Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
didukung
dengan
manajemen
dan
organisasi
yang
baik,
atau
kaidah
ini
akan
tergambar
dari
masing-
adalah
proses
mengelompokan
dan
tanggung
kegiatan-kegiatan
jawab
serta
hubungan
atau
dengan jelas
kerja
dengan
atau
melaksanakan
dalam
harus
organisasi.
menggerakkan
adalah
proses
Dalam
menjalakan
bawahannya
(para
untuk
menjalakan
organisasi
karyawan)
para
untuk
kegiatan
proyek dan pengunaan sumber daya agar secara fisik proyek dapat
Perencanaan Proyek
Rencana
proyek
dilaksanakan. Dalam
menggambarkan
mengapa
dan
bagaimana
suatu
proyek
1. Menetapkan tujuan.
2. Mendefinisikan proyek.
3. Mencantumkan langkah utama untuk dilakukan.
4. Jadwal waktu untuk penyelesaian.
5. Analisis biaya/manfaat.
6. Uraian mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek.
Alat-alat yang digunakan untuk maksud tersebut adalah perkiraan waktu
dan
biaya, anggaran, cash flow, penjelasan tentang peralatan yang tersedia, data
Penjadwalan Proyek
Jadwal proyek adalah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan waktu
dimana mereka harus dimunculkan. Pendekatan penjadwalan yang populer adalah
Bagan Gantt. Bagan ini menunjukkan hubungan antara aktivitas proyek dengan batasan
waktu. Sumbu horizontal menunjukkan satuan waktu (jam, hari, minggu, bula dan
tahun) dan sumbu vertikal menunjukkan aktivitas (kegiatan) untuk diselesaikan.
Pengawasan Proyek
Mengawasi atau mengendalikan proyek merupakan hal yang penting untuk menjaga
agar proyek selesai tepat pada waktunya. Mengawasi suatu proyek meliputi monitoring
terhadap sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran. Pengawasan juga berarti
menyimpulkan umpan balik untuk memperbaiki rencana proyek dan memindahkan
sumber daya ke tempat dimana yang paling dibutuhkan.
Alat-alat yang sering digunakan untuk maksud tersebut adalah PERT & CPM, laporan
yang menjelaskan tentang; anggaran untuk setiap bidang kegiatan, aktivitas-aktivitas
yang ditunda, aktivitas-aktivitas yang longgar, dan aktivitas proyek keseluruhan.
yang
pemutusan hubungan kerja. Analisis Jabatan Komponen organisasi yang paling penting
adalah pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai tujuan,
organisasi
perlu
menetapkan
mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Untuk itu kita
perlu mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan.
Jadi, analisis jabatan dapat diartikan suatu proses yang sistematis untuk
mengumpulkan, menganalisis dan mensintesiskan data jabatan. Dari analisis
jabatan
akan diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Uraian jabatan memuat keterangan
yang lengkap, singkat, jelas dan konsisten mengenai suatu jabatan.
Uraian jabatan memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Identitas jabatan
2. Fungsi jabatan
3. Uraian tugas
4. Wewenang
5. Tanggung jawab
6. Hubungan kerja
7. Bahan, alat dan mesin yang digunakan
8. Kondisi kerja
Sedangkan spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-syarat minimum
yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan tertentu dengan baik.
Persyaratan jabatan memuat antara lain;
1. Persyaratan pendidikan
2. Persyaratan pelatihan
3. Persyaratan pengalaman
4. Persyaratan psikologi
5. Persyaratan khusus
Informasi analisis jabatan bisa berguna bagi perencanaan sumber daya manusia,
orientasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian pelaksanaan pekerjaan, perencanaan
dan
kesehatan
pegawai,
serta
hubungan
pengembangan kualitas.
Perancangan jabatan merupan proses yang ditentukan dan diciptakan oleh karakteristik
dan kualiatas
kerja
dari
suatu
jabatan.
Pada
umumnya
perancangan
jabatan
pada
tugas.
Pekerjaan
dirancang
sedekian
rupa
sehingga
dan dapat mengurangi tekanan serta kelelahan yang dialami saat bekerja.
