Anda di halaman 1dari 9

MATERI PEMBANTU PEMBELAJARAN

MATERI 12
MENGELOLA SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN
SISTEM
Nama

: Ahsanul Haq Jalil

NIM

: A31114319

Mata Kuliah : SIA


POKOK PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.

Mengelola siklus hidup pengembangan sistem


Strategi sistem
Langkah analisis
Akuntan dalam pengelolaan SDLC.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti mata kuliah ini dan berperan secara aktif
diharapkan mahasiswa mampu untuk:
1. Mengetahui dan memahami pengertian mengelola siklus hidup
pengembangan sistem secara terbatas
2. Mengetahui dan memahami strategi sistem dalam mengelola siklus
hidup pengembangan sistem
3. Mengetahui dan memahami langkah analisis dalam mengelola siklus
hidup pengembangan sistem
4. Mengetahui dan memahami Akuntan dalam pengelolaan SDLC.

A. Mengelola Siklus Hidup Pengembangan Sistem


Siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle
SDLC) adalah model untuk mengurangi risiko ini melalui perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian,

dan dokumentasi secara

hati-hati

dari

aktivitas-aktivitas lama. Lima tahap dari model ini dijelaskan sebagai


berikut.
1. Strategi

Sistem.

Langkah

pertama

dalam

SDLC

adalah

mengembangkan strategi sistem yang memerlukan pemahaman


mengenai kebutuhan bisnis strategis dari organisasi. Hal ini
diperoleh dari misi perusahaan, analisis tekanan kompetitif terhadap
perusahaan,

dan

keadaan

pasar

saat

ini.

Kebutuhan

ini

mencerminkan postif relative perusahaan guna mempertahankan


keunggulan strategisnya.
2. Insiasi Proyek. Insiasi proyek adalah proses penilaian proposal
sistem

untuk

strategis

dan

melihat

konsistensinya

dievaluasi

dengan

kelayakannya

dan

rencana

sistem

biaya-manfaatnya.

Alternatif desain konseptial dipertimbangkan dan yang dipilih


kemudian dimasukkan ke tahap konstruksi SDLC.
3. Pengembangan di dalam Perusahaan. Langkah pengembangan
di dalam perusahaan mencakup analisis kebutuhan pengguna,
desain proses dan basis data, pembuatan tampilan pengguna,
pemrogaman aplikasi, serta pengujian dan implementasi sistem
yang sudah lengkap.
4. Paket Komersial. Jika sifat proyek dan kebutuhan pengguna
mengizinkan, kebanyakan perusahaan akan mencari paket peranti
lunak komersial yang sudah dikodekan, daripada mengembangkan
sistem dari nol. Ada berbagai keuntungan yang akan didapatkan
oleh perusahaan yang bisa mengimplementasikan peranti lunak
komersial. Di antaranya adalah biaya awal yang lebih rendah, waktu
implementasi yang lebih singkat, pengendalian yang lebih baik, dan
pengujian yang ketat oleh pemasok.
5. Pemeliharaan
dan
Dukungan.

Pemeliharaan

mencakup

perolehan dan implemantasi versi peranti lunak terbaru dari paket

komersial serta modifikasi terhadap sistem yang ada agar dapat


mengakomodasi perubahan dalam kebtuhan pengguna.
Partisipan Dalam Pengembangan Sistem
Partisipan dalam pengembangan sistem dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga kelompok yaitu:
1. Profesional sistem adalah analis sistem, desainer sistem, dan
pemrogram. Orang-orang ini adalah yang membangun sistem.
2. Pengguna akhir adalah orang-orangyang akan menggunakan
sistem yang dibangun.
3. Pemegang kepentingan adalah individu yang berada di dalam
atau di luar perusahaan yang berhubungan dengan sistem tersebut,
tetapi bukan merupakan pengguna akhir.
B. Strategi Sistem
Tujuan dari strategi sistem adalah untuk menghubungkan proyek
sistem individual denagn tujuan strategis dari perusahaan. Perusahaan
yang mempertimbangkan strategis sistem secara serius membentuk
komisi pengarah untuk memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap
proyek sistem. Tahap strategi dalam SDLC terdiri atas tiga tugas utama
yaitu menilai kebutuhan informasi strategis perusahaan, mengembangkan
rencana sistem strategis, dan membuat rencana tindakan.
1. Menilai Kebutuhan Informasi Strategis
Kebutuhan Bisnis Strategis
a. Visi

dan

misi. Pengembangan strategi

pemahaman

mengenai

visi

bisnis

manajemen

atas,

mambentuk strategi bisnis organisasi.


b. Analisis
industri
dan
kompetensi.
industri memberikan

analisis

faktor-faktor

memerlukan
yang

telah

Analisis

penggerak

yang

memengaruhi industri dan kinerja organisasi.


c. Analisis kompetensi memberikan gambaran yang lengkap
mengenai efektivitas organisasi, seperti yang terlihat dalam
empat filter strategis: Sumber daya, Infrastruktur, Produk/jasa,
Pelanggan
2. Mengembangkan deskripsi arsitektur. Arsitektur sistem adalah
struktur komponen, keterkaitannya, serta prinsip dan petunjuk yang

mengatur

desain

dan

evolusinya

sepanjan

waktu.

