Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA


SEKOLAH

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan dalam Islam sering di ungkapkan dalam
bentuk al-tarbiyah, al-talim, dan al-tadib. Setiap term tersebut
memiliki makna yang berbeda, karena disebabkan perbedaan

konteks kalimatnya, walaupun dalam hal-hal tertentu term-term


tersebut memiliki makna yang sama.1
Al-tarbiyah merupakan sebuah proses transformasi ilmu
pengetahuan mulai dari tingkat dasar sampai menuju tingkat
selanjutnya yang lebih tinggi. Pengertian lain dari al-tarbiyah
yaitu merupakan poroses transformasi ilmu pengetahuan dan
sikap sikap pada anak didik yang mempunyai semangat yang
tinggi

dalam

memahami

dan

menghayati

kehidupannya,

sehingga terwujud ketakwaan, budi pekerti dan pribadi yang


luhur. Al-Maraghi membagi kegiatan al-tarbiyah dengan dua
macam,

pertama

tarbiyah

khalqiyat,

yaitu

penciptaan,

pembinaan dan pengembangan jasmani peserta didik agar dapat


dijadikan sebagai sarana bagi pengembangan jiwa. Kedua
tarbiyah diniyat tazkiyat, yaitu pembinaan jiwa manusia dan
kesempurnaannya melalui petunjuk wahyu ilahi.2
Menurut M. Rasyid Ridlo mendefinisikan al-talim yaitu proses
transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa ada
batasan dan ketentuan tertentu. Sedangkan menurut Abdul
Fatah Jalal al-talim adalah proses pemberian pengetahuan,
pemahaman,

pengertian,

tanggung

jawab

dan

penanaman

amanah sehingga terjadi penyucian diri manusia dari segala


kotoran dan menjadikan diri manusia itu berada dalam satu
kondisi yang memungkinkan untuk menerima al-hikmah serta
mempelajari segala apa yang bermanfaat baginya dan yang
tidak diketahuinya.3
Al-tadib menurut Naquib al-Attas merupakan bentuk yang
paling

cocok

untuk

dipergunakan

sebagai

istilah

dalam

pendidikan Islam, karena konsep inilah yang diajarkan Nabi pada

umatnya waktu terdahulu. Ia mengatakan, bahwa orang yang


terpelajar adalah orang yang baik, dan baik yang dimaksud di
sini adalah menyeluruh, yang meliputi kehidupan spiritual dam
material

seseorang

yang

berusaha

menanamkan

kualitas

kebaikan yang diterimanya. Oleh karena itu menurutnya, orang


yang

benar-benar

terpelajar

menurut

perspektif

Islam

di

definisikan dengan ber-adab. Al-Attas mencontohkan orang yang


paling br-adab paling ideal adalah Nabi Muhammad yang oleh
kebanyakan sarjana Muslim disebut sebagai manusia sempurna.
Oleh karena itu menurutna, pengaturan administrasi pendidikan
dan ilmu pengetahuan dalam sistem pendidikan Islam haruslah
merefleksikan manusia yang sempurna. Kata al-tadib adalah
pengenalan

dan

pengakuan

yang

secara

berangsur-angsur

ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat


dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sedemikian
rupa, sehingga membimbing ke arah perkenalan dan pengakuan
Kekuasaan

dan

Keagungan

Allah

di

tatanan

Wujud

dan

keberadaannya.4
Pendidikan Agama Islam sering diartikan dengan pendidikan
yang berdasarkan ajaran Islam. Pengertian pendidikan Agama
Islam menurut beberapa ahli diantaranya sebagai berikut.5
1. Menurut Ramayulis bahwa pendidikan Agama Islam adalah
suatu proses mempersiapkan manusia supaya hidup dengan
sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, dan tegap
jasmaninya, sempurna akhlaknya, teratur pikirannya, halus
perasaannya,

mahir

dalam

pekerjaannya,

manis

tutur

katanya, baik dengan lisan maupun tulisan.


2. Menurut Marimba pendidikan Agama Islam adalah sebagai
bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum

Agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama


menurut ukuran Agama Islam. Dari pengertian tersebut
penididkan Agama Islam jelas bahwa pendidikan Agama Islam
adalah suatu proses

educative yang mengarah kepada

pembentukan akhlak atau kepribadian yang baik.


3. Menurut Zakiyah Daradjat pendidikan Agama Islam adalah
suatu usaha sadar untuk membina dan mengasuh peserta
didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara
menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya
dapat

mengamalkan

serta

menjadikan

Islam

sebagai

pandangan hidup.
Definisi pendidikan Agama Islam secar lebih rinci dan jelas,
tertera dalam kurikulum pendidikan Agama Islam adalah sebagi
upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik
untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani,
bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
Agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Quran dan
Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta
penggunaan

pengalaman.