3. Pendekatan motivasi
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi organisasi, dimana kerja dirancang
untuk merangsang motivasi para karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja. Hal
ini dapat dilakukan dengan pengayaan keja (job enrichment), perluasan kerja (job
enlargment) dan rotasi kerja (job rotation).
sumber
daya
manusia
merupakan
suatu
kegiatan
yang
perkiraan
ini
diubah
ke
dalam
jumlah
orang
yang
manajerial biasanya jumlah pegawai didasarkan pada jumlah jabatan yang tersedia
dalam struktur organisasi perusahaan. Jika jabatan manajerial (mulai dari supervisor
sampai ke direksi) sebanyak 12 jabatan, maka pejabat yang diperlukan juga sebanyak
12 orang. Sedangkan, untuk jabatan operasional atau pelaksana bias didasarkan pada
beban kerjanya.
Beban kerja adalah perbandingan antara beban kerja aktual dengan waktu kerja
efektif. Beban kerja (BK) dapat dihitung dengan rumus:
BK = (BA : WK) x 100%
Dimana:
BA = Beban kerja aktual adalah nilai beban kerja nyata per hari
WK = Waktu kerja efektif, yaitu 420 menit/hari dengan asumsi waktu kerja ideal
persatuan waktu dalam setahun 200 hari, setelah mempertimbangkan hari-hari
libur.
Kalau beban kerja individu hasilnya melebihi 100%, maka untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut perlu dilakukan oleh lebih dari satu orang. Demikian juga dengan
beban kerja unit, apabila hasilnya lebih dari 100%, maka dalm unit tersebut perlu
adanya penambahan jumlah pegawai atau pekerja.
(recruitment)
adalah
upaya
mencari
calon
karyawan yang
memenuhi syarat tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat memilih orang-orang
yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada.
Calon karyawan atau tenaga kerja dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu sumber
dari dalam organisasi (internal) atau sumber dari luar organisasi (eksternal). Pertama,
dari sumber internal adalah karyawan yang ada dalam organisasi itu sendiri, yang
digunakan untuk menjadi pejabat dalam organisasi baru. Kedua, dari sumber ekstenal
adalah tenaga kerja yang berasal dari pasar tenaga kerja atau dari luar organisasi dan
dapat diperoleh melalui periklanan, Depnaker, institusi pendidikan, dan biro jasa.
adaministrasi
psikologi, dan terakhir dengan wawancara. Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan
tenaga kerja yangpaling tepat untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Setelah proses
seleksi selesai, maka tenaga kerja siap untuk ditempatkan.
Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang jabatan yang akan
dijabatnya berdasarkan pada kebutuhan jabatan.
mana urairan tugas digunakan untuk menyampaikan informasi tentang tugas-tugas dan
kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dan standar pelaksanaaan kerja yang
layak oleh karyawan.
Kompensasi
Kompensasi adalah penghagaan atau imbalan yang diterima para tenaga kerja
atau karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Pada
umumnya
kompensasi
dapat
berupa
kompensasi
finansial
dan
kompensasi nonfinansial. Kompensasi finansial terdiri dari upah, gaji, komisi, bangan
diri, fleksibilitas karier, peluang kenaikan penghasilan, simbol status, pujian dan
pengakuan, kenyamanan tugas, dan persahabatan.
Program kompensasi yang baik akan dapat:
1. Memperoleh tenaga kerja yang potensial dan profesional.
Program kompensasi yang baik dapat memberikan gambaran yang pasti tentang
pembayaran yang cukup menarik para pekerja, sehingga perusahaan akan
mendapatkan orang yang tepat pada waktu yang tepat dan untuk pekerjaan/jabatan
yang tepat.
2. Mempertahankan karyawan yang baik.
Program kompensasi yang baik dapat membuat para karyawan betah dan
merasa diperlakukan adil terhadap apa yang mereka berikan kepada perusahaan serta
kompetitif secara eksternal sehingga mereka tidak akan pindah ke perusahaan lain.
3. Meningkatkan produktivitas.
Imbalan yang diberikan baik bersifat finansial maupun nonfinansial dapat
memotivasi dan memberi kepuasan karyawan sehingga dapat meningkatkan
produktivitas.