Deskripsi

arsitektur adalah deskripsi formal dari sistem informasi yang diatur


dengan cara tertentu, sehingga dapat mengidentifikasi property
structural dari sistem dan mendefinisikan komponen atau blok
bangunan yang membentukan sitem informasi secara keseluruhan.
3. Umpan Balik. Tahap-tahap utama dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengenali Masalah
Manajemen reaktif.

Manajemen

reaktif

menanggapi

masalah tersebut hanya ketika masalah tersebut mencapai


status kritis dan tidak dapat lagi diabaikan.
Manajemen proaktif. Manajemen proaktif tetap waspada
terhadap tanda-tanda yang tidak terlihat dari masalah, dan
secara agresif mencari-cari cara untuk memperbaiki sistem
organisasi.
b. Mendefinisikan Masalah. Manajer harus menghindari godaan
untuk melakukan loncatan logika, dari pengenalan gejala ke
definisi masalah. Penting sekali untuk tetap berpikiran terbuka
dan mencegah mengambil keputusan tentang sifat masalah yang
dapat menarik perhatian dan sumber daya dalam keputusankeputusan yang keliru.
c. Menentukan Tujuan Sistem. Kebutuhan informasi pengguna
perlu ditetapkan dalam bentuk tujuan operasional untuk sistem
informasi yang baru.
d. Kelayakan Proyek Pendahuluan.Studi pendahuluan kelayakan
proyek dilakukan ditahap awal untuk menentukan apakah sebuah
proyek baik diteruskan atau tidak.
Kelayakan teknis..Kelayakan teknis berhubungan denagn
apakah

sistem

tersebut

dapat

dikembangkan

dengan

teknologi yang ada saat ini atau apakah diperlukan teknologi


baru.
Kelayakan ekonomi. Kelayakan ekonomi berkaitan dengan
ketersediaan dana untuk menyelesaikan proyek.

Kelayakan hukum. Kelayakan hokum mengidentifikasikan


setiap konflik antara proposal yang diusulkan dan kemampuan
perusahaan untuk bebas dari tanggung jawab hukumnya.
Kelayakan

operasional.

Kelayakan

operasional

menunjukkan tingkat kecocokan antara prosedur-prosedur


perusahaan yang ada saat ini serta keahlian personel dan
persyaratan operasional dari sistem yang baru.
Kelayakn

jadwal.

Kelayakan

jadwal

berkaitan

dengan

kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan proyek


dalam kerangka waktu yang diterima.
e. Menyiapkan Proposal Proyek Formal. Proposal proyek sistem
memberikan dasar bagi manajemen untuk memutuskan apakah
akan meneruskan sebuah proyek atau tidak.
4. Mengembangkan Rencana Sistem Strategis
Setelah mengumpulkan dan mendokumentasikan input dari rencana
bisnis, isu-isu hukum, dan umpan balik pengguna, para anggota dari
komisi pengarah dan profesional sistem mengevaluasi pro dan kontra
dari masing-masing proposal. Hal ini mencakup penilaian manfaat,
biaya dan implikasi strategis dari masing-masing proyek terhadap
organisasi.

Pengembangan akan dilanjutkan bagi proposal yang

menunjukan potensi yang paling besar.


5. Mengumpulkan Fakta
Fakta sistem dibagi dalam kelas-kelas berikut ini :
Sumber
eksternal,

Data.
seperti

Termasuk

dalam

pelanggan

atau

kelas

ini

pemasok,

adalah

entitas

juga

sumber

internaldari departemen lain.


Pengguna. Termasuk dalam kelompok ini adalah para manajer
dan pengguna operasional
Tempat Penyimpanan Data. Adalah file, basis data, akun, dan
dokumen sumber yang digunakan dalam sistem.
Proses. Tugas pemrosesan adalah kegiatan operasional manual
atau komputer yang mewakili keputusan atau tindakan yang
digerakkan oleh informasi

Arus Data. Berbagai dokumen dan laporan diantara sumber


data, tempat penyimpanan data, tugas-tugas pemrosesan, dan
pengguna.
Pengendalian. Pengendalian akuntansi dan operasional dan
dapat juga berbagai prosedur manual atau komputer.
Tingkat Kesalahan. Kesalahan terkait dengan

volume

transaksi.
Biaya Sumber daya. Terdiri dari biaya tenaga kerja, waktu
komputer, bahan (seperti faktur), dan overhead langsung.
Kemacetan
Dan
Redudansi
Operasi.
Analisi
menunjukkan

titik-titik,

dimana

arus

data

datang

harus
secara

bersamaan dan membuat kemacetan.


6. Teknik Pengumpulan Fakta
Teknik-teknik tersebut antara lain sebagai berikut:

Observasi
Patisipasi Pekerjaan
Wawancara Personel
Peninjauan Dokumen Utama

C. Langkah Analisis
Merupakan sebuah proses intelektual yang dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan fakta. Analis secar simultan melakukan analisis
ketika dia mengumpulkan fakta. Hanya dengan mengetahui adanya
masalah saja menunjukkan menunjukkan adanya pemahaman akan
norma

atau

situasi

yang

diinginkan.

