Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain
termasuk dari Bank Indonesia, lembaga keuangan bukan bank, lembaga keuangan luar negeri
dan masyarakat umum baik dalam valuta rupiah ataupun valuta asing, dan harus dilunasi bila
jatuh tempo.
Jenis pinjaman yang diterima umumnya berupa:
1. Pinjaman dari bank lain, yaitu pinjaman yang diperoleh dari bank lain.
2. Pinjaman dari luar negeri atau sering disebut two step loan, yaitu pinjaman diterima yang
diperoleh melalui pemerintah RI (Departemen Keuangan) dari lembaga keuangan
internasional.
3. Pinjaman obligasi adalah bukti hutang kepada investor (bondholder) yang dijamin oleh
lembaga penjamin efek, serta mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya
serta pelunasan pokok pinjaman dilakukan pada tanggal jatuh tempo sekurang-kurangnya
tiga tahun sejak tanggal emisi.
4. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yaitu pinjaman yang diterima dari Bank
Indonesia apabila bank mengalami krisis likuiditas.
Contoh 1:
1. Tanggal 15 juni 2012 Bank Permata Jakarta telah menandatangani perjanjian kredit
dengan Bank Mitra Niaga Jakarta. Bank Permata bertindak sebagai penerima kredit
(debitur) dan Bank Mitra Niaga bertindak sebagai pemberi kredit (kreditur). Nilai kredit
yang disepakati Rp 1.000.000.000, suku bunga 12%pa. Jangka waktu 3 tahun.
2. Tanggal 1 Juli 2012 Bank Permata menarik kreditnya melalui Bank Indonesia (kliring)
senilai Rp 600.000.000 dan langsung didebitkan ke rekening milik Bank Permata di Bank
Indonesia Jakarta.
3. Tanggal 5 Bank Permata menarik kredit lagi dari Bank Mitra Niaga Jakarta sebesar Rp
400.000.000 langsung didebitkan ke Rekening Giro Bank Permata di Bank Mitra Niaga.
Pencatatannya adalah:
Tanggal
Rekening
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
1.000.000.000
1/7/2012
600.000.000
Dr. Giro BI
5/7/2012
600.000.000
600.000.000
400.000.000
Digunakan
Contoh 2.
400.000.000
400.000.000
BPR Artha Makmur Semarang telah menandatangani perikatan kredit dengan Bank Mandiri
Semarang senilai Rp 2.000.000.000, bunga efektif 12% per tahun. Kontrak kredit 1 tahun per 25
Juni 2011. Realisasi kredit dilakukan tanggal 1 Juli 2011. Biaya provisi dan administrasiRp
14.000.000, biaya asuransi kreditRp 14.000.000, biaya taksasi (appraisal) Rp 12.000.000, biaya
perikatan (notaris) Rp 10.000.000.
Perhatikan bahwa BPR adalah bank yang tidak diizinkan menyelenggarakan transaksi giral.
Dengan demikian transaksi antar bank diselesaikan melalui Bank Umum. Dalam hal ini BPR
Artha Makmur harus membuka rekening di Bank Mandiri Semarang untuk menampung realisasi
kreditnya. Di samping itu untuk biaya-biaya yang terkait dengan pinjaman ini menjadi beban
peminjam (BPR Artha Makmur).Biaya-biaya itu misalnya biaya administrasi, biaya notaris
(perikatan), biaya taksasi jaminan (appraisal), dan biaya asuransi kredit.
Table 10.1 Contoh Angsuran Pokok dan Bunga dengan Metoda Bunga Efektif
Bula
n
Tanggal
Outstanding
CicilanPokok
Cicilan
Angsuran
Saldo
Angsura
Credit (Rp)
(Rp)
Bunga (Rp)
Total (Rp)
Pokok (Rp)
2.000.000.00
157.697.577,
20.000.000,0
177.697.577,
1.842.302.422,
36
36
64
1.842.302.42
159.274.553,
18.423.024,2
1.683.027.869,
13
177.697.577,
36
Ke
1-Aug-11
1-Sep-11
51
3
1-Oct-11
1-Nov-11
1-Dec-11
1-Jan-12
1-Feb-12
1-Mar-12
1.683.027.87
160.867.298,
16.830.278,7
66
1.522.160.57
162.475.971,
15.221.605,7
65
1.359.684.59
164.100.731,
13.596.845,9
36
1.195.583.86
165.741.738,
11.955.838,6
68
1.029.842.12
167.399.156,
10.298.421,2
07
862.442.973
169.073.147,
8.624.429,73
63
9
1-Apr-12
693.369.825
170.763.879,
6.933.698,25
10
10
1-May-12
522.605.946
172.471.517,
5.226.059,46
89
11
1-Jun-12
350.134.428
174.196.233,
3.501.344,28
07
12
1-Jul-12
175.938.195
175.938.195,
40
1.759.381,95
177.697.577,
36
1.522.160.570,
177.697.577,
36
1.359.684.599,
177.697.577,
36
1.195.583.867,
177.697.577,
36
1.029.842.129,
177.697.577,
36
862.442.973,1
177.697.577,
36
693.369.825,4
177.697.577,
36
522.605.946,3
177.697.577,
36
350.134.428,4
177.697.577,
36
175.938.195,4
177.697.577,
36
85
20
84
16
Tgl
Rekening
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
Saat Komitmen
Saat Realisasi
25/6/20
2.000.000.00
11
1/7/201
1
2.000.000.00
DIterima dan
Belum Diigunakan
1.950.000.00
0
14.000.000
12.000.000
10.000.000
Dr. BiayaPremiAsuraniKredit
14.500.000
2.000.000.00
0
Pembayaran
1/8/201
1
Angsuran 1
20.000.000,0
0
157.697.577,
36
177.697.577,
36
Pembayaran
1/9/201
1
Angsuran 2
18.423.024,2
3
159.274.553,
13
177.697.577,
36
Pembayaran
1/10/20
11
16.830.278,7
0
Angsuran 3
160.867.298,
66
177.697.577,
36
Pembayaran
1/11/20
Dr. BiayaBunga
11
Angsuran 4
15.221.605,7
1
162.475.971,
65
177.697.577,
36
Pembayaran
1/12/20
Dr. BiayaBunga
11
Angsuran 5
13.596.845,9
9
164.100.731,
36
177.697.577,
36
Pembayaran
1/1/201
Dr. BiayaBunga
2
Angsuran 6
11.955.838,6
8
165.741.738,
68
177.697.577,
36
Pembayaran
1/2/201
Dr. BiayaBunga
2
Angsuran 7
10.298.421,2
9
167.399.156,
07
177.697.577,
36
Pembayaran
1/3/201
Dr. BiayaBunga
8.624.429,73
169.073.147,
2
Angsuran 8
63
Cr. Bank-Bank Lain Giro
177.697.577,
36
Pembayaran
1/4/201
6.933.698,25
170.763.879,
2
Angsuran 9
10
Cr. Bank-Bank Lain Giro
177.697.577,
36
Pembayaran
1/5/201
5.226.059,46
172.471.517,
2
Angsuran 10
89
Cr. Bank-Bank Lain Giro
177.697.577,
36
Pembayaran
1/6/201
3.501.344,28
174.196.233,
2
Angsuran 11
07
Cr. Bank-Bank Lain Giro
177.697.577,
36
Pembayaran
1/7/201
1.759.381,95
2
Angsuran 12
175.938.195,
40
177.697.577,
36
Saat penyesuaian
bunga
saat pembayaran
bunga setelah
Rekening
Dr. RAR pinjaman yang diterima
dan belum digunakan
Cr. RAR pinjaman yang diterima
dan belum digunakan
Dr. Giro BI
Cr. Biaya bunga harus dibayar
Dr. Biaya Bunga
Cr. Biaya bunga harus dibayar
Dr. Biaya bunga harus dibayar
Cr. Giro BI
debit (Rp.)
kredit (Rp.)
penyesuaian
bila bunga
dibayar langsung
Dr.Biaya bunga
Cr. Giro BI
saat pelunasan
pinjaman
PINJAMAN OBLIGASI
Obligasi merupakan instrument untuk menciptakan hutang , sumber dana berasal dari
obligasi yang merupakan alternatif bank dalam membiayai investasinya. Sebagai surat
pengakuan hutang, bank yang menerbitkan obligasi harus membayar bunga kepada pembeli.
Dalam penerbitan obligasi , bankahrus mendapa izin dari otoritas pasar modal.
Disamping itu penerbit obligasi harus memenuhi perlindungan negative dan perlindungan positif.
Perlindungan negative adalah persyartan yang bersifat melarang emiten untuk melakukan
tindakan yang merugikan pemegang obligasi. Contoh perlindungan negative adalah dilarang
membagi seluruh laba kepada pemegang saham obligasi. Sedangkan persyaran perlindungan
positif adalah persyaratan yang mewajibkan emiten melakukan tindakan yang menguntungkan
pemegang obligasi misalnya kewajiban menerbitkan laporan keuangan secara periodic agar
diketahi kinerja bank tersebut.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan obligasi dan
ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa mencatatya perlu mengetahui
harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk dipasar.
PENENTUAN HARGA OBLIGASI
Dalam menentukan harga obligasi , emitan harus memperhatikan mempertimbangkan tingkat
bunga obligasi, jangka waktuatau jatuh tempo bligasi dan keuntungan yang diharapkan oleh
investor atau sering disebut bond yield. Kupon obln atauigasi aka menimbulkan biaya bunga bagi
emiten atau aliran kas keluar dan pokok obligasi juga akan dibayar kembali pada saat jatuh
tempo. Oleh karena itu harga obligasi pada dasarnya penjumlahan present value dari aliran kas
biaya bunga ditambah present value dari nlai pokok obligasi pada saat jatuh tempo, dengan yield
yang disyaratkan . biaya bunga obligasi dibayar setiap periode, sedangkan nilai pokok obligasi
dilunasi setiap akhir periode saat jatuh tempo (dengan asumsi non capital bond).
Keterangan:
P = Harga Obligasi atau Nilai sekarang Obligasi
n
Contoh 3:
Bank Permata menjual obligasi PT Bank Permata pada tanggal 1 Januari 2012, nominal (par) @
Rp 1.000.000 dengan kupon atau tingkat tabungan bunga 15% dibayar setiap akhir tahun dan
jangka waktunya 5 tahun. Investor ( pembeli Obligasi ) mensyaratkan yield 14%. Harga obligasi
dapat ditentukan sebagai berikut:
P=
= Rp 1.034.330.81
Harga tersebut ditentukan dengan menggunakan tabel bunga untuk harga tunai anuitas dengan n
= 5, r= 14% dan nilai tabelnya didapat 3,433. Sedangkan untuk present value untuk nilai par
adalah dengan menggunakan tabel present value untuk Rp 1, dengan n = 5 dan r = 14% dan
didapat nilai tabel ),519. Dengan demikian P = (3,433 x 150.000) + (0,519 x 1.000.000) atau
sebesar = 1.033.950. nilai yang didapat berbeda, hal ini akibat pembulatan saja. Kita juga bisa
menggunakan excel dalam menghitung ini dengan fungsi present value future (untuk nilai
pricipleI dan present value anuity (untuk arus kas bunga.)
Contoh 4:
Tanggal 2 Januari 2003 Bank Artamara menjual obligasi jangka panjang kepada PT. Kadir Jaya
sebanyak 1000 lembar, nominal per lembar Rp. 1.000.000, jangka waktu 5 tahun. Bunga nominal
18 % per tahun dibayarkan dibelakang setiap tanggal 31 Desember. Tingkat Diskonto (yield)
sebesar 16%.
Bunga obligasi Rp. 1.000.000 x 18 % = Rp 180.000. Bunga ini akan dibayarkan
setiap tanggal 31 Desember selama lima tahun. Dengan demikian pembayaran bunga merupakan
anuitas. Untuk nilali tunai bunga dapat ditentukan dengan tabel nilai tunai untuk anuitas. Dengan
tabel untuk suku bunga 16%, n = 5 tahun diperoleh 3,433. Sedangkan harga tunai untuk
pokok
obligasi
dapat ditentukan dengan tabel nilai tunai untuk Rp1, n = 5 tahun dengan
tingkat bunga 16% diperoleh nilai tabel 0,519. Dengan demikian harga obligasi adalah :
619.740.000
519.000.000
1.138.740.00
Obligasi yang dijual akan dicatat sebesar harga nominal. Selisih harga jual(kurs) diatas harga
nominal dicatat sebagai agio atau premi, sedangkan selisihharga
nominalnya
dicatat
sebagai
disagio
atau
jual
diskonto.Obligasi yang
dibawah
harga
diantara tanggal pembayaran bunga harus diperhitungkan bunga yang telah berjalan. Agio
atau premi
membebankan pada biaya bunga. Secara terdeskripsi, jurnal untuk transaksi diatas adalah:
Tanggal
2/1/2012
31/12/2012
Rekening
Dr. Kas/Giro PT. Kadir Jaya
Cr. Agio Obligasi
Cr. Pinjaman Obligasi
Debet (Rp)
1.138.740.000
180.000.000
27.748.000
Kredit (Rp)
138.740.000
1.000.000.000
180.000.000
27.748.000
(untuk amortisasi)
Penerimaan pembayaran dari pemegang obligasi dapat berupa tunai atau nontunai. Bila
dilakukan secara tunai maka mendebet kas, sedangkan bila denganwarkat atau bilyet giro/ cek
bank yang digunakan emiten, maka cukup mendebetrekening giro bondholder. Untuk mencatat
setiap 31 Desember pada tahun-tahunberikutnya adalah sama dengan 31 Desember 2003, hanya
saja pada saat jatuhtempo obligasi harus dilunasi. Dengan demikian jurnal pelunasan obligasi
harus ditampilkan dengan cara mendebet pinjaman obligasi dan mengkredit rekeningkas/giro
bondholder.
Untuk pencatatan setiap 31 Desember pada tahun berikutnya adalah sama dengan 31 Desember
2012, hanya saja pada saat jatuh tempo obligasi harus dilunasi. Dengan demikian jurnal
pelunasan obligasi harus ditampilkan dengan cara mendebit pinjaman obligasi dan mengkredit
rekening kas/ giro bondholder. Bagaimana kalau obligasi dijual dengan harga nominal? Berikut
ini pencatatannya:
Tanggal/ Keterangan
Saat Jual
Rekening
Debit (Rp)
Dr Kas / Giro
Dr Disagio Obligasi
Cr Pinjaman
Obligasi
Dr Biaya Bunga
Cr Kas
Dr Pinjaman Obligasi
Cr Kas
Kredit (Rp)
DAFTAR PUSTAKA
Taswan. (2012), Akuntansi Perbankan, Edisi III. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Kelompok 2
Nama Kelompok :
1. Ni Putu Tia Rahma Yanti
(1515351089)
(1515351109)
(1515351173)
(1515351175)
5. Ayu Wulandari
(1515351176)