4. Memudahkan sasaran strategis.
Kompensasi juga dapat memajukan sasaran organisasi seperti pertumbuhan yang
cepat dan inovatif. Sasaran ini dapat dicapai karena perusahaan bisa menciptakan
budaya perusahaan (corporate culture) yang menguntungkan dan kompetitif melaui
perolehan tenaga kerja yang baik.
Pengembangan
Pengembangan
pribadi
karier
merupakan
gabungan
dari
peningkatan-peningkatan
pengimplementasian,
pengembangan
dan
memonitor
karier.
Proses
rencana-rencana
ini
meliputi
karier
yang
dilaksanakan oleh individu sendiri atau bersama-sama dengan sistem karier organisasi
atau perusahaan.
Untuk mengetahui kemampuan karyawan perlu dilakukan penilaian
prestasi
Dari hasil kinerja perusahaan dapat menentukan kebutuhan akan pendidikan dan
pelatihan bagi karyawan serta dapat memberikan umpan balik kepada karyawan dan
organisasi tentang pelaksanaan kerja mereka.
Integrasi
Integrasi merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia yang
berkaitan dengan
penyesuaian
keinginan
karyawan
dengan
organisasi.
Pemeliharaan
Pihak manajemen harus terus berupaya memelihara karyawannya dengan berbagai
upaya nyata agar mereka tetap betah dan mersa dihargai dalam organisasi. Hal itu dapat
dilakukan dengan melakukan pembinaan bagi karyawan yang tidak displin melaui
saluran komunikasi yang efektif. Selain itu, juga perlu memerhatikan masalah
keselamatan dan kesehatan kerja mereka.
Keselamatan
dan
kesehatan
kerja
menunjuk
kepada
kondisi-kondisi
fisik
dan mental karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan kerja. Kondisi fisik
meliputi
penyakit
tubuh, kanker paru-paru. Sedangkan kondisi psikologis atau mental meliputi penyakit
yang diakibatkan oleh stres dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah, contohnya
ketidakpuasan, sikap apatis, bimbang, dan lain-lain.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dari lingkungan kerja yang aman dan sehat adalah
sebagi berikut:
1. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang.
2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas kerja.
3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
4. Fleksibelitas dan adaptabilitas yang lebih besar.
D. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi secara statis dapat diartikan suatu wadah atau tempat kerja
sama
Organisasi secara dinamis diartikan sebagai suatu proses kerja sama antara dua orang atau
lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi formal menurut klasik adalah sistem kegiatan yang
dari sekelompok orang yang
bekerja bersama
terkoordinasi
kekuasaan dan kepemimpinan. Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan
sengaja direncanakan dan strukturnya dengan secata tegas disusun.
Struktur organisasi menggambarkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masingmasing bagian. Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang tergambar
dalam struktur organisasi akan mempermudah perusahaan melakukan pengendalian.
Struktur organisasi formal disusun untuk membantu pencapaian tujuan organisasi
lebih efektif. Organisasi formal harus memiliki tujuan yang jelas agar tahu bagaimana
menjalankan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa tujuan, organisasi tidak
mungkin membuat perencanaan dan bila organisasi tidak mempunyai perencanaan, maka
tidak akan ada ketentuan tentang jalannya organisasi.
Tujuan
organisasi
akan
menentukan
struktur
organisasinya,
yaitu
dengan
menentukan seluruh tugas, hubungan antartugas, batas wewenang, dan tanggung jawab
untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut. Atas dasar kegiatan-kegiatan itu
selanjutnya dapat disusun pola tetap hubungan-hubungan
keputusan maupun
para
pelaksana
di
antara
bidang-bidang
1. Strategi Organisasi
Strategi yang dilaksanakan perusahaan akan berpengaruh terhadap desain
organisasi. Perubahan-perubahan strategi organisasi mengakibatkan perubahanperubahan desain organisasional.
Pada
mulanya
spesifik,
perusahaan
menghasilkan
produk
yang
terbatas
dan
sentralistis.
Dalam
perjalanannya,
struktur
ini
tidak
dapat
dipertahankan
akibat
dengan
memperkenalkan
berbagai
produk baru, memasuki pasar baru, dan menaikkan output, sehingga terjadi
peningkatan kompleksitas yang membuat struktur tersentralisasi menjadi tidak
efisien dan tidak praktis.
Struktur organisasi perlu diubah dengan unit-unit organisasi yang lebih independen
agar dapat memberikan tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan pasar
2. Lingkungan
Pengaruh
faktor
lingkungan
pada
desain
organisasi
dapat
dibedakan
lingkungan
atau tanpa perubahan. Perubahan produk tidak sering terjadi, modifikasi dapat
direncanakan dengan baik, permintaan pasar tidak begitu berfluktasi, perubahan
hukum yang memengaruhi organisasi atau produk tidak sering terjadi dan
lingkungan di mana inovasi mungkin terjadi dalam setiap atau semua bidang produk,
pasar, hukum, dan teknoligi. Misalnya peralatan rumah tangga, industri jasa.
Lingkungan bergejolak, yaitu lingkungan di mana perubahan dengan secara cepat
terjadi, datang pesaing dengan produk baru dan tak terduga masuk pasar,
hukum
sering
perusahaan komputer.
Burns dan Stalter mengemukakan bahwa sistem mekanistik adalah paling sesuai
untuk lingkungan stabil, sedangkan sistem organik paling sesuai unutk lingkungan
yang bergejolak, untuk lingkungan yang berubah dapat menggunakan kombinasi dua
sistem tersebut.
Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi diperinci menjadi
tugas-tugas yang terpisah dan terspesialisasi. Berbagai sasaran dan wewenang untuk
setiap individu dan subnit ditentukan sepenuhnya oleh para manajer atas, kekuasaan
dalam organisasi mengikuti rantai perintah birokratik klasik.
Dalam
sistem
organik,
tiap
individu
cenderung
untuk
bekerja
dalam
suatu kelompok daripada bekerja sendiri. Para anggota berkomunikasi dengan semua
tingkatan organisasi untuk mendapatkan informasi dan sasaran. Pengambilan order
dari atasan atau pemberian order ke bawahan kurang ditekankan.
3. Teknologi
Woorward menjelaskan bahwa ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan
struktur organisasi.
Semakin
kompleks
teknologi
semakin
besar
jumlah
pekerjaan
yang
produksi
unit
dan
proses
cenderung
Pengalaman, sikap, dan peranan para anggota organisasi juga berhubungan dengan
struktur organisasi. Orang di sini diartikan sebagai manajer dan karyawan pada
umumnya. Nilai-nilai manajerial merupakan faktor penting dalam penentuan strategis
organisasi.
Para
strategi
manajer,
terutama para
melalui prefensi
mereka,
manajer
puncak memengaruhi
selanjutnya
pemilihan
strategi
pemilihan
ini
akan
1. The operating core. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan
dengan produksi barang dan jasa.
2. The stategic apex. Manajer tingkat puncak yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk
organisasi.
3. The middle line,
operating core
dengan
sategicapex.
4. The technostructure. Para analis yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk
standarisasi tertentu dalam organisasi.
5. The support staff. Orang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa pendukung tidak
langsung kepada organisasi.
Jika suatu organisasi kontrolnya berada di operating core, maka keputusan akan
bersifat desentralisasi hal ini akan menciptakan birokrasi profesional. Jika stategic
apex yang lebih dominan, maka kontrol bersifat sentralisasi dan organisasi tersebut
merupakan struktur yang sederhana. Jika yang mengontrol middle management,
akan ditemukan kelompok dari unit otonomi yang bekerja dalam sebuah struktur
divisional. Apabila para standarisasi, dan struktur yang dihasilkan adalah birokrasi
mesin. Apabila staff pendukung yang mengatur, maka control akan dilakukan melalui
penyesuaian bersama (mutual adjusment) dan timbullah adhocracy.
Struktur Sederhana
Struktur sederhana dikarakterisasikan oleh hal-hal yang bukan sebenarnya ketimbang
yang sebenarnya. Struktur sederhana tidak rumit, komplesitas rendah, sedikit
formalisasi,
fleksibel, dan membutuhkan sedikit biaya untuk pemeliharaannya. Lapisan struktur tidak
rumit, pertanggung jawaban mudah, ketidakpastian minimum.
