TINJAUAN UMUM
Pencarian Dimulai.
Usaha untuk mendefinisikan prinsip akuntansi yang berlaku umum ditelusuri dari
penemuan istilah pada tahun 1930 hingga akhir Perang Dunia II.
Pencarian Dipercepat.
Berakhirnya Perang Dunia II membawa peningkatan kemakmuran, suatu tekanan
pada penginvestasian kekayaan baru ini dalam pasar modal, dan suatu tekanan
yang diperbaharui pada pelaporan keuangan yang sehat.
Pencarian Bergeser.
Pada akhir 1960an, tampak bahwa prinsip-prinsip sukar untuk didefinisikan dan
pencarian beralih ke pertimbangan standar-standar, yang dilihat sebagai kurang
megah.
Pencarian dengan Melihat ke Belakang.
Prinsip-prinsip untuk didefinisikan karena kompleksitas teori akuntansi yang
melekat. Penerapannya kadang-kadang sulit untuk dipertahankan karena dampak
ekonomi yang mengalir dari informasi akuntansi.
Kesimpulan
Konsep yang luas, apakah disebut prinsip, postulat, atau standar, adalah bagian
penting akuntansi. Meskipun demikian, tidak boleh dilupakan bahwa sebagai
pengetahuan sosial, akuntansi bergantung pada kebijaksanaan, penilaian, dan
integritas akuntan.
I.
PENCARIAN DIMULAI
Kata prinsip diturunkan dari kata Latin principe, yang berarti pertama
dalam pengertian tingkat dasar. Karena buku teks pertama yang dihadapi
mahasiswa akuntansi merupakan buku tingkat dasar, istilah Dasar-dasar
Akuntansi sepenuhnya tepat. Apa yang kita pelajari dalam pelajaran akuntansi
pertama kali adalah prinsip-prinsipnya dalam pengertian materi yang pertama
dalam hal waktu dan yang pertama dalam hal kesulitan. Prinsip-prinsip
akuntansi mungkin menjadi pelajaran pertama, tetapi ini bukanlah pelajaran
mengenai kebenaran mendasar dari akuntansi. Untuk mempelajari hal ini,
sebagai lawan dari pengenalan ke unsur-unsur prakteknya, seseorang harus
beralih ke pelajaran teori akuntansi.
1. Usaha-usaha Pertama
Fondasi Awal
Pernyataan sementara pada prinsip-prinsip akuntansi dari AAA, yang
3.
Bangkitnya Investor
Pergeseran paling penting dalam pemikiran dasar akuntansi yang
muncul dari tulisan-tulisan ini dan diskusi pada akhir 1920an dan awal 1930an
adalah perubahan dalam tujuan akuntansi dari menyajikan informasi ke
manajemen dan kreditur menjadi menyajikan keuangan untuk investor dan
pemegang saham. Tekanan untuk perubahan dalam tujuan ini muncul dari
sektor keuangan dan perdagangan saham, bukan dari akuntan. Perubahan
dalam tujuan laporan keuangan menyebabkan:
1. Berkurangnya penekanan pada neraca sebagai laporan nilai-nilai.
2. Konsekuensi meningkatnya penekanan pada laporan laba rugi dan suatu
konsep laba yang seragam.
3. Kebutuhan pengungkapan menyeluruh mengenai informasi yang relevan,
dengan
menyajikan
laporan
keuangan
yang
lebih
lengkap
dan
yang
pertama
mengenai teori
akuntansi sejak
pergeseran
penekanan dari sudut pandang neraca ke laporan laba rugi, secara efektif
menutup periode perkembangan teori akuntansi dalam periode ini. Akan
tetapi, perdebatan atas berbagai kata-kata menyembunyikan masalah yang
jauh lebih serius, yaitu siapa yang menentukan pengungkapan informasi
keuangan dan dengan cara apa. Selanjutnya masuk pada era terbitnya
Accounting Research Study mulai dari No. 1 dari Maurice Moonitz dan J.B.
Canning, hingga No. ke 7 dari Paul Grady. Dinamisasi penerimaan dan
penolakan terjadi di sini yang pada intinya ingin menemukan kesepahaman
tentang pembentukan postulat dasar, perumusan prinsip-prinsip secara luas,
pengembangan aturan atau pedoman lain untuk aplikasi prinsip dalam situasisituasi khusus serta penelitian akuntansi.
II.
