Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

KATARAK
A. DEFINISI
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau keduanya (Ilyas, 2011).
B. KLASIFIKASI
a. Menurut Ilyas (2011) berdasarkanusia, katarak dapat diklasifikasikan dalam:
1. Katarak kongenital, adalah katarak yang sudah terlihat pada usia dibawah 1 tahun.
katarak kongenital digolongkan menjadi:
a. Kapsulolentikular, termasuk katarak kapsular dan katarak polaris.
b. Katarak lentikular, katarak yang mengenai korteks atau nukleus lensa saja.
2. Katarak juvenile, adalah katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda yang
terbentuk mulai usia 3 bulan sampai 9 tahun. Katarak juvenil merupakan kelanjutan
dari katarak kongenital.
3. Katarak senile, adalah katarak yang terdapatp pada usia lanjut (> 50 tahun). Penyebab
katarak senile belum diketahui secara pasti.
b. Klasifikasi katarak lainnya antara lain (Ilyas, 2011):
1. Katarak rubela, adalah katarak yang terjadi pada bayi baru lahir yang ibunya menderita
rubela.
2. Katarak subkapsular posterior, adalah katarak yang kekeruhannya dimulai terlihat
anterior subkapsular posterior, celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi
jaringan degeneratif (benda morgagni) pada katarak insipien.
3. Katarak brunesen, adalah katarak yang berwarna coklat sampai hitam (katarak nigra)
terutama pada nukleus lensa, dapat terjadi pada katarak pasien DM dan miopia tinggi.
4. Katarak komplikata, adalah katarak akibat penyakit mata lain seperti radang dan proses
degenerasi seperti ablasi retina, renitis pigmentosa, glaukoma, tumor intra okular,
iskemia okular, nekrosis segmen anterior, buftalmos, trauma, dan pasca bedah mata.
5. Katarak diabetes mellitus, merupakan katarak yang terjadi akibat adanya penyakit DM.
4. Katarak sekunder, adalah katarak yang terjadi karena terbentuknya jaringan fibrosis
pada sisa lensa yang tertinggal. Paling cepat terlihat setelah 2 hari EKEK (Ekstraksi
Katarak Ekstra Kapsular).
C. STADIUM KATARAK SENIL

Kekeruhan

Insipien
Ringan

Cairan lensa

Normal

Iris
Bilik mata depan

Normal
Normal

Imatur
Sebagian
Bertambah
(air masuk)
Terdorong
Dangkal

Matur
Seluruh
Normal
Normal
Normal

Hipermatur
Masif
Berkurang(air +
masa lensa keuar)
Tremulans
Dalam

Sudut bilik mata


Shadow test
Penyulit

Normal
Negatif
-

Sempit
Positif
Glaukoma

Normal
Negatif
-

Terbuka
Pseudopos
Uveitis + glaukoma

Katarak insipien, kekeruhan dimulai dari tepi ekuator berbentuk jeriji menuju
korteks anterior danposterior (katarak kortikal). Katarak imatur, sebagian lensa keruh.
Katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. Katarak hipermatur, katarak
yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras, lembek, dan mencair
(Ilyas, 2011).
D. ETIOLOGI
Menurut Ilyas (2011) katarak disebabkan oleh:
a. Fisik.
b. Kimia.
c. Penyakit predisposisi.
d. Genetik dan gangguan perkembngan.
e. Inveksi virus di masa pertumbuhan janin.
f. Usia.
E. PATOFISIOLOGI
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk
seperti kancing baju,mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga
komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang
mengelilingi keduanya adalah kapsula anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia,
nucleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas
terdapat densitas seperti duri di anterior dan poteriornukleus. Opasitas pada kapsul
posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna seperti Kristal salju.
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi.
Perubahan dalam serabut halus multipel (zonula) yang memanjang dari badan silier
kesekitar daerah di luarlensa. Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan
koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke
retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal disertaiinfluks air
kedalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa

yang tegang dan mengganggu

tranmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam
melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia
dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak.
Katarak bisa terjadi bilateral, dapat disebabkan

oleh

kejadian

trauma

atausistemis(diabetes) tetapi paling sering karena adanya proses penuaan yang normal.
Faktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar UV,

obat-obatan, alkohol, merokok, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka
waktu yang lama.
F. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Ilyas (2011), gejala katarak antara lain:
a. Hilangnya penglihatan tanpa rasa nyeri.
b. Adanya rasa silau.
c. Terdapat kelainan refraksi.
Gejala umum gangguan katarak meliputi:
a. Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek.
b. Peka terhadap sinar atau cahaya.
c. Dapat melihat dobel pada satu mata.
d. Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca.
e. Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu.
Menurut Ilyas (2011), katarak terkait usia biasanya terletak di daerah nukleus,
korteks, atau subkapsular.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pengujian oftalmologi, antara lain dengan pemeriksaan celah lampu (slit lamp) untuk
memberikan ukuran yang lebih jelas dan memastikan diagnosis kekeruhan.
b. Tonometri untuk menentukan bila ada peningkatan tekanan intraokuler.
c. Oftalmoskopi langsung dan tidak langsung untuk mengabaikan penyakit retina.
d. Perimetri untuk mendeteksi adanya penurunan lapang pandang.
(James, 2007).
H. TERAPI
Menurut Ilyas (2011), pengobatan katarak senil adalah dengan pembedahan. Ada 3
macam pembedahan, antara lain:
a. Operasi katarak Ekstrakapsular atau Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular (EKEK).
Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa
dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa dan korteks
lensa dapat keluar melalui robekan tersebut, kemudian dikeluarkan melalui insisi 9-10
mm, lensa intraokuer diletakkan pada kapsul posterior.
b. Fakoemulsifikasi. Pembedahan dengan menggunakan vibrator ultrasonik untuk
menghancurkan nukleus yang kemudian diaspirasi melalui insisi 2,5-3 mm, dan
kemudian dimasukkan lensa intraokuler yang dapat dilipat.
c. Operasi katarak intrakapsuar atau Ekstraksi Katarak Intra Kapsular (EKIK).
Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.
I. PENCEGAHAN
Disarankan agar banyakmengkonsumsibuah-buahan yang banyakmengandungvit.C
,vit.Adanvit E.

DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, S (2011). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: BP FK UI.
James, B (2007). Lecture Notes Oftalmology Ed.9. Jakarta: Erlangga.

LAPORAN PENDAHULUAN
KATARAK

DisusunUntukMemenuhi Salah SatuTugasPraktekProfesiNers


Mata KuliahKeperawatanGerontik

Di Susun Oleh :
RUSTAM PRASETYO WIBOWO
NIM : J 230 15R 027

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

Anda mungkin juga menyukai