Kelemahan struktur sederhana adalah penggunaannya yang terbatas, mempunyai
resiko tinggi karena bergantung pada seseorang. Struktur sederhana digunakan pada
organisasi kecil atau berada pada tahap permulaan pengembangannya. Struktur
sederhana efektif jika jumlah pegawai sedikit.
Birokrasi Mesin
Birokrasi mesin yang mempunyai konsep utama adalah standarisasi. Yang mempunyai
tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan yang sangat formal, tugas
dikelompokkan
lingkungan stabil dan sederhana dan teknologi yang terdiri dari pekerjaan rutin yang
dapat distandarisasi. Contohnya, perusahaan telepon, asuransi, kantor pos, kantor pajak.
Birokrasi Profesional
Birokrasi
profesional,
dengan desentralisasi.
yaitu
birokrasi
Membutuhkan
yang
tingkat
menggabungkan
keahlian
yang
standarisasi
tinggi
yang
adalah
kecenderungan bekembangnya
konflik antara-subunit.
Bersifat paksaan atau kompulsif dalam mengikuti peraturan. Contohnya rumah sakit,
universitas, dan akuntan publik.
Struktur Divisional
Struktur divisonal, yaitu struktur yang memiliki sejumlah unit yang otonom, masingmasing secara khas adalah birokrasi mesin, yang dikoordinasi secara terpusat oleh
Kantor Pusat. Kontrol yang cukup besar diberikan kepada manajemen menengah dan
para manajer divisi. Setiap divisi umumnya
atas
dari
Adhocracy
Adhocracy dicirikan
oleh
diferensiasi
(perbedaan)
horizontal
yang
tinggi,
diferensiasi vertikal yang rendah, desentralisasi, fleksibelitas, dan daya tanggap yang
tinggi. Diferensiasi horizontal besar karena adhocracy pada umumnya diisi oleh
profesionaldengan tingkat keahlian yang tinggi. Diferensiasi vertikal rendah karena
tingkat administari yang banyak akan membatasi kemampuan
organisasi
untuk
semuanya
adalah
profesional,
perbedaan
antara
supervisor dan karyawan tidak jelas. Kekuatan dari adhocracy adalah kemampuan
dengan cepat menanggapi perubahan serta inovasi dan memungkinkan koordinasi dari
berbagai spesialis.
Kelemahannya adalah konflik merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan, tidak
ada hubungan atasan bawahan yang jelas, dapat menciptakan tekanan sosial
dan ketegangan psikologis bagi para anggotanya, merupakan konfigurasi yang
tidak efisien. Adhocracy digunakan pada organisasi yang mempunyai strategi yang
beraneka ragam, berisiko
maupun kompleks.
E. BENTUK-BENTUK ORGANISASI
Dalam praktiknya bentuk organisasi disesuaikan dengan
dijalankan. Kemudian juga disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri. Berikut
ini beberapa jenis bentuk organisasi yang umum:
1. Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan:
a. Organisasi yang memiliki pimpinan puncak satu orang. Contohnya, pada perusahaan
perseorangan.
b. Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan.
Contohnya, pada perseroan terbatas atau firma.
2. Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya. Wewenang
masing-masing baik lini, staf maupun fungsional adalah sebagi berikut:
a. Wewenang lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung jawab atas
tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.
b. Wewenang staf adalah wewenang yang membantu agar orang mempunyai wewenang
lini bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
c. Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada seseorang
atau departemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang
berada di departemen yang lain.
Organisasi Garis/Lini
Organisasi lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hungan wewenang lini
dalam organisasinya. Organisasi seperti ini merupakan bentuk organisasi yang berskala
kecil dengan sedikit jumlah karyawan yang belum atau sedikit memiliki spesialisasi.
Ciri-ciri organisasi lini sebagai berikut:
a. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melaui suatu garis
wewenang.
pimpinan
dipandang
sebagai
sumber
kekuasaan
tunggal,
segala
Pada tipe organisasi ini, atas kesatuan komando tetap dipertahankan. Pelimpahan
wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada
unit di bawahnya.
Dalam membantu kelancaran tugas pimpinan, dia mendapat bantuan staf di mana
tugas para staf adalah memberikan bantuan, saran-saran, dan pelayanan kepada
pimpinan sebagai bahan pertimbangan
dalam
mengambil
keputusan.