Dibarengi

tuntunan

untuk

menghormati penganut agam lain dalam hubungannya dengan


kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Dari pengertian
tersebut, dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan,
dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam yaitu sebagai
berikut.6
1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni kegiatan
bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan
secara terencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
2. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan,
dalam arti ada yang dibimbing, diajari atau dilatih dalam

meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan


pengalaman terhadap ajaran Islam.
3. Pendidik atau guru Pendidikan Agama Islam yang melakukan
bimbingan pengajaran atau latihan secara sadar terhadap
peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan Agama
Islam.
4. Kegiatan pembelajaran pendidikan Agama Islam diarahkan
untuk meningkatkan keyakinan , pemahaman, penghayatan
dan pengamalan ajaran agama Islam dari peserta didik,
disamping untuk membentuk kesalehan dan kualitas pribadi
juga untuk membentuk kesalehan sosial.
Dari penjabaran pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa
pendidikan

Agama

Islam

di

sekolah,

diharapkan

mampu

membentuk kesalehan pribadi dan kesalehan sosial sehingga


pendidikan agama diharapkan jangan sampai, menumbuhkan
sikap fanatisme, menumbuhkan sikap intoleran di kalangan
peserta didik dan masyarakat Indonesia dan memperlemah
kerukunan hidup umat beragama dan memperlemah persatuan
dan kesatuan nasional. Dengan kata lain, pendidikan Agama
Islam diharapkan mampu menciptakan ukhuwah Islamiyah dalam
arti yang luas, yaitu ukhuwah fi al-insaniyah, ukhuwah fi alwathaniyah wa al-nasab, dan ukhuwah fi din al-Islam. Dalam
konteks masyarakat Indonesia, sangat heterogen dan pluralis,
baik dalam agama, ras, etnis, tradisi, budaya dan sebagainya,
yang sangat rentan terhadap munculnya perpecahan dan konflikkonflik

sosial.

Oleh

karena

itu

pendidikan

Agama

Islam

diharapkan mampu berperan dalam mewujudkan ukhuwah


Islamiyah dalam arti luas tersebut.7
B. Landasan Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Pelaksanaan pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah
berdasarkan pada beberapa landasan. Majid mengatakan, paling

tidak ada tiga landasan yang mendasari pelaksanaan pendidikan


agama Islam di lembaga pendidikan dasar dan menengah. Ketiga
landasan tersebut adalah, landasan yuridis formal, landasan
psikologis, dan landasan religius.8
Landasan yuridis maksudnya adalah landasan yang berkaitan
dengan dasar dan undang-undang yang berlaku pada suatu
negara. Landasan yuridis formal tersebut terdiri atas tiga macam
yaitu sebagai berikut.9
1. Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara Pancasila, sila
pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Dasar struktural atau konstitusional, yaitu UUD 45, dalam bab
XI pasal 29 ayat 1 yang berbunyi, Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama
masing-masing

dan

beribadah

menurut

agama

dan

kepercayaannya itu.
3. Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan

nasional,

pasal

12

ayat

poin

a,

yang

mengatakan, Setiap peserta didik berhak mendapatkan


pendidikan agama sesuaidengan agama yang dianutnya oleh
pendidik yang seagama.
Landasan psikologis maksudnya

adalah

landasan

yang

berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat.


Hal ini didasarkan bahwa manusia dalam hidupnya baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat, dihadapkan pada
hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram,
sehingga memerlukan suatu pegangan hidup. Pegangan hidup
itu yang dinamakan dengan agama.10
Landasan religius maksudnya

adalah

landasan

yang

bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan

agama adalah perintah Allah SWT, dan merupakan perwujudan


beribadah kepada-Nya. Landasan ini bersumber pada al-Quran
dan al-Hadits. Dalam al-Quran terdapat banyak ayat yang
menunjukkan perintah tersebut, diantaranya adalah firman
Allah:11


Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah, dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik, sesungguhnya Tuhan-mu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dialah

yang

lebih

mengetahui

orang-orang

yang

mendapat

petunjuk. (Qs. An-Nahl ayat 125


Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf

dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang


beruntung. (Qs. Ali-Imran ayat 104)
Dua ayat ini terkait dengan metode atau cara-cara yang
digunakan

dalam

pendidikan

Islam.

Sementara

itu,

Islam

mengajarkan secara umum bahwa materi pendidikan agama


Islam mencakup tiga hal utama, pertama, berkaitan dengan
keimanan, kedua, berkaitan dengan aspek syariah yakni suatu
sistem norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan
lingkungan. Ketiga mencakup aspek akhlak, yang mencakup
akhlak

manusia

terhadap

khaliknya

dan

manusia

dengan

makhluk lainnya. Islam juga mengajarkan agar peserta didik


dibekali dengan berbagai keterampilan sebagai bekal dalam
menjalani hidup di dunia. Keseimbangan dalam pembinaan
peserta didik menjadi titik sentral yang diperbincangkan agama
Islam. Islam menghendaki bahwa proses pendidikan harus
menyeimbangkan antara pembinaan dan pengembangan aspek
jasmani dan rohani peserta didik. Hal ini agar mereka memiliki
kehidupan yang layak di dunia dan di akhirat.12
C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan agama Islam adalah sesuatu yang ingin
dicapai setelah melakukan serangkaian proses pendidikan agama
Islam di sekolah atau madrasah. Terdapat beberapa pendapat
mengenai

tujuan

pendidikan

agama

Islam

ini

diantaranya

sebagai berikut.13
1. Menurut al-Attas, ia menghendaki tujuan pendidikan Islam itu
adalah manusia yang baik.
2. Menurut Marimba mengatakan, tujuan

pendidikan

adalah terciptanya orang yang berkepribadian muslim.

Islam

3. Menurut al-Abrasy, menghendaki tujuan akhir pendidkan Islam


itu adalah membentuk manusia yang berakhlak mulia.
4. Menurut Munir Musyi mengatakan tujuan akhir pendidikan
Islam adalah manusia yang sempurna.
5. Menurut Abdul Fatah Jalal mengatakan

bahwa

tujuan

pendidikan agama Islam adalah terwujudnya manusia sebagai


hamba Allah yang bertaqwa dan tujuan pendidikan ini akan
melahirkan tujuan-tujuan khusus.
6. Menurut Agama Islam tujuan pendidikan adalah haruslah
menjadikan

seluruh

menghambakan

diri

manusia,
kepada

menjadi
Allah.

manusia

Maksudnya

yang
adalah,

beribadah kepada-Nya, dengan tidak mempersekutukan-Nya


dengan sesuatu apa pun.
Agama Islam memang menghendaki agar manusia itu dididik
supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana
yang telah digariskan Allah dalam al-Quran. Tujuan hidup
manusia itu adalah beribadah kepada Allah. Ibadah yang
dimaksud adalah ibadah dalam arti yang luas, bukan hanya
ibadah

sebagaimana

anggapan

sebagian

orang,

yang

mengatakan beribadah itu hanya sebatas menunaikan shalat,


zakat, puasa ramadhan, dan naik haji ke baitullah, serta
mengucapkan dua kalimah syahadat. Akan tetapi ibadah yang
dimaksud adalah mencakup semua hal, amal pikiran, dan
perasaan yang dihadapkan. Ibadah mencakup jalan hidup yang
mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan
manusia, baik berupa perkataan, perbuatan, perasaan, dan
pemikiran yang disandarkan kepada Allah. Dalam kerangka ini
lah

maka

tujuan

pendidikan

agama

Islam

haruslah

mempersiapkan manusia agar mampu beribadah sebagaimana


yang di maksud itu, agar ia menjadi hamba Allah yang bertaqwa.

Sehingga pada akhirnya apabila ia mati dalam keadaan Islam


serta mendapat ridho Allah SWT.14
Secara lebih operasional tujuan pendidikan agama Islam
khususnya dalam konteks ke Indonesia-an sebagaimana tertera
dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam, ialah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian
dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta
pengalaman

peserta

didik

tentang

agama

Islam sehingga

menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal


keimanan, ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara,

serta

untuk

dapat

melanjutkan

pada

jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Dari rumusan tujuan tersebut


mengandung pengertian bahwa proses pendidikan Agama Islam
di sekolah atau madrasah yang dilalui dan di alami oleh siswa
dimulai dari tahap kognisi, yaitu pengetahuan dan pemahaman
siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam
ajaran Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni
terjadinya terjadinya internalisasi ajaran dan nilai agama ke
dalam diri siswa dalam arti meyakini dan menghayatinya. Melalui
tahapan afeksi tersebut diharapkan dapat tumbuh dalam diri
siswa dan bergerak untuk mengamalkan dan mentaati ajaran
Islam yang telah diinternalisasikan dalam dirinya. Dengan
demikian, akan terbentuk manusia muslim yang beriman,
bertaqwa dan berakhlak mulia.15
D. Peran dan Fungsi Pendidikan Agama Islam dalam
Membangun SDM
Peran dan fungsi pendidikan Agama Islam demikian strategis
dalam menciptakan kondisi masyarakat yang sejahtera, adil, dan

makmur. Pendidikan Islam akan membimbing dan memproses


sumber

daya

manusia

dengan

bimbingan

wahyu

hingga

terbentuk individu-individu yang memiliki kompetensi yang


memadai. Pendidikan Islam memfasilitasi manusia untuk belajar
dan

berlatih

dimilikinya

mengaktualisasikan

menjadi

kompetensi

segenap
sebagai

potensi

yang

manusia

yang

kompeten, yang profilnya digambarkan Allah sebagai ulil albab,


sebagai manusia muslim paripurna, yaitu manusia yang beriman,
berilmu, dan beramal saleh sesuai dengan tuntunan ajaran Islam,
seperti terungkap dalam Al-Quran berikut:

Anda mungkin juga menyukai