas obyek inspeksi atau sistim
operasi, untuk mendeteksi adanya kelainan atau ketidak sesuaian
( non conformance ).
6)
temuan yang didapat diteliti lebih jauh ( examination) untuk
mempelajari sebab ketidak sesuaian tersebut , untuk memperkuat
penelitian tersebut semua sample bahan atau limbah yang
diketemukan dianalisa secara laboratoris untuk mendapatkan
struktur/komposisi kimiawi yang quantitative dan akurat. Semua
data yang didapat dikumpulkan ( data collecting ). Selanjutnya
juga diadakan analisa penyebab ketidak sesuaian ( root cause
INDENTATION
SURFACE CRACK
OXIDE SCALE
BULGING
PITTING
SURFACE ATTACK
LAMINATION
KINK
SPALLING
EROSION
2a.3)
2a.4)
2a.5)
2a.6)
2a.7)
10
yang
memiliki
11
12
13