Garis
wewenang tetap berada pada pimpinan sedangkan staf hanya memiliki wewenang
staf saja. Perlu diperhatikan bahwa suatu bagian termasuk lini atau staf bukan
ditentukan oleh aktivitasnya akan tetapioleh hubungannya dengan bagian-bagian yang
lain. Contohnya, jika bagian penjualan diminta pendapatnya mengenai pengepakan
oleh bagian produksi maka dia berfungsi sebagai staf.
Adapun ciri-ciri organisasi lini dan staf sebagai berikut:
a. Organisasinya besar dan bersifat kompleks.
b. Jumlah karyawannya banyak.
c. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
d. Pimpinan dan karyawan semuanya tidak saling mengenal.
e. Spesialisasi dengan beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal.
f. Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap atasan memiliki bawahan-bawahan
tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung.
g. Ada dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf. Wewenang
lini adalah wewenang yang dapat/harus merealisasikkan tujuan organisasi secara
langsung. Wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasikan tujuan
perusahaan secara langsung,
(auxiliary
staff),
tetapi
hanya
memberikan
bantuan
pelayanan
wewenang lini.
Dalam organisasi jenis ini wewenang staf dibagi dua kategori, yakni:
a. Staf ahli (specialist staff)
-
adalah
memberikan
petunjuk
dan
bukan
untuk
mendapat
yang
akan
digunakan
atasan
Staf pelayan melaksanakan suatu jasa/aktivitas yang terpisah dari pekerjaan lini.
-
Pembantu (assistaint)
Unit ini biasanya kecil, terdiri dari seorang atau beberapa orang. Sifatnya adalah
suatu staf unit yang tidak mempunyai garis wewenang yang formal, tetapi
biasanya diserahi functional staff authority atas sejumlah aktivitas. Tujuan utama
pembatu adalah untuk memperluas kapasitas manajer lini untuk menyelesaikan
pekerjaan yang banyak.
merupakann
penasihat,
pelayan,
pengendali,
atau
staf fungsional. Tindakan- tindakan yang diambil atau perintah yang diberikan
adalah atas nama pimpinan atau kantornya.
Keunggulan model organisasi lini dan staf antara lain:
a. Azaz kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab pimpinan tetap berada pada satu
tangan.
b. Adanya pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana.
c. ipe organisasi lini dan staf fleksibel, karena dapat diterapkan pada organisasi
besar/kecil, pemerintah, atau swasta.
d. Asas the right man on the right place, lebih mudah dilaksanakan.
e. Pengambilan keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan pemikiran, saransaran, dan usul dari staf.
f. Koordinasi mudah dilakukan, karena sudah ada pembidangan tugas yang jelas.
g. Displin dan moral karyawan tinggi karena tugasnya sesuai dengan spesialisasinya.
h. Keuntungan dari spesialisasi dapat dipeoleh.
i. Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan, karena sesuai dengan
keahlian dan keterampilan.
Sedangkan kelemahan organisasi lini dan staf antara lain:
a. Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah dan bantuan
nasihat.
b. Solidaritas para karyawan kurang, sebab tidak saling mengenal.
c. Persaingan kurang sehat sering terjadi karena setiap unit menganggap tugasnyalah
yang penting.
Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang
harus dilaksanakan.
sungguh-sungguh
Masalah
pembagian kerja
mendapat
perhatian
yang
timbulnya
semangat
kelompok
yang
berlebihan
pada
dan fungsional. Tipe ini biasanya diterapkan pada organisasi besar dan
kompleks. Pada tingkat dewan direksi (board of director) diterapkantipe organisasi lini
dan staf, sedangkan pada madya diterapkan tipe organisasi fungsional.
a. Organisasi jenis ini tingkat birokrasinya yang lebih rendah, lincah, cepat dan
fleksibel, berbeda dengan organisasi yang lebih tradisional yang tingkat
birokrasinya lebih tinggi, lamban, dan kaku.
b. Orientasi bukan ke atas, tetapi ke bawah dan ke samping.
c. Pola kepemimpinan yang berupa kemitraan.
d. Struktur organisasi hanya terdiri satu jenjang saja di bawah pucuk pimpinan.
Organisasi ini dilengkapi dengan