Oleh

karena

itu,sulit

untuk

menentukandi titik mana survei akan berakhir dan analisis dimulai.


1. Laporan Analisis
Laporan anlisis sistem tidak menspesifikasikan desai sistem yang
diusulkan secara terperinci. Misal, sistem tidak menspesifikasika
metode-metode pemrosesan, media penyimpanan, struktur record, dan
perincian

lain

yang

diperlukan

untuk

merancang

sistem

fisik.

Sebaliknya, laporan ini tetap berada pada level objektif untuk


menghindaricditempatkannya hambatan-hambatan buatan pada tahap
desain

konseptual.

Beberapa

desai

mungkin

dapat

memenuhi

kebutuhan pengguna, dan proses pengembangannya harus dibebaskan


untuk dapat memeriksa semua aspek ini.

2. Melakukan studi kelayakan dan terperinci


Penguji

harus

melakukan

studi

kelayakan

terperinci(detailed

feasibility study). Objectivitas merupakan hal yang esensial bagi


penilaian yang adil bagi setiap desain. Kelompok ini harus terdiri dari
menager proyek, seorang perwakilan pengguna sistem, dan profesional
sistem yang bukan merupakan bagian dari proyek tetapi memiliki
keahlian dalam bidang-bidang tertentu yang dicakup oleh study
kelayakan.
Kelayakan Tekhnis.
Kelayakan Hukum.
Kelayakan Operasional.
Kelayakan jadwal.
Kelayakan Ekonomi.
3. Melakukan Analisis Biaya-Manfaat.
Analisis biaya manfaat(cost-benefit analysis) membantu menejemen
menentukan apakah(dan sampai seberapa besar) manfaat yang dapat
diterima dari sistem yang diusulkan akan melebihi biayanya. Teknik ini
secara berkala akan didgunakan untuk menaksir nilai keuangan yang
diharapkan dari investasi bisnis.
4. Membandingkan Biaya Dan Manfaat.
Langkah

berikutnya

dalam

analisis

biaya-manfaat

adalah

membandingkan biaya dan manfaat yang didefinikasi dalam dua


langkah yag pertama.Dua metode yang paling umum digunakan untuk
mengevaluasi

sistem

infomasi

adalah

nilai

sekrang

bersih

dan

pembayaran kembali.
D. Akuntan Dalam Pengelolaan SDLC.
Proses SDLC menarik perhatian akuntan karena dua alasan.
Pertama, pembuatan sistem informasi mewakili transaksi keuangan
signifikan yang memerlukan sumber daya keuangan dan sumber daya
manusia. Kedua yang lebih menekankan bagi para akuntan adalah produk
yang dihasilkan SLDC. Kualitas sistem informasi akutansi berhubungan
langsung dengan aktifitas SLDC yang menghasilkannya. Sitem ini
digunakan untuk menyajikan informasi akutansi ke pengguna eksternal
dan insternal.

1. Peran Akuntan Dalam Strategi Sistem.


Auditor meninjau strategi sistem secara rutin. Sejarah telah
menunjukkan bahwa perencanaan sistem yang hati-hati merupakan
aktifitas yang berbiaya efektif dalam mengurangi resiko terjadinya
sistem yang tidak dibutuhkan, tidak diinginkan, tidak efisien, dan tidak
efektif. Baik auditor eksternal maupun auditor insternal memiliki
perhatian khusus atas produk yang dihasilkan oleh sitem tersebut.
2. Peran Akuntan Dalam Desain Konseptual.
Akuntan memainkan peran penting dalam konsepptual sistem.
Akuntan harus mengetahui implikasi pengendalian dari setiap desain
alernatif dan memastikan bahwa konvensi akutansi dan persyaratan
hukum

dapat

terpenuhi.

Beberapa

teknik

audit

komputer

mensyaratkan sistem untuk didesain dengan fitur-fitur audit tertentu.


Fitur-fitur ini memerlukan sumber daya dan perlu dipertimbangkan
pada saat desain konseptual.
3. Peran Akuntan Dalam Pemilihan Sistem.
Kelayakan
perhatian

ekonomi

utama

bagi

dari

sistem

akuntan.

yang

Secara

diusulkan
khusus

merupakan

akuntan

harus

digunakan

dalam

memastikan bahwa:
a. Hanya

biaya

yang

bisa

dihindari

yang

perhitungan manfaat penghematan biaya.


b. Tingkat bunga yang masuk akal digunakan dalam mengukur nilai
sekarang dari arus kas.
c. Biaya satu kali dan biaya berulang dilaporkan dengan lengkap
dan akurat.
d. Umur ekonomis yang realistis digunakan dalam membandingkan
beberapa proyek.
e. Manfaat yang tidak berwujud diberikan nilai keuangan yang
masuk akal.

DAFTAR PUSTAKA
http://tugasdanbelajar.blogspot.co.id/2012/11sistem-informasi-akuntansibab-13html?m=1
http://ririnrian.blogspot.co.id/2015/01/mengelola-siklus-hiduppengembangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai