PENDAHULUAN
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang sangat mudah memperlihatkan
manifestasi klinis apabila terdapat gangguan pada tubuh. Banyak sekali kelainan kulit yang
dapat kita temui di dunia salah satunya yang sering kita temukan ada bercak hitam (makula
hiperpigmentasi). Hiperpigmentasi adalah perubahan warna pada kulit menjadi lebih gelap
disebabkan oleh sel melanosit bertambah maupun hanya karena pigmen melanin saja yang
bertambah.
Penumpukan pigmen-pigmen pada kulit disebabkan karena pembentukan melanosit
menjadi melanin yang terlalu cepat, melanin dibentuk melalui beberapa tahap transformasi
dari melanosit. Melanosit diakumulasikan dalam vesikel yang dibentuk oleh kompleks golgi.
Ada empat tahapan yang dapat dibedakan pad pembentukan granul melanin. Jenis melanin
yang paling umum adalah eumelanin dan pheomelanin. Bentuk umum sebagian besar
melanin adalah eumelanin. Eumelanin berwarna cokelat-hitam yang merupakan. Bentuk lain
melanin adalah pheomelanin berwarna merah-coklat dan merupakan polimer dari
benzothiazine. Melanin ini bertanggung jawab untuk memberikan warna rambut merah dan
bintik-bintik.
Hiperpigmentasi juga dibagi dalam 2 golongan besar ,yaitu Melanosis adalah
hiperpigmentasi yang tidak didahului reaksi peradangan kulit. Dan melanoderma : adalah
hiperpigmentasi yang terjadi sesudah peradangan kulit.
Hiperpigmentasi juga dapat dibedakan menjadi :hipermelanosis coklat atau
melanoderma : hal ini terjadi akibat deposit melanin pada epidermis yang disebut juga
Hipermelanosis Epidermal, Hipermelanosis kebiruan atau seruloderma : hal ini terjadi akibat
deposit melanin pada dermis. Kelainan bercak berupa hiperpigmentasi kulit dapat ditemukan
BAB II
ANATOMI,FUNGSI KULIT DAN MELANOGENESIS
2. 1 Fungsi Kulit
Pengatur suhu dengan vasodilatasi pembuluh darah dan sekresi kelenjar keringat
Fungsi sosial
2. 2 Struktur Kulit
Tiga lapisan secara mikroskopis :
1. Epidermis
o Startum Korneum (lapisan tanduk)
o Stratum Malfigi
Dibagi menjadi :
1. Stratum Granulosum
2. Lapisan sel basal ( stratum germinativum)
Terdiri dari sel-sel epidermis yang belum berdiferensiasi, terus mengalami mitosis,
memperbaharuio epidermis. Sel-sel tersebut akan bermigrasi ke atas menuju stratum
spinosum.
Kelenjar Sebasea
Kelenjar Apokrin
Rambut
Kuku
Metabolisme Melanin
putih, aktivitas melanosit untuk menghasilkan melanin lebih rendah dibandingkan pada
manusia yang kulit hitam.
Melanin akan sangat berguna bagi makhluk hidup jika kandungannya dalam tubuh tepat.
Artinya kandungan melanin dalam tubuh tidak kurang dan tidak berlebihan. Efek yang
ditimbulkan jika makhluk hidup tersebut mengalami kekurangan melanin adalah penyakit
yang biasa disebut albino. Albino bisa menyerang manusia, tanaman maupun hewan.
Jenis melanin yang paling umum adalah eumelanin dan pheomelanin. Bentuk umum
sebagian besar melanin adalah eumelanin. Eumelanin berwarna cokelat-hitam yang
merupakan polimer dari dihidroksi indol asam karboksilat. Bentuk lain melanin adalah
pheomelanin berwarna merah-coklat dan merupakan polimer dari benzothiazine. Melanin ini
bertanggung jawab untuk memberikan warna rambut merah dan bintik-bintik. Pheomelanin
dan eumelanin ditemukan di kulit manusia dan rambut , tetapi eumelanin adalah melanin
melimpah paling pada manusia, serta bentuk paling mungkin kekurangan albinisme .
untaian padat elektron memiliki suatu susunan molekul tirosinase yang rapi pada sebuah
matrik protein.
Tahap 2 :
Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian dalam filamenfilamen dengan jarak sekitar 10 nm atau garis lintang dengan jarak sama. Melanin disimpan
dalam matriks protein.
Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya dan melanin secara
sempurna mengisi vesikel. Utrastruktur tidak ada yang terlihat. Granul yang matang
berbentuk elips, dengan panjang 1 m dan diameter 0,4 m.
Ketika dibentuk granul melanin migrasi di dalam perluasan sitoplasma melanosit dan
ditransfer ke sel-sel dalam stratum germinativum dan spinosum dari epidermis. Proses
transfer ini telah diobservasi secara langsung pada kultur jaringan kulit.
