Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wine adalah minuman hasil fermentasi dari buah anggur spesies Vitis Vinifera, yang
pada proses akhirnya akan menghasilkan berbagai macam jenis wine seperti Red Wine,
White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Fruit Wine, Sweet Wine dan Fortified Wine.

Wine adalah minuman yang sejarahnya bisa ditarik sampai sekitar tahun 6000 SM.
Berasal dari daerah Mesopotamia, wine kemudian menyebar ke berbagai negara di
bagian dunia. Prancis salah satunya, adalah negara yang sangat erat hubungannya
dengan wine. Selain sebagai negara yang mempopulerkan wine, Prancis pun terkenal
sebagai negara yang memproduksi wine terbesar didunia. Dengan jumlah produksi
sebesar 50 60 juta hectoliter atau sekitar 7 8 miliar botol wine per tahunnya. Selain
Prancis, Spanyol dan Itali juga merupakan negara yang terkenal dengan winenya dan
juga sebagai negara penghasil wine-wine kelas dunia.

Diluar negara-negara di Eropa, kawasan Asia yang selama ini dianggap jauh dari tradisi
wine ternyata mempunyai fakta yang cukup mengejutkan. Dalam sebuah riset terungkap
bahwa wine di Asia bisa tumbuh sekitar 10 20 persen per tahun. Kawasan tersebut
diwakili oleh China, Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Korea sebagai pemimpinnya.
Nilai konsumsi di Asia (tidak termasuk Jepang) mempunyai potensi meningkat hingga

2
dua kali lipat, mencapai US$17 miliar pada 2012 dan melonjak menjadi US$ 27 miliar
pada 2017.

Tidak terkecuali Indonesia. Walau masih tergolong baru, wine kini semakin popular dan
diminati banyak orang di Indonesia. Jika beberapa tahun yang lalu wine masih terbatas
disajikan dihotel-hotel, restaurant kelas atas, dan meja-meja perjamuan pribadi, kini
supermarket, hypermarket, berbagai macam restaurant, bar, lounge, bahkan tempat
bilyard pun berebut menawarkan wine dalam menu mereka.

Terbukti sejak tahun 2004 industri-industri wine semakin berkembang dan mulai
merambah di Indonesia. Persaingan antar pelaku bisnis wine pun berperan besar dalam
memperkenalkan wine-wine baru bagi konsumen wine di Indonesia. Kalau dulu hampir
semua wine dipasaran di dominasi oleh negara Prancis, sekarang wine dari Amerika,
Afrika Selatan, Argentina, Chili, Italia, dan Australia pun mulai banyak tersedia dan
beredar di pasaran.

Semakin bertambahnya pilihan dan keragaman jenis wine, serta harga wine yang
semakin terjangkau acapkali membuat konsumen semakin bingung. Kurangnya
informasi dan pengetahuan yang memadahi tentang wine merupakan masalah dan
kendala utama yang harus dihadapi oleh industri wine dan keberadaan wine itu sendiri di
Indonesia.

3
Perkembangan wine yang tidak disertai dengan ikut berkembanganya dan bertambahnya
antusias konsumen akan wine, dirasakan tidak hanya dapat mematikan industri wine di
Indonesia, tetapi juga dapat berdampak buruk pada citra wine itu sendiri.

1.1.1 Situasi saat ini


Minum wine di kalangan orang Indonesia kian ngetrend. Selain menjadi bagian dari
gaya hidup urban, wine merupakan pasar yang sangat potensial untuk terus digarap.
Minum wine telah menjadi bagian gaya hidup masyarakat urban. Trend ini ditandai
dengan maraknya wine lounge yang berada di kota-kota besar, baik di pinggir jalan,
hotel, maupun pusat perbelanjaan. Boleh dibilang trennya seperti gerai-gerai kopi yang
sudah lama merebak dan menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan. Tren mulai
meningkat sejak satu dekade belakangan ini. Fenomena ini menandakan pasar wine di
Indonesia merupakan pasar potensial yang semakin bertambah peminatnya.

1.1.2 Faktor peyebab permasalahan


Dengan pilihan wine yang semakin beraneka ragam dan harga wine yang semakin
terjangkau, semakin bingung pula para konsumen dan peminat wine dalam memilih.
Terutama bagi pemula yang ingin mengetahui dan mempelajari tentang wine itu sendiri.
Dan tidak hanya dari pihak konsumen, tidak sedikit pihak penjual pun kerap tidak
mengenal barang dagangannya sendiri.

Pengetahuan dan Informasi tentang wine yang sulit didapatkan di Indonesia merupakan
faktor utama sulitnya tren wine bertahan untuk jangka waktu yang lama di Indonesia.

4
Hal ini tidak lain dikarenakan masuknya wine di Indonesia hanya berbekal peluang dan
alasan bisnis saja, tidak didukung dengan antusias tentang wine itu sendiri.

Faktor perbedaan budaya yang sangat signifikan antara negara-negara peng-konsumsi


dan penghasil wine dengan budaya negara Indonesia, juga merupakan masalah besar
yang tidak dapat dihindari.

1.2 Alasan pengangkatan masalah


Berkembangnya peluang dan potensi wine di Indonesia, tetapi tidak didukung oleh ikut
berkembangnya informasi dan pengetahuan tentang wine membuat terbukanya sebuah
peluang besar yang dapat dimanfaatkan untuk membantu perkembangan wine di
Indonesia.

Sejarahnya yang panjang, citranya yang sudah dikenal mendunia, serta potensinya yang
besar dan terus berkembang. Merupakan alasan utama mengapa tema wine khususnya di
Indonesia ini diangkat. Dalam kaitannya bidang studi Desain Komunikasi Visual, maka
lingkup proyek Tugas Akhir ini dibatasi pada hal-hal yang dapat ditanggani atau
diselesaikan melalui pendekatan studi Desain Komunikasi Visual yaitu membuat
rancangan buku tentang wine yang bersifat edukatif didukung dengan visualisasi yang
diharapkan dapat menjaring antusiasme peminat wine di Indonesia dan tentunya dapat
mewakili citra wine itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai