Anda di halaman 1dari 2

Tema: Kesiapan Tenaga Perawat dalam Menghadapi Dunia Global

Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala professi dituntut untuk
menyiapkan diri agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman. Dan
diharapkan dapat menjadi tenaga yang berkualitas dan bededikasi tinggi. Tidak
lepas dari tenaga kesehatan, khususnya tenaga keperawatan. Perawat,
merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak dibutuhhkan. Dalam sebuah
rumah sakit pun tenaga keperawatan yang paling banyak berada di dalamnya.
Kurang lebih 75% adalah perawat, dan sisanya adalah dokter, ahli gizi, bidan dan
lainnya.
Tak hanya di Indonesia. Di luar negeri pun begitu. Mereka membutuhkan
banyak tenaga keperawatan yang berkualitas. Dan tak sedikit hal ini terjadi
diberbagai negara, sumber daya manusia di tenaga keperawatan negara
tersebut tidak memadai dan tak mencukupi. kekurangan tenaga keperawatan
itulah yang menjadi alasan utama mereka menerima tenaga keperawatan dari
luar negeri. termasuk tenaga kesehatan dari indonesia. Contohnya Jerman pada
tahun 2013, mereka membutuhkan 220.000 tenaga kesehatan. Dan juga di
Amerika Serikat, pada tahun 2005 mereka kekurangan 150.000 perawat, pada
tahun 2010 kekurangan tersebut semakin bertambah menjadi 275.000 perawat,
dan pada 2015 semakin meningkat menjadi 507.000 perawat dan diperkirakan
pada tahun 2020 akan kekurangan 808.000 perawat. karena kodisi yang
menggentingkan seperti ini, beberapa negara akan menurunkan kualitas demi
memenuhi kuantitas. Dan beberapa lainnya aka empertahankan kualitas dengan
menerima tenaga kesehatan dari luar negeri.
Pada kondisi seperti ini memperlihatkan dengan jelas betapa besarnya
peluang tenaga keperawatan di dalam dan luar negeri. Maka dari itu, perawat
perawat di Indonesia dapat menjadi perawat yang professional dan cakap untuk
bekerja diluar negeri. saya telah membaca tulisan dari Ibu Elsi Dwi Hapsari
sebagai sub bagian keperawatan maternitas di PSIK FK UGM yang ditulisnya
pada tahun 2010. Dari situ saya mengerti bagaimana persyaratan untuk menjadi
perawat profesional yang siap di era global seperti sekarang ini. Pada umumnya
persyaratan yang dibutuhkan agar perawat dapat bekerja diluar negeri adalah
lulusan Diploma III Keperawatan dengan dua tahun pengalaman kerja*. Dan
terdapat batasan usia dimana setiap negara memiliki batasan umur yang
berbeda beda. Contohnya di Arab dan kuwait batas maksimal umur adalah tidak
lebih dari 35 tahun. Dan juga kemampuan berbahasa inggris yang disyarakatkan
beberapa negara seperti Inggris (skor IELTS 6) atau Amerika Serikat (skor TOEFL
540). Dan syarat penting lainnya adalah lulus ujian NLEX (National License
Examination). Melihat pada syarat syarat tersebut mencerminkan seleksi
perawat perawat profesional yang berkualitas tinggi.
Sebuah kebanggan tersendiri jika perawat perawat di Ind onesia mampu
bekerja di Rumah sakit ternama di luar negeri, selain menjadi pengalaman yang
beharga, berada disana pun mampu menambah banyak ilmu mengenai
pengobatan pengobatan yang lebih efektif dan efisien yang belum diterapkan di
Indonesia.
Namun, segala hal pasti memiliki dua sisi. Jika memiliki sisi positif maka
disisi lainnya adalah sisi negatif. Dampak negatif dari hal ini adalah

berkurangnya kualitas perawat didalam negeri. Jika semua perawat profesional


berkualitas melarikan diri ke luar negeri, lalu bagaimana dengan tenaga
kesahatan di Indonesia? Bagaimana jika Tenaga kesehatan termasuk perawat
adalah sumber daya manusia sisa dimana kualitas dan kecakapannya rendah?
Bila terus seperti ini, akan kah Kesehatan rakyat Indonesia mengalami
kemajuan? Menyedihkan sekali. Secara tidak langsung perawat dalam negeri
yang bekerja di luar negeri memajukan negara tersebut.
Maka sebuah harapan besar jika perawat perawat profesional yang
berkualitas tinggi tetap berada di tanah air tercinta guna mengembangkankan
persentase angka kesehatan dan mengabdikan seluruh keahlian yang dimiliki .
Dan benar kata pepatah, tuntutlah ilmu sampai ke negeri China dengan arti
memerintahkan siapapun untuk terus menuntut ilmu sejauh apapun. Ditambah
ilmu pengetahun yang sangat berkembang pesat sehingga harus diperbaharui
secara terus menerus. Namun, tetap cinta tanah air kita, tanah air Indonesia.
Majukan negara sendiri dahulu, barulah negara lain. Kembangkan negara sendiri
dahulu, barulah negara lain. Sejahterakan kesehatan rakyat negara sendiri
dahulu, baru rakyat negara lain.
Dwi Hapsari, Elsi. Menyiapkan Perawat yang Siap Berkompetisi di Era Pasar
Global (ppnisragen.wordpress.com) 2010.
https://akpersubang.wordpress.com/menyiapkan-perawat-yang-siapberkompetisi-di-era-pasar-global-ppnisragen-wordpress-com/
Keiser, heinel. Jerman Mencari Tenaga Kerja Kesehatan 13 september 2013.
http://www.dw.com/id/jerman-mencari-tenaga-kerja-kesehatan/a-17085165
Bartels, J.E. 2005. Educating Nurses for the 21st Century. Nursing and Health
Sciences, 7, 221-225.

https://akpersubang.wordpress.com/menyiapkan-perawat-yang-siapberkompetisi-di-era-pasar-global-ppnisragen-wordpress-com/
http://www.dw.com/id/jerman-mencari-tenaga-kerja-kesehatan/a-17085165

Anda mungkin juga menyukai