Granul melanin pada dasarnya diinjeksikan ke dalam keratinosit. Ketika di dalam
keratinosit, granul melanin berakumulasi di dalam sitoplasma di daerah atas inti
(supranuklear), jadi melindungi nukleus dari efek merusak radiasi matahari.
Meskipun melanosit yang membentuk melanin, namun sel-sel epitel/keratinositlah
yang menjadi gudang dan berisi lebih banyak melanin, dibandingkan melanosit sendiri. Di
dalam keratinosit, granul melanin bergabung dengan lisosom alasan mengapa melanin
menghilang pada sel epitel bagian atas.
Faktor-faktor penting dalam interaksi antara keratinosit dan melanosit yang
menyebabkan pigmentasi pada kulit:
1. Kecepatan pembentukan granul melanin dalam melanosit.
2. Perpindahan granul ke dalam keratinosit
3. Penempatan terakhirnya dalam keratinosit
Mekanisme umpan balik bisa bertahan selama dalam keratinosit. Melanosit dapat
dengan mudah dilihat dengan fragmen inkubasi epidermis pada dengan dopa. Komposisi ini
dikonversikan menjadi deposit coklat gelap melanin pada melanosit, reaksinya dikatalisasi
oleh enzim tirosinase. Metode ini memungkinkan untuk menghitung jumlah melanosit per
unit area epidermis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melanosit tidak didistribusikan
secara random di antara keratinosit, agak tampak ada pola pada distribusinya, yang disebut
dengan epidermal-melanin unit.
Pada manusia, ratio dopa-positif melanosit terhadap keratinosit pada statum basah
adalah konstan di dalam setiap area tubuh, tetapi bervariasi dari satu regio ke regio yang lain.
Sebagai contoh, ada sekitar 1000 melanosit/mm2 di kulit daerah paha dan 2000/mm2 di kulit
skrotum. Jenis kelamin dan ras tidak mempengaruhi jumlah melanosit/unit area. Perbedaan
pada warna kulit terutama karena perbedaan jumlah granul melanin pada keratinosit.
Gambar 3. Section of the stratum spinosum showing the localized deposits of melanin
covering the cell nuclei. Melanin protects the DNA from the UV radiation of the sun. This
explains why people with light skin have a higher incidence of skin cancer than do people
with dark skin.
Makin gelapnya kulit (tanning) setelah terpapar radiasi matahari ( panjang gel: 290320mm) adalah akibat proses tahap 2. Pertama, reaksi fisis dan kimiawi menggelapkan warna
melanin yang belum muncul ke luar melanosit, dan merangsangnya secara cepat untuk masuk
ke keratinosit. Kedua, kecepatan sintesis melanin dalam melanosit mengalami akselerasi,
sehingga semakin meningkatkan jumlah pigmen melanin.
BAB III
PEMBAHASAN
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen. Yang berperan pada penentuan
warna kulit adalah karoten, melanin, oksihemoglobin dan hemoglobin dalam bentuk
tereduksi. Pigmen yang paling berperan dalam warna kulit adalah melanin.
Kelainan pigmentasi pada kulit terjadi karena jumlah melanin pada epidermis kulit.1,2,3
Hiperpigmentasi kulit adalah masalah yang sering terjadi di masyarakat sehingga
banyak pasien mencari terapi untuk memperbaiki penampilan mereka .4 Hiperpigmentasi kulit
sering terjadi karena peningkatan deposisi melanin kulit baik oleh sintetis melanin yang
meningkat atau jumlah melanosit yang bertambah. Perubahan warna kulit tergantung pada
lokasi pengendapan melanin. Fitzpatrick membagi hipermelanosis berdasarkan distribusi
melanin dalam klit yaitu hipermelanosis coklat bila pigmen melanin terletak di dalam
epidermis dan hipermelanosis abu-abu bila pigmen melanin terletak di dalam dermis.5,6
Kebanyakan pigmen kulit manusia terdapat dalam keratinosit setelah dibuat dalam
melanosit dan ditransfer dalam melanosom. Ada perbedaan antar ras tentang produksi,
distribusi, dan degradasi melanosom, tetapi tidak dalam jumlah melanosit. Penyebab
hiperpigmentasi yang paling sering adalah sebagai berikut : 2,3
1. Kongenital
Sebagai contoh diantaranya adalah : neurofibromatosis, sindrom Peutz-Jeghers,
sindrom leopard, dan inkontinensi pigmen.
2. Didapat
Sebagai contoh diantaranya adalah : urtikaria pigmentosam penyakit Addison, gagal
ginjal, hemokromatosis, penyakit
hiperpigmentasi post inflamasi.
hati, karotenemia,
1.