PENCARIAN DIPERCEPAT
Pencarian prinsip akuntansi luas diperbaharui segera setelah perang.
Kembali lagi, AAA memimpin dengan mengeluarkan revisi prinsip-prinsip
sementara 1948 yang sekarang diberi judul Accounting Concepts and
Standart.Akan tetapi, seperti sebelumnya, pendekatan mereka bersifat
sepotong-sepotong dan tidak dimaksudkan untuk meneruskan pencarian
prinsip-prinsip secara luas.
1.
PENCARIAN BERGESER
Serangan-serangan pada pendekatan postulat/prinsip mulai memuncak
dari arah-arah lain. Profesor Berkeley, William Vatter mempertanyakan
keseluruhan perusahaan. Ia pertama kali menyanggah bahwa sebelum
seseorang dapat menunjukan suatu masalah dalam akuntansi, seseorang harus
menetapkan suatu maksud atau tujuan. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa
tujuan-tujuan, bukan postulat-postulat, yang merupakan blok utama dalam
membangun suatu toeri akuntansi.
1. Suatu Pernyataan Teori Akuntansi Dasar
untuk
memungkinkan
pertimbangan
dan
keputusan
yang
berorientasi pada pemakai. Ini tidak berarti bahwa akuntansi tidak dianggap
sebagai berorientasi pemakai sebelum ini.
ASOBAT
berusaha
untuk
mengelakkan
kesulitan-kesulitan
keuangan itu dipandang sebagai tujuan umum sebagai lawan yang berorientasi
pada kelompok pengguna terbatas.
Dalam pernyataan APB 4 ini, terdapat tujuan kualitatif dari laporan
keuangan yang terdiri dari: relevance, understandability, verifiability,
neutrality, timeliness, comparability, dan completeness. APB Statement No. 4
sepakat dengan ASOBAT pada kemungkinan konflik antara tujuan (seperti
relevansi dan kehandalan) dengan konflik adalah masalah yang sangat rumit
yang harus diselesaikan dalam kerangka methatheoretical. Sementara APB
Statement No.4 setuju dengan ASOBAT pada kebutuhan untuk keseragaman
terbatas, dengan mengakui kesulitan mencapai tujuan ini. Akhirnya, APB
Statement
No.
4,
independen
dari
ASOBAT.
Aspek lain dari APB Statement No. 4 ini adalah kurang inovatif. Fitur dasar
akuntansi keuangan sebagian besar merupakan pengulangan dari beberapa
dalil-dalil dari ARS 1. Prinsip-prinsip meresap dan konvensi memodifikasi
pada bagian prinsip akuntansi yang berlaku umum yang terdiri dari konsepkonsep yang merupakan inti dari sistem saat ini dengan tidak jelasnya biaya
historis. Bagian-bagian yang tersisa dari laporan, yang meliputi laporan
prinsip-prinsip seleksi dan pengukuran dan penyajian laporan keuangan, juga
hadir hampir tidak ada inovasi teoritis.
IV.
on Accounting
Theory
mana
profesi
berdiri
relatif
terhadap
teori
akuntansi.
Dalam rangka untuk memahami SATTA lebih lengkap, perlu untuk memahami
hubungannya dengan ASOBAT. Kedua dokumen, tentu saja, adalah produkproduk AAA komite memiliki pedoman yang sama luas. ASOBAT berusaha
untuk mengembangkan pedoman teori untuk evaluasi informasi akuntansi dan
jelas
menerima
sistem
penilaian
tunggal
untuk
akuntansi.
KESIMPULAN
Dari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa semua laporan keuangan
auditan harus sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Paton
menyukai
istilah prinsip karena mereka merasa bahwa istilah prinsip belum jelas
maknanya seperti apa. Sedangkan para pendahulu mereka menyarankan
bahwa suatu hal yang belum jelas artinya, tidak dapat dipergunakan pada suatu
institusi jasa (seperti akuntansi atau audit). Standar dapat berubah disesuaikan
dengan kebutuhan. Sedangkan prinsip sudah bersifat mutlak dan tidak dapat
diganggu gugat. Paton dengan istilah postulat adalah suatu landasan yang
menjadi pijakan dan dipegang teguh oleh seorang akuntan dalam menjalankan
tugasnya. Sedangkan yang dimaksud Byrne dengan istilah prinsip adalah suatu
kebenaran mendasar, meliputi hukum atau doktrin, yang diperoleh dari hal
lain, suatu kebenaran umum.