Lentigo
UKK: Sirkumsripta 1-3 cm karena proliferasi local melanosit, bisa bersifat
akut atau kronik terpajan sinar matahari. Lesi Multiple biasanya terjadi pada
tempat tempat yang terekspos, distribusi: dahi, pipi, hidung, tangan dorsal.
maligna
Tatalaksana :
o Sunblock SPF 15 - 30
o Krim Hidroquinon 5%, Azelaic Acid 20 %
o Chemical peeling AHA , GA , TCA
3. Efelid
Pada anak-anak. Berupa caf au lait, biasanya pipi bagian atas bawah mata
menyebar sampai bagian hidung.
Penyakit keturunan.
Tatalaksana:
o Sun block dgn nilai SPF > 20
o Vit. C Serum topikal + vit C Oral
o Anti Oksidan lainnya
4. Melasma
Karena peningkatan produksi melanin, bukan peningkatan melanosit.
Hiperpigmentasi sering terjadi pada tempat yang sering terlihat.
Lebih banyak di muka hasil dari terpajan sinar matahari. Bisa juga
berhubungan dengan kehamilan dengan hormone kontrasepsi. Wanita yang
menopause yang mencegah osteoporosis menggunakan esterogen dan
progesterone. Melasma tidak terjadi pada wanita dengan pemberian esterogen
Terapi :
o Topikal
Krim Hidroquinon 2- 5%
Asam Retinoat (Tretinoin) 0.05%
Asam Azeleat 20%, Asam Kojic 5-10%, Arbutin
Sodium Ascorbyl Phospate 10%
o Sistemik
Antioksidan: vitamin A, C, E, Glutathion, OPC
Antioksidan enzim : SOD (Super Okside Dismutase)
o Khusus
Chemical peeling Glicolic Acid, Lactic Acid , TCA.
Laser Resurfacing Rejuvenation
b)
c)
protection untuk
semua
pasien,
diutamakan yang
Kesabaran
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan
Single agent
Tretinoin
Akne, shaving,
ekzema,ringworm hair,
folliculitis
Tazarotene
Akne
Hydroquinone Semua jenis
Azelaic acid
Semua jenis
Methimazole
Combination
4% HQ +
0.15% retinol
2% mequinol
+ 0.01%
tretinoin(phas
e IV trial
Solag) vs.
4% of
hydroquinone
Azelaic and
glycolic
Acid
Waktu untuk
menimbulkan
efek
Sekali sehari
4 minggu
10 minggu
1-3 bulan
1-3 bulan
2 kali sehari
12 minggu
PIH
Melasma,
Azelaic acid20% cream 24
PIH, idiopathicmelanosis,drug- andglycolic
inducedhyperpigmentation
acidlotion vshydroquinone
4%
6 minggu
minggu
KESIMPULAN
Hiperpigmentasi adalah perubahan warna pada kulit menjadi lebih gelap disebabkan
oleh sel melanosit bertambah maupun hanya karena pigmen melanin saja yang bertambah.
Hiperpigmentasi juga dibagi dalam 2 golongan besar ,yaitu Melanosis adalah hiperpigmentasi
yang tidak didahului reaksi peradangan kulit. Dan melanoderma : adalah hiperpigmentasi
yang terjadi sesudah peradangan kulit.
Hiperpigmentasi juga dapat dibedakan menjadi :hipermelanosis coklat atau
melanoderma : hal ini terjadi akibat deposit melanin pada epidermis yang disebut juga
Hipermelanosis Epidermal, Hipermelanosis kebiruan atau seruloderma : hal ini terjadi akibat
deposit melanin pada dermis. Kelainan bercak berupa hiperpigmentasi kulit dapat ditemukan
sebagai berbagai manifestasi penyakit kulit, diantaranya Melasma,hiperpigmentasi post
inflamasi,freckles, nevus ota,cafe au lait dan lentigo. Hiperpigmentasi yang terjadi akibat
adanya peningkatan pembentukan melanin hingga faktor genetik .
Beberapa pilihan bahan topikal dan modalitas terapi untuk kelainan hiperpigmentasi
kulit yang meliputi berbagai bahan pemutih topikal, pengelupasan kimiawi, mikrodermabrasi
dan terapi laser. Dasar pemilihan terapi adalah ketepatan dalam diagnosis, mengetahui
patologi kelainan hiperpigmentasi, kesiapan pasien dalam menerima terapi atau tindakan,
pengetahuan teknis obat obatan, mengetahui indikasi, kontra indikasi, faktor risiko dan efek
samping. Di samping itu pemakaian tabir surya yang sesuai merupakan kewajiban untuk
pasien yang mendapatkan terapi kelainan hiperpigmentasi untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya efek samping seperti reaksi iritasi, alergi, fototoksik maupun
fotoalergi, hiperpigmentasi pasca inflamasi dan timbulnya perasaan aman yang berlebihan
serta biaya tinggi pada pasien
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi V, cetakan kedua, 2007.
FK UI
Dermatology;8th